PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA SKRIPSI.

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI TEKNIK SCAFFOLDING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL INQUIRY TRAINING DENGAN SETTING KOOPERATIF DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR (MP PKB) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA SMA. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING DENGAN METODE TUGAS TERSTRUKTUR DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA JURNAL. Oleh. Rr. Laksmi Wulandari NIM

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, REVIEW (SQ3R) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP ARTIKEL.

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Eli Dwi Susanti, 2) Indrawati, 2) Yushardi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP ARTIKEL

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF (GENERATIVE LEARNING) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP ARTIKEL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA DI SMP. Imroatus Sholehah, Trapsilo Prihandono, Yushardi

MODEL PEMBELAJARAN CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE) DENGAN ORIENTASI MELALUI OBSERVASI GEJALA FISIS DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DISERTAI MEDIA FOTO KEJADIAN FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMAN 2 JEMBER

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 TANGGUL ARTIKEL

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Aulya Nanda P., Sri Astutik, Rif ati Dina H.

ARTIKEL ILMIAH STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFE TIPE SCRIPT

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SMP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

IMPLEMENTASI MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI LEMBAR KERJA SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SISWA DI SMA

Ani Widyastuti PGSD Universitas PGRI Yogyakarta Abstrak

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) DENGAN MEDIA PERMAINAN KARTU SOAL DISERTAI JAWABAN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PEMBELAJARAN FISIKA MATERI GERAK LURUS MELALUI MODEL POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) DISERTAI DIAGRAM VEE DI KELAS X SMA NEGERI PAKUSARI

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (KAJIAN: DI SMAN 1 TAPEN BONDOWOSO)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Abstrak. Kata kunci : LKS berbasis analisis wacana fisika, metode eksperimen, aktivitas belajar siswa, hasil belajar fisika.

Putri Darma 25, Joko Waluyo 26, Pujiastuti 27

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 RAMBAH HILIR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENERAPAN MODEL CONCEPT ATTAINMENT DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI MA

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI AINUN NADIFAH NIM.

MODEL PEMBELAJARAN INSTRUCTION, DOING, DAN EVALUATING (MPIDE) DENGAN MODUL SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Keperluan korespondensi, HP : ,

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Key words: CIRC models, pictures media, learning achievement, human excretory system

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM) DENGAN BANTUAN LKS ADAPTIF DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PESERTA DIDIK

Afif Yuli Candra Prasetya dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE) DISERTAI LKS BERBASIS MULTIREPRESENTASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Anisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE CO-OP CO-OP DISERTAI METODE EKSPERIMEN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP SKRIPSI. Oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PENGARUH METODE INQUIRY DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

IMPLEMENTASI MODEL GI-GI (GROUP INVESTIGATION-GUIDED INQUIRY) DALAM PEMBELAJARAN HUKUM NEWTON DI SMA

Dosen Pendidikan Kimia PMIPA, FKIP, UNS Surakarta, Indonesia. Keperluan korespondensi, HP : ,

