ANALISIS LOYALITAS PASIEN BERDASARKAN KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RS. BHAYANGKARA MAPPA OUDANG KOTA MAKASSAR TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP UMUM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA KENDARI TAHUN 2016

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI PUSKESMAS BARANTI KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2013

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI. Patien Satisfaction in the General Hospital Ward Regional Polewali

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk membangun. persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. yaitu fungsi pelayanan publik dan fungsi pelayanan klinis atau medikal. memberikan penilaian tentang kualitas pelayanan.

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS NON PBI (PENERIMA BANTUAN IURAN) TERHADAP PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT LABUANG BAJI MAKASSAR

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

ABSTRAK STUDI KASUS PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DASAR GRATIS DI KOTA BANJAR. Andini Dwikenia Anjani, 2008, Pembimbing : Felix Kasim, dr.

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

Pengaruh Mutu Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT ISLAM KOTA MAGELANG

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BPJS. Yustina Kristianingsih

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien.

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

HUBUNGAN KUALITAS FUNGSIONAL DENGAN CITRA DI INSTALASI RAWAT INAP RS BHAYANGKARA MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA TENTANG KEPUASAN PELANGGAN, KUALITAS PELAYANAN, PENGARUH DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Antara Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Dengan Kepuasan Ibu Hamil Di Puskesmas Krobokan Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Siti Nurhaida 1, Sudirman 2

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

ANALISI KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RSIA CICIK PADANG. Oleh: KHARISMA ROSA BP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

*Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA

PERBEDAAN KEPUASAN PASIEN UMUM, ASKES, DAN JAMKESMAS TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP KASUS BEDAH TULANG DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR.

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

PENGARUH PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP PELAYANAN PT ASURANSI SEQUISLIFE CABANG BEKASI. Mira Rosita. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

INTISARI GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN DISTRIBUSI OBAT PT.TRI SAPTA JAYA TERHADAP APOTEK DI WILAYAH BANJARMASIN TENGAH

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

SURVEI KEPUASAN PELANGGAN RSJPDHK TRIWULAN I - IV TAHUN 2017 INSTALASI PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah sebagai salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

ABSTRAK TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP BANGSAL BEDAH RUANG KUTILANG DAN MAWAR DI RUMAH SAKIT X DI BANDAR LAMPUNG 2010

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS ANGGOTA PRIMKOP DHARMA PUTRA JEMBER PADA TAHUN 2012

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan pelanggan dan loyalitas menjadi tujuan utama para perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISIS LOYALITAS PASIEN BERDASARKAN KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RS. BHAYANGKARA MAPPA OUDANG KOTA MAKASSAR TAHUN 2013 ANALYSIS OF PATIENTS LOYALITY BASED ON THE QUALITY OF INPATIENT CARE IN POLICE HOSPITALS MAPPA OUDANG MAKASSAR CITY IN 2013 Berlianty 1, Alwy 1, Nurhayani 1 1 Bagian AKK Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin NTI Jl. Bakau H/12 (Email: antysaja@gmail.com 085253944815) ABSTRAK Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membuat masyarakat semakin memiliki banyak pilihan dalam pemilihan barang dan jasa. Masyarakat mulai menyadari bahwa kesehatan menjadi sesuatu yang sangat penting karena manusia atau masyarakat tidak akan bisa hidup layak jika tidak terpenuhi kebutuhan kesehatannya. Konsumen yang merasa puas dengan kualitas pelayanan kesehatan di sebuah rumah sakit akan menentukan perilaku mereka selanjutnya dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Konsumen yang merasa puas cenderung akan menunjukkan sikap dan perilaku yang positif bagi rumah sakit tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan kesehatan dengan loyalitas pasien di intalasi rawat inap RS.Bhayangkara. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan Cross Sectional Study yang dilakukan selama satu minggu dengan jumlah responden sebanyak 100 orang yang ditentukan dengan teknik Accidental Sampling. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna dari semua variabel dengan loyalitas pasien, variabel yang berhubungan yaitu responsivness p(0,00)<α(0,05), assurance p(0,03)<α(0,05), tangibels p(0,03)<α(0,05), empathy p(0,03)<α(0,05), reliabillity p(0,01)>α(0,05). Penelitian ini menyarankan kepada pihak Rumah Sakit untuk memperhatikan hal-hal yang menjadi kepuasan pasien dan mempertahankannya sehingga sikap loyal pasien dalam menggunakan pelayanan jasa kesehatan di RS. Bhayangkara dapat tetap terjaga. Kata Kunci :Kualitas Pelayanan, Loyalitas Pasien ABSTRACT Along with the development of science and technology today makes the community more and have a lot of choice in the selection of goods and services. People are starting to realize that health is something that is very important because human beings or society would not be worth living if unmet health needs. Consumers are satisfied with the quality of health care in a hospital will determine their behaviors later in utilizing health services. Consumers who are satisfied tend to exhibit positive attitudes and behaviors for the hospital. This study aims to determine the relationship of quality health services with the loyalty of patients in inpatient care at the Police Hospitals. Type of study used is quantitative research with cross sectional study carried out for one week with a number of respondents were 100 people who are determined by accidental sampling technique. Primary data were collected by interview using a questionnaire. The results showed that a significant relationship of all the variables with patient loyalty, variables related to the responsivness p (0,00) <α (0.05), assurance p (0.03) <α (0.05), tangibels p (0.03) <α (0.05), empathy p (0.03) <α (0.05), reliabillity p (0.01)> α (0,05). This study suggests to the hospital to pay attention to things that become patient satisfaction and maintain that attitude of loyal patients in the use of health services at the Police Hospitals can stay awake. Keywords : Quality of Care, Patient Loyalty 1

PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini membuat masyarakat semakin memiliki banyak pilihan dalam pemilihan barang dan jasa. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga mendorong segala sesuatunya menjadi lebih praktis dan instan. Sama halnya dengan pemenuhan pelayanan kesehatan oleh penyedia jasa kesehatan terhadap kebutuhan masyarakat zaman sekarang ini. Konsumen pada dasarnya meninginkan pelayanan yang baik dan memuaskan dengan akses pelayanan yang mudah didapatkan. Masyarakat mulai menyadari bahwa kesehatan menjadi sesuatu yang sangat penting karena manusia atau masyarakat tidak akan bisa hidup layak jika tidak terpenuhi kebutuhan kesehatannya (Mauludin, 2000). Persaingan global seperti saat ini, setiap rumah sakit tentu akan berusaha memberikan pelayanan terbaiknya untuk menarik minat konsumen. Loyalitas dari konsumen tentu tidak langsung muncul saat pertama kali tetapi baru akan muncul ketika mereka sudah berulang kali mengakses pelayanan kesehatan di sebuah trumah sakit. Dan tentu hal ini yang diharapkan oleh setiap rumah sakit untuk bisa terus bertahan (Ayubi, 2008). Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Loyalitas adalah bukti konsumen yang selalu menjadi pelanggan yang memiliki kekuatan dan sikap positif atas perusahaan itu (Griffin, 2003). Sebagai salah satu rumah sakit umum di Kota Makassar, RS. Bayangkara telah mampu bersaing selama 47 tahun dengan rumah sakit lain sejak berdirinya pada tanggal 2 Nopember 1965 hal ini dapat membuktikan bahwa RS. Bayangkara memiliki kesetiaan pasien yang membuatnya mampu bertahan dalam persaiangn penyedia jasa pelayanan kesehatan di masa sekarang ini. Pada pengambilan data awal diperoleh jumlah kunjungan pasien pada tahun 2010 sebanyak 16.916. Sementara pada tahun 2011 menurun menjadi 16.127 pasien. Dan pada tahun 2012 jumlah kunjungan pasien jamkesmas meningkat menjadi 17.296 pasien (Profil RS.Bhayangkara Mappa Oudang, 2013). Peneliti ingin melihat apakah yang menjadi alasan bagi pasien untuk kembali memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan di RS. Bayangkara, apakah ada hubungan anatar kualitas pelayanan kesehatan yang disediakan RS. Bayangkara dengan sikap loyal pasien instalasi rawat inap di RS. Bhayangkara Mappa Oudang Kota Makassar. 2

BAHAN DAN METODE Lokasi penelitian adalah Puskesmas Tanrutedong yang berada di jalan Letjen Andi Mappaoudang No. 63, Makassar. Waktu penelitian dimulai dari tanggal 16 Februari sampai 2 Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang dirawat di RS. Bayangkara Kota Makassar sejumlah 17.296 pasien. Sampel adalah pasien pada unit rawat inap yakni sebanyak 100 responden yang diperoleh dengan menggunakan metode penarikan sampel yakni accidental sampling. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional yang dimaksudkan untuk mengetahui mengetahui hubungan antara persepsi pasien tentang kualitas pelayanan terhadap sikap loyal pasien instalasi rawat inap RS. Bayangkara Kota Makassar. Adapun pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Data primer diperoleh dengan daftar kuesioner yang diberikan kepada pasien yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan pada unit rawat inap serta melakukan pengamatan langsung di lapangan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sikap loyal pasien. Data sekunder diperoleh dari Profil RS. Bhayangkara dan laporan tahunan RS. Bhayangkara 3 tahun terakhir serta data yang berhubungan dengan penelitian. HASIL Analisis Univariat Tabel 1 menunjukkan bahwa pada umumnya jenis kelamin responden pengguna jasa pelayanan yakni perempuan sebanyak 54 (54,0 %) orang dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 46 (46,0 %) orang. Adapun pada tabel 1, kelompok umur responden tertinggi yakni pada umur 32-37 tahun, yaitu sebanyak 26 (26,0%) responden sedangkan kelompok umur terendah yakni 62-67 tahun, yaitu sebanyak 1 (1,0 %) responden. Sedangkan pada tabel 1 unit perawatan tertinggi yakni kelas III, yaitu sebanyak 36 (36,0%) responden sedangkan unit perawatan terendah yakni VIP Umum, yaitu sebanyak 13 (13,0%) responden. Tabel 2 menunjukkan bahwa pada umumnya responden menyatakan puas dengan bukti langsung pelayanan pada instalasi rawat inap di RS. Bhayangkara yakni sebanyak 89 (89,0%) responden, sedangkan responden yang menyatakan tidak puas dengan bukti langsung pelayanan pada instalasi rawt inap RS. Bhayangkara yakni sebanyak 11 (11,0%) responden. Untuk variabel kehandalan pelayanan, tabel 2 menunjukkan sebanyak 96 (96,0%) responden menyatakan puas dengan kehandalan pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara dan sebanyak 4 (4,0%) responden menyatakan tidak puas dengan kehandalan pelayanan pada 3

instalasi rawat inap RS. Bhayangkara. Untuk variabel daya tanggap pelayanan, tabel 2 menunjukkan sebanyak 91 (91,0%) responden menyatakan puas dengan daya tanggap pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara, sedangkan 9 (9,0%) responden menyatakan tidak puas dengan daya tanggap pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara. Untuk variabel jaminan pelayanan, tabel 2 menunjukkan sebanyak 94 (94,0%) responden menyatakan puas dengan jaminan pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara, sedangkan 6 (6,0%) responden menyatakan tidak puas dengan jaminan pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara. Untuk variabel kepedulian pegawai, tabel 2 menunjukkan sebanyak 95 (95,0%) responden menyatakan puas dengan kepedulian pegawai pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara, sedangkan 5 (5,0%) responden menyatakan tidak puas dengan kepedulian pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara. Selanjutnya untuk variabel loyalitas pasien, tabel 2 menunjukkan 83 (83,0%) responden menyatakan loyal dengan pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara, sedangkan 17 (17,0%) responden menyatakan tidak loyal dengan pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara. Analisis Bivariat Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan puas dengan bukti langsung pelayanan dan menyatakan akan kembali memanfaatkan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yaitu 78 (87,6%) responden, dibandingkan yang menyatakan puas tapi tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara sebanyak 11 (12,4%) responden. Sedangkan yang tidak puas dengan bukti langsung pelayanan lebih banyak menyatakan tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yakni 5 (45,5%) responden, dibandingkan yang akan kembali menggunakan jasa pelayanan sebanyak 6 (54,5%) responden. Untuk variabel kehandalan pelayanan Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan puas dengan kehandalan pelayanan dan menyatakan akan kembali memanfaatkan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yaitu 83 (86,5%) responden, dibandingkan yang menyatakan puas tapi tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara sebanyak 13 (13,5%) responden. Sedangkan yang tidak puas dengan kehandalan pelayanan seluruhnya menyatakan tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yakni 4 (100%) responden. Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan puas tdengan daya tanggap pelayanan dan menyatakan akan kembali memanfaatkan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yaitu 82 (90,1%) responden, dibandingkan yang menyatakan puas tapi 4

tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara sebanyak 9 (9,9%) responden. Sedangkan yang tidak puas dengan daya tanggap pelayanan lebih banyak menyatakan tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yakni 8 (88,9%) responden, dibandingkan yang akan kembali menggunakan jasa pelayanan sebanyak 1 (11,1%) responden. Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan puas dengan jaminan pelayanan dan menyatakan akan kembali memanfaatkan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yaitu 82 (87,2%) responden, dibandingkan yang menyatakan puas tapi tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara sebanyak 12 (12,8%) responden. Sedangkan yang tidak puas dengan bukti langsung pelayanan lebih banyak menyatakan tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yakni 5 (83,3%) responden, dibandingkan yang akan kembali menggunakan jasa pelayanan sebanyak 1 (16,7%) responden. Tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan puas dengan kepedulian pegawai dan menyatakan akan kembali memanfaatkan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yaitu 82 (86,3%) responden, dibandingkan yang menyatakan puas tapi tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara sebanyak 13 (13,7%) responden. Sedangkan yang tidak puas dengan kepedulian pegawai lebih banyak menyatakan tidak akan kembali menggunakan jasa pelayanan pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara yakni 4 (80,0%) responden, dibandingkan yang akan kembali menggunakan jasa pelayanan sebanyak 1 (20,0%) responden PEMBAHASAN Bukti Langsung Pelayanan Tampilan fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan seksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik harus dapat diandalkan, keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti dari pelayanan yang diberikan. Dimensi bukti langsung itu berhubungan dengan kerapihan dan kebersihan gedung, kenyaman ruang perawatan, ketersediaan sarana dan prasarana penunjang rumah sakit, penampilan petugas kesehatan dan bagaimana kondisi alat kesehatan yang digunakan. Beberapa hal yang mendukung bukti langsung pelayanan yang sudah baik adalah kenyamanan gedung perawatan secara keseluruhan yang ditunjang oleh prasarana yang memadai yang sesuai dengan kebutuhan para pasien. Ketidakpuasan responden terhadap bukti fisik pelayanan yang dirasakan oleh pasien di unit rawat inap ini terjadi karena adanya 5

ketidaknyamanan dari lingkungan rumah sakit. Hal ini disebabkan karena adanya pembangunan/renovasi gedung yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, sehingga menyebabkan lingkungan yang kurang nyaman bagi pasien. Menurut Zeithaml (dalam Fandi Tjiptono, 2006. P.70), bukti nyata adalah bukti langsung yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi. Layanan atau service merupakan suatu proses. Proses ini terdiri dari banyak kegiatan yang melibatkan interaksi antara pelanggan dan penyedia jasa. Tujuan dari interaksi ini adalah untuk dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan sehingga pelanggan merasa puas. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Iga Trimurthi (2008) di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang yang menyatakan ada hubungan antara persepsi pasien bukti langsung pelayanan dengan minat penggunaan ulang pelayanan rawat jalan. Kehandalan Pelayanan Kualitas pelayanan kesehatan berdasarkan keandalan yang meliputi pelayanan pemeriksaan pasien oleh dokter, pelayanan keperawatan dan pengobatan, serta kelancaran prosedur pelayanan selama ia dirawat di rumah sakit. Menurut Zithaml (dalam Fandi Tjiptono, 2006 p. 70), kehandalan adalah kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.kehandalan pelayanan adalah kemampuan untuk memberikan secara tepat dan benar jenis pelayanan yang telah dijanjikan kepada konsemen atau pelanggan. Pengalaman masa lalu pasien akan pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap keputusannya untuk memilih atau menggunakan pelayanan tersebut pada masa yang akan datang. Selain itu hal ini juga berpengaruh terhadap orang lain yang ingin menggunakan jasa pelayanan yang sama karena rekomendasi dari orang lain biasanya cepat diterima sebagai referensi untuk memilih tempat pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Iga Trimurthi (2008) di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang yang menyatakan ada hubungan antara persepsi pasien kehandalan pelayanan dan minat penggunaan ulang pelayanan rawat jalan. Daya Tanggap Pelayanan Menurut Zithaml (dalam Fandi Tjiptono, 2006 p. 70), daya tanggap merupakan kemampuan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap. Sedangkan Lerbin R. Aritonang R (2005 p.27), mengatakan bahwa daya tanggap mencakup keinginan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat; selalu memperoleh definisi yang tepat dan segera mengenai pelanggan. 6

Dalam memberikan pelayanan, petugas sebaiknya menggunakan waktu yang tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. Pemeriksaan atau pelayanan yang terlalu lama cenderung mengakibatkan pasien atau pelanggan yang dilayani bosan/jenuh dan menganggap bahwa petugas tidak professional atau terkesan lambat. Sementara petugas yang memberikan pelayanan terlalu cepat akan memberi kesan tidak teliti, asal asalan, terburu buru dan tidak professional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Iga Trimurthi(2008) di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang yang menyatkan ada hubungan antara persepsi pasien terhadap daya tanggap pelayanan dan minat penggunaan ulang pelayanan rawat jalan Jaminan Pelayanan Jaminan (assurance) adalah pengetahuan, kesopansantunan dan kemampuan para pegawai perusahaan menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan, meliputi pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki staf, bebas dari bahaya resiko dan keragu-raguan.kotler dan Amstrong (2001) berpendapat bahwa jaminan adalah pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. Kepercayaan dan keyakinan konsumen ditunjukkan dengan tingkat penggunaan jasa dari perusahaan penyedia jasa.. Jaminan juga dapat dikatakan seberapa besar perusahaan menciptakan rasa aman kepada pelanggan sehingga mereka memberi kepercayaan kepada perusahaan tersebut. Dengan adanya jaminan yang baik kepada pelanggan, maka akan meningkatkan kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa. Sebagian pasien yang merasa kurang puas dengan jaminan pelayanan kesehatan masih mengharapkan jaminan pelayanan yang lebih baik. Mereka masih mengeluhkan pengetahuan petugas dalam menangani masalah/ keluhan mereka. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus dari pihak rumah sakit dengan cara meningkatkan SDM semua perawat baik kualitas maupun kuantitas melalui penambahan tenaga sesuai kebutuhan, pendidikan berkelanjutan perawat dari SPK ke D III keperawatan dan dari D III ke S1 keperawatan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Iga Trimurthi (2008) di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang yang menyatakan ada hubungan antara persepsi pasien terhadap jaminan pelayanan dan minat penggunaan ulang pelayanan rawat jalan. Kepedulian Pegawai Empati (emphaty) adalah memberikan perhatian yang tulus sifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Tjiptono (2005;296) juga mendefenisikan nilai pelanggan adalah ikatan emosional yag terjalin antara pelanggan dan produsensetelah pelanggan 7

menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Kepuasan pasien yang terjadi pada variabel ini terjadi karena pasien merasa bahwa setiap petugas kesehatan tidak hanya memberikan pelayanan yang baik dalam proses pengobatan tetapi para petugas kesehatan juga memberikan perhatian khusus dengan para pasien yang sedang dirawat di ruang rawat inap rumah sakit. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Iga Trimurthi di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang yang menyatakan ada hubungan antara persepsi pasien empaty pelayanan dan minat penggunaan ulang pelayanan rawat jalan. KESIMPULAN Hasil penelitian dan analisis data dari 100 responden tentang kualitas pelayanan kesehatan pada instalasi rawat inap di RS. Bhayangkara Mappa Oudang Kota Makassar tahun 2013, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu responden yang menyatakan sikap loyal dengan kualitas pelayanan kesehatan pada instalasi rawat inap di RS. Bhayangkara Mappa Oudang sebanyak 83 (83,0%), sedangkan yang menyatakan tidak loyal dengan kualitas pelayanan kesehatan pada instalasi rawat inap pada instalasi rawat inap RS. Bhayangkara sebanyak 17 (17,0 %) responden. SARAN Disarankan pihak rumah sakit untuk tetap mempertahankan faktor-faktor yang memepengaruhi kepuasan pasien seperti kepedulian pegawai, kecepatan dan ketepatan pelayanan, lingkungan rumah sakit yang bersih dan nyaman. Selain itu pihak rumah sakit juga perlu memeperhatikan kondisi bangunan yang perlu diperbaiki dan sesegera mungkin menyelesaiakan tahap pembangunan yang sedang dilaksanakan agar pasien akan kembali menunjukkan sikap loyalnya terhadap jasa pelayanan pada instalasi rawat inap rumah sakit. 8

DAFTAR PUSTAKA Ayubi Prastiwi. 2008. Hubungan Kepuasan Pasien Bayar Dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi Tahun 2007, http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/2/a2c2b4b6259fa0140af8036a711b6b78c46 8bb23.pdf, diakses tanggal 7 Januari 2013 Dwi Indah Prasetyaningrum. 2009. Analisis Pengaruh Pembelajaran dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Dana Loyalitas Mahasiswa (Studi Kasusu Pada Undaris Ungaran), http://eprints.undip.ac.id/17785/1/indah_dwi_prasetyaningrum.pdf, diakses tanggal 18 Maret 3013 Iga Trimurthi. 2008. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentangn Mutu Pelayanan Dengan Miant Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Di Puskesmas Pandanaran Kota Semarang, Universitas Diponegoro, http://eprints.undip.ac.id/17719/1/iga_trimurthy.pdf, diakses tanggal 5 Januari 2013 Muninjaya. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan,. EGC. Jakarta Notoatmodjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Rineka Cipta, Jakarta Poniman Budi. Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Nirmala Suri Kabupaten Sukoharjo, STIE AUB Yogyakarta, http://ejournal.stie-aub.ac.id/index.php/excellent/article/download/118/99, diakses tanggal 18 Maret 2013 Profil Badan Pelayanan Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Kota Makassar Tahun 2013 Tjiptono, F. 2004. Service Quality & Satisfaction, Andi, Yogyakarta.. 2008. Service Management, Andi, Yogyakarta Wijono. 2008. Manajemen Mutu Rumah Sakit dan Kepuasan Pasien, Duta Prima Airlangga, Surabaya 9

LAMPIRAN Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Kota Makassar Tahun 2013 Karakteristik Responden n % Umur 20-25 11 11 26-31 24 24 32-37 26 26 38-43 19 19 44-49 11 11 50-55 4 4 56-61 4 4 62-67 1 1 Jenis kelamin Laki-laki 46 46 Perempuan 54 54 Unit perawatan VIP Umum 13 13 Kelas I 17 17 Kelas II 34 34 Kelas III 36 36 Total 100 100 Sumber : Data Primer, 2013 10

Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Bukti Langsung Pelayanan (Tangibels), Kehandalan Pelayanan (Reliability), Daya Tanggap Pelayanan (Responsiveness), Jaminan Pelayanan (Assurance), Kepedulian Pegawai (Emphaty) Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Kota Makassar Tahun 2013 Variabel penelitian n % Bukti Langsung Pelayanan (Tangibels) Puas 89 89 Tidak Puas 11 11 Kehandalan Pelayanan (Reliability) Puas 96 96 Tidak Puas 4 4 Daya Tanggap Pelayanan (Responsiveness) Puas 91 91 Tidak Puas 9 9 Jaminan Pelayanan (Assurance) Puas 94 94 Tidak Puas 6 6 Kepedulian Pegawai (Emphaty) Loyalitas Pasien Puas 95 95 Tidak Puas 5 5 Ya 83 83 Tidak 17 17 Total 100 100 Sumber : Data Primer, 2013 11

Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Bukti Langsung Pelayanan (Tangibels), Kehandalan Pelayanan (Reliability), Daya Tanggap Pelayanan (Responsiveness), Jaminan Pelayanan (Assurance), Kepedulian Pegawai (Emphaty) Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Bhayangkara Mappa Oudang Kota Makassar Tahun 2013 Minat Penggunaan Ulang Jumlah Variabel Ya Tidak n % n % n % Bukti Langsung Puas 78 87,6 11 12,4 89 89 Tidak Puas 5 45,5 6 54,5 11 11 Kehandalan Puas 83 86,5 13 13,5 96 96 Tidak Puas 0 0 4 100 4 4 Daya Tanggap Puas 82 90,1 9 9,9 91 91 Tidak Puas 1 11,1 8 88,9 9 9 Jaminan Pelayanan Puas 82 87,2 12 12,8 94 94 Tidak Puas 1 16,7 5 83,3 6 6 Kepedulian Pegawai Puas 82 86,3 13 13,7 95 95 Tidak Puas 1 20 4 80 5 5 Jumlah 100 100 Sumber : Data Primer, 2013 12