PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Jalan Arif Rahman Hakim Kecamatan Kota Utara Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 6 BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nama SMEA Negeri Gorontalo dengan status swasta. Kemudian

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah pada saat itu adalah Bapak Wahab Moha. Kemudian Ibu Ulpa Pagau, S.Pd

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang kenakalan siswa dan pola asuh orang tua di SMK Negeri 1 Bonepantai.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru)

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN SIKAP SISWA TERHADAP PEKERJAAN RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 BANDA ACEH ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA ASPEK DALAM MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BATAM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang hubungan status sosial dengan interaksi sosial siswa di SMP Negeri 9 Kota Gorontalo.

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I JUWANGI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing di deskripsikan dalam bentuk rata rata atau Mean (M), Median

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: Fasilitas Pembelajaran, Aktivitas Belajar Siswa

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari tahun ke tahun perkembangan kedua madrasah berjalan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. item soal.uji validitas dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SUWAWA.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pada mahasiswa jurusan pendidikan keolahragaan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nama SMEA Negeri Gorontalo dengan status swasta. Kemudian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian M², SMA Negeri 1 Suwawa adalah sekolah yang dikelilingi oleh

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Akuntansi. Oleh:

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pemberian Pekerjaan Rumah. a. Pengertian Mengerjakan PR/Tugas

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y

PENGARUH METODE RESITASI TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dasar utama untuk tercapainya tujuan. Oleh karena itu, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik dan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

Oleh: Kartika Nugraheni NIM ABSTRAK

Economic Education Analysis Journal

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian melainkan hanya menggunakan fakta pada diri responden.

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF SISWA KELAS IV SD NEGERI KEMBANGARUM 2 MRANGGEN DEMAK

Transkripsi:

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA Yolandra Pongoliwu, Imran R. Hambali, Badriyyah Djula 1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Abstrak Yolandra Pongoliwu, Nim: 911409136, Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 1 Tolinggula. Skripsi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Dibimbing oleh Bapak Imran R. Hambali, S.Pd, S.E, M.SA dan Pembimbing II Ibu Badriyyah Djula, S.Pd, M.Pd. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan rumusan masalah: Apakah Terdapat Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 1 Tolinggula.?. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 72 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Sebagai kesimpulan dari penelitian adalah persamaan regresi yaitu Ỳ = 24.05 + 0.65X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (Metode Pemberian Tugas), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (Aktivitas Belajar Siswa) sebesar 0,65 dan ini berari setiap terjadi perubahan pada indikator metode pemberian tugas, maka akan diikuti oleh perubahan ratarata indikator aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Tolinggula. (2) pengujian linieritas persamaan regresi diperoleh harga F hitung = 0.96 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh F daftar = 1.74. Ternyata harga F hitung lebih kecil dari harga F daftar, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hasil perhitungan data penelitian ini berbentuk linier.(3) pengujian keberartian atau signifikan persamaan regresi diperoleh harga F hitung =27.43 dan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga F daftar = 3.98. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pemberian tugas terhadap aktivitas belajar siswa. (4) Metode pemberian tugas dalam proses pembelajaran memberikan kontribusi terhadap aktivitas belajar siswa sebesar 28.09% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain seperti kreativitas mengajar guru, motivasi belajar siswa dan variable lainya. Kata Kunci :Metode Pemberian Tugas, Aktivitas Belajar Siswa. 1 Yolandra Pongoliwu, Imran R. Hambali, S.Pd, S.E, M.SA dan Badriyyah Djula, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pemberian tugas kepada siswa perlu disediakan waktu yang cukup. Untuk itu pemberian tugas hendaknya proporsional. Artinya, guru seyogyanya tidak memberikan tugas yang berlebihan alias terlalu membebani siswa. Perlu diingat bahwa dalam KTSP, ketentuan tugas yang dibebankan kepada siswa maksimum hanya separuh dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan observasi awal di SMP Negeri 1 Tolinggula dimana guru memberikan tugas kepada siswa secara berlebihan yang dapat membebani siswa, pemberian tugas yang dilakukan oleh guru tidak terstruktur dan cenderung membosankan bagi siswa sehingga pada pelaksanaan pembelajaran siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Dengan asumsi pemberian tugas yang dilakukan oleh guru tidak terstruktur dapat berdampak pada keseluruhan metode pemberian tugas, mulai dari perencanaan tugas/kuis yang diberikan kepada siswa, pelaksanaannya dalam pembelajaran di sekolah sampai dengan evaluasi tugas yang diberikan oleh guru. Melihat rumusan masalah tersebut di atas, peneliti dapat merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode pemberian tugas terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Tolinggula. Manfaat penelitian ini adalah: a. Dapat dijadikan sebagai bahan pengembangan metode pemberian tugas yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran yang efektif. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi spemikiran bagi pengetahuan dan informasi dalam kegiatan pembelajaran khususnya yang berhubungan metode pembelajaran. c. Dapat memberikan pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran serta memotivasi guru untuk lebih jeli dan kreatif dalam melaksanakan tugas. d. Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti serta hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kerangka acuan bagi peneliti lain untuk penelitian pengembangan lebih lanjut pada masa mendatang. Dalam keseluruhan aktivitas pendidikan di sekolah, maka kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling mendasar. Hal ini kemungkinannya bahwa baik tidaknya serta berhasil tidaknya rumusan-rumusan tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai akan sangat tergantung pada bagaimana proses belajar yang diterapkan atau dialami oleh peserta didik. Belajar merupakan suatu aktifitas mental / fisik yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. 2 Perubahan itu meliputi hal-hal yang bersifat internal seperti pemahaman dan sikap, sertta mencakup hal-hal yang bersifat eksternal seperti ketrampilan motorik dan berbicara dalam bahasa asing. Sementara menurut Slameto, (2011:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 3 Belajar sebagai usaha aktifitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. 4 Belajar juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Secara etimologi pengertian metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. 5 Metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas biasanya bisa dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan ditempat lainnya. Tugas merangsang anak untuk aktif belajar, baik secara individual maupun secara kelompok. Karena itu, tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok. Langkah-langkah dalam penggunaan metode pemberian tugas: Fase pemberian tugas, tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan: 1) Tujuan yang akan dicapai, 2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut, 3) Sesuai dengan kemampuan siswa, 4) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. Langkah pelaksanaan tugas ; 1) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru, 2) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja, 3) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain, 4) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik. Fase mempertanggungjawabkan tugas ; 1) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakan, 2) Ada tanya jawab/diskusi kelas, 3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun notes atau cara yang lainnya. 6 Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa metode pemberian tugas merupakan suatu cara untuk melakukan sesuatu dengan tepat dalam hal ini 2 Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Tama, Hal 59. 3 Slameto, 2011. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, hal 2. 4 Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, hal 13. 5 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2011. Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta., hal 53. 6 Op cit, hal 97

