SOSIOLOGI AGAMA INTERELASI AGAMA DENGAN BUDAYA. Disusun oleh : Arif Setiawan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN DEFINISI AGAMA DEFINISI AGAMA. Manusia dan Agama (IDA 102) 1/10/2013. Maruwiah Ahmat 1

KEBUDAYAAN & MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. 1 Khadziq, 2009, Islam dan Budaya Lokal, Penerbit Teras, Yogyakarta, hal

BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan


MATERI PERTEMUAN II. Kerangka Dasar Agama Islam Dan Ajaran Hukum Islam (Bagian Pertama)

PENGERTIAN DASAR SEJARAH KEBUDAYAAN

KEBUDAYAAN DALAM ILMU ANTROPOLOGI

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham man ma usia sebaga n i usia sebaga makhluk ma buda ya buda

BAB I PENDAHULUAN. Kaligrafi ialah suatu corak atau bentuk seni menulis secara indah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia adalah makhluk budaya mengandung pengertian bahwa

Modul 3 OBYEK DAN METODE PENELITIAN PSIKOLOGI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. pribadi atau Badan) oleh negara atau institusi yang fungsinya setara dengan negara

Manusia merupakan makhluk hidup yang sangat istimewa, karena manusia berbeda dengan makhluk

HAKIKAT ILMU SOSIAL. Sifat sifat hakikat sosiologi sehingga dinyatakan sebagai ilmu pengetahuan:

Dampak Perubahan Sosial Budaya

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Masyarakat & Budaya

Mengapa Al-Quran Diturunkan Berbahasa Arab

PARADIGMA PEMIKIRAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif,

Pertemuan 1. Pembahasan. 1. Norma 2. Budaya 3. Etika 4. Moral 5. Struktur Etika

BAB II DESKRIPSI TEORETIS DAN FOKUS PENELITIAN

KONTRAK KULIAH ETIKA PROFESI D O S E N : M A I M U N A H, S S I, M K O M

BAB I PENDAHULUAN. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Kegiatan Pembelajaran. Sumber Belajar 1.1 Mengidentifikasi

KISI-KISI UTS AGAMA ISLAM TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KALIGRAFI EKSPRESI ARTISTIK PERADABAN ISLAM

MEMAHAMI KONSEP KEINDAHAN

Hasanuddin Sirait/ / Phone: /hsirait

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dalam seninya, akan menyadari bahwa bukan seniman yang mencapai

Masyarakat (1) Pengatar Antropologi. Dian Kurnia Anggreta, S.Sos, M.Si 1

JENIS PENGETAHUAN DAN UKURAN KEBENARAN

KONTEKSTUALISASI DAN PERJANJIAN LAMA

HAKIKAT DAN EKSISTENSI MARTABAT MANUSIA

BAB II URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN. suci. Ritual menciptakan dan memelihara mitos, adat, sosial, dan agama, ritual

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

Berbahasa Roh. Karunia Rohani Untuk Penginjilan. Sesaat sebelum Yahushua terangkat ke Sorga, Dia berkata kepada para murid-nya:

ASAL MULA & PERKEMBANGAN SOSIOLOGI. Fitri Dwi Lestari

Secara bahasa, kata AGAMA berasal dari bahasa sangsekerta yang berarti TIDAK PERGI, tetap di tempat.

UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA STATUS DAN TANGGUNGJAWAB MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pengalaman Beragama. Pengalaman beragama menurut Glock & Stark (Hayes, 1980) adalah

Pertemuan 1 NISBAH (RELASI DAN RELEVANSI) ANTARA ILMU FILSAFAT DAN AGAMA

SUMBER-SUMBER DAN NILAI DALAM PERILAKU ETIKA. Week 6

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan yang sampai saat ini merupakan hal yang berpengaruh besar pada sikap

B. TOPIK PENDEKATAN SOSIOLOGI TERHADAP AGAMA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

Pendahuluan BAB I. A. Pengertian

Budaya. Oleh: Holy Greata. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

kebudayaan Cina Peranakan bagi peneliti maupun pemba BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

Human Relations. Kebudayaan dan Human Relations. Amin Shabana. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Hubungan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. budaya yang pada awalnya merupakan unsur pembentukan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. budi Koentjaraningrat (dalam Soeloeman, 2007:21). Kebudayaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dituliskan, seperti menceritakan cerita yang bersifat imajinasi, dongeng, dan cerita

Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia sosial. yang mempelajari tentang manusia sebagai makhluk sosial.

Untuk penulisan skripsi/tesis, minimal harus duduk dulu mencari dan membaca buku sekurangnya 50 jam di perpustakaan.

PERAN AGAMA DI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT. Yuliandre

KEPRIBADIAN RITA RAHMAWATI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

Mengapa memberitakan Injil? Kis.14:15-18 Ev. Jimmy Pardede, M.A.

Spiritualitas Islam Dalam Pandangan Muhammadiyah. Farah Meidita Firdaus

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi kurangnya kesadaran hukum di masyarakat? 2. Bagaimana upaya untuk mengubah Culture di masyarakat?

UNIVERSITI KEBANGSAAN MALAYSIA FAKULTI PENGAJIAN ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dalam menentukan sikap, langkah dan keputusan hidupnya karena pendidikan. agama adalah jiwa (spiritualitas) dari pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

maupun perbuatan- perbuatan-nya Nya.

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

AGAMA dan PERUBAHAN SOSIAL. Oleh : Erna Karim

BAB I PENDAHULUAN. adalah sajada dimana sajada berarti sujud atau tunduk. Pada masa Nabi

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN

Seminar Pendidikan Agama Islam

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP IAD ISD IBD

BAB IV. Makna Slametan Bagi Jemaat GKJW Magetan. 4.1 Pemahaman jemaat GKJW Magetan melakukan slametan

BAB VI KESIMPULAN. kesenian yang khas. Konsep akan yang indah (beauty) itu sendiri seiring waktu

BAB I PENDAHULUAN. yang kini merupakan Provinsi Aceh. Mereka biasa menyebut dirinya Ureueng

Filsafat Ilmu dalam Lingkup Agama dan Kebudayaan, Peran Ilmu dalam Pengembangan Agama, Peran Agama dalam Pengembangan Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam. Begitupun negara Indonesia. Dengan banyak pulau dan suku

ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil laporan, deskripsi serta pembahasan hasil penelitian

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Modul 7 PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA USIA DEWASA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang membuat kalangan lain merasa dirugikan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

BUKU SENIMAN. Buku Sebagai Objek Berekspresi dalam Berkesenian, Mengapa Tidak? Nuning D. Adisasmito

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (1)

BAB II TELAAH TEORITIS ANIMISME DALAM MASYARAKAT. Nusak Dengka, dan makna perayaan Limbe dalam masyarakat tersebut.

Antropologi Psikologi

Apakah pancasila sebagai pembangunan sudah diterapkan di Indonesia atau belum?

KLASIFIKASI AGAMA DAN PERAN AGAMA ISLAM DALAM KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. setiap etnis menebar diseluruh pelosok Negeri. Masing masing etnis tersebut

hsirait Hasanuddin Sirait/ / Phone:

Transkripsi:

SOSIOLOGI AGAMA INTERELASI AGAMA DENGAN BUDAYA Disusun oleh : Arif Setiawan 07413241019

I. PENGERTIAN AGAMA Berdasarkan sudut pandang kebahasaan-bahasa Indonesia pada umumnya- agama dianggap sebagai kata yang berasal dari bahasa sansekerta yang artinya tidak kacau. Hal itu mengandung pengertian bahwa agama adalah suatu peraturan yang mengatur kehidupan manusia agar tidak kacau.

Menurut Cicero (abad 15 SM), pembuat hukum Romawi agama adalah anutan yang menghubungkan antara manusia yang satu dengan Tuhan, sebagaimana yang dapat dibaca dalam bukunya mengenai undangundang. Adapun Herbert Spencer, sosiolog dari inggris, dalam bukunya Principles of Sosiologi, berpendapat bahwa factor utama dalam agama adlah iman akan adanya kekuasaan tak terbatas, atau kekuasaan yang tidak bisabatas waktu atau tempatnya E.B.Taylor, salah seorang ahli antropologi budaya, dalam bukunya The Primitive Culture menulis: Religion is beliefe in spiritual being; agama adalah keyakinan akan adanya makhluk spiritual (roh-roh). Keyakinan ini merupakan dasar dari kebudayaan animis.

Adapun dalam pandangan Guyau, agama adalah gambaran umum di seluruh dunia tentang bentuk persatuan umat manusia: dan perasaan keagamaan adalah perasaan mengenai keterlibatan kita dengan kehendak-kehendak lain, yang oleh manusia primitive dipusatkan pada alam. Menurut Hendropuspito, Agama adalah suatu jenis system sosial yang dibuat oleh penganut-penganutnya yang berproses pada kekuatan-kekuatan non-empiris yang dipercayainya dan didayagunakannya untuk mencapai keselamatan bagi mereka dan masyarakat luas pada umumnya

Dalam Kamus Sosiologi, pengertian agama ada 3 macam, yaitu (1) kepercayaan pada hal-hal yang spiritual; (2) perangkat kepercayaan dan praktik-praktik spiritual yang dianggap sebagai tujuan tersendiri; dan (3) ideology mengenai hal-hal yang bersifat supranatural. Sementara itu Thomas F. O Dea mengatakan bahwa agama adalah pendayagunaan sarana-sarana supraempiris untuk maksud-maksud non-empiris atau supra-empiris.

II. PENGERTIAN BUDAYA Kebudayaan = cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa inggris) berasal dari perkataan latin Colore yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai segala daya dan aktivitet manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

E.B Taylor seorang ahli antropolog mendefinisikan kebudayaan dalam buku yang berjudul Primitive Culture, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat. R. Linton dalam buku berjudul The Cultural background of personality, menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentukannya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu

C. Klukhohn dan W.H. Kely mencoba merumuskan definisi tentang kebudayaan sebagai hasil Tanya jawab dengan para ahli antropologi, sejarah, hokum, psikology yang implicit, exsplisit, rasional, irasional terdapat pada setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia. Prof. Dr. Koentjoroningrat mengatakan kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tatakelakuan yang harus didapatinya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat Mangunsarkoro, kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya.

Masih banyak lagi tentang definisi-definisi kebudayaan yang diberikan oleh para ahli antropologi dan sosiologi, dan bukan pada tempatnya jika kita mengkajinya dalam makalah yang sederhana ini. Dan disini akan dijelaskan pengertian kebudayaan yang umum diketahui, yaitu; budaya adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.

Ada tiga macam fungsi dan peran kebudayaan dalam kehidupan social. 1). Kebudayaan sebagai ciri kelompok, komunitas atau masyarakat. Kebudayaan diasumsikan mempunyai kekuatan yang menghubungkan orang dengan kelompok, komunitas atau masyarakat tempat afiliasinya, yang kemudian membedakannya dengan kelompok, komunitas atau masyarakat lain. 2). Kebudayaan sebagai ekspresi kehidupan social. Dalam konteks ini, kebudayaan bisa berupa kesenian yang di dalamnya terdapat karya kreatif yang indah para seniman dalam bentuk lukisan, ukiran, tari gubahan lagu dan sebagainya. 3). Kebudayaan berfungsi sebagai sarana pemaknaan. Dalam konteks ini kebudayaan tidak ditempatkan sematamata hanya sebagai cirri atau identitas kelompok, komunitas dan masyarakat. Tetapi pelbagai bentuk nilai, norma, keyakinan, ritual dan ketentuan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat diyakini tidak muncul mendadak atau terjadi secara tiba-tiba, tetapiberlilit-lilit dengan sejumlah hal yang saling bertautan yang diliputi oleh beragam makna

III. INTERELASI ANTARA AGAMA DAN KEBUDAYAAN Manusia, agama, dan kebudayaan, adalah tiga unsur yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Sudah sejak sekian lama terjadi perdebatan mengenai agama dan kebudayaan, seperti perdebatan mengenai ayam dan telur. Apakah kebudayaan yang menciptakan Agama ataukah Agama yang menciptakan kebudayaan?.

Pada agama-agama samawi, yakni agama yang berdasarkan wahyu dari langit seperti yahudi, nasrani dan Islam. Yang ajarannya didasarkan tentang adanya Tuhan Yang Maha Pencipta dan mempunyai kitab yang diyakini sebagai kalam dari Tuhan. Mempunyai pengertian tersendiri mengenai asal mula penciptaan manusia yang daripadanya didapat pengertian bahwa saat manusia pertama kali diciptakan, ia sudah tunduk terhadap suatu Dzat Yang Maha Tinggi, dari hal ini dapat dilihat bahwa, pada mulanya manusia sudah beragama, dan untuk kemudian manusia menciptakan kebudayaan. Ini bisa dilihat dari kisah penciptaan Nabi Adam, dan juga kisah mengenai pengorbanan yang dilakukan oleh putra-putra Nabi Adam, yang terdapat dalam Al-Quran.

Agama Budaya--merupakan istilah yang diberikan oleh para ilmuwan adalah agama alam yang hanya berdasarkan akal ataupun agama-agama yang bertuhankan dunia binatang, tumbuhan, gejala-gejala alam, atau kekuatankekuatan lain di luar alam.

Fluiditas Fluiditas adalah pelenturan suatu budaya ketika ia masuk pada wilayah kebudayaan lain. Pelenturan itu membuat symbol budaya tersebut memetarmofosis dalam maknanya yang baru, sekaligus membuat symbol yang sama menjadi memiliki ketidakjelasan dibandingkan symbol asalnya. Pelenturan ini terjadi karena manusia bukan mesin fotokopy yang bisa dan mau menjiplak apa yang diterimanya; manusia selalu menyiasati apa yang diterimanya secara sadar atau tidak sadar

Contoh yang menarik mengenai Fluifitas ini adalah kaligrafi. Di dunia Islam, pada awalnya kaligrafi merupakan seni rupa alternative yang dilakukan perupa muslim pada saat ada larangan menggambar makhluk yang bernyawa. Maka seni rupa ini dekembangkan dengan meksplorasi bentuk huruf arab yang lentur. Artinya, seni rupa berdiri tidak diatas kenaturalannya dalam menggambar objek, tetapi dalam makna yang didapat dari kalimat suci yang dieksplorasi dalam bentuk tertentu yang tidak menyerupai makhluk hidup. Namun pada masyarakat tertentu di Cirebon misalnya, kaligrafi berubah menjadi bentuk gambar yang tetap mempertahankan aturan asalnya (mengeksplorasi bentuk huruf dari kalimat suci). Dalam bentuk barunya ini, kaligrafi tetap dinikmati lewat perenungan makna lafalnya sekaligus juga bentuk yang dikemukakannya. Misalnya, kaligrafi kalimah syahadatayn dalam bentuk orang yang sedang duduk tahhiyat atau bentuk semar, dan kaligrafi bismillah dalam bentuk burung terbang.