BAB I PENDAHULUAN. terhadap keinginan serta kebutuhan pasar agar dapat memberikan kepuasan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2001, h.1. 1 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan 'Untuk Menaikkan Pangsa Pasar', Jakarta: PT Rineka

BAB 1 PENDAHULUAN. pentingnya kesehatan sebagai hak azasi manusia. Sehat merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu industri jasa pemberi pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kecenderungan menuntut kualitas pelayanan yang lebih baik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

PENDAHULUAN. seperti yang disajikan oleh data dibawah ini: Tabel I. Data Populasi Kota Bandung. Pria Wanita

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Tim keperawatan merupakan anggota tim kesehatan garda depan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen dalam. merasakan kepuasan terhadap kualitas yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. karena konsumen terdiri dari beberapa segmen, gaya hidup dan kepribadian yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa pelayanan dari suatu rumah

BAB I PENDAHULUAN. Di negara mana pun, termasuk Indonesia, keadaan perekonomian sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang sering terlupakan namun sebenarnya sangatlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Peran utama pemerintah terhadap rakyat adalah memberikan. pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Otonomi Daerah dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia

BAB V HASIL DAN ANALISA

1. Nama :... Jenis Kelamin : Pria Perempuan. 3. Pekerjaan : PNS Dosen / Guru. 4. Pendidikan Terakhir : SD SLTP. Doktor (S3)

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah kemampuan rumah sakit dalam memberikan layanan kepada pasien.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah sektor jasa yang mampu menciptakan kesempatan kerja lebih

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memperoleh pengetahuan yang cukup secara terus. potensial dengan produk atau jasa yang ditawarkan.

BAB V PENUTUP. 5.1 Ringkasan Pelaksanaan Kegiatan KKP. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang ketat dan kompetitif dari dunia usaha.. Konsekuensi dari hal. kebutuhan pokok maupun untuk kegiatan lainnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Selvy Normasari dkk (2013) mengenai Pengaruh

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan peluang bagi rumah sakit itu sendiri (Luck, 2000 dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar


BAB I PENDAHULUAN. merupakan pusat latihan tenaga kesehatan, serta untuk penelitian biososial.

BAB I PENDAHULUAN Sejarah dan Perkembangan Singkat Organisasi

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan aktivitasnya sehari-hari (Noor, 2001). World Health Organization (WHO)

ANALISIS VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keinginan, dan harapannya dapat dipenuhi melalui jasa atau produk yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit untuk memberikan informasi, fasilitas

I. PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan Indonesia dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dengan harapan sebelum pasien

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. saja membuat RS mampu untuk bersaing dan tetap exist di masyarakat. Bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, pelayanan prima merupakan elemen utama di rumah

MANAJEMEN MUTU (KEPUASAN PELANGGAN)_AEP NURUL HIDAYAH_(RKM )_REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN_POLITEKNIK TEDC BANDUNG

ANALISIS SIKAP KONSUMEN RAWAT INAP ATAS KUALITAS PELAYANAN RUMAH SAKIT MITRA HUSADA DI PRINGSEWU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, maka. yang diberikan bagian Klinik Anak.

BAB I PENDAHULUAN. memilih barang atau jasa yang sesuai dengan keinginan mereka. Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kesehatan tersebut dengan biaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Bab ini menjelaskan kesimpulan dari temuan penelitian yang telah dilakukan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya jumlah rumah sakit di Indonesia menjadikan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya taraf hidup masyarakat, menyebabkan terjadinya peningkatan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996)