dalam aktivitas pembelajaran dengan memberikan tugas kepada siswa baik dalam kegiatan pembelajaran maupun diluar kegiatan pembelajaran atau pekerjaan rumah. Metode Pemberian tugas merupakan Metode untuk mengukur kekreatifan anak dalam menangkap mata pelajaran yang di ajarkan oleh seorang guru tapi metode pemberian tugas juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu akan di bahas di bawah ini: Kelebihan metode pemberian tugas yaitu: 1. Pengajaran klasikal cenderung untuk menyesuaikan cara dan kecepatan mengajar terhadap ciri-ciri umum di kelas itu. Hal tersebut menjadi sulit diikuti oleh kelompok yang memiliki kemampuan dibawah rata-rata. Dengan metode tugas setiap peserta didik dapat bekerja menurut tugas dan tempo belajarnya masing-masing. 2. Metode pemberian tugas digunakan untuk melatih aktivitas, kretivitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini penting karena dalam kegiatan pengajaran tidak selamanya peserta didik mendapat pengawasan dari guru. 3. Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih diri bekerja secara mandiri. 4. Metode pemberian tugas dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya. 5. Pemberian tugas disamping dapat dilakukan secara individu bisa juga dilakukan secara kelompok, dalam hal ini peserta didik dikelompokkan dalam kelompokkelompok kecil. Disamping kelebihan yang dimilikinya, metode pemberian tugas juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu: 1. Apabila diberikan tugas kelompok, seringkali yang mengerjakannya hanya peserta didik tertentu saja. Sedangkan yang lainnya hanya numpang saja. 2. Apabila tugas diberikan diluar kelas, sulit untuk mengontrol peserta didik bekerja secara mandiri dan menyuruh orang lain untuk menyelesaikannya. 3. Metode pemberian tugas menuntut tanggung jawab guru yang besar untuk memeriksa dan memberikan umpan balik terhadap tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. 4. Sering terjadi penyimpangan dalam penggunaan metode pemberian tugas dari pengajaran menjadi semacam hukuman.

