BAB I PENDAHULUAN pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia yaitu kesejahteraan, adil dan makmur yang tercantum dalam. Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi:

NASKAH PUBLIKASI. derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: CANDRA TOFIK NURCAHYA NIM: C

PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA KARYAWAN MENURUT UNDANG-UNDANG N0. 13 TAHUN 2003 DI PT. BATIK DANAR HADI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. dalam waktu yang sama menuntut kewajiban ditunaikan. Hubungan hak dan

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang. dalam mendukung pembangunan nasional. Berhasilnya perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan untuk meningkatkan kualitas buruh, dan peningkatan

Disusun oleh: INDRIANTO HERIBOWO C

BAB I PENDAHULUAN. semua warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan. peradilan pidana di Indonesia. Sebelum Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

KONTRAK KERJA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh konstitusi Negara Indonesia yaitu UUD Tahun 1945 dalam. dengan membayar upah sesuai dengan perjanjian kerja.

BAB I PENDAHULUAN. darah Indonesia. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

PELAKSANAAN JAMSOSTEK UNTUK KECELAKAAN KERJA DI PTP NUSANTARA IX ( PERSERO ) PG. PANGKA DI KABUPATEN TEGAL

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERJANJIAN ANTARA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN PELANGGAN AIR MINUM DI KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH KHASANAH, SIDOHARJO WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak yang lebih kuat kepada pihak yang lebih lemah, sehingga tercipta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang sebagfai Negara yang sedang

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DAN TATA CARA PENYELESAIAN WANPRESTASI PADA BANK BTN DI SURAKARTA

2.1 Pengertian Pekerja Rumah Tangga dan Pemberi Kerja

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN KLAIM DALAM ASURANSI JIWA PADA PT. ASURANSI WANA ARTHA LIFE SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan negara merupakan salah satu asas pokok. pembentukan pemerintah Negara Kesatuan Republik

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan. 1 Perlindungan terhadap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu syarat keberhasilan pembangunan nasional kita adalah kualitas

Oleh: Retno Arifingtyas NIM. E BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. boleh ditinggalkan oleh warga negara, penyelenggara negara, lembaga

BAB I PENDAHULUAN. gamelan, maka dapat membeli dengan pengrajin atau penjual. gamelan tersebut dan kedua belah pihak sepakat untuk membuat surat

BAB I PENDAHALUAN. kehidupan sehari-hari entah untuk kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder

BAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa Indonesia melalui perjuangan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Ketenagakerjaan tidak dimungkinkan terhadapnya. modal dan tanggungjawab sendiri, sedangkan bekerja pada orang lain maksudnya

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perjanjian Perburuhan antara Serikat Buruh dengan Pengusaha/Majikan, Undangundang

PENGANGKUTAN BARANG (Studi Tentang Tanggung Jawab Pengangkutan Kereta Api dalam Penyelengaraan Melalui Kereta api Oleh PT Bimaputra Express)

ASURANSI DAN KREDIT PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. bersama-sama dengan manusia lain. Dengan kata lain manusia tidak dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

TINJAUAN PELAKSANAAN PERJANJIAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL BAGI KARYAWAN PADA PERUSAHAAN TEKSTIL PT. MUTU GADING KARANGANYAR TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian pada umumnya memuat beberapa unsur, yaitu: 1

BAB I PENDAHULUAN. di dalam UUD 1945 Pasal 33 Ayat (3) telah ditentukan bahwa bumi, air,

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu

PERJANJIAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, dan meninggal dunia di dalam masyarakat,. dalam hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting menjamin bahwa seluruh harapan yang dibentuk dari janji janji

STUDI TENTANG TANGGUNG JAWAB KASIR TERHADAP KERUGIAN AKIBAT KELALAIAN DI SUPERMARKET WILAYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara perusahaan dengan para pekerja ini saling membutuhkan, di. mengantarkan perusahaan mencapai tujuannya.

PENYELESAIAN SENGKETA PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

BAB I PENDAHULUAN. hukum tentang tanah diatur dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan kontribusi tenaga kerja dalam pembangunan serta

BAB I PENDAHULUAN. mengubah perilaku masyarakat dan peradaban manusia secara global yang. sosial secara signifikan berlangsung semakin cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD

KONSTRUKSI HUKUM PERUBAHAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TIDAK TERTENTU MENJADI PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dilahirkan, maka ia dalam hidupnya akan mengemban hak dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada Pasal 1 Ayat (2) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang

SKRIPSI PERJANJIAN KERJA DI PT SURAKARTA SENTOSA SEJAHTERA DITINJAU DARI PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan. dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup

BAB I PENDAHULUAN. maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara. sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaaan.

