SMI Insight Triwulan IV-2014

dokumen-dokumen yang mirip
SMI Insight Triwulan I-2014

S U R A T E D A R A N NOMOR : SE 013 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN RUNWAY SAFETY PROGRAM DAN PEMBENTUKAN RUNWAY SAFETY TEAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

SMI s Insight Triwulan I

a. Menerapkan secara praktis prinsip-prinsip dan praktek-praktek akuntansi yang sehat dalam perusahaannya, ekonomis dan praktis dapat dilaksanakan.

Survey Sterilisasi Bandara International sesuai standar pengawasan yang optimal dan efektif

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terkemuka dan profesional (World Class Airport Company) untuk

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyambut lebaran Tahun 2017 (1438 H),

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PENGESAHAN... iv INTISARI... v ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Kemayoran bertugas mengelola Pelabuhan Udara Kemayoran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk,Bidang,dan Pengembangan Usaha

SMI s Insight Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Visa. Kunjungan. Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI NTB. Sumbawa dan ratusan pulau-pulau kecil. Dari 280 pulau yang ada, terdapat 32

2015, No c. bahwa dengan beralihnya status Bandar Udara Polonia ke Bandar Udara Internasional Kualanamu dan Bandar Udara Selaparang ke Bandar Ud

BAB II DESKRIPSI PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) Perusahaan merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan para pemangku kepentingan perusahaan. penyelenggaraan diklat serta Pengelolaan pusat pelatihan.

BAB I PENDAHULUAN. Tanggerang; Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta; Bandar Udara Sultan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Pengembangan Usaha. di kawasan barat indonesia sejak tahun 1984.

SMI Insight Triwulan II-2014

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. kawasan Barat Indonesia sejak tahun 1984.

KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL IMIGRASI DALAM MENDUKUNG FASILITASI (FAL) UDARA

PENDAHULUAN Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMI Insight Triwulan III-2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2017 PROVINSI LAMPUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Aerodromes. BALlKPAPAN I Sepinggan, JAKARTA I Halim Perdanakusuma, MEDAN I Polonia SURABAYA I Juanda, UJUNG PANDANGI Hasanuddin,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

UANG PENGINAPAN, UANG REPRESENTASI DAN UANG HARIAN PERJALANAN DINAS KELUAR DAERAH DAN DALAM DAERAH

Bandar Udara Internasional KUALANAMU

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2001 TENTANG

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

SMI s Insight Triwulan II

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Ekonomi Indonesia (2013) menyebutkan bahwa krisis. ekonomi pada tahun 2008 yang terjadi di beberapa kawasan di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. sama lain, untuk menciptakan rasa saling pengertian diantara keduanya.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan dan peningkatan citra (termasuk reputasi) menjadi sangat krusial

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Angkasa Pura II ( Persero ) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara di

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2017 PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. kebandarudaraan dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA I (PERSERO) CABANG BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB II PT. ANGKASA PURA II (PERSERO) BANDAR UDARA POLONIA MEDAN. dan pelayanan lalu lintas udara yang telah melakukan aktivitas pelayanan jasa

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JUNI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 1 Agustus 2017

2 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014; 3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fung

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2015 PROVINSI LAMPUNG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2014 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. III, 1 April 2015

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JULI 2017 PROVINSI LAMPUNG

Perancangan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Berbasis Sistem Dinamik Untuk Mengevaluasi Kebutuhan Kapasitas Bandara Juanda

BERITA RESMI STATISTIK

Presentasi TESIS - PS 2399

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PREDIKSI TINGKAT PERTUMBUHAN PENUMPANG DAN EVALUASI PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Nama Angkasa Pura pertama kali muncul pada tahun 1862, yaitu dengan didirikannya perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura

SATUAN BIAYA UANG HARIAN LUAR DAERAH / DALAM DAERAH LUAR KOTA

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. V, 2 Mei 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI APRIL 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/06/18/Th. VI, 2 Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. Pura Kemayoran bertugas mengelola pelabuhan udara Kemayoran.

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. V, 1 Maret 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI AGUSTUS 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/10/18/Th. IV, 3 Oktober 2016

LAPORAN DIKLAT TCC PERALATAN PEMANTAU DAN PENUNDA UPAYA KEJAHATAN (P3UK) AKADEMI TEKNIK DAN KESELAMATAN PENERBANGAN (ATKP) MEDAN

DAFTAR ISI TRANSPORTASI DARAT

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2017 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. VII, 3 Juli 2017

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI JANUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/03/18/Th. IV, 1 MARET 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI SEPTEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/11/18/Th. III, 2 NOPEMBER 2015

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01-GR TAHUN 2010 TENTANG VISA KUNJUNGAN SAAT KEDATANGAN

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2015 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/02/18/Th. IV, 1 FEBRUARI 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MARET 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/05/18/Th. IV, 2 MEI 2016

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI OKTOBER 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/12/18/Th. IV, 1 Desember 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Keimigrasian. Visa. Saat Kedatangan.

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI FEBRUARI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/04/18/Th. IV, 1 APRIL 2016

BAB II SEKILAS TENTANG PT. ANGKASA PURA II (PERSERO)

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI DESEMBER 2016 PROVINSI LAMPUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Bandara tersibuk di dunia tahun 2014 versi ACI

[[PERANCANGAN INTERIOR BANDARA INTERNASIONAL KERTAJATI MAJALENGKA]] BAB I PENDAHULUAN

BPS PROVINSI LAMPUNG PERKEMBANGAN TRANSPORTASI MEI 2016 PROVINSI LAMPUNG. No. 12/07/18/Th. IV, 1 JULI 2016

Transkripsi:

SMI s Insight - Triwulan IV 2014 Bandar Udara Soekarno-Hatta International Airport menempati peringkat 25 sebagai bandar udara dengan pergerakan tersibuk di dunia 1. Sekilas Indonesia Negara kepulauan Jumlah pulau di Indonesia: 13.487 pulau besar dan kecil Luas tanah dan luas lautan 1. Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² 2. Luas perairannya adalah 3.257.483 km². Populasi 248,2 juta (2012 data IMF) 237,6 juta (2010 data BPS) 2. Bandar Udara di Indonesia Merujuk pada Undang-Undang No. 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan Bagian Keenam, penyelenggaraan kegiatan di bandar udara Indonesia terbagi dalam dua fungsi, yaitu pemerintahan dan pengusahaan. Penyelenggaraan kegiatan pemerintah di bandar udara direpresentasikan Otoritas Bandar Udara. Lokasi bandar udara di Indonesia Sumber: Data Spasial Lokasi Bandara, Bakorsurtanal 2004 Kegiatan pengusahaan di bandar udara, sesuai dengan Pasal 232 UU Penerbangan tersebut terdiri dari pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara. Pelayanan jasa kebandarudaraan untuk bandara yang belum diusahakan secara komersil diselenggarakan oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara di bawah Kementerian Perhubungan, sedangkan untuk bandara yang telah diusahakan secara komersil diselenggarakan oleh Badan Usaha Bandar Udara. SMI Insight Triwulan IV-2014 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) www.ptsmi.co.id 1

Secara pengelolaan tersebut, bandar udara di Indonesia dikelompokkan menjadi bandar udara yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dirjen Perhubungan Udara sebagai Unit Penyelenggara Bandar Udara dan bandar udara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II) sebagai Badan Usaha Bandar Udara. Selain itu terdapat bandar udara perintis yang dikelola oleh swasta. Jumlah bandar udara di Indonesia : 148 bandar udara untuk penerbangan domestik 24 bandar udara untuk penerbangan internasional Pengelompokan bandar udara berdasarkan Pengelola UPT mengelola 125 bandar udara AP I mengelola 13 Bandar Udara, yaitu: 1. Bandar Udara Juanda, Surabaya 2. Bandar Udara Ngurah Rai, Bali 3. Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar 4. Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan 5. Bandar Udara Adi Sucipto, Yogyakarta 6. Bandar Udara Lombok, Lombok 7. Bandar Udara Sam Ratulangi, Manado 8. Bandar Udara Syamsuddin Noor, Banjarmasin 9. Bandar Udara Achmand Yani, Semarang 10. Bandar Udara El Tari, Kupang 11. Bandar Udara Pattimura, Ambon Maluku 12. Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo 13. Bandar Udara Frans Kaisepo, Biak AP II mengelola 12 bandar udara, yaitu: 1. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta 2. Bandar Udara Kualanamu (Polonia), Medan 3. Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta 4. Bandar Udara Supadio, Pontianak 5. Bandar Udara Minangkabau, Padang 6. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang 7. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru 8. Bandar Udara Husein Sastranegara, Bandung 9. Bandar Udara Sultan Iskandarmuda, Banda Aceh 10. Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang 11. Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi 12. Bandar Udara Depati Amir, Pangkalpinang Bandar Udara Utama 1. Bandar Udara Juanda, Surabaya 2. Bandar Udara Ngurah Rai, Bali 3. Bandar Udara Hasanuddin, Makassar 1. Bandar Udara (Polonia) Kualanamu, Medan 2. Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jakarta 2 2

Jumlah penumpang domestik tahun 2012 di 5 Bandar udara utama 131.773.057 penumpang Proyek Utama 2013 Proyek pembangunan bandar udara yang termasuk di dalam PPP Book 2013 adalah: 1. Proyek Bali New Airport di Bali 2. Proyek Kulonprogro International Airport di Yogyakarta 3. Pergerakan Penumpang Domestik dan Internasional di Bandar Udara Utama Sumber: Statistik Perhubungan 2009 & 2012 Kelima bandar udara utama tersebut dapat menampung 155.199.914 juta penumpang di tahun 2012. Dalam hal ini 84,19% atau sejumlah 131.773.057 penumpang merupakan penumpang domestik. Sisanya sebanyak 23.426.857 atau 15,09% merupakan penumpang internasional. Jumlah seluruh penumpang ini meningkat sebesar 13,60% dari tahun 2011 yang berjumlah 136.617.487 penumpang. Bandar Udara Soekarno-Hatta (Cengkareng), Juanda (Surabaya) dan Ngurah Rai (Bali) sebagai bandar udara terbesar yang menyumbang 54,21% dari total jumlah penumpang domestik dan internasional. Dari jumlah tersebut, Bandar Udara Soekarno-Hatta menjadi yang terbesar sejumlah 64,77%. 3 3

4. Kapasitas Bandar Udara Utama dan Jumlah Penumpang a. Jumlah Penumpang Peningkatan jumlah penumpang di kelima bandar udara utama, Soekarno-Hatta, Juanda, Ngurah Rai, Polonia/ Kualanamu dan Hasanuddin tergambarkan di dalam grafik berikut ini: Sumber: Statistik Perhubungan 2009 & 2012 Bandar Udara Soekarno Hatta menampung paling banyak penumpang sejak 2005 disusul oleh Bandar Udara Juanda, Ngurah Rai dan selanjutnya Polonia serta Hasanuddin. Di tahun 2012, Bandar Udara Soekarno Hatta telah melayani 54,4 juta penumpang meningkat 15,78% selama 3 tahun dari tahun 2009 sebesar 35,1 juta penumpang. Bandar Udara Juanda (Surabaya) melayani 15,6 juta penumpang meningkat 18,05% selama 3 tahun dari tahun 2009. Bandar Udara Ngurah Rai (Bali) melayani 14.01 juta penumpang meningkat 13,86% selama 3 tahun dari tahun 2009 sebesar 9,49 juta penumpang. Bandar Udara Polonia (Medan) dan Hasanuddin (Makassar) masing-masing meningkat 18,11% dan 10,12% dalam periode 2009-2012 dengan jumlah penumpang di tahun 2012 masing-masing sejumlah 7,86 juta dan 6,33 juta penumpang. b. Peningkatan Jumlah Penumpang dan Kapasitas Masing-Masing Bandar Udara Bandar Udara Utama Jumlah Penumpang Domestik & International Tahun 2012 Kapasitas Maksimal Bandar Udara Ratio Kapasitas Jumlah Penumpang Tahun 2012 & Kapasitas Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng 54.486.780 22.000.000 247,67% Juanda, Surabaya 15.629.242 12.500.000 125,03% Ngurah Rai, Bali 14.012.120 25.000.000 56,05% Polonia, Medan 7.863.957 8.100.000 97,09% Hasanuddin, Makassar 6.339.407 7.000.000 90,56% Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Juanda telah melampaui lebih dari 100% rasio kapasitas jumlah penumpang dan kapasitas bandar udara. 4 4

5. Bandar Udara Soekarno Hatta Menempati Posisi 10 Besar sebagai Bandar Udara dengan Pergerakan Penumpang Tersibuk di Dunia Tahun 2013 Bandar Udara Soekarno-Hatta menempati posisi 10 dalam daftar bandar udara dengan pergerakan penumpang tersibuk di dunia, meningkat dari peringkat 9 di tahun 2012, sebagaimana tertulis di dalam media release yang dikeluarkan oleh Airports Council International mengenai Preliminary World Airport Traffic And Ranking 2013. Posisi teratas di tempati oleh Hartsfield Jackson Atlanta International Airport dengan jumlah pergerakan penumpang sebanyak 94,4 juta, diikuti oleh Beijing Tiongkok (PEK) 83,7 juta, London Inggris (LHR) 72,3 juta, Tokyo Jepang (HND) 68,9 juta, Chicago IL US (ORD) 66,7 juta, Los Angeles CA US (LAX) 66,6 juta, Dubai AE (DXB) 66,431 juta, Paris Perancis (CDG) 62 juta, Dallas/ Fort Worth TX, US (DFW) 60,4 juta dan Jakarta Indonesia (CGK) dengan 60,1 juta penumpang. 30 Bandar Udara Tersibuk Dunia 2013 Pergerakan Penumpang Pesawat Di kawasan Asia Tenggara, Bandar Udara Soekarno-Hatta menjadi yang tersibuk diikuti oleh Bandar Udara Singapura (Changi) 53,7 juta, Bangkok 51,3 juta, dan Kuala Lumpur 47,4 juta penumpang. 6. Pergerakan Pesawat Pergerakan secara keseluruhan mengalami peningkatan 12% pada periode 2008-2012. Namun demikian terjadi perlambatan pertumbuhan di tahun 2010-2012 dari pertumbuhan sebesar 22% Sumber: Statistik Perhubungan 2009 & 2012 Bandar Udara Soekarno-Hatta menyumbang 14% atau 380.281 dari total 2.672.006 pergerakan di tahun 2012 dan menjadi yang tersibuk di antara 5 (lima) bandar udara utama di Indonesia. 5 5

Millions 7. Bandar Udara Soekarno Hatta Menempati Posisi 25 Besar sebagai Bandar Udara dengan Pergerakan Pesawat Tersibuk di Dunia Tahun 2013 Bandar Udara Soekarno Hatta International Airport menempati peringkat 25 sebagai bandar udara dengan pergerakan tersibuk di dunia, naik tiga tingkat dari posisi 28 di tahun 2012. Lima besar bandar udara dengan pergerakan tersibuk adalah Atlanta GA US 911 ribu, Chicago 883 ribu, Dallas/ Fort Worth 678 ribu, Los Angeles 614 ribu dan Denver 582 ribu. Lima besar ini dikuasai oleh bandar udara di Amerika. Beijing Tiongkok dengan 567 ribu dan Paris dengan 478 ribu menjadi bandar udara di luar Amerika yang masuk dalam 10 besar. Bandar Udara Soekarno-Hatta menjadi satu-satunya bandar udara di Asia Tenggara yang masuk dalam 30 (tiga puluh) besar bandar udara tersibuk dengan 398.985 pergerakan. Sumber: Media realease Airport Council International preliminiary world airport traffic and rankings 2012 dan 2013 8. Pergerakan Cargo Traffic Cargo traffic tumbuh tajam di tahun 2011 sebesar 34,44% dari tahun 2010 dibanding pertumbuhan tahun 2008-2009 dan 2009-2010. Namun demikian, terjadi perlambatan di tahun 2011-2012 sebagaimana chart berikut ini. Cargo Traffic di Indonesia (ton) 2.500 2.000 Domestik Internasional 1.500 1.000 500 648 640 679 912 973-648 640 679 912 973 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber: Statistik Perhubungan 2009 & 2012 Bandar Udara Soekarno Hatta menyumbang 32% dari cargo traffic di tahun 2012 dan secara keseluruhan dari periode 2008-2012 menjadi yang tertinggi di antara bandar udara utama lainnya. 6 6

9. Bandar Udara dengan Pergerakan Cargo Tersibuk di Dunia Namun demikian, di dalam laporan pergerakan cargo tersibuk di dunia tahun 2013, Bandar Udara Soekarno-Hatta Jakarta tidak masuk dalam 30 (tiga puluh) besar bandar udara dengan cargo traffic tersibuk di dunia. Kebalikan dengan lima besar dalam pergerakan / aircraft movement di atas, lima besar di cargo traffic dikuasai oleh bandar udara Asia dan Arab yaitu Hong Kong, Shanghai, Incheon dan Dubai, terkecuali Memphis US yang berada di peringkat kedua. 10. Pembangunan Pembangunan transportasi udara diarahkan untuk meningkatkan kapasitas bandar udara dan pembangunan bandar udara baru. Beberapa bandar udara strategis yang telah dibangun diantaranya: Bandar Udara Juanda Sidoarjo, Bandar Udara Internasional Minangkabau, Bandar Udara Hasanuddin Makassar, Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandar Udara Internasional Lombok, Jumlah penumpang angkutan udara dalam negeri di Indonesia yang pada tahun 2004 hanya sebesar 23.763.950 orang meningkat menjadi 82.134.683 penumpang pada tahun 2013 atau naik rata-rata 21,5% per tahun. Ini sejalan juga dengan pertumbuhan arus lalu lintas kargo yang meningkat rata rata 13,3% per tahun. Pembangunan bandar udara lainnya telah dilakukan, yaitu: a. Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara Pembangunan : Sempat terhenti akibat krisis moneter pada tahun 1997 dan dilanjutkan kembali tahun 2007 dan selesai tahun 2013. Salah satu proyek MP3EI. Menggantikan Bandar Udara Polonia Beroperasi : 25 Juli 2013 Project cost : Rp5,59 triliun Kapasitas penumpang : 83 juta/ tahun Kapasitas pergerakan : 10.000/ tahun Pengelola : PT AP II (Persero) 7 7

b. Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang Pembangunan : 2011-2013 Pembangunan terminal baru Project cost : Rp97 miliar Kapasitas penumpang : 610 ribu penumpang/ tahun Kapasitas pergerakan : - Pengelola : PT AP II (Persero) c. Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru Pembangunan : 2011 sampai dengan tahun 2012 Project cost Kapasitas penumpang Kapasitas pergerakan Pengelola Pengembangan terminal baru : Rp214 miliar : 8 juta/ tahun : 10.000/ tahun : PT AP II (Persero) c. Bandar Udara Muara Bungo, Jambi Pembangunan : 2007-2013 Beroperasi : Agustus 2012 Project cost Kerjasama Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi : Rp225,14 miliar (APBN) Rp142,40 miliar (APBD Provinsi Jambi) Kapasitas penumpang : - Kapasitas pergerakan Pengelola : - : PT AP II (Persero) d. Bandar Udara Pekon Serai, Lampung Barat Pembangunan : Selain sebagai bandar udara yang melayani rute komersial, Bandar Udara Pekon Serai ini juga merupakan bandar udara untuk mengantisipasi jika terjadi bencana di wilayah tersebut. Beroperasi : - Project cost : Rp95,86 miliar Kapasitas penumpang : - Kapasitas pergerakan Pengelola : : - Bersama-sama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 8 8

e. Bandar udara Pagar Alam, Lahat, Sumatera Selatan (Atung Bungsu) Pembangunan : 2007-2013 Direncanakan akan dibuka penerbangan perintis dengan rute Bengkulu- Pagar Alam Beroperasi : - Project cost : APBN sebesar Rp108,5 miliar dan APBD sebesar Rp217,9 miliar. Kapasitas penumpang : - Kapasitas pergerakan : - Pengelola : Unit Pelaksana Teknis Daerah Kota Pagar Alam, Lahat Sumatera Selatan Jumlah proyek bandar udara dengan skema KPS di dalam PPP Book berkurang dari 4 di tahun 2012 menjadi 2 buah proyek saja di tahun 2013. Proyek Kulon Progo International Airport dan New Bali Airport masih tetap potential projects KPS. Adapun proyek South Banten Airport yang menjadi priority project dikeluarkan dari daftar 2013. 11. Proyek Pembangunan Bandar Udara Di Indonesia dalam Skema Kerjasama Pemerintah Swasta Pembangunan transportasi udara diarahkan untuk meningkatkan kapasitas bandar udara dan pembangunan bandar udara baru. Beberapa bandar udara strategis yang telah dibangun diantaranya bandar udara Juanda Sidoarjo, bandar udara Internasional Minangkabau (BIM), bandar udara Hasanuddin Makassar, bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, bandar udara Internasional Lombok, bandar udara Kualanamu Sumatera Utara. a. PPP Book 2012 Project Readiness Sektor Proyek Lokasi Estimasi Nilai Proyek (USD juta) 214.00 Jawa Barat Prioritas Transportasi South Banten Airport Pandeglang, Potensial Transportasi Kertajati International Airport Jawa Barat 130.00 Pembangunan Kulonprogo International Airport Pembangunan New Bali Airport DI Yogyakarta 500.00 Bali 510.00 b. PPP Book 2013 Project Readiness Sektor Proyek Lokasi Estimasi Nilai Proyek (USD juta) Potensial Transportasi Pembangunan New Bali Airport Bali 510.00 Pembangunan Kulonprogo International Airport Yogyakarta 500.00 SMI Insight Triwulan IV-2014 PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) www.ptsmi.co.id 9 9

12. Luas Bandar Udara Utama di Indonesia Berikut ini informasi mengenai luas bandar udara utama di Indonesia dan luas bandar udara beberapa proyek dalam PPP Book baik 2012 maupun 2013: a. Bandar Udara Utama Bandar Udara Luas (Ha) Soekarno Hatta 1.740 Juanda 1.285 Ngurah Rai 285 Hasanuddin 817 Kualanamu 1.365 b. Bandar Udara dalam PPP Book Bandar Udara Luas (Ha) Kertajati 970 Kulon Progo 637 New Bali Airport 1.120 South Banten Airport - 13. Panjang Landasan Selain itu, berikut informasi mengenai panjang landasan beberapa bandar udara di Indonesia. Bandar Udara Hang Nadim di Batam merupakan bandar udara dengan landas pacu terpanjang, lebih panjang dari Bandar Udara Changi. Namun demikian, landas pacu Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur sepanjang 4.124 meter menjadikannya yang terpanjang di Asia Tenggara. Bandar Udara di Indonesia Panjang (meter) Hang Nadim Batam 4.025 Soekarno-Hatta Jakarta 3.660 Frans Kaisiepo Biak 3.571 Sultan Hasanuddin Makassar 3.100 Ngurah Rai Bali 3.000 Juanda Surabaya 3.000 Polonia Medan 3.000 Sultan Mahmud Badaruddin II 3.000 Palembang Sultan Iskandar Muda Banda Aceh 3.000 Minangkabau Padang 2.749 Bandar Udara di Asia Tenggara Panjang (meter) KLIA Kuala Lumpur, Malaysia 4.124 Changi, Singapura 4.000 Dengan panjang landas pacu lebih dari 3.090 meter, beberapa bandar udara di Indonesia dapat menampung seukuran B747 dan A380 yang diklaim merupakan penumpang terbesar di dunia. Namun diperlukan penambahan fasilitas lain selain landas pacu guna benarbenar dapat menampung double deck tersebut. Disclaimer All information presented were taken from multiple sources and considered as true by the time they were written to the knowledge of PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero). PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) can not be held responsible from any inacuracy contained in the material. PT SMI follows all internal and external guidelines and regulations that govern the evaluation process on determining the financing feasibility of an infrastructure project. Every decision to finance or not to finance a project is therefore based on a responsible and thorough due diligence process. Any complaint in the process of financing irregularities can be submitted to: Ms. Astried Swastika Corporate Secretary PT SMI Tel : +62 21 5785 1313 Fax : +62 21 570 9460 Email : corporatesecretary@ptsmi.co.id Public complaints on PT SMI service will be kept strictly confidential and handled by a special committee to ensure that complaints are addressed appropriately. 10 10