PELUANG USAHA PENGEMBANGBIAKAN BURUNG LOVE BIRD

dokumen-dokumen yang mirip
Enceng Sobari. Trik Jitu menangkarkan Lovebird. Sang Burung Primadona

GENETIKA. Agus Joko Sungkono, S.Pd SMPN 1 MEJAYAN KABUPATEN MADIUN. ajs

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

Beberapa pola: AKAN MENJELASKAN... Alel Ganda Gen letal Linkage Crossing over Determinasi Sex

Simbol untuk suatu gen

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS TERNAK JALAK SUREN

Suhardi, S.Pt.,MP MONOHIBRID

KONSEP-KONSEP DASAR GENETIKA

LOVEBIRD. Semoga bermanfaat.

Aplikasi Kombinatorial dan Peluang Diskrit Untuk Menyelesaikan Masalah-Masalah dalam Hukum Pewarisan Mendel

- - PEWARISAN SIFAT - - sbl5gen

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini. Pewarisan Sifat. meliputi

KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Warna Warni Love Bird di Indonesia ( Dalam tahap Penyempurnaan )

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim

BAB IV PEWARISAN SIFAT

Dasar pewarisan sifat pada ternak Factor-faktor yang mempengaruhi fenotif ternak Genetika populasi

Sistem Pakar Menentukan Gen Anakan pada Lovebird

I. PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan di bidang peternakan yang semakin luas,

Penerapan Kombinatorial dalam Hukum Pewarisan Sifat pada Manusia

PENGUJIAN KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG. Tujuan : Mempelajari kesetimbangan Hardy-Weinberg dengan frekuensi alel dan gen.

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

MENDELISME. Luisa Diana Handoyo, M.Si.

PENDAHULUAN. terutama telurnya. Telur puyuh sangat disukai karena selain bentuknya yang

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA

1.Abstrak. 2.Isi/jenis

GENETIKA (BIG100) Tempat : R122 Waktu Jam : 7 8 Pukul : Pengajar : Bambang Irawan Hari Supriandono

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Ayam

SIMBOL SILSILAH KELUARGA

EPISTASI DAN HIPOSTASI Luisa Diana Handoyo, M.Si.

BIOLOGI SET 07 POLA HEREDITAS 2 DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA A. TAUTAN/LINKAGE

BAB 7 KEMUNGKINAN 18 MARET 2010 BAMBANG IRAWAN

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 2 SIMULASI HUKUM MENDEL NAMA : HEPSIE O. S. NAUK NIM : KELOMPOK : III ( TIGA )

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MIPA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN MATERI INTERAKSI GEN

MODUL E-LEARNING PEWARISAN SIFAT. IPA SMP/MTs KELAS IX ISTIQOMAH

Hukum Pewarisan Sifat Mendel. Aju Tjatur Nugroho Krisnaningsih,S.Pt.,MP

HEREDITAS PERTEMUAN PERTAMA

Penerapan Prinsip Peluang Diskrit, Graf, dan Pohon dalam Bidang Pembiakan

LAPORAN GENETIKA SIMULASI PERSILANGAN MONOHIBRIDA

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di ruang penangkaran lovebird Jl. Pulau Senopati Desa

Gambar 1.1. Variasi pada jengger ayam

KOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL

Penerapan Peluang Diskrit, Pohon, dan Graf dalam Pewarisan Sifat Ilmu Genetika

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

MODUL MATA PELAJARAN IPA

ACARA PENGAJARAN (SAP) IV A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tugas Karya Ilmiah. Nama : Raditya pratama Nim : Kelas : SI-S1-2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA IMITASI PERBANDINGAN GENETIS PERCOBAAN MENDEL O L E H. Yulia (F ) Kelompok : Brown

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

Pemuliaan Tanaman dan Hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. murni yang masih sedikit dan wawasan peternak masih sangat minim dalam

GEN GEN YANG DIPENGARUHI JENIS KELAMIN

Hukum Mendel dan Pewarisan Sifat

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Flemish giant dan belgian hare dan berasal dari Amerika. Kelinci ini mempunyai

