BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. positif ataupun negatif. Perilaku mengonsumsi minuman beralkohol. berhubungan dengan hiburan, terutama bagi sebagian individu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman yang terus berubah (Junaedi dkk, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. menentukan obesitas abdominal yang diperoleh dengan cara menghitung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku merokok tampaknya telah menjadi kebiasaan banyak. seperti Indonesia bermunculan rokok-rokok terbaru yang setiap produk

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, penyalahgunaan konsumsi alkohol sudah. sangat marak di kalangan masyarakat awam. Di Negara maju

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. anastesi yang dapat mengakibatkan tidak sadar karena pengaruh system saraf

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB 1: PENDAHULUAN. ketergantungan) dan tar yang bersifat karsinogenik. (1)

BAB I PENDAHULUAN. merokok baik laki-laki, perempuan, anak kecil, anak muda, orang tua, status

BAB I PENDAHULUAN. lemak tubuh karena ambilan makanan yang berlebih (Subardja, 2004).

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan anak sekolah mulai dari SMA, SMP dan bahkan sebagian anak SD sudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia tahun berada di

BAB I PENDAHULUAN. Nations Office Drugs and Crime pada tahun 2009 melaporkan ada 149

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. disalahgunakan masyarakat meskipun terbukti menimbulkan. menyebabkan kurang lebih 3.3 juta kematian per tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pergaulan masyarakat di Indonesia mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. jika masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan politik (Depkes, 2006). Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila

ANCAMAN NARKOBA BAGI GENERASI PENERUS BANGSA oleh Ashinta Sekar Bidari S.H., M.H

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Asap rokok mengandung 4000 bahan kimia dan berhubungan dengan

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dihirup asapnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica

BAB I PENDAHULUAN. memabukan, seperti minuman keras. Minuman keras ini mengandung alkohol

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sehingga memunculkan masalah-masalah sosial (sosiopatik) atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti

BAB 1 : PENDAHULUAN. kemungkinan diskriminasi dari lingkungan sekitar. Gizi lebih yang terjadi pada remaja,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan alkohol pada tahun 2002, dan penyebab utama terjadinya

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB I PENAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan berbagai macam penyakit kanker dan penyakit kronis. Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kebiasan merokok adalah pemandangan yang tidak. asing lagi untuk kita lihat. Menurut laporan WHO (2002),

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat banyak variasi dalam perkembangan fisik, kognitif dan

BAB I PENDAHULUAN. misalnya kecanduan alkohol, obat-obatan terlarang, Narkotika Nasional (BNN), jumlah kasus penyalahgunaan alkohol dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini masih menjadi permasalahan dalam kesehatan (Haustein &

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alkohol disebut dengan istilah alcoholism (ketagihan alkohol), istilah ini

HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN PERILAKU MEROKOK SISWA LAKI-LAKI DI SMA X KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang di akibatkan karena merokok berakhir dengan kematian. World

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari orang terlibat di dalam tindakan membuat keputusan atau decision

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat menyebabkan kematian baik bagi perokok dan orang yang ada

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diwujudkan dalam tingkah laku yang bermacam-macam, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kemungkinan sebelas kali mengidap penyakit paru-paru yang akan menyebabkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembanguan manusia Indonesia (Saputra dan Nurrizka, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung ( perokok aktif ), sedangkan 600 ribu orang lebih meninggal

BABI PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak kemasa

BAB I PENDAHULUAN. Merokok tidak hanya berdampak pada orang yang merokok (perokok aktif)

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia mengalami transisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes mellitus dapat menyerang warga seluruh lapisan umur dan status

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak yang abnormal atau

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan. World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2030

BAB I PENDAHULUAN. alkohol, napza, seks bebas) berkembang selama masa remaja. (Sakdiyah, 2013). Bahwa masa remaja dianggap sebagai suatu masa dimana

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi rokok meningkat secara pesat dari tahun ke tahun, Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. maka kesegaran jasmani akan semakin baik pula. Berdasarkan undang-undang yang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tubuh dan menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, kerusakan saraf, jantung, kaki

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) pada tahun 2011 jumlah perokok laki-laki di

BAB I PENDAHULUAN. adalah kesejahteraan rakyat yang terus meningkat dan ditunjukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

BAB I PENDAHULUAN. Merokok dapat mengganggu kesehatan bagi tubuh, karena banyak. sudah tercantum dalam bungkus rokok. Merokok juga yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. jantung koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan hipertrofi/left ventricle