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan karena kesehatan dinilai sangat berharga dan mahal. Dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dewasa ini membawa manusia untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Gambaran kepuasan..., Venty Rahma Ayunda, FKM UI,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat antar perusahaan dalam dunia bisnis seluruh dunia cukup dirasakan sekarang ini. Hal ini menuntut setiap perusahaan peka terhadap keinginan serta kebutuhan pasar agar dapat memberikan kepuasan pelanggan dengan memperhatikan kualitas pelayanannya, khususnya bidang jasa. Jasa/layanan (service) adalah segala tindakan atau kinerja yang ditawarkan antara pihak satu dengan pihak lain yang tidak berwujud dan tidak terikat kepemilikan oleh suatu pihak (Kotler, 2009 : 36). Kualitas jasa dapat ditentukan dari upaya pemenuhan kepentingan pelanggan serta ketepatan penyampaian dalam memenuhi kepentingan pelanggan (Tjiptono, 2006 : 59). Perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa harus memperhatikan kualitas organisasi atau perusahaannya, karena kualitas dalam bidang jasa memiliki hubungan yang sangat kuat antara pelanggan dengan perusahaan. Organisasi dalam sektor pemerintah yang bergerak dalam bidang jasa meliputi jasa penyedia lapangan kerja, lembaga pinjaman, jasa milter, kepolisian, pemadam kebakaran, jasa pos, lembaga peraturan, sekolah, dan rumah sakit (Kotler, 2009 : 36). Bertumbuhnya usaha dalam bidang jasa mengakibatkan semakin banyaknya pesaing antar perusahaan sejenis. Perusahaan perlu memberikan kualitas pelayanan yang baik sebagai salah satu cara untuk membedakan dari pesaing. Karena dengan memberikan layanan yang baik akan memberikan nilai tambah bagi suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. 1

2 Rumah sakit sebagai salah satu organisasi yang penting untuk memperhatikan kualitas pelayanannya dalam mengatasi keluhan pasien secara cepat dan tepat. Ada beberapa pengertian mengenai rumah sakit dari para ahli. Salah satunya menurut Wolper dan Penna (1997), rumah sakit adalah sebagai tempat untuk orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran juga sebagai tempat pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat, dan tenaga profesi kesehatan lainnya yang diselenggarakan (dalam Pahlevi, 2009 : 6). Kualitas pelayanan dalam menangani pelanggan yang datang adalah hal yang sangat perlu diperhatikan bagi setiap karyawan, perawat, dan dokter yang berada di rumah sakit. Rumah sakit milik pemerintah, maupun milik swasta. Di Semarang terdapat rumah sakit negeri dan swasta yang terus berusaha untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik agar dapat memuaskan pelanggan, juga memberikan nilai tambah untuk rumah sakitnya dari pesaing. Selanjutnya akan ditunjukan daftar rumah sakit yang dikelola pemerintah maupun swasta di kota Semarang. Tabel 1.1 Daftar Rumah Sakit yang Dikelola Pemerintah maupun Swasta di Kota Semarang Tahun 2014 NAMA RUMAH SAKIT JENIS KELAS Alamat RSU Dr. Kariadi RSU A Jl. Dr. Soetomo No.16,Semarang RS St. Elisabeth Semarang RSU B Jl. Kawi No.1,Semarang RS William Booth RSU D Jl. Let Jen S Parman 5,Semarang RS Telogorejo Semarang RSU B Jl. KH. Ahmad Dahlan Semarang Rumkit Tk.III Bhakti Wira Tamtama Smg RSU III Jl. Dr. Sutomo No.17, Semarang

