Makin Mudah Memiliki Kartu AKSes

dokumen-dokumen yang mirip
Berita Pers Single Investor Identity dan Pemisahan Rekening Dana Investor, akses menuju transparansi pasar modal Indonesia

Berita Pers Kartu AKSes sebagai Identitas Tunggal Investor di Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Babak Baru Implementasi SID, Kartu AKSes dan Pemisahan Rekening Dana Nasabah

Berita Pers Implementasi Single Investor Identity Menuju Transparansi Pasar Modal Indonesia

Berita Pers Berbagai Pengembangan Layanan Jasa KSEI: Mewujudkan Pasar Modal yang Kredibel

Berita Pers Kartu AKSes, kontribusi KSEI sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian yang berdaya Saing Global

HUT PASAR MODAL INDONESIA KE-32

Memonitor Portofolio Investasi Lewat AKSes Mobile

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2007

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pasar Modal yang Lebih Efisien dan Teratur

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008

Berita Pers KSEI beri Penghargaan kepada Perusahaan Efek dan Jurnalis

Berita Pers Tahun Depan, Pembukaan Sub Rekening Efek di KSEI Semakin Mudah dan Cepat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berita Pers Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal Investor Kini Bisa Tarik Dana RDN Lewat ATM

Kini Beroperasi. Setelah semua pihak dianggap siap mengakomodasi fasilitas Investor Area, pertengahan Juni lalu layanan anyar ini mulai beroperasi.

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

Berita Pers Inisiatif Pengembangan Infrastruktur KSEI untuk Pendalaman dan Likuiditas Pasar Modal

PRESS RELEASE Akhir Tahun 2009

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

ANDRI HELMI M, SE., MM ANALISIS INVESTASI DAN PORTOFOLIO

Bagaimana Menjadi Investor Saham

Implementasi Pemisahan Rekening Dana Nasabah

EASTSPRING INVESTMENTS CASH RESERVE

EASTSPRING SYARIAH EQUITY ISLAMIC ASIA PACIFIC USD

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND

Menimba Untung dari Investor Area

BAB I PENDAHULUAN. atau pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market). 1

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal mempunyai peran strategis dalam pembangunan Perekonomian Indonesia

EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH

Babak Baru, Era Implementasi SID

Bagaimana Menjadi Investor Saham

EASTSPRING INVESTMENTS ALPHA NAVIGATOR

PASAR MODAL INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Malaysia.Perusahan ini bergerak di bidang forward banking. Bahrain dan Brunei. Amerika dan Inggris

Sub Rekening Collateral dari SRO

Memudahkan Aktivitas Investor

GROWTH AND RESILIENCY: THE ASEAN STORY. (Nugraha Adi) I. Latar Belakang

MENGENAL PASAR MODAL SYARIAH TRAINING OF TRAINER MODUL

Melalui Sinergi Perbankan dan Pasar Modal, Investor Di Bandung Bisa Tarik Dana Lewat ATM

BAB 3 ANALISIS KEADAAN PERUSAHAAN DAN MASALAH. Maxima Treasure Fund merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada

EASTSPRING INVESTMENTS VALUE DISCOVERY

SIARAN PERS AKHIR TAHUN PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Jumat, 30 Desember 2016

PASAR MODAL DI INDONESIA

PASAR MODAL DI INDONESIA

Mei LABA RUGI (dalam jutaan / audited) Mei 2015

BAB I PENDAHULUAN. mulai banyaknya perusahaan yang memiliki website pribadi. Adopsi internet

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pasar modal di Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik

STIE DEWANTARA Pasar Modal

SID, Fondasi Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal

PASAR MODAL DAN TRANSAKSI EFEK SAHAM ERDIKHA ELIT

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM

BAGAIMANA MENJADI INVESTOR SAHAM? Divisi Komunikasi Perusahaan PT Bursa Efek Jakarta

SERI EDUKASI BEGINNER PART 1

Meraih Kepercayaan dengan Perlindungan Investor

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

EASTSPRING INVESTMENTS YIELD DISCOVERY

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

KONSEP PASAR MODAL. Pengertian Pasar Modal.

AKSes Mobile untuk BlackBerry

EASTSPRING INVESTMENTS IDR HIGH GRADE

BAB II PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA. menjadikan perusahaannya sebagai salah satu perusahaan go public akan

Investing Today, Investing Tomorrow.

itrimegah Internet Trading Frequently asked questions

NEWS UPDATE 7 September

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL

PERATURAN KSEI NOMOR IV-D TENTANG CORPORATE ACTION UNTUK EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT XL AXIATA Tbk.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

PRUDENTIAL INDONESIA MENUNJUKKAN KINERJA BISNIS TENGAH TAHUN 2009 YANG TANGGUH

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

POINTERS SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN. Kegiatan jual beli saham dan obligasi dimulai pada abad-19. Menurut

Kamus Istilah Pasar Modal

2. Pasar Perdana. A. Proses Perdagangan pada Pasar Perdana

PT Phillip Sekuritas Indonesia

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

SIARAN PERS PT. KLIRING PENJAMINAN EFEK INDONESIA Dalam Rangka Memperingati 40 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. jasa lalu lintas pembayaran dan sebagai sarana dalam kebijakan moneter.

