RPSEP-32 IMPLIKASI FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI DALAM PENINGKATAN PRESTASI KERJA STAF EDUKATIF PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ)

dokumen-dokumen yang mirip
LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi arus globalisasi sumber daya manusia memegang peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang berarti

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORITIS. job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah pengertian dari perangkat lunak : Menurut Jogiyanto H.M (1992 : 420), perangkat lunak adalah program yang

PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, karena suatu aktivitas perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. peran karyawan yang sangat penting bagi setiap organisasi atau perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Achievement Motivation Theory atau Teori Motivasi Berprestasi dikemukakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

II. LANDASAN TEORI. Pengertian kinerja atau prestasi kerja diberi batasan oleh Maier (dalam

KAJIAN PUSTAKA. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Pelatihan Sumber Daya Manusia

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN RSUD KABUPATEN WONOGIRI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membagikan tugas kepada tenaga kerjanya. Hal ini berarti pimpinan harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah aspek penting dan merupakan ujung tombak dalam

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA. Sumberdaya manusia merupakan investasi yang. sangat penting dalam suatu organisasi.

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan cita-cita bangsa dalam arti

BAB II URAIAN TEORITIS. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai terhadap Kebijakan Promosi pada Kantor Bupati

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

KINERJA COMPILED BY: IY

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pengertian Manajemen dan Fungsi Manajemen Pengertian Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu sumber daya utama dalam sebuah perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Komitmen Organisasi. Salim (dalam Martini dan Rostiana, 2003) bahwa komitmen organisasi di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sendirinya kinerja manusia yang terdapat di dalam organisasi tersebut. 1

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Menurut Ruky (2004:14-15), istilah kinerja atau prestasi sendiri

PRESTASI KERJA. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu aktivitas dalam menentukan apa pekerjaan yang dilakukan dan siapa yang

PENGARUH PENGALAMAN KERJA DAN DIKLAT TERHADAP KINERJA DOSEN UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA. Oleh : M.Asbullah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Jurnal Ilmiah Niagara, Vol 2 No. 1, Januari 2011 PENDEKATAN DALAM EVALUASI KINERJA DAN POLA PIKIR MANAJEMEN KINERJA. Dirlanudin

II. KAJIAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti bergerak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tidak dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kinerja. yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2000). Sedangkan pengertian kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Perencanaan Pengembangan Karier

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan bagi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kinerja adalah suatu konstruk multidimensional yang sangat kompleks, dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dari masing-masing pegawainya. Kinerja tinggi yang diharapkan

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas kerja yang terpisah, tetapi berhubungan dan memberikan

BAB IV ANALISIS. 4.1 Pelaksanaan Penilaian Kinerja Karyawan Pada CV. Niagara Rattan

BAB I PENDAHULUAN. profit ataupun sosial dituntut harus dapat melakukan peningkatan kualitas dan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari perencanaan SDM, recruitment dan seleksi, orientasi, pendidikan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA CV. BINA KARYA LAMPUNG SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak

Bab II LANDASAN TEORI. dapat digunakan guna memenuhi kebutuhan itu sendiri. Tugas manajemen yang paling

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

PERANAN PROMOSI JABATAN DALAM USAHA MENINGKATKAN PRESTASI KERJA KARYAWAN CV. PROBOLINGGO MANDIRI LAMPUNG TIMUR. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Rue (dalam Tjandra 2005:38) didefenisikan sebagai tingkat pencapaian hasil serta

BAB II LANDASAN TEORI. dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN Oleh : RETNO DJOHAR JULIANI DOSEN ADMINISTRASI NIAGA UNIVERSITAS PANDANARAN SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Tanpa adanya pekerjaan yang akan dikerjakan maka tidak akan terjadi hubungan

Transkripsi:

