PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA AYAM KAMPUNG UNGGUL (KUB) BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN AYAM KUB pada Visitor Plot Aneka Ternak BPTP NTB. Totok B Julianto dan Sasongko W R

Budidaya dan Pakan Ayam Buras. Oleh : Supriadi Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Kepulauan Riau.

MENGENAL SECARA SEDERHANA TERNAK AYAM BURAS

Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal

POTENSI AYAM GALUR BARU KUB LITBANG PERTANIAN DALAM MENDUKUNG RUMAH PANGAN LESTARI DI PROVINSI JAMBI.

TEKNOLOGI BUDIDAYA ITIK DI LAHAN PEKARANGAN Oleh Ermidias Penyuluh Pertanian Madya I.PENDAHULUAN

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

III. KEBUTUHAN ZAT-ZAT GIZI AYAM KUB. A. Zat-zat gizi dalam bahan pakan dan ransum

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

INTENSIFIKASI TERNAK AYAM BURAS

MATERI DAN METODE. Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Komersial.

[Pemanenan Ternak Unggas]

HASIL DAN PEMBAHASAN. Inseminasi Buatan pada Ayam Arab

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh pemberian kombinasi tepung keong mas (Pomacea

Nama : MILA SILFIA NIM : Kelas : S1-SI 08

PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN PEMBIBITAN AYAM LOKAL TAHUN 2012 DIREKTORAT PERBIBITAN TERNAK

A. Kesesuaian inovasi/karakteristik lokasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

JENIS DAN KARAKTER JANGKRIK Jangkrik di Indonesia tercatat ada 123 jenis yang tersebar di pelosok daerah. Namun hanya dua jenis saja yang umum dibudid

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penggunaan tepung daun katuk (Sauropus

TINJAUAN PUSTAKA. dari hasil domestikasi ayam hutan merah atau red jungle fowls (Gallus gallus) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

KIAT PENINGKATAN PRODUKTIVITAS AYAM BURAS

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

TERNAK KAMBING 1. PENDAHULUAN 2. BIBIT

Itik Petelur - Itik Indian Runner (Malaysia dan Cina) - Itik Khaki Cambell (Inggris) - Itik lokal tersebar di Indonesia (Itik Cirebon, Itik Tegal, Iti


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan 20 ekor Itik Rambon Betina, 4 ekor Itik

BAB III METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Alat yang Digunakan dalam Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2009

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN Lokasi perusahaan :...

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

Penyiapan Mesin Tetas

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN AYAM BURAS DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

E

BAB III METODE PENELITIAN Analisis proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak

PANDUAN PEMELIHARAAN AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITNAK

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

OPTIMALISASI TEKNOLOGI BUDIDAYA TERNAK AYAM LOKAL PENGHASIL DAGING DAN TELUR

VI. TEKNIK FORMULASI RANSUM

PENANGKARAN DAN PERBIBITAN AYAM MERAWANG DI BANGKA BELITUNG

LAPORAN PRAKTIKUM NUTRISI TERNAK UNGGAS DAN NON RUMINANSIA. Penyusunan Ransum dan Pemberian Pakan Pada Broiler Fase Finisher

II TINJAUAN PUSTAKA. 1) Kondisi sosial dari masyarakat setempat dengan tidak bertentangan dengan ketertiban dan kepentingan umum.

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Februari 2017 di kandang, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap sebagai subsitusi

BEBEK PEDAGING Langkah-Langkah Penggemukan Bebek Pedaging : Cara Memilih Bibit Bebek Pedaging Yang Baik : komposisi Pakan Bebek Yang Seimbang:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

PERFORMA PRODUKSI TELUR PUYUH (Coturnix coturnix japonica) YANG DIBERI RANSUM MENGANDUNG BUNGKIL INTI SAWIT SKRIPSI WIDYA PITA LOKA E

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperbanyak jumlah daya tetas telur agar dapat diatur segala prosesnya serta

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2014 :... :... :... :... :...