Memantau Portofolio Efek Kapan Saja & Dimana Saja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

I. PENDAHULUAN. tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama

SPRING SMART PANDUAN MUDAH MEMBACA FUND FACT SHEET S APA ITU FUND FACT SHEET? INFORMASI DALAM FUND FACT SHEET

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

-2-1. Dalam Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan:

HASIL BISNIS KUARTAL PRUDENTIAL INDONESIA MEMPERTAHANKAN FONDASI KOKOH UNTUK TERUS BERTUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

PT PHILLIP SECURITIES INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal (capital market) pada dasarnya merupakan pasar untuk

Perluas ke Asuransi Mikro, Prudential Luncurkan PRUaman

PRUlink Newsletter Kuartal II 2009

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (INDUSTRI) PT.Bank DBS Indonesia adalah bagian dari DBS Group yang berkantor pusat

Tentang Lomba Foto&Tulis LPS

Transkripsi:

Dari Redaksi Memiliki Kartu AKSes kini semakin mudah. Inilah yang sekarang tengah diupayakan KSEI. Tanpa menunggu permintaan Perusahaan Efek, KSEI secara pro aktif akan membuatkan Kartu AKSes buat para investor. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi target kepemilikan Single Investor ID bagi seluruh investor pada 2012. Bagaimana respon Perusahaan Efek atas program KSEI ini? Simak pada tulisan utama kami. Dalam edisi kali ini, kami sajikan pula babak baru perlindungan bagi investor, melalui dana proteksi pemodal yang memungkinkan investor merasa lebih nyaman dan percaya berinvestasi di pasar modal. Simak perkembangan pembentukan dana proteksi ini. Dari Ulaanbaatar, kami sajikan oleholeh berupa sharing session dari negara-negara anggota The Asia Pacific Central Securities Depository Group (ACG). Perkembangan apa saja yang dimiliki pasar modal di negara-negara tersebut? Ikuti pula laporan pelaksanaan Investor Summit & Capital Market Expo 2011, berbagai aktivitas KSEI, serta statistik perkembangan aktivitas KSEI. Selamat Membaca! Redaksi Website KSEI www.ksei.co.id email helpdesk@ksei.co.id Toll Free 0800-1- 865734 Call Center KSEI 021-515 2855 Program Pencetakan Langsung Kartu AKSes oleh KSEI Makin Mudah Memiliki Kartu AKSes KSEI kini proaktif membuatkan Kartu AKSes untuk nasabah Perusahaan Efek. Diharapkan, langkah ini mempercepat target kepemilikan Kartu AKSes yang akan diwajibkan untuk seluruh investor pada 2012. Sudah memiliki Single Investor Identity (Single ID) namun belum memiliki Kartu AKSes? Ternyata banyak investor di pasar modal Indonesia yang tidak mementingkan kepemilikan kartu ini. Bagi para investor, yang terpenting bisa melakukan transaksi jual-beli portofolio Efeknya. Tetapi, ketika investasi Efek mereka hilang dengan nilai ratusan juta bahkan ratusan miliar akibat ulah broker yang nakal, barulah mereka menyadari pentingnya transparansi informasi dan akses untuk mengawasi portofolio Efek milik mereka. Beberapa pemberitaan negatif yang pernah dimuat di media massa mengenai kerugian yang dialami oleh nasabah dalam daftar isi 1 3 5 6 8 Program Pencetakan Langsung Kartu AKSes oleh KSEI Makin Mudah Memiliki Kartu AKSes The 13 th ACG Cross Training Seminar Ilmu Anyar Dari Ulaanbaatar Dana Proteksi Pemodal di Pasar Modal Indonesia Babak Baru Perlindungan Bagi Investor Investor Summit & Capital Market Expo 2011 Mengajak Masyarakat Berinvestasi aktivitas & Statistik 05 Edisi Tahun 2011

