ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI. Oleh: HENNI MANIK NIM:ERA1D009123

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL, KONSEP DIRI, DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KECAMATAN PITURUH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi tidak

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PENGEDALIAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Naskah Publikasi Ilmiah. Derajat Sarjana S-1. Oleh: IBNU TRI WICAKSONO A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

I. PENDAHULUAN. teratur, dan berencana yang berfungsi untuk mengubah atau mengembangkan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Masalah. 1. Latar Belakang. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya menyiapkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

IDENTIFIKASI KONSEP DIRI SISWA YANG MEMILIKI PRESTASI BELAJAR RENDAH DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki ambang millennium ketiga, masyarakat Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

ARTIKEL ILMIAH. Kecerdasan Emosional Dalam Kegiatan Belajar Siswa Kelas III. Di SMP Negeri 7 Kota Jambi. Oleh : DESWATI ERA1D08063

BAB I PENDAHULUAN. minat, sikap, perilaku, maupun dalam hal emosi. Tingkat perubahan dalam sikap

FAKTOR PENYEBAB PELANGGARAN DISIPLIN PADA SISWA SMP NEGERI 19 KOTA JAMBI

BAB II LANDASAN TEORI

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ATMOSFER KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI. Oleh : SRI ARFINA YULIA NENGSIH ERA1D010025

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGANANTARA KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI. Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa. Masa remaja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan adalah karyawan yang berkualitas.

HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU MEMBOLOS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PAKEL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN. secara terpadu. UU RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peristiwa merosotnya moral di kalangan remaja, akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan, persoalan-persoalan dalam kehidupan ini akan selalu. pula menurut Siswanto (2007; 47), kurangnya kedewasaan dan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah

KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA KELAS X SMA KATHOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja sebagai sebuah tahapan dalam kehidupan seseorang yang berada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Bullying. ketidaknyamanan fisik maupun psikologis terhadap orang lain. Olweus

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KONTROL DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG JURNAL FIRDILA ARIESTA NPM:

2016 HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN STRES REMAJA SERTA IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. Kecerdasan awalnya dianggap sebagai kemampuan general manusia untuk

HUBUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional tujuan pendidikan adalah agar siswa secara aktif. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

EMOSI NEGATIF SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI LIMAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN INTENSI ALTRUISME PADA SISWA SMA N 1 TAHUNAN JEPARA

ARTIKEL ILMIAH PARTISIPASI GURU PEMBIMBING DALAM MENDORONG MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 16 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang harus hidup di tengah lingkungan sosial. Melalui proses sosialisasi. mengadakan interaksi sosial dalam pergaulannya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyenangkan dan muncul dalam bermacam-macam bentuk dan tingkat kesulitan,

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII B DI SMP NEGERI 4 PACITAN TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KOHESIVITAS PEER GROUP PADA REMAJA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa.

PERBEDAAN KONSEP DIRI NEGATIF ANTARA REMAJA YANG SEKOLAH DAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH. Nurul Uliyah Fakultas Psikologi Universitas Yudharta Pasuruan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya, yang

BAB I PENDAHULUAN. pada meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-temannya. Jalinan

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 11 JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa membutuhkan kehadiran orang lain untuk berinteraksi

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. Penelitian yang berkaitan dengan masalah penyesuaian diri sudah

1. PENDAHULUAN. Peningkatan kemajuan teknologi merupakan suatu proses yang terjadi dalam

Pengaruh Kelelahan Emosional Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika. Meilantifa

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

BAB II LANDASAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda, antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. di dunia ini, makin bertambah kompleks masalah-masalah kehidupan manusia dan

MODUL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH ( PROBLEM-BASED INSTRUCTION) DILIHAT DARI GAYA BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

Definisi remaja menurut para ahli - Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yaitu diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Penyuluhan (Guideance and Conseling), merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pada remaja dapat diselesaikan. Apabila tugas tugas pada remaja

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tita Andriani, 2013

KUALITAS INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 24 KOTA JAMBI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

BAB II TINJAUAN TEORI. yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang

SKRIPSI PENGARUH EKOSISTEM PENDIDIKAN TERHADAP KEMATANGAN EMOSI SISWA DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. sebenarnya ada dibalik semua itu, yang jelas hal hal seperti itu. remaja yang sedang berkembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimana individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju. dewasa. Dimana pada masa ini banyak terjadi berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. pergolakan dalam dalam jiwanya untuk mencari jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik dan psikisnya. Karena dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu periode yang disebut sebagai masa strum and drang,

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN PENGENDALIANN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Disiplin Belajar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai makhul sosial, manusia tidak akan dapat bertahan hidup sendiri. Interaksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

Transkripsi:

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Oleh: HENNI MANIK NIM:ERA1D009123 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Oleh : Henni Manik Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi Remaja yang begitu mudah terstimulus untuk berperilaku menyimpang adalah remaja yang memiliki konsep diri yang negatif. Dengan konsep diri negatif remaja tersebut tidak dapat membuat dirinya menjadi diri sendiri dan akan mudah goyah dalam pendiriannya, sehingga dapat diartikan remaja tersebut memiliki kecerdasan emosional rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan besarnya hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Penelitian ini dibatasi pada hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Kota Jambi. Sampel pada penelitian ini berjumlah 77 orang dengan ukuran penerikan sampel sebesar 55%. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan menggunakan angket yang diisi oleh siswa sebagai subyek penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang berusaha mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Kota Jambi dengan nilai korelasi sebesar 0,283 menunjukkan korelasinya rendah: hubungan jelas tetapi kecil. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar pihak sekolah menyediakan sarana dan prasarana guna peningkatan konsep diri dan kecerdasan emosional siswa. Oleh karena itu direkomendasikan kepada guru pembimbing disekolah untuk memberikan pelayanan yang ekstra dalam meningkatkan konsep diri siswa agar siswa memiliki kecerdasan emosi yang baik pula. Kata Kunci : I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN ATAU KAJIAN PUSTAKA III. METODE / METODOLOGI PENELITIAN IV. KESIMPULAN V. DAFTAR PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI Oleh : Henni Manik Program Studi Bimbingan Konseling FKIP Universitas Jambi RINGKASAN Konsep diri sebagai gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosioanal aspiratif dan prestasi yang mereka capai. Konsep diri merupakan salah satu aspek yang cukup penting bagi individu dalam berprilaku. Kecerdasan emosional tidak dapat di miliki secara tiba tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya. Begitu pula dengan konsep diri tumbuh dari interaksi seseorang dengan orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya. Remaja di katakan memiliki kecerdasan emosional yang baik bila di lihat dalam hal remaja mampu memberi kesan yang baik tentang dirinya, mampu mengungkapkan emosi sendiri dengan baik, dapat mengendalikan perasaan. Sedangkan remaja yang memiliki konsep diri positif mampu merasakan dorongan dan keinginan dari perasaan marah, sedih, bahagia dengan kata lain remaja tersebut mampu mengenali emosinya dengan baik sehingga dapat di katakan remaja tersebut memiliki kecerdasan emosioanal yang baik pula. Penelitian ini bertujuan untuk Mengungkapkan besarnya hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa kelas XI di SMA Negeri 10

Kota Jambi. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang berusaha mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Kota Jambi dengan nilai korelasi sebesar 0,283 menunjukkan korelasinya rendah: hubungan jelas tetapi kecil. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan agar pihak sekolah menyediakan sarana dan prasarana guna peningkatan konsep diri dan kecerdasan emosional siswa. I. PENDAHULUAN Era globalisasi telah membuat kehidupan mengalami perubahan yang signifikan yaitu nilai moral dan sosial budaya yang cenderung kepada pola perilaku yang menyimpang. Pola perilaku budaya luar sering kali dianggap sebagai simbol kemajuan dikalangan anak remaja. Tidak sekedar mengadopsi pola atau cara budaya luar sementara sering mengesampingkan nilai nilai moral dan mental generasi muda anak remaja. Jika tidak dikontrol serta diawasi, hal ini dapat memicu timbulnya masalah sosial. Hal ini menunjukkan betapa besar gejolak emosi yang ada dalam diri individu bila berinteraksi dalam lingkungan. Adanya sifat pemberontakan pada diri anak tampak pada kecenderungan anak untuk melakukan tindakan tindakan yang mengandung resiko. Perilaku menyimpang ini tampak dalam perilaku terlibat perkelahian antar pelajar.

Setiap masalah atau konflik dapat mengundang emosi. Emosi yang datang dapat mengacaukan penyelesaian masalah apabila tidak dikendalikan dengan baik. Misalnya seorang siswa sedang mengalami kesalahpahaman dengan teman sebayanya, jika siswa tersebut tidak dapat mengendalikan rasa benci terhadap temannya maka yang terjadi adalah kemarahan yang berakibat memunculkan sisi negatif. Akan tetapi bila rasa kebencian itu dapat di redam maka siswa tersebut akan berusaha untuk memaafkan itu semua. Ia akan mencoba untuk tidak melarutkan rasa kemarahan dalam dirinya. Kondisi kecerdasan emosi yang kurang baik mengakibatkan anak kurang memahami orang lain, sehingga anak cenderung berorientasi pada diri sendiri, dan cenderung menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang ada, kecerdasan emosional yang rendah ditandai dengan ketidakmampuan remaja dalam menjalin relasi antar pribadi. Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan perilakunya. Apabila dia memandang dirinya buruk maka perilakunya pun akan menjadi buruk, begitu pula sebaliknya. Dengan konsep diri yang baik seorang dapat melakukan penilaian tentang diri melalui hubungan dan aktifitas sosialnya. Dari perilaku negatif remaja diatas tersebut diatas dapat di simpulkan bahwa remaja yang begitu mudah terstimulus untuk berperilaku menyimpang adalah remaja yang memiliki konsep diri yang negatif. Dengan konsep diri negatif remaja tersebut tidak dapat membuat dirinya menjadi diri sendiri dan akan mudah goyah dalam pendiriannya, sehingga dapat diartikan remaja tersebut

memiliki kecerdasan emosional rendah karena tidak mampu memotivasi diri, mengola emosi, serta tidak mampu berempati dan membina hubungan dengan orang lain. Berdasarkan permasalahan diatas peneliti merasa tertarik untuk mengangkat penelitian ini dalam bentuk skripsi dengan judul Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 10 Kota Jambi. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Konsep diri Hurlock dalam Ghufron & Risnawati (2010 : 13) mendefinisikan konsep diri sebagai gambaran seseorang mengenai diri sendiri yang merupakan gabungan dari keyakinan fisik, psikologis, sosial, emosioanal aspiratif dan prestasi yang mereka capai. Seperti yang dikemukakan Burns dalam Slameto (2010:182) konsep diri adalah persepsi keseluruhan yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri. Sedangkan menurut Atwater dalam Desmita (2010:164) mendefinisikan konsep diri sebagai sistem yang dinamis dan kompleks dari keyakinan yang di miliki seseorang tentang dirinya, termaksud sikap, perasaan, persepsi, nilai nilai dan tingkah laku yang unik dari individu tersebut. Dari berbagai pendapat tentang konsep diri dapat diambil kesimpulan bahwa konsep diri adalah gagasan serta cara pandang seseorang secara menyeluruh tentang diri sendiri yang mencakup kemampuan, keyakinan,

pandangan dan penilaian terhadap dirinya sendiri yang di peroleh dari pengalaman dan interaksi dengan orang lain. B. Kecerdasan emosional Goleman dalam Mulyaningtyas dan Hadiyanto (2006:29) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan serta mengatur keadaan jiwa. Seperti yang di kemukakan Uno, B (2006:68) mendefinisikan kecerdasan emosional merupakan kemampuan seperti kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berfikir serta berempati dan berdoa. Menurut Coper dan Sawaf dalam Mulyaningtyas dan Hadiyanto (2006:30) mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. III. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang berusaha mencari hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini mengungkapkan hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa kelas XI DI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengolahan data dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA Negeri 10 Kota Jambi dengan nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,283. Ini berarti bahwa hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional berada pada korelasi rendah dan hubungan jelas tetapi kecil. V. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil pengolahan data dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa kelas XI SMA Negeri 10 Kota Jambi dengan nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,283. Ini berarti bahwa hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional berada pada korelasi rendah dan hubungan jelas tetapi kecil. 2. Hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara konsep diri dengan kecerdasan emosional siswa di SMA Negeri 10 Kota Jambi maka hasil penelitian tersebut dapat diimplikasikan ke dalam bimbingan dan konseling. 3. Layanan yang dapat dilaksanakan berdasarkan hasil penelitian tersebut antara lain layanan konseling perorangan, konseling kelompok dan bimbingan kelompok.

DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z. 2012. Ikhtisar Bimbingan dan Konseling Di Sekolah.Bandung : PT. Yrama Widya. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Ghufron, N. & Risnawati, R. 2010. Teori Teori Psikologi. Jogjakarta : PT. AR Ruzz Media. Gunawan. 2003. http//.www.ejournal-unisma.net/ojs/717/641sep2008 Uno, B.H. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hamachek. 2001. http//.www.ejournal-unisma.net/ojs/717/641sep2008 http://riswantobk.wordpress.com/2011/04/15/pelaksanaan http://jurnal.upi.edu/file/26-nurnaningsih.pdf Mulyaningtyas, R & Hadiyanto, P.Y. 2006. Bimbingan dan Konseling SMA. Jakarta : PT. Erlangga. Rakhmat, J. 2011. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Sobur, A. 2003. Psikologi Umum. Bandung : PT. Pustaka Setia. Steven & Howard. 2002. http//.www.ejournal-unisma.net/ojs/717/641sep2008 Sutja, A. dkk. 2014. Panduan Penulisan Skripsi. Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Jambi. Walgito. 1993. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2761/1/ Yusuf, S. & Nurihsan, J. 2010. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.