Oleh Driananta Praditiyas NRP Dosen Pembimbing Abdu Fadli Assomadi, SSi., MT NIP

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PENYERAP EMISI CO 2 DI PERKOTAAN MENGGUNAKAN PROGRAM STELLA (Studi Kasus : Surabaya Pusat dan Selatan)

PENGELOLAAN SARANA PENDUKUNG RAMAH LINGKUNGAN

ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PROGRAM STELLA (STUDI KASUS: SURABAYA UTARA DAN TIMUR)

Muhimmatul Khoiroh Dosen Pembimbing: Alia Damayanti, S.T., M.T., Ph.D

Ahmad Rivai 2, Pindi Patana 3, Siti Latifah 3

ENDES N. DAHLAN. Diterima 10 Desember 2007/Disetujui 15 Mei 2008 ABSTRACT

Studi Kebutuhan Hutan Kota Sebagai Penyerap CO₂ Di Kota Tobelo Tahun Oleh : Ronald Kondo Lembang, M.Hut Steven Iwamony, S.Si

GAMBARAN UMUM INDUSTRI KOTA SURABAYA DAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN PENCEMARAN ATMOSFER

Kata kunci: Emisi Karbon, Daya Serap Vegetasi,Kecamatan Genteng, dan Ruang Terbuka Hijau.

Jurnal Ekonomi Volume 20, Nomor 3 September 2012

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU MENGGUNAKAN PROGRAM STELLA (STUDI KASUS: SURABAYA PUSAT DAN SELATAN) ADEQUACY ANALYSIS OF GREEN OPEN SPACE

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK (FES) UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR INDUSTRI DAN TRANSPORTASI DI WILAYAH KABUPATEN SIDOARJO

FOR SALE.

KEMAMPUAN SERAPAN KARBONDIOKSIDA PADA TANAMAN HUTAN KOTA DI KEBUN RAYA BOGOR SRI PURWANINGSIH

Kemampuan Serapan Karbondioksida pada Tanaman Hutan Kota di Kebun Raya Bogor SRI PURWANINGSIH

Pemilihan Jenis Pohon dalam rangka pembangunan dan pengembangan hutan kota. Serang, 14 Oktober 2014

INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR TRANSPORTASI DI KOTA MALANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INVENTARISASI SERAPAN KARBON OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MALANG, JAWA TIMUR

ANALISA KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU BERDASARKAN PENYERAPAN EMISI CO 2 PEMENUHAN KEBUTUHAN O 2 DI KOTA PROBOLINGGO

Kenaikan jumlah lansia: 1990 ke tahun 2000 = 34,5% 2000 ke tahun 2010 = 32,8%

Oleh: Renandia Tegar Asririzky. Dosen Pembimbing: IDAA. Warmadewanthi, ST, MT, PhD.

KAJIAN MENGENAI KEMAMPUAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MENYERAP EMISI KARBON DI KOTA SURABAYA

Muhimmatul Khoiroh 1), dan Alia Damayanti 2)

KAJIAN KONSEP DESAIN TAMAN DAN RUMAH TINGGAL HEMAT ENERGI

TUGAS AKHIR KAJIAN EMISI CO2 DENGAN MENGGUNAKAN PERSAMAAN LONGRANGE ENERGY ALTERNATIVES PLANNING (LEAP) DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KOTA SURABAYA

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK DARI SEKTOR TRANSPORTASI UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DI KABUPATEN SUMENEP-JAWA TIMUR

Persebaran Spasial Produksi Emisi Karbon Dioksida (CO 2 ) dari Penggunaan Lahan Permukiman di Kawasan Perkotaan Gresik Bagian Timur

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Studi Kontribusi Kegiatan Transportasi Terhadap Emisi Karbon di Surabaya Bagian Timur. Oleh: Fitri Arini

Oleh Yuliana Suryani Dosen Pembimbing Alia Damayanti S.T., M.T., Ph.D

PAPER SIMULASI KECUKUPAN LUASAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA BOGOR BERDASARKAN EMISI CO2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAD V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengelompokkan Kecamatan berdasarkan nilai skor faktor dinilai cukup

Potensi Gas Rumah Kaca Pengelolaan Sampah Domestik di Kecamatan Rungkut Kota Surabaya

Identifikasi Panjang Perjalanan Siswa Sekolah Dasar di Kota Surabaya

Daftar Alamat & Nama SMPN dan SMAN se Surabaya

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /104/ /2014 TENTANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP

Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Nilai Emisi CO 2 di Kawasan Industri Surabaya

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANYA DARI PENGGUNAAN BAHAN BAKAR DI KABUPATEN SIDOARJO

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-251

Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur Terhadap Emisi CO 2 Melalui Transportasi dan Penggunaan Energi

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KOTA MALANG

STUDI POTENSI PENYIMPANAN KARBONDIOKSIDA (CO2) DI JALUR HIJAU PADA BEBERAPA RUAS JALAN UTAMA DI KOTA AMBON

Sistem Informasi Geografis Potensi Produktivitas Pertambakan Di Kota Surabaya

Perhitungan Emisi Karbon dan Kecukupan Ruang Terbuka Hijau di Lingkungan Kampus (Studi Kasus: Kampus Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya)

Beragam aktivitas manusia menyebabkan tingginya tingkat polusi atau pencemaran udara. Di Kota Surabaya emisi karbon yang ditimbulkan terlihat pada

Tugas Akhir. Pemodelan Spasial Beban Sumber Emisi Gas Rumah Kaca di Kecamatan Driyorejo. Dimas Fikry Syah Putra NRP

POLA SPATIAL PERSEBARAN PUSAT PERBELANJAAN MODERN DI SURABAYA BERDASARKAN PROBABILITAS KUNJUNGAN

,076,137, ,977,912,386 1,416,054,050,351 1,010,861,076, ,424,923,013 1,526,285,999, ,231,948,775 7.

TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian dan Arti Penting Ruang Terbuka Hijau. RTH menurut UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang adalah area

STUDI KONTRIBUSI KEGIATAN TRANSPORTASI TERHADAP EMISI KARBON DI SURABAYA BAGIAN BARAT Oleh : Wima Perdana Kusuma

Lahan Terbangun (HA) Luas wilayah (HA)

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

TUGAS AKHIR (TA) RTH PRIVAT TEAM

Studi Carbon Footprint dari Aktivitas Rumah Tangga di Kelurahan Limbungan Baru Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru

TENTANG ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BINA PENGELOLAAN SEKOLAH PADA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

I. PENDAHULUAN. sebagai bentang budaya yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alami dan non alami

KECAMATAN KELURAHAN JUMLAH SEMAMPIR WONOKUSUMO 7,664 TAMBAK SARI KAPASMADYA BARU. REKAPITULASI BELUM REKAM ektp PERKELURAHAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 24 Januari 2015

KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI DEMAND AND SUPPLY BUS SEKOLAH RUTE DUKUH MENANGGAL - SMA KOMPLEKS SURABAYA

KAJIAN MODEL EMISI KARBONDIOKSIDA DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KOTA SURABAYA

EVALUASI PERUBAHAN EMISI GAS NOX DAN SO 2 DARI KEGIATAN TRANSPORTASI DI KAMAL BANGKALAN AKIBAT PENGOPERASIAN JEMBATAN SURAMADU

Persentase guru SD adalah perbandingan antara jumlah

Lampiran Surat Nomor : 005/ / /2014 Tanggal :

PENENTUAN FAKTOR EMISI SPESIFIK UNTUK ESTIMASI TAPAK KARBON DAN PEMETAANNYA DARI SEKTOR PERMUKIMAN DI KABUPATEN MALANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Tanaman Sebagai Penyerap Karbondioksida

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

Kampus USU Medan Staf Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli, Jl. Raya Parapat km 10,5 Sibaganding-Parapat

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SIDANG TUGAS AKHIR. Oleh : Herry Purnama Sandy ( )

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota diartikan sebagai suatu sistem jaringan kehidupan manusia yang

WALIKOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

JADWAL PELAKSANAAN PEMOTRETAN KEPLEK / PENGAMBILAN FOTO TANDA PENGENAL PEGAWAI HARI / TANGGAL PELAKSANAAN PUKUL

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN...1 A. Latar Belakang...1 B. Rumusan Masalah...2 B. Tujuan Penelitian...3 C. Manfaat Penelitian...3

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 464 /KPTS/013/2015 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG

PENDAHULUAN. banyaknya daerah yang dulunya desa telah menjadi kota dan daerah yang

TENTANG WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 71 TAHUN 2006

PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP EMISI CO 2 DI KOTA SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang

ANALISIS KELAYAKAN PENGUSAHAAN TANAMAN KEHUTANAN DI DAERAH MILIK JALAN TOL JAGORAWI SEBAGAI UNIT USAHA MANDIRI ABDULLAH PAUZI ASAGAP

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN MELALUI PENDEKATAN TELAPAK EKOLOGIS DI KABUPATEN GRESIK

Transkripsi:

ANALISIS KECUKUPAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) SEBAGAI PENYERAP EMISI CO 2 DI PERKOTAAN MENGGUNAKAN PROGRAM STELLA (STUDI KASUS : SURABAYA UTARA DAN TIMUR) Dosen Pembimbing Abdu Fadli Assomadi, SSi., MT NIP. 19751018200501103 Oleh Driananta Praditiyas NRP. 3307 100 047 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

Latar Belakang Pembangunan sarana dan prasarana fisik Kota Surabaya Berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan meningkatnya Konsumsi energi fosil Tingginya emisi CO 2 (Dahlan, 1992) Cara mereduksi CO 2 adalah membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) (Dahlan, 1992) Kontribusi CO 2 terhadap pemanasan global sebesar 60 % (IPCC, 2001)

Cont RTH Publik 20 % Ruang Terbuka Hijau minimal 30 % dari luas total wilayah (UU No. 26 Tahun 2007) RTH Privat 10 % RTH di Surabaya sekitar 12 % dari 20 % Luas RTH publik. (DKP Kota Surabaya, 2011)

Perumusan Masalah 1. Bagaimana kemampuan RTH eksisting dalam menyerap emisi CO 2 yang dihasilkan dari kegiatan transportasi, industri dan permukiman di wilayah Surabaya Utara dan Timur? 2. Bagaimanakah pemetaan emisi CO 2 yang dihasilkan dan kemampuan daya serap CO 2 RTH eksisting di wilayah Surabaya Utara dan Timur? 3. Bagaimanakah kemampuan daya serap CO 2 RTH setelah dilakukan upaya peningkatan daya serap CO 2 di wilayah Surabaya Utara dan Timur?

Ruang Lingkup 1. Data survey untuk perhitungan ulang emisi CO 2 dari penelitian terdahulu yang akan dianalisa hanya dari kegiatan transportasi, industri dan permukiman di wilayah Surabaya Utara dan Timur. 2. Emisi CO 2 yang dihitung pada kegiatan permukiman dan industri hanya emisi CO 2 primer. 3. Emisi CO2 dihitung berdasarkan model box. 4. Data RTH eksisting dalam penelitian ini adalah RTH Publik yang dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. 5. Ruang Terbuka Hijau (RTH) eksisting digunakan adalah data mengenai taman kota dan jalur hijau.