BAB 1 : PENDAHULUAN. tahun itu terus meningkat, baik itu pada laki-laki maupun perempuan. Menurut The

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik). Berdasarkan intrinsic-extrinsic model Curry et,al (1990) dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 600 ribu kematian dikarenakaan terpapar asap yang ditimbulkan. Hampir 80%

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Alkohol adalah zat adiktif yang sering. disalahgunakan di masyarakat. Alkohol banyak terkandung

BAB I PENDAHULUAN. 5 tahun di dunia mengalami kegemukan World Health Organization (WHO, menjadi dua kali lipat pada anak usia 2-5 tahun.

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyakit yang sangat mengganggu aktivitas sehari hari, yang bisa

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara sekitar dari jumlah penduduk setiap tahunnya.gastritis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

, 2015 GAMBARAN KONTROL DIRI PADA MAHASISWI YANG MELAKUKAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Alkohol termasuk zat adiktif, zat yang dapat menimbulkan adiksi yaitu ketagihan dan ketergantungan. 1 Perilaku mengkonsumsi alkohol menjadi salah satu masalah yang cukup meresahkan bagi masyarakat karena banyak permasalahan yang ditimbulkan, mulai dari masalah kesehatan maupun masalah sosial. 2 Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2014 konsumsi alkohol di dunia menyebabkan kematian lebih dari 3,3 juta orang setiap tahunnya atau 5,9 % dari semua kematian. 3 Meskipun pemakaian alkohol di Indonesia rendah, tetapi potensi peningkatan penggunaan alkohol cukup besar. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi konsumsi alkohol di Indonesia dari 258.366 sampel rumah tangga pada 1 tahun terakhir sebesar 4,6%, sedangkan pada perempuan 0,7%. Selain itu prevalensi konsumsi alkohol dalam satu bulan terakhir 3,0%, dan 0,4% pada perempuan. Untuk kasus konsumsi alkohol di Jawa Tengah pada 1 tahun terakhir sebesar 2,2%, sedangkan yang masih mengkonsumsi alkohol dalam satu bulan terakhir 1,1%. 6 Berdasarkan data tersebut perlu adanya peningkatan pencegahan pemakaiannnya dan perlu diusahakan sehingga tidak sampai menimbulkan masalah kesehatan yang lain. 4 Di Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam tetapi tingkat konsumsi alkohol terus meningkat. Islam dengan tegas dan jelas telah mengharamkan khamar bagi seluruh kaum Muslim berdasarkan nas Al Qur'an al-karim dan hadis Nabi. Tiap-tiap minuman yang memabukkan adalah haram dan dinamai khamar. Sesuatu yang dapat memabukkan apabila diminum sedikit apalagi banyak maka hukumnya haram. 2

5 Tingkat konsumsi alkohol di Kanada pada tahun 2012 Perempuan lebih rentan terhadap efek alkohol dibandingkan lakilaki karena perempuan memiliki proporsi lemak lebih tinggi dibandingkan air. Hal ini menimbulkan konsentrasi alkohol dalam darah lebih tinggi setelah minum Selain itu minum alkohol pada fase menstruasi akan menimbulkan kadar alkohol darah yang berbeda, paling tinggi saat ovulasi dan pramenstruasi. Pil KB dapat menurunkan metabolisme alkohol yang berarti membutuhkan waktu lama untuk menghilangkan efek menunjukkan 74 % perempuan yang berumur 15 tahun dilaporkan mengkonsumsi alkohol, dari 16 % perempuan yang mengkonsumsi alkohol dalam jangka panjang dapat menimbulkan masalah kesehatan. 6 Berdasarkan data survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga Kabupaten Jepara pada tahun 2013 menunjukkan bahwa sebesar 78,94% dari 14.662 sampel mengkonsumsi minuman 7 Sedangkan pada tahun 2014 menunjukkan bahwa adanya peningkatan jumlah kasus konsumsi minuman alkohol sebesar 91,59% dari 6.303 sampel. Dalam survey ini tidak membedakan jenis kelamin dari sampel yang diambil. 8 Saat ini banyak berkembang tempat hiburan yang berbentuk kafe dan karaoke di Kabupaten Jepara. Hal tersebut cukup memprihatinkan karena belum ada Peraturan Daerah yang mengatur tentang pendirian tempat karaoke, dimana saat ini tempat karaoke masih bebas berdiri. Adapun budaya dari masyarakat setempat salah satunya yaitu memiliki kesenangan untuk melakukan pesta alkohol di tempat warga saat terdapat hajat yang diiringi dengan musik dangdut. Kabupaten Jepara termasuk wilayah pesisir di utara Pulau Jawa, mempunyai garis pantai sepanjang 72 km termasuk gugusan kepulauan Karimunjawa. Potensi wilayah pesisir yang dimiliki ini dikembangkan oleh Pemerintah Daerah untuk kegiatan pariwisata dan menjadikan sektor

