KUESIONER. Identitas Responden

dokumen-dokumen yang mirip
LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

Detail denda lalu lintas berserta pasal ( tilang ),

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi,

BAB VI PENUTUP. Labuan Bajo Manggarai Barat NTT, maka dapat disimpulkan: 1) Berdasarkan kelengkapan pengendara kendaraan sepeda motor di

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,

KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

TINGKAT KEPATUHAN PENGGUNA JALAN DALAM MEMATUHI PERATURAN DI KAWASAN TERTIB LALU LINTAS PROPOSAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang memiliki satu

No Petugas Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan maupun secara berk

BAB III LANDASAN TEORI. Tata cara berlalu lintas dijelaskan pada Undang-Undang Republik

Masyarakat Transparansi Indonesia Kajian Page 1 of 6

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

UPAYA MENEKAN TINGGINYA ANGKA KECELAKAAN LALU LINTAS MELALUI SOSIALISASI UU NO

BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan keterangan dan fakta yang terdapat dalam pembahasan,

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

BAB 1 PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Lalu lintas dan angkutan jalan

I. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek

I. PENDAHULUAN. Keadaan di dalam masyarakat yang harmonis akan terpelihara dengan baik jika tercipta

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pifih Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepatuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gambar 2.1 Orang menyeberang jalan lewat zebra cross.

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERILAKU PENGGUNA SEPEDA MOTOR DALAM MENGUTAMAKAN KESELAMATAN BERLALU LINTAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 13

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG ANGKUTAN ORANG DENGAN SEPEDA MOTOR

TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN

I. PENDAHULUAN. Lalu lintas jalan merupakan sarana masyarakat yang memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Dunia oleh WHO (World Health Organization) pada tahun 2004 merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR LAMPIRAN. Format Survey Waktu Perjalanan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

CONTOH SOAL TES TORI SIM C (PART 1)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 3 Tahun 2002 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 21 Tahun 2017 Seri E Nomor 15 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II PENGATURAN HUKUM MENGENAI PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN OLEH ANAK SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk yang cukup memprihatinkan. Sejak tahun 1992 hingga 2009, jumlah

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang

BAB II PENGATURAN MENGENAI LALU LINTAS MENURUT HUKUM POSITIF DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini tingkat kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan oleh kelalaian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

polusi udara kendaraan bermotor

BAB III LANDASAN TEORI. motor. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi karakteristik pengemudi Modal dasar yang harus dimiliki oleh pengendara

BAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2006

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor 2 Tahun 2001 Seri C PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan 4 Sekolah Menengah Pertama di Kota Yogyakarta. dengan Kampus, sekolah, dan rumah sakit.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Kecelakaan. 1. Jumlah kecelakaan dan jumlah korban kecelakaan

UU NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjatuhkan sanksi. Sanksi hanya dijatuhkan pada warga yang benar-benar

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA KEBERADAAN KENDARAAN RODA TIGA SEBAGAI ODONG-ODONG DI KABUPATEN SUMENEP MENURUT HUKUM POSITIF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian. Responsive Web Layout. Sistem Absensi Karyawan Online

UU No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan: Tidak Efisien dan Tidak Efektif Oleh: Imam Nasima

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

SOSIALISASI DALAM RANGKA : PERTEMUAN PENGUJI KENDARAAN BERMOTOR SELURUH INDONESIA TAHUN 2010

KEPUTUSAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR : 13 TAHUN 2000 TENTANG KENDARAAN ANGKUTAN ALTERNATIF (RODA DUA/OJEK) DALAM KABUPATEN TANAH DATAR

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 17 TAHUN 2007

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS HULU NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 9 TAHUN 1999 T E N T A N G

BAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang

Lampiran 1. Kuesioner (Angket) Assalamu alaikumwr. Wb.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 04 TAHUN 2003 TENTANG PERLENGKAPAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TERTIB LALU LINTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT

PERILAKU PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI JALAN LAKSDA ADISUCIPTO, YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG PARKIR KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

1. PENDAHULUAN. tidur hingga kembali tidur. Menurut Harold Lasswell, lalu lintas dimana polisi lalu lintas bertindak sebagai komunikator

Transkripsi:

