PENGARUH BEBERAPA JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L) METODE SRI (the System of Rice Intensification)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

I. PENDAHULUAN. bagian integral dari pembangunan nasional mempunyai peranan strategis dalam

PENDAHULUAN. sub tropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina)

PENAMBAHAN TEPUNG DARAH DALAM PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT LIMBAH BIOGAS DARI FESES SAPI DAN SAMPAH ORGANIK TERHADAP KANDUNGAN N, P DAN K SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 sekitar ton dan tahun 2010 sekitar ton (BPS, 2011).

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS PUPUK AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L) DI TANAH ULTISOL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan sektor yang penting dalam pembangunan. Indonesia, yaitu sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya.

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

MENINGKATKAN PROUKSI PADI DENGAN PENERAPAN TEKNOLOGI HEMAT AIR

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH MANAJEMEN JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Oleh: MUDI LIANI AMRAH A

I. PENDAHULUAN. digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri makanan. Tidak

I. PENDAHULUAN. menjadi suatu keharusan, agar produksi dapat menunjang permintaan pangan yang

RINGKASAN. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS URINE SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) OLEH ADHE SURYA HARIADI

PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih dari 50% kebutuhan

I. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat

TITOJER SEBAGAI PUPUK ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL PADI

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PENDAHULUAN. hingga mencapai luasan 110 ribu Ha. Pengurangan itu terlihat dari perbandingan

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

RESPON TIGA VARIETAS KEDELAI TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR DI TANAH ULTISOL

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA DOSIS KOMPOS DENGAN STIMULATOR

KLOROFIL XII - 1 : 25 29, Juni 2017 ISSN

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

Latar Belakang. Produktivitas padi nasional Indonesia dalam skala regional cukup tinggi

KARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman

PENGARUH KOMPOS PAITAN (Tithonia diversifolia) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (Brassica oleraceae)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hewan atau manusia, seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos,

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis merupakan tanaman yang sangat responsif terhadap

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan pupuk anorganik dipasaran akhir-akhir ini menjadi langka.

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Ubikayu merupakan salah satu tanaman penting di Indonesia. Ubikayu

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI MERAH KERITING (Capsicumannum L.

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia, meskipun sebagai bahan makanan pokok,

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. ini belum mampu memenuhi kebutuhannya secara baik, sehingga kekurangannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TENTANG REKOMENDASI PEMUPUKAN N, P, DAN K PADA PADI SAWAH SPESIFIK LOKASI

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sejak tahun Sentra produksi ubi jalar adalah Propinsi Jawa Barat, Jawa Tengah,

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS MEKONGGA TERHADAP KOMBINASI DOSIS PUPUK ANORGANIK NITROGEN DAN PUPUK ORGANIK CAIR

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan Metode Penelitian Pembuatan Pupuk Hayati

PERKEMBANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) PADA BEBERAPA SISTEM BUDIDAYA ABRIANI FENSIONITA

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal masa orde baru tahun 1960-an produktivitas padi di Indonesia hanya

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAYURAN. Oleh : Eka Dian Kiswati NPM

I. PENDAHULUAN. jagung juga digunakan sebagai bahan baku industri, pakan ternak dan industri

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia. Kebutuhan jagung dunia mencapai 770 juta ton/tahun, 42%

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN KOMPOS JERAMI PADA TANAMAN PADI SAWAH

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kedelai (Glycine max L.) merupakan tanaman pangan yang penting sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

I PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. meramu bahan-bahan kimia (anorganik) berkadar hara tinggi. Misalnya, pupuk urea

PENDAHULUAN. manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

SIKAP PETANI TERHADAP PENGGUNAAN PUPUK KANDANG PADA TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) Oleh :Mukhlis Yahya *) dan Eka Afriani **) ABSTRAK

Volume 10 Nomor 2 September 2013

I. Pendahuluan. II. Permasalahan

I. PENDAHULUAN. bermata pencarian sebagai petani (padi, jagung, ubi dan sayur-sayuran ). Sektor

I. PENDAHULUAN. ini. Beras mampu mencukupi 63% total kecukupan energi dan 37% protein.

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Produktivitas Padi di Indonesia dan Permasalahannya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ternyata memiliki sebuah potensi besar yang luput terlihat. Salah satu limbah yang