RPSEP-32 IMPLIKASI FAKTOR SOSIAL DAN EKONOMI DALAM PENINGKATAN PRESTASI KERJA STAF EDUKATIF PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH (PJJ) Risnashari risnashari@ut.ac.id Abstrak Konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta ditetapkan secara luas. Oleh karena itu, kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Kita mengakui bahwa manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa berhubungan dengan manusia yang lain bahkan untuk urusan sekecil apapun kita tetap membutuhkan orang lain untuk membantu kita. Jadi pengertian sosial itu sendiri adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antar warga negara dan pemerintahan. Prestasi kerja suatu organisasi adalah cerminan dari prestasi-prestasi kerja seluruh bagian yang terkait dengan aktivitas organisasi. Prestasi kerja sering di hubungkan dengan tingkat produktivitas yang menunjukkan resiko input dan output dalam organisasi, bahkan dapat dilihat dari sudut prestasi kerja memberikan penekanan pada nilai efisiensi yang dikaitkan dengan kualitas output yang dihasilkan oleh para pegawai berdasarkan beberapa standar yang telah ditetapkan sebelumnya oleh organisasi yang bersangkutan. Terdapat dua variabel yang dapat mempengaruhi prestasi kerja yaitu variabel individu terdiri dari pengalaman, pendidikan, jenis kelamin, umur, motivasi, keadaan fisik, kepribadian, dan sikap. Dan yang kedua yaitu variabel situasional, terdiri dari faktor fisik dan pekerjaan yang meliputi metode kerja, dan faktor sosial dari organisasi yang meliputi beberapa hal seperti kebijaksanaan perusahaan dalam hal ini yaitu pendidikan jarak jauh (PJJ). Dengan demikian, faktor sosial dan ekonomi berimplikasi terhadap peningkatan prestasi kerja staf edukatif pada PJJ. Kata Kunci : Sosial, ekonomi, dan prestasi kerja A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di semua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi. 101

Konsep pertumbuhan ekonomi sebagai tolak ukur penilaian pertumbuhan ekonomi nasional sudah terlanjur diyakini serta ditetapkan secara luas. Oleh karena itu, kita tidak boleh ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi tersebut. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa berhubungan dengan manusia yang lainnya bahkan untuk urusan sekecil apapun kita tetap membutuhkan orang lain untuk membantu kita. Sudah sejak lama diakui bahwa tingkah laku dalam organisasi terutama merupakan fungsi dari interaksi antar individu dalam lingkungan kerja, oleh karenanya pimpinan wajib merancang lingkungan kerja dengan memberikan berbagai fasilitas serta memberikan perhatian akan prosedur pemilihan dan penetapan pekerja; pendidikan dan pengembangan pekerja; desain tugas; serta penilain dan pemberian imbalan pada prestasi. Pendidikan jarak jauh (PJJ) adalah pendidikan yang dilakukan dengan adanya jarak antara pendidik dan peserta didik sehingga pendidikan jarak jauh ini sangat bergantung pada media dan strategi untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. B. Telaah Literatur Menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi keempat, sosial yaitu berkenaan dengan masyarakat; suka memperhatikan kepentingan umum. Sedangkan ekonomi adalah ilmu tentang asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta kekayaan; pemanfaatan uang, tenaga, waktu, dsb yang berharga; tata kehidupan perekonomian (suatu negara). Manulang (2001: 118) merumuskan prestasi kerja adalah sebuah penilaian sistematis kepada pengawas oleh beberapa orang ahli untuk suatu atau beberapa tujuan tertentu. Sedangkan menurut Prawirosentono (1999: 2) mendefinisikan prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara ilegal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Menurut Moh. As ad (1991: 48) mendefinisikan prestasi kerja adalah successful role achievement yang diperoleh seseorang dari perbuatannya atau hasil yang dicapai oleh seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan yang bersangkutan. Penilaian prestasi kerja yang dilaksanakan dengan baik dan tertib serta benar dapat membantu 102

