PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Pengambangan Program Pembangunan SDM dalam Rencana Kerja Pembangunan

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP LAYANAN KESEHATAN YANG LEBIH BERKUALITAS

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROGRAM KESEHATAN PROPINSI SUMATERA BARAT

STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN 2016

Urusan Pemerintahan Organisasi : ( 102 ) : ( 0101 ) Triwulan. Lokasi. Sumber. Uraian. Kode. Kegiatan. Dana I II ,557,750

BAB II PERENCANAAN KINERJA

LAMPIRAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

RKP 2007 dan Pembangunan Kesehatan Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat - Bappenas

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kab. Purbalingga 2013 hal 1

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB. III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 27 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERIIADAP LAYANAN KE SEHATAN YANG LBBIH BERI(UALITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Program Sasaran Program Instansi Penanggung Jawab Pagu (Juta Rupiah) 1. Meningkatnya APK jenjang pendidikan tinggi

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PELALAWAN NOMOR :440/SEKT-PROG/DINKES/2016/ TENTANG

KEBIJAKAN DASAR PUSKESMAS (Kepmenkes No 128 th 2004) Latar belakang

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN TAHUN

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

PENCAPAIAN TARGET MDGs DALAM RPJMN

DASAR HUKUM. Jawab Keuangan Negara;. PP No. 20 Tahun 2004 tentang RKP;. PP No. 21 Tahun 2004 ttg Penyusunan RKA-KL. dan Tanggung

PEMERINTAH KOTA AMBON Tahun Anggaran : 2014 TARGET KINERJA (KUANTITATIF)

Isu Strategis Kota Surakarta

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 7 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

IV.B.2. Urusan Wajib Kesehatan

PRA-MUSRENBANGNAS RKP 2016 Kelompok Pembahasan: Kesehatan

oleh: Nina Sardjunani Deputi Bidang SDM dan Kebudayaan, Bappenas

RPJM PROVINSI JAWA TIMUR (1) Visi Terwujudnya Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

B. MATRIKS RENCANA STRATEGIK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SINJAI TAHUN

RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI PERIODE intensitas upaya-upaya pencegahan. yang melaksanakan pembinaan petugas kab/puskesmas KH)

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG REKAPITULASI PERUBAHAN BELANJA MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2015

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG BERKUALITAS

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

Tema Pembangunan 2007

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

KEBIJAKAN & STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN BIDANG KOMINFO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN


PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KOTA MALANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

pengantar Pengantar oleh: Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Manggal Karya Bakti Husuda

Aspek Daya Saing Daerah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan

PENYUSUNAN PERENCANAAN SOSIAL DAN BUDAYA Kegiatan Penyusunan Masterplan Kesehatan Kabupaten Banyuwangi

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA CIMAHI TAHUN ANGGARAN 2015

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATANYANG LEBIH BERKUALITAS

CAPAIAN MDGs BIDANG KESEHATAN

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB VI VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN REMBANG Tahun Anggaran 2017

REVIEW ANGGARAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI DALAM APBN TAHUN 2017

PROGRAM KEGIATAN DINAS KESEHATAN KELUARGA SEHAT DAN LORONG SEHAT TAHUN dr. Hj. A. Naisyah Azikin, M.Kes KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Transkripsi:

Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2006 PEMBANGUNAN SOSIAL BUDAYA (BIDANG KESEHATAN) Disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI Jakarta, 23 November 2005

AGENDA PEMBANGUNAN AGENDA PEMBANGUNAN 2005-2009 Meningkatkan kesejahteraan rakyat Mewujudkan Indonesia aman dan damai Mewujudkan Indonesia adil dan demokratis 2005 2006 2007 2008 2009