Cont. 6. Variabel yang digunakan pada penelitian lapangan ini ada dua, yaitu : Jenis dan jumlah pohon pelindung pada RTH eksisting. Luas tajuk pohon pada RTH eksisting. 7. Tanaman dalam Ruang Terbuka Hijau yang dianalisis untuk mencukupi penyerapan emisi karbon dioksida hanya meliputi pohon pelindung saja 8. Analisis ini dilakukan dengan pendekatan sistem dinamik menggunakan simulasi dengan Program STELLA.

Tinjauan Pustaka Emisi Karbon Dioksida Ruang Terbuka Hijau (RTH) Program STELLA

Emisi Karbon Dioksida Definisi Pemancaran atau pelepasan gas CO 2 ke udara kadar gas rumah kaca meningkat pemanasan global Transportasi Sumber Emisi Karbon Industri Permukiman

Ruang Terbuka Hijau Definisi area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. (Undang-Undang No. 26 Tahun 2007)

Jenis Ruang Terbuka Hijau Taman Kota Hutan Kota Ruang Terbuka Hijau Taman Rekreasi Kota Jalur Hijau

Program STELLA Definisi Pemodelan berbasis flow chart dan simulasi komputer yang dapat mempermudah seorang peneliti untuk melakukan sistem identifikasi masalah, merumuskan masalah, menentukan prosedur penelitian yang terdiri dari kumpulan elemen yang saling berinteraksi sehingga menghasilkan hubungan sebab akibat Alat Penyusun Model dalam Program STELLA

Cont. 1. Stocks, yang merupakan hasil suatu akumulasi; fungsinya untuk menyimpan informasi berupa nilai suatu parameter yang masuk ke dalamnya. 2. Flows, berfungsi seperti aliran, yaitu menambah dan mengurangi stock; arah anak panah menunjukkan arah aliran tersebut, aliran bisa satu arah maupun dua arah. 3. Converters, berfungsi luas; dapat digunakan untuk menyimpan konstanta, input bagi suatu persamaan, melakukan kalkulasi dari berbagai input lainnya atau menyimpan data dalam bentuk grafis (tabulasi x dan y); secara umum fungsinya adalah untuk mengubah suatu input menjadi output. 4. Connectors, berfungsi menghubungkan elemen-elemen dari suatu model.

Peta Admisnistrasi Surabaya Utara dan Timur

Metodologi Penelitian

LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN Kajian Pustaka IPCC 2006 mengenai CO 2 sebagai penyebab utama pemanasan global Peraturan Daerah Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Peraturan Menteri No. 5 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang >< Gap Realita Pesatnya perkembangan pembangunan di segala bidang menyebabkan berkurangnya RTH dan meningkatnya emisi CO 2. Berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, Ruang Terbuka Hijau publik yang dikelola oleh baru sekitar 0.13% dari luas wilayah Surabaya Utara dan 0.26% dari luas wilayah Surabaya Timur Rumusan Masalah Bagaimanakah kemampuan RTH eksisting dalam menyerap emisi CO 2 dari kegiatan transportasi, industri, dan pemukiman di Surabaya Utara dan Timur? Bagaimanakah pemetaan emisi CO 2 yang dihasilkan dan kemampuan daya serap CO 2 RTH eksisting di wilayah Surabaya Utara dan Timur? Bagaimanakah kemampuan penyerapan CO 2 setelah upaya peningkatan daya serap CO 2 oleh RTH? Tujuan Penelitian Menganalisis kemampuan RTH eksisting dalam menyerap emisi CO 2 dari kegiatan transportasi, industri, dan permukiman di wilayah Surabaya Utara dan Timur Memetakan emisi CO 2 yang dihasilkan dan kemampuan daya serap CO 2 RTH eksisting di wilayah Surabaya Utara dan Timur Menganalisis kemampuan penyerapan CO 2 setelah dilakukan upaya peningkatan daya serap CO 2 oleh RTH METODE Pengumpulan Data Primer Survey sampel RTH eksisting di Surabaya Utara dan Timur, meliputi: Jenis pohon pelindung Jumlah tiap jenis pohon pelindung Diameter tajuk rata-rata tiap jenis pohoh pelindung Pengumpulan Data Sekunder Lokasi dan luas RTH eksisting di Surabaya Utara dan Timur Peta Administrasi, Peta Jalan, Peta RTRW Kota Surabaya Jumlah KK per kecamatan di Surabaya Utara dan Timur Tahun 2010 Data hasil survey jumlah kendaraan tiap jalan di Kota Surabaya Tahun 2010 Analisis Data dan Pembahasan Data sekunder (jumlah KK, hasil survey jumlah kendaraan) dan referensi hasil penelitian terdahulu digunakan untuk perhitungan ulang emisi CO 2. Hasil perhitungan ulang emisi CO 2 dan data RTH eksisting digunakan dalam perhitungan statistika penentuan sampel RTH yang akan disurvey. Data primer dikumpulkan. Perhitungan daya serap CO 2 RTH eksisting menggunakan program Stella. Pemetaan daya serap CO 2 dan emisi total CO 2 menggunakan Autocad. Perhitungan daya serap CO 2 setelah upaya peningkatan daya serap CO 2 oleh RTH menggunakan program Stella. Studi Literatur Literatur mengenai emisi CO 2 dari kegiatan transportasi, industri, dan pemukiman Literatur mengenai perhitungan statistika penentuan sampel Literatur mengenai daya serap CO 2 berdasarkan jenis pohon dan luas pohon Literatur mengenai penggunaan program Stella Penelitian terdahulu HASIL PENELITIAN Hasil yang Diharapkan Sesuai Dengan Tujuan Penelitian: Didapatkan kemampuan RTH eksisting dalam menyerap emisi CO 2 Didapatkan pemetaan kemampuan penyerapan CO 2 RTH eksisting dan total emisi CO 2 Didapatkan kemampuan RTH dalam menyerap CO 2 setelah upaya peningkatan daya serap CO 2