Transkripsi:

SKRIPSI PENGARUH BEBERAPA JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L) METODE SRI (the System of Rice Intensification) OLEH MUHAMMAD NIZAR H 06 111 042 Skripsi Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

PENGARUH BEBERAPA JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L) METODE SRI (the System of Rice Intensification) ABSTRAK Penelitian tentang pengaruh beberapa jenis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L) metode SRI (the System of Rice Intensification) telah dilaksanakan di Sungai Bangek, Kelurahan Balai Gadang, Padang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan Januari 2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis bahan organik yang berpengaruh lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi metode SRI. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari : sampah kota, kotoran ayam, thitonia dan jerami padi. Dosis masing-masingnya adalah 5 ton/ha. Data penelitian, dianalisis secara statistik dengan uji F dan F hitung yang lebih besar dari nilai F tabel 5 % maka dilanjutkan dengan Duncan`s Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5 %. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan jenis bahan organik sampah kota, kotoran ayam, thitonia dan jerami padi memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan metode SRI, kecuali jumlah anakan minggu ke 8 setelah tanam. Pengaruh yang paling baik terhadap jumlah anakan pada minggu ke 8 adalah thitonia dibandingkan dengan sampah kota, kotoran ayam dan jerami padi.

I. PENDAHULUAN Tanaman padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun sebagai bahan makanan pokok padi dapat digantikan/disubtitusi oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah digantikan dengan bahan makanan yang lain (AAK, 2003). Konsumsi beras masyarakat Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS 2008) mencapai 139 kg per kapita per tahun atau merupakan tertinggi di dunia. Kemudian BPS merilis lagi angka produksi padi 2010 sebanyak 66,4 juta ton. Angka ini merupakan angka sementara dan diramalkan untuk tahun 2011 angka produksi bisa mencapai 67,3 juta ton. Dengan demikian untuk mencapai angka tersebut parlu adanya usaha dalam produksi pertanian. Dalam peningkatan produksi kita mengenal adanya ekstensifikasi dan intensifikasi. Cara peningkatan produksi dengan intensifikasi antara lain dengan penggunaan varietas unggul, pemberian pupuk dengan takaran yang tepat dan pengairan yang cukup. Salah satu cara peningkatan produksi dengan intensifikasi adalah dengan menerapkan metode baru. Penerapan teknologi yang populer saat ini adalah teknik budidaya metode SRI (the System of Rice Intensification). Menurut Barkelaar (2001), metode SRI minimal menghasilkan panen 2 kali lipat dibandingkan metode konvensional karena telah terbukti di Madagaskar di mana pada beberapa tanah tidak subur yang produksi normalnya 2 ton/ha dapat meningkat menjadi lebih dari 8 ton/ha bahkan ada yang mencapai 20 ton/ha. Awalnya SRI dikembangkan dengan menggunakan pupuk kimia untuk meningkatkan hasil panen pada tanah-tanah kritis/marginal di Madagaskar, tetapi saat subsidi pupuk dicabut pada akhir tahun 1980, petani disarankan untuk menggunakan bahan organik, dan ternyata hasilnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang konvensional (Barkelaar, 2001). Salah satu upaya untuk menigkatkan hasil pertanian adalah dengan menggunakan varietas unggul. Salah satu padi unggul adalah varietas IR 42,