Definisi Genetika. Genetika Sebelum Mendel. GENETIKA DASAR Pendahuluan dan Genetika Mendel

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.2

Bab PEWARISAN SIFAT. Bab 5 Pewarisan Sifat 93. (Sumber: i31.photobucket)

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

Proksimat question: bagaimana gen berpengaruh terhadap perkembangan dan pengaturan perilaku

ALEL OLEH : GIRI WIARTO

PENINGKATAN PENDAPATAN PETERNAK RAKYAT MELALUI BUDIDAYA ANEKA TERNAK LOVEBIRD DAN ULAT HONGKONG DI MALANG DAN BLITAR

XII biologi. Kelas PENYIMPANGAN HUKUM MENDEL I. Kurikulum 2006/2013. A. Pola-Pola Hereditas. Tujuan Pembelajaran

Panduan Ikan Louhan. anekaikanhias.com. 2. Ikan Louhan Kamfa

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENANGKARAN BURUNG PARKIT (Melopsittacus undulatus)

Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup

Hukum Mendel. Dr. Pratika Yuhyi Hernanda

Tugas Karya Ilmiah Peluang Bisnis BETERNAK LANDAK MINI. Disusun oleh : Aji Saputro S1TI 6A

MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BISNIS PEMBESARAN MURAI BATU SEBAGAI SARANA MENUJU MAHASISWA MANDIRI BIDANG KEGIATAN: PKM-K.

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA TUMBUHAN

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

Terbuka lebar peluang ekspor dari budidaya belut

ALEL GANDA DAN PEWARISAN GOLONGAN DARAH

PENGARUH JUMLAH TELUR TERHADAP BOBOT TELUR, LAMA MENGERAM, FERTILITAS SERTA DAYA TETAS TELUR BURUNG KENARI

GENETIKA DASAR Perluasan Analisis Mendelian dan Interaksi Gen

SCOTTISH FOLD - KUCING DENGAN TELINGA MELIPAT

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

I. PENDAHULUAN. Pemuliaan tanaman adalah suatu metode yang secara sistematik merakit

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

A~a n = B~b~b 1 n = C~c b ~c s ~c a ~c n = D~d n = i~i n= L~l n = o~o n = = h.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

Luisa Diana Handoyo, M.Si.

DASAR FISIOLOGI PEWARISAN SIFAT. Suhardi, S.Pt.,MP

I. PENDAHULUAN. Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang

Gambar 1. 7 sifat kontras yang terdapat pada tanaman ercis

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB XV EVOLUSI

Suhardi, S.Pt.,MP. Genetika DALAM PEMULIAAN TERNAK

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

Transkripsi:

PELUANG USAHA PENGEMBANGBIAKAN BURUNG LOVE BIRD Nama : Angga Rio Pratama Kelas : S1 TI 2C NIM : 10.11.3699 Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