Data Sekunder Data RTH eksisting (taman dan jalur hijau) di wilayah Surabaya Utara dan Timur Data Survey Traffic Counting Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2010 Peta RTRW Kota Surabaya Tahun 2013 Peta Administrasi Kota Surabaya Peta Jalan Kota Surabaya Jumlah KK per Kecamatan di Surabaya Utara dan Timur Tahun 2010 Perhitungan Ulang Emisi CO 2 dari Kegiatan : Industri Tranportasi Permukiman Total Ranking & Pengelompokan Emisi CO 2 Perhitungan Statistika Untuk Penentuan Sampling RTH Data Primer Jenis, jumlah dan diameter rata-rata tajuk pohon pelindung yang ada di RTH eksisting (taman kota dan jalur hijau) di wilayah Surabaya Utara dan Timur A

A Perhitungan Daya Serap CO 2 masing-masing Sampel RTH & Rata-rata Daya Serap CO 2 untuk masing-masing jenis RTH Analisa Data dan Pembahasan Menganalisis kemampuan RTH eksisting dalam menyerap emisi CO 2 di wilayah Surabaya Utara dan Timur menggunakan Program Stella Memetakan emisi CO 2 yang dihasilkan dan kemampuan daya serap CO 2 RTH eksisting di wilayah Surabaya Utara dan Timur Menganalisis bagaimana kemampuan daya serap CO 2 RTH setelah dilakukan upaya peningkatan daya serap CO 2 di wilayah Surabaya Utara dan Timur menggunakan Program Stella Kesimpulan dan Saran

Hasil dan Pembahasan

Perhitungan Ulang Emisi CO 2 Kegiatan Industri Rumus yang digunakan : Emisi CO 2 = FC x CEF x NCV dimana : FC = jumlah bahan baker fosil yang digunakan (massa/volume) NCV = nilai Net Calorific Volume (energi content) per unit massa atau volume bahan bakar (TJ/kiloton fuel) CEF = Carbon Emission Factor (ton CO 2 /TJ)

Emisi CO 2 Kegiatan Industri No. Nama Industri Pemakaian Bahan Bakar Fosil Densitas Solar (Liter/Bulan) (kg/m 3 ) * NCV CEF Emisi CO 2 (TJ/Kiloton Fuel) (Ton CO 2 /TJ) ** (ton CO 2 /bulan) 1 2 3 4 5 6 7 PT. Unilever Indonesia PT. Campina Ice Cream PT. Krisshantum Offset PT. Surya Panca Mitra PT. Ometraco Arya PT. Sinar Angkasa Rungkut PT. Garuda Top Plastindo 2,500 6.77 300 0.81 1,700 4.60 200 0.54 850 43 74.1 750 2.03 5,000 13.54 5,000 13.54 8 PT. Bintang Indo Jaya Sumber : Hasil Perhitungan * menurut SK Dirjen Migas No. 3675K/24/DJM/2006 ** menurut IPCC 2006 500 1.35 Total 43.20

Perhitungan Ulang Emisi CO 2 Kegiatan Transportasi

Emisi CO 2 Kegiatan Transportasi Wilayah Kecamatan Emisi CO 2 Transportasi (ton CO 2 /bulan) Pabean Cantikan 6,893.60 Surabaya Utara Semampir 4,076.90 Krembangan 8,479.73 Kenjeran 6,977.26 Bulak 4,072.59 Tambaksari 8,670.36 Gubeng 14,643.31 Rungkut 17,554.41 Surabaya Timur Tenggilis Mejoyo 9,248.77 Gunung Anyar 6,969.37 Sukolilo 13,216.76 Mulyorejo 14,196.39

Perhitungan Ulang Emisi CO 2 Kegiatan Permukiman Rumusyang digunakan : Emisi CO 2 = EF x konsumsi bahan bakar x NCV dimana : Konsumsi bahan bakar = bahan bakar yang dikonsumsi (Kg/bulan) EF = faktor emisi CO 2 bahan bakar (gco 2 /MJ) NCV = Net Calorific Volume (energy content) per unit massa atau volume bahan bakar (MJ/Kg)

Emisi CO 2 Kegiatan Permukiman Wilayah Kecamatan Rata-rata Emisi CO2 Primer Jumlah KK Tahun 2010 * Emisi CO2 Primer Total Per Kecamatan Emisi CO2 Primer Total Per Kecamatan (kg CO2/bulan/rumah) (Rumah) (kg CO2/bulan) (ton CO2/bulan) Surabaya Utara Surabaya Timur Pabean Cantikan 79.73 17,430 1,389,774.01 1,389.77 Semampir 139.94 39,855 5,577,289.93 5,577.29 Krembangan 43.90 28,300 1,242,505.22 1,242.51 Kenjeran 42.98 40,908 1,758,171.51 1,758.17 Bulak 46.06 9,544 439,595.26 439.60 Tambaksari 46.61 55,564 2,589,998.38 2,590.00 Gubeng 139.42 37,371 5,210,136.73 5,210.14 Rungkut 46.05 38,363 1,766,561.56 1,766.56 Tenggilis Mejoyo 41.36 23,280 962,824.58 962.82 Gunung Anyar 34.82 18,730 652,152.14 652.15 Sukolilo 45.28 37,357 1,691,615.29 1,691.62 Mulyorejo 57.99 26,375 1,529,409.69 1,529.41