meningkatkan motivasi kerja dan sekaligus juga meningkatkan loyalitas organisasiorganisasional dari para karyawan (anggota organisasi) hal ini tentunya akan menguntungkan organisasi yang bersangkutan. Paling tidak karyawan akan mengetahui sampai di mana dan bagaimana prestasi kerja dinilai oleh atasan sendiri atau team penialai. Kelebihan maupun kekurangan yang ada akan merupakan cambuk bagi kemajuan-kemajuan mereka mendatang. Menurut Robbins (2002: 258-259) penilaian prestasi kerja mempunyai tujuan: 1. Manajemen menggunakan penilaian untuk mengambil keputusan personalia secara umum, karena penilaian memberikan informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang penting dalam hal promosi, transfer ataupun pemberhentian. 2. Penilaian memberikan penjelasan tentang pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan. Dalam hal ini, penilaian menjelaskan keterampilan dan daya saing para pekerja yang belum cukup tetapi dapat diperbaiki jika suatu program yang memadai dikembangkan. 3. Penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai kriteria untuk program seleksi dan pengembangan yang disahkan. Karyawan kontrak yang masih baru yang kinerjanya masih rendah, dapat diidentifikasi melalui penilaian kinerja. Sama halnya, efektivitas suatu pelatihan serta program pengembangan dapat ditentukan dengan menaksir seberapa baik partisipasi karyawan dalam memenuhi penilaian prestasi mereka. 4. Penilaian kinerja juga untuk memenuhi tujuan umpan balik yang ada terhadap para pekerja tentang bagaimana organisasi memandang kinerja mereka. 5. Penilaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan atau menentukan penghargaan. Keputusan tentang siapa yang mendapatkan peningkatan pembayaran yang pantas dan penghargaan-penghargaan lainnya ditentukan melalui penilaian kinerja. Penilaian prestasi kerja dapat saja terjadi manakala penyelia merasa dibutuhkanya komunikasi. Pimpinan langsung dari para pegawai yang dinilai itu tidak mempunyai peranan sama sekali dalam proses penilaian prestasi kerja para pegawai. Selanjutnya Dubrin dalam Dwi Janto (2002: 35) mengemukakan lima kegunaan penilaian prestasi kerja, yaitu : 103

1. Penilaian prestasi kerja akan mengarah secara langsung untuk menaikkan produktifitas. Penilaian prestasi kerja yang efektif akan membantu memelihara perhatian orang untuk berfokus pada hasil kerja. 2. Program penilaian prestasi kerja berguna untuk membantu dalam administrasi gaji. Hasil penilaian dapat digunakan untuk menentukan kenaikan gaji maupun pembayaran bonus. 3. Penilaian prestasi kerja berperan secara vital dalam penentuan kepatuhan seorang karyawan yang mempertunjukkan kepemimpinan dan kepandaian dipertimbangkan untuk dipromosikan dalam posisi manajerial. 4. Penilaian memudahkan pengembangan karier karena hasil tersebut dapat bermanfaat sebagai dasar untuk perencanaan dan pelatihan. 5. Hasil penilaian prestasi kerja digunakan secara ekstensif dalam penelitian sumber daya manusia. Misalnya dalam penyeleksian, diumumkan berlakunya pengumaman peringkat evaluasi prestasi kerja sebagai alat ukur kesuksesan. Berdasarkan pemahaman di atas menunjukkan bahwa penilaian kinerja haruslah mempunyai tujuan yang jelas dan tegas agar dapat bermanfaat baik bagi perusahaan maupun terhadap karyawan itu sendiri. Penilaian prestasi kinerja memberikan gambaran hasil dari peran seseorang karyawan dalam kegiatan mencapai tujuan organisasi, peran itu adalah wujud prestasi kerja yang dapat diukur dan selanjutnya menjadi dasar alokasi penghargaan; seperti pemberian bonus, kenaikan gaji, produktifitas, promosi pada jenjang manajerial dan lain-lain keperluan sebagai wujud umpan balik atas prestasi kerja yang telah dicapai setiap karyawan. Agar penilaian mencapai sasaran sebagaimana yang diinginkan, maka sistem penilaian prestasi kerja haruslah mempunyai hubungan dengan pekerjaan (job related), praktis, mempunyai standar-standar dan menggunakan berbagai ukuran yang dapat diandalkan. Job related berarti sistem menilai perilaku-perilaku kritis yang mewujudkan keberhasilan perusahaan. Sistem praktis bila dipahami atau dimengerti oleh para penilai, evaluasi prestasi kerja memerlukan standar-standar pelaksanaan kerja dimana prestasi kerja diukur agar objektif (Dwi janto, 2002: 39). 104