Peran dinas perhubungan dalam mendukung peningkatan pendapatan asli daerah di Kabupaten Magelang

di segala bidang.banyak sektor yang dibuka untuk para pekerja, salah satunya bidang

BAB I PENDAHULUAN. hukum dari rakyat. Hukum dan kekuasaan itu menjadi nyata jika dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu elemen penting dalam dunia usaha adalah masalah. dalam ketenagakerjaan, dan hal tersebut harus dapat diatasi secara

BAB I PENDAHULUAN. guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. merata, baik materiil maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang- meningkatkan produksi dan produktifitas kerja.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK ATAS PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kebutuhan yang mutlak, oleh para pelaku pembangunan baik. disalurkan kembali kepada masyarakat melalui kredit.

BAB I PENDAHULUAN. namanya menjadi BPJS Ketenagakerjaan. 1 Jaminan Sosial adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja. Dalam melakukan pekerjaan harus dibedakan yaitu

diperjanjikan dan adanya suatu hubungan di peratas (dienstverhoeding), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dengan saat ini ada beberapa peraturan perundang-undangan yang telah

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) (Studi Tentang Perlindungan Hukum Bagi Karyawan)

BAB I PENDAHULUAN. Di bidang ketenagakerjaan, pihak-pihak yang terlibat didalamnya, yaitu pekerja, pengusaha dan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi. segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri serta turut aktif dalam membina kemitraan dengan Usaha Kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan pada diri dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 pada alinea ke IV yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. diatur tegas di dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Tahun penghidupan yang layak bagi kemanusian.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pemikiran selanjutnya adalah apakah besarnya upah yang diterima

IMAM MUCHTAROM C

BAB I PENDAHULUAN. Sabang sampai Merauke, di mana di dalamnya terdapat populasi

BAB III TINJAUAN UMUM TERHADAP PERJANJIAN KERJA SECARA YURIDIS. tegas dan kuat. Walaupun di dalam undang-undang tersebut hanya diatur

BAB I PENDAHULUAN. Baik pekerjaan yang diusahakan sendiri maupun bekerja pada orang lain. Pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala macam kebutuhan. Dalam menghadapi kebutuhan ini, sifat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia sebagai negara yang berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu saat di lahirkan dan meninggal dunia, dimana peristiwa tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. 2 Hadi Setia Tunggul, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Jakarta, Harvarindo, 2009, hal. 503

BAB I PENDAHULUAN. yang peting bagi kesejahteraan bangsa Indonesia. Pembangunan bidang fisik

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasaarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, maka

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tujuan pembentukan negara Indonesia adalah...melindungi segenap

SKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN PENYEDIAAN JASA SATUAN PENGAMAN (SATPAM) ANTARA PT.PLN (PERSERO) CABANG PADANG DENGAN PT. CAHAYA CITRA MULIA (CCM)

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan keahlian masing-masing serta cara yang berbeda-beda dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara yang sedang mengalami fase Berkembang menuju Negara maju yang sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yaitu kesejahteraan, adil, dan makmur yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat yang berbunyi Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam fase berkembang ini masih banyak problematika yang menjadi beban pemerintah misalnya seperti pengangguran yang sampai sekarang semakin menjamur dalam kehidupan masyarakat. Dalam menangani permasalahan pengangguran ini pemerintah telah mengambil kebijakan umum diantaranya meningkatkan taraf pendidikan bagi anak sekolah yaitu dengan didirikannya sekolah kejuruan lalu bagi masyarakat umum didirikan Lembaga Pelatihan Kerja yang diharapkan dari lulusan ini dapat memiliki keterampilan khusus di bidang tertentu yang nantinya dapat dijadikan bekal bagi mereka dalam menciptakan lapangan pekerjaan sendiri, sehingga dapat membantu pemerintah dalam menangani 1

