PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) SMALB TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti memberikan analisis terhadap hal-hal yang telah di

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN. beregu. Permainan kasti dimainkan dilapangan terbuka. Jika ingin menguasai

SIKAP HORMAT DAN TEGAK

Lampiran 15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Peta Konsep GERAK RITMIK

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

( ) Administrasi Bisnis 2014 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN. mengarah pada tujuan penelitian serta dapat dipertanggungjawabkan secara. pada ketepatan dalam penggunaan metode.

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

BAB II BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM, MEDIA KOMUNIKASI SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI), TUNARUNGU. a. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islam

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

I. Pilihlah salah satu jawaban dibawah ini yang kalian anggap paling benar!!!

PERATURAN BARIS BERBARIS

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

TEKNIK DASAR DALAM GERAKAN PENCAK SILAT Disampaikan Sebagai Materi Muatan Lokal Pencak Silat SMA NEGERI ARJASA

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B) ( Bag. I )

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

PENDAHULUAN. Trenggalek, 16 Januari Penulis

Tolak Peluru. Presented By Suci Munasharah

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

PEDOMAN PELAKSANAAN OLIMPIADE CALISTUNG TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

III. METODOLOGI PENELITIAN. perlakuan atau treatment. Hal ini sesuai pendapat Surakhmad (1982) bahwa

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan : senam lantai : 2 x 2 x 40 Menit (dua kali pertemuan)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATERI SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN HIGH IMPACT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data dalam penelitian ini, yaitu kemampuan renang gaya crawl untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang. Kenyataannya, dalam kehidupan sekarang masih ditemukan

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

HAMBATAN KOMUNIKASI SECARA RESPTIF DAN EKSPRESIF

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal Agustus 2010 di kelas X SMA

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengaktulisasikan potensipotensi

PERATURAN BARIS BARIS (P.B.B)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

HEADSTAND / KOPSTAND

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu peranan penting dalam kemajuan suatu. bangsa, karena maju tidaknya suatu bangsa tergantung pada kualitas

Senam Ritmik/ Irama (Lanjutan)

BUKU PANDUAN KADET POLIS KAWAD TANGAN (TANPA SENJATA) DALAM KEDUDUKAN STATIK BAHAGIAN 1 SIRI 1

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

BAB. Eksplorasi Gerak Tari: Konsep, Teknik, dan Prosedur. Di unduh dari : Bukupaket.com. Alur Pembelajaran

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 61 TAHUN 1993 TENTANG RAMBU-RAMBU LALU LINTAS DI JALAN MENTERI PERHUBUNGAN,

PERATURAN BARIS BERBARIS

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROSEDUR SENAM LANSIA

LAMPIRAN A Data Anthropometry Orang Dewasa Di Indonesia

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

Sejarah Lempar Lembing


TEHNIK MOBILITAS DAN STRATEGI LAYANAN IRHAM HOSBI PLB FIP UPI

Sistem Komunikasi Anak Tunarungu I. Konsep dasar sistem komunikasi anak tunarungu Program pendidikan yang dilaksanakan di lembaga-lembaga sekolah

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

SENAM. Bahan Belajar Mandiri

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D3 TEKNIK INFORMATIKA

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK:

Mendapatkan Tubuh Ideal

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan software kamus tematik bergambar Untuk meningkatkan penguasaan kosakata anak tunarungu

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

BAHAN AJAR : c. Pigmentasi: terjadinya perubahan warna kulit akibat terganggunya melanin pada sel melanosit.

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

FORMAT PEMBUATAN BUKU LAPORAN PROYEK AKHIR MAHASISWA D4 / D3 TEKNIK INFORMATIKA A. BAGIAN AWAL

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2010), metode penelitian dan pengembangan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tema/Topik

METODOLOGI PENELITIAN

X₁ X₂ X₃ X₄ X₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ O₁ O₂ O₃ O₄ O₅... O₁ O₂ O₃ O₄ O₅ Baselin1 (A1) Intervensi (B) Baseline (A2)

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. lain yang menggunakan kata atletik adalah athletics (bahasa Inggris), athletiek

Transkripsi:

PANDUAN PELAKSANAAN LOMBA SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA (SIBI) SMALB TINGKAT PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 A. Aspek Penilaian Penilaian dalam lomba ini adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan Isyarat Bahasa Indonesia. Adapun aspek yang akan dinilai meliputi: 1. Kemampuan Bahasa Reseptif, yaitu kemampuan memahami arti atau makna pesan yang diterima dari orang lain yang disampakan dengan menggunakan bahasa isyarat. 2. Kemampuan Bahasa Ekspresif, yaitu kemampuan untuk menyampaikan pesan dari diri peserta dengan menggunakan isyarat bahasa Indonesia sehingga dapat dipahami oleh orang lain sebagai penerimanya. B. Lingkup Materi Peniaian Materi Lomba yang akan dinilai, meliputi: 1. Isyarat pokok, yaitu isyarat yang melambangkan sebuah kata atau konsep. Materi bahasa reseptif dan ekspresif, masing-masing 5 (lima) isyarat kata lembaga/kata dasar. 2. Isyarat tambahan, yaitu isyarat yang melambangkan awalan, akhiran, dan partikel Materi bahasa reseptif dan ekspresif, masing-masing 3 (tiga) isyarat tambahan. 3. Abjad jari Abjad jari adalah isyarat yang dibentuk dengan jari-jari tangan (kanan atau kiri) untuk mengeja huruf dan angka. Abjad jari digunakan untuk : a. mengisyaratkan nama diri; b. mengisyaratkan singkatan atau akronim; dan c. mengisyaratkan kata yang belum ada isyaratnya. Materi bahasa reseptif dan ekspresif, masing-masing 3 (tiga) isyarat kata/singkatan dan angka yang diisyaratkan dengan abjad jari.. 4. Isyarat Bentukan Materi isyarat bentukan yang dilombakan untuk aspek bahasa reseptif dan ekspresif masing-masing terdiri dari: a. kata berimbuhan : 3 (tiga) isyarat b. kalimat : 2 (dua) isyarat c. bentukan beberapa kalimat atau paragraf : 1 (satu) 1

C. Kriteria Penilaian 1. Kemampuan Bahasa Reseptif Kriteria kemampuan bahasa reseptif adalah ketepatan atau kebenaran peserta lomba dalam memahami atau mengartikan isyarat bahasa yang dilakukan oleh orang lain atau pengisyarat (juri). Rincian materi lomba, jumlah item soal,dan kiteria nilai adalah sebagai berikut: Aspek Materi Kemampuan Bahasa Reseptif Materi Lomba Jumlah Item Bobot Soal Skor Item Soal Kata dasar 5 1 5 Imbuhan/partikel 3 1 3 Abjad jari 3 1 3 Angka 3 1 3 Kata Berimbuhan 3 1 3 Kalimat 2 2 4 Paragraf 1 4 4 JUMLAH 20 25 Nilai Skor Maksimum Skor nilai kemampuan bahasa Reseptif = skor perolehan : skor maksimum x 100 2. Kemampuan Bahasa Ekspresif Kriteria penilaian kemampuan bahasa ekspresif peserta lomba adalah ketepatan pembeda makna yang meliputi komponen penentu makna dan penunjang. Komponen-komponen itu adalah sebagai berikut : a. Komponen Penentu Makna 1) Penampil, yaitu tangan atau bagian tangan yang digunakan untuk membentuk isyarat, antara lain : a) tangan kanan, tangan kiri, atau kedua tangan; b) telapak tangan dengan jari membuka, menggenggam, atau sebagian jari mencuat; c) posisi jari tangan membentuk huruf A, B, C atau huruf lain; d) jari-jari tangan merapat atau renggang; dan e) posisi jari tangan membentuk angka 1, 2, 3 atau angka lain. 2) Posisi, yaitu kedudukan tangan atau kedua tangan terhadap pengisyarat pada waktu berisyarat, antara lain : a) tangan kanan atau kiri tegak, condong, mendatar, mengarah ke kanan, ke kiri, ke depan atau menyerong; b) telapak tangan kanan atau kiri telentang, telungkup menghadap ke kanan, ke kiri, ke depan ke pengisyarat; c) kedua tangan berdampingan, berjajar, bersilang, atau bersusun. 2