Menurut Alewine (Dwi Janto, 2002: 59) menegaskan penilaian prestasi kerja haruslah memperhatikan dua aspek yaitu : uraian tugas (job description) dan standar prestasi kerja (performance standars). Uraian penegasan Alewine sebagai berikut : 1. Secara trandisional, orang bekerja berdasarkan tugas yang memuat tugas-tugas dan tanggung jawab. Namun standar-standar prestasi kerja harus menekankan hasil kerja bukan tugas. Tugas harus dipandang dari segi sesuatu yang dicapainya. Kegiatankegiatan hanya merupakan langkah-langkah antara yang akan menuju hasil-hasil yang dikehendaki. 2. Jabatan adalah sesuatu yang hidup dan tumbuh serta berubah sejalan dengan waktu, pengenalan perbaikan-perbaikan teknologi serta prestasi kerja manusia. Orang menginterpretasikan pekerjaan mereka berbeda-beda dan sering melaksanakan tanggung jawab dengan cara lain dari yang diharapkan. Spesifikasi jabatan harus tetap sejalan dengan tuntutan masa kini, namun lingkungan kerja yang dinamis sering menuntun perubahan yang disebabkan oleh perubahan kebijakan, teknologi dan kegiatan dalam kandungan tugas (job contensts). 3. Penyusunan standar prestasi kerja yang bersumber pada uraian jabatan akan memberikan peluang kepada pengawas dan karyawan untuk membuat sebuah uraian tugas yang dinamis untuk pekerja. Karena itu, uraian tugas dapat berfungsi sebagai sebuah pernyataan tentang tujuan-tujuan umum yang harus dicapai bawahan dalam mendukung sasaran-sasaran organisasi. Standar prestasi kerja berfungsi sebagai tujuan-tujuan tertentu yang harus dicapai oleh karyawan, harus realistis, dapat di ukur dan dapat dicapai jabatan tertentu. 4. Standar prestasi kerja dapat dibuat dari uraian jabatan untuk mengaitkan definisi jabatan statis kepada prestasi kerja yang dinamis. Dalam menulis standar, pengawas juga harus memasukkan pengamatan pribadi serta catatan prestasi kerja masa lalu. Laporan-laporan produksi, insiden dan pengukuran kerja akan standar prestasi kerja dapat dibuat untuk setiap individu dengan berpedoman pada uraian jabatan. Setiap karyawan mengusulkan sasaran-sasarannya sendiri kepada pengawas secara tertulis, bila keduanya menyepakati setiap sasaran kemudian dibuat pernyataan sasaran secara tertulis. Standar prestasi kerja dianggap memuaskan bila pernyataannya menunjukkan seberapa bidang pokok tanggung jawab karyawan, memuat bagaimana suatu kegiatan 105

kerja akan dilakukan dan mengarahkan perhatian kepada mekanisme kuantitatif bagaimana hasil-hasil kinerjanya akan diukur. Selanjutnya Robbins (2002: 262-264) memberikan metode penilaian prestasi kerja sebagai berikut : 1. Esai tertulis, merupakan metode yang paling mudah untuk menilai suatu kinerja karena sebuah narasi yang menggambarkan kelebihan, kekurangan, prestasi waktu lampau, potensi dan saran-saran mengenai seorang karyawan untuk perbaikan. Esai tertulis ini tidak membutuhkan format yang rumit, namun hasil tulisan sering menggambarkan kemampuan penulisnya. 2. Keadaan kritis, metode ini memfokuskan perhatian si penilai pada perilaku-perilaku yang merupakan kunci untuk membedakan antara sebuah pekerjaan efektif dan tidak efektif yang menjadi kunci adalah perilaku yang sifatnya khusus dan bukan sifat-sifat personal yang samar melainkan yang disebutkan, dengan demikian daftar para karyawan dapat melihat perilaku-perilaku yang diharapkan dan perilaku-perilaku yang membutuhkan pengembangan. 3. Grafik skala penilaian, merupakan salah satu metode tertua dan terpopuler untuk penilaian dengan menggunakan grafik skala penilaian. Metode ini dicatat faktor-faktor kinerja, seperti kualitas dan kuantitas kerja, tingkat pengetahuan, kerjasama, loyalitas, kehadiran, kejujuran dan inisiatif. Selanjutnya si penilai memeriksa daftar tersebut dan menilai setiap faktor sesuai dengan skala peningkatan. Metode ini membutuhkan sedikit waktu untuk pengembangan dan pengolahannya juga memberikan analisis yang kuantitatif dan analisis perbandingan. 4. Skala peningkatan perilaku, skala ini mengkombinasikan elemen penting dari metode keadaan kritis dengan metode pendekatan grafik skala penilaian yang merupakan contoh perilaku aktual di dalam pekerjaan, bukan sekedar deskripsi atau ciri-ciri umum, karena menentukan dengan pasti, bersifat dapat diamati dan dapat mengukur perilaku kerja. 5. Perbandingan multipersonal, metode ini mengevaluasi satu kinerja individu dengan membandingkannya dengan individu-individu lainnya. Cara ini bersifat relatif, bukan sebagai alat pengukur absolut. Ada tiga pembanding yang sangat populer yakni peringkat urutan kelompok peringkat individu dan perbandingan berpasangan. 106