2 pengangguran. Selain itu pemerintah juga membuka kesempatan bagi para investor untuk mau menanamkan modalnya dengan cara membangun perusahaan sehingga dengan dibangunnya perusahaan tersebut akan menyerap tenaga kerja yang paling tidak mengurangi angka penganggurandisuatu daerah yang didirikan perusahaan tersebut. Dalam Hukum Ketenagakerjaan diatur dalam Undang-undang No.13 Tahun 2003, yang diundangkan pada Lembaga Negara Tahun 2003 Nomor 39 pada tanggal 25 Maret 2003, dan mulai berlaku pada tanggal diundangkan itu. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945, dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat, dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur, dan merata baik materiil maupun spiritual (Penjelasan Umum atas UU No.13 Tahun 2003 Tentang Keteagakerjaan). 1 Di dalam penerimaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan digunakan suatu perjanjian yang disebut perjanjian kerja. Perjanjian pada dasarnya adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal. Dari peristiwa ini, timbullah suatu hubungan antara dua orang tersebut yang dinamakan perikatan. Perjanjian itu menerbitkan suatu perikatan antar dua orang yang membuatnya. Dalam bentuknya perjanjian itu berupa suatu 1 Hardijan Rusli, 2003, Hukum Ketenagakerjaan 2003, Jakarta:,Galia Indonesia, Hal. 9.

3 rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan atau ditulis. Dengan demikian hubungan antar perikatan dan perjanjian adalah bahwa perjanjian itu menerbitkan perikatan. Perjanjian adalah sumber perikatan, disampingnya sumber-sumber lain. 2 Perikatan antara pekerja atau karyawan dengan perusahaan selanjutnya didahului dengan perjanjian diantara para pihak. Demikian juga perjanjian kerja pada dasarnya perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja atau buruh dengan perusahaan atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Perjanjian yang dibuat tersebut mengikat kedua belah pihak yaitu antara perusahaan sebagai pihak pertama dengan buruh atau tenaga kerja sebagai pihak kedua. Pengertian Tenaga kerja atau buruh pada dasarnya adalah sama, bila Tenaga Kerja adalah Meliputi semua orang yang mampu dan dibolehkan melakukan pekerjaan, baik yang sudah mempunyai pekerjaan dalam hubungan kerja maupun yang belum mempunyai pekerjaan. Sedangkan Buruh adalah setiap orang yang menjalankan pekerjaan untuk majikan dalam hubungan kerja dengan menerima upah. 3 Berdasarkan ketentuan Pasal 27 UUD 1945 yaitu setiap warga bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintah. Ketentuan ini di jabarkan lebih lanjut dalam Pasal 5 dan Pasal 6 UU No.13 Tahun 2003.Pasal 5, yaitu setia tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan. Pasal 6, yaitu setiap pekerja atau buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari perusahaan. 4 2 Subekti, 2002, Hukum Perjanjian,Jakarta,PT,Intermasa, Hal. 1. 3 Iman Soepomo, 1987, pengantar hukum Perburuhan, Jakarta: Djambatan, Hal.27. 4 Asri Wijayanti, 2009, Hukum ketenaga Kerjaan Pasca Reformasi, Jakarta: Sinar Grafika, Hal. 8

4 Dari isi Pasal di atas dapat diartikan bahwa setiap warga Negara Indonesia mempunyai kesempatan atau peluang yang sama dalam memperoleh pekerjaan sesuai dengan kompetensinya atau keahlian masing masing serta bagi para pekerja berhak memperoleh perlakuan yang sama oleh majikan atau pengusaha dalam melaksanakan kewajibannya sehingga pengusaha tidak dapat berbuat yang sewenang-wenang kepada pekerja..pengertian Perusahaan adalah: (a) Setiap bentuk usaha yang berdasarkan hukum atau tidak, milik orang perorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik swasta maupun milik Negara yang mempekerjakan pekerja atau buruh dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain. (b) Usaha-usaha sosial dan usaha-usaha lain yang mempunyai pengurus dan mempekerjakan orang lain dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.(undang-undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan). Dalam penulisan skripsi ini penulis mengambil penelitian tentang Perjanjian Kerja antara Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali dengan karyawannya. Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali adalah Perusahaan milik Pemerintah Daerah Boyolali yang bergerak dibidang perbankan, perusahaan ini dibawahi oleh seorang direktur yang tunduk pada pemerintah kabupaten Boyolali. Dalam pelaksanaan Perjanjian kerja yang di lakukan antara Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali dengan karyawan harus dilakukan sesuai dengan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakarjaan yang berlaku, sebab Undang-Undang ini digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan hukum ketenagakerjaan di Indonesia. Perjanjian kerja tersebut isinya harus memuat tentang hak dan kewajiban bagi para pihak serta ketentuan-ketentuan umum dalam perjanjian kerja seperti pengupahan yang