Fokuss Edisi 05, 2011 berinvestasi, menjadi pelajaran berharga seluruh pelaku pasar modal. Belajar dari kasus-kasus tersebut, saat ini transparansi informasi mengenai rekening yang ada di Perusahaan Efek menjadi sangat penting bagi nasabah. Untuk itu, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyadari perlunya sosialisasi dan dilakukannya transparansi informasi kepada para investor atas asetnya di pasar modal, yang kini difasilitasi dalam bentuk Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas). Kartu AKSes menjadi hak investor yang harus diberikan Perusahaan Efek selaku kustodian para nasabah. Manfaat utama Kartu AKSes adalah sebagai sarana keterbukaan informasi dan perlindungan kepada investor yang menyimpan Efeknya di pasar modal Indonesia. Beranjaknya waktu dengan dikeluarkan Peraturan Bapepam- LK No.V.D.4 yang terbit 28 Desember 2010, Perusahaan Efek wajib memberikan akses informasi kepada nasabahnya yang memungkinkan nasabahnya dapat secara langsung memonitor Efeknya di Sub Rekening Efek atas nama nasabah tersebut pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP), yaitu KSEI. Berdasarkan peraturan tersebut, Perusahaan Efek kini wajib memberikan Kartu AKSes kepada seluruh nasabahnya. Jika membandingkan antara peraturan Transparansi informasi mengenai rekening yang ada di Perusahaan Efek sangat penting bagi nasabah. Untuk itu, Bapepam-LK bersama SRO memberikan fasilitas transparansi informasi melalui Kartu AKSes. tersebut dengan realisasi di lapangan, penambahan pembuatan Kartu AKSes memang masih lambat. Walaupun sudah diluncurkan sejak dua tahun yang lalu, yakni pada 18 Juni 2009, Kartu AKSes baru dimiliki 101.972 investor, dari total 348.683 Sub Rekening Efek yang tercatat di KSEI (data per 30 September 2011). Dari data tersebut, terlihat masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum target diberlakukan peraturan secara efektif yakni per Februari 2012. Untuk mengoptimalkan pemenuhan kewajiban tersebut, maka KSEI melakukan Program Proaktif untuk secara langsung membuatkan Kartu AKSes bagi nasabah Perusahaan Efek. Hal ini juga sebagai upaya membantu Perusahaan Efek agar tidak menumpuk pemberian Kartu AKSes pada satu waktu tertentu. Melalui program ini, diharapkan dapat mempercepat proses penerbitan Kartu AKSes tanpa menunggu permintaan nasabah, sehingga pada waktu yang telah ditentukan, seluruh investor pasar modal Indonesia telah memiliki Kartu AKSes. Sebagai upaya mempercepat pembukaan Kartu AKSes ini, maka KSEI mengeluarkan surat penawaran yang ditujukan ke Perusahaan Efek untuk membuatkan Kartu AKSes secara langsung tanpa menunggu permohonan dari investor. Sebelumnya, KSEI sudah menyampaikan rencana program ini ke Bapepam-LK, BEI, KPEI, dan KSEI, pada Rapat Koordinasi bersama serta melakukan persiapan dari internal KSEI untuk kesiapan sistem maupun dari segi sumber daya manusia yang akan melaksanakannya. Surat bernomor KSEI1-1306/DIR/0711 yang dikeluarkan pada 18 Juli 2011 tersebut, menawarkan kepada Perusahaan Efek yang menginginkan aktivasi AKSes dengan pengiriman Kartu AKSes yang bisa dilakukan dengan dua pilihan, yaitu dikirimkan langsung kepada investor atau dikirimkan ke investor melalui Perusahaan Efek. Namun, penawaran tersebut hanya bisa dipenuhi apabila nasabah sudah memiliki Sub Rekening Efek di KSEI dan sudah memiliki Single ID. Pembuatan Single ID ini mengacu pada pengkinian data investor secara detail yang diserahkan kepada KSEI melalui Perusahaan Efeknya. Saat ini investor yang terdaftar di KSEI dan telah memiliki Single ID berjumlah 269.947 yang terhubung kepada 292.875 Sub Rekening (data per 30 September 2011), namun tidak seluruh investor yang memiliki Single ID menjadi pemegang Kartu AKSes. Jadi mirip dengan rekening di bank, semua nasabah memiliki nomor rekening tetapi belum semua memiliki kartu ATM. Single ID ini akan diterapkan untuk seluruh aktivitas di pasar modal Indonesia, mulai dari transaksi, kliring hingga proses penyelesaian. Berdasarkan batas waktu yang diberikan KSEI mengenai penawaran tersebut, sebanyak 75 Perusahaan Efek yang menyatakan setuju dengan rincian sebagai berikut: [1] 33 Perusahaan Efek menyatakan setuju dan Kartu AKSes dikirimkan langsung ke alamat investor. Untuk Kartu AKSes yang dikirimkan langsung ini, KSEI meminta kepada Perusahaan Efek untuk menjamin validitas data nasabah yang sudah disampaikan, termasuk alamat dan detil data nasabah lainnya. Hal Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Penasihat: Direksi KSEI Dewan Redaksi: Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan, Rachmat Irfan, Adisty Widyasari Penanggung Jawab: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 Sirkulasi: Unit Komunikasi Perusahaan KSEI

