- Struktur bentuk pada bagian kepala kain (tumpal), terdapat ragam hias ombak 16 batang, tali air dan patah beras, umpak ayam, pucuk rebung kembang jagung, dan tawur sisik nanas. Ombak 16 batang Patah beras dan tali air Umpak ayam 119
Pucuk rebung kembang jagung dan gunungan Tawur sisik nanas 120
Gambar IV.5 songket lepus Bungo jatuh 121
a. Kain tradisional ini dinamakan bungo jatuh. Kain ini diproduksi tahun 1990. b. Kain tradisonal berfungsi sebagai selendang dengan ukuran kain, panjangnya 2 m dan lebar 87 cm. Kain ini dikenakan oleh wanita pada saat upacara adat perkawinan. c. Jenis kain tradisional merupakan kain tenun songket lepus. d. Bahan yang digunakan kain tradisional adalah benang pakan dan lungsi yang terbuat dari sutera. Ragam hiasnya terbuat dari benang pakan tambahan yaitu benang emas satiby dan ditambahkan dengan benang limar sutera. e. Warna yang terdapat pada kain tradisional antara lain, warna dasar kain (background) merah anggur. Ragam hiasnya bewarna kuning emas dan ditambahkan warna oranye, unggu, hijau, dan biru muda. f. Pada kain tradisional bungo jatuh terdapat ragam hias (ornament) antara lain: a. Bagian pinggiran / tepi sisi atas, bawah, kanan, dan sisi kiri kain oleh masyarakat Palembang dinamakan motif tretes. Dalam motif tretes terdapat beberapa ragam hias (ornament) yaitu: apit atau tali air (berbentuk garis lurus), ombak-ombak (berbentuk garis gelombang), patah beras sisik nanas, umpak kembang setangkai punai, dan ornamen kuku siku (berbentuk pucuk rebung kecil). b. Bagian badan kain / kembang tengah terdapat ragam hias bungo jatuh, bunga mawar, dan geometrik kotak-kotak. c. Bagian kepala kain (tumpal) terdapat ragam hias ombak-ombak (berbentuk garis gelombang), apit atau tali air (berbentuk garis lurus), patah beras sisik nanas, umpak kembang setangkai punai, pucuk rebung bertangkum, ayam, dan ornamen tawur bungo tanjung. g. Tekstur kain tradisional bungo jatuh agak kasar, sebab di bagian badan kain dipenuhi benang emas. Ragam hiasnya memnggunakan benang emas cukit 2. 122
i. Struktur bentuk ragam hias songket bungo jatuh terdiri dari: bagian pinggiran kain, badan kain (kembang tengah), dan bagian kepala kain (tumpal). Hal ini dapat dilihat pada bentuk gambar dibawah ini. - Struktur bentuk pada pinggiran kain (tretes), terdapat ragam hias tali air atau apit, ombak 8 batang, patah beras sisik nanas, umpak kembang setangkai punai, dan ragam hias kuku pinggir. - Struktur bentuk badan kain (kembang tengah), terdapat ragam hias bunga jatuh melati dan mawar. 124
- Struktur bentuk pada bagian kepala kain (tumpal), terdapat ragam hias ombak 8 batang, patah beras sisik nanas, umpak nampan perak, pucuk rebung ayam, dan tawur bungo tanjung. Ombak 8 batang Patah beras sisik nanas Tawur bungo tanjung Umpak nampan perak 125
Pucuk rebung ayam 126
Gambar IV.6 songket tawur Tajung rumpak 127
a. Kain tradisional ini dinamakan tanjung rumpak. Kain ini diproduksi tahun 2000. b. Kain tradisional berfungsi sebagai sarung dengan ukuran kain, panjangnya 1,80 cm dan lebar 87 cm. Kain ini dikenakan oleh pria dewasa pada saat pesta pernikahan atau pesta resmi lainnya. c. Jenis kain tradisional merupakan penggabungan tenun ikat gebeng dengan tenun songket tawur. d. Kain tradisional menggunakan bahan benang pakan dan lungsi yang terbuat dari sutera. Sedangkan ragam hiasnya terbuat dari benang pakan tambahan emas putih dan ditambahkan dengan benang limar sutera. e. Warna yang terdapat pada kain tradisional yaitu warna dasar kain (backgraound) biru laut. Ragam hiasnya bewarna emas putih dan ditambahkan warna biru dongker dan pink. f. Ragam hias (ornament) yang terdapat pada kain tradisional tanjung rumpak antara lain: a. Bagian badan kain / kembang tengah terdapat ragam hias bunga tampuk manggis besar, bunga tampuk manggis kecil dan limar kotakkotak. b. Bagian kepala kain (tumpal) terdiri ragam hias ombak 13 batang (berbentuk garis gelombang), patah beras (berbentuk garis gelombang), umpak manggis kecil, pucuk rebung roti (berbentuk gunungan). g. Tekstur kain tradisional tanjung rumpak agak halus. Sebab kain tersebut lebih dominan benang sutera yang terdapat pada bagian badan kain. ragam hiasnya menggunakan cukit 2. 128
i. Struktur bentuk ragam hias songket tajung rumpak terdiri dari bagian pinggiran kain, badan kain (kembang tengah), dan bagian kepala kain (tumpal). Hal ini dapat dilihat pada bentuk gambar dibawah ini. - Struktur bentuk pada badan kain (kembang tengah), terdapat ragam hias tampuk manggis besar dan tampuk manggis kecil. - Struktur bentuk pada kepala kain (tumpal), terdapat ragam hias ombak 13 batang, patah beras, umpak manggis kecil, dan pucuk rebung roti. Ombak 13 batang Patah beras 130
Umpak manggis kecil Pucuk rebung roti 131
Gambar IV.7 songket lepus Nampan perak 132