5 harus sesuai dengan UMR atau Upah Mimimun Regional suatu daerah, Tunjangan bagi para pekerja dan tentang pelanggaran yang tidak boleh dilakukan oleh kedua belah pihak diantara seperti PHK yang dilakukan oleh perusahaan dengan tanpa alasan yang jelas, Karyawan melakukan penyelewengan ketika melaksanakan pekerjaan dan lain sebagainya. Dari perjanjian kerja yang dilakukan tersebut maka timbullah hubungan timbal balik yaitu karyawan melaksanakan pekerjaanya sesuai perintah perusahaan dengan baik dan memperoleh haknya berupa Gaji, Sedangkan perusahaan berkewajiban membayar gaji atau upah kepada karyawan dan perusahaan memperoleh hasil dari kinerja karyawan yang menguntungkan bagi perusahaan. Dalam Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, berisi: Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja atau buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan perintah. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul: TINJAUAN YURIDIS KONSTRUKSI HUKUM PERJANJIAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH BPR BANK BOYOLALI PRESPEKTIF UNDANG- UNDANG NO.13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN.

6 B. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini pembatasan masalah perlu dilakukan agar pembahasanya tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang di angkat, selain itu dalam melaksanakan penelitian nanti dapat mencapai sasaran objek yang akan di teliti dan tujuan diadakan penelitian ini. Oleh sebab itu penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang konstruksi perjanjian kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali, pelaksanaan perjanjian kerjanya, dan problematika yang muncul serta penyelesaiannya prespektif Undang-undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. C. Perumusan Masalah Dari penelitian yang akan dilakukan oleh penulis didasarkan akan keingintahuan atas permasalahan yang muncul berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis ingin mencoba mencari tahu jawaban-jawaban atas permasalahan tersebut. Sehingga dari pernyataan tersebut Penulis memiliki rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Konstruksi perjanjian kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali? 2. Bagaimana pelaksanaan perjanjian kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali prespektif Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan?

7 3. Apa saja problematika yang muncul dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja antara Karyawan dengan Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali dan bagaimana Penyelesaiannya? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dalam usulan penelitian ini, maka pada hakikatnya penulisan skripsi bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana konstruksi perjanjian kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali. 2. Untuk mengetahui bagaiman pelaksanaan perjanjian kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali prespektif Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 3. Untuk mengetahui apa saja problematika yang muncul dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja antara Karyawan dengan Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali dan bagaimana Penyelesaiannya. E. Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dalam usulan penelitian ini, maka pada hakikatnya penulisan mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu hukum pada umumnya, khususnya dalam bidang hukum perdata mengenai perjanjian kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali menurut pandangan Undang- Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.

8 2. Manfaat Praktis Dapat mengetahui konstruksi perjanjian kerja, pelaksanaan Perjanjian Kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali prespektif Undang- Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, serta memperoleh pengetahuan yang jelas kepada pembaca dan masyarakat pada umumnya tentang problematika yang muncul dalam Perjanjian kerja dan cara penyelesaiannya terkait problematika yang muncul tersebut dalam Perjanjian Kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali prespektif Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. F. Metode Penelitian Metodologi penelitian ini dilakukan sebagai usaha untuk menemukan dan mengembangkan serta menerapkan suatu kenyataan yang ada dalam pengetahuan dan yang ada dalam teori praktek pelaksanaan dengan menggunakan metode tertentu. Dalam melakukan penelitian ini, metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penulisan skripsi ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Metode Pendekatan Metode pendekatan adalah suatu pola pemikiran secara ilmiah dalam suatu penelitian. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Doktrinal. Penelitian Doktrinal merupakan penelitian yang memandang konsep hukum yang

9 dipergunakan adalah konsep hukum yang positif dan memandang masalah hukum sebagai lembaga yang otonom. Pendekatan Doktrinal yang digunakan adalah Pendekatan Doktrinal Normatif 5, yaitu kenyataan yang dapat ditemukan dalam dokumen tertulis yang tertuang di dalam perjanjian kerja karyawan pada Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali. 2. Jenis Penelitian Penulis memilih sifat penelitian ini adalah Deskriptif, pengertian penelitian Deskriptif adalah penelitian yang memberikan data awal yang seteliti mungkin tentang Perjanjian kerja karyawan pada Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali. 3. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih lokasi di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali yang mana sesuai dengan penelitian yang penulis susun, sehingga memudahkan dalam pencarian guna memperoleh data. 4. Sumber Data Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah di peroleh dari literature-literatur buku yang berhubungan dengan tema penelitian ini. Karena penulis menggunakan Pendekatan Normatif maka dalam penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data diantaranya yaitu: 5 Khudzaifah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2012, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: UMS,Hal. 13.

