BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DEMOKRASI. begitu saja. Dalam banyak perbincangan --mulai dari yang serius sampai yang

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH PEMILU DUNIA

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA DALAM PENDIDIKAN. Tahajudin S, Drs. : Novia Ningsih NIM : Kelompok : D Jurusan : Teknik Informatika

DEMOKRASI : TEORI DAN PRAKTIK

II. TINJAUAN PUSTAKA. mengalami peningkatan, disebabkan oleh 2 hal. 1 Pertama, hampir semua negara

BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MAKNA DAN HAKEKAT DEMOKRASI

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern

HAKIKAT DEMOKRASI CONDRA ANTONI

Sejarah Lahirnya Demokrasi

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

KEWARGANEGARAAN DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

RANGKUMAN KN DEMOS KRATOS DEMOKRASI RAKYAT ARTI : RAKYAT MEMERINTAH PEMERINTAHAN. a) SEJARAH DEMOKRASI. b) PRINSIP DEMOKRASI

KEWARGANEGARAAN. Modul ke: DEMOKRASI. Syahlan A. Sume. Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

Dalam perkembangannya demokrasi secara langsung mulai sulit dilaksanakan, karena : Tidak adanya tempat yang menampung seluruh warga yang jumlahnya

MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS (MKCU)

BAB I. PENDAHULUAN. wujud dari prinsip kedaulatan rakyat, dalam sistem penyelenggaraan negara yang

DEMOKRASI DAN INOVASI PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK MASYARAKAT MADANI

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua kata Yunani kuno yaitu demos dan cratein yang masingmasing

TEORI POLITIK DAN IDEOLOGI DEMOKRASI

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

Para filsuf Eropa menyebut istilah akhir sejarah bagi modernisasi yang kemudian diikuti dengan perubahan besar.

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

BAB III TINJAUAN UMUM NEGARA DEMOKRASI. asing, state (Inggris), staat (Belanda dan Jerman), etat (Perancis).

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang 2011

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

ANGGOTA KELOMPOK DANI YUNIARTA (O ) AGUSTINO ZULFA ( ) SURYA TRIYO ATMOJO ( ) PUJI RAHMAT PRATAMA ( )

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

DEMOKRASI. Drs. H.M. Umar Djani Martasuta, M.Pd

DEMOKRASI INDONESIA (Pemilu Sebagai Wujud Demokrasi Indonesia)

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang etimologi demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan

Penulis, AGUNG MAHENDRA (2EA32) FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS GUNADARMA

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyikapi RUU. tentang Keistimewaan Yogyakarta. Kurang lebih

I. PENDAHULUAN. diperlukan sikap keyakinan dan kepercayaan agar kesulitan yang kita alami. bisa membantu semua aspek dalam kehidupan kita.

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

Teokrasi, Monarki, Demokrasi. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsim, Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka, 1993)

PENEGAKAN HUKUM DAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK 1

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 48 partai politik peserta Pemilu Sistem multipartai ini

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Sosialisme Indonesia

PAPER PANCASILA. Hak Asasi Manusia Menurut Pancasila Dan UUD. Dosen : Drs. Tahajudin S. OLEH : : Eko Hernanto NIM :

ASPEK SOSIOLOGIS POLITIK KEDAULATAN RAKYAT DALAM UUD NRI TAHUN Oleh: Dr. Suciati, SH., M. Hum

Badan Eksekutif, Legeslatif, Yudikatif

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

Kekerasan Sipil dan Kekuasaan Negara

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

Pancasila Idiologi dan Identitas Nasional. D.H.Syahrial/PPKn

PENGUATAN FUNGSI DAN PERAN PARTAI POLITIK DALAM PEMBANGUNAN PROF.DR. DWI PURWOKO,MSI,APU

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

Demokrasi Parlementer (Liberal)

BAB II KONSEP DEMOKRASI DAN SISTEM DEMOKRASI DALAM KETATANEGARAAN INDONESIA. A. Teori-Teori Demokrasi Dan Pandangan Para Ahli

