MENAMBAHKAN CANOPY. Gambar 5.1 Canopy dengan fungsi ganda

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS STRUKTUR FRAME-SHEAR WALL

METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN GEDUNG STRUKTUR BAJA GEDUNG 5 LANTAI MENGGUNAKAN PROGRAM SAP 2000

TUTORIAL PORTAL 3 DIMENSI

DAFTAR LAMPIRAN. L.1 Denah Tampak Depan Struktur Dermaga 59 L.2 Denah Tampak Samping Struktur Dermaga 60 L.3 Denah Pembalokan Struktur Dermaga 61

KONSTRUKSI RANGKA BATANG

Trik Seleksi SAP2000

Pertemuan 2 MENGGAMBAR KONFIGURASI STRUKTUR 2 D

Oleh I Gusti Ngurah Putu Dharmayasa, ST, MT Jurusan Teknik Sipil - Undiknas

PENGANTAR SAP2000. Model Struktur. Menu. Toolbar. Window 2. Window 1. Satuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMODELAN DERMAGA DENGAN SAP 2000

TRANSFORMASI SUMBU KOORDINAT

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN A. Perhitungan Beban Gempa Statik Ekivalen

Kita akan menyelesaikan permasalahan struktur kuda-kuda berikut, Panjang Bentang = 10 meter; Tinggi = 3m.

Analisis Dinamik Struktur dengan Respon Spektrum berdasarkan SNI 1726:2012 menggunakan SAP2000

By SUGITO Call :

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB IV PERENCANAAN STRUKTUR. lantai, balok, kolom dan alat penyambung antara lain sebagai berikut :

BAB V ANALISIS STRUKTUR

MODEL STRUKTUR SLOPPED TRUSS

Modul SAP2000 Ver.7.42

Modul SAP2000 Ver.7.42

APLIKASI METODE ELEMEN HINGGA PADA RANGKA RUANG (SPACE TRUSS) DENGAN MEMBANDINGKAN CARA PERHITUNGAN MANUAL DENGAN PROGRAM SAP2000

Menghitung Jembatan Baja dengan SAP 2000 V.14

Pertemuan 5 INTERPRETASI REAKSI PELETAKAN DAN GAYA DALAM

Langkah-langkah pengerjaan analisis dengan menggunakan software etabs: 1. Membuka program dengan mengklik icon atau diambil dari start program

TUTORIAL ANALISA STRUKTUR

MODEL PORTAL 3 DIMENSI

PENGANTAR PEMODELAN STRUKTUR BETON BERTULANG DENGAN SAP 2000

Jl. Banyumas Wonosobo

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

BAB III METODOLOGI. 3.1 Dasar-dasar Perancangan

TUTORIAL PERHITUNGAN STRUKTUR DENGAN SAP 2000 V.14

TUGAS AKHIR DESAIN ALTERNATIF PENGGUNAAN HONEYCOMB DAN SISTEM RANGKA BATANG PADA STRUKTUR BAJA BENTANG PANJANG PROYEK WAREHOUSE

Pertemuan 4 DEFINE, ASSIGN & ANALYZE

Modul SAP2000 Ver.7.42

Pertemuan 8 KUBAH TRUSS BAJA

BAB VI PEMBAHASAN. A. Balok

Pertemuan 13 ANALISIS P- DELTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Metoda yang banyak digunakan dalam mendesain struktur beton bertulang

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

APLIKASI TEKLA STRUCTURES DAN SAP 2000 PADA PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BAJA TUGAS AKHIR A. A. NGURAH GITA MANTRA

B A B III M E T O D E P E R E N C A N A A N

BAB III METODOLOGI. Mulai. Pengumpulan Data. Preliminary Desain Struktur Model-1. Input Beban Yang Bekerja Pada Struktur

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. 3.1 Diagram Alir Perancangan Struktur Atas Bangunan. Skematik struktur

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB IV PERMODELAN STRUKTUR

ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER GEDUNG 20 TINGKAT SIMETRIS DENGAN SISTEM GANDA ABSTRAK

DAFTAR ISI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Umum Beban Gempa Menurut SNI 1726: Perkuatan Struktur Bresing...