pariwisata, guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan peningkatan pendapatan asli daerah.9 Kabupaten Jepara sudah memiliki Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2013 tentang larangan minuman beralkohol, pada BAB III Pasal 3 berbunyi Setiap orang atau badan dilarang memproduksi, mengedarkan, memperdagangkan, minuman beralkohol dan setiap orang dilarang meminum minum beralkohol. Namun demikian masih banyak warga yang melakukan pelanggaran terhadap Perda tersebut. 10 Berdasarkan wawancara dengan salah satu petugas lapangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Fatayat 2 Jepara yang mendampingi pemandu karaoke perempuan di berbagai tempat hiburan di Kabupaten Jepara, menyatakan bahwa sebagian besar pemandu karaoke mengkonsumsi Berdasarkan studi pendahuluan dengan pemandu karaoke di salah satu tempat hiburan di Jepara, mereka menyatakan sering mengkonsumsi alkohol dan hal tersebut sudah dianggap biasa. Mereka bekerja menemani tamu untuk berkaraoke sampai jam 02.00 WIB, sebagian besar tamu saat berkaraoke juga mengkonsumsi minuman beralkohol dan mereka juga sering ditawari untuk menemani minum. Ada salah satu pemandu karaoke yang sedang hamil tetap mengkonsumsi minuman beralkohol dengan alasan agar kandungannya bisa gugur tetapi janin yang ada dikandungannya sampai saat ini tidak bisa gugur. Minuman beralkohol yang sering dikonsumsi para pemandu karaoke jenisnya yaitu Vodka, bir dan Cong Yang. Perempuan yang mengkonsumsi alkohol tidak hanya yang berada di kafe atau tempat karaoke saja, berdasarkan studi pendahuluan dengan salah satu remaja perempuan, alasan dirinya untuk mengkonsumsi minuman beralkohol adalah untuk menghilangkan stres, pengaruh teman dan rasa ingin tahu. Minuman beralkohol yang sering dikonsumsi para remaja yaitu vodka, topi mirig dan bir.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang perilaku konsumsi alkohol pada perempuan di Kabupaten Jepara Jawa Tengah. B. RUMUSAN MASALAH Alkohol termasuk zat adiktif, zat tersebut dapat menimbulkan adiksi yaitu ketagihan dan dependensi. Penyalahgunaan atau ketergantungan Narkotika, Zat adiktif, Alkohol (NAZA) jenis alkohol ini dapat menimbulkan Gangguan Mental Organik yaitu gangguan dalam fungsi berfikir, berperasaan dan berperilaku. Perempuan lebih rentan terhadap efek alkohol dibandingkan laki-laki, jika alkohol dikonsumsi secara terus menerus dapat menyebabkan nafsu makan menurun, sakit kepala, mual, sulit tidur, ceroboh dalam kerja, gelisah, depresi, dan cenderung menyakiti diri. Konsumsi alkohol secara terus menerus dapat menimbulkan dampak negatif pada tubuh tetapi pada kenyataannya masih banyak yang mengkonsumsi Tingkat konsumsi alkohol dari tahun ke tahun terus meningkat termasuk salah satunya di Kabupaten Jepara. Pada tahun 2013 menunjukkan sebesar 78,94% dari 14.662 sampel mengkonsumsi minuman Pada tahun 2014 jumlah kasusnya meningkat sebesar 91,59% dari 6.303 sampel yang mengkonsumsi Tingkat konsumsi alkohol di Kabupaten Jepara tinggi karena saat ini banyak berkembang tempat hiburan yang berbentuk kafe dan karaoke. Dahulu konsumsi alkohol pada perempuan masih menjadi hal yang tabu tetapi saat ini sudah banyak perempuan yang mengkonsumsi Dari studi pendahuluan pada pemandu karaoke dan remaja perempuan diketahui bahwa mereka selain menemani tamu untuk berkaraoke tekadang juga menemani tamu untuk minum minuman beralkohol dan remaja perempuan yang mengkonsumsi alkohol karena untuk menghilangkan stres, pengaruh teman dan rasa ingin tahu, hal tersebut menunjukan bahwa perempuan di Kabupaten Jepara ada yang mengkonsumsi Berdasarkan latar