BAB I PENDAHULUAN. kita memiliki tiga macam dokumen Undang-undang Dasar (konstitusi) yaitu: 1

Hak Azasi adalah hak yang dimiliki manusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersama dengan kelahiran atau kehadirannya di dalam kehidupan

Bab 3 Hak Asasi Manusia A. Pengertian HAM, HAM adalah hak dasar yang dimilki manusia sejak manusia dilahirkan. Ada dan melekat pada diri setiap

MAKALAH IMPLEMENTASI DEMOKRASI PANCASILA SEBAGAI PERWUJUDAN KEDAULATAN RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. adanya amandemen besar menuju penyelenggaraan negara yang lebih demokratis, transparan,

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA

Demokrasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

Negara Hukum. Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mungkin belum sepenuhnya dimengerti dan dihayati sehingga perbincangan

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

Demokrasi juga dapat diterjemahkan sebagai rakyat berkuasa.

Demokrasi. Negara Dalam Perspektif Hukum Islam LOGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

A. Pengertian Orde Lama

Demokrasi Sudah Digagas Jauh Sebelum Merdeka

2015 PERKEMBANGAN SISTEM POLITIK MASA REFORMASI DI INDONESIA

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2

DEMOKRASI : ANTARA TEORI. Modul ke: INDONESIA. 05Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

HAK ASASI MANUSIA.

Latihan Soal UM Unair 2015 IPS MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

HAM KEWARGANEGARAAN. Hak Asasi Manusia FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Macam-macam konstitusi

Kelompok 4 Mempersembahkan

BAB IV ANALISIS TENTANG KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA MENURUT MAHFUD MD

MASALAH DAN PROSPEK DEMOKRASI Oleh : Abd. Kadir Patta

MASYARAKAT MADANI. Hatiningrum, SH.M Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara demokrasi. 1 Demokrasi sebagai dasar hidup

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG DEMOKRASI A. Demokrasi: Sejarah dan Teori Demokrasi Kata demokrasi terkesan sangat akrab dan seakan sudah dimengerti begitu saja. Dalam banyak perbincangan --mulai dari yang serius sampai yang santai di meja makan-- kata demokrasi sering terlontar. Namun apa dan bagaimana sebenarnya makna substansi dari demokrasi itu sendiri mungkin belum sepenuhnya dimengerti dan dihayati, sehingga perbincangan tentang demokrasi bisa saja tidak menyentuh makna substansi. Untuk itu bagian ini akan menyinggung tentang apa sebenarnya makna dari pada istilah demokrasi disamping itu juga akan memaparkan mengenai sejarah dan juga teori demokrasi itu sendiri. Demokrasi sebagai suatu sistem telah dijadikan alternatif dalam berbagai tatanan aktifitas bermasyarakat dan bernegara di beberapa negara. Seperti oleh Moh. Nahfudz MD, ada dua alasan dipilihnya demokrasi sebagai sistem bermasyarakat dan bernegara. 1 Pertama, hampir semua negara di dunia ini telah menjadikan demokrasi sebagai asas yang fundamental; kedua, demokrasi sebagai asas kenegaraan secara esensial telah memberikan arah bagi peranan masyarakat untuk menyelenggarakan negara sebagai organisasi 1 Dede Rosyada dkk. demokrasi, hak asasi manusia dan masyarakat madani, (Jakarta: Prenada media, 2005), hlm.110 16

17 tertingginya. Karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar pada masyarakat tentang demokrasi. Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa dan istilah. Secara bahasa demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani yaitu: demos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi demos-cratos (demokrasi) adalah kekuasaan atau kedaulatan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan rakyat. Sedangkan secara istilah arti demokrasi menurut Joseth A. Schmeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik dimana individuindividu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan dengan cara kompetetif atas suara rakyat. 2 Sedangkan demokrasi menurut Sidney Hook dalam Encyclopedia Americana mendefinisikan bahwa demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintahan yang penting atau arah kebijakan yang penting secara langsung maupun tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa. 3 Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada tingkat terakhir memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok mengenai kehidupanya, termasuk dalam menilai kebijaksanaan negara, oleh 2 A.ubaidillah dkk, Pendidikan kewargaan; demokrasi, ham dan masyarakat madani (jakarta: IAIN jakarta press,2000), hal. 162 3 Sidney Hook, Democracy dalam The encyclopedia Americana (new york: Americana Coorporation, 1975),Vii,hal. 685