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Isi Laporan

BAB II STUDI LITERATUR

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

BAB IV PEMODELAN STRUKTUR

PENGEMBANGAN SPREADSHEET UNTUK PERHITUNGAN KAPASITAS BAJA CANAI DINGIN DENGAN PENGAKU BERDASARKAN SNI 7971:2013

DAFTAR ISI HALAMAN PERNYATAAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Studi Defleksi Balok Beton Bertulang Pada Sistem Rangka Dengan Bantuan Perangkat Lunak Berbasis Metode Elemen Hingga

BAB IV METODE PENELITIAN

Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III. oleh:

Analisis Pertemuan Balok-Kolom Struktur Rangka Beton Bertulang Menggunakan Metode Strut And Tie. Nama: Budi Piyung Riyadi NRP :

BAB III METODE PENELITIAN SKRIPSI

Gambar 2.2. Notasi dimensi elemen struktur balok dan kolom

BAB I PENDAHULUAN. apartemen, perkantoran, sekolahan dan rumah sakit, ataupun untuk penggunaan ganda

BAB V PONDASI DANGKAL

BAB III PETUNJUK PEMAKAIAN PROGRAM

Andini Paramita 2, Bagus Soebandono 3, Restu Faizah 4 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Untuk mempermudah perancangan Tugas Akhir, maka dibuat suatu alur

PENGANTAR KONSTRUKSI BANGUNAN BENTANG LEBAR

PERENCANAAN GEDUNG D KAMPUS IV UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU LAPORAN AKHIR

PERBANDINGAN DIMENSI BALOK AKIBAT MENGGUNAKAN BATA KONVENSIONAL DAN BATA RINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia baik di bidang ekonomi, politik, sosial, budaya

BAB I PENDAHULUAN Konsep Perencanaan Struktur Beton Suatu struktur atau elemen struktur harus memenuhi dua kriteria yaitu : Kuat ( Strength )

STUDI ANALISIS PERTEMUAN BALOK KOLOM BERBENTUK T STRUKTUR RANGKA BETON BERTULANG DENGAN PEMODELAN STRUT-AND- TIE ABSTRAK

PERHITUNGAN BALOK DENGAN PENGAKU BADAN

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR BOSOWA MAKASSAR

MAIN COURSE. Chapter 1 : Something Always In Your Mind About SAP Inside : 10 Step of SAP2000 Calculation and Analysis, Axes, Grid, etc

ANALISIS DAN DESAIN DINDING GESER TAHAN GEMPA UNTUK GEDUNG BERTINGKAT TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

MANUAL STRUCTURAL ANALYSIS PROGRAM SAP oleh: Fikri Alami, S.T., M.Sc. Siti Nurul Khotimah, S.T.,M.Sc

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

Susunan Beban Hidup untuk Penentuan Momen Rencana

PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG SERBAGUNA 2 LANTAI

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

Meliputi pertimbangan secara detail terhadap alternatif struktur yang

DASAR DASAR PENGGUNAAN SAP2000

STUDI PERBANDINGAN DISTRIBUSI GAYA GESER PADA STRUKTUR DINDING GESER AKIBAT GAYA GEMPA DENGAN BERBAGAI METODE ANALISIS ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

struktur. Pertimbangan utama adalah fungsi dari struktur itu nantinya.

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS APARTEMEN KALIBATA RESIDENCE TOWER D JAKARTA. Laporan Tugas Akhir. Atma Jaya Yogyakarta. Oleh :

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tata Langkah Penelitian. Tata langkah yang akan dilakasanakan dapat dilihat pada bagan alir di bawah ini : Mulai

INTEGRASI PROGRAM TEKLA STRUCTURES & SAP2000 DALAM PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG DENGAN ATAP BAJA

Analisis Perilaku Struktur Pelat Datar ( Flat Plate ) Sebagai Struktur Rangka Tahan Gempa BAB III STUDI KASUS

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

PENGARUH PENINGKATAN KAPASITAS AIR TERHADAP KEKUATAN STRUKTUR BAK SEDIMENTASI PADA INSTALASI PENGOLAHAN AIR

ABSTRAK. Kata Kunci: Tekla Structures, ETABS, Ekspor, Impor

Transkripsi:

