BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research/ptk). Menurut Masnur Muslich (2009:12), karakteristik PTK yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaannya, serta memahami

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (classroom action research) yang bersifat reflektif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

beberapa kali, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan pada pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. METODE PENELITIAN. Subjek dalam peneltian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 5 Talang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri. PTK dilakukan untuk meningkatkan dan menyempurnakan proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang layak untuk melakukan PTK adalah guru di kelasnya sendiri. Lebih rinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (PTK) atau disebut classroom action research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

III. METODE PENELITIAN. ganjil tahun ajaran 2012/2013 menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelitian tindakan karena

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. kelas IV SD Negeri 3 Metro Pusat Semester I tahun pelajaran 2009/2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 17 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. dan pembelajaran secara aktif profesional dan merupakan penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip metode penelitian

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADPEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL EVERYONE IS TEACHER HERE DI SDN 08 KINALI PASAMAN BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan selama 3 bulan (Januari s/d Maret 2013). Waktu. semester II tahun pelajaran 2012/2013.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah maka penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research/ptk). Menurut Arikunto, Suharsimi (2006) penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PTK adalah kegiatan memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu memberdayakan guru dalam memecahkan masalah di sekolah yang bertujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian tindakan kelas memiliki beberapa tujuan, antara lain : 1. Terjadi peningkatan kompetensi dan sikap profesional guru dalam mengatasi masalah pembelajaran yang menjadi tugas utamanya. 2. Terjadi perbaikan dan peningkatan kinerja belajar, kompetensi, dan pengembangan pribadi siswa. 3. Terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. 4. Terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas penggunaan media, alat bantu belajar, dan sumber belajar lainnya.

2 5. Terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas prosedur dan alat valuasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa. 6. Terjadi perbaikan dan peningkatan kualitas penerapan kurikulum. B. Definisi Operasional Definisi operasional adalah bentuk mendefinisikan secara operasional suatu konsep sehingga dapat diukur dan dicapai dengan melihat pada dimensi tingkah laku atau properti yang ditunjukkan oleh konsep dan mengkategorikan hal tersebut menjadi elemen yang dapat diamati dan dapat diukur. Definisi operasioal berisi pengertian variabel yang akan dikembangkan. Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu hasil belajar PKn dan Model Pendekatan Sosial. Hasil belajar PKn merupakan semua efek atau akibat yang dijadikan sebagai indikator tentang penggunaan suatu metode dibawah kondisi yang berbeda berkaitan dengan materi PKn. Jadi, hasil belajar PKn adalah semua efek atau ciri yang didapatkan berkaitan dengan status formal sebagai warga negara yang baik dengan menggunakan metode pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berpikir, sikap, dan perilaku berkenaan dengan materi pembelajaran berdasarkan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Model pendekatan sosial adalah model pembelajaran yang terfokus pada peningkatan kemampuan proses interaksi sosial antar individu siswa dalam proses pembelajaran, terlibat dalam proses demokratis, dan bekerja secara produktif baik di sekolah maupun di masyarakat.

3 C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VB SDN 1 Gunung Sulah, Sukarame yang berjumlah 29 orang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. D. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di SDN 1 Gunung Sulah Sukarame Bandar Lampung. Waktu penelitian ini dilakukan selama tiga bulan (September - November) pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. E. Prosedur Penelitian Adapun prosedur pelaksanaan penelitian meliputi : 1. Rancangan penelitian a. Menetapkan kelas penelitian yaitu kelas VB SDN 1 Gunung Sulah b. Menganalisis standar isi dan KTSP serta mengembangkan silabus c. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar penelitian d. Menyusun perangkat pembelajaran, antara lain : 1) Membuat rencana perbaikan pembelajaran (RPP) 2) Menyusun instrumen penelitian sebagai alat observasi dan LKS 3) Menyusun sumber belajar dan alat atau media pembelajaran 2. Pelaksanaan tindakan penelitian Pada langkah ini merupakan langkah utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

4 Keempat tahap tersebut merupakan satu siklus dan dalam penelitian ini berulang dalam 3 (tiga) siklus sebagaimana terurai dalam Gambar 3.1. Perencanaan I Refleksi I SIKLUS I Pengamatan I Pelaksanaan I Perencanaan II Refleksi II SIKLUS II Pengamatan II Pelaksanaan II Perencanaan III Refleksi III SIKLUS III Pelaksanaan III Pengamatan III Gambar 3.1 : Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, Suharsimi.2007:16) Berikut ini adalah uraian dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi penelitian ini : SIKLUS 1 1. Tahap Perencanaan I Tahap perencanaan ini sebagai berikut : a. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar 1) Standar Kompetensi : Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah

5 2) Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah b. Membuat rencana perbaikan pembelajaran menggunakan metode bermain peran (terlampir pada halaman 50-53 ) c. Membuat instrumen penilaian (terlampir pada halaman 54-56) dan LKS (terlampir pada halaman 57). d. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran 2. Tahap Pelaksanaan I Adapun pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran siklus I dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini. Tabel 3.1. Langkah-langkah Pembelajaran Siklus I. NO KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA 1. Tahap pendahuluan a. Apersepsi dan motivasi b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Tahap pengembangan a. Guru menyampaikan materi pembelajaran 3. Tahap penerapan a. Guru memberikan tugas 4. Tahap penutup Guru menasehati pentingnya mentaati peraturan a. Siswa mengamati perbedaan model di depan kelas dan memberikan komentar b. Siswa menyimak temannya yang membacakan sebuah tata tertib sdi sekolah a. Siswa menyimak materi yang dijelaskan guru b. Siswa malakukan diskusi kelompok dan bermain peran a. Siswa mengerjakan LKS b. Siswa menjawab soal a. Siswa bersama guru menyimpulkan materi yang dipelajari dan penilaian

6 3. Observasi atau Pengamatan I Pengamatan adalah menganalisis hasil belajar berdasarkan hasil tes formatif pada akhir kegiatan pembelajaran dengan memberikan 10 soal pilihan ganda kepada siswa dengan indikator soal pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Indikator Soal Tes Formatif Siklus I No. Indikator Soal Nomor Soal 1. Mengidentifikasi pengertian peraturan 1. 2. Mengidentifikasi pelaksana peraturan masyarakat 2. 3. Menyebutkan contoh peraturan di sekolah 3. 4. Menyebutkan tujuan peraturan di sekolah 4. 5. Mengidentifikasi upaya menjaga kebersihan 5. 6. Menyebutkan contoh peraturan di keluarga 6. 7. Menyebutkan peran siswa terhadap peraturan di masyarakat 7. 8. Mengidentifikasi tujuan peraturan 8. 9. Menyebutkan peranan siswa di masyarakat 9. 10. Menyebutkan kegiatan menjaga keamanan 10. 4. Refleksi I Dari analisis hasil tes formatif masih terdapat 13 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Indikator soal yang belum tercapai adalah soal no 3, 8, dan 10. Peneliti perlu memperbaiki proses pembelajaran untuk mengatasi masalah sebagai dasar perbaikan siklus berikutnya. SIKLUS II Pada siklus II ini memperbaiki dari siklus I, karena siklus I belum berhasil atau ketuntasan belajar yang diinginkan belum tercapai. 1. Tahap Perencanaan II Tahap perencanaan ini sebagai berikut : a. Menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar

7 1) Standar Kompetensi : Memahami peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah 2) Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah b. Membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan metode Simulasi Sosial (terlampir pada halaman 62-64 ), c. Membuat instrumen penelitian (terlampir pada halaman 65-67), d. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajaran yang akan digunakan. 2. Tahap Pelaksanaan II Pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran siklus II dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Langkah-langkah Pembelajaran Siklus II. No KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA 1. Tahap pendahuluan a. Apersepsi dan motivasi b.guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Tahap pengembangan a. Guru menyampaikan materi pembelajaran b.guru memberikan skenario simulasi sosial serta menjelaskan proses pembuatan peraturan perundang-undangan 3. Tahap penerapan dan penutup a. Guru menyimpulkan materi pembelajaran b.guru memberikan soal penilaian a. Siswa mengamati dan berpendapat tentang media yang berkaitan dengan materi a. Siswa memperhatikan, menyimak materi yang dijelaskan guru b. Siswa membaca tata tertib sekolah c. Siswa melakukan diskusi atau bermain simulasi terkait dengan materi pelajaran a. Siswa bertanya materi yang belum dipahami b. Siswa mengerjakan soal formatif

8 3. Observasi atau Pengamatan II Pengamatan adalah menganalisis hasil belajar berdasarkan hasil tes formatif pada akhir kegiatan pembelajaran dengan memberikan 10 soal pilihan ganda kepada siswa dengan indikator soal pada Tabel 3.4. Table 3.4 Tabel Indikator Soal Tes Formatif Siklus II No. Indikator Soal Nomor Soal 1. Menyebutkan tujuan pembuatan peraturan 1. 2. Menyebutkan peranan siskamling sebagai upaya menjaga keamanan masyarakat 2. 3. Menyebutkan fungsi peraturan tingkat daerah 3. 4. Menyebutkan langkah prosespembuatan peraturan 4. 5. Menyebutkan pembuat peraturan daerah tingkat 1 5. 6. Mengidentifikasi pelaksana peraturan tingkat pusat 6. 7. Menyebutkan contoh mentaati peraturan disekolah 7. 8. Mengidentifikasi pelaksanaan peraturan sebagai pengamalan pancasila 8. 9. Menyebutkan pengertian peraturan perundangundangan tingkat pusat 9. 10. Menyebutkan pengertian peraturan perundangan daerah 10 4. Refleksi II Berdasarkan analisis hasil tes formatif siklus II masih terdapat 7 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Indikator soal yang belum tercapai adalah soal no 6 dan 10. Peneliti perlu memperbaiki proses pembelajaran agar peningkatan hasil belajar yang diinginkan dapat tercapai sebagai dasar perbaikan siklus berikutnya. SIKLUS III Pada siklus III ini memperbaiki dari siklus I dan siklus II, karena pada siklus II tujuan yang diinginkan belum tercapai.