10 a. Sumber Data Primer Merupakan sejumlah data keterangan atau fakta yang secara langsung didapatkan melalui penelitian lapangan dalam hal ini data yang didapatkan dari hasil penelitian lapangan di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali. b. Sumber Data Sekunder Data sekunder merupakan sejumlah keterangan atau fakta-fakta yang diperoleh dari dokumen, laporan, arsip, literature, hasil-hasil penelitian yang semuanya berhubungan dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini berkaitan dengan perjanjian untuk melakukan pekerjaan. Sumber-sumber data sekunder berupa: 1) Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan yang mengikat terdiri dari: a) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. b) Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) c) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan 2) Bahan hukum sekunder yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan pada hukum primer, yang dapat membantu menganalisa dan memahami bahan-bahan hukum primer, seperti jurnal-jurnal, buku-buku, artikel, dan dokumen-dokumen, internet, hasil penelitian yang berisi laporan dan seterusnya yang berkaitan dengan objek penelitian dari skripsi.

11 5. Metode Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah melalui tiga tahap yaitu kepustakaan, observasi dan wawancara yang dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: a. Studi Kepustakaan Tahap awal yaitu dengan melakukan studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan, mencari, mempelajari dan menginventaris buku-buku dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang ada hubungannya dengan pokok permasalahannya. b. Studi Lapangan (observasi) Tahap kedua yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung kelapangan atau tempat dimana objek berada, guna mendapat data primer yang disesuaikan dengan sumber-sumber pada data kepustakaan dalam tahap awal. c. Wawancara Teknik wawancara yaitu pengumpulan data dengan jalan melakukan wawancara dengan narasumber yakni Kabang Umum Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali melalui pengajuan daftar pertanyaan untuk memperoleh data-data primer. 6 Wawancara yang dilakukan dengan Pihak Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolal. 6 S Nasution, 2001, Metode Research (Penelitian Hukum), Jakarta: Bina Aksara, hal.113.

12 G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini guna memberikan gambaran dan mengemukakan secara garis besar agar memudahkan dalam pemahaman. Sehingga untuk mendapatkan gambaran jelas mengenai keseluruhan isi penulisan hukum ini, sistematika penulisan dapat dibagi 4 (empat) bab dengan sistematika sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN yang terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, sistematika skripsi. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA yang terdiri dari A.Tinjauan Umum Tentang Perjanjian meliputi: (1) pengertian perjanjian, (2) subyek dalam perjanjian, (3) obyek dalam perjanjian, (4) syarat sahnya perjanjian, (5) macam-macam perjanjian, (6) asas-asas perjanjian, (7) wanprestasi, (8) overmacht. B.Tinjauan Mengenai Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan meliputi: (1) ketentuan perjanjian kerja yang di buat secara tertulis, (2) ketentuan pelatiha kerja atau pembekalan kerja, (3) ketentuan penempatan tenaga kerja, (4) ketentuan waktu kerja, (5) ketentuan pengupahan, (6) ketentuan kesejahteraan, (7) ketentuan dalam PHK, (8) ketentuanberakhirnya perjanjian kerja, (9) ketentuan dalam penyelesaian perselisihan hubungan kerja BAB III berisi Hasil Penelitian Dan Pembahasan yang terdiri dari 1) Konstruksi perjanjian kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali, 2) Pelaksanaan perjanjian kerja di Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali apakah sudah sesuai dengan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang

13 Ketenagakerjaan, 3) Problematika yang muncul dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja antara Karyawan dengan Perusahaan Daerah BPR Bank Boyolali dan Penyelesaiannya. BAB IV berisi Penutup yang terdiri atas Kesimpulan, Saran dan dibagian akhir terdapat Daftar Pustaka dan Lampiran (jika ada).