varietas ini berdasarkan deskripsinya termasuk tipe tegak. Keunggulan dari varietas padi ini adalah ketika memasuki panen padi tersebut tidak mudah rebah atau bahkan tidak mengalami rebah sehingga mengurangi resiko kelihangan hasil Pemanfaatan varietas unggul saja belum cukup dalam upaya meningkatkan hasil padi, tetapi harus diimbangi pula dengan pemberian pupuk yang tepat baik sumber, jenis dosis dan waktu pemberiannya. Selain itu sumber pupuk sebagai sumber hara utama sangat bermanfaat bagi peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan harus mendapat perhatian. Hal itu disebabkan karena sumber bahan untuk pupuk sangat beranekaragam, dengan karakteristik fisik dan kandungan kimia/hara yang sangat beragam sehingga pengaruhnya juga akan bervariasi menurut metode budidaya yang diterapkan seperti SRI dan konvensional. Salah satu komponen dalam pola SRI adalah penambahan pupuk dengan bahan organik sesuai dengan kebutuhan tanaman. Upaya pemupukan dengan bahan organik, merupakan satu tindakan untuk mempertahankan kesuburan dan pro-duktivitas tanah baik secara fisika, kimia maupun biologi tanah. Ketersediaan pupuk kimia saat ini masih terbatas, sehingga mengakibatkan harganya menjadi mahal dan sebahagian besar petani tidak dapat menjangkau harganya. Ketergantungan terhadap pupuk kimia memang sudah sangat tinggi sesuai dengan apa yang di sampaikan Yuwono, (2005) banyak yang beranggapan semakin banyak pupuk kimia yang digunakan terhadap tanaman maka hasilnya akan semakin banyak. Akibatnya para petani cenderung berlebihan dalam memberikan pupuk kimia sehingga tanah menjadi berubah warna dan keras, kondisi fisik menjadi buruk, hasil panen menurunt dari hasil sebelumnya, tanaman menjadi tidak normal pertumbuhannya, meracuni tanah dan mencemari lingkungan, serta berbahaya bagi kesehatan manusia. Alternatif untuk mengatasi ketergantungan terhadap pupuk kimia yaitu dengan memberikan bahan organik. Bahan organik cenderung mampu meningkatkan jumlah air yang dapat ditahan di dalam tanah dan jumlah air yang

tersedia bagi tanaman. Bahan organik juga sebagai sumber energi bagi jasad mikro dan tanpa bahan organik semua kegiatan biokimia akan terhenti. Sejalan dengan apa yang disampaikan Yuwono (2005) berapa pun banyaknya unsur hara yang diberikan kedalam tanah tidak akan pernah menjadikan tanaman menjadi tumbuh subur karena efektifitas penyerapan unsur hara sangat dipengaruhi oleh kadar bahan organik dalam tanah. Menurut Barkelaar (2001) kompos dapat dibuat dari bermacam-macam sisa tanaman (seperti jerami, serasah tanaman, dan bahan dari tanaman lainnya). Salah satu bahan organik yang sering diabaikan oleh sebagian besar petani ketika selesai panen adalah jerami padi. Hasil penelitian Mursida (2005) menunjukan bahwa pemberian kompos jerami padi dapat memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai. Menurut Arifin et al (1993), pemberian 5,0 ton/ha jerami dapat menghemat pemakaian pupuk KCl sebesar 100 kg/ha dan penggunaan kompos jerami sebanyak 5 ton/ha selama 4 musim tanam dapat menyumbang hara sebesar 170 kg K, 160 kg Mg, dan 200 kg Si. Saat ini masyarakat masih kurang menyadari akan pentingnya upaya pengelolaan limbah peternakan salah satunya kotoran ayam. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kotoran ayam memiliki kandungan N dan P paling besar diantara kotoran ternak lainnya (Wibowo, 2009). Begitu juga dengan sampah organik dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk kompos sampah organik dan pupuk kandang dapat menyediakan separuh kebutuhan hara bagi budidaya padi, sementara sisanya disediakan oleh pupuk kimia. Temuan ini selaras dengan penelitian lain yang menyatakan bahwa penggunaan pupuk organik dapat mengurangi dosis penggunaan pupuk kimia hingga 50% yang dilakukan pada satu kali musim tanam padi saja (Sulistyawati dan Nugraha, 2010). Bahan organik lainnya adalah tithonia. Hasil penelitian Rahayu (2007) menyatakan bahwa pemberian 5 ton/ha kompos tithonia dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Dengan demikian pupuk kimia tidak dapat menggantikan fungsi bahan organik karena masing-masing memiliki