Emisi CO 2 Total Tiap Kecamatan Emisi CO 2 Total = emisi CO 2 (permukiman + industri + transportasi) Didapat Emisi CO 2 Total Tiap Kecamatan Pengelompokan Range Emisi CO 2 dari emisi terkecil hingga terbesar

Perhitungan Ulang Emisi CO 2 No Wilayah Kecamatan Emisi CO2 Total Emisi Permukiman Industri Transportasi ton ton ton ton CO 2 /bulan CO 2 /bulan CO 2 /bulan CO 2 /bulan Total Emisi ton CO 2 /tahun 1 Pabean Cantikan 1,389.77-6,893.60 8,285.02 99,420.26 2 Surabaya Semampir 5,577.29-4,076.90 9,651.93 115,823.20 3 Utara Krembangan 1,242.51-8,479.73 9,719.44 116,633.31 4 Kenjeran 1,758.17-6,977.26 8,737.30 104,847.58 5 Bulak 439.60-4,072.59 4,511.24 54,134.86 6 Tambaksari 2,590.00-8,670.36 11,262.86 135,154.26 7 Gubeng 5,210.14-14,643.31 19,855.40 238,264.81 8 Rungkut 1,766.56 9 Surabaya Timur Tenggilis Mejoyo 43.20 17,554.41 19,365.33 232,383.95 962.82-9,248.77 10,211.05 122,532.59 10 Gunung Anyar 652.15-6,969.37 7,621.53 91,458.42 11 Sukolilo 1,691.62-13,216.76 14,905.95 178,871.41 12 Mulyorejo 1,529.41-14,196.39 15,727.22 188,726.64

Pengelompokan Range Emisi CO 2 Kecamatan Total Emisi (ton CO 2 /bulan) Total Emisi (ton CO 2 /tahun) Kelompok Range Emisi (ton CO 2 /tahun) Bulak 4,511.24 54,134.86 Gunung Anyar 7,621.53 91,458.42 Pabean Cantikan 8,285.02 99,420.26 Emisi A 0-100.000 Kenjeran 8,737.30 104,847.58 Semampir 9,651.93 115,823.20 Krembangan 9,719.44 116,633.31 Tenggilis Mejoyo 10,211.05 122,532.59 Emisi B 100.001-200.000 Tambaksari 11,262.86 135,154.26 Sukolilo 14,905.95 178,871.41 Mulyorejo 15,727.22 188,726.64 Rungkut 19,365.33 232,383.95 Gubeng 19,855.40 238,264.81 Emisi C > 200000

Penentuan Sampel RTH Rumus Sampling Acak Stratifikasi (Susilaningrum, 2003) Dihitung standar deviasi dan varians dari masing-masing kelompok emisi serta rata-rata seluruh emisi total Dihitung jumlah RTH tiap jenis (Taman Kota, Hutan Kota, Taman Rekreasi, dan Jalur Hijau) yang ada pada setiap kelompok emisi Hasil perhitungan dan penentuan sampel

Kecamatan Bulak, Gunung Anyar, Pabean Cantikan Kecamatan Kenjeran, Semampir, Krembangan, Tenggilis Mejoyo, Tambaksari, Sukolilo, Mulyorejo Kecamatan Jalur Hijau Taman Kota Wilayah Kategori Emisi A Bibis Benteng Perak Barat/Timur Wilayah Kategori Emisi B Taman Rekreasi Kota Jalur Hijau Bapemil Langsep Rajawali Hang Tuah Parangkusuma Sidorame s/d Sidotopo Lor Jemursari Raya Tenggilis Stren kali Jl. Arif Rahman Hakim Wilayah Kategori Emisi C Rtungkut, Gubeng Hutan Kota Taman Rekreasi Kota Jalur Hijau Taman Flora Karang Wismo Taman Kalibokor Kertajaya Menur JH Jl. Pandugo Timur Manyar Kertoarjo

Perhitungan Daya Serap CO 2 RTH Eksisting (Program Stella) Menggunakan dua cara, yaitu: Berdasarkan jenis dan jumlah pohon pelindung kemampuan penyerapan CO 2 per jenis pohon (kg/pohon/tahun) (Dahlan, 2008) Berdarkan luas area pepohonan (= 569,07 ton CO 2 /ha/tahun) (Prasetyo et al., 2002 dalam Adiastari, 2010) Struktur Model Stella Daya Serap CO 2 RTH Eksisting

% Penyerapan RTH Eksisting Perhitungan Berdasarkan Jumlah dan Jenis Pohon Pelindung Luas Area Pohon Pelindung Wilayah Kecamatan Emisi Total (ton CO 2 /tahun) Daya Serap CO 2 RTH Eksisting (ton CO 2 /tahun) %Penyerapan CO 2 Eksisting Daya Serap CO 2 RTH Eksisting (ton CO 2 /tahun) %Penyerapa n CO 2 Eksisting Surabaya Utara Pabean Cantikan 99,420.26 81 0.08 745.56 0.75 Semampir 115,823.20 157.56 0.14 391.08 0.34 Krembangan 116,633.31 422.40 0.36 1,144.44 0.98 Kenjeran 104,847.58 49.20 0.05 138.72 0.13 Bulak 54,134.86 6 0.01 36.24 0.07 Total Surabaya Utara 490,859.21 570.91 0.12 2456.04 0.50 Tambaksari 135,154.26 288.84 0.21 501.84 0.37 Gubeng 238,264.81 1796.16 0.75 4,816.44 2.02 Rungkut 232,383.95 352.56 0.15 1,370.16 0.59 Tenggilis Surabaya Mejoyo Timur 122,532.59 640.08 0.52 1,528.44 1.25 Gunung Anyar 91,458.42 0 0 0 0 Sukolilo 178,871.41 428.04 0.24 1,085.16 0.61 Mulyorejo 188,726.64 207.12 0.11 583.44 0.31 Total Surabaya Timur 1,187,392.08 2912.57 0.25 9,885.48 0.83

Pemetaan Emisi CO2 yang Dihasilkan dan Daya Serap CO 2 oleh RTH

Upaya Peningkatan Daya Serap CO 2 RTH Direncanakan menggunakan 2 skenario yaitu : 1. Skenario I Mengoptimalkan luas pohon pelindung di RTH eksisting. 2. Skenario II Merekomendasikan RTH yang belum dikelola oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. Menambah RTH baru di lahan yang tersedia.

