KULIAH KERJA PROFESI (KKP) 2012

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BIDANG GIZI MASYARAKAT TERINTEGRASI DENGAN KULIAH KERJA NYATA BERBASIS PROFESI (KKN-P) IPB

KULIAH KERJA NYATA- TEMATIK (KKN-T) DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2017

LANDASAN KEGIATAN KKP

Dr. Rimbawan (Ketua Departemen Gizi Masyarakat, FEMA-IPB)

KULIAH KERJA NYATA- PROFESI (KKN-P) DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015

OLEH: DODIK BRIAWAN (KULIAH PEMBEKALAN KKP ILMU GIZI, BOGOR, 5 MEI 2012) KOMPETENSI KKP/Internship (AIPGI)

Lingkup program/kegiatan KKP untuk meningkatkan ketahanan pangan rumahtangga berbasis sumberdaya lokal

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PELAKSANAAN KEGIATAN. No Program Indikator Kegiatan evaluasi Rencana Tindak lanjut 1 Kesehatan Ibu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan memiliki peranan penting dalam tumbuh kembang

Outline. Kuliah Kerja Profesi Departemen IKK 5/10/2012 LOGO. Pendahuluan. Kegiatan KKP bagi Departemen IKK. Keprofesian IKK. Lingkup dan Program IKK

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

VI. RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM REVITALISASI Identifikasi SWOT pada Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

RUANG LINGKUP PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

PROGRAM PEMBERDAYAAN KELUARGA DI MASYARAKAT

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Manfaat Penyuluhan Gizi dalam Upaya Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RPJMD Kab. Temanggung Tahun V 50

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

MASYARAKAT DAN KELUARGA SEBAGAI MUTIARA UNTUK KEMAJUAN BANGSA INDONESIA. Oleh: Prof. Dr. Clara M. Kusharto, MSc

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. kehidupan (1000 HPK) yaitu 270 hari selama kehamilan, dan 730 hari pada kehidupan pertama

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENGETAHUAN GIZI IBU BALITA DI DESA PASIRLANGU CISARUA BANDUNG BARAT

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi atau peran serta masyarakat mempunyai arti yang sangat luas, yang pada

BAB PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

FOKUS KEGIATAN PPM. 1. Kuliah kerja nyata_tematik (KKN-T)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status

SILABUS MATAKULIAH PRAKTEK KEWIRAUSAHAAN

Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi 5. INDIKATOR KINERJA (outcome)

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN. cerdas dan produktif. Indikatornya adalah manusia yang mampu hidup lebih lama

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSBINDU PTM

Oleh: Prastowo LPPM-IPB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini terdiri dari kesimpulan yang mencerminkan hasil yang didapatkan dari penelitian

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi memiliki dimensi luas, tidak hanya masalah kesehatan tetapi

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PRAKTEK KADARZI DI KECAMATAN TRIENGGADENG KABUPATEN PIDIE JAYA

PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA PUSKESMAS TAMAMAUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. target Millenium Depelopment Goals (MDGs) Dimana angka kematian bayi

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BAYI DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6-12 BULAN DI DESA MANGGUNG SUKOREJO MUSUK BOYOLALI

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 747/Menkes/SK/VI/2007 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL KELUARGA SADAR GIZI DI DESA SIAGA

EVALUASI KINERJA DINAS KESEHATAN KAB. BOALEMO TAHUN 2016 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN UNTUK MENCAPAI TARGET

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan yang merugikan kesehatan. Hal-hal ini secara langsung menjadi. anak usia dibawah 2 tahun (Depkes RI, 2009)

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan zat gizi bagi bayi sampai usia dua tahun merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL BAGI PENYANDANG DISABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas dalam pembangunan Bangsa

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PERBAIKAN GIZI

I. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUMEDANG SELATAN Jln. Pangeran Kornel No. 48 Telp Sumedang 45313

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) Keluarga sadar gizi (Kadarzi) adalalah suatu keluarga yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di suatu wilayah kerja puskesmas,