KUESIONER Saya, Benny Ferdiansyah. Saya sedang mengadakan penelitian yang diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana (S1) Ilmu Komunikasi, dengan judul penelitian : Sejauhmana Tingkat Pengetahuan Mahasiswa UEU Fikom 2008 Mengenai Partisipasi Peraturan UU No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Kendaraan Pribadi). Sebagai Mahasiswa UEU Fikom 2008, anda dimohon untuk menjawab pertanyaan mengenai UU No.22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yaitu mengenai kewajiban pemilik kendaraan mobil atau sepeda motor. Identitas Responden Nomor Responden : Nama Mahasiswa : N.I.M : No. Telp : Petunjuk : berilah tanda ( X ) pada jawaban yang dianggap benar 1. Jenis kelamin anda? a. Laki-laki. b. Perempuan. 2. Usia anda? a. 17 20 b. 21 25 c. 26 30 3. Jenis kendaraan anda saat ini? a. Mobil b. Sepeda Motor 4. Tempat tinggal? a. Jakarta b. Tanggrang c. Bekasi d. Bogor

Variabel X : Isi pengetahuan UU No.22 tahun 2009, yang dikhususkan kepada kendaraan pribadi. Petunjuk : beri tanda (X) pada jawaban anda. 1) Berapa lama sanksi yang dikenakan, apabila setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan melanggar aturan rambu-rambu lalu lintas? a. Pidana 2 bulan b. Pidana 4 bulan c. Pidana 6 bulan 2) Berapa denda yang dikenakan, apabila setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di jalan tidak dilengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor atau Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor? a. Rp. 500.000 b. Rp. 50.000 c. Rp. 250.000 3) Berapa lama sanksi yang dikenakan, apabila setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan tidak dapat menunjukan Surat Izin Mengemudi yang sah? a. Pidana 1 bulan b. Pidana 2 bulan c. Pidana 3 bulan 4) Berapa sanksi yang harus dikenakan, apabila setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor yang akan membelok atau berbalik arah, tidak memberikan isyarat dengan lampu penunjuk arah atau isyarat tangan? a. Pidana 3 bulan, denda Rp. 750.000 b. Pidana 2 bulan, denda Rp. 500.000 c. Pidana 1 bulan, denda Rp. 250.000 5) Berapa lama sanksi yang dikenakan, apabila setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor berbalapan di jalan? a. Pidana 1 bulan b. Pidana 1 tahun c. Pidana 6 bulan

Keterangan : Jika anda pengguna roda empat (mobil), maka menjawab pertanyaan dari nomor 6-7. Jika anda pengguna roda dua (motor), maka menjawab pertanyaan dari nomor 8-10. 6) (Mobil) Berapa lama dan denda yang harus dikenakan, apabila setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor tidak memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di jalan? a. Pidana 2 bulan, denda Rp. 500.000 b. Pidana 4 bulan, denda Rp. 1.000.000 c. Pidana 6 bulan, denda Rp. 1.500.000 7) (Mobil) Berapa denda yang harus dibayarkan, apabila setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor atau penunpang yang duduk disamping pengemudi yang tidak menggunakan sabuk keselamatan? a. Rp. 1.000.000 b. Rp. 750.000 c. Rp. 250.000 8) (Motor) Berapa lama dan denda yang dikenakan, apabila setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tidak mengenakan helm Standar Nasional Indonesia? a. Pidana 1 tahun, denda Rp. 1.000.000 b. Pidana 6 bulan, denda Rp. 500.000 c. Pidana 1 bulan, denda Rp. 250.000 9) (Motor) Berapa denda yang harus dibayarkan, apabila setiap orang yang mengemudikan sepeda motor tanpa kereta samping yang mengangkut penumpang lebih dari 1 (satu) orang? a. Denda Rp. 250.000 b. Denda Rp. 300.000 c. Denda Rp. 350.000 10) (Motor) Berapa lama sanksi yang dikenakan, apabila setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan tidak menyalakan lampu utama pada siang hari? a. Pidana 10 hari b. Pidana 15 hari c. Pidana 20 hari

Variabel Y : partisipasi mahasiswa Fikom angkatan 2008 mengenai UU No.22 tahun 2009. Petunjuk : beri tanda ( ) pada skala yang tersedia pada pilihan. Keterangan : Ya Tidak No Pernyataan Ya Tidak 1 Pernahkah anda mengemudikan kendaraan menerobos lampu merah? 2 Apakah anda pernah pada saat oprasi razia lalu lintas kendaraan anda tidak di lengkapi dengan Surat Tanda Nomor Kendaraan? 3 Apakah anda pernah pada saat oprasi razia lalu lintas tidak dapat menujukan Surat Izin Mengemudi? 4 Pernahkah anda mengemudikan kendaraan, pada saat berbelok tidak menggunakan lampu sen (petunjuk)? 5 Apakah anda pernah mengemudikan kendaraan berbalapan di jalan? Keterangan : Jika anda pengguna roda empat (mobil), maka menjawab pertanyaan dari nomor 6-7. Jika anda pengguna roda dua (motor), maka menjawab pertanyaan dari nomor 8-10. 6 Apakah anda pernah saat berhenti dalam keadaan darurat tidak memasang segitiga pengaman atau isyarat lain? 7 Pernahkah anda mengemudikan mobil tampa sabuk pengaman? 8 Pernahkah anda mengemudikan sepeda motor tampa helm (SNI)? 9 Pernahkah anda mengemudikan sepeda motor menumpangi lebih dari 1 orang? 10 Pernahkah anda mengemudikan sepeda motor tidak menyalakan lampu pada siang hari?

