BAB I PENDAHULUAN 1.1 Topik Konstruksi Ide, Gagasan Awal Desain Joke Roos Interior-Consultant bagi Desain Interior Erha Clinic Surabaya 1.2 Latar Belakang Desain, sebagai tindakan kreatif, selalu diawali dengan proses, dan proses desain merupakan langkah panjang yang dapat menentukan hasil desain. Proses desain senantiasa berjalan secara bertahap sehingga lebih berwujud sebagai tahapan desain, dimana tahap yang dilalui selalu menuju pada satu tujuan yang ideal. Berbicara mengenai proses, desain interior juga tidak lepas dari kekuatan ide dasar yang secara tidak langsung membentuk sebuah dorongan kuat dalam proses mendesain. Ide dasar menjadi bagian terpenting dalam menetapkan wujud desain, karena ide dasar inilah yang menjadi acuan utama dan senantiasa dicerminkan dalam kemajuan tahap-tahap desain. Ide dasar terus berkembang dan akan terus dikembangkan melalui pertimbangan-pertimbangan desain. Pertimbangan desain juga tidak lepas dari faktor-faktor luar (ekonomi, sosial, budaya) untuk menjadikannya sebagai permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam bentuk solusi desain. Sebuah konsultan desain interior umumnya memiliki proses mendesain yang spesifik, proses mendesain ini disesuaikan dengan strategi pelaksanaan tahapan desain, setiap tahapan desain senantiasa melalui tingkat kesulitan- 1
kesulitan tertentu, sehingga tahapan desain diakhiri dengan solusi terhadap kesulitan-kesulitan tersebut. Melalui penjelasan di atas, solusi desain menjadi nilai penting dalam tahapan desain, dan solusi ini tidak lepas dari kehadiran ide dasar yang terus-menerus dikembangkan dalam proses mendesain. Ide dasar adalah sebuah pedoman desain yang tetap dilihat sampai pada tahap akhir desain. Ide dasar, menurut Darke (1978) sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama: (1)pertimbangan individu (desainer, owner, arsitek dan semua orang yang berhubungan dengan proses mendesain); (2)pertimbangan fungsi ruangan; (3)pertimbangan ekspresi ruang. Ketiga faktor di atas menjadi struktur pembentuk ide dasar desain. Ide dasar juga yang mempengaruhi struktur pembentukan konsep desain. Melalui kegiatan magang, penulis merasa perlu mengetahui bagaimana bentuk dan ide dasar desain dalam proyek klinik dermatologi serta pengaruhnya dalam proses desain, terutama dalam pengerjaan proyek desain interior dalam Joke Roos interior-consultant. Hal ini didukung oleh aktivitas yang dilakukan principal selama proses desain Joke Roos interior-consultant, yaitu Erha Clinic Surabaya. Penelusuran ini dimaksudkan untuk melihat konstruksi ide, gagasan awal desain seorang arsitek yang berprofesi sebagai desainer interior. Berdasarkan urutan di atas dan melihat peranan ide dasar yang sangat menentukan, maka penulis mengangkat topik Konstruksi Ide, Gagasan Awal Desain Joke Roos Interior-Consultant bagi Desain Interior Erha Clinic Surabaya. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, terdapat dua permasalahan, yaitu : 2
1) Apa yang menjadi konstruksi ide, gagasan awal desain interior Erha Clinic Surabaya? 2) Bagaimana proses konstruksi ide, gagasan awal desain dikembangkan menjadi sebuah desain interior Erha Clinic Surabaya, jika dikaitkan dengan aspek-aspek dan pertimbangan desain? 1.4 Tujuan Penelitian 1) Mengetahui struktur dari konstruksi ide, gagasan awal desain Joke Roos Interior-Consultant dalam menciptakan desain interior Erha Clinic Surabaya dan mengerti bagaimana tahap/ proses desain pada Erha Clinic Surabaya. 2) Menganalisis tahap/ proses desain Erha Clinic Surabaya, jika ide dasar dijadikan fokus perhatiannya. 1.5 Tinjauan Pustaka How Designers Think oleh Bryan lawson yang menguraikan mengenai proses desain, berpikir kreatif dan cara berpikir desainer interior sehingga dapat menghasilkan solusi desain. Membahas mengenai primary generator dan kekuatan primary generator bagi proses pengembangan desain. Interior Design Handbook of Profesional Pratice oleh Cindy Coleman yang menjelaskan secara lengkap mengenai profesi desain serta apa saja kriteria sebagai seorang seorang desainer interior dalam pengerjaan projeknya. Designing Interiors oleh Kilmer, R, & Kilmer, W. O. yang menjelaskan proses mendesain sebuah interior dengan tahapan-tahapan yang dijalankan 3
sebelum menjadi sebuah interior design. Interiors: An Introduction oleh Nielson, K. J., & Taylor yang menguraikan tentang bidang interior, apa saja yang perlu diketahui dan hal terpenting dalam interior, baik itu mengenai elemen desain, prinsip desain bahkan elemen estetik dalam sebuah desain interior. 1.6 Kontribusi Penelitian Kontribusi penelitian dan penulisan karya tulis adalah untuk : 1) Menunjukan pentingnya sebuah ide dasar desain dalam sebuah konsultan desain interior. Sebuah ide dasar desain ini akan menjadi pedoman pada tahapan desain, dengan tidak mengesampingkan pertimbangan dan aspek desain. 2) Memberi bekal wawasan kepada para mahasiswa/i desain interior, sebagai calon Desainer Interior, tentang peran dan kekuatan ide dasar desain, yang kemudian dijadikan sebagai tahapan awal yang sangat menentukan sampai pada tahap akhir desain, sebagai suatu proses panjang dalam mendesain. 1.7 Ruang lingkup Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Joke Roos Interior-Consultant yang berlokasi di Jalan S.Citarum H 17 sektor V, BSD city-tangerang. Penulis menerapkan batasan-batasan penelitian agar topik permasalahan menjadi terarah. Penelitian hanya terfokus pada ruang lingkup mengenai proses dan tahap pembentuk ide dasar desain Erha Clinic Surabaya. Cara atau tahap yang diteliti adalah terkait dalam proses desain proyek Erha Clinic, baik dari cara 4
pembentukan ide dasar desain yang dilihat dari pertimbangan-pertimbangan yang ada serta dipengaruhi oleh aspek desain (elemen dan prinsip desain), sehingga menghasilkan desain interior Erha Clinic Surabaya. Data-data yang dapat digunakan dalam penelitian terbatas pada data empiris, wawancara dan pencarian literatur mengenai proses desain interior dan tahap pembentukan ide dasar desain pada studi kasus. Pembahasan maupun penelitian terhadap perusahaan konsultan desain interior saat melakukan program magang di Joke Roos interior-consultant. 1.8 Metode dan prosedur Penelitian 1.8.1 Metode Penelitian Dalam proses penelitian, penulis mengunakan metode riset kualitatif. Penelitian kualitatif secara umum diasosiasikan dengan pengamatan berperanserta etnografi, studi kasus, wawancara tidak terstruktur dan wawancara khusus. Pendekatan penelitian Etnografi. Studi etnografi (ethnographic studies) mendeskripsikan dan menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau sistem kerja di konsultan desain interior. Meskipun budaya sangat luas, tetapi studi etnografi biasanya dipusatkan pada pola-pola kegiatan, bahasa dan cara-cara hidup (Sukmadinata, 2006:62). Etnografi adalah pendekatan empiris dan teoritis yang bertujuan mendapatkan deskripsi dan analisa mendalam tentang fenomena berdasarkan penelitian yang intensif untuk memperlihatkan makna-makna tindakan dan kejadian yang ingin dipahami. Pendekatan penelitian yang dilakukan penulis dalam penulisan karya tulis ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1) Tahap Awal 5
Tahap ini merupakan tahap penulis pertama kali bergabung dengan perusahaan. Penulis melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan perusahaan. Dalam tahap penyesuaian ini, penulis melakukan pengamatan terhadap kebiasaaan yang berlangsung dan tata cara di dalam perusahaan serta melakukan pendekatan dengan pihak-pihak terkait dalam perusahaan. 2) Tahap Interaktif Tahap ini adalah tahap setelah topik penelitian ditentukan dan mulai mematangkan topik tersebut sambil mencari data-data literatur yang berkaitan dengan topik. Pada tahap ini, penulis berusaha untuk menjalin hubungan yang akrab dan menjaga kepercayaan dengan pihak-pihak yang bersangkutan untuk melakukan wawancara tidak terstruktur dan wawancara terstruktur dengan pemimpin perusahaan berkaitan dengan topik terkait. Pada tahap ini, penulis mengumpulkan data-data literatur untuk memperluas pengetahuan mengenai topik permasalahan yang diangkat dan memperkuat gagasan. 3) Tahap Akhir Tahap ini dilakukan setelah pengumpulan data dan literatur secara memadai sesuai dengan topik yang diangkat, dan mencoba untuk meneliti dan menemukan kesimpulan berdasarkan data dan fakta di lapangan mengenai topik yang diajukan sehingga menghasilkan karya tulis yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan. 1.8.2 Metode Penulisan Laporan Penelitian ini akan disusun dengan metode penulisan deskriptif dengan penyampaian sebagai, opini dengan memaparkan dan menjelaskan konstruksi ide dasar desain Joke Roos Interior-Consultant bagi desain interior Erha Clinic Surabaya yang akan dilihat dari proses desain Joke Roos Interior-Consultant. 6
Hal ini dilakukan untuk menunjukkan apa saja yang menjadi ide dasar desain interior Erha Clinic Surabaya dan mengetahui proses pengembangan desain sampai hasil desain. 1.8.3 Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu: 1) Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara tidak berstruktur dengan pihak yang bersangkutan. Wawancara yang dilakukan berupa tanya-jawab terbuka yang memudahkan penulis untuk menggali dan menemukan informasi secara lengkap dan akurat dari pernyataan pihak yang terkait. Selain itu, data penelitian juga didapatkan dari dokumentasi pihak konsultan desain, serta pernyataan dari pihak bersangkutan. 2) Data sekunder, yaitu data-data yang dikumpulkan melalui pihak lain, seperti buku, majalah, buku, website yang sesuai dengan topik penelitian. 1.8.4 Sampel Penilitian Berkaitan dengan topik yang diangkat dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, maka sampling yang digunakan adalah Erha Clinic Surabaya dan seluruh pihak yang bersangkutan dalam proses desain dan hasil desain proyek yang dijadikan studi kasus, untuk melihat konstruksi ide, gagasan awal desain interior Joke Roos interior-consultant sehingga menghasilkan desain klinik dermatologi yang bertempat di Surabaya. 7
1.8.5 Kerangka Pemikiran gambar 1.1 kerangka pemikiran sumber: studi pribadi 8
1.9 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN merupakan uraian secara umum mengenai latar belakang pemilihan topik penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, kontribusi penelitian, ruang lingkup penelitian, metode dan prosedur penelitian, rencana kerja, serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORITIK merupakan uraian teori-teori yang mendukung sesuai dengan topik penelitian yaitu proses mendesain dengan mengembangkan ide, gagasan awal desain sebagai tinjauan umum. Tinjauan khusus menjelaskan mengenai primary generator dan tahap pengembangan desain. Teori ini dikumpulkan guna sebagai landasan dan pendukung dalam merumuskan masalah, menganalisa, serta menarik kesimpulan dalam karya tulis ini. Dalam bab ini juga menguraikan tahap dalam proses desain berdasarkan Cindy Coleman. BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN DAN PROYEK merupakan deskripsi mengenai Joke Roos Interior-Consultant secara umum, struktur organisasi, deskripsi pekerjaan, filosofi desain serta data proyek-proyek yang telah ditangani penulis dan diselesaikan oleh Joke Roos Interior-Consultant. Tinjauan projek yang sudah dikerjakan selama magang. Kemudian, penjelasan projek merupakan penjabaran data-data tentang proyek yang menjadi acuan dalam penelitian ini, dan projek yang ditangani oleh penulis dari tahap awal sampai akhir. BAB IV ANALISA menjabarkan proses awal desain, penentuan ide dasar desain Joke Roos Interior-Consultant kemudian mengkonstruksi ide awal, gagasan awal desain pada proyek yang dijadikan sebagai studi kasus. Analisa 9
dilakukan untuk mengetahui secara jelas proses desain hingga jadi hasil akhir desain dengan acuan teori-teori yang berasal dari literatur. BAB V KESIMPULAN merupakan kesimpulan secara keseluruhan yang didapat berdasarkan hasil penelitian, yang dilakukan penulis, menjawab permasalah serta saran kepada mahasiswa/i jurusan Desain Interior Universitas Pelita Harapan dan Joke Roos interior-consultant. 10