Peluang Usaha Pengembangbiakan Love Bird ( Agapornis ) I. Latar Belakang Peluang Usaha Pengembangbiakan Love Bird ( Agapornis ). Peluang usaha ini Gampang gampang susah, itu kata yang tepat untuk budidaya burung ini. Tips untuk breeder pemula, Biasanya kendala breeder pemula adalah pembedaan jenis kelamin burung. Dan burung ini termasuk burung yang tidak mau di jodohkan paksa. Oleh karena itu Tips nya adalah dengan sistem perkawinan massal. Jadi awalnya campurkan burung dalam satu kandang, maka mereka akan terlihat mencari pasangan sendiri dan akhirnya pasangan yang cocok akan sering bersama.lantas setelah kelihatan berpasangan, ambil pasangan tersebut dan taruh dalam kandang perkawinan dengan ukuran panjang 150 cm dan lebar dan tinggi 100 cm. Kandang dilengkapi sarang tempat bertelur bisa dibuat dengan papan ukuran panjang 20-25 cm, lebar 20-25 cm, tinggi 15-20 cm. Bahan sarang di pilih yg halus seperti daun pinus, jerami. Agar aman dari tikus kandang di buat dari kawat strimin. Dan jangan lupa kandang perkawinan harus diletakan ditempat yang tenang. II. Perkawinan Burung Love BirdLove bird siap kawin adalah yang berusia 8 Bulan. Telur love bird menetas tidak serempak, jadi satu persatu dengan selang waktu sekitar 2 hari. Penetasan berlaku 21 hari sejak telur di erami. Bila sudah berusia 2 minggu anakan harus segera disapih dan sebulan kemudian indukan siap dikawinkan lagi. III. Cara Menyilang Love Bird Agar Beranak Lutino atau Albino Salah satu daya tarik lovebird adalah karena warnanya yang indah. Oleh karena itu, dalam pengembangbiakan lovebird biasanya direncanakan suatu pengembangbiakan lovebird dengan pola warna tertentu. Hal ini memang memungkinkan dan sudah banyak yang berhasil mengembangbiakkan lovebird dengan warnawarna tertentu. Biasanya warna-warna yang langka akan membuat harga lovebird menjadi sangat tinggi. Dalam merencanakan warna bulu pada pengembangbiakan lovebird tidak dapat dilepaskan dari hukum genetik. Secara umum, demikian disebutkan Siti Nuramaliati Prijono dalam buku berjudul Lovebird, telah diketahui bahwa dari pasangan yang dikawinkan maka sifat anak-anak 50% meniru induk betina dan 50% meniru induk jantan. Dengan kata lain sifat anak merupakan perpaduan setengah sifat induk jantan dan setengah sifat induk betina. Sifat-sifat yang diturunkan ini pun masih dipengaruhi oleh sifat resesif dan sifat dominan yang dimiliki oleh pasangan yang dikawinkan. Untuk menentukan sifat resesif dan dominan ini dapat diperkirakan setelah suatu pasangan yang berlainan sifatnya (dalam hal ini warna bulu) menurunkan dua-tiga periode keturunan. Bila keturunan pada periode-periode tersebut cenderung mempunyai hasil yang relatif sama maka dapat diperkirakan sifat dominan dan resesif yang ada pada induk jantan dan atau induk betina. Berdasarkan pengalaman-pengalaman inilah kemudian dapat disusun program perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara. Berkaitan dengan pengembangbiakan lovebird untuk mendapatkan warna bulu yang berbeda maka pengetahuan dasar mengenai genetik sangat penting diketahui oleh penangkar. Dengan pengetahuan dasar genetik tersebut memungkinkan penangkar untuk mengawinsilangkan lovebird sehingga dapat diperoleh anak lovebird dengan warna bulu yang diinginkan.