KERANGKA PENYUSUNAN RKP Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis PRIORITAS 1 PRIORITAS 2 Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat PRIORITAS 3 Pengarusutamaan partisipasi Pengarusutamaan gender PRIORITAS 4 PRIORITAS 5 PRIORTAS 6 Pengarusutamaan pelestarian lingkungan hidup dan SDA Stabilitas ekonomi, sosial dan politik Pengarusutamaan tata pengelolaan yang baik (good governance) PRIORITAS 7 TEMA PEMBANGUNAN

ALUR PENYUSUNAN RKP KONDISI UMUM Pencapaian Pembangunan Masalah dan Tantangan Tema Pembangunan 2006-2009 Prioritas- Prioritas Pembangunan Sasaran Arah Kebijakan Kegiatan-kegiatan Pokok dalam program Pembangunan Alokasi APBN Visi Misi Presiden yang telah dituangkan dalam RPJMN 2004-2009

RKP 2006 MASALAH Kemiskinan tinggi : 16,7% tahun 2004 Pengangguranterbuka tinggi : 9,9% tahun 2004 Akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan masih rendah Iklim investasi tidak kondusif dan daya saing ekspor melemah Struktur industri lemah, produktivitas pertanian rendah Jumlah dan mutu infrastruktur belum memadai Potensi berbagai gangguan keamanan masih tinggi Kepastian dan penegakan hukum rendah, kinerja birokrasi lemah dan korupsi Bencana Tsunami di Aceh dan Nias Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan Peningkatan kesempatan kerja, investasi, dan ekspor Revitalisasi pertanian dan perdesaan Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan dan kesehatan RPJMN 2004 2009 Indonesia aman dan damai Indonesia adil dan demokratis Meningkatkan kesejahteraan rakyat RKP 2006 Tema : Menyelesaikan Reformasi Menyeluruh untuk Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Prioritas Pembangunan Nasional 2006 TANTANGAN Globalisasi semakin pesat Desentralisasi belum berjalan sesuai harapan Sumber dana terbatas, SDA menurun Penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan reformasi birokrasi Penguatan kemampuan pertahanan, pemantapan keamanan dan ketertiban serta penyelesaian konflik Rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh dan Nias

RKP 2006 Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2006 merupakan pelaksanaan tahun ke dua dari RPJMN 2004 2009 2009 Ditentukan berdasarkan tema pembangunan dan ditetapkan prioritas pembangunan nasional tahunan Prioritas disusun berdasarkan pada: Pencapaian sasaran-sasaran Penting dan mendesak dilaksanakan Merupakan tugas pemerintah Realistis untuk dilaksanakan

Fungsi RKP Menjadi acuan bagi seluruh komponen bangsa, karena memuat seluruh kebijakan publik; Menjadi pedoman dalam menyusun APBN, karena memuat arah kebijakan pembangunan nasional satu tahun; Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen Pemerintah

Prioritas-Prioritas Pembangunan 2006 Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan Peningkatan kesempatan kerja, investasi dan ekspor Revitalisasi pertanian dan perdesaan Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan Penegakan hukum, pemberantasan korupsi dan reformasi birokrasi Pemantapan keamanan dan ketertiban serta penyelesaian konflik Rehabilitasi dan rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias (Sumut ut)

Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Layanan Kesehatan yang Lebih Berkualitas

Kondisi Umum Pembangunan Kesehatan: Memenuhi salah satu hak dasar rakyat Investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Mendukung pembangunan ekonomi Mengurangi kemiskinan

Meningkatnya derajat kesehatan yg ditandai dengan: Angka Kematian Bayi menjadi 35/1.000 dan Balita menjadi 46/1000 Angka Kematian Ibu Melahirkan menjadi 307/100.000 Angka Harapan Hidup menjadi 66,2 tahun Prevalensi Kurang Gizi Balita menjadi 25,8 %

Kencenderungan Angka Kematian Bayi (AKB) Per 1000 Kelahiran Hidup Tahun 1989-2002 per 1000 kelahiran hidup 80 60 40 20 Kecenderungan Angka Kematian Bayi (AKB) 68 57 46 35 0 1989 1994 1999 2004 2009 2014 Sumber: SDKI 1991, 1994, 1997, 2002-3 Kematian bayi menurun dengan cepat. Tahun-tahun mendatang kecepatan ini diperkirakan akan berkurang, karena tingkat kematian yang rendah sulit diturunkan secara drastis