peranan yang berbeda di dalam tanah. Apabila bahan organik diberikan dengan berkelanjutan maka akan dengan cepat memulihkan kondisi tanah yang ksesuburannya hilang akibat penggunaan bahan kimia pertanian. Dari berbagai hasil penelitian di atas, tampak bahwa pemberian beberapa bahan organik untuk berbagai tanaman budidaya dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil pada tanaman. Dalam aplikasinya bahan organik tidak bisa langsung 100% tetapi harus secara bertahap dan berkelanjutan, minimal 5 ton /ha karena Metode SRI lebih diarahkan pada perbaikan kesuburan tanah. Untuk mengetahui potensi yang terbaik dari keempat jenis bahan organik tersebut telah diujikan pada tanaman padi dengan metode SRI dengan judul Pengaruh Beberapa Jenis Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Metode SRI (the System of Rice Intensification). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahan organik yang berpengaruh lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi metode SRI.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian beberapa jenis bahan organik jenis sampah kota, kotoran ayam, thitonia dan jerami padi memberikan pengaruh yang sama terhadap tanaman padi Metode SRI, kecuali jumlah anakan minggu ke 8 setelah tanam. Pengaruh yang paling baik terhadap jumlah anakan pada minggu ke 8 setelah tanam adalah thitonia dibandingkan kotoran ayam, jerami padi dan sampah kota. 5.2. Saran Diharapkan untuk penelitian selanjutnya dilakukan interaksi antara jenis bahan organik yang berbeda dengan dosis yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA AAK. 2003. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius. Yogyakarta. 43 hal. Anonim. 2002. Bahan Organik. http://www.situshijau.co.id. Diakses: 31 Oktober 2009.11:05, WIB. Arifin, Z., Suprapto dan A. M. Fagi. 1993. Pengaruh Kalium Dan Organik Terhadap Hasil Padi Sawah. Reflektor 6 (1-2) : 13-17. Balittan Sukamandi. Balai Pengkajiam Teknologi Pertanian. 2001. Teknologi Pengomposan Cepat Menggunakan Tricoderma harzianum. Badan Penelitian dan Pengembangan pewrtanian, Sukarami. Solok, Sumatera Barat. 18 hal. Bantul, W. 2008. Penanaman padi dengan SRI. www.google.com, diakses : 20 November 2009. 21.05 WIB. Barkelaar, D. 2001. EDN Stories: SRI, The System of Rice Intensification: Less Can be More.http://www.echonet.org. Diakses : 18 November 2009. 20:18 WIB. Darwis, S. N. 1979. Agronomi Tanaman Padi. Lembaga Penelitian Tanaman Padi.. Perwakilan Padang. Jilid I. Departemen Pertanian Badan Pengendali Bimas. 1977. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija dan Sayur sayuran. Departemen Pertanian Badan Pengendali Bimas. Jakarta. Djaja, W. 2008. Langkah Jitu Membuat Kompos dari Kotoran Ternak & Sampah. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 86 hal Djuarnani, N. Kristian. dan B. Susilo. 2004. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia Pustaka. Jakarta.74 hal Dwijoseputro, D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT Gramedia. Pustaka Utama. Jakarta. Fiza, N. 2004. Pertumbuhan dan Hasil Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris L) de-ngan Pemberian Kompos Titonia (Tithonia diversifolia) Hasil Pelapukan Trichoderma harzianum. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. 40 hal. Gardner, F. R., R. B. Pearce dan R. L. Mitchel. 1991. Physiology of Crop Plant (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa H. Susilo). UI Press. Jakarta.