3 NAMA RUMAH SAKIT JENIS KELAS Alamat RS Sultan Agung Semarang RSU B Jl. Raya Kaligawe Km.4,Semarang RSU Roemani RSU C Jl. Wonodri 2 No. 22,Semarang RSU Panti Wilasa I RSU C Jl. Citarum No 98 Semarang RS Jiwa Dr. Amino Gondohutomo RS Jiwa/ RSKO A Jl. Brigjen Sudiarto,Semarang RSUD Tugurejo Semarang RSU B Jl. Raya Tugurejo Semarang RS Hermina Pandanaran RSIA C Jl. Pandanaran No.24,Semarang RS Akabri Pol Semarang RSU IV RSIA Bahagia RSIA C RS Panti Wilasa II RSU C RSB Anugerah RSIA C RSB Bunda Semarang RS B C Jl. Sultan Agung Candi Baru Komplek AKPOL Jl. A Rachman Saleh No.71,Semarang Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo 50, Bugangan, Semarang Timur Jl. Kalisari Baru No.5-7,Semarang Jl. Brigjen Katamso No.8,Semarang RSK THT Dharma Usadha RSK THT - Jl. Kalimas Raya Semarang RSB Gunung Sawo I RSIA C Sumber: Hendry Widodo - metrosemarang.com Jl. Gunung Sawo No.21,Semarang Data di atas diunggah pada 27 Agustus 2014 oleh Hendry Widodo dengan mengambil data dari dinas kesehatan Kota Semarang. Rumah Sakit Columbia Asia yang menjadi obyek penelitian ini belum masuk dalam daftar tersebut karena rumah sakit tersebut baru melakukan operasional pertama kali pada 8 Juni 2014. Dari data tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan kelas antar rumah sakit yaitu kelas A, B, C, dan D. Perbedaan kelas rumah sakit muncul berdasarkan tingkat standar tertentu seperti kelengkapan alat medis, tersedianya tenaga paramedis, besaran tingkat cakupan sebagai rumah sakit rujukan. Rumah Sakit Columbia Asia termasuk dalam kelas B.

4 Tingkat kualitas sebuah produk (barang atau jasa) dapat dilihat dari kebutuhan pelanggan dan bagaimana persepsi pelanggan. Hal ini membuktikan kualitas sebuah produk ditentukan dari sudut pandang pelanggan, bukan dari penyedia jasa. Pelanggan yang mengkonsumsi, maka pelangganlah yang menentukan seberapa besar tingkat kualitas yang ditawarkan oleh perusahaan jasa (Tjiptono, 2006 : 61). Untuk melihat kualitas sebuah jasa, konsumen dapat menilai dari lima dimensi yaitu keandalan, responsivitas, jaminan, empati, wujud (Kotler, 2009 : 52). Keandalan (reliability) merupakan kemampuan yang harus ditunjukan dari suatu organisasi atau perusahaan kepada pelanggannya sesuai dengan janji yang ditawarkan sebelumnya (Umar, 2003 : 8). Tingkat kompetitif suatu organisasi dapat diukur di sini, dari seberapa besar perusahaan dapat melaksanakan pelayanan jasanya sesuai dengan janji yang ditawarkan untuk pelanggan. Dalam mewujudkan keandalannya, Rumah Sakit Columbia Asia Semarang telah memberikan layanan medis maupun non medis untuk melayani pasien yang datang. Responsivitas (responsiveness) adalah sebuah respon atau kesigapan yang muncul dari seorang karyawan untuk tanggap dalam membantu pelanggan, serta cepat dalam memberikan pelayanan dalam menangani transaksi atau keluhan pelanggan (Umar, 2003 : 8). Kecepatan serta ketepatan merupakan hal yang penting untuk kepentingan pelanggan khususnya dalam bidang jasa yang antara perusahaan dengan pelanggan berinteraksi langsung. Responsivitas yang diberikan oleh Rumah Sakit Columbia Asia Semarang adalah dengan tersedianya