Skenario I - Mengoptimalkan Luas Pohon Pelindung di RTH Eksisting Untuk mengoptimalkan luas pohon pelindung RTH eksisting direncanakan prosentase yang berbeda dari setiap jenis RTH, sesuai dengan persyaratan minimum luas lahan tertanami tumbuhan hijau pada Peraturan Daerah Kota Surabaya no. 7 tahun 2002, yakni 90% untuk Taman Kota 60% untuk Taman Rekreasi 90-100% untuk Hutan Kota 90% untuk Jalur Hijau Sehingga dapat direncanakan prosentase luas minimal pohon pelindung pada tiap jenis RTH adalah sebagai berikut: 50% untuk Taman Kota 30% untuk Taman Rekreasi 80% untuk Hutan Kota 70% untuk Jalur Hijau Struktur Model Stella Pengoptimalan Luas Pohon Pelindung

Daya Serap CO 2 Pengoptimalan Luas Pohon Pelindung di RTH Eksisting Wilayah Kecamatan Daya Serap CO 2 Total Daya Serap %Penyerapa Setelah Emisi Total (ton CO 2 oleh RTH %Penyerapan CO 2 n CO 2 Pengoptimalan Luas CO 2 /tahun) Eksisting (ton Eksisting Pengoptimal Pohon Pelindung (ton CO 2 /tahun) an CO 2 /tahun) Pabean Cantikan 99,420.26 745.56 0.75 802.44 0.81 Surabaya Semampir 115,823.20 391.08 0.34 396.12 0.34 Utara Krembangan 116,633.31 1,144.44 0.98 1,152.84 0.99 Kenjeran 104,847.58 138.72 0.13 138.72 0.13 Bulak 54,134.86 36.24 0.07 41.16 0.08 Total Surabaya Utara 490,859.21 2,456.04 0.50 2,531.28 0.52 Tambaksari 135,154.26 501.84 0.37 503.64 0.37 Surabaya Timur Gubeng 238,264.81 4,816.44 2.02 4,831.44 2.03 Rungkut 232,383.95 1,370.16 0.59 1,370.16 0.59 Tenggilis Mejoyo 122,532.59 1,528.44 1.25 1,566.36 1.28 Gunung Anyar 91,458.42 0.00 0.00 0.00 0.00 Sukolilo 178,871.41 1,085.16 0.61 1,089.72 0.61 Mulyorejo 188,726.64 583.44 0.31 583.44 0.31 Total Surabaya Timur 1,187,392.08 9,885.48 0.83 9,944.76 0.84

Skenario II Rekomendasi RTH yang belum dikelola Berdasarkan pengamatan pada saat survey dan disesuaikan dengan peta Google Earth Lokasi dan Luasan Rekomendasi RTH Menambah RTH baru di lahan yang tersedia Berdasarkan Peta RTRW Kota Surabaya Tahun 2013 Lokasi dan Luasan RTH Baru Struktur Model Stella Untuk Skenario II

Daya Serap CO 2 Skenario II Wilayah Surabaya Utara Kecamatan Daya Serap RTH Eksisting (ton/tahun) %Penyerapan CO 2 RTH Eksisting Daya Serap CO 2 Setelah Penambahan RTH (ton CO 2 /tahun) Rekomendasi RTH belum dikelola RTH Baru sesuai RTRW 2013 Daya Serap CO 2 Setelah Penambahan RTH (ton CO 2 /tahun) % Penyerapan RTH Panambahan RTH Pabean Cantikan 745.56 0.75 460 0 1,205.56 1.21 Semampir 391.08 0.34 653 0 1,044.08 0.90 Krembangan 1,144.44 0.98 542 0 1,686.44 1.45 Kenjeran 138.72 0.13 499 0 637.72 0.61 Bulak 36.24 0.07 163 732 931.24 1.72 Total Surabaya Utara 2,456.04 0.50 2,317 732 5,505.04 1.12 Surabaya Timur Tambaksari 501.84 0.37 439 0 940.84 0.70 Gubeng 4,816.44 2.02 172 0 4,988.44 2.09 Rungkut 1,370.16 0.59 458 1432 3,260.16 1.40 Tenggilis Mejoyo 1,528.44 1.25 423 0 1,951.44 1.59 Gunung Anyar 0.00 0.00 118 0 118.00 0.13 Sukolilo 1,085.16 0.61 354 0 1,439.16 0.80 Mulyorejo 583.44 0.31 44 0 627.44 0.33 Total Surabaya Timur 9,885.48 0.83 2,008 1432 13,325.48 1.12

KESIMPULAN 1. Total penyerapan CO 2 oleh RTH eksisting di Surabaya Utara hanya mampu menyerap 2,456.04 ton/tahun (0.50%) dari emisi total CO 2 yang dihasilkan di Surabaya Utara yaitu sebesar 490,859.21 ton/tahun, sedangkan total penyerapan CO 2 oleh RTH eksisting di Surabaya Timur hanya mampu menyerap 9,885.48 ton/tahun (0.83%) dari emisi total CO 2 yang dihasilkan di Surabaya Timur yaitu 1,187,392.08 ton/tahun. Sehingga RTH eksisting masih belum mampu dalam menyerap emisi CO 2 yang dihasilkan.

