BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. KETENAGAAN Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31 Desember 2014. Tabel 5.1. Jenis Ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III per Desember 2014 No Jenis Ketenagaan Tahun 2013 Tahun 2014 1 Kepala Puskesmas 1 1 2 Kepala Tata Usaha 1 1 3 Dokter Umum 2 2 4 Dokter Gigi 1 1 5 Dokter Gigi PTT 0 0 6 Perawat kesehatan 5 4 7 Perawat Gigi 2 2 8 Bidan Puskesmas 5 5 9 Bidan Desa 0 0 10 Bendahara Puskesmas 0 0 11 Petugas Gizi 1 1 12 Petugas Farmasi 1 1 13 Petugas Laboratorium 1 1 14 Petugas Kesehatan Lingkungan 1 1 15 Supir Ambulans 1 1 16 Tenaga Tata Usaha 2 2 17 Jaga Malam (Honorer) 1 1 18 Petugas Kebersihan (Honorer) 1 1 JUMLAH 26 25 Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas Banguntapan III tahun 2013 dan 2014 1
Dari Tabel di atas ketersediaan SDM di Puskesmas sebesar 25 orang. Jumlah ini berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. A. PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN KUNJUNGAN PUSKESMAS 1. Pembiayaan Kesehatan Tahun 2014 dilaporkan Puskesmas Banguntapan III mempunyai alokasi dana anggaran sebesar Rp 761.607.310,00. Dana tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2013 yang total anggarannya sebesar Rp285.247.150,00. Selengkapnya sumber pembiayaan kesehatan Puskesmas Banguntapan III disajikan dalam diagram lingkaran berikut ini. Grafik 5.1. Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Menurut Sumber Dana Tahun 2014 Sumber : Bagian Tata Usaha Puskesmas Banguntapan III Tahun 2014 2
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa sumber anggaran terbesar berasal dari dana kapitasi BPJS sebesar 67,20% total anggaran. Tahun 2014 dilaporkan puskesmas mendapat dana bantuan operasional kesehatan(bok) sebesar Rp 73.350.000,00 yang digunakan untuk kegiatan promotif maupun preventif guna tercapainya target SPM (Standar Pelayanan Minimal) di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan III dan dana UKM(Upaya Kesehatan Masyarakat) yang berasal dari dana APBD II sebesar Rp45.000.000,00. 2. Kunjungan Pasien Puskesmas Banguntapan III Kunjungan Puskesmas Banguntapan III tahun 2014 mengalami penurunan dibanding tahun 2013. Kunjungan pasien dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Grafik 5.2. Grafik Kecenderungan Kunjungan Pasien Puskesmas Banguntapan III Tahun 2007-2014 Sumber : Bagian Pendaftaran Pasien tahun 2007-2014 3
Grafik 5.3. Komposisi Kunjungan Pasien Tahun 2014 Menurut Jenis Pembiayaan Sumber: Bagian Tata Usaha Puskesmas Banguntapan III Tahun 2014 3. Utilisasi Kesehatan Tahun 2014 kunjungan penduduk ke Puskesmas sebesar 22.735 kunjungan dari total jumlah penduduk sebesar 54.736 jiwa. Jika dihitung cakupannya sebesar 41,54% atau mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2013 Tidak semua penduduk berkunjung ke Puskemas karena di wilayah Banguntapan banyak sarana kesehatan lain. Kunjungan peserta BPJS sebesar 9.735 kunjungan dari jumlah peserta 7.905 utilisasinya sebesar 10,26%. Kunjungan peserta Jamkesos sebesar 235 kunjungan dari jumlah peserta 1.879, utilisasinya sebesar 4
1,07%. Utilisasi peserta jamkesmas dan jamkesos belum mencapai 10% sehingga belum memenuhi target. B. JENIS PELAYANAN PUSKESMAS 1. Pelayanan Puskesmas Banguntapan III Puskesmas Banguntapan III merupakan puskesmas rawat jalan atau Non TT yang jenis pelayanannya meliputi : a. BP. UMUM d. LABORATORIUM b. BP GIGI e. FARMASI c. KIA f. GIZI 2. Program/ Kegiatan Pelayanan Kesehatan Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat atau lazim disebut Puskesmas yang merupakan unit pelaksana tehnis dinas kesehatan kabupaten/kota di bidang pelayanan dasar atau pelayanan tingkat pertama yang berfungsi sebagai : 1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan 2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat 3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat. 5