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian rakyat Indonesia, namun dilain pihak dampak

MATERI. Lokasi dan Waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggul dari tetuanya. Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure

MATERI DAN METODE. Materi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

EVALUASI TELUR TETAS ITIK CRp (CIHATEUP X RAMBON) YANG DIPELIHARA PADA KONDISI MINIM AIR SELAMA PROSES PENETASAN

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

V. PEMANFAATAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH AYAM KUB

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

1. PENDAHULUAN. Salah satu produk peternakan yang memberikan sumbangan besar bagi. menghasilkan telur sepanjang tahun yaitu ayam arab.

Manajemen Pakan pada Itik

Tipe Kandang Itik TIPE KANDANG ITIK. Dalam budidaya itik dikenal 3 tipe kandang. 60 cm. 60 cm

REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK LAPORAN TAHUNAN PERUSAHAAN PETERNAKAN UNGGAS TAHUN 2013 :... :... :... :... :...

TEKNOLOGI PEMUPUKAN KARET UNGGUL DAN LOKAL SPESIFIK LOKASI

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79/Permentan/OT.140/6/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBIBITAN AYAM ASLI DAN AYAM LOKAL YANG BAIK

BAB III MATERI DAN METODE. periode starter terhadap performans pada Ayam Kedu Hitam umur 0-10 Minggu.

PENETAPAN INTERVAL INSEMINASI BUATAN (IB) PADA AYAM BURAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk diambil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Break Even Point adalah titik pulang pokok dimana total revenue = total

III. BAHAN DAN MATERI. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 minggu pada Desember 2014 Januari 2015,

ANALISIS PENDAPATAN DAN KEUNTUNGAN INVESTASI USAHA TERNAK Deskripsi Organisasi Produksi Usaha Ternak Ayam Buras Petelur Kelompok Hidayah Alam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit terbagi atas 4 yaitu ayam pembibit Pure Line atau ayam

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

PAKAN AYAM BURAS INSTALASI PENELITIAN DAN PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN DKI JAKARTA 1996

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. species dari Anas plitirinchos yang telah mengalami penjinakan atau domestikasi

Seminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim

Performa Produksi Puyuh Petelur (Coturnix-coturnix Japonica) Hasil Persilangan..Wulan Azhar

PENYUSUNAN RANSUM UNTUK ITIK PETELUR

Transkripsi:

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA AYAM KAMPUNG UNGGUL (KUB) BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2 0 1 4

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA AYAM KAMPUNG UNGGUL (KUB) BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI Sari Yanti Hayanti BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTRIAN PERTANIAN 2 0 1 4

PETUNJUK TEKNIS BUDIDAYA AYAM KAMPUNG UNGGUL (KUB) BADAN LITBANG PERTANIAN DI PROVINSI JAMBI Penanggung Jawab : Ir. Endrizal, M.Sc (Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi) Dewan Redaksi Ketua: Rima Purnamayani, SP, M.Si Anggota: - Dr. Zubir, S.Pt, MP - Endang Susilawati, S.Pt Tata Letak & Desain Sampul: Eva Salvia, SP Farida Diterbitkan Oleh: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Alamat : Jl. Samarinda Paal V Kotabaru Jambi 36128, Jl. Raya Jambi Palembang KM16 Desa Pondok Meja, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi Telepon: 0741-40174/7053525, Fax: 0741-40413 e-mail: bptp-jambi@litbang.deptan.go.id / bptp_jambi@yahoo.com website:jambi.litbang.deptan.go.id