C. Pembahasan Prestasi kerja suatu organisasi adalah cerminan dari prestasi-prestasi kerja seluruh bagian yang terkait dengan aktivitas organisasi. Prestasi kerja karyawan dalam hal ini merupakan para staf edukatif pada dasarnya merupakan penilaian yang sistematis terhadap penampilan kerja karyawan itu sendiri dan terhadap potensi karyawan dalam upayanya mengembangkan diri untuk kepentingan organisasi dalam hal ini yaitu Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Penilaian prestasi kerja merupakam salah satu factor dari pengembangan organisasi secara efektif dan efisien. Penialai prestasi kerja suatu organisasi menunjukkan bahwa telah memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut secara optimal. Terdapat dua variable yang dapat mempengaruhi prestasi kerja menurut McCornick and Tiffin ( 1974 : 491 ) yaitu : 1. Variable individu: Terdiri dari pengalaman, pendidikan, jenis kelamin, umur, motovasi, keadaan fisik, kepribadian, dan sikap 2. Variabel Situasional : a. Fakktor fisik dan pekerjaan yang meliputi metode kerja, pengaturan dan kondisi perlengkapan kerja, pengaturan ruang kerja, kebisingan, penyinaran, dan temperature b. Factor social dari organisasi yang meliputi beberapa hal seperti : kebijaksanaan perusahaan, jenis latihan dan pengawasan, system upah, dan lingkungan social. Simamora (1997 : 421) mengemukakan bahwa semakin para karyawan memahami proses penilaian kinerja dan semakin penilaian kinerja dipakai sebagai peluang-peluang penghargaan daripada kejadian-kejadian pengkritikan, maka dibutuhkan aktualisasi diri bakal kian terpenuhi. Dengan demikian factor social dan ekonomi berimplikasi terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan dalam hal ini adalah staf edukatif. D. Kesimpulan Peningkatan kualitas kinerja staf edukatif pada Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) tidak terlepas dari dua factor, yaitu factor sosail dan factor ekonomi. Factor social 107

berorientasi dengan eksistensinya sebagai warga masyarakat yang dapat diteladani, sedangkan factor ekonomi yang berorientasi dengan financial yang dapat menjadi atmosper sirkulasi pekerjaan menuju pekerjaan yang berkualitas. Implikasi kedua factor tersebut menjadi suatu motivasi untuk meningkatkan kualitas kinerja secara berkesinambungan. DAFTAR PUSTAKA Dwijanto, 2002. Analisis Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Strategi Bersaing serta Kebijakan Pemerintah terhadap Prestasi Kerja dan Kualitas Produk di Daerah Sentra Industri Jawa Timur. Disertasi Doktor, Program Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya. Dendy Sugono. Dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, Jakarta, PT. Gramedia Manulang, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, PT. BPFE. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima, Jakarta, Erlangga. Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua, Yogyakarta, Bagian Penerbitan STIE YKPN. 108