a. Kain tradisional ini dinamakan nampan perak. Kain ini diproduksi tahun 1998. b. Kain tradisional berfungsi sebagai sarung dengan ukuran kain, panjangnya 1,80 dan lebar 87 cm. Kain ini dikenakan oleh wanita dewasa pada saat upacara adat perkawinan. c. Jenis kain tradisional merupakan kain tenun songket lepus. d. Bahan yang digunakan pada kain tradisional yaitu benang pakan dan lungsi yang terbuat dari kapas. Ragam hiasnya terbuat dari benang pakan tambahan yaitu benang emas jantung dan ditambahkan dengan benang limar sutera. e. Warna yang terdapat pada kain tradisional adalah warna dasar kain (background) hijau dan merah anggur. Ragam hiasnya bewarna kuning emas dan ditambahkan dengan warna biru dongker, merah, dan unggu muda. f. Pada kain tradisional nampan perak terdapat beberapa ragam hias (ornament) antara lain: a. Bagian pinggiran / tepi sisi atas dan bawah kain. Motif pinggiran terdiri dari beberapa ragam hias yaitu apit atau tali air (berbentuk garis lurus), ombak besar (berbentuk garis gelombang), umpak (berbentuk garis silang X dan bunga melati), dan kuku pinggir (berbentuk pucuk rebung kecil). b. Bagian badan kain / kembang tengah terdapat ragam hias bunga mawar, bintang besar dan bintang kecil, dan geometrik kotak-kotak. c. Bagian kepala kain (tumpal) terdapat ragam hias gandek cermin, ombak besar (berbentuk garis gelombang), patah beras (berbentuk segitiga), umpak tampuk manggis, dan pucuk rebung geribik, g. Tekstur yang terdapat pada kain tradisional nampan perak kasar. Sebab kain tersebut menggunakan benang kapas dan bagian badan kain dipenuhi benang emas. Ragam hiasnya menggunakan cukit 2. 133
i. Struktur bentuk ragam hias songket nampan perak terdiri dari bagian pinggiran kain, badan kain (kembang tengah), dan bagian kepala kain (tumpal). Hal ini dapat dilihat pada bentuk gambar dibawah ini. - Struktur bentuk pada bagian pinggiran kain, terdapat ragam hias gandek cermin, ombak 25 batang, pengapit kotak melati, kuku pinggir, tali air. - Struktur bentuk bagian badan kain (kembang tengah), terdapat ragam hias nampan perak yang terdiri dari motif mawar dan bintang. 135
- Struktur bentuk bagian kepala kain (tumpal), terdapat ragam hias gandek cermin, ombak 25 batang, patah beras, umpak tampuk manggis, dan pucuk rebung geribik. Gandek cermin Ombak 25 batang Patah beras 136
Umpak tampuk manggis Pucuk rebung geribik 137
Gambar IV.8 songket tawur Bungo cempuk tampuk manggis 138
a. Kain tradisional ini dinamakan bungo cempuk tampuk manggis betabur. Kain ini diproduksi tahun 2006. b. Kain tradisional berfungsi sebagai sarung dengan kain berukuran panjang 1,80 cm dan lebar 87 cm. Kain ini dikenakan oleh wanita dewasa pada saat upacara adat perkawinan. c. Jenis kain tradisional merupakan kain tenun songket tawur. d. Bahan yang digunakan oleh kain tradisional yaitu benang pakan dan lungsi yang terbuat dari sutera. Ragam hiasnya (ornament) terbuat dari benang emas satiby. e. Warna yang terdapat pada kain tradisinal yaitu warna dasar kain (background) pink dan merah anggur. Ragam hiasnya bewarna kuning emas. f. Ragam hias (ornament) yang terdapat pada kain tradisional bungo betabur antara lain: a. Bagian pinggiran / tepi sisi bawah dan atas. Motif pinggiran terdiri dari beberapa macam ragam hias yaitu: gandek tiga negri, apit atau tali air (berbentuk garis lurus), ombak kecil, patah beras (berbentuk ular naga bertemu), umpak biji kacang parang, dan ornamen kuku pinggir (berbentuk pucuk rebung kecil). b. Bagian badan kain / kembang tengah terdapat ragam hias tampuk manggis belapis dan tampuk manggis biasa. c. Bagian kepala kain (tumpal) terdapat ragam hias ombak-ombak (berbentuk garis gelombang), apit sisik nanas (berbentuk segitiga), patah beras (berbentuk segitiga), umpak (berbentuk bunga mawar dan sulursulur dedaunan), dan pucuk rebung tabur bintang. g. Tekstur yang terdapat pada kain tradisional bungo cempuk tampuk manggis betabur agak halus. Sebab di bagian badan kain lebih dominan benang sutera dan tidak dipenuhi oleh benang emas. Ragam hias menggunakan benang emas cukit 2. 139
i. Struktur bentuk ragam hias songket bungo cempuk tampuk manggis betabur terdiri dari bagian pinggiran kain, badan kain (kembang tengah), dan bagian kepala kain (tumpal). Hal ini dapat dilihat pada bentuk gambar dibawah ini. - Struktur bentuk pinggiran kain, terdapat ragam hias tali air, ombak 9 batang, biji kacang parang, dan kuku pinggir. Pinggiran kain Gandek tiga negri - Struktur bentuk badan kain (kembang tengah), terdapat ragam hias tampuk manggis belapis dan tampuk manggis biasa. 141
- Struktur bentuk kepala kain (tumpal), terdapat ragam hias ombak 9 batang, patah beras, umpak mawar bertangkai, dan pucuk rebung tabur bintang. Ombak 9 batang Patah beras Umpak mawar bertangkai 142