Puskesmas Banguntapan III bertanggung jawab atas wilayah kerja yang ditetapkan dalam bentuk kegiatan/program yang terdiri dari : a. Upaya Kesehatan Wajib, meliputi : 1) Upaya Promosi Kesehatan 2) Upaya Kesehatan Lingkungan 3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana 4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular 6) Upaya Pengobatan b. Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi : 1) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) 2) Upaya Kesehatan Olahraga 3) Upaya Kesehatan Masyarakat (PHN) 4) Upaya Kesehatan Kerja (UKK) 5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut) 6) Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ) 7) Upaya Kesehatan Mata 8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila) 9) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra) Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat bersifat upaya inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai 6
dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat visi-misi Puskesmas Banguntapan III. Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta Upaya Pencatatan dan Pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas. Apabila Perawatan kesehatan masyarakat menjadi masalah yang spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan. Disamping laborat dan pencatatan & pelaporan, pelayanan penunjang yang lain adalah : Bagian Umum dan Kepegawaian, Kearsipan, SIK dan SP2TP, Inventarisasi Barang, Keuangan, Laboratorium dan Farmasi. a. UPAYA KESEHATAN WAJIB 1) Upaya Promosi Kesehatan Programer Promosi Kesehatan di Puskesmas Banguntapan III dipegang oleh seorang perawat umum. Hal ini dikarenakan belum adanya petugas fungsional Promkes. Hasil Kegiatan :» Pertemuan kader posyandu tiap 1 bulan sekali» Pendataan PHBS rumah tangga dan sekolah» Pengembangan kawasan Bebas Asap Rokok» Sosialisasi Kawasan RT Bebas Asap Rokok dilakukan Dusun Modalan hasilnya diperoleh kesepakatan untuk tidak merokok di acara sosial 7
kemasyarakatan dan akan dipasang stiker Bebas Asap Rokok di rumah warga. 2) Upaya Kesehatan Lingkungan Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan Tabel di bawah ini adalah hasil kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan Tahun 2014 :» Pemantauan rumah sehat dan pembinaan rumah yang belum memenuhi syarat rumah sehat» Pemantauan air minum berkualitas (layak) yang dikonsumsi masyarakat» Pemantauan kualitas air minum pada penyelenggara air minum» Pemantauan terhadap fasilitas sanitasi layak (jamban sehat) di wilayah Desa Banguntapan» Menjadi penggerak terlaksananya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)» Pemantauan Tempat-tempat umum (TTU)» Pembinaan dan pemantauan status higiene sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM) 8
3) Upaya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana a) Upaya Kesehatan Ibu Anak Hasil Kegiatan tahun 2014 Tabel 5.2. Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2014 No Jenis Kegiatan Hasil 2014 1 Jumlah Bumil 854 2 Kunjungan Bumil (K-1) Puskesmas 220 Kunjungan Bumil (K-1) PWS 591 3 Deteksi Bumil Beresiko PWS 106 4 Neonatus Beresiko (PWS) 100 5 Persalinan oleh Nakes 609 6 Kematian Bayi 0 Kematian Neonatus 5 7 Kematian Balita 0 8 AKI 1 9 DTKB BAYI 490 10 DTKB Balita 498 11 DTKB APRAS di TK 2195 Sumber : Data Program KIA Tahun 2014 9