Resp J.K USIA KENDARAAN TEMPAT TINGGAL TINGKAT PENGETAHUAN SKOR L P 1 2 3 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR 1 1 0 1 1 0 1 0 1 5 SEDANG 0 0 1 1 0 0 0 0 2 RENDAH 2 0 0 0 0 0 0 0 1 1 RENDAH 0 1 1 0 0 1 0 0 3 RENDAH 3 0 1 0 0 0 0 0 1 2 RENDAH 0 0 0 0 1 1 0 1 3 RENDAH 4 1 0 0 0 0 1 1 1 4 SEDANG 0 0 0 1 1 1 0 0 3 RENDAH 5 1 1 0 0 0 0 0 0 2 RENDAH 0 1 1 0 0 0 0 0 2 RENDAH 6 1 1 0 1 0 1 1 0 5 SEDANG 0 0 0 0 1 0 0 0 1 RENDAH 7 0 0 0 0 0 0 1 1 2 RENDAH 0 1 0 0 1 0 0 0 2 RENDAH 8 1 1 0 0 1 0 0 0 3 RENDAH 0 0 0 1 1 1 0 0 3 RENDAH 9 0 0 0 0 0 0 1 1 2 RENDAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RENDAH 10 0 0 0 0 0 0 1 1 2 RENDAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RENDAH 11 0 0 0 0 0 0 1 1 2 RENDAH 0 0 0 1 1 1 0 0 3 RENDAH 12 1 0 1 1 1 0 0 0 4 SEDANG 0 0 1 0 1 1 1 1 5 SEDANG 13 1 0 1 1 0 1 0 4 SEDANG 0 1 1 0 1 0 1 4 SEDANG 14 1 1 0 1 1 0 1 0 5 SEDANG 1 1 1 1 1 1 1 1 8 TINGGI 15 1 1 0 1 0 0 0 0 3 RENDAH 1 1 1 0 1 0 0 0 4 SEDANG 16 0 0 0 1 0 0 0 0 1 RENDAH 0 0 0 0 1 1 0 0 2 RENDAH 17 0 0 1 0 0 0 0 0 1 RENDAH 0 0 1 0 1 1 0 0 3 RENDAH 18 0 1 0 1 0 1 0 0 3 RENDAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RENDAH 19 0 0 1 1 0 1 0 0 3 RENDAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RENDAH 20 0 0 0 0 0 0 0 1 1 RENDAH 0 0 1 0 0 1 0 0 2 RENDAH 21 1 0 1 1 1 0 0 0 4 SEDANG 1 0 0 0 1 0 1 0 3 RENDAH 22 0 1 0 0 0 0 0 1 RENDAH 1 1 1 1 1 0 1 6 SEDANG 23 0 1 0 0 0 0 1 0 2 RENDAH 0 0 0 1 1 0 0 0 2 RENDAH 24 1 0 1 1 0 1 0 0 4 SEDANG 0 0 0 0 1 0 0 0 1 RENDAH 25 1 0 1 1 0 1 1 0 5 SEDANG 0 0 0 1 0 1 1 0 3 RENDAH 26 0 0 0 0 0 0 1 1 2 RENDAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RENDAH 27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RENDAH 0 1 1 1 0 1 0 0 4 SEDANG 28 0 0 0 1 0 1 1 3 RENDAH 0 1 1 0 0 0 1 3 RENDAH 29 1 1 1 1 0 1 1 1 7 SEDANG 1 1 1 1 1 1 0 0 6 SEDANG 30 1 1 1 0 0 1 1 5 SEDANG 1 1 1 1 1 1 1 7 SEDANG 31 1 1 1 1 0 1 1 0 6 SEDANG 0 1 1 0 0 1 1 0 4 SEDANG 32 1 0 1 1 0 1 1 0 5 SEDANG 0 1 1 0 0 1 1 0 4 SEDANG 33 0 0 1 0 0 0 1 0 2 RENDAH 0 0 1 1 0 0 0 0 2 RENDAH

2024 © DocPlayer.info Pengaturan dan alat privasi | Ketentuan | Tanggapan