5. Apabila tugas sulit dikerjakan akan menyita waktu peserta didik untuk kegiatan lainnya. 7 Tentunya semua guru harus menyadari bahwa semua metode mengajar yang ada, saling menyempurnakan antara yang satu dengan yang lainnya. Karena tidak ada satupun metode yang sempurna tetapi ada titik kelemahannya. Oleh karena itu penggunaan metode yang bervariasi dalam kegiatan mengajar akan lebih baik dari pada penggunaan satu metode mengajar. Namun penggunaan satu metode tidaklah salah selama apa yang dilakukan itu untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Metode pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi. Pemberian tugas merupakan sarana yang baik untuk merangsang dan mengarahkan aktivitas belajar, baik didalam maupun diluar kelas. Tugas membantu para siswa mengembangkan sikap yang baik terhadap pekerjaan yang dilakukan. Melalui penyelesaian tugas, para siswa mendapat kepercayaan diri karena pencapaiannya, dan setiap tugas yang diselesaikan dipandang sebagai motivasi untuk mengerjakan lebih baik pemberian tugas dapat merupakan sarana untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang baik. Dalam hubungan antara metode pemberian tugas dengan aktivitas belajar bahwa meskipun perencanaan dan penyelenggaraan penugasan merupakan pekerjaan yang sulit untuk guru guru tertentu, usaha ini dapat memberikan keuntungan yang besar, dalam artian perkembangan para siswanya. Oleh karenanya peneliti menggambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut: Metode Pemberian Tugas (Variabel X) Perencanaan Pelaksanaan (Langkah-Langkah Evaluasi Pemberian Tugas (Jamarah dan Zain, 2011: 96-97) 2009 23) (Gambar 1 Kerangka Penelitian) Aktivitas Belajar Siswa (Variabel Y) Aktivitas membaca dan Menulis Aktivitas mendengar dan menganalisis Aktivitas Bertanya dan Menjawab Aktivitas Menyelesaikan Tugas (Nanang dan Suhana, 7 Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengjar. Jakarta: Rineka Cipta, Hal 31

Hipotesis dapat dilakukan sebagai simpulan awal terhadap sebuah penelitian, sehingga itu sangat dibutuhkan untuk membuktikan simpulan awal tersebut maka dilakukan analisis. Adapun hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini adalah di duga Terdapat pengaruh metode pemberian tugas terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 1 Tolinggula. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel 72 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Hasil dan Pembahasan Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 72 orang. Motivasi siswa sebagai variabel X memperoleh skor sebagai berikut: untuk modus (Mo) = 81.15, median (Me) = 82 rata-rata X = 82.27 dan simpangan baku (S) = 8.87 ( perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 5). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 4 juga diperoleh harga X 2 hitung = 10.161 untuk dk = 8-3=5 dan taraf kesalahan 0.05 diperoleh X 2 tabel = 11.070. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X 2 hitung X 2 tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel X (metode pemberian tugas) berdisitribusi normal yaitu X 2 hitung X 2 tabel atau (10.161 11,070). Deskripsi tentang frekuensi skor data metode pemberian tugas ( variabel X) dapat dilihat pada lampiran 5. Dari tabel tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden menjawab 84.5 dengan frekuensi 18, kedua yaitu menjawab 79.5 dengan frekuensi 14, ketiga yaitu menjawab 89.5 dengan frekuensi 10, keempat yaitu menjawab 94.5 dengan frekuensi 9, kelima yaitu menjawab 69.5 dan 99.5 dengan frekuensi 8, dan keena yaitu menjawab 74.5 dengan frekuensi 5. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik di bawah ini.