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER DISERTAI MEDIA CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Sisca Linda Prahesti, 2) Sri Wahyuni, 2) Bambang Supriadi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika 2) Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Email: cie_caca@ymail.com Abstract Cooperative Learning Model of learning together type with card sort media is a learning model that students do together to help each other in solving problems by finding their own group based on their sorting cards according to the same categor. The purpose of this study was to describe the differences in physics learning activity of students using cooperative learning model of learning together type with card sort media with using a direct instructional model and to describe the differences in physics learning outcomes of students using cooperative learning model of learning together with card sort media with using a direct instructional model. This research is purely experimental. This study design using Design Randomized Posttest - Only Control Group. Analysis using independent sample t - test with SPSS version 16 assisted. Results of the analysis showed that there were significant differences of activity and outcomes using cooperatif learning model of learning together type with card sort media with direct instructional model. Keywords: Learning Together, Card Sort Media. PENDAHULUAN Fisika adalah bidang ilmu yang banyak membahas tentang alam dan gejalanya, dari yang bersifat riil (terlihat secara nyata) hingga yang bersifat abstrak atau bahkan hanya berbentuk teori yang pembahasannya melibatkan kemampuan imaginasi atau keterlibatan gambaran mental seseorang yang kuat (Sutarto dan Indrawati,2010:1). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya fisika, pada hakikatnya merupakan proses dan produk tentang pengkajian gejala alam, sehingga untuk menguasai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya fisika tidak cukup hanya diperoleh dengan cara belajar dari buku atau sekedar mendengarkan penjelasan dari pihak lain. Proses untuk menggali atau memahami konsep fisika harus dilakukan untuk menghasilkan suatu produk. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran fisika sampai saat ini masih disajikan melalui pembelajaran yang bersumber dari buku atau secara teoritik. Pembelajaran fisika terkesan hanya sebagai proses transfer pengetahuan dari pikiran guru ke dalam pikiran siswa. Hal ini menyebabkan siswa berasumsi bahwa fisika merupakan mata pelajaran yang rumit dan untuk mempelajarinya banyak menghafalkan persamaan matematis yang tidak sedikit jumlahnya. Mempelajari fisika pada hakikatnya memecahkan masalah dan menemukan penyebab peristiwa itu terjadi serta dapat menerapkan masalah fisika dalam kehidupan sehari-hari sehingga penyajian pembelajaran fisika harus 223

224 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 223 229 mempertimbangkan pendekatan, model, strategi, metode dan media yang digunakan. Pembelajaran yang sering digunakan oleh guru adalah pembelajaran langsung, dimana pembelajaran langsung biasanya bukan berpusat pada siswa, akan tetapi lebih banyak berpusat pada guru. Selain itu, model pembelajaran seperti ini menuntut siswa untuk selalu disiplin dan tergantung pada ketenangan duduk di dalam kelas yang hanya membaca, mengingat dan mendengarkan apa yang disampaikan guru. Oleh karena itu, guru sebaiknya merencanakan suatu pembelajaran yang melibatkan peran aktif siswa dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat memahami konsep dan materi melalui keterampilan siswa sendiri. Salah satu alternatif cara untuk mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas adalah dengan pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (2005:6), pembelajaran kooperatif memiliki tujuan untuk meningkatkan kerjasama akademik antar siswa, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya diri, serta meningkatkan kemampuan akademik siswa melalui aktivitas kelompok. Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan adalah Learning Together (Belajar Bersama). Menurut Siswayadi (2002:85), Learning Together atau belajar bersama dapat diartikan sebagai kegiatan belajar siswa secara bersama-sama untuk saling bantu-membantu dalam memecahkan masalah atau persoalan, dalam hal ini berkaitan dengan pembelajaran di sekolah. Model Learning Together atau belajar bersama ini akan dapat menimbulkan terjadinya interaksi antar siswa. Model ini juga dapat merangsang siswa untuk lebih kreatif menyumbangkan gagasan atau ideide dan melatih siswa membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. Namun dalam hal ini, pada waktu belajar kelompok sering kali dikuasainya kelompok oleh dua atau tiga orang siswa yang pandai bicara, sehingga siswa lain yang tidak pandai bicara hanya duduk diam sebagai pendengar. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat menggunakan media agar membuat siswa lebih tertarik dalam pembelajaran tersebut, sekaligus dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga seluruh siswa dapat secara aktif dalam belajar kelompok. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan yaitu media Card Sort. Card Sort merupakan suatu media berupa kartu indeks yang didalamnya terdapat materi-materi yang akan dipelajari dalam proses pembelajaran. Beberapa penelitian yang relevan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model Together oleh Khansya (2003). Penelitian oleh Siwi (2011) menunjukkan media card sort dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Learning Together disertai Media Card Sort dalam Pembelajaran Fisika di SMA. Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana perbedaan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Learning Together disertai Media Card Sort dengan menggunakan pembelajaran langsung dalam pembelajaran Fisika di SMA? Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan Learning Together disertai media Card Sort dengan menggunakan pembelajaran langsung dalam pembelajaran Fisika di SMA. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai masukan pemikiran untuk memperbaiki kualitas pembelajaran khususnya pelajaran fisika