b) Upaya Wajib Program Keluarga Berencana Hasil Kegiatan Program Keluarga Berencana Akseptor KB Tabel 5.3. Jumlah Peserta KB di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2014 No Jenis Kegiatan Aktif Cakupan % KB Aktif 1 IUD 1901 43,63% 2 MOP 37 0,85% 3 MOW 411 9,43% 4 Implan 132 3,03% 5 Suntik 1368 31,40% 6 Pil 228 5,23% 7 Kondom 280 6,43% Jumlah 4357 100,00% Sumber : Program KB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2014 10
4) Upaya Kesehatan Wajib Bina Gizi Masyarakat Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat Tabel 5.4. Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat Di Puskesmas Bangunpatan III Tahun 2014 NO Jenis Kegiatan Hasil Sasaran Cakupan(%) 1 Jumlah Balita 1943 1943 100,00% 2 Jumlah Balita ditimbang 1418 1943 72,98% 3 Jumlah Balita naik berat badannya 848 1082 78,37% 4 Jumlah BGM 7 1082 0,65% 5 Bayi ASI Eksklusif 132 164 80,49% 6 Balita dapat Vit A 2x 1495 1498 99,80% 7 Bumil dapat Fe 449 634 70,82% 8 Prevalensi Bumil KEK 29 634 4,57% 9 Cakupan PMT Bumil KEK 14 29 48,28% 10 Prevalensi anemia BUMIL 18 591 3,05% 11 Cakupan MP ASI Baduta Gakin 8 70 11,43% 12 Desa baik garam beriodium 1 1 100,00% 13 Kadarzi 118 125 94,40% 14 Prevalensi BBLR 25 607 4,12% Sumber : Program Bina Gizi Masyarakat Pusk. Banguntapan III Tahun 2014 11
5) Upaya Pencegahan Penyakit a) Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue Kegiatan Upaya DBD yang telah dilaksanakan di Puskemas antara lain:» Gertak PSN» Penyelidikan Epidemiologi Penyakit DBD» Penyuluhan DBD» Abatisasi» Surveilans Penyakit DBD b) Upaya Pencegahan Penyakit TB Tujuan Menemukan paien TB BTA positip sesuai target. Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TB dengan cara memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat. Angka konversi minimal 80%. Angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita BTA positip yang diobati. 12
Hasil Kegiatan Tabel 5.5. Hasil Kegiatan Upaya P2- TB Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2010-2014 URAIAN Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Suspek 85 47 63 60 35 BTA positip 16 1 4 9 1 BTA neg/rontgen positip 14 2 3 1 2 Sumber : Data Program P2 TB Pusk Banguntapan III Th 2009 2014 Informasi dari data di atas adalah bahwa Puskesmas Banguntapan III menemukan 35 orang suspek TB dan yang TB positif ada 1 orang serta 2 orang BTA negatif tapi rontgen positif. Indikator Keberhasilan Program P2- TB Penjaringan Tabel 5.6 Angka Penjaringan Suspek TB URAIAN TH 2014 Suspek 35 Target Pusk. Banguntapan III 230 Rumus Cakupan Jml suspek/ perkiraan suspek x 100% Cakupan Pusk. Banguntapan III 15,22 % Sumber : Program P2- TB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2014 13
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa Puskesmas Banguntapan III ditargetkan harus menemukan 230 suspek TB akan tetapi hanya 35 suspek ditemukan. sedangkan cakupan penemuan suspek TB masih rendah yaitu 15,22%. c) Upaya P2- ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) Hasil Kegiatan P2 ISPA Grafik 5.4. Kasus ISPA di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008 2014 400 350 300 250 254 355 226 218 279 200 150 100 108 156 146 173 169 104 153 50 0 Kasus ISPA Sumber: Program P2 ISPA Puskesmas Banguntapan III Th. 2008-2014 Grafik di atas adalah perbandingan kasus ISPA dari tahun 2008 sampai 2014. Berdasarkan grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret sebanyak 14
355 kasus sedangkan kasus terendah terjadi pada bulan November sebanyak 104 kasus. d) Upaya P2- Diare Hasil Kegiatan Upaya P2- Diare Grafik 5.5. Kasus Diare di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2014 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0 44 33 36 34 39 22 14 29 46 28 21 28 Kasus Diare Sumber: Program P2 Diare Puskesmas Banguntapan III Th. 2014 Informasi yang dapat dipetik dari grafik di atas adalah bahwa kasus Diare tertinggi terjadi Bulan September dan kasus terendah di Bulan Juli. 15