Kecenderungan Angka Kematian Ibu (AKI), Tahun 1992-2000 Kecenderungan Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup 500 390 400 334 307 300 200 100 0 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 1900 Sumber: SDKI 1994, IDHS 1997, IDHS 2002-3 Kematian Ibu mengalami penurunan. Tapi dengan kecenderungan seperti ini, akan sulit mencapai target MDG tanpa upaya ekstra

Prevalensi Kurang Gizi, Tahun 1989-2003 40,0 30,0 37,5 31,2 35,6 28,3 31,6 29,5 26,4 24,7 26,1 27,3 27,5 Persen 20,0 10,0 6,3 7,2 11,6 20,0 19,0 18,3 17,1 10,5 8,1 7,5 6,3 19,8 19,3 19,2 8,0 8,3 0,0 1989 1992 1995 1998 1999 2000 2001 2002 2003 Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Buruk+Gizi Kurang Sumber: Susenas Terjadi penurunan prevalensi kurang gizi hingga tahun 2000, tapi kemudian prevalensi meningkat lagi

Permasalahan Status kesehatan masyarakat, terutama penduduk miskin masih rendah Disparitas status kesehatan juga masih tinggi. Beban ganda: penyakit infeksi menular dan peningkatan penyakit tidak menular. Kapasitas pelayanan kesehatan masih rendah Tenaga kesehatan masih terbatas. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat; Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan; Pembiayaan kesehatan dan alokasi belum optimal.

Diparitas status kesehatan antara golongan kaya dan miskin: Kematian Bayi dan Balita golongan miskin 4 kali lebih tinggi dari golongan kaya. Strata Ekonomi AKB AKBA Strata 1 (Termiskin( Termiskin) Strata 2 Strata 3 Strata 4 Strata 5 (Terkaya( Terkaya) 78.1 57.3 51.4 39.4 23.3 109 76.5 69.5 51.6 29.2 Semakin miskin, semakin tinggi kematian Sumber, Gwatkin, 2000

Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan juga masih rendah: Rata-rata setiap 100.000 penduduk baru dapat dilayani oleh 3,5 puskesmas; Selain jumlahnya yang kurang, kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan di puskesmas masih menjadi kendala; dan Walaupun rumah sakit terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun kualitas pelayanan sebagian besar RS pada umumnya masih di bawah standar.

Kekurangan pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan, diperkirakan per 100.000 penduduk baru dapat dilayani oleh 7,7 dokter umum, 2,7 dokter gigi, 3,0 dokter spesialis, dan 8,0 bidan. Jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan masyarakat masih belum memadai: lebih dari dua per tiga dokter spesialis berada di Jawa dan Bali. Disparitas rasio dokter umum per 100.000 penduduk antar wilayah juga masih tinggi dan berkisar dari 2,3 di Lampung hingga 28,0 di DI Yogyakarta.

SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006 Sasaran Umum Mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat, terutama penduduk miskin, terhadap pelayanan kesehatan Sasaran Khusus 1. Meningkatnya proporsi keluarga yang berperilaku hidup bersih dan sehat; 2. Meningkatnya proporsi keluarga yang memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih; 3. Meningkatnya cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih;

Lanjutan Sasaran. 4. Meningkatnya cakupan pelayanan antenatal, postnatal dan neonatal; 5. Meningkatnya tingkat kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke Puskesmas; 6. Meningkatnya tingkat kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke rumah sakit; 7. Meningkatnya cakupan imunisasi 8. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria, demam berdarah dengue (DBD), tuberkulosis paru, diare, dan HIV/AIDS; 9. Menurunnya prevalensi kurang gizi pada balita; 10. Meningkatnya pemerataan tenaga kesehatan; 11. Meningkatnya ketersediaan obat esensial nasional;

