Reni Megawati. project, inovasi media instalasi yang berteknologi, dan tulisan-tulisan arsitektur

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. KONSEP RANCANGAN

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

INSTRUMEN OBSERVASI PENILAIAN FUNGSI KESEIMBANGAN (SKALA KESEIMBANGAN BERG) Deskripsi Tes Skor (0-4) 1. Berdiri dari posisi duduk

dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada permukaan bumi sekitar 9, 8 m/s².

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut

Kompetensi Dasar. Indikator

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

Dinamika Rotasi 1. Dua bola bermassa m 1 = 2 kg dan m 2 = 3 kg dihubungkan dengan batang ringan tak bermassa seperti pada gambar.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

a b. 1.5 l c d l 2 l

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KINEMATIKA DAN DINAMIKA TEKNIK

ANALISA KECEPATAN PADA ALAT PERAGA MEKANISME ENGKOL PELUNCUR. Yeny Pusvyta 1* 1 Program Studi Teknik Mesin Universitas IBA

TUGAS MAHASISWA TENTANG

Geometri Serat Kertas

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB IV. GEOMETRI Langkah-langkah membuat kerangka kubus

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORERIKAL PENDEKATAN ARSITEKTUR ORGANIK PADA TATA RUANG LUAR DAN DALAM HOMESTAY DAN EKOWISATA SAWAH

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 4 MODULUS ELASTISITAS

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error

I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Mainan edukasi 1

PENGERTIAN. Kata magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Apakah magnet itu?

PENERAPAN BATIK KE DALAM DESAIN ARSITEKTUR Menggunakan Metoda Analogi Lucia ina

pengukuran waktu panjang dan berat

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Mata Kuliah: Statika Struktur Satuan Acara Pengajaran:

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

(Kegagalan adalah suatu pilihan. Jika hal-hal (yang anda lakukan) tidak mengalami kegagalan, artinya anda tidak cukup melakukan inovasi) Elon Musk

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Sugiono ( 2009 ) penelitian pengembangan adalah penelitian yang digunakan

BAB 4 HASIL & ANALISIS

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

Rahasia dibalik keajaiban karate

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI

II. PASCA PANEN KAYU MANIS

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA

MODUL 6 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGI KI R) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

PR ONLINE MATA UJIAN: FISIKA (KODE A07)

PEMBUATAN BATANG SILINDRIS DENGAN VARIASI UKURAN PARTIKEL SEKAM DARI SEKAM PADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak Usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

KONSEP ENERGI GERAK DAN PENGHEMATAN ENERGI

Copyright Hak Cipta dilindungi undang-undang

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Henny Panjaitan. ia juga menghasilkan berbagai jenis karya lain seperti bangunan residensial, sayembara merancang museum untuk mengenang

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia

FISIKA XI SMA 3

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Analisis Gradasi Butiran sampel 1. Persentase Kumulatif (%) Jumlah Massa Tertahan No.

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

BAB III METODE PENCIPTAAN

K13 Antiremed Kelas 11 Fisika

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

Pilihlah jawaban yang paling benar!

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

DESAIN TAS TRAVEL SPORT UNTUK EVENT DBL DENGAN KONSEP DESAIN NUSANTARA

Konsep Energi Gerak dan Penghematan Energi

GAMBAR PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

KOMPONEN MATEMATIKA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU UNTUK KELAS IV. INDIKATOR KOMPONEN MATEMATIKA A B C D E 1. Indahnya Kebersamaan

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

BAB II. MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR HIPOTETIK DEDUKTIF, PEMAHAMAN KONSEP, KETERAMPILAN GENERIK SAINS DAN KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR. Abstract. viii BAB I PENDAHULUAN 1

Membuat Kubus dari Kertas Yuk Sambil Mempraktekkan Teori Bruner. Fadjar Shadiq, M.App.Sc. &

DDS (Dadu Duabelas Sisi)

BAB II. 1. Motor arus searah penguatan terpisah, bila arus penguat medan rotor. dan medan stator diperoleh dari luar motor.

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)

Menggambar Teknik. Peralatan Menggambar Teknik, Media Kertas, Huruf, dan Tugas Membuat Model Gambar (Maket Desain Produk) Mahdi Abdullah, ST.