Sisca, Penerapan Model Pembelajaran... 225 sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, sebagai masukan pemikiran dan bahan tambahan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yaitu dengan cara memberikan perlakuan mengenai model Together disertai media Card Sort dalam pembelajaran fisika Bab Suhu dan Kalor pada kelas eksperimen. Sebagai pembandingnya, terdapat kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran yang biasa dilakukan di sekolah. Penentuan sampel penelitian dengan metode cluster random sampling. Desain penelitian ini menggunakan Design Randomized Post Test Only Control Group Gambar 1. Design Randomized Post TestOnly Control Group (Sugiyono,2013:112) Keterangan: E : kelas eksperimen K : kelas kontrol X 1 : perlakuan proses belajar mengajar kooperatif tipe Learning Together disertai media Card Sort X 2 :proses belajar mengajar menggunakan model yang biasa digunakan oleh guru fisika O 1 : hasil post-test kelas eksperimen : hasil post-test kelas kontrol O 2 E X 1 O 1 K X 2 O 2 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dokumentasi, dan wawancara. Teknik analisis data untuk aktivitas belajar siswa menggunakan uji independent sample t-test dari hasil observasi aktivitas siswa. Teknil analisa data untuk hasil belajar menggunakan uji independent sample t-test. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kalisat dan diterapkan pada siswa kelas X. Jumlah kelas X di SMA Negeri 1 Kalisat terdiri dari 7 kelas, yaitu X1, X2, X3, X4, X5, X6, dan X7.. Sebelum menentukan sampel penelitian terlebih dahulu dilakukan uji homogenitas dengan Anova (Analisis of Variance). Data untuk uji homogenitas diambil dari nilai Ulangan Semester Ganjil (UAS) mata pelajaran IPA tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan uji homogenitas melalui uji One-Way ANOVA diperoleh niali signifikansi lebih besar dari 0,05 (sig. 0,772 > 0,05). Jika dikonsultasikan dengan pedoman pengambilan keputusan di atas maka dapat disimpulkan bahwa varian data kelas X SMA Negeri 1 Kalisat bersifat homogen. Selanjutnya digunakan metode cluster random sampling dengan teknik acak maka responden penelitian adalah siswa kelas X2 (kelas eksperimen) dan kelas X1(kelas kontrol). Data aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini didapatkan dari tindakan observasi selama proses pembelajaran media card sort pada kelas eksperimen dan langsung (konvensional) pada kelas kontrol. Hasil perhitungan dengan menggunakan uji Independent Samples t test dari data nilai aktivitas siswa. Berdasarkan analisa data hasil belajar siswa diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.022 atau < 0.05 jika dikonsultasikan dengan pedoman pengambilan keputusan maka ada perbedaan aktivitas belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (Ho ditolak, Ha diterima). Sehingga pengujian hipotesisnya menggunakan pengujian Pihak Kanan,