ini untuk menjamin pengiriman Kartu AKSes betul-betul sampai ke tangan investor yang bersangkutan. [2] 42 Perusahaan Efek menyatakan setuju dan Kartu AKSes tidak dikirimkan langsung ke alamat investor namun melalui Perusahan Efek. Hal ini merupakan permintaan pribadi Perusahaan Efek untuk mengirimkan langsung ke nasabahnya. Alasan Perusahaan Efek meminta Kartu AKSes dikirimkan dulu kepada mereka adalah untuk memudahkan administrasi dan menghindari kesalahan pengiriman. Terdapat 4 Perusahaan Efek tidak setuju dengan program ini karena beberapa alasan, antara lain Kartu AKSes sudah seluruhnya diberikan kepada investornya, data terkini dari investor banyak yang belum diterima, dan Perusahaan Efek masih dapat menangani sendiri untuk hal ini. Jumlah Kartu AKSes yang diterbitkan untuk investor dari 75 Perusahaan Efek yang setuju dengan program ini sebanyak 140.000 nasabah dan sudah mulai didistribusikan sejak 19 September 2011. Meskipun jumlah Kartu AKSes yang dicetak langsung cukup banyak, KSEI memiliki target untuk menyelesaikan proses pencetakan sekaligus pendistribusiannya selama empat bulan ke depan. Penyelesaian program ini diharapkan telah selesai sebelum 31 Januari 2012, tanggal berlakunya aturan yang meminta Perusahaan Efek membukakan akses investor untuk melihat langsung Efeknya di KSEI. Bagi Perusahaan Efek yang belum memberikan konfirmasi sampai batas waktu yang ditentukan, KSEI akan terus menghimbau agar mereka menyampaikan kepada nasabahnya, bahwa investor memiliki hak memperoleh Kartu AKSes sehingga dapat segera mengajukan permohonan pembuatan Kartu AKSes. Dari sisi internal, KSEI akan melakukan koordinasi agar dapat mempercepat aktivasi Kartu AKSes yang dilakukan dengan dua cara, yaitu, pengajuan dari investor langsung dan Perusahaan Efek langsung melakukan aktivasi tanpa menunggu permintaan dari nasabah. Bagi Perusahaan Efek yang belum memberikan konfirmasi, masih diberikan kesempatan mengikuti program ini dengan segera menyampaikan permohonan ke KSEI. Melalui program pencetakan langsung Kartu AKSes ini, KSEI berharap investor lebih cepat memperoleh Kartu AKSes untuk segera memperoleh fasilitas perlindungan dan sarana monitoring atas portofolio Efek yang mereka titipkan ke Perusahaan Efek. l [Gusrinaldi Akhyar] The 13 th ACG Cross Training Seminar Ilmu Anyar dari Ulaanbaatar Negara-negara anggota ACG berbagi ilmu mengenai kondisi pasar modal di negara masing-masing untuk pengembangan ke depan. Perkembangan apa saja yang sedang terjadi di pasar modal negara-negara tersebut saat ini? U laanbaatar, ibu kota negara Mongolia, menjadi kota tempat diselenggarakannya The 13 th ACG Cross Training Seminar, sebuah pertemuan rutin tahunan yang diadakan negaranegara anggota The Asia Pacific Central Depository Group (ACG). Acara yang diadakan pada 13-16 September 2011 tersebut, dihadiri 21 institusi, yang merupakan perwakilan dari negara-negara seperti China, Hongkong, Singapura, Vietnam, Kazakhstan, Jepang, Indonesia, India, Malaysia, Pakistan, Taiwan, Thailand, Korea serta empat institusi berwenang dari Mongolia sebagai tuan rumah. Pada pertemuan tahun ini, KSEI menghadirkan delegasi yang berasal dari rekanrekan beberapa unit, baik operasional, teknologi informasi dan hukum, yang menyampaikan presentasinya mengenai Indonesian CSD s Perspective on Issues Upon Establishing CSD Linkages, isuisu yang dianggap perlu untuk dilakukan pembahasan guna pembentukan Central Securities Depository (CSD) Linkages di Indonesia. The 13 th ACG Cross Training Seminar juga memiliki agenda Breakout Session dengan tujuan untuk lebih memberikan Pada pertemuan tahun Selain ini, tugas delegasi untuk KSEI menyediakan menyampaikan fasilitas presentasi fund separation, mengenai Bank isu-isu Pembayaran yang dianggap juga harus perlu memenuhi dibahas tugas guna baru pembentukan lainnya berupa CSD penyediaan Linkages. fasilitas intraday (talangan dana) bagi KSEI. Fokuss Edisi 05, 2011