18 karena kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan rakyat. 4 Jadi negara demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan rakyat, atau jika ditinjau dari sudut organisasi ia berarti suatu pengorganisasian negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atas persetujuan rakyat karena kedaulatan rakyat berada di tangan rakyat. 5 Konsep demokrasi semula lahir dari pemikiran mengenai hubungan negara dan hukum di Yunani Kuno dan dipraktekkan dalam kehidupan bernegara antara abad ke-6 SM samapai abad ke-4 M. Demokrasi yang dipraktekkan pada masa itu berbentuk demokrasi langsung (direct democracy) artinya hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh warga negara berdasarkan prosedur mayoritas. Sifat langsung itu berjalan secara efektif karena Negara Kota (City state) Yunani Kuno berlangsung dalam kondisi sederhana dengan wilayah negara hanya terbatas pada sebuah kota kecildengan jumlah penduduk sekitar 300.000 orang. Selain itu ketentuan-ketentuan menikmati hak demokrasi hanya berlaku untuk warga negara yang resmi, sedangkan bagi warga negara yang berstatus budak belian, pedagang asing, perempuan dan anak-anak tidak dapat menikmati hak demokrasi. 6 Gagasan demokrasi Yunani boleh dikatakan lenyap dari muka Dunia Barat ketika bangsa Romawi dikalahkan oleh suku bangsa Eropa Barat dan Benua Eropa memasuki abad pertengahan (600-1400). Masyarakat pada 4 Diller noer, Pengantar ke pemikiran politik (jakarta: CV. Rajawali, cet. 1,1983),hal.207 5 Amirmachmud, Demokrasi, Undang-undang dan Peran Rakyat. Dalam Prisma No.8 (Jakarta: LP3ES, 1984) 6 Miriam Budiardjo, dasar-dasar ilmu politik ( jakarta : PT. Gramedia, 1982) hal. 54-55

19 pertengahan ini dicirikan oleh struktur sosial yang feodal; kehidupan sosial dan spiritualnya dikuasai oleh Paus dan pejabat-pejabat agama, sedangkan kehidupan politiknya ditandai oleh perebutan kekuasaan di antara para bangsawan. 7 Dengan demikian masyarakat abad pertengahan terbelenggu oleh kekuasaan feodal dan kekuasaan pemimpin-pemimpin agama, sehingga tenggelam dalam apa yang disebut sebagai masa kegelapan. Kendati begitu ada sesuatu yang penting berkenaan dengan demokrasi pada abad pertengahan itu, yakni lahirnya dokumen Magna Charta (Piagam Besar), yaitu suatu piagam yang berisikan semacam perjanjian antara beberapa bangsawan dan raja John di Inggris bahwa Raja mengakui dan menjamin hak dan priveleges bawahanya sebagai imbalan untuk penyerahan dana bagi keperluan perang dan lain-lain. Lahirnya piagam ini, kendati tidak berlaku bagi rakyat jelata, dapat dikatakan sebagai lahirnya tonggak baru bagi perkembangan demokrasi, sebab dari piagam tersebut terlihat adanya dua prinsip dasar; pertama, kekuasaan raja harus dibatasi; kedua, hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan raja. 8 Sedangkan perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami pasang surut (fluktuasi) dari masa kemerdekaan sampai saat ini. Dalam perjalanan bangsa dan negara Indonesia, masalah pokok yang dihadapi ialah bagaimana demokrasi mewujudkan dirinya dalam berbagai sisi kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dari segi waktu 7 Miriam Budiardjo, dasar-dasar ilmu politik ( jakarta : PT. Gramedia, 1982) hal. 55 8 Ramdlonnaning, Cita dan Citra hak Asasi Manusia di Indnesia (Jakarta : Lembaga kriminologi UI, 1983),hlm. 9

20 menjadi empat periode yaitu pertama, periode 1945-1959; kedua, periode 1965-1965; ketiga, periode 1965-1998; keempat. Periode 1998-sekarang. 9 Demokrasi periode 1945-1959, pada masa ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer. Sistem parlementer yang mulai berlaku sebulan sesudah kemerdekaan diproklamirkan dan kemudian diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950, ternyata kurang cocok untuk Indonesia. Persatuan yang dapat digalang selama menghadapi musuh bersama dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan-kekuatan konstuktif sesudah kemerdekaan tercapai. Karena lemahnya benih-benih demokrasi sistem parlementer memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat. Demokrasi periode 1959-1965, ciri-ciri periode ini adalah dominasi dari Presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis dan meluasnya peranan ABRI sebagai suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari kemacetan politik melalui pembentukan kepemimpinan yang kuat. UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang Presiden untuk bertahan selam sekurang-kurangnya lima tahun. Akan tetapi ketetapan MPRS No. III/1963 yang mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup telah membatalkan pembatasan waktu lima tahun ini (UUD memungkinkan seorang Presiden untuk dipilih kembali) yang ditentukkan oleh UUD. Demokrasi pada periode 1965-1998, landasan formil periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 serta ketetapan-ketetapan MPRS. Dalam usaha untuk 9 Dede Rosyada dkk. demokrasi, hak asasi manusia dan masyarakat madani, (Jakarta: Prenada media, 2005), hlm.130

21 meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD yang telah terjadi dalam masa demokrasi terpimpin, kita telah mengadakan tindakan korektif Demokrasi pada periode 1998-sekarang, runtuhnya rezim otoriter Orde Baru telah membawa harapan baru bagi tumbuhnya demokrasi di Indonesia. Bergulirnya reformasi yang mengiringi keruntuhan rezim tersebut menandakan tahap awal bagi transisi demokrasi Indonesia. Transisi demokrasi merupakan fase krusial yang kritis, karena dalam fase ini akan ditentukkan ke mana arah demokrasi yang akan dibangun. Selain itu dalam fase ini pula bisa saja terjadi pembalikan arah perjalanan bangsa dan negara yang akan menghantar Indonesia kembali memasuki masa otoriter sebagaimana yang terjadi pada periode orde lama dan orde baru. Secara umum, ada dua konsep yang dominan dalam diskursus demokrasi modern, yaitu konsep demokrasi Barat dan konsep demokrasi Komunis. Konsep barat lebih menekankan pada elemen-elemen substansif. Perbedaan ini oleh William Ebestein 10 diiliustrasikan pada kasus pemaknaan demokratisasi untuk Jerman pasca Perang Dunia II, Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Uni Soviet yang tergabung dalam kekuatan Sekutu menguasai negeri itu. Negara-negara Sekutu itu sepakat mendemokratisasi Jerman. Namun antara ketiga negara Barat dan Uni Soviet tidak sepakat tentang apa makna dan impelemntasi dari gagasan demokratisasi itu. Bagi Barat, demokratisasi berarti prinsip atau metode-metode dasar serta proses dalam kehidupan publik Jerman, seperti pemilihan umum yang bebas, 10 William Ebestein, Democracy dalam William D. Halsey & Bernard Johnston (Eds), Collier s Encyclopedia (New York: Macmillan Education Company, 1988),VIII, hlm.75

22 kebebasan pers, persamaan di muka hukum, kebebasan berbicara dan berserikat, serta kebebasan beroposisi. Sedang menurut konsep komunis, demokratisasi Jerman berarti menguatkan pemerintahan yang akan mewujudkan apa yang mereka klaim sebagai kepentingan terbaik bagi masyarakat Jerman. Dalam kacamata komunis, kepentingan terbaik itu tidak lain adalah komunisme. Karena itu, menurut Uni Soviet, demokratisasi Jerman berarti mengakhiri kapitalisme dan menggantinya dengan komunisme. Menurut konsep Barat, rakyat adalah hakim terbaik bagi kepentingan mereka sendiri. Karena itu, rakyat harus diberi kebebasan penuh untuk mengeksperikan pandangan dan aspirasinya. Sedangkan dalam teori komunis, yang mempunyai hak untuk mengambil keputusan adalah mereka yang mengetahui kebenaran, yaitu minoritas kecil yang berkuasa dalam partai komunis. 11 B. Demokrasi: Tujuan, Cita-cita dan Keuntungan Demokrasi Demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Karena itu demokrasi memerlukan usaha nyata setiap warga dan perangkat pendukungnya yaitu budaya yang kondusif sebagai manifestasi dari suatu kerangka berpikir dan rancangan masyarakat. Dalam menghadapi sejarah yang demikian panjang, mengapa kita harus percaya bahwa demokrasi adalah suatu cara yang lebih baik untuk 11 William Ebestein, Democracy dalam William D. Halsey & Bernard Johnston (Eds), Collier s Encyclopedia (New York: Macmillan Education Company, 1988),VIII,hlm.76

23 memerintah negara dibandingkan alternatif lain yang bukan demokratis?, menurut Robert A. Dahl bahwa demokrasi paling tidak mempunyai keunggulan dalam sepuluh hal, yaitu sebagai berikut: 12 1. Demokrasi menolong mencegah tumbuhnya pemerintahan oleh kaum otokrat yang kejam dan licik. 2. Demokrasi menjamin bagi warga negaranya sejumlah hak asasi yang tidak diberikan oleh sistem-sistem yang tidak demokratis. 3. Demokrasi menjamin kebebasan pribadi yang lebih luas bagi warga negaranya daripada alternatif lain yang memungkinkan. 4. Demokrasi membantu orang-orang untuk melindungi kepentingan pokok mereka. 5. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi orang-orang untuk menggunakan kebebasan menentukan nasibnya sendiri, yaitu untuk hidup di bawah hukum yang mereka pilih. 6. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk menjalankan tanggung jawab moral. 7. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih total daripada alternatif lain yang memungkinkan. 8. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat membantu perkembangan kadar persamaan politik yang relatif tinggi. 12 Robert A. Dahl, Perihal demokrasi; judul asli: On Democracy diterjemahkan oleh : A. Rahman Zaenudin(Jakarta: yayasan obor Indonesia, 2001), hal.84-85

24 9. Negara-negara demokrasi perwakilan modern tidak berperang satu sama lain. 10. Negara-negara dengan pemerintahan yang demokratis cenderung lebih makmur daripada negara-negara dengan pemerintahan yang tidak demokratis. Pemerintahan-pemerintahan yang demokratis menyediakan kemungkinan terbaik bagi akuntabilitas, bersikap responsif terhadap tuntutan rakyat, mendorong perdamaian, mudah diprediksi (sikap dan perilakunya) dan menciptakan tata pemerintahan yang baik (good governence). Tegasnya, menurut Robert Dahl, Demokrasi memberikan jaminan kebebasan yang tak tertandingi oleh sistem politik apapun. 13 Secara instrumental, demokrasi mendorong kebebasan melalui tiga cara. Pertama, pemilu yang bebas dan adil yang secara inheren mensyaratkan hak-hak politik tertentu untuk mengeskpresikan pendapat, berorganisasi, oposisi, serta hak-hak politik mendasar semacam ini tak mungkin hadir tanpa pengakuan terhadap kebebasan sipil yang lebih luas. Kedua, demokrasi memaksimalkan peluang bagi penentuan nasib sendiri ( self-determination), setiap individu hidup di bawah aturan hukum yang dibuat oleh dirinya sendiri. Ketiga, demokrasi mendorong otonomi moral, yakni kemampuan setiap warga negara membuat pilihan-pilihan normatif, dan karenanya pada tingkat yang paling mendalam, demokrasi mendorong kemampuan untuk memerintah sendiri (selfgoverning). 13 Robert A. Dahl, Democracy and Its Critics, (New Haven: yale University Press, 1989), Viii; pada kutipan hal. 88-89