20 15 10 5 0 69.5 74.5 79.5 84.5 89.5 94.5 99.5 Frekuensi 64.5 Gambar 3 : Histogram Distribusi Frekuensi Pengamatan Metode Pemberian Tugas Dalam variabel ini jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian adalah 72 orang. Aktivits belajar siswa sebagai variabel Y memperoleh skor sebagai berikut: untuk modus Batas Kelas (Mo) = 82.02, median (Me) = 78.94 rata-rata (X ) = 78.24 dan simpangan baku (S) = 11.56 ( perhitungan terlampir pada penjelasan lampiran 5). Dan berdasarkan perhitungan pada lampiran 5 juga diperoleh harga X 2 hitung = 2.93 untuk dk = 8 3 =5 dan taraf kesalahan 0.05 diperoleh X 2 tabel = 11.070. Dalam pengujian Chi-Kuadrat berasumsi bahwa jika X 2 hitung X 2 tabel, artinya data berdistribusi normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel Y (aktivitas belajar siswa) berdisitribusi normal yaitu X 2 hitung X 2 tabel atau (2.93 11.070). Deskripsi tentang frekuensi skor data aktivitas belajar siswa( variabel Y) dapat dilihat pada lampiran 5. Dari tabel tersebut menunjukan bahwa lebih banyak responden menjawab 86.5 dengan frekuensi 17, kedua yaitu menjawab 72.5 dan 79.5 dengan frekuensi 13, ketiga yaitu menjawab 93.5 dengan frekuensi 10, keempat yaitu menjawab 65.5 dan 100.5 dengan frekuensi 8, kelima yaitu menjawab 58.5 dengan frekuensi 3. Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi pengamatan dapat dilihat melalui grafik di bawah ini. Batas Kelas 20 15 10 5 0 55.5 58.5 65.5 72.5 79.5 86.5 93.5 100.5 Frekuensi Gambar 4 : Histogram Distribusi Frekuensi Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji Chi-Kuadrat pada taraf nyata α = 0,01 dan = 0,05. Dengan hipotesis bahwa skor variabel X (metode pemberian tugas) dan Variabel Y (aktivitas belajar siswa) berdistribusi normal. Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X (metode pemberian tugas) menunjukan skor X 2 hitung = 10.161 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X 2 daftar (0,95)(5) = 11.070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X 2 hitung X 2 tabel (10.161

11.070). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 5). Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (aktivitas belajar siswa) menunjukan skor X 2 hitung = 2.93 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga X 2 daftar (0,95)(5) = 11.070. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa X 2 hitung X 2 tabel (2.93 11.070). Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (perhitungan terlampir pada lampiran 5). Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini diadakan pengujian terhadap persamaan regresi, anlisisis korelasi dan uji linieritas regresi. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut: Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ỳ = a + bx, sehingga dari hasil penelitian (lampiran) diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Ỳ = 24.05 + 065X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (metode pemberian tugas), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (aktivitas belajar siswa) sebesar 0,65 dan ini berari setiap terjadi perubahan pada indikator metode pemberian tugas, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata indikator aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Tolinggula. Berdasarkan perhitungan uji signifikansi sebagaimana terlampir (Lampiran 6) diperoleh harga F hitung = 27.43 sedangkan F tabel (0.95)(1.72) = 3.98. Karena harga F hitung lebih besar dari F tabel (27.43 3.98), maka H o ditolak dan diterima H a. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pemberian tugas dengan aktivitas belajar siswa. Sedangkan untuk pengujian linieritas diperoleh harga F hitung sebesar 0.96 dan Harga F tabel (0.95)(22.48) diperoleh 1.74. Karena harga F hitung lebih kecil dari F tabel (0.96 1.74), maka dapat disimpulkan bahwa data berpola linier. Untuk mengetahui besarnya keeratan pengaruh antara metode pemberian tugas (X) terhadap aktivitas belajar siswa (Y) digunakan rumus koefisen korelasi Pearson sebagai berikut: r =

Pedoman untuk tingkat keeratan pengaruh antara kedua variabel didasarkan pada aturan sebagai berikut: Tabel 3. Pedoman untuk memberikan interpretasi Internal Koefisen Tingkat Pengaruh 0.00 0.19 Sangat Rendah 0.20 0.39 Rendah 0.40 059 Sedang 0.60 0.79 Kuat 0.80 1.00 Sangat Kuat Dari tingkat perhitungan korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi Pearson sebesar 0.53. Ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang sedang antara metode pemberian tugas terhadap aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Tolinggula. Koefisien determinasi mencerminkan besarnya pengaruh perubahan variabel independent dalam menjalankan perubahan pada variabel dependen secara bersama-sama dengan tujuan untuk mengukur kebenaran dan kebaikan pengaruh antara variabel dalam model yang digunakan. Besarnya r 2 berkisar antara 0 r 2 1. Jika r 2 semakin mendekati satu maka model yang diusulkan dikatakan baik karena semakin tinggi variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Besarnya hasil estimasi model persamaan korelasi yang telah dilakukan di atas diperoleh nilai koefisien determinasi r 2 sebagai berikut: Tabel 4. Koefisien Determinasi X terhadap Y R Rsqure Kontribusi Faktor Lain 0.53 0.2809 0.7191 Dari hasil di atas diperoleh nilai R-squre sebesar 0.2809. Nilai ini berarti bahwa sebesar 28.09% variabel metode pemberian tugas memiliki pengaruh terhadap aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Tolinggula, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain seperti kreativitas mengajar guru, motivasi belajar siswa dan variabel lainya. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang membahas tentang pengaruh variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara empirik terbukti variabel-variabel bebas yang diteliti ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah metode pemberian tugas (X) dan variabel terikat adalah aktivitas belajar siswa (Y). Dalam pengujian hipotesis, hasilnya menunjukan bahwa hipotesis (Ho) yang diuji ditolak, yang artinya signifikan,dan hipotesis penelitian (H a ) yang diajukan diterima. Hal ini terlihat dari F hitung F daftar pada taraf signifikan α = 0,05. Adapun hipotesis yang diajukan adalah terdapat penagruh positif dan signifikan antara

metode pemberian tugas terhadap aktivitas belajar siswa di SMA Negeri 1 Randangan. Hasil pengujian hipotesis pada persamaan regresi yaitu Ỳ = 24.05 + 0.65X yang berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (metode pemberian tugas), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (aktivitas belajar siswa) sebesar 0.65. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Tolinggula yang dilakukan sesuai prosedur perhitungan secara statistik yang diawali dengan uji validitas dan reliabilitas yang menyatakan bahwa data hasil penelitian secara keseluruhan valid dan memiliki reliabilitas yang tinggi (layak untuk diuji). Selanjutnya dilakukan uji Normalitas data yang menunjukan data yang diperoleh melalui penyebaran angket berdistribusi normal baik variabel X maupun variabel Y, setelah dilakukan analisis data diperoleh bahwa pengaruh antara metode pemberian tugas terhadap aktivitas belajar siswa memiliki pengaruh yang sedang melalui perhitungan korelasi dan hipotesis yang diajukan diterima. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan kesimpulan penelitian sebagai berikut: hipotesis penelitian yang berbunyi : Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Di SMP Negeri 1 Tolinggula dinyatakan terbukti dan dapat diterima. Hal tersebut didukung dengan hasil analisis penelitian : (1) persamaan regresi yaitu Ỳ = 24.05+ 0.65X. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variable X (metode pemberian tugas), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variable Y (aktivitas belajar siswa) sebesar 0.65 dan ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator metode pemberian tugas, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata indicator aktivitas belajar siswa di SMP Negeri 1 Tolinggula. (2) pengujian linieritas persamaan regresi diperoleh harga F hitung = 0.96 sedangkan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh F daftar = 1.74. Ternyata harga F hitung lebih kecil dari harga F daftar, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi hasil perhitungan data penelitian itu berbentuk linier. (3) pengujian keberartian atau signifikan persamaan regresi diperoleh harga F hitung = 27.43 dan dari daftar distribusi frekuensi diperoleh harga F daftar = 3.98. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pemberian tugas terhadap aktivitas belajar siswa. (4) Metode pemberian tugas memberikan kontribusi terhadap aktivitas belajar siswa sebesar 28.09% dan sisanya dipengaruhi oleh variable lain seperti kreativitas mengajar guru, motivasi belajar siswa dan variable lainya.

Saran 1. Bagi guru mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 1Tolinggula agar kiranya metode pemberian tugas yang yang telah diterapkan dapat dilakukan lebih efektif karena telah terbukti memiliki pengaruh yang kuat terhadap aktivitas belajar siswa. 2. Kepada para peneliti selanjutnya untuk melakukan peneliti lanjutan, yang kemudian diharapkan dapat menambah variabel lain yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa, sehingga dapat menambah wawasan lebih luas.

Daftar Rujukan Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto, 2011. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta. Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2011. Startegi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta. Winkel. 2005. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Tama. Roestiyah, N.K. 2008. Strategi Belajar Mengjar. Jakarta: Rineka Cipta.