Fokuss Edisi 05, 2011 The 13 th ACG Cross Training Seminar memiliki agenda Breakout Session untuk memberikan pendalaman terhadap sharing session dari masing-masing negara anggota. pendalaman terhadap sharing session dari masing-masing negara anggota. Ada empat topik yang dijadikan materi pembahasan pada Breakout Session, yaitu Establishment of CSD Linkages and Partnership in and outside Asia, Update on New Services, Initiatives Taken by CSDs for Maintaining Investor dan Legal Protection of CSD/CCP in Case of Participants Insolvency. Pada hari pertama, seminar diawali sambutan B Sukhbaatar selaku Chairman of Board of Directors, Mongolian Securities Clearing House & Central Depository Co., Ltd (MSCH&CD), dilanjutkan dengan Welcome Address oleh D. Bayarsaikhan selaku Chairman of Financial Regulatory Commission of Mongolia. Acara dilanjutkan dengan pembahasan O. Sainjargal selaku Board of Director MSCH&CD mengenai Current Situation of Mongolian Securities Market and Its Future Tendency, yang dilengkapi dengan presentasi dari Kh. Battulga, Public Relations Department, MSCH&CD tentang Latest Development in MSCH&CD s Main Operation. Sesi pagi hari ditutup dengan presentasi berjudul Study Report by Exchange of Information Convener: ACG Issuer Services Survey dari delegasi Singapore Exchange, Magdalene Minjoot. Ia membahas mengenai dua sistem dalam mendirikan Depository Linkage, yaitu dengan membuat hubungan menggunakan Spaghetti Model atau dengan Hub-and-Spoke Model. Meskipun masing-masing model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, sistem tersebut dianggap yang paling layak digunakan untuk pendirian CSD Linkages. Selepas makan siang, sesi dilanjutkan dengan pemaparan dari beberapa perwakilan negara anggota dengan tema Convener of Exchange of Information Task Force. Pada sesi ini, delegasi KSEI, Eddy Prabowo, Kepala Unit Pengembangan Usaha, ikut ambil bagian dalam menyampaikan pendapatnya terkait isu pendirian CSD Linkages. Presentasi tersebut diikuti oleh pemaparan dari delegasi India Sharat Karnad selaku Senior Manager National Securities Depository Ltd, mengenai Establishment of CSD Linkages and Partnership in and outside Asia. Gambar Ilustrasi Kazuhito Takeishi, Assistant Manager International Department Japan Securities Depository Center, Inc. (JASDEC) menjadi pembicara berikutnya. Kazuhito menyampaikan tentang Considerations Before Establishing Linkage dan Issues in Operating Cross-Border Linkage. JASDEC sendiri sudah memiliki linkage. Implementasinya bertujuan untuk cross-listing untuk proses Efek yang sudah listed di Bursa Efek di Jepang. Linkage yang dilakukan tidak selalu dengan CSD, dengan metoda bersifat satu sisi, yaitu CSD/kustodian tidak membuka rekening di JASDEC secara langsung, tetapi JASDEC membuka rekening di mereka. Di beberapa negara, JASDEC membuka rekening penyimpanan pada kustodian lokal untuk beberapa alasan. Penyerahan antara JASDEC dengan CSD/Kustodian yang terhubung adalah Free Of Payment (FOP) dan umumnya tidak ada perubahan beneficial owner. Mengenai Considerations before Establishing Linkage, JASDEC menyoroti issues and challenges antara lain jika ada konflik antara kontrak dan persyaratan peraturan di negara asal CSD investor berada, kebutuhan mengenai perbaikan sistem komunikasi dan isu mengenai pajak yang ditahan di negara asal Emiten. Presentasi dari Kiyoo Ota, Assistant Manager Post-trade Services Department JASDEC, tentang Non-Resident Transaction and Investment Support Service for Foreign Securities menjadi agenda seminar selanjutnya. Materi yang disampaikan oleh Kiyoo Ota menyoroti tentang rencana JASDEC untuk meluncurkan Investment Support Service for Foreign Securities pada bulan Januari 2014 mendatang. Acara diteruskan dengan study session yang bertemakan Convener of New Business Initiative Task Force. Pada sesi ini, para delegasi menyampaikan presentasi mengenai E-Voting di beberapa negara seperti Thailand, India dan Korea. Jong- Heon Choi, Manager Financial Infrastructure Advancement Task Force, Korea Securities Depository (KSD) menjelaskan tentang implementasi E-Voting di KSD sejak diluncurkan bulan September 2010 hingga Juni 2011, yang telah digunakan oleh 37 perusahaan. Sesi ini ditutup oleh pemaparan tentang Taiwan Bills Index Rate (TAIBIR) Introduction oleh Cherng-Jiin Lei, Manager Operation Department Taiwan Depository Clearing Corporation. Hari kedua diawali dengan pembahasan mengenai hukum di dunia pasar modal (Convener of Legal Task Force). Perwakilan dari China Securities Depository & Clearing Corporation Ltd (China SD&C), Li Zenzhi, menyampaikan mengenai program penelitian Legal Protection of CSD/CCP in Case of Participants Insolvency, sebuah presentasi pengantar mengenai ACG Legal Task Force Progress di tahun 2011. Presentasi tersebut rupanya mendapat tanggapan dari Jepang, Pakistan serta India, dan hasilnya disampaikan menyusul setelah seluruh anggota Legal Task Force memberikan pendapat. Pada sesi kedua, giliran bagian teknis (Convener of Technical Task Force) yang dibahas. Selanjutnya dilakukan diskusi grup yang dibagi menjadi empat grup dengan tema pembahasan yang berbeda, salah satunya mengenai CSD Lingkages dan Legal Protection yang sudah disampaikan pada presentasi sebelumnya. Pada kesempatan ini, masing-masing negara anggota dapat mengutarakan pengalamannya mengenai kondisi terkini. The 13 th ACG Cross Training Seminar ditutup dengan Seminar Wrap-Up dari Kei Umetani, Senior Manager of International Department JASDEC, serta closing remark oleh Sainjargal Okhino, Board of Director MSCH&CD. Dengan berakhirnya The 13 th ACG Cross Training Seminar, diharapkan banyak hal positif dan pengetahuan baru untuk pengembangan bisnis bagi industri pasar modal di Indonesia. l [Tim Delegasi ]