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmatnya penyusunan Petunjuk Teknis Budidaya Ayam KUB di Provinsi Jambi dapat diselesaikan. Ayam KUB merupakan ayam unggul lokal hasil persilangan dan seleksi oleh peneliti-peneliti Badan Litbang Pertanian.Uji adaptasi ayam KUB di Provinsi Jambi dilakukan sejak bulan Desember 2013. Ayam KUB yang memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan dengan ayam kampung biasa. Keunggulan ayam KUB tersebut diikuti dengan sifat khusus yang pada akhirnya mempengaruhi sistem pemeliharaan sehingga sedikit berbeda dibandingkan ayam kampung biasa. Penyusunan juknis ini dimaksudkan untuk membantu pelaku usaha peternakan ayam KUB dalam melaksanakan pemeliharaan ayam KUB. Mudah-mudahan juknis singkat ini dapat bermanfaat bagi pelaku usaha ayam KUB, penyuluh pertanian dan peternakan serta petugas lainnya. Jambi, Agustus 2014 Kepala Balai, Ir. Endrizal, M.Sc 19580101 198503 1 001 i

DAFTAR ISI Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv I. Pendahuluan... 1 II. Pemilihan Bibit... 2 III. Sistem Pemeliharaan... 3 IV. Kandang... 4 V. Pakan... 6 VI. Manajemen Reproduksi... 9 VII. Pencegahan Penyakit... 11 Sumber Bacaan... 13 ii

DAFTAR TABEL Tabel Hal 1. Kebutuhan pakan ayam KUB berdasarkan tingkatan umur... 8 2. Perbandingan kinerja ayam kampung biasa dengan ayam KUB pada sistem pemeliharaan yang berbeda... 12 iii

DAFTAR GAMBAR Gambar Hal 1. Kandang Postal... 4 2. Kandang Battery... 4 3. Kandang Berpagar... 5 iv

Latar Belakang I. PENDAHULUAN Ayam KUB merupakan jenis ayam kampung dengan galur baru yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian. Budidaya ayam KUB bertujuan untuk meningkatkan produksi telur ayam kampung agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Ayam KUB memiliki keunggulan seperti sifat mengeram rendah dan produksi telur tinggi, sehingga menjadi indukan penghasil DOC (female line) yang banyak. Konsumsi daging dan telur ayam kampung di Provinsi Jambi dari tahun ketahun mengalami peningkatan sedangkan produksinya belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat.untuk itu perlu dilakukan pengembangan budidaya ayam kampung yang memiliki nilai produksi telur tinggi. Petunjuk teknis ini memaparkan manajemen pemeliharaan ayam KUB dari pemilihan bibit (anakan/indukan), pembuatan kandang, penyusunan pakan, produksi, reproduksi dan pencegahan penyakit. Pemeliharaan ayam KUB tidak jauh berbeda dengan pemeliharaan ayam kampung pada umumnya. Namun beberapa hal perlu diperhatikan secara khusus agar potensi produksi ayam tersebut dapat diperoleh secara optimal. 1

Tujuan dan Manfaat Tersusunnya Petunjuk Teknis Budidaya Ayam KUB di Provinsi Jambi diharapkan memberikan informasi kepada pelaku usaha peternakan tentang manajemen pemeliharaan ayam KUB. Diketahuinya manajemen pemeliharaan ayam KUB diharapkan mampu memperkecil terjadinya resiko kegagalan pemeliharaan sehingga pemeliharaan ayam KUB dapat memberikan keuntungan bagi pelaku usaha peternakan. II. PEMILIHAN BIBIT Pemilihan bibit atau seleksi betina (induk) dan pejantan perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan indukan dan keturunan yang memiliki produktivitas tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilhan indukan yaitu : a. Bakal Pejantan (Jantan) Sehat dan tidak mempunyai cacat fisik Pergerakan lincah dan gesit Penampilan tegap, mata bening, bulu halus dan mengkilap, kaki dan kuku bersih, sisik teratur, Memiliki nafsu kawin yang tinggi Umur 1-2,5 tahun, bertaji Untuk sistem kawin IB pejantan yang digunakan mempunyai hubungan yang jauh dengan induk yang akan diinseminasi Untuk sistem kawin IB dipilih pejantan yang sudah terlatih diambil semennya 2

b. Bakal Induk (Betina) Sehat dan tidak cacat Berproduksi tinggi Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama, umur 7-8 bulan Induk sedang bertelur Pemeliharaan induk sebaiknya dalam kandang postal atau liter dengan perbandingan jantan : betina 1 : 6 dalam setiap flock Selain ciri-ciri fisik, peternak juga perlu mengetahui tingkatan umur ayam. Tingkatan umur diperlukan dalam penghitungan pemberian pakan dan pengaturan dalam pengandangan. Berdasarkan umur, ayam dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu : 1. Kuri (doc) 0-6 minggu starter 2. Anak ayam umur 6-12 minggu grower 3. Ayam muda umur 12-16 minggu developer 4. Ayam dewasa umur 18-68 minggu layer/rooster III. SISTEM PEMELIHARAAN Pemeliharaan ayam kampung petelur dianjurkan dengan sistem intensif (ternak selalu dikandangkan). Sistem pemeliharaan intensif memudahkan pelaku usaha dalam melakukan manajemen pemeliharaan seperti pengaturan pemberian pakan, waktu produksi dan mempermudah pemanenan telur. 3

Bentuk Kandang IV. KANDANG Pemeliharaan ayam KUB dengan sistem intensif, maka diperlukan pembuatan kandang. Model kandang dapat dengan : Kandang postal Gambar 1. Kandang Postal Kandang battery Gambar 2.Kandang Battery 4

Kandang berpagar Gambar 3.kandang berpagar Volume Kandang Kandang ayam dibuat dengan mengutamakan kenyamanan dan keamanan. Hal ini akan mencegah ayam dari stress. Untuk itu perlu pengaturan populasi dalam satu luasan kandang berdasarkan jumlah dan tingkatan umur. Berdasarkan tingkatan umur dan jumlah pengaturan pengandangan dapat dilakukan seperti berikut: Untuk ayam pada periode starter dapat ditempatkan sebanyak 30 ekor pada kandang dengan luas 100 cm x 100 cm x 40 cm. Untuk ayam pada periode grower dapat ditempatkan sebanyak 15 ekor pada kandang dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 60 cm Untuk ayam pada periode layer dianjurkan di tempatkan pada kandang dengan model Postal (liter) dengan ukuran kandang 1m 3 untuk 1 ekor 6 ekor 5

dan sistem Battery dengan ukuran 1,4 m x 40cm x 35cm untuk 4 ekor. Perlengkapan Kandang Selain memperhatikan konstruksi, kandang juga perlu dilengkapi dengan peralatan yang mempermudah pemeliharaan. Bahan-bahan yang digunakan untuk perlengkapan kandang dapat digunakan dengan pertimbangan ekonomis dan aman. Tempat pakan dan air minum dapat menggunakan dari bahan plastik, kayu, bambu dan seng. Ayam kampung memiliki kebiasaan alami yaitu bertengger dan mematuk ayam lainnya (kanibal). Untuk itu di dalam kandang perlu disiapkan tempat bertengger yang dapat dibuat dengan bahan kayu dan bambu. Guna mencegah kebiasaan mematuk, didalam kandang juga dapat disediakan batang pisang yang digunakan sebagai pengalihan. Khusus untuk ayam dengan masa bertelur akan membutuhkan sarang yang digunakan untuk mengeram. Bahan sarang dapat dari kayu, bambu dan kotak bekas. V. PAKAN Bahan pakan pada ayam dapat diberikan dengan lebih dari dua campuran. Adapun jenis bahan pakan yang dapat diberikan pada ayam sebagai berikut : 6

1. Dedak Padi 2. Jagung 3. Bungkil Kelapa 4. Bungkil Inti Sawit 5. Tepung Singkong 6. Menir 7. Beras 8. Tepung Ikan 9. Ikan Rucah 10. Ikan Asin 11. Tepung Daun Lamtoro 12. Dedak Jagung 13. Polar 14. Sagu 15. Tepung Keong 16. Tepung Cangkang Kerang 17. Tepung Kapur 18. Bungkil Kacang Tanah 19. Bungkil Kedele 20. Sorghum 21. Asam Amino 22. Garam Dapur 23. Antibiotika 24. Premix Vitamin dan Mineral 25. Herbal Kesehatan Untuk Daya Tahan Tubuh: a. Jamu Ternak Fermentasi b. Anti Koksidiosis (Berak Darah) Pemberian pakan berdasarkan: 1. Umur ayam Kebutuhan pakan Ayam KUB sesuai umur dapat dilihat pada Tabel 1. 7

Tabel 1. Kebutuhan pakan ayam KUB berdasarkan tingkatan umur Umur (minggu) Kebutuhan Pakan (g/e/hari) 0-1 05-10 1-2 10-15 2-3 15-20 3-4 20-25 4-5 25-30 5-6 30-40 6-7 40-50 7-8 50-70 Menjelang bertelur 80-90 Periode bertelur 90-100 2. Bangsa ayam (tingkat produktifitas, ukuran tubuh, prilaku) Untuk ayam petelur pada masa bertelur membutuhkan pakan lebih banyak (Lihat Tabel 1). 3. Kualitas bahan pakan (kadar serat kasar) 4. Bentuk ransum - Mash atau tepung + biji pecah lembut, kasar - Crumble atau pelet pecah, granul - Pelet 5. Pemberian secara ad libitum (tidak terbatas) - Kering - Pasta (semi basah) Contoh pemberian pakan pada umur 0-18 minggu: 1. Pakan jadi bentuk crumble (61,13%), 2. Dedak padi (26,77%), 3. Tepung jagung (11,10%) 4. Premix (vitamin dan mineral premix, Topmix) sebanyak1% 8

Contoh pemberian pakan pada masa layer adalah dedak padi, tepung ikan dan mineral powder dengan perbandingan 2,5:1:0,1:0,03. VI. MANAJEMEN REPRODUKSI Sistem kawin dapat dilakukan dengan individu maupun kelompok. Sistem kawin dengan kelompok dilakukan dengan menempatkan ayam umur 16 minggu dalam satu kandang. Sistem kawin dapat dilakukan dengan kawin alam dan IB (Inseminasi Buatan).Perbandingan Jantan : Betina = 1 : 6 atau 2 : 12 atau 3 : 18 atau 4 : 24 dst, tergantung ruang kandang yang disediakan. Sistem kawin IB dapat dilakukan dengan teknik yang sederhana. Keuntungan system kawin IB adalah: - Meningkatkan ratio perkawinan (1 pejantan yang diambil sperma dapat di IB pada 24 Induk betina) - Pemanfaatan jantan tua unggul atau jantan unggul tapi cacat fisik - Mengurangi perkawinan pilih-pilih, - Tingkat keberhasilan kawin silang yang tinggi, - Untuk menanggulangi rendahnya fertilitas akibat kawin alam, - Untuk mengetahui dengan jelas dan pasti asal usul tertuanya (induk dan pejantan), - Meningkatkan jumlah produksi telur tetas, - Upaya pengadaan anak (DOC) dalam jumlah banyak, - Umur seragam dan waktu yang singkat. 9

Kerugian system kawin IB: - Terlalu berat untuk jumlah ayam yang banyak - Memerlukan ketelitian - Kurang hygienis pada alat-alat dapat menyebabkan kegagalan Fertilitas/daya tetas dipengaruhioleh : - Umur kawin pertama - Pengaturan penetasan - Penyapihan/perkawinan kembali Ayam KUB memiliki sifat mengeram rendah sehingga lama waktu mengeram lebih singkat dibandingkan ayam kampung biasa.untuk itu penetasan telur dianjurkan dengan menggunakan mesin tetas. Telur yang dihasilkan sebaiknya ditempatkan pada ruangan dengansuhu dingin 16⁰C kelembaban 55% lebih baik. Untuk mendapatkan keturunan yang baik, sebaiknya diseleksi telur dengan : - bobot antara 36-46 gram, - berbentuk normal - berkerabang halus. Telur yang telah diseleksi dimasukan ke mesin tetas pada suhu 37,8 o C dibolak balik merata sehari 3 kali sampai masa inkubasi 18 hari, kemudian biarkan jangan dibolak balik pada suhu yang sama sampai menetas pada inkubasi 21 hari. Jangan lupa baki air dalam mesin tetas selalu berisi air cukup. 10

Setelah telur menetas DOC diseleksi kembali untuk mendapatkan keturunan dengan kualitas baik. DOC yang diseleksi memiliki ciri-ciri : - Tidak cacat: kaki segar (tidak kering), struktur normal, dubur bersih, perut puput dan kering - Bobot DOC minimum 27 gram/ekor VII. PENCEGAHAN PENYAKIT Pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan melakukan biosekuriti pada ternak dan lingkungan ternak, vaksinasi dan pemberian vitamin. Tahapan pemberian vaksin adalah: Vaksinasi Marek s segera begitu turun dari mesin tetas Vaksinasi ND/tetelo, 3 hari, 3 minggu, 2-3 bulanan Vaksinasi gumboro, 10 hari dan 28 hari Vaksinasi Egg drop sindrom (EDS), umur 16 minggu (sebulan sebelum bertelur) Vaksinasi AI, bila diperlukan Ayam KUB memiliki kinerja lebih baik dibandingkan ayam kampung biasa. Pembandingan kinerja ayam KUB dan ayam kampung biasa berdasarkan sistem pemeliharaannya dapat dilihat pada Tabel 2. 11

Tabel 2. Perbandingan kinerja ayam kampung biasa dengan ayam KUB pada sitem pemeliharaan yang berbeda Uraian Cara pemeliharaan Ayam Kampung KUB Ekstensif*) Semi Intensif*) Intensif Intensif*) Produksi telur 47 59 146 180 (butir/induk/tahun) Produksi telur (%) 13 29 40 44-70 Frekuensi bertelur 3 6 7 Tanpa clutch, (kali/tahun) setiap hari Puncak produksi(%) - - 50 65-70 Umur pertama 28 22-26 20-24 20-22 bertelur (mg) Daya tetas telur (%) 74 79 84 85 Bobot telur (g/butir) 39-48 39-48 39-43 36-45 Frekuensi terjadinya 100 100 30-100 10 mengeram (%) Konsumsi pakan <60 60-68 80-100 80-85 (g/ekor/h) Konversi pakan >10 08-Okt 4.9-6.4 3.8 Mortalitas s/d 6mg (%) Mortalitas mulai produktif s/d afkir (%) 50-56% 34-42 <27 <5 >15 15 <10 <8 12

SUMBER BACAAN Heti Resnawati, 2014. Bahan presentasi Pakan Ayam KUB.Balai Penelitian Ternak Bogor Iskandar, Sofjan. 2013.Bahan presentasi Teknologi Budidaya Ternak Ayam KUB Balai Penelitian Ternak Bogor. Iskandar, Sofjan. 2014. Bahan presentasi Sistem Produksi Ayam KUB. Balai Penelitian Ternak Bogor. Maijon Purba. 2014. Teknik & Formulasi Ransum Ayam KUB. Balai Penelitian Ternak Bogor Sartika, Tike. 2013. Bahan presentasi dengan judul Ayam KUB-1. Balai Penelitian Ternak Bogor. Sopiyana Soni, dkk. 2013. Bahan presentasi dengan judul Inseminasi Buatan (IB) Pada Ayam dari Balai Penelitian Ternak Bogor. 13

14