Lanjutan Sasaran. 12. Meningkatnya cakupan pemeriksaan sarana produksi dan disitribusi produk terapetik/obat, obat tradisional, kosmetik, perbekalan kesehatan rumah tangga, produk komplemen dan produk pangan; 13. Meningkatnya penelitian dan pengembangan tanaman obat asli Indonesia; 14. Meningkatnya jumlah peraturan dan perundang- undangan di bidang pembangunan kesehatan yang ditetapkan; dan 15. Meningkatnya jumlah penelitian dan pengembangan di bidang pembangunan kesehatan.

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006 1. Meningkatkan pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan melalui peningkatan jumlah, jaringan dan kualitas puskesmas; dan pengembangan jaminan kesehatan bagi penduduk miskin dengan melanjutkan pelayanan kesehatan gratis di puskesmas dan kelas III rumah sakit; 2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui peningkatan kualitas dan pemerataan fasilitas kesehatan dasar; dan peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; dan 3. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui peningkatan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat; dan peningkatan pendidikan kesehatan pada masyarakat sejak usia dini.

PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 2. Lingkungan Sehat 3. Upaya Kesehatan Masyarakat 4. Upaya Kesehatan Perorangan 5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 6. Perbaikan Gizi Masyarakat 7. Sumber Daya Kesehatan 8. Obat dan Perbekalan Kesehatan 9. Pengawasan Obat dan Makanan 10. Pengembangan Obat Asli Indonesia 11. Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan 12. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kaitan Program dan Sasaran Output No 1 2 3 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Sehat Upaya Kesehatan Masyarakat Sasaran Tahunan 1. Proporsi keluarga yang berperilaku hidup bersih dan sehat; 2. Upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat dan gerakan generasi muda 3. Kemitraan dan peran serta dalam promosi kesehatan. 1. Proporsi keluarga yang memiliki akses thd sanitasi dasar; 2. Proporsi keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih; 3. Faktor resiko lingkungan penyebab penyakit dan gangguan kesehatan; dan 4. Jumlah kawasan/wilayah sehat. 1. Tingkat kunjungan (visit rate) gakin miskin ke Puskesmas; 2. Pembangunan, perbaikan dan peningkatan Puskesmas dan jaringannya; 3. Pengadaan peralatan medis dan nonmedis Puskesmas dan jaringannya; 4. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih; dan 5. Cakupan pelayanan antenatal, postnatal dan neonatal.

No 4 5 6 7 Program Upaya Kesehatan Perorangan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Perbaikan Gizi Masyarakat Sumber Daya Kesehatan Sasaran Tahunan 1. Tingkat kunjungan (visit rate) penduduk miskin ke RS 2. Pembangunan dan perbaikan rumah sakit; 3. Pengadaan peralatan medis dan nonmedis RS 4. Uji coba pelayanan dokter keluarga. 1. Cakupan imunisasi; 2. Angka kesakitan dan kematian akibat penyakit malaria, DBD, TB paru, diare, dan HIV/AIDS; 3. Surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah. 1. Prevalensi kurang gizi pada balita; 2. Penanggulangan KEP, AGB, GAKY, KVA, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; dan 3. Jumlah keluarga sadar gizi. 1. Proporsi puskesmas yang memiliki tenaga dokter; 2. Proporsi RS kab/kota memiliki dokter spesialis dasar; 3. Pemerataan tenaga kesehatan; 4. Mutu pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan; 5. Standar profesi tenaga kesehatan.