Dana Proteksi Pemodal di Pasar Modal Indonesia Babak Baru Perlindungan Bagi Investor Dana Proteksi Pemodal diharapkan memberi rasa aman bagi para investor sebagai kompensasi atas risiko yang muncul atas penempatan dana investasi. Dengan begitu, tingkat kepercayaan investor terhadap industri pasar modal akan semakin meningkat. Rudi, seorang karyawan swasta yang berdomisili di Jakarta, sangat tertarik untuk melakukan investasi di pasar modal. Namun, ia urung melakukan niatnya karena takut tertipu miliaran rupiah akibat mempercayakan uangnya kepada para broker. Kasus yang dialami Rudi ini, bukan yang pertama kali. Rata-rata investor di Indonesia lebih tertarik untuk melakukan investasi di bank ketimbang di pasar modal dengan alasan lebih mudah dan lebih nyaman. Hal ini masih menjadi tugas dari regulator pasar modal untuk meningkatkan kepercayaan investor agar berinvestasi melalui Efek. Tingginya tingkat kepercayaan investor untuk berinvestasi di pasar modal memang menjadi faktor utama keberhasilan industri pasar modal di suatu negara. Kepercayaan nasabah dapat tercipta apabila investor merasa aman berinvestasi karena adanya suatu mekanisme perlindungan atas dana atau aset yang mereka miliki. Beberapa kasus pelanggaran, diantaranya penyelewengan dana nasabah oleh manajemen PT Sarijaya Permana Securities, kasus PT Antaboga Delta Sekuritas, PT Signature Capital Indonesia dan PT Optima Kharya Securities, menjadi contoh nyata bahwa pasar modal Indonesia perlu memiliki mekanisme yang dapat melindungi dana dan aset nasabah agar investor merasa nyaman dalam berinvestasi. Pada umumnya, nasabah yang berinvestasi di pasar modal tidak dapat secara langsung melakukan transaksi surat berharga. Mereka memiliki ketergantungan yang tinggi kepada broker atau Perusahaan Efek yang bertindak sebagai pihak perantara pengelola dana atau aset nasabah, serta pihak yang melakukan transaksi jual-beli. Berdasarkan perjanjian yang ada, Perusahaan Efek memiliki kewenangan untuk mengelola aset nasabahnya. Kondisi yang demikian membuka peluang penyelewengan dan penyalahgunaan aset nasabah. Industri pasar modal Indonesia sampai saat ini belum mempunyai skema perlindungan terhadap investor. Padahal, industri perbankan Indonesia sudah mempunyai lembaga perlindungan yang disebut dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Oleh sebab itu, sudah saatnya industri pasar modal Indonesia mempunyai suatu mekanisme perlindungan investor untuk meningkatkan rasa aman investor pada saat berinvestasi. Bentuk perlindungan investor tersebut sering disebut sebagai lembaga investor protection fund atau Dana Proteksi Pemodal. Dana Proteksi Pemodal merupakan bentuk mekanisme perlindungan kepada pemodal yang menempatkan dananya pada surat berharga atau Efek melalui pihak lain sebagai perantara. Aset yang termasuk dalam skema perlindungan meliputi dana dan Efek pemodal yang dititipkan melalui pihak perantara di pasar modal. Risiko yang dilindungi oleh Dana Proteksi Pemodal adalah risiko karena kebangkrutan pihak perantara (bankcruptcy risk) dan risiko karena kejahatan manajemen maupun karyawan pihak perantara (fraud risk). Salah satu negara yang sudah menerapkan sistem dana perlindungan untuk nasabahnya adalah Kanada yang sudah memiliki Canadian Investor Protection Fund (CIPF). Model lembaga pengelolaan Dana Proteksi Pemodal di berbagai negara memiliki beragam bentuk kepemilikan. Di Malaysia, Singapura dan Thailand, lembaga tersebut dimiliki oleh Self Regulatory Organization (SRO). Di Amerika Serikat, Philipina dan Cina, lembaga sejenis dikuasai oleh pemerintah. Sedangkan di Hong Kong, Securities Exchange Commision (SEC) yang menguasai lembaga ini. Dasar hukum yang mendasari pembentukan Dana Proteksi Pemodal di berbagai negara tersebut diatur oleh bentuk peraturan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan undang-undang sebagai landasan hukum, tetapi ada juga yang hanya menggunakan peraturan dari Securities Exchange Comission. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) bersama dengan SRO telah melakukan feasibility study mengenai keberadaan lembaga ini di pasar modal Indonesia yang berakhir pada Juni 2010 yang lalu. Berdasarkan hasil kajian lembaga Dana Proteksi Pemodal yang dilaksanakan oleh Bapepam-LK dan SRO, penerapan Dana Proteksi Pemodal di Indonesia memerlukan adanya landasan hukum yang tertuang dalam Undang-undang Pasar Modal. Sedangkan detail teknis pembentukan dan mekanisme pengelolaan Dana Proteksi Pemodal tertuang dalam Peraturan Bapepam-LK yang mengatur khusus tentang Dana Proteksi Pemodal. Kepercayaan nasabah dapat tercipta apabila investor merasa nyaman berinvestasi karena adanya suatu mekanisme perlindungan atas dana atau aset yang mereka miliki. Fokuss Edisi 05, 2011 5