KESIMPULAN 2. Pemetaan kemampuan daya serap emisi CO 2 oleh RTH eksisting jika dibandingkan dengan total emisi CO 2 yang dihasilkan di wilayah Surabaya Utara dan Timur di tiap kecamatan diperlihatkan berdasarkan warna yang berbeda pada peta. Warna hijau menunjukkan kelompok emisi A dengan range paling rendah (0 100.000 ton CO 2 /tahun), warna biru menunjukkan kelompok emisi B dengan range menengah (100.001 200.000 ton CO 2 /tahun), dan warna merah menunjukkan kelompok emisi C dengan range paling besar (> 200.000 ton CO 2 /tahun). Sedangkan daya serap emisi CO 2 oleh RTH eksisting digambarkan dalam angka dengan satuan ton CO 2 /tahun. Yang termasuk kelompok emisi A: Kecamatan Bulak, Pabean Cantikan, dan Gunung Anyar. Yang termasuk kelompok emisi B: Kecamatan Kenjeran, Semampir, Tenggilis Mejoyo, Krembangan, Tambaksari, Sukolilo, dan Mulyorejo. Yang termasuk kelompok emisi C: Kecamatan Gubeng, dan Rungkut.

KESIMPULAN 3. Peningkatan daya serap CO 2 dilakukan dengan dua skenario, yaitu: Mengoptimalkan luas pohon pelindung di RTH eksisting sesuai luas tanaman hijau minimum dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya No.7 Tahun 2002. Upaya ini mampu meningkatkan daya serap CO 2 menjadi 2,531.28 ton/tahun (0.52%) di wilayah Surabaya Utara dan 9,944.76 ton/tahun (0.84%) di wilayah Surabaya Timur. Merekomendasikan pengelolaan RTH yang belum dikelola oleh DKP Surabaya dan penambahan RTH baru di wilayah yang masih memiliki sisa lahan merujuk pada Peta RTRW Kota Surabaya tahun 2013. Upaya ini mampu meningkatkan daya serap CO 2 menjadi 5,505.04 ton/tahun (1.12%) di wilayah Surabaya Utara dan 13,325.48 ton/tahun (1.12%) di wilayah Surabaya Timur.

SARAN 1. Dilakukan penelitian lanjutan dengan titik sampling RTH yang lebih banyak atau bahkan survey pada keseluruhan RTH yang ada, sehingga upaya optimalisasi RTH sebagai penyerap emisi CO 2 dapat lebih akurat dan terperinci. 2. Dilakukan penelitian lanjutan untuk menghitung kemampuan daya serap CO 2 RTH privat karena RTH privat juga memberikan kontribusi yang cukup besar dalam penyerapan CO 2.

Driananta Pradiptiyas 3307 100 047 Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya E-mail: nanta@enviro.its.ac.id

No Nama Lokal Nama Ilmiah Daya Serap CO 2 (Kg/pohon/tahun) 1 Trembesi Samanea saman 28.448,39 2 Cassia Cassia sp 5.295,47 3 Kenanga Canangium odoratum 756,59 4 Pingku Dysoxylum excelsum 720,49 5 Beringin Ficus benyamina 535,90 6 Krey paying Fellicium decipiens 404,83 7 Matoa Pornetia pinnata 329,76 8 Mahoni Swettiana mahagoni 295,73 9 Saga Adenanthera pavoniana 221,18 10 Bungkur Lagerstroema speciosa 160,14 11 Jati Tectona grandis 135,27 12 Nangka Arthocarpus heterophyllus 126,51 13 Johar Cassia grandis 116,25 14 Sirsak Annona muricata 75,29 15 Puspa Schima wallichii 63,31 16 Akasia Acacia auriculiformis 48,68 17 Flamboyan Delonix regia 42,20 18 Sawo kecik Manilkara kauki 36,19 19 Tanjung Mimusops elengi 34,29 20 Bunga merak Caesalpinia pulcherrima 30,95 21 Sempur Dilena retusa 24,24 22 Khaya Khaya anthotheca 21,90 23 Merbau pantai Intsia bijuga 19,25 24 Akasia Acacia mangium 15,19 25 Angsana Pterocarpus indicus 11,12 26 Asam kranji Pithecelobium dulce 8,48 27 Saputangan Maniltoa grandiflora 8,26 28 Dadap merah Erythrina cristagalli 4,55 29 Rambutan Nephelium lappaceum 2,19 30 Asam Tamarindus indica 1,49 31 Kempas Coompasia excelsa 0,20

Graph 3 Emisi CO2 1 Bulan Emisi CO2 1 Tahun Table 1 Graph 1 Table 2 Graph 2 Sisa CO2 Di Atmosfer Daya Serap CO2 Hutan Kota Tanpa Sampling Rungkut Daya Serap CO2 Jalur Hijau tanpa sampling Rungkut Daya Serap Co2 JH Jl Pandugo Timur TOTAL 1 Bulan Penyerapan RTH TOTAL Emisi CO2 INDUSTRI Kec Rungkut TRANSPORTASI Kec Rungkut PERMUKIMAN Kec Rungkut Table 3 Pemakaian Bahan Bakar CEF Densitas Solar NCV Arteri Sekunder Kolektor Sekunder Lokal Rata Rata Permukiman Jumlah KK Rata Rata Arteri Sekunder Panjang Jalan Arteri Sekunder Rata Rata Kolektor Sekunder Panjang Jalan Kolektor Sekunder Rata Rata Lokal Panjang Jalan Lokal