MENAMBAHKAN CANOPY Salah satu masalah yang menurut kami sangat mengganggu adalah penambahan canopy pada ruko (dan juga rumah tinggal) setelah bangunan tersebut digunakan/ditempati. Alasan yang paling umum dalam penambahan canopy (bahkan perubahan yang lebih ekstrem) adalah gangguan air hujan (yang tampu), atau gangguan sinar matahari. Tentunya hal tersebut bisa dihindari jika dalam perencanaan, selain memperhatikan fasad, arsitek perencana juga memperhatikan limpahan air hujan dan sinar matahari yang sering mengganggu ini. Gambar 5.1 Canopy dengan fungsi ganda 145

5.1 Rencana Canopy Canopy yang akan digunakan pada ruko ini direncanakan sepanjang 3 m, dan dapat sekaligus digunakan sebagai ruang terbuka. Ruang terbuka ini bisa dimanfaatkan sebagai foodcourt atau kegiatan lain di lantai 2 dan lantai 3. Dasar Teknis Ada banyak orang yang mempertanyakan kelayakan dari canopy dari beton yang menjulang sepanjang 3 m. Apakah canopy seperti ini memenuhi syarat teknis? Pertanyaan semacam ini mirip dengan pertanyaan Apakah boleh menempatkan tulangan plat satu lapis di tengah? Bukan hanya boleh. Dalam kondisi tertentu, menempatkan tulangan satu lapis di tengah adalah sebuah langkah yang sangat cerdas. Kembali ke kasus overstek 3 m, sangat umum kita jumpai bangunan dengan overstek sejauh 1,5 m dengan dinding di ujungnya. Mari kita analisis dua contoh di atas. Overstek 3 m dengan beban merata (D L =150 dan L L =250): M D = ½ (0,15). 3 2 = 0,675 tm M L = ½ (0,25). 3 2 = 1,125 tm Overstek 1.5 m dengan beban merata (D L =150 dan L L =250)+dinding 3 m: M D = ½ (0,15). 1,5 2 + (0,75x1,5) = 1,127 tm M L = ½ (0,25). 1,5 2 = 0.281 tm Ternyata, dari tinjauan momen, kedua kasus di atas tidak memberikan perbedaan yang terlalu berbeda. Anda hanya perlu sedikit memberikan detail struktur dan meninjau faktor lendutan dari dua kasus di atas. Mari kita melanjutkan perencanaan kita tanpa harus terjebak dengan dasar teori yang harus dikuasai oleh pengguna SAP2000. 5.1.1 Menggambar Canopy Penggambaran canopy akan kita lakukan dengan beberapa tahap: 146

Membuka file sebelumnya dan menyimpan dengan nama baru. Menambahkan garis grid. Mendefinisikan balok Nonprismatic. Menggambar balok dan area. Malakukan replicate. A. Mengedit File Buka file kembar2 dari Aplikasi 4 yang kita buat sebelumnya. Klik tombol Unlock Model untuk membuka gembok. Simpan file dengan nama canopy. B. Menambah Garis Grid Kita perlu menambahkan garis pada jarak 3 m di depan untuk memudahkan penggambaran canopy. Gambar 5.2 Menambah garis grid Y Klik ganda garis grid dan tambah garis grid pada Y= -9. 1. Pindah ke pandangan XY pada bidang X-Y @ Z=9. 147

Gambar 5.3 Menggambar canopy sepanjang 2.5 m 2. Klik tombol Draw Frame/Cable element (atau tombol Quick Draw Frame/Cable element ) dan tambahkan balok sebagai terusan balok sebelumnya (pada X=-2.5 dan X=2.5). 3. Gambar juga areanya menggunakan tombol Draw Rectangular Area Element. Gambar 5.4 Memilih dengan crossing 4. Pilih balok pada X=2.5 dan areanya menggunakan crossing (lihat contoh gambar di atas). Gambar 5.5 Menggunakan replicate 148