Gustav. 1985. Sekilas Pupuk Kompos. Departemen Perindustrian Sumatera Barat. Karya Ilmiah dimuat pada harian singgalang tanggal 24 oktober 1985. hal 3 kolom 4-6. Hakim N. M.Y. Nyakpa, A.M. Lubis, Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B Hong, dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas Andalas. Padang. 448 hal. Hakim,N. 2001. Kemungkinan penggunaan Tithonia (Tithonia diversifolia) sebagai sumber bahan organik dan nitrogen. Laporan Penelitian Pusat Penelitian Pemanfaatan Iptek Nuklir (P3IN),UNAND.Padang. 123 hal Harran, S. 1975. Fisiologi Tanaman Padi. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor. 318 hal. Indriani, Y. H. 2005. Membuat kompos secara kilat. PT. Penebar swadaya, Jakarta. 62 hal Isroi. 2009. Pemanfaatan Jerami sebagai Pupuk Organik In Situ untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia dan Subsidi Pupuk. www.google.com. Diakses : 31 januari 2010. 00:05 WIB Jumin, H.B. 2002. Agroekologi : Suatu Pendekatan Fisiologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kasim, M. 2004. Manajemen Penggunaan Air : Meminimalkan Penggunaan Air untuk meningkatkan Produksi Padi Sawah Melalui Sistem Intensifikasi Padi (The System of Rice Intensification-SRI). Padang. 42 hal. Lingga, P. 1992. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta. 163 hal. Manurung, S. O. dan Ismunadji. 1988. Morfologi dan Fisiologi Padi. Dalam Padi buku I. Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. Hal 55-102. Mursida. 2005. Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Kompos Jerami Padi Hasil Pelapukan Trichoderma harzianum Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai (Capsicum annum). [Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. 55 hal. Prabowo.2007. Penanaman padi dengan SRI.www.google.com.Diakses : 20 november 2009. 21.05 WIB. Purwono dan Heni, P. 2007. 8 Jenis tanaman pangan unggul. Swadaya. Jakarta. 139 hal. Pusat Pelatihan dan Kewirausahaan Sampoerna. 2010 Tekhnik dan Budidaya Penanaman Padi SRI. www.google.com. Diakses : 30 januari 2010. 23:19 WIB

Rahayu, S. 2007. Pengaruh Beberapa Takaran Kompos Titonia terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. 45 hal Sarief, E. S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung. 182 hal. Setyamidjaja, B. 1986. Pupuk Dan Pemupukan. Simplex. Jakarta. 121 hal. Setyono dan Suparyono. 1993. Padi. penebar swadaya. Jakarta. 118 hal. Setyorini, D. 2005. Pupuk Organik Tingkatkan Produksi Pertanian. www.google.com. Diakses : 31 januari 2010. 23:46 WIB Simanungkalit R. D. M.; D.A Suriadikarta; R. Saraswati; D.Setyorini; W. Hartatik (ed). 2006. Pupuk Organik Dan Pupuk Hayati. bogor. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Hal : 6 Sinar Tani. 2010. Kenaikan Produksi Padi 2009 Mengesankan dan Berpeluang Untuk Ekspor. www.google.com, diakses : 12 Oktober 2010. 06:45 WIB. Soegiman. 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan dari The Nature and Properties of Soils oleh Buckman and Brady. Barata Karya Aksara. Jakarta. 788 hal. Soemartono, Samad, dan Hardjono. 1984. Bercocok Tanam Padi. Yasaguna. Jakarta. Soemartono. 1977. Bercocok Tanam Padi. CV. Yasaguna. Jakarta Sofian. 2006. Sukses Membuat Kompos dari Sampah. PT Agromedia Pustaka. Jakarta. 52 hal Suharto. 2007. Pengenalan dan Pengendalian Hama Tanaman Pangan. C.V. Andi. Yogyakarta. Sulistyawati, E. dan R. Nugraha. 2010. Efektivitas Kompos Sampah Perkotaan Sebagai Pupuk Organik dalam Meningkatkan Produktivitas dan Menurunkan Biaya Produksi Budidaya Padi. www.google.com. Diakses 31 Januari. 00.14.WIB Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik; Pemasyarakatan Dan Pengembangannya. Kanisius. Yogyakarta. Veco Indonesia. 2007. Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi). www.google.com. Diakses : 30 Januari 2010.23:16 WIB Vergara. 1980. Bercocok Tanam Padi. Terjemahan oleh Mahyuddin Syam dkk. Gema Penyuluh Pertanian. Jakarta.

Wardhana, B. 2006. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Padi (Oryza sativa L) dengan Sistem Intensifikasi Padi (The System of Rice Intensification). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang. 45 hal. Wibowo, S. A. 2009. Pemanfaatan limbah peternakan untuk kesuburan tanah. www.google.com. Diakses : 19 November 2009. 20.20 WIB. Yuwono, D. 2005. Kompos. Penebar Swadaya. Jakarta. 90 hal