No 8 9 10 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Pengawasan Obat dan Makanan Pengembanga n Obat Asli Indonesia Sasaran Tahunan 1. Ketersediaan dan pemerataan obat esensial nasional; 2. Penggunaan obat generik; 3. Pelayanan kefarmasian yang bermutu di farmasi komunitas dan rumah sakit; dan 4. Kebijakan harga obat yang dapat terjangkau 1. Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya; 2. Cakupan pemeriksaan sarana produksi dan disitribusi produk terapetik/obat, obat tradisional, kosmetik, perbekalan kesehatan rumah tangga, produk komplemen dan produk pangan; 3. Pengawasan penyalahgunaan NAPZA; 4. Kapasistas laboratorium POM. 1. Litbang tanaman obat asli Indonesia; 2. Promosi pemanfaatan obat bahan alam Indonesia; dan 3. Standardisasi tanaman obat bahan alam Indonesia.

No 11 12 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Sasaran Tahunan 1. Sistem perencanaan dan penganggaran; 2. Pengawasan, pelaporan dan penyempurnaan administrasi keuangan; 3. Jumlah peraturan dan perundang-undangan di bidang pembangunan kesehatan; 4. Pengembangan sistem informasi kesehatan; 5. Sistem kesehatan daerah; dan 6. Kebijakan jaminan kesehatan u/ masyarakat miskin. 1. Meningkatnya jumlah litbang di bidang pembangunan kesehatan; 2. Meningkatnya jumlah dan mutu SDM litbangkes di pusat dan daerah; 3. Terlaksananya publikasi hasil litbang kesehatan; dan 4. Meningkatnya sarana dan prasarana litbang kesehatan.

KEGIATAN POKOK PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006 1. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat a. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); b. Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat, (seperti pos pelayanan terpadu, pondok bersalin desa, dan usaha kesehatan sekolah) dan generasi muda; dan c. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

2. Lingkungan Sehat a. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin; b. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; c. Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan; dan d. Pengembangan wilayah sehat. 3. Upaya Kesehatan Masyarakat a. Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya; b. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya; c. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial; d. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar; dan e. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan.

4. Upaya Kesehatan Perorangan a. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III rumah sakit; b. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah bencana dan tertinggal secara selektif; c. Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit; d. Pengadaan obat dan perbekalan rumah sakit; e. Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan; f. Pengembangan pelayanan dokter keluarga; g. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan; dan h. Peningkatan peran serta sektor swasta dalam upaya kesehatan perorangan.

5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit a. Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko; b. Peningkatan imunisasi; c. Penemuan dan tatalaksana penderita; d. Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah; dan e. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit. 6. Perbaikan Gizi Masyarakat a. Peningkatan pendidikan gizi; b. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; c. Penanggulangan gizi-lebih; d. Peningkatan surveilens gizi; dan e. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

7. Sumber Daya Kesehatan a. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan; b. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui diklat tenaga kesehatan; c. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, terutama untuk pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, serta rumah sakit kabupaten/kota terutama di daerah terpencil dan bencana; d. Pembinaan tenaga kesehatan; dan e. Penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan. 8. Obat dan Perbekalan Kesehatan a. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan; b. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan; c. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan; d. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin; dan e. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan RS

9. Pengawasan Obat dan Makanan a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya; b. Peningkatan pengawasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif (NAPZA); c. Peningkatan pengawasan mutu, khasiat dan keamanan produk terapetik/obat, perbekalan kesehatan rumah tangga, obat tradisional, suplemen makanan dan produk kosmetika; dan d. Penguatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan. 10. Pengembangan Obat Asli Indonesia a. Pengembangan dan penelitian tanaman obat; b. Peningkatan promosi pemanfaatan obat bahan alam Indonesia; dan c. Pengembangan standardisasi tanaman obat bahan alam Indonesia

11. Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan; b. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan; c. Pengembangan sistem informasi kesehatan; d. Pengembangan sistem kesehatan daerah; dan e. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan masyarakat secara kapitasi dan pra upaya terutama bagi penduduk miskin yang berkelanjutan. 12. Penelitian dan Pengembangan Kesehatan a. Penelitian dan pengembangan; b. Pengembangan tenaga peneliti, sarana dan prasarana penelitian; dan c. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan

Terima Kasih