a. Genetika sebagai Pengetahuan Dasar Pengembangbiakan Lovebird Genetika adalah ilmu tentang keturunan atau asal-usul makhluk hidup. Dalam ilmu ini dipelajari cara suatu sifat (karakter) diturunkan kepada keturunannya. Unit terkecil bahan sifat keturunan adalah gen. Gen terletak pada kromosom dan tersusun secara linear. Dalam setiap sel tubuh terdapat sepasang kromosom. Dengan sendirinya gen-gen pada kromosom berpasangan dan pasangan gen tersebut terletak pada lokus yang sama. Gen-gen yang terletak pada lokus yang sama memiliki pekerjaan yang sama, hampir sama, atau berlawanan, tetapi untuk satu tugas tertentu. Sebagai contoh, gen G bersama alelnya g bekerja untuk menumbuhkan pigmentasi warna bulu. Gen G mampu untuk berpigmentasi, sedangkan gen g tidak mampu berpigmentasi. Tugas gen tersebut berlawanan, tetapi untuk tugas yang sama yaitu pigmentasi warna bulu. Selama proses reproduksi, satu set kromosom diturunkan dari setiap induknya kepada anaknya. Sperma dan sel telur hanya berisi setengah dari jumlah kromosom yang ada di sel lainnya pada tubuh. Jadi, ketika dua dari setengah kelompok bersatu pada waktu proses pembuahan telur oleh sperma terbentuk suatu gabungan yang diturunkan pada anaknya. Dalam genetika, bentuk luar atau kenyataan karakter yang dimiliki suatu individu (misalnya: warna hijau pada bulu) dikenal dengan istilah fenotip. Sementara bentuk susunan genetik suatu karakter yang dimiliki suatu individu dan ditulis dengan simbol gen dikenal dengan istilah genotip. Simbol gen untuk lovebird yang bulunya berwarna normal (hijau) ditulis GG. Lovebird yang berbulu lutino, biru, dan warna mutasi lainnya ditulis gg. Lovebird yang memiliki simbol gen yang sama (pasangan kedua alel pada suatu individu sama), misalnya GG dan gg, disebut homozigot. GG adalah pasangan homozigot yang bersifat dominan, sedangkan gg adalah pasangan homozigot yang bersifat resesif. Hal ini berarti bahwa warna lovebird yang normal (hijau) adalah dominan terhadap warna mutasi. Apabila lovebird memiliki simbol gen yang berbeda (pasangan kedua alel pada suatu individu tak sama), misalnya Gg, disebut heterozigot. Lovebird yang memiliki genotip yang heterozigot (Gg) maka akan menunjukkan warna bulu hijau. Warna hijau adalah dominan terhadap warna mutasi dan warna mutasi tersebut tertutup oleh warna hijau sehingga tidak terlihat dari penampilannya. b. Program Persilangan untuk Menghasilkan Warna Mutasi Bulu Gen dapat mengalami mutasi lebih dari sekali sehingga dapat terbentuk 2 atau lebih macam alel bagi suatu gen. Gen G berperan untuk menumbuhkan warna bulu secara normal lalu gen G mengalami mutasi. Dengan demikian, gen G tidak mampu mengadakan warna bulu secara normal sehingga akan menghasilkan warna bulu lainnya, seperti albino dan lutino. Gen G yang bermutasi itu diberi simbol g. Gen yang mengalami mutasi tersebut ditulis dengan huruf kecil karena karakter yang ditumbuhkan bersifat resesif. Artinya, bila gen g terdapat pada satu tubuh dengan gen G maka gen g akan ditutupi atau dikalahkan. Kejadian mutasi gen ini dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengembangbiakan lovebird sehingga dihasilkan lovebird dengan warna bulu yang diharapkan, yaitu sama atau berbeda dengan induk jantan dan betinanya. Untuk tujuan komersial, cara ini cukup menguntungkan karena lovebird dengan warna mutasi mempunyai daya jual yang lebih mahal. Jenis lovebird yang banyak dijual di pasar burung di Indonesia adalah lovebird muka salem, lovebird kacamata fischer, lovebird kacamata topeng, dan lovebird hasil mutasi. Ketiga jenis lovebird tersebut dapat mudah dikembangbiakkan untuk menghasilkan lovebird warna mutasi. Di antara ketiga jenis lovebird komersial tersebut, lovebird muka salem dapat menghasilkan banyak warna mutasi, seperti lutino (kuning, mata merah), golden cherry (kuning), cinnamon (cokelat kekuningan), biru pastel, pied (bercak warna), dan albino (putih, mata merah). Warna mutasi dari lovebird kacamata topeng yang terkenal adalah biru. Untuk mendapatkan anakan dengan warna mutasi, penangkar harus mempunyai induk dengan warna mutasi. Apabila ingin diperoleh anak dengan warna mutasi dari kedua induk yang berbulu normal maka caranya sangat rumit dan membutuhkan waktu yang sangat lama. Berikut ini