5. Gunakan Replicate-linear dengan X=5 (menyalin ke arah X positif sejauh 5 m) sebanyak 1 buah. C. Menggunakan Balok Nonprismatic Balok Nonprismatic adalah balok yang luas penampangnya berbeda (mengikuti garis lurus maupun lengkung). Balok Nonprismatic cukup lazim digunakan untuk keperluan arsitektur maupun untuk keperluan struktur (terutama pada balok overstek). Kita akan menggunakan balok Nonprismatic dengan penampang 20x80 dan mengecil menjadi 20x20. Karena kita belum mempunyai balok dengan penampang 20x80 maupun 20x20, maka kita perlu mendefinisikan penampang tersebut terlebih dulu. 1. Definisikan balok baru B20x80 dengan dimensi 20x80 dan B20x20 dengan dimensi 20x20 menggunakan menu Define > Frame Sections. Gambar 5.6 Memilih objek dengan crossing 2. Pilih canopy yang baru saja Anda hasilkan. 3. Klik menu Assign > Frame > Frame Sections. 149

Gambar 5.7 Memilih tombol Add New Property 4. Klik tombol Add New Property. Gambar 5.8 Memilih Other 5. Pilih Other pada bagian Frame Section Property Type. Gambar 5.9 Memilih Nonprismatic 6. Pada bagian Click to Add Section, pilih Nonprismatic. 150

Gambar 5.10 Memilih B20x80 sebagai penampang awal 7. Setujui nama VAR1, dan pilih B20x80 pada bagian Start Section. 8. Pilih B20x20 pada End Section dan klik tombol Add. 9. Klik OK, maka VAR1 sudah ditambahkan dalam daftar. Gambar 5.11 Memilih B20x20 sebagai penampang akhir 151

Gambar 5.12 VAR1 dalam daftar 10. Klik OK. Gambar 5.13 Hasil aplikasi penampang nonprismatic 11. Pilih area dan beri beban mati dan beban hidup. Gambar 5.14 Memilih area 12. Gunakan Replicate untuk membuat canopy serupa di lantai 2 (Z=6) dan lantai 1 (Z=3). Pilih linear dengan dz=-3 dan number=2. 152

Gambar 5.15 Menggunakan Replicate untuk plat di bawahnya 13. Klik menu View > Set Display Options (Ctrl+E) atau klik tombol Set Display Options. Gambar 5.16 Menggunakan Set Display Options 14. Beri tanda cek pada Sections di bagian Frames/Cables/ Tendons. Gambar 5.17 Mengaktifkan Sections 153

Gambar 5.18 Diagram aplikasi penampang 15. Tekan tombol Ctrl+E. 16. Beri tanda cek pada Extrude View di bagian General. Gambar 5.19 Menampilkan ketebalan penampang Gambar 5.20 Hasil extrude view 154

5.2 Analisis dan Desain Struktur Setelah data diinput ke komputer dengan benar, proses berikutnya adalah proses analisis. Selanjutnya, periksa kelayakan lendutan (harus lebih kecil dari lendutan izin) dan juga gaya dalam yang timbul. 5.2.1 Analisis Struktur A. Lendutan Cek lendutan terutama lendutan di ujung overstek (balok tengah). Apakah sudah sesuai dengan lendutan maksimum yang diizinkan? Gambar 5.21 Diagram lendutan B. Gaya Dalam Perhatikan bahwa akibat penambahan konsol/overstek, momen balok perpanjangan overstek yang semula (sebelum ditambah overstek) positif menjadi negatif. Perhatikan bahwa momen kolom juga bertambah besar. Salah satu faktor yang sangat layak untuk dipertimbangkan adalah dengan mengganti ukuran kolom depan 155

menjadi 40x40. Kolom 40x40 di bagian depan akan sangat membantu menjaga kestabilan struktur yang ditambah overstek, selain membuat bangunan menjadi tambah indah (dibanding kolom yang terlalu ramping). Selain momen (lentur), periksa juga momen puntir dan gaya geser yang bekerja pada struktur sebelum melakukan proses desain. Gambar 5.22 Diagram momen 5.2.2 Desain Struktur Perhatikan beban kombinasi yang digunakan sebagai dasar desain. Perhatikan pula peraturan beton yang digunakan. Ubah nilai reduksi kekuatan. 156