5 layanan medis maupun non medis 24 jam juga dokter jaga yang akan melayani pasien. Jaminan (assurance) meliputi bagaimana kemampuan pengetahuan seorang karyawan tentang produk dengan tepat. Tingkat keramahan, perhatian, kesopanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan rasa aman pelanggan dalam memanfaatkan jasa juga merupakan faktor yang dapat meningkatkan keyakinan pelanggan pada perusahaan (Umar, 2003 : 8). Rumah Sakit Columbia Asia Semarang telah menyediakan perawat yang minimal pendidikannya D3 sesuai dengan kemampuan yang ditentukan. Setiap karyawan yang ada telah diberikan standar pelayanan selama berada di rumah sakit seperti daya tanggap yang tepat dalam menghadapi situasi di rumah sakit. Penanggung jawab untuk pasien rawat inap adalah dokter spesialis untuk menghadapi khasus tertentu. Empati (empathy) adalah pendekatan secara individual yang dilakukan perusahaan kepada pelanggan, seperti kemudahan menghubungi dan menggunakan jasa yang ditawarkan, kemudahan pelanggan dalam mendapatkan informasi yang jelas dari karyawan, serta usaha dari perusahaan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan (Umar, 2003 : 8). Rumah Sakit Columbia Asia Semarang telah menyediakan layanan panggilan ambulance selama 24 jam, adanya perawat yang bertugas selama 24 jam di rumah sakit. Wujud (tangibles) meliputi fasilitas fisik yang disediakan atau ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya, seperti gedung, lahan parkir yang memadahi, tingkat kebersihan, kerapian, kenyamanan, kelengkapan peralatan

6 komunikasi, dan bagaimana penampilan karyawannya (Umar, 2003 : 9). Rumah Sakit Columbia Asia Semarang telah menyediakan lahan parkir yang luas, gedung baru dengan design minimalis, interior dan eksterior yang diatur untuk memberikan kesan nyaman kepada pengunjung, kerapian serta keramahan yang diberikan oleh para karyawan juga diperhatikan oleh rumah sakit. Rumah sakit yang bertaraf internasional yang berbasis di Malaysia saat ini memiliki 24 rumah sakit yang tersebar di wilayah Malaysia, India, Vietnam, dan Indonesia. Salah satunya adalah Rumah Sakit Columbia Asia Semarang yang merupakan cabang ketiga di Indonesia setelah Medan dan Jakarta yang dikelola oleh PT. Belefina Sarana Media. Potensi dan pelayanan serta kualitas dari fasilitas di Rumah Sakit Columbia Asia Semarang ini bisa disejajarkan dengan rumah sakit lainnya. Selain itu rumah sakit ini sudah dilengkapi dengan fasilitas peralatan medis terbaru seperti tersedianya 106 kamar untuk rawat inap, MRI 1,5 tesla, MSCT 128 slices, Laparoscopy Set, maupun peralatan C-Arm di kamar operasi. Sama seperti rumah sakit pada umumnya, Rumah Sakit Columbia Asia Semarang memberikan layanan rawat jalan, 24 jam layanan rawat inap, UGD, kamar bedah, farmasi, juga pendukung medis radiologi, laboratorium, maupun fisioterapi. Layanan bedah menjadi salah satu keunggulan Rumah Sakit Columbia Asia Semarang. Selain fasilitas tadi, rumah sakit ini juga memperhatikan dalam memilih sumber daya manusianya. Maka dalam menyiapkan tenaga dokter, paramedis, karyawan non medis, dan sebagainya menjadi penting untuk mendukung kualitas yang ditawarkan.

7 Obyek pada penelitian ini adalah Rumah Sakit Columbia Asia Semarang yang berada di Jalan Siliwangi No. 143 Semarang, persis di samping pintu masuk Bandara Ahmad Yani di Semarang. Salah satu cara melihat tingkat kepentingan pelanggan adalah dengan penerapan Importance-Performance Analysis (IPA). Menurut Rangkuti, 2006 (dalam Kariman, 2010 : 38) IPA adalah tingkat kepentingan pelanggan diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas tinggi. Berdasarkan uraian di atas, maka judul yang dipilih untuk penelitian ini adalah Analisis Importance-Performance Terhadap Lima Dimensi Kualitas Jasa di Rumah Sakit Columbia Asia Semarang 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana tingkat kepentingan (importance) dari lima dimensi kualitas jasa di Rumah Sakit Columbia Asia Semarang? 2. Bagaimana tingkat kinerja (performance) dari lima dimensi kualitas jasa di Rumