HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO Jessiliani A. Patodo*, Franckie R.R Maramis*, Adisti A. Rumyar* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Rumah sakit adalah tempat untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Salah satu faktor penting dari rumah sakit ialah sumber daya manusia. Perawat merupakan bagian dari sumber daya manusia kesehatan yang berperan dalam merawat dan memelihara kesehatan pasien. Sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan produktivitas. Produktivitas kerja dipengaruhi oleh kompensasi dan disiplin kerja. Kompensasi merupakan keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai atau karyawan dari pelaksanaan pekerjaan mereka dalam bentuk uang atau lainnya. Disiplin merupakan tindakan sesorang dalam menaati berbagai ketentuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kompensasi dan disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L.. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional study. Jumlah responden sebanyak 54 perawat. Variabel bebas terdiri dari kompensasi dan disiplin kerja sedangkan variabel terikat adalah produktivitas kerja tenaga keperawatan. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square (α=0,05). Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa kompensasi baik (48,1%) disiplin baik (50,0%) produktivitas baik (48,1%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kompensasi dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan ( =0,992>α=0,05), 2) ada hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan ( =0,000>α=0,05) dengan nilai Odds Ratio sebesar 25,300. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kompensasi dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan dan ada hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan. Kata kunci : kompensasi, disiplin kerja, produktivitas kerja ABSTRACT Hospital is a proper place to organize the health service. One of the important factors of the hospital is human resources. Nurses are part of the health human resources that involved in caring and maintaining the health of the patients. Human resources must be managed properly to increase productivity. The productivity of work is affected by compensation and discipline work. Compensation is an overall remuneration received by employees as the implementation of their work that was given with the form of money or other. Discipline is an act of a person in obeying the various provisions. This study is purposed to determine the correlation between compensation and discipline work with work productivity of nursing staffs in RSJ Prof. Dr. V. L.. The method used was the analytic survey research using cross sectional approach. The total of respondents were 54 nurses. The variables that was studied were compensation and discipline work with work productivity of the nursing staffs. The statistical test used was chi-square test (α = 0.05). Results of univariate analysis showed that the good compensation (48,1%) good discipline (50,0%) good productivity (48,1%). The results of the bivariate analysis showed that there was 1) no correlation between compensation and work productivity of nursing staffs ( =0,992>α=0,05), 2) there was a correlation between the discipline work and work productivity of the nursing staffs ( 0,000< α=0,05) with odds ratio value of 25,300. The conclusion of this study is there is no correlation between compensation, and work productivity of nursing staffs, and there is a correlation between the discipline work, and work productivity of nursing staff. Keywords: compensation, discipline work, work productivity 1
PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan termasuk rumah sakit. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan (Sunyoto, 2014). Tenaga kesehatan merupakan sumber daya manusia yang ada di rumah sakit. Tenaga keperawatan merupakan bagian dari tenaga kesehatan yang ada. Kualitas pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor dan salah satunya adalah kinerja dari tenaga kesehatan. Indikator baik buruknya kinerja dapat dilihat dari produktivitas kerja yang dihasilkan oleh pekerja itu sendiri. Peningkatkan produktivitas kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu kompensasi dan disiplin kerja. Menurut Gomes (2003) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas kerja mereka. Disiplin merupakan suatu tindakan manajemen untuk mendorong anggotaanggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan (Siagian, 2012). Pemberian kompensasi dan disiplin yang diterapkan baik dan tepat, maka karyawan akan merasa puas dan termotivasi lagi untuk bekerja mencapai tujuan dari perusahaan. Sebaliknya, jika kompensasi yang diberikan dirasa tidak sebanding dengan pekerjaan yang mereka lakukan, maka akan menyebabkan keluhan dari karyawan, ketidakpuasan kerja yang kemudian berdampak pada kemorosotan semangat kerja menyebabkan produktivitas pegawaipun menjadi rendah (Widodo, 2015). METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan potong lintang (cross sectional study). Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. V. L. pada bulan Mei sampai Juli 2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana di RSJ Prof. Dr. V. L. sebanyak 61 perawat. Sampel ialah seluruh perawat pelaksana yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 54 orang perawat. Pengumpulan data yang digunakan ialah data primer yang diperoleh dari kuesioner dan data sekunder yang didapatkan dari profil RSJ Prof. Dr. V. L.. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini dalam bentuk analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil analisis univariat menghasilkan distribusi frekuensi umur, jenis kelamin, masa kerja, dan pendidikan terakhir perawat. Analisis bivariat untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas (kompensasi dan disiplin kerja) dengan 2
variabel terikat (produktivitas kerja) menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan yang digunakan 95% atau α=0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat Distribusi perawat berdasarkan karakteristik umur, jenis kelamin,masa kerja dan pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Distribusi perawat berdasarkan karakteristik umur, jenis kelamin, masa kerja, dan pendidikan terakhir. Karakteristik n % Umur (Tahun) 20-30 31-40 41-50 >50 Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Masa Kerja (Tahun) 1-10 11-20 >20 Pendidikan Terakhir SPK DIII S1 S2 6 27 17 4 46 8 21 14 19 9 14 29 2 Kompensasi n % Kurang 28 51,9 26 48,1 Disiplin n % Kurang 27 27 11,11 50,00 31,48 7,41 85,18 14,82 38,89 25,92 35,19 16,68 25,92 53,70 3,70 50,0 50,0 Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat kelompok umur 20-30 tahun sebanyak 6 orang dengan persentase 11,11%, kelompok umur 31-40 tahun sebanyak 27 orang dengan persentase 50,00%, kelompok umur 41-50 sebanyak 17 orang dengan persentase 31,48%, dan kelompok umur 51-60 sebanyak 4 orang dengan persentase 7,41%. Tenaga perawat pelaksana yang paling banyak dalam penelitian ini terdapat pada jenis kelamin perempuan sebanyak 43 orang dengan persentase 79,63% sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 11 orang dengan persentase 20,37%. Perawat yang memiliki masa kerja 1-10 tahun sebanyak 21 orang dengan persentase 38,89%, perawat yang memiliki masa kerja 10-20 tahun sebanyak 14 orang dengan persentase 25,92%, sedangkan perawat yang memilki masa kerja >20 tahun sebanyak 19 orang dengan persentase 35,19%. Tingkat pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah S1 sebanyak 29 orang dengan persentase 53,70% diikuti D3 sebanyak 14 orang dengan persentase 25,92%, SPK sebanyak 9 orang dengan persentase 16,68% dan yang paling sedikit S2 sebanyak 2 orang dengan persentase 3,70%. 3
Kompensasi perawat pelaksana pada umumnya kurang baik, yaitu sebanyak 28 orang (51,9%) sedangkan kompensasi perawat pelaksana baik sebanyak 48,1% dan disiplin perawat pelaksana pada umumnya sudah baik sebanyak 27 orang (50,0%). Analisis Bivariat 1. Hubungan Antara Kompensasi Keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L. Tabel silang untuk melihat hubungan antara kompensasi dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L. dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Hubungan Antara Kompensasi Keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L. Produktivitas Kerja Kompensasi Kurang Total baik value n % n % n % 14 25,9 14 25,9 28 51,8 Kurang 0,992 14 25,9 12 22,3 26 48,2 Jumlah 28 51,8 26 48,2 54 100 Tabel 2 menunjukkan pemberian kompensasi baik dengan produktivitas baik sebanyak 25,9% sedangkan kompensasi baik dengan produktivitas kurang baik sebanyak 25,9%. Kemudian kompensasi kurang baik dengan produktivitas baik sebanyak 25,9% sedangkan kompensasi kurang baik dengan produktivitas kurang baik sebanyak 22,3%. Uji statistik menghasilkan nilai probabilitas ( value) 0,992>0,05 (tingkat kesalahan) maka H 0 diterima dan dapat dinyatakan tidak ada hubungan antara kompensasi dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L.. Kompensasi yang baik ini dipengaruhi oleh adanya kepuasan yang dirasakan oleh para perawat pelaksana atas pemberian kompensasi sebagai bentuk balas jasa mereka. Sebagian besar perawat mengatakan bahwa besarnya gaji yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, disamping para perawat menerima gaji pokok atau gaji tetap setiap bulannya, mereka diberikan insentif berupa jasa setiap bulan. Kompensasi kurang baik dipengaruhi oleh keterlambatan waktu dalam penerimaan insentif-insentif yang menjadi hak mereka. Berdasarkan uji statistik dan wawancara singkat dengan para perawat, hal ini juga dipengaruhi karena responden yang merupakan total populasi perawat pelaksana merupakan PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang setiap bulannya menerima gaji pokok. Mereka juga tetap melaksanakan 4
pekerjaan mereka sesuai dengan tugas pokok dan fungsi walaupun mengalami keterlambatan dalam penerimaan insentif. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lalamentik (2008) tentang pengaruh kompensasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Minahasa dengan menggunakan uji regresi. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kompensasi dengan produktivitas kerja. 2. Hubungan Antara Disiplin Kerja Keperawatan di RSJ. Prof. Dr. V. L. Tabel silang untuk melihat hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L. dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Hubungan Antara Disiplin Kerja Keperawatan di RSJ. Prof. Dr. V. L. Produktivitas Kerja OR Disiplin Kurang Total (95% Kerja baik value CI) n % n % n % 23 42,6 4 7,4 27 50 Kurang 25,300 5 9,2 22 40,8 27 50 0,000 Jumlah 28 51,8 26 48,2 54 100 Tabel 3 menunjukkan bahwa disiplin kerja baik dengan produktivitas kerja baik sebanyak 42,6% sedangkan disiplin kerja baik dengan produktivitas kerja kurang baik sebanyak 7,4%. Kemudian disiplin kerja kurang baik dengan produktivitas baik sebanyak 9,2% sedangkan disiplin kerja kurang baik dengan produktivitas kerja kurang baik sebanyak 40,8%. Uji statistik menghasilkan nilai probabilitas ( value) 0,000<0,05 (tingkat kesalahan) maka H0 diterima dan dapat dinyatakan bahwa ada hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L.. Uji statistik menghasilkan Odds Ratio sebesar 25,300 berarti perawat yang bersikap disiplin memiliki kecenderungan untuk mempunyai produktivitas kerja sebesar 25 kali lebih besar dibandingkan dengan perawat yang bersikap tidak disiplin. Disiplin yang baik dipengaruhi oleh ketepatan waktu untuk hadir dan pulang dari rumah sakit sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan mengerjakan semua pekerjaan dengan baik serta menaati peraturan-peraturan rumah sakit yang berlaku. Disiplin yang baik juga dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan dan ketegasan dari pemimpin suatu organisasi. 5
Dalam penelitian ini dilihat bahwa rumah sakit berhasil melakukan penerapan dimensi disiplin dalam meningkatkan produktivitas karyawan yaitu dengan cara memberikan sanksi kepada para pegawai yang terlambat hadir dan pulang sebelum jam pulang, dan memotong gaji ketika ada perawat yang tidak hadir. Pada saat melaksanakan penelitian terlihat perawat yang ada di RSJ Prof. Dr. V. L. melaksanakan seluruh kewajiban mereka dengan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yefrinaldi (2015) tentang pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja pegawai rumah sakit jiwa Prof. HB. Sa anin Padang yang menyatakan bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai pada Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa anin Padang. KESIMPULAN Setelah melaksanakan penelitian dan menganalisis hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan yaitu : 1. Tidak ada hubungan antara kompensasi dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Manado. 2. Ada hubungan antara disiplin kerja dengan produktivitas kerja tenaga keperawatan di RSJ Prof. Dr. V. L.. SARAN penulis dapat memberikan beberapa saran kepada pimpinan rumah sakit yaitu : 1. Perlu adanya pengawasan yang baik melalui adanya pelaksanaan disiplin kerja yang baik dan tegas dalam pemberian kompensasi (gaji,jasa,tkd, atau bonus lain) kepada perawat pelaksana sehingga dapat lebih meningkatkan produktivitas kerja dari perawat. 2. Lebih meningkatkan disiplin perawat dalam hal mematuhi semua peraturan yang berlaku, sikap melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin, meminimalisir kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan serta tidak keluar dari lokasi kerja pada waktu jam kerja. 3. Dapat memberikan sanksi tegas kepada pegawai yang melanggar disiplin kerja seperti terlambat masuk kerja atau pulang lebih cepat dari jam pulang kerja, keluar dari lokasi pekerjaan untuk kepentingan pribadi tanpa sepengetahuan dari pimpinan. 6
DAFTAR PUSTAKA Gomes F C. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: C.V Andi. Lalamentik A.J. 2008. Pengaruh Kompensasi dan Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Minahasa. Tesis tidak diterbitkan. Manado. Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi. Siagian S. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Sunyoto D. 2014. Manajemen dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 tentang Tenaga Keperawatan. Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Widodo S.E. 2015. Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakata: Pustaka Pelajar. Yefrinaldi. 2015. Pengaruh Motivasi kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Rumah Sakit Jiwa Prof. HB. Sa anin Padang. http://www.journal.unitas.ac.id/downl otfilemh.php?file=jurnal%20online %20YEFRINALDI.pdf diakses pada 13 Juli 2016. (online), 7