226 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 223 229 maka nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0.011 atau < 0.05 jika dikonsultasikan dengan pedoman pengambilan keputusan maka hasil belajar siswa yang menggunakan learning together disertai media card sort lebih baik daripada kelas yang langsung. Gambaran mengenai aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada gambar berikut. 120 100 80 60 40 20 0 100 100 87,28 82,4682,48 83,77 86,84 79,06 Memperhatikan bertanya menjawab mengerjakan soal kelas eksperimen kelas kontrol baik daripada kelas yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Gambaran mengenai hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Kelas N Rata-Rata Eksperimen 38 85,66 Kontrol 39 78,69 Berdasarkan data tabel rata-rata hasil belajar di atas, maka dapat digambarkan dalam diagram rata-rata hasil belajar berikut 100 90 80 70 60 50 Hasil Belajar 85.66 78.69 Hasil Belajar Gambar 2. Grafik rata-rata Aktivitas pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data hasil belajar fisika siswa diperoleh dari penilaian kognitif (kognitif produk/post test dan kognitif proses), dan afektif (perilaku berkarakter dan keterampilan sosial). Berdasarkan analisa data hasil belajar siswa diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.001 atau < 0.05 jika dikonsultasikan dengan pedoman pengambilan keputusan maka ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol (Ho ditolak, Ha diterima). Sehingga pengujian hipotesisnya menggunakan pengujian Pihak Kanan, maka nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0.0005 atau < 0.05 jika dikonsultasikan dengan pedoman pengambilan keputusan maka hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together disertai media card sort lebih Gambar 3. Grafik rata-rata Post-Test pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Penerapan model pembelajaran media Card Sort ini merupakan pembelajaran yang berorientasi pada kelompok (yang terdiri dari 4-6 siswa) dimana pengajaran ini dilaksanakan dengan menggunakan media card sort atau kartu sortir yang diberikan pada tiaptiap siswa untuk membentuk kelompok berdasarkan kartu yang telah disortir. Bekerja dalam kelompok dapat mengajarkan siswa untuk lebih aktif dan lebih berani untuk mengungkapkan ide atau gagasan, serta dapat bekerja secara bersama-sama dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbedaan aktivitas belajar siswa selama

Sisca, Penerapan Model Pembelajaran... 227 media card sort dengan pembelajaran langsung (konvensional) dan untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar siswa media card sort. Analisis hasil observasi menunjukkan rata-rata aktivitas siswa media card sort dan menggunakan model pembelajaran langsung. Hasil presentase rata-rata aktivitas untuk kelas eksperimen menunjukkan 90,2% sedangkan hasil presentase rata-rata aktivitas pada kelas kontrol menunjukkan 86,32%, menurut kriteria aktivitas dapat dikatakan bahwa aktivitas untuk kelas eksperimen maupun kelas kontrol termasuk dalam kategori sangat aktif. Indikator aktivitas paling tinggi pada proses pembelajaran baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol adalah memperhatikan, karena memang kondisi siswa yang menyadari pentingnya penjelasan dari guru maupun dari siswa lain guna untuk memahami materi pembelajaran. Indikator aktivitas pada kelas eksperimen yang paling rendah yaitu aspek bertanya, hal ini dikarenakan adanya kegiatan berkelompok atau belajar bersama dimana siswa lebih aktif untuk berinteraksi antar siswa sehingga untuk akivitas bertanya lebih sedikit rendah dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil analisis rata-rata aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran fisika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together disertai media card sort dengan langsung (konvensional) menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu aktivitas belajar siswa menggunakan learning together disertai media card sort lebih baik menggunakan model pembelajaran langsung (konvensional). Perbedaan tersebut disebabkan adanya perlakuan yang berbeda pada kelas eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe learning together disertai media card sort, dimana dalam pembelajaran ini siswa melakukan diskusi dalam kelompok belajar dan melakukan presentasi hasil diskusi sehingga siswa secara lebih aktif melakukan kegiatan dalam proses pembelajaran sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan model pembelajaran langsung dimana tidak ada aktivitas berdiskusi dan presentasi siswa dalam proses pembelajaran berlangsung yang membuat siswa hanya terdiam mendengarkan penjelasan materi dari guru. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 85,66 dan kelas kontrol sebesar 78,69. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang media Card Sort dengan kelas yang langsung ( konvensional). Adanya perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa hasil belajar fisika pokok bahasan suhu dan kalor yang diajarkan menggunakan model Together disertai media Card Sort lebih baik daripada yang diajarkan langsung (konvensional). Perbedaan hasil belajar siswa ini dikarenakan pada kelas eksperimen yang menggunakan model Together disertai media Card Sort siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Pembelajaran ini melibatkan berbagai aktivitas para siswa, melatih interaksi antar siswa, dan mengalami apa yang dipelajari secara langsung sehingga selain mengungkapkan daya ingat siswa