Indra. Seni Ebru: Melukis Di Atas Air

BAB JENIS DAN BESAR SUDUT

14/12/2012. Metoda penyelesaian :

BAB 2 ENERGI DAN HUKUM TERMODINAMIKA I

NOTASI ILMIAH DAN ANGKA PENTING

2 x 1 dengan x anggota bilangan bulat adalah. 1 bagian senang sepakbola, 2

Transkripsi:

Menghadirkan suatu Ketiadaan: Sebuah Proses Eksplorasi Pembentukan Geometri Reni Megawati Geometri dalam suatu karya arsitektur tidak terbentuk dengan sendirinya, tetapi memiliki suatu mekanisme dalam proses pembentukannya. Mekanisme yang menjadi kajian dalam eksplorasi pembentukan geometri timber frame yang saya lakukan di sini diperoleh dari yaitu Blur, sebuah karya arsitektur rancangan memenangkan MacArthur Prize pada tahun 1999. MacArthur Prize merupakan suatu penghargaan yang diberikan kepada orang-orang yang bertalenta dengan menunjukkan jasa yang luar biasa dan bakat yang terus menerus dan meningkatkan art project, inovasi media instalasi yang berteknologi, dan tulisan-tulisan arsitektur Blur yang terletak di danau Neuchatel di Yverdon-les-Bains, Swiss. Blur merupakan sebuah pavilion yang berusaha menggabungkan antara teknologi dan arsitektur, teknologi yang 2002 ini akan menjadi suatu icon bagi negaranya. BLUR is not a building, BLUR is pure atmosphere, water particles suspended in mid-air. The fog is dynamic, phantom mass, with changes form constantly BLUR is a spactacle with nothing to see buku Blur - The Making of Nothing ini, menurut saya terdapat pemahaman yang berbeda mengenai pengertian icon. Icon memanfaatkan apa yang tidak tampak secara visual namun dapat dirasakan keberadaannya melalui pemanfaatan media untuk menciptakan suatu icon. Media yang digunakan sebagai massa dalam Blur berupa kabut yang dihasilkan dari air danau itu sendiri. Kabut ini melingkupi bangunan di dalamnya, sehingga keberadaan bangunan di dalamnya tidak terlihat. Kabut sebagai fasad dapat berubah-ubah mengikuti perubahan temperatur di sekelilingnya. Blur 6

Menurut saya, Blur tidak menunjukkan keberadaan arsitekturnya melalui sesuatu yang besar dan dapat terlihat secara visual sebagai suatu icon, tetapi Blur membentuk arsitektur melalui ketidakadaannya. Sehingga saya dapat menyimpulkan bahwa mekanisme pembentukan geometri dalam Blur yaitu menghadirkan geometri Blur melalui sesuatu yang lain yaitu keberadaan kabut, sehingga keberadaan Blur dapat dirasakan. Dalam memahami mekanisme pembentukan geometri Blur, maka saya kehadiran. Derrida berusaha memahami kehadiran sebagai jaringan tanda yang menunjuk satu kepada yang lain. Tanda dipahami Derrida sebagai trace (bekas). Bekas mendahului objek. Bekas itu sebetulnya bukan efek, melainkan terutama penyebab. Kehadiran tidak lagi merupakan sesuatu yang asli, melainkan diturunkan dari bekas. Setiap percobaan untuk menghapus bekas dengan sendirinya akan menggoreskan suatu bekas lain lagi (Derrida, dalam Bertens, 2006: 367-368) bukan lagi sesuatu yang tampak saat ini, tetapi kehadiran lebih berupa rangkaian dari apa yang hadir sebelumnya. Derrida tidak melihat kehadiran yang ada secara visual sebagai sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi kehadiran yang ada saat ini merupakan sebuah bentuk turunan dari kehadiran yang sebelumnya. adanya suatu persamaan antara kedua pemikiran tersebut. Persamaannya terletak pada pandangan mereka mengenai suatu kehadiran yang tidak hanya didasari pada apa yang dilihat secara visual sebagai sesuatu yang ada. Dengan kata lain, kehadiran yang mereka ingin hadirkan sebenarnya tidak ada, namun kehadirannya dapat dirasakan melalui sesuatu yang lain yang hadir untuk menghadirkan sesuatu yang tidak ada tersebut. Melalui mekanisme pembentukan geometri Blur dan dikaitkan dengan pemikiran Derrida, maka saya melakukan suatu eksplorasi dengan tema menghadirkan sesuatu yang tidak ada melalui sesuatu yang lain, sehingga sesuatu yang tidak ada itu menjadi hadir. Dalam eksplorasi ini, saya memulainya dengan membongkar tema tersebut sehingga makna kehadiran menjadi jelas. Berdasarkan pemikiran menjadi unsur penting dalam menentukan suatu kehadiran. Kehadiran sesuatu yang tidak ada sekarang berarti dulunya merupakan sesuatu yang pernah hadir, namun sekarang ini telah menjadi trace (bekas). Sesuatu yang tidak ada tersebut juga merupakan rangkaian dari trace (bekas) yang dahulu pernah hadir. Sesuatu yang lain yang menghadirkan sesuatu yang tidak ada merupakan sesuatu yang ada sekarang ini. Sehingga, jika keduanya dilihat pada waktu sekarang (present), maka posisi sesuatu yang tidak ada berada di waktu yang dahulu (past), dan sesuatu yang lain berada di waktu yang sekarang (present). Sesuatu yang tidak ada menjadi sangat penting keberadaannya, karena sesuatu yang tidak ada tersebut akan menentukan apa yang akan dihadirkan. Saya mencoba menggunakan batang kayu untuk membentuk suatu rangka kayu (timber frame) sebagai sesuatu yang tidak ada, dan menghadirkan turunan dari rangka kayu sebagai sesuatu yang lain yang menghadirkan rangka kayu tersebut. Proses eksplorasi akan dijelaskan melalui diagram dan gambar-gambar sebagai berikut: Menghadirkan sesuatu yang tidak ada (timber frame) melalui 2 batang kayu dengan ukuran batang yang lebih panjang memiliki panjang 78 cm, dan batang yang lebih pendek memiliki panjang 58 cm (diagram 1). Kedua batang ini merupakan sesuatu yang masih asli. Untuk membentuk timber frame, maka 7