Fokuss Edisi 05, 2011 Apabila ingin memperluas area perlindungan yang diberikan oleh Dana Proteksi Pemodal di Indonesia, maka ada beberapa hal yang direkomendasikan oleh tim pengkaji. Salah satunya harus memiliki keanggotaan yang bersifat mandatory sehingga semua Perusahaan Efek yang menjadi Anggota Bursa wajib menjadi anggota Dana Proteksi Pemodal. Definisi Perusahaan Efek dalam konteks ini harus diperluas tidak hanya sebagai Anggota Bursa tetapi Perusahaan Efek yang juga mengadministrasikan Rekening Efek nasabah dan menjadi anggota kliring PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta menjadi Pemegang Rekening di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dengan definisi tersebut maka bukan hanya Perusahaan Efek yang menjadi broker-dealer saja yang menjadi anggota tetapi juga Perusahaan Efek yang menjalankan fungsi kustodi. Selain itu, diharapkan Perusahaan Efek yang menjadi anggota lembaga ini juga telah memiliki mekanisme risk management yang baik. Dari sisi pemodal, tim pengkaji menyarankan agar portofolio yang tersimpan di KSEI tercatat atas nama masing-masing investor, bukan atas nama Perusahaan Efeknya, sehingga bisa mendapat perlindungan dari lembaga ini. Untuk mencapai hal tersebut, penerapan Single Investor Identity (Single ID) mutlak harus dimiliki industri pasar modal Indonesia sebelum mengembangkan Dana Proteksi Pemodal. Jika diterapkan dengan baik, Dana Proteksi Pemodal seharusnya mampu memberikan rasa aman bagi para investor karena adanya suatu bentuk perlindungan yang dapat dijadikan kompensasi atas risiko yang muncul atas penempatan dana investasi. Dengan adanya Dana Proteksi Pemodal diharapkan tingkat kepercayaan investor terhadap industri pasar modal akan semakin meningkat. l [Dian Kurniasarie] Jika diterapkan dengan baik, Dana Proteksi Pemodal dapat memberikan rasa aman bagi investor dan tingkat kepercayaan investor meningkat. Investor Summit & Capital Market Expo 2011 Mengajak Masyarakat Berinvestasi Berinvestasi untuk perencanaan keuangan yang baik. Inilah yang menjadi tujuan pelaksanaan Investor Summit & Capital Market Expo 2011. Setelah diadakan di Jakarta, Surabaya akan menjadi tempat kedua pelaksanaan event tahunan ini. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) bersama dengan Self Regulatory Organization (SRO), yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), kembali menyelenggarakan Investor Summit & Capital Market Expo 2011. Bertempat di Ballroom Hotel Ritz Carlton, acara yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 ini, diadakan selama dua hari pada 5-6 Oktober 2011 lalu. Investing in Capital Markets: A Journey for a Better Future menjadi tema yang diangkat pada penyelenggaraan acara tahun ini. Investasi di pasar modal merupakan cara terbaik untuk perencanaan keuangan masa depan. Pola pikir masyarakat yang saat ini lebih senang pada budaya menabung sudah saatnya diubah menjadi budaya berinvestasi. Pasar modal akan menjadi gerbang investasi menuju masa de pan yang lebih baik karena menjadi salah satu alternatif investasi yang menjanjikan imbal hasil yang tinggi Setiap tahun, Bapepam-LK dan SRO selalu mengadakan acara sejenis sebagai rangkaian peringatan ulang tahun pasar modal Indonesia. Acara ini juga diadakan untuk memantapkan posisi dan peran pasar modal Indonesia yang selalu berusaha meningkatkan investasi di Indonesia. Para investor dibekali berbagai informasi agar tetap jeli melihat peluang yang ada, terutama tentang potensi, kesempatan dan nilai tambah dalam berinvestasi di pasar modal. Dengan diadakannya acara ini, diharapkan juga dapat mendorong bangkitnya kembali ekonomi nasional Indonesia, terutama di tengah krisis ekonomi global yang saat ini sedang melanda. Pidato dari Agus Martowardjojo, Menteri Keuangan Republik Indonesia menandai dibukanya Investor Summit &

nyelenggaraan acara berikutnya di Surabaya. Dengan diadakannya Investor Summit and Capital Market Expo 2011, diharapkan baik investor maupun masyarakat umum dapat memperoleh pengetahuan baru mengenai pasar modal Indonesia dan cara berinvestasi yang baik untuk masa depan. Undian Berhadiah Kartu AKSes KSEI Pengunjung yang datang ke Investor Summit and Capital Market Expo 2011 di Jakarta yang lalu, berkesempatan untuk memperoleh hadiah menarik berupa tiga buah Blackberry Dakota. Syaratnya sangat mudah, sudah memiliki Kartu AKSes dan melakukan log in ke website AKSes (http://akses.ksei.co.id) di booth KSEI yang ada saat acara berlangsung. Hal ini merupakan bagian dari rangkaian Undian Hadiah Kartu AKSes yang diadakan oleh KSEI. Undian yang sama juga akan dilakukan di Investor Summit and Capital Market Expo 2011 Surabaya. Setelah investor di Jakarta dan Surabaya, KSEI akan memberikan kesempatan kepada investor di seluruh Indonesia untuk memperoleh hadiah melalui Undian Hadiah Kartu AKSes periode November 2011 - Januari 2012. Selama periode tersebut, KSEI akan memberikan hadiah-hadiah menarik seperti Sepeda Motor Honda Scoopy, Samsung Galaxy Tab II dan Blackberry Dakota. Investor yang ingin ikut serta dalam undian ini harus memiliki Kartu AKSes dan melakukan log in ke website AKSes secara berkala untuk memperoleh poin yang akan diundi selama periode tersebut. Setiap lima kali log in di hari yang berbeda, investor akan mendapatkan poin yang akan diundi. Semakin sering melakukan log in, maka semakin besar kesempatan investor untuk memperoleh hadiah. Untuk itu, bagi investor pasar modal yang belum memiliki Kartu AKSes, segera hubungi broker Anda agar bisa meraih kesempatan untuk memperoleh hadiah-hadiah menarik lewat Undian Hadiah Kartu AKSes KSEI. Capital Market Expo 2011 di Jakarta pada 5 Oktober 2011 lalu. Dalam pembukaan yang disampaikan Agus Martowardojo, kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih lebih baik dibandingkan dengan negara lain. Agus mengajak investor agar tidak panik, karena pemerintah akan senantiasa menjaga kondisi fiskal Indoneisa untuk tetap prudent. Selain Menteri Keuangan, acara ini dihadiri pula beberapa tokoh yang sudah tidak asing dalam bidang ekonomi. Mulai dari Ketua Bapepam-LK Nurhaida, praktisi investasi Eko Pratomo hingga Sandiaga Salahudin Uno atau yang lebih dikenal sebagai Sandi Uno, seorang pengusaha sukses yang masuk jajaran orang terkaya di Indonesia. Sandi membagi kisah suksesnya sebagai seorang investor kepada para pengunjung yang hadir di hari kedua. Tahun ini Investor Summit & Capital Market Expo 2011 di Jakarta diikuti 28 Emiten. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Adaro Energy Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk adalah beberapa Emiten yang turut ambil bagian dalam acara tersebut. Pengunjung yang hadir dapat menanyakan berbagai informasi seputar produk keuangan yang dimiliki para Emiten dan peserta pameran di booth yang tersedia. Kegiatan tersebut menjadi sarana efektif untuk sesi komunikasi, konsultasi dan promosi baik bagi Bapepam-LK, SRO, Perusahaan Tercatat maupun Anggota Bursa kepada para investor. Selain itu, Investor Summit & Capital Market Expo 2011 juga menyediakan presentasi dan seminar yang bisa diikuti selama acara berlangsung. Kegiatan presentasi Emiten ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi para investor untuk bertatap muka dan bertanya secara langsung kepada manajemen perusahaan tentang update kinerja dan prospek perusahaan ke depan. Pemaparan tersebut tentunya dapat membantu investor dalam membuat keputusan terbaik atas investasi mereka. Setelah Jakarta, Surabaya menjadi lokasi tempat penyelenggaraan acara berikutnya. Investor Summit & Capital Market Expo 2011 di Surabaya hadir pada tanggal 23-24 November 2011 yang akan diikuti oleh 12 Emiten. Jika di Jakarta target pengunjung yang hadir sebanyak 2.000 orang, maka acara di Surabaya hanya menargetkan setengahnya, dengan pertimbangan jumlah investor di Surabaya memang lebih sedikit. Kesuksesan penyelenggaraan acara di Jakarta juga menjadi acuan bagi pelog in Terus lakukan dan rebut hadiahnya! l Investor yang ingin ikut serta dalam Undian Hadiah Kartu AKSes harus memiliki Kartu AKSes dan melakukan log in secara berkala selama periode November 2011 - Januari 2012. [Redaksi] Fokuss Edisi 05, 2011