contoh-contoh program perencanaan warna bulu pada anak lovebird dari pasangan-pasangan yang dipelihara. 1. Lutino dan albino Lutino dan albirto pada lovebird muka salem adalah bentuk dari mutasi rangkai kelamin resesif. Gen lutino dan albino terletak pada kromosom kelamin. Oleh karena itu, karakter yang ditimbulkan gen ini diturunkan bersama dengan karakter kelamin. Selain kedua bentuk mutasi tersebut, bentuk mutasi bulu lain yang melibatkan rangkai kelamin resesif adalah cinnamon murni atau hasil mutasi yang bermata merah. Pada burung, kromosom kelamin betina adalah ZW dan kromosom jantan adalah ZZ (pada binatang mamalia kromosom kelamin betina adalah XX dan kromosom jantan adalah XY). Hal ini berarti bahwa lovebird betina menghasilkan telur yang membawa Z dan W, sedangkan lovebird jantan menghasilkan sperma yang hanya membawa Z. Jika resesif gen mutan terjadi pada kromosom Z yang tidak ada pasangannya dengan kromosom W yang lebih pendek maka tidak terjadi pindah silang gen mutan tersebut. Dengan demikian, lovebird betina hanya memerlukan satu gen resesif (contoh: g) untuk memperlihatkan adanya mutasi dalam penampilannya, sedangkan lovebird jantan memerlukan dua resesif gen (contoh: gg). Oleh karena keturunan yang berupa ZW adalah betina dan ZZ adalah jantan, pewarisan kromosom Z akan mengikuti pola khas: induk betina akan meneruskan kromosom Z hanya kepada keturunan jantannya, sedangkan induk jantan akan meneruskan kromosom Z kepada keturunan jantan dan betina. Itulah sebabnya anak betina akan selalu mewarisi kromosom Z dari induk jantan karena induk betina pasti telah menyumbangkan kromosom W. Lagi pula, induk betina dapat meneruskan informasi pada kromosom Z kepada cucunya hanya melalui anak-anak jantannya. Sifat genetik yang dilanjutkan dengan pola khas ini disebut rangkai kelamin. Untuk memperoleh bentuk lutino dari lovebird muka salem dapat dilihat pada Tabel 1. Gen dominan untuk warna hijau normal menggunakan simbol G. Dengan demikian, pejantan warna hijau normal memiliki genotip GG, betina hijau normal adalah G-, jantan lutino adalah gg, jantan hijau normal atau pembawa sifat lutino adalah Gg, dan betina lutino adalah g-. Apabila ingin diperoleh cukup banyak anak lovebird berbentuk lutino dari sepasang lovebird yang ditangkarkan maka sebaiknya kegiatan penangkaran dimulai dengan menangkarkan sepa-sang lovebird yang terdiri dari betina normal dan jantan lutino.dengan cara ini dapat diharapkan diperoleh 50% anak lutino pada generasi pertama. Hal ini tidak mungkin terjadi bila sepasang lovebird yang dikawinkan adalah betina lutino dengan jantan normal homozigot (Diagram 2). Keuntungan lain dari penggunaan pasangan betina normal dengan jantan lutino adalah dapat diketahuinya jenis kelamin anak ketika berada di sarang, yaitu sebelum bulunya muncul. Anak yang betina (lutino) mempunyai mata berwarna merah, sedangkan anak jantan (normal) mempunyai mata berwarna gelap. Untuk menghasilkan anak lovebird albino maka perlu dimulai dengan menyilangkan lovebird betina warna biru (BBb-) dengan lovebird jantan lutino (BBll). Persilangan kedua induk lovebird tersebut menghasilkan keturunan pertama (F1) anak betina lutino atau biru (Bbl-). Selain itu, diperlukan juga pejantan dengan genotip yang sama (Bbll) yang diperoleh dari hasil perkawinan induk betina lutino (BBl-) dengan induk jantan biru atau lutino (Bbll). Perkawinan antara kedua keturunan F1 (Bbl- x Bbll). Program persilangan untuk memperoleh anak bentuk albino dan lutino di atas dapat diterapkan untuk lovebird jenis lain yang mempunyai kedua bentuk mutasi tersebut. 2. Warna biru dan warna mutasi lainnya Perkawinan antara lovebird kacamata topeng yang berbulu normal (hijau) dengan yang berbulu biru merupakan salah satu contoh dari pasangan resesif yang melibatkan otosom. Otosom merupakan kromosom yang tak menentukan jenis kelamin. Warna hijau dominan terhadap warna biru. Bentuk genotip warna hijau adalah GG, sedangkan warna biru adalah resesif dengan genotip gg. Jadi, semua sel kelamin dari induk yang dominan akan mengandung satu gen G, sedangkan induk yang resesif akan mengandung satu gen g. Berarti semua anak akan menerima satu gen G dan satu gen g dari setiap induknya. Hal ini jelas terlihat bahwa semua anak pada generasi pertama (F1) akan mempunyai genotip Gg. Hal ini