3) Tempat, yaitu bagian badan yang menjadi tempat awal isyarat dibentuk atau arah akhir isyarat, antara lain : a) kepala dengan semua bagiannya, seperti pelipis, dahi, clan dagu; b) leher; c) dada kanan, kiri, tengah; dan d) tangan. Penampil dapat menyentuh, menempel, memukul, mengusap, ataupun mengelilingi tempat. 4) Arah, yaitu gerak penampil ketika isyarat dibuat, antara lain a) menjauhi atau mendekati pengisyarat; b) ke samping kanan, kiri, atau bolak-balik; dan c) lurus, melengkung. 5) Frekuensi, yaitu jumlah gerak yang dilakukan pada waktu isyarat dibentuk. Ada isyarat yang frekuensinya hanya sekali, ada yang dua kali atau lebih, atau ada juga gerakan kecil yang diulang-ulang. b. Komponen Penunjang 1) Mimik muka, memberikan makna tambahan/tekanan terhadap pesan isyarat yang disampaikan. Pada umumnya melambangkan kesungguhan atau intensitas pesan yang disampaikan. Misalnya pads waktu mengisyaratkan rasa senang, sedih, atau ceria. 2) Gerak tubuh misalnya bahu, memberikan kesan tambahan atas pesan, misalnya isyarat tidak tahu, ditambah naiknya kedua bahu diartikan benarbenar tidak tahu atau tidak tahu sedikit pun. 3) Kecepatan gerak berfungsi sebagai penambah penekanan makna. Isyarat pergi yang dilakukan dengan cepat, dapat diartikan pergilah dengan segera. 4) Kelenturan gerak menandai intensitas makna isyarat yang disampaikan. Isyarat marah yang dilakukan dengan kaku dapat diartikan sebagai marah sekali. Demikian juga isyarat berat yang dilakukan dengan kaku dapat ditafsirkan berat sekali. 3

Adapun Rincian materi lomba, jumlah item soal,dan kiteria nilai adalah sebagai berikut: Aspek Materi Kemampuan Bahasa Ekspresif Materi Lomba Jumlah Item Bobot Skor Soal Skor Item Soal Maksimum Kata dasar 5 1 5 Imbuhan/partikel 3 1 3 Abjad jari 3 1 3 Angka 3 1 3 Kata Berimbuhan 3 1 3 Kalimat 2 2 4 Paragraf 1 4 4 JUMLAH 20 25 Nilai Skor Kemampuan Bahasa Ekspresif: Jumlah Skor Perolehan Peserta : Skor maksimum x 100 D. Teknik Penilaian 1. Kemampuan Bahasa Reseptif: Teknik penilaian kemampuan bahasa reseptif peserta lomba dengan cara: - Seluruh peserta lomba secara serempak menuliskan jawaban arti/makna setiap isyarat bahasa yang ditampilkan oleh pengisyarat/juri sesuai dengan jumlah materi lomba (kata dasar, imbuhan/partikel, abjad jari, angka, kalimat, dan paragraf). - Setiap item soal ditampilkan/diisyaratkan 2 kali oleh penampil/pengisyarat. - Jawaban peserta lomba dicocokkan dengan kunci jawaban yang telah disediakan. - Setiap jawaban yang benar diberikan skor sesuai bobot skor item soal dan hasil skor peserta lomba secara keseluruhan disebut skor perolehan. - Skor perolehan peserta : skor maksimum x 100 = Skor Nilai Bahasa Reseptif. - Skor Nilai kemampuan bahasa reseptif peserta memilki kontribusi (bobot) 40% dalam nilai akhir peserta untuk penentuan pemenang. 2. Kemampuan Bahasa Ekpresif: Teknik penilaian kemampuan bahasa Ekpresif peserta lomba dengan cara: - Setiap peserta lomba secara bergiliran sesuai undian ia mengisyaratkan setiap item soal yang diberikan oleh juri sesuai dengan jumlah materi lomba (kata dasar, imbuhan/partikel, abjad jari, angka, kalimat, dan paragraf). - Setiap jawaban yang ditampilkan/diisyaratkan peserta dinilai oleh juri berdasarkan kriteria penilaian kemampuan bahasa ekspresif yang telah ditetapkan. - Setiap jawaban peserta yang benar diberikan skor sesuai bobot skor item soal dan hasil skor peserta lomba secara keseluruhan disebut skor perolehan. - Skor perolehan peserta : skor maksimum x 100 = Skor Nilai Bahasa Ekspresif. - Skor Nilai kemampuan bahasa ekspresif peserta memilki kontribusi (bobot) 60% dalam nilai akhir peserta untuk penentuan pemenang. 4

E. Ketentuan Pemenang Untuk penentuan pemenang lomba dilakukan dengan cara pemeringkatan nilai peserta. Nilai peserta diperoleh dari jumlah nilai kemampuan bahasa reseptif dan nilai kemampuan bahasa ekspresif setelah dikalikan bobot masing-masing kemampuan. Adapun bobot kemampuan adalah sebagai berikur: Bobot Nilai Penentuan Pemenang Aspek Penilaian Bobot Nilai 1. Kemampuan bahasa Reseptif 40% 2. Kemampuan Bahasa Ekspresif 60% Jumlah 100% F. Peserta Lomba Peserta lomba adalah siswa kelas X dan kelas XI SMALB, peserta yang masih aktif di sekolah tersebut yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Sekolah yang bersangkutan 5