batang-batang ini dibongkar dengan cara dipotong. Batang yang panjangnya 78 cm dibagi menjadi 12 bagian, dan batang yang panjangnya 58 cm dibagi menjadi 6 bagian (diagram 2). Batang-batang tersebut menjadi suatu bekas dan potongan-potongan batang menjadi sesuatu yang hadir. Diagram 1. Dua buah ranting Diagram 2. Dipotong menjadi 18 bagian Potongan-potongan kayu dihubungkan dengan lem membentuk dua persegi yang sama besar dan kedua persegi tersebut dihubungkan sehingga membentuk kotak (diagram 3). Proses penambahan lem dalam pembentukan timber frame merupakan suatu proses untuk menghilangkan keaslian sesuatu, sehingga sesuatu yang hadir bukan lagi sesuatu yang asli. Rangka kotak pada diagram 3 bukan merupakan timber frame yang dimaksud, karena potongan-potongan kayu masih tersisa. Potongan kayu yang tersisa dihubungkan diagonal pada keenam sisi rangka kotak kayu, sehingga menghadirkan sebuah timber frame (diagram 4). Diagram 3. Dihubungkan dengan lem 8

Diagram 4. Dihubungkan dengan lem Timber frame merupakan sesuatu yang hadir saat ini, dan untuk membuatnya menjadi tidak ada, maka dilakukan proses selanjutnya yaitu menghilangkan timber frame dengan menurunkannya. Menurunkannya maksudnya dengan memberikan gaya-gaya, sehingga terbentuk turunan terakhir. Turunan yang terakhir akan menjadi sesuatu yang lain yang menghadirkan timber frame tersebut. Diagram 5 menggambarkan timber frame yang diberikan gaya tekan dari atas dengan menggunakan ibu jari. Timber frame menjadi suatu bekas saat ini. Proses menghilangkan kehadiran timber frame sehingga menjadi sesuatu yang tidak dapat diturunkan lagi selanjutnya dilakukan dengan memberikan gaya eksternal berupa gaya tekan dari berbagai arah. Pada diagram 6, gaya tekan dilakukan dengan menggunakan jari telunjuk dari sisi kiri atas. Pada diagram 7, gaya tekan diberikan dari sisi kanan atas. Pada diagram 8, dilakukan dengan menekan melalui satu tangan. Tekanan yang diberikan ke timber frame menyebabkan bentuk dari timber frame berubah, sehingga rangka kayu yang hadir sebelumnya tidak tampak lagi sebagai rangka kayu (timber frame). Namun, proses ini masih dapat diturunkan lagi menjadi sesuatu dengan berbagai cara, sehingga bukan merupakan turunan yang terakhir dari timber frame. Diagram 5. Memberi gaya tekan dari atas 9