228 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 3 No.3, Desember 2014, hal 223 229 terhadap materi pelajaran serta akan terwujud suatu proses pembelajaran yang bermakna. Selain dari keaktifan siswa, perbedaan hasil belajar fisika siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol juga dikarenakan hasil belajar tidak hanya dilihat dari segi kognitif saja, tetapi juga dinilai dari aspek psikomotor dan afektif siswa. Kemampuan kognitif produk dapat dilihat dari hasil post-test. Kognitif proses dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. Untuk aspek psikomotor penilaian dilakukan dimana saat siswa belajar bersama dengan kelompok dengan cara menemukan sendiri kelompoknya berdasarkan kartu yang mereka sortir sesuai dengan kategori yang sama. Kemampuan afektif yang dinilai menggunakan penilaian afektif berupa perilaku berkarakter serta kemampuan sosial siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa dari segi kognitif produk, kognitif proses, psikomotor dan afektif. Data hasil belajar pada kelas eksperimen pada setiap aspek tidak sama tetapi secara keseluruhan hasilnya baik. Dari hasil belajar siswa tersebut, dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran media Card Sort dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran langsung (konvensional). Berdasarkan hasil wawancara, tanggapan yang diberikan oleh guru bidang studi terhadap model pembelajaran media Card Sort adalah baik untuk diterapkan dan dapat mendukung untuk tercapainya hasil belajar yang lebih baik. Serta dapat menimbulkan kerjasama yang positif antar siswa, karena siswa dituntut untuk terlibat secara aktif selama proses belajar. Dari hasil wawancara dengan siswa, didapatkan bahwa sebagian siswa senang mengikuti pembelajaran fisika karena melalui model pembelajaran media Card Sort mereka jadi termotivasi untuk dapat mengeluarkan pengetahuan yang dimiliki, selain itu dengan adanya pencarian teman kelompok, diskusi dan presentasi membuat siswa tidak merasa jenuh. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1) Aktivitas belajar siswa dengan media Card Sort lebih baik daripada model pembelajaran langsung (konvensional). 2) Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Together disertai media Card Sort lebih baik daripada model pembelajaran langsung (konvensional). Saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut. 1) Bagi guru, pada penerapan Learning Together disertai media Card Sort guru harus lebih teratur dan matang dalam mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan. 2) Bagi lembaga Pendidikan dan Sekolah yang terkait, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi peningkatan mutu pendidikan. 3) Bagi Program Studi Pendidikan Fisika, diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengembangkan keterampilan mengajar mahasiswa. 4) Bagi peneliti lain, dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya DAFTAR PUSTAKA Khansya, S. 2003.Penggunaan Model Learning Together Dalam Pembelajaran Fisika. Tidak Diterbitkan. Skripsi Jember: Universitas Jember

Sisca, Penerapan Model Pembelajaran... 229 Siswayadi, I. 2002. Penggunaan Learning Together Dalam Pembelajaran Di SD dalam Jurnal Saintifika (vol3, no 1). Jember: Universitas Jember Siwi, D. P. 2011. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Pokok Bahasan Teknologi Produksi,Komunikasi, dan Transportasi Melalui Metode Learning Together Dengan Media Card Sort Pada Siswa Kelas IV SDN Kertosari 1 Pakusari Jember Tahun Ajaran 2010/2011. Tidak Diterbitkan. Skripsi Jember: Universitas Jember Slavin, R. E. 2005. Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Research and Development). Bandung: Alfabeta Sutarto dan Indrawati. 2008. Modul Media Pembelajaran Fisika. Jember: FKIP Universitas Jember