belakang tersebut maka peneliti merumuskan Bagaimana perilaku konsumsi alkohol pada perempuan di Kabupaten Jepara Jawa Tengah? C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui perilaku konsumsi alkohol pada perempuan di Kabupaten Jepara Jawa Tengah. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui karakteristik informan utama dan pendukung berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan, status, alasan mengkonsumsi alkohol, lama mengkonsumsi b. Mengetahui riwayat informan dalam mengkonsumsi c. Mengetahui pengetahuan informan tentang bahaya dari mengkonsumsi d. Mengetahui persepsi kerentanan terhadap bahaya konsumsi e. Mengetahui persepsi keseriusan terhadap bahaya dari konsumsi f. Mengetahui manfaat konsumsi alkohol dan berhenti konsumsi g. Mengetahui hambatan untuk berhenti konsumsi h. Mengetahui pencetus tindakan untuk berhenti konsumsi D. MANFAAT Penelitian ini diharapkan dapat memberi dua manfaat yaitu manfaat praktis serta teoritis dan metodologis. 1. Manfaat Praktis a. Bagi perempuan yang dalam hal ini adalah perempuan yang mengkonsumsi alkohol, sebagai bahan masukan bahwa mengkonsumsi alkohol secara terus menerus dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh.

b. Bagi masyarakat, sebagai bahan masukan informasi untuk membantu pemerintah, khususnya dalam menurunkan tingkat konsumsi alkohol khususnya pada perempuan. 2. Secara Teoritis dan Metodologis a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan atau rujukan bagi penelitian yang memusatkan perhatian tentang konsumsi alkohol pada perempuan. b. Menjadi bahan rujukan kepada peneliti yang akan melakukan penelitian terhadap permasalahan yang sama. E. KEASLIAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan kaitannya dengan konsumsi alkohol yaitu : Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Peneliti (th) Judul Desain Studi Variabel Bebas dan Variabel Terikat Hasil 1. Devinthia Indraprasti (2008) 2. Wahyu Wulan Sari (2008) Hubungan Antara Kontrol Diri Dengan Perilaku Minum Minuman Keras Pada Remaja Laki-Laki Persepsi, Motivasi dan Perilaku Remaja Dalam Mengkosumsi Minuman Keras Di Desa Keteguhan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Cross Sectional Deskriptif kualitatif - Kontrol diri - Minum Minuman Keras Pada Remaja Laki-Laki Ada hubungan yang signifikan antara kontrol diri dengan perilaku minumminuman keras pada remaja laki-laki - Menunjukkan bahwa persepsi remaja terhadap minuman keras sudah beragam, menjanjikan berbagai kenikmatan, melupakan berbagai masalah, simbol gaya hidup jaman modern. Mengenai motivasi remaja disebabkan adanya rasa ingin tahu, coba-coba, ajakan teman, frustasi dengan masalah keluarga atau teman dekat dan untuk menambah rasa

percaya diri. 3. Lukito Dwi.H. (2009) Perilaku Minum Minuman Keras Pada Remaja Ditinjau Dari Ketidakharmoni san Keluarga. Cross sectional - Ketidakharm onisan keluarga - Perilaku minum minuman keras pada remaja Terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara Ketidakharmonisan keluarga dengan perilaku minum minuman keras pada remaja. 4. Ahmad Zakaria (2013) Faktor Risiko Penyalahgunaan Alkohol Pada Remaja di Desa Cangkring Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan Kasus- Control - Pola asul orang tua - Teman sebaya - Kontol diri - Penyalahgun aan alkohol - Tidak menyalahgu nakan alkohol Terdapat perbedaan yang bermakna antara pola asuh orang tua, teman sebaya, kontol diri dengan penyalahgunaan alkohol dan tidak menyalahgunakan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif dengan fokus penelitian tentang perilaku konsumsi alkohol pada perempuan di Kabupaten Jepara Jawa Tengah.