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

Nizwardi Azkha, SKM,MPPM,MPd,MSi

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

SINERGITAS DESA DAN KELURAHAN SIAGA AKTIF DENGAN STBM drg. Rarit Gempari, MARS Puspromkes

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI KESEHATAN IBU, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. rawan terhadap masalah gizi. Anak balita mengalami pertumbuhan dan. perkembangan yang pesat sehingga membutuhkan suplai makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT UNIT OEGANISASI ESELON I KL DAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAAH (SKPD)

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 5 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. penting yaitu memberikan air susu ibu kepada bayi segera dalam waktu 30

A. PROFIL DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Transkripsi:

KULIAH KERJA PROFESI (KKP) 2012 TEMA KKP IPB: PENGEMBANGAN PERTANIAN BERKELANJUTAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL 1

Tujuan Khusus KKP Gizi Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam profesi gizi untuk mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan gizi di masyarakat serta mengaplikasikan keilmuannya dalam mengatasi masalah tersebut secara lintas sektor /profesi (interprofessional collaboration) Pelaksanaan KKP GM 2012 Waktu: 25 Juni -11 Agustus 2012 Lokasi: 9 Kabupaten Peserta KKP IPB 2012: FEMA, FAPERTA, FEM, FAPET Mahasiswa Departemen Gizi Masyarakat: 116 Mahasiswa 2

Lokasi Kegiatan Kabupaten Banjarnegara Kabupaten Brebes Kabupaten Garut Kabupaten Pekalongan Kabupaten Tegal Kabupaten Indramayu Kabupaten Bandung Kabupaten Cilacap (Nusa Kambangan) PT. Arutmin Indonesia (Kalsel) KKP GIZI MASYARAKAT 3

Deskripsi KKNI Level 6 Sarjana Gizi Mampu menerapkan Iptek Gizi terkini dalam mengembangkan dan memodifikasi pelayanan gizi (untuk semua kasus gizi), melalui analisis masalah gizi secara sistematis sesuai bukti serta beradaptasi secara mandiri dalam pengambilan keputusan. Menguasai pengetahuan dan metode pengembangan pelayanan gizi berdasarkan ilmu gizi, pangan, biomedik, komunikasi, manajemen, sosial dan humaniora, untuk dapat mengembangkan strategi pelayanan gizi serta advokasi pangan-gizi-kesehatan. Mampu mengambil keputusan dalam pengelolaan sistem pelayanan gizi untuk mengatasi permasalahan di lingkup kerja, berkomunikasi efektif dan kritis, empati pada klien dan tim kerja pada tingkat internal serta eksternal organisasi KOMPONEN KOMPETENSI SARJANA GIZI 1. Mengidentifikasi masalah gizi, merumuskan alternatif pemecahan dan rekomendasinya 2. Mencari berbagai informasi dari berbagai sumber untuk pemecahan permasalahan 3. Berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan gizi 4. Merencanakan program pangan dan gizi di suatu wilayah 5. Merencanakan dan melaksanakan konseling gizi 6. Merencanakan dan melaksanakan penyuluhan gizi 7. Menerapkan prinsip ilmu gizi dlm konteks permasalahan gizi saat ini. PROGRAM UTAMA 1. Pemberdayaan Posyandu 2. Pendampingan keluarga dengan balita gizi kurang/ buruk 3. Advokasi Perencanaan pangan dan gizi di desa 4

Learning Outcomes KKP Gizi Masyarakat 2012 1. Merumuskan kerangka fikir dengan mencari, merunut, menyarikan informasi dari berbagai sumber; dan berfikir kritis dalam rangka pemecahan berbagai masalah gizi 2. Merencanakan program pangan dan gizi di desa/kecamatan 3. Merencanakan dan melaksanakan konseling gizi 4. Merencanakan dan melaksanakan penyuluhan gizi 5. Merencanakan dan melaksanakan advokasi perbaikan gizi pada berbagai institusi ditingkat desa/kecamatan 6. Melaksanakan kerjasama antar mitra dan antar profesi (interprofessional collaboration) dalam upaya perbaikan gizi. Revitalisasi Posyandu 5

