BAB I PENDAHULUAN. mempunyai daya tarik fisik dan mempunyai ikatan psikologis dengan audiens.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penyajian dan analisis hasil penelitian diketahui, bahwa

Kredibilitas Pendeta GMIT Sebagai Komunikator Dalam Perspektif. Retorika Klasik Aristoteles SKRIPSI. Oleh: Yunita Natalia Lado

PERIKLANAN KOMUNIKASI PERSUASIF

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

PSIKOLOGI KOMUNIKATOR. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. harus disiarkan kepada seluruh umat manusia. Nabi Muhammad SAW pernah

KARAKTER PETUGAS PENYULUH PROGRAM KELUARGA BERENCANA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

Perkembangan Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Konteks Masalah

Modul ke: Public Speaking. Ruang Lingkup Public Speaking. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab I ini, penulis menjelaskan latar belakang terjadinya penulisan Disiplin

KIP dan Perubahan Sikap

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

RETORIKA. Tine A. Wulandari, M.I.Kom.

PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

Persuasi dilakukan secara rasional dan secara emosional Secara rasional : Komponen kognitif pada diri seseorang dapat dipengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia terdapat 6 agama yang diakui negara yaitu Islam, Kristen,

SOURCE AND MESSAGE FACTORS IN PERSUASION K O M U N I K A S I P E R S U A S I F P E R T E M U A N 6

UKDW BAB I Latar Belakang Permasalahan

Adang Daradjatun: Penjaga Harmoni Masyarakat. Oleh: Niniek L. Karim, Bagus Takwin, Dicky Pelupessy, Nurlyta Hafiyah

BAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan

BAB IV ANALISA FUNGSI KONSELING PASTORAL BAGI WARGA JEMAAT POLA TRIBUANA KALABAHI

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup perusahaan. Kegiatan pemasaran harus diarahkan pada usaha

BAB I PENDAHULUAN. Budaya berkenaan dengan cara manusia hidup. Manusia belajar berpikir,

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

Pdt Gerry CJ Takaria

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk menilai sukses tidaknya pemimpin itu. dilakukan antara lain dengan mengamati dan mencatat

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan yang dibuat agar diketahui masyarakat. Misalnya ; kampanye, seminar,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Film merupakan salah satu produk media massa yang selalu berkembang

BAB I PENDAHULUAN. bertukar pikiran, berbagi informasi dan cenderung memerlukan bantuan orang lain tidak terbatas

1. Apa yang dipahami pejabat gereja dalam hal ini Pendeta jemaat tentang PASTORAL? 3. Sejak kapan TIM DOA ini hadir ditengah-tengah Gereja?

BAB V PENUTUP. diberikan saran penulis berupa usulan dan saran bagi GMIT serta pendeta weekend.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan alasan atau dilakukannya penelitian ini serta

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1. Permasalahan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua orang agar merasakan dan mengalami sukacita, karena itu pelayan-pelayan

1 Hasan Sutanto, Homiletik: Prinsip dan Metode Berkhotbah (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), hal

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, dimana setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kecerdasan emosional

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB V PENUTUP. tertentu. Untuk menjawab topik dari penelitian ini, yakni Etika Global menurut Hans Küng

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa manusia dapat

UKDW BAB I PENDAHULUAN

PENGINJILAN I. PENTINGNYA VISI DAN MISI PENGINJILAN DALAM GEREJA LOKAL

KOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama

TERHADAP PERILAKU WAJIB PAJAK PRIBADI. (Kasus : Penyampaian Program Sosialisasi NPWPP di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Ambon)

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB IV PANDANGAN WARGA JEMAAT GBI BANDUNGAN TERHADAP PSK BANDUNGAN. A. Pandangan Warga Jemaat GBI Bandungan Terhadap PSK Bandungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

Gereja Menyediakan Persekutuan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Apabila kita melihat sebuah iklan, kita sering melihat orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Dra.Ny.Singgih D.Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, BPK Gunung Mulia, Jakarta, 1988 hal. 82

KEMAMPUAN KOMUNIKASI PERSUASIF PENGELOLA MUSEUM PROVINSI SU- LAWESI TENGAH. Fadillah Fidyah Wati 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. internal yang ada sejak 25 Oktober 1986 yang fungsinya menjembatani

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang hidup secara berkelompok dan. Selama manusia menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku, dia tidak

PERSUADER DAN PENGEMASAN PESAN PERSUASIF MELISA ARISANTY, S.I.KOM, M.SI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini persaingan perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. hiburan, musik dapat juga digunakan sebagai sarana untuk membangkitkan

Roh Kudus GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA. Roh Kudus adalah satu pribadi. Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli

15 APRIL 2018 S1 = SEMBAH PUJI & DOA SYAFAAT

RINGKASAN HASIL SURVEI, 24 JULI 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB I PENDAHULUAN. dianutnya. Setiap orang memilih satu agama dengan bermacam-macam alasan, antara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

Hal 7. 1 Lucas, S. E. (2007). The Art of Public Speaking. United State: McGraw Hill.

Bab Empat. Penutup. 1. Kesimpulan. Salah satu pokok yang seharusnya diputuskan dalam SSA GTM adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk

Menyoal Elaboration Likelihood Model (ELM) dan Teori Retorika

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

BAB I PENDAHULUAN. memainkan strategi pemasaran yang cerdik untuk dapat bertahan dan terus

BAB I PENDAHULUAN. beli di internet. Hingga pengguna internet meningkat mencapai 500 miliar pada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan pada dunia industri memaksa banyak produsen bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kredibilitas merupakan suatu gambaran audiens mengenai kepribadian komunikator. Seorang pendengar akan mendengarkan komunikator yang dinilai mempunyai tingkat kredibilitas yang tinggi, yakni seorang komunikator yang mempunyai daya tarik fisik dan mempunyai ikatan psikologis dengan audiens. Daya tarik memikat perhatian audiens untuk fokus pada komunikator dan pesan yang ia sampaikan. Faktor motif atau alasan juga sangat berpengaruh terhadap penerimaan pesan oleh audiens. Audiens lebih suka menerima pesan dari komunikator yang secara terang-terangan, terbuka dan jujur dalam menyatakan maksud berkomunikasi. Selain itu faktor kesamaan antara komunikator dan audiens juga sangat berpengaruh terhadap proses persuasi. Audiens akan tertarik pada komunikator yang punya kesamaan hobi, dan asal daerah dengan audiens. Seorang komunikator juga mesti tampil sebagai seorang yang dapat dipercaya, yang tetap menjaga keaslian sumber pesan dengan berkata jujur pada audiens. Kredibilitas komunikator sangatlah penting dalam proses persuasi. Audiens harus yakin dan tertarik dengan pribadi komunikator sebelum mendengar pesan yang disampaikan. Jika pada kesan pertama audiens sudah tidak tertarik dengan pribadi komunikator, maka akan sangat sulit bagi audiens mendengar dan menyimak isi pesan yang disampaikan. 1

Pendeta sebagai komunikator, sebaiknya menunjukkan kredibilitasnya di depan jemaat. Pendeta tampil sebagai seseorang yang berkompeten dalam bidang teologi. Di mana ia menunjukkan, ia pantas untuk memberitakan firman Tuhan, karena ia adalah seorang pendeta. Pendeta hadir sebagai seorang sahabat bagi jemaat dan tidak menjaga jarak dengan jemaat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan kata-kata yang bersahabat dan ramah. Agar kotbah yang disampaikan dapat dipercaya oleh jemaat pendeta mesti mempraktekkan firman tersebut dalam hidupnya. Pendeta sewajarnya mempunyai karakter yang baik. Jemaat harus merasa mereka dapat mempercayai dan menghormati pendeta sebelum mereka dipersuasi oleh pendeta tersebut. Seyogyanya pendeta mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga membangkitkan perasaan jemaat. Seperti menggunakan kata-kata yang menyejukkan, atau kata-kata peringatan untuk mengingatkan jemaat takut akan bahaya dosa. Pendeta juga mampu mengemukakan kotbahnya secara rasional dan argumentatif, misalnya menyampaikan kesaksian-kesaksian dan contoh-contoh yang menggugah jemaat untuk percaya pada hal yang disampaikan. Kredibilitas pendeta sebagai komunikator tersebut, yang dilihat pada pendetapendeta di Gereja Petra Kefamenanu- TTU. Hal-hal tersebut yang menjadi tolak ukur sejauh mana kredibilitas pendeta-pendeta di Gereja Petra Kefamenanu-TTU, sebagai komunikator. Dalam menjalankan perannya sebagai komunikator, mereka sudah mampu mengatasi kendala-kendala komunikasi dalam kotbah atau tidak. 2

Melihat pentingnya kredibilitas pendeta sebagai komunikator, maka penulis tertarik membuat suatu penelitian dengan judul Kredibilitas Pendeta GMIT Sebagai Komunikator Dalam Perspektif Retorika Klasik Aristoteles (Studi Deskriptif Pada Pendeta Protestan GMIT Gereja Petra kefamenanu-ttu ) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan dalam Penelitian ini adalah: Bagaimana kredibilitas pendeta GMIT pada Gereja Petra Kefamenanu-TTU, sebagai komunikator dalam perspektif retorika klasik Aristoteles? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kredibilitas pendeta GMIT pada Gereja Petra Kefamenanu-TTU, sebagai komunikator dalam perspektif retorika klasik Aristoteles. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan hasil penelitian ini dibedakan atas aspek teoritis dan aspek praktis. Kegunaan teoritis berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan kegunaan praktis berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan dari berbagai pihak yang membutuhkan. 3

1.4.1 Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi akademis bagi pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya, dan komunikasi persuasif pada khususnya. Dapat berguna menjadi bahan referensi bagi peneliti lainnya di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Katolik Widya Mandira Kupang. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi masyarakat yang ingin memperdalam tentang komunikasi persuasif 1.5 Kerangka Pikiran, Asumsi, dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pikiran Kerangka pikiran ini adalah penalaran yang dikembangkan dalam memecahkan masalah penelitian ini. Kerangka pikiran ini pada dasarnya menggambarkan jalan pikiran rasional dan pelaksanaan penelitian tentang Kredibilitas Pendeta GMIT Sebagai Komunikator Dalam Perspektif Retorika Klasik Aristoteles (Studi Deskriptif Pada Pendeta Protestan GMIT Gereja Petra Kefamenanu-TTU ) Komunikasi memegang peranan penting dalam dunia gerejawi, baik itu komunikasi antar pribadi (percakapan pastoral dan penggembalaan) maupun 4

komunikasi publik (kotbah). Pendeta yang mempunyai kedudukan penting dalam gereja mempunyai peran juga sebagai komunikator. Sebagai komunikator, para pendeta sebaiknya mempunyai pengetahuan yang cukup tentang ilmu komunikasi. Pengetahuan yang baik tentang ilmu komunikasi tersebut yang nantinya akan diterapkan dalam interaksi sehari-hari dengan jemaat maupun dalam kotbah. Selain itu sebagai komunikator, yang perlu diperhatikan adalah kredibilitas pendeta, sebagaimana yang diuraikan oleh Aristoteles dalam teori retorika tentang etos, pathos dan logos, yaitu sebagai berikut pendeta harus pandai, memiliki karakter yang baik, dan mempunyai niat yang baik pada jemaat. Selain itu pendeta mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga membangkitkan perasaan jemaat, seperti menggunakan kata-kata yang menyejukkan, atau katakata peringatan untuk mengingatkan jemaat takut akan bahaya dosa. Pendeta juga mampu mengemukakan kotbahnya secara rasional dan argumentatif. Misalnya menyampaikan kesaksian-kesaksian dan contoh-contoh yang menggugah jemaat untuk percaya pada hal yang disampaikan. Unsur-unsur di atas diharapkan dapat menunjang sebuah komunikasi yang baik, sehingga mampu mempersuasi jemaat. Sesuai dengan jalan pikiran yang diuraikan tersebut, maka alur kerangka pikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: 5

Tabel 1 Kerangka Pikiran Penelitian Pendeta Sebagai Komunikator Teori Retorika Klasik Aristoteles Tentang Kredibilitas komunikator: 1. Etos : Inteligence Character Goodwill 2. Pathos: Making and calming- anger Love-hate Fear-confidence Shame-shamelessness Indignation-envy Admiration-envy 3. Logos: Invetion Arrangement Style Memory Delivery Mempersuasi jemaat 6

1.5.2 Asumsi Penelitian Asumsi yang dipegang oleh penulis sebelum melakukan penelitian ini yaitu: Pendeta pada Gereja Petra Kefamenanu-TTU mempunyai peran sebagai komunikator. Dimana ia mempunyai tugas untuk menyampaikan kotbah kepada jemaat pada setiap hari minggu dan pada kesempatan khusus. 1.5.3 Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian kualitatif, dengan varian studi deskriptif, bukanlah hipotesis yang diuji melalui statistik inferensial, melainkan hanya hipotesis kerja yang dijadikan sebagai pegangan dalam penelitian ini. Hipotesis yang menjadi pegangan penulis dalam penelitian ini sebagai berikut: kredibilitas pendeta GMIT pada Gereja Petra Kefamenanu-TTU, sebagai komunikator dalam perspektif retorika klasik Aristoteles adalah pendeta mempunyai etos yang tinggi, pendeta mampu menampilkan daya tarik emosional sehingga mampu membangkitkan perasaan jemaat, serta pendeta pandai mengemukakan kotbahnya secara rasional dan argumentatif. 7