Berdasarkan Jenis dan Jumlah Pohon Pelindung Berdasarkan Luas Area Pohon Peelindung

Emisi CO2 1 Tahun 3 Emisi CO2 1 Bulan 3 Daya Serap Co2 TRK Karang Wismo 3 Daya Serap co2 JH Menur 3 Daya Serap co2 JH Taman Kalibokor 3 Daya Serap co2 HK Taman Flora 3 Daya Serap CO2 Jalur Hijau tanpa sampling Gubeng 3 Daya Serap CO2 Taman Rekreasi Tanpa Sampling Gubeng 3 Daya Serap co2 JH Kertajaya 3 Daya Serap co2 JH Manyar Kertoarjo 3 CO2 di Atmosfer 3 TOTAL 1 Bulan 3 Penyerapan RTH TOTAL 3 Table 7 Rata Rata Arteri Primer 3 Arteri Primer 3 Panjang Jalan Arteri Primer 3 Arteri Sekunder 3 Kolektor Primer 3 TRANSPORTASI Kec Gubeng 3 Kolektor Sekunder 3 Lokal 3 PERMUKIMAN Kec Gubeng 3 Rata Rata Permukiman 3 Jumlah KK 3 Daya Serap CO2 Penambahan Pohon TRK Karang Wismo 2 Daya Serap CO2 Penambahan Pohon JH Taman Kalibokor 2 Daya Serap CO2 Penambahan Pohon TR Mojoklanggru 2 Rata Rata Arteri Sekunder 3 Panjang Jalan Arteri Sekunder 3 Rata Rata Kolektor Primer 3 Panjang Jalan Kolektor Primer 3 Rata Rata Kolektor Sekunder 3 Panjang Jalan Kolektor Sekunder 3 Rata Rata Lokal 3 Panjang Jalan Lokal 3

Total Surabaya Timur 44,183 Wilayah Kecamatan RTH Belum Dikelola DKP Luas (m 2 ) Bulak JH Jl. Sukolilo Lor 1,536 JH Jl. Pantai Ria Kenjeran 3,549 Surabaya Utara Pabean Cantikan Kenjeran Semampir JH Jl. Prapat Kurung 10,230 JH Jl. Dukuh 968 JH Jl. Bunguran 1,965 JH Jl. Pengampon 1,215 JH Jl. Kedung Cowek 7,971 JH Jl. Tanah Merah 2,846 JH Jl. Wonosari Besar 3,423 JH Jl. Sewedi 3,972 JH Jl. Patiunus 6,741 Krembangan JH Jl. Laksamana Madya M Nasir 11,730 Total Surabaya Utara 56,146 JH Jl. Rungkut Industri Raya 3,978 Tenggilis Mejoyo JH Jl. Jemur Andayani 3,240 JH Jl. Raya Kendang Sari 1,929 Tambaksari JH Jl. Kenjeran 7,371 JH Jl. Kedung Cowek 2,112 Surabaya Timur Sukolilo JH Jl. Dr. Ir. Soekarno 5,784 JH Jl. Sukosemolo 1,884 Mulyorejo JH Jl. Kejawan Putih Tambak 960 JH Jl. Rungkut Asri Tengah 2,571 Rungkut JH Jl. Asri 3,399 JH Jl. Rungkut Industri Raya 3,654 Gubeng JH Jl. Prof. Dr. Moestopo 3,609 Gunung Anyar JH Jl. Rungkut Mapan Tengah 1,127 JH Jl. Rungkut Tengah 2,565

Wilayah Surabaya Utara Surabaya Timur Luas Kecamatan RTH Baru Sesuai RTH RTRW 2013 Baru (ha) Bulak Taman Kota Jl Sukolilo Lor 1.7 Taman Kota Jl Pantai Ria Kenjeran 0.87 Pabean Cantikan - - Kenjeran - - Semampir - - Krembangan - - Total Surabaya Utara 2.6 Tenggilis Mejoyo - - Tambaksari - - Sukolilo - - Mulyorejo - - Taman Rekreasi 1 Jl Medokan Ayu 9.7 Rungkut Taman Rekreasi 2 Jl Medokan Ayu 2.3 Taman Rekreasi Jl Pandugo 0.67 Gubeng - -

Emisi CO2 1 Bulan 2 Emisi CO2 1 Tahun 2 Daya Serap CO2 Hutan Kota Tanpa Sampling Rungkut 2 Daya Serap CO2 Jalur Hijau tanpa sampling Rungkut 2 Daya Serap Co2 JH Jl Pandugo Timur 2 Graph 5 Graph 6 Table 6 Graph 4 Table 5 Sisa CO2 Di Atmosfer 2 Table 4 TOTAL 1 Bulan 2 Penyerapan RTH TOTAL 2 Emisi CO2 INDUSTRI Kec Rungkut 2 PERMUKIMAN Kec Rungkut 2 Daya Serap CO2 Rekomendasi RTH Rungkut Daya Serap CO2 RTRW Taman Rekreasi 1 Medokan Ayu Pemakaian Bahan Bakar 2 CEF 2 Densitas Solar 2 NCV 2 TRANSPORTASI Kec Rungkut 2 Kolektor Sekunder 2 Arteri Sekunder 2 Lokal 2 Rata Rata Permukiman 2 Jumlah KK 2 Daya Serap CO2 RTRW Taman Rekreasi Pandugo Daya Serap CO2 RTRW Taman Rekreasi 2 Medokan Ayu Rata Rata Arteri Sekunder 2 Panjang Jalan Arteri Sekunder 2 Rata Rata Kolektor Sekunder 2 Panjang Jalan Kolektor Sekunder 2 Rata Rata Lokal 2 Panjang Jalan Lokal 2