Diagram 6. Memberi gaya tekan dari sisi kiri atas Diagram 7. Memberi gaya tekan dari sisi kanan atas Diagram 8. Memberi gaya tekan merata dari atas Cara lainnya untuk menghilangkan timber frame yaitu dengan membalik (rotasi). Pada diagram 9, frame pada hasil turunan diagram 8 diputar 1800 ke arah kanan, sehingga menghasilkan suatu pencerminan. 10

Diagram 9. Membalik ke arah kanan 180 derajat Pembongkaran potongan-potongan rangka menghasilkan suatu bentuk yang terpecah menjadi beberapa bagian. Pembongkaran dengan menarik dua potong batang ke arah kanan, sehingga rangka menjadi merentang (diagram 10). Rentangan pada diagram 10 dibongkar lagi dengan menariknya di keempat sisinya ke empat arah yang berbeda (diagram 11). Proses pembongkaran selanjutnya dilakukan dengan memecah potongan-potongan rangka menjadi dua bagian dengan menekan potongan rangka di bagian tengah dengan ibu jari sehingga terbagi menjadi dua, walaupun ada juga potongan yang tidak terbagi dan hanya patah (diagram 12). Diagram 10. Membongkar potongan-potongan Diagram 11. Membongkar ke empat arah 11

Diagram 12. Menghancurkan dengan jari Selanjutnya, menghilangkan kehadiran timber frame dilakukan dengan memberikan gaya tekan berupa tumbukan yang berulang-ulang dengan suatu benda berat yaitu alu, sehingga bagian-bagian rangka menjadi terpecah-pecah (diagram 13). Diagram 13. Menghancurkan dengan benda berat Proses selanjutnya untuk menurunkan timber frame dilakukan dengan membakar bagian-bagian yang telah hancur pada diagram 13. Proses pembakaran ini menghasilkan abu kayu. Ternyata abu kayu ini merupakan turunan terakhir dari timber frame karena jika abu kayu ini diberikan gaya lagi, maka hasilnya akan tetap berupa abu kayu. Diagram 14. Turunan terakhir 12

Melalui proses eksplorasi yang dilakukan dengan tema menghadirkan sesuatu yang tidak ada melalui sesuatu yang lain, sehingga sesuatu yang tidak ada itu menjadi hadir, maka kehadiran abu kayu menghadirkan timber frame yang tidak ada dan telah menjadi bekas. Proses menghadirkan sesuatu yang tidak ada melalui sesuatu yang lain yaitu dengan turunan. Melalui turunan, maka hasil dari turunan terakhir tetap memiliki karakter awalnya, namun bentuknya bukan lagi bentuk asli dari sesuatu yang diturunkan. Dalam proses menghadirkan timber frame ini, kehadiran teks juga menjadi sangat penting untuk menghadirkan sesuatu yang tidak ada. Melalui kehadiran teks TIMBER FRAME maka kehadirannya dapat dirasakan walaupun yang dilihatnya berupa abu kayu. Berdasarkan mekanisme pembentukan geometri Blur dan pemikiran Derrida yang diterapkan dalam eksplorasi timber frame, maka saya menyimpulkan bahwa geometri tidak hanya berhubungan dengan apa yang dilihat secara visual sebagai suatu hasil, tetapi juga memiliki suatu mekanisme yang menghadirkan geometri tersebut. Mekanisme pembentukan geometri blur building memberikan suatu pengetahuan baru dalam arsitektur bahwa pembentukan geometri tidak hanya melalui suatu kehadiran, tetapi juga ketidakadaannya. Ketidakadaan dalam geometri dapat dirasakan dengan kehadiran sesuatu yang lain yang menghadirkan suatu ketidakadaan tersebut, yang salah satunya melalui turunan. Daftar Pustaka Bertens, K. (2006). Filsafat Barat Kontemporer Prancis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. http://en.wikipedia.org/wiki/macarthur_fellows_program. Diakses 5 Juni 2008. Diakses 6 Mei 2008. 13