aktivitas Halal Bihalal KSEI dengan Media KSEI menyelenggarakan Halal Bihalal dengan media pada tanggal 16 September 2011. Acara yang diadakan di Meradelima Restaurant - Jakarta tersebut, dihadiri 46 orang jurnalis dari 34 media. Sebagai pembuka, Ananta Wiyogo Direktur Utama KSEI memberikan sambutan dan ucapan terima kasih kepada rekan media atas dukungannya kepada KSEI. Di kesempatan yang sama, Direktur KSEI Margeret Mutiara Tang yang turut hadir, memperkenalkan tim yang selama ini telah berperan mendukung kelancaran pelayanan yang dilakukan KSEI. Dengan diadakannya acara Halal Bihalal dan Silaturahmi ini, diharapkan dapat menjaga hubungan baik KSEI dengan media. l Fokuss Edisi 05, 2011 Penjurian Kompetisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes Tahap II Mengulang kesuksesan penyelenggaraan kompetisi tahap sebelumnya, KSEI kembali mengadakan Kompetisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes Tahap II dengan topik Peran dan Manfaat Kartu AKSes. Kompetisi yang diadakan pada periode publikasi 27 Januari - 31 Juli 2011 ini, terdiri dari tiga kategori, yaitu: cetak, foto dan online. Kompetisi Jurnalistik Kartu AKSes Tahap II ini berhasil menghimpun 362 artikel dan 147 foto yang berhak mengikuti tahap seleksi dan penjurian. Pihak KSEI dan juri, yang terdiri dari Mayong Suryo Laksono (wartawan senior) dan Oscar Matuloh (fotografer senior) telah melaksanakan penjurian final pada Senin, 26 September 2011. Penjurian tersebut untuk menetapkan pemenang dari 10 finalis kategori artikel cetak, 10 finalis kategori artikel online serta 7 finalis kategori foto. Penyerahan hadiah kepada para pemenang dilaksanakan pada Malam Anugerah Kompetisi Jurnalistik Sosialisasi Kartu AKSes Tahap II pada 27 Oktober 2011. l Total Distribusi Corporate Action (Periode Januari - September 2011) statistik Dana Januari - September 2011 Rp (miliar) USD (juta) Equity (Dividen dan Exercise) 51.773,98 41,89 Debt (Bunga dan Pokok) 25.473,12 12,68 Total Dana 77.247,10 54,57 Efek (Jumlah/Unit Efek) Saham 49.732.115.025 Waran 2.120.792.176 HMETD 93.177.606.839 Rangkaian HUT Pasar Modal ke-34 Dalam rangka peringatan HUT Pasar Modal Indonesia ke-34 tanggal 10 Agustus 2011, keluarga besar Bapepam-LK dan SRO (BEI, KPEI dan KSEI) menyelenggarakan serangkaian acara dengan mengusung tema Transformasi Menuju Pasar Modal Yang Modern Dan Terpercaya. Rangkaian kegiatan berlangsung dari bulan Agustus hingga November 2011, yang meliputi aksi sosial, pertandingan olahraga dan persahabatan, sosialisasi serta edukasi pasar modal. Puncaknya, keluarga besar pasar modal Indonesia akan menghadiri family gathering yang diadakan di Dunia Fantasi, Ancol, pada tanggal 13 November 2011. Semua rangkaian kegiatan yang diadakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan yang baik antara karyawan Bapepam-LK dan SRO. l