berarti secara fenotip anak lovebird tersebut berwarna hijau, tetapi anak lovebird tersebut membawa gen warna biru pada genotipnya. Jadi, anak lovebird tersebut bersifat heterozigot. Ketika lovebird heterozigot tersebut dikawinkan maka pasangan lovebird tersobut akan menghasilkan anak yang berwarna hijau dan berwarna biru pada generasi kedua (F2). Perbandingan harapan dari anak lovebird warna hijau terhadap biru adalah 3 : 1 dengan satu pertiga anak lovebird berwarna hijau homozigot (GG), dua pertiga warna hijau heterozigot dan pembawa sifat warna biru (Gg), serta satu pertiga warna biru (gg). Burung tidak cepat jodoh bisa Anda pacu kematangan organ reproduksinya dengan BirdHormon. Jika pasangan terlalu lama tidak produksi atau macet produksi, Anda bisa gunakan BirdMature. Pasangan otosom resesif lainnya antara lain adalah perkawinan antara lovebird muka salem yang berbulu normal dengan yang berbulu biru pastel, dan perkawinan antara jenis lovebird berbulu normal dengan lovebird warna mutasi lainnya.warna bulu mutasi lainnya pada lovebird yang melibatkan pasangan otosom resesif adalah pied dan golden cherry. Pada prinsipnya, untuk mendapatkan bulu dengan warna mutasi tersebut hampir sama dengan program persilangan untuk memperoleh bulu warna biru. IV. Penanganan Peranakan Burung Love Bird V. Kebutuhan Pakan Ternak Burung Love Bird Anakan yang sudah disapih di pelihara dalam kandang pembesaran berukuran tinggi 40 cm, panjang dan lebar 30 cm. Agar suhu tetap hangat kandang harus dilengkapi lampu. Pakan untuk bayi love bird adalah bubur bayi dengan milet putih 2kg, milet merah 2 kg, gabah 1 kg, kenari seed 1 kg, dan kuaci 1 ons. Bahan bahan ini di blender sampai halus ketika masih kering. Kemudian di encerkan dengan air sehingga menjadi pasta. Anakan love bird di suapi tiap 2 jam sekali, dengan sendok kecil. Ketikan anakan sudah berumur satu bukan penyuapan hanya dilakukan 1 kali sehari. Untuk menjaga kualitas indukan maka pemenuhan gizi harus diperhatikan. Bisa dengan pemberian jagung muda. Setiap hari seekor indukan mampu menghabiskan 2 tongkol jagung. Pakan lain berupa campuran milet putih, milet merah, gabah, kenari seed dan kuaci. Perbandingannya 2:1:1:1:0.5. Biaya pakan perbulan untuk 10 pasang Love bird sekitar 200.000/ bulan. Dengan Rincian Rp 100.000 untuk pembelian jagung dan Rp 100.000 untuk pakan milet. VI. Kendala Budidaya Love Bird Kendala yang dihadapi dalam budidaya love bird ini adalah serangan tikus, dan kematian anakan di usia kurang dari satu bulan. Tips penanganan kendala, untuk tikus kandang dibuat dari kawat srimin dan sering di kontrol. Untuk kematian di bawah satu bulan dengan cara penyapihan dan pemberian pakan yang routin. Tiap 2 bulan sekali di semprotkan disifektan keseluruh bagian kandang. VII. Penentuan Harga Love Bird Harga jual love bird di tentukan oleh warna baik warna bulu atau warna mata, Love bird siap Jual ketika berumur minimal 40 Hari. Berikutlist harga love bird -

VIII. Analisa Budidaya Burung Love Bird