9 1. Tahap Perencanaan III Tahap perencanaan ini sebagai berikut : a. Menentukan indikator materi dan indikator soal b. Membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan metode kajian yurisprudensi (terlampir halaman 74-77) c. Menyusun instrumen penilaian (terlampir halaman 78-80) d. Menyusun sumber belajar dan media pembelajaran 1) Tahap Pelaksanaan III Tahap pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran siklus III dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Langkah-langkah Pembelajaran Siklus III. No. KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA 1. Tahap pendahuluan a. Apersepsi dan motivasi b.guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Tahap pengembangan a. Guru menyampaikan materi pembelajaran b. Guru memberikan skenario bermain peran serta menjelaskan materi 3. Tahap penerapan dan penutup a. Guru menyimpulkan materi pembelajaran b. Guru memberikan soal penilaian a. siswa mengamati dan berpendapat tentang gambar yang berkaitan dengan materi b. siswa bermain peran sesuai scenario a. Siswa memperhatikan, menyimak materi yang dijelaskan guru b. Siswa melakukan diskusi atau simulasi bermain peran terkait dengan materi pelajaran a. Siswa bertanya materi yang belum dipahami b. Siswa mengerjakan soal formatif

10 2) Observasi atau Pengamatan III Pengamatan ini untuk menganalisis dan mengetahui kemajuan hasil belajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dengan memberikan 10 soal berbentuk pilihan ganda dengan indikator soal pada Tabel 3.6. Table 3.6 Tabel Indikator Soal Tes Formatif Siklus III No. Indikator Soal Nomor Soal 1. Mengidentifikasi pelaksana peraturan tingkat pusat 1. 2. Mengidentifikasi peraturan perundang-undangan tertinggi di Indonesia 2. 3. Menyebutkan sumber dari segala sumber hukum yang menjadi ideologi Negara 3. 4. Menyebutkan isi UU No. 20 tahun 2003 tentang pendidikan dasar 4. 5. Mengidentifikasi pelaksanaan peraturan tata tertib lalu lintas 5. 6. Menyebutkan isi UU No. 14 tahun 1992 6. 7. Menyebutkan UU yang mengatur pemberantasan korupsi 7. 8. Mengidentifikasi pengertian Indonesia sebagai Negara hokum 8. 9. Menyebutkan pengertian peraturan pemerintah 9. 10. Menyebutkan pengertian peraturan perundangan daerah 10 3) Refleksi III Berdasarkan hasil tes formatif didapatkan fakta bahwa penggunaan Model Pendekatan Sosial dapat meningkatkan hasil belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan sehingga penelitian ini telah selesai.

11 F. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam menilai hasil pembelajaran adalah berupa soal-soal tertulis pilihan ganda yang diberikan pada akhir pembelajaran. Soalsoal tersebut berkaitan dengan materi pada saat pelaksanaan pembelajaran. G. Pengumpulan Data Hasil belajar PKn siswa mengalami peningkatan sebesar 93,1 % siswa yang mendapatkan nilai di atas dengan KKM dengan menggunakan model pendekatan sosial pada kompetensi dasar menjelaskan pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah. H. Teknik Analisis Data Analisis digunakan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat mulai dari tahap persiapan, proses, sampai dengan hasil penelitian, dan dilakukan untuk mengetahui apakah semua aspek pembelajaran yang terlibat di dalamnya sudah sesuai dengan kapasitasnya. Data-data yang diperoleh dengan cara observasi tes tertulis, lalu dianalisis dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Analisis data yang digunakan dalam PTK ini adalah analisis data secara kuantatif yang diperoleh dari nilai tes formatif yang merupakan hasil tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Data ini berbentuk nilai-nilai hasil penilaian tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda.

12 Kriteria nilai yang diperoleh siswa dapat dilihat berdasarkan pedoman pada Tabel 3.7. Tabel 3.7. Kriteria Nilai Siswa Rentang nilai Kriteria 85 100 Sangat Baik 70 84 Baik 55 69 Cukup Baik 40 54 Kurang 0 39 Sangat Kurang Berdasarkan Tabel 3.7 dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki nilai sangat kurang jika rentang nilainya 0 39. Siswa memiliki nilai kurang jika rentang nilainya 40 54. Siswa memiliki nilai cukup baik jika rentang nilainya 55 69. Siswa memiliki nilai baik jika rentang nilainya 70 84. Siswa memiliki nilai sangat baik jika rentang nilainya 85 100. I. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan siswa merupakan ciri-ciri keberhasilan hasil belajar yang diharapkan dalam penggunaan model pendekatan sosial. Adapun indikator keberhasilan hasil belajar siswa dikatakan berhasil jika minimal 80% siswa memperoleh hasil tes formatif di atas KKM yaitu 65.