Revitalisasi Posyandu Sasaran kegiatan : revitalisasi satu Posyandu di lokasi yang belum berjalan dengan baik. Pemilihan Posyandu yang akan dibina berdasarkan kesepakatan dengan Desa/Kelurahan dan rekomendasi Puskesmas setempat. Seluruh kader pada Posyandu yang terpilih di kecamatan lokasi akan dilibatkan dalam kegiatan revitalisasi Posyandu. Kader Posyandu yang potensial akan dipilih untuk mengikuti kegiatan pendampingan secara intensif terhadap anak balita gizi buruk/kurang Kegiatan penimbangan setelah revitalisasi minimal 1 kali Pendampingan Keluarga Balita Gizi Kurang/Buruk 6

Pendampingan gizi kurang/buruk Sasaran kegiatan ini secara umum adalah seluruh anak balita di lokasi KKP, secara khusus anak balita penderita gizi kurang/buruk kurang Satu mahasiswa yang didampingi seorang kader Posyandu akan mendampingi secara intensif keluarga didalam perawatan anaknya (caring) yang penderita gizi buruk atau gizi kurang Pendampingan ini harus dilakukan oleh seluruh mahasiswa peserta KKP secara individual. Advokasi Perencanaan Pangan dan Gizi Wilayah 7

Advokasi perencanaan pangan dan gizi wilayah Sasaran kegiatan ini adalah Tim Pangan Desa (Kades dan staf) Mahasiswa mengidentifikasi permasalahan pangan dan gizi di wilayah KKP Mahasiswa mengidentifikasi potensi di masing2 wilayah, tmsk program kemiskinan untuk peningkatan ketahanan pangan wilayah Mahasiswa melakukan audiensi dengan Tim Pangan Desa untuk mempelajari dan memberikan masukan perbaikan pangan dan gizi wilayah Contoh kegiatan kkp mahasiswa gizi masyarakat tahun lalu 8

PROGRAM PENYULUHAN Program Utama : Penyuluhan pada ibu yang memiliki anak balita Program penyuluhan lainnya : Penyuluhan PUGS (Pedoman Umum Gizi Seimbang) Penyuluhan PHBS (Pola hidup bersih dan sehat) Pelatihan kader posyandu Penyuluhan keamanan pangan Penyuluhan ASI Ekslusif dan Inisiasi Menyusui Dini PROGRAM KONSELING GIZI Program Utama : Konseling gizi pada ibu-ibu di puskesmas Pendampingan penanganan gizi kurang/buruk Setiap mahasiswa melakukan pendampingan pada minimal 1 orang balita gizi kurang. Melakukan konsultasi gizi di rumah klien Monitoring berat badan secara berkala Pemberian suplemen gizi 9

PROGRAM KETAHANAN PANGAN Program : Analisa situasi pangan dan gizi Pengenalan kewirausahaan IRT berbasis sumber daya pangan lokal Pembuatan produk dalam rangka peningkatan nilai tambah dan diversifikasi pangan Pemanfaatan pekarangan sekolah Pemanfaatan pekarangan rumah Program Advokasi Program : FGD : inisiasi musyawarah desa dalam rangka penyelesaian masalah desa Advokasi dan Inisiasi Program Donatur Peduli Posyandu Advokasi Gizi Buruk : menjamin keberlangsungan penanganan gizi buruk (di tingkat desa/kecamatan) Pembentukan Gapoktan (gabungan kelompok tani) 10

Program : Program Advokasi Penguatan kelembagaan UPPKS (Upaya Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera Revitalisasi Posyandu : Advokasi penambahan kader Advokasi masalah desa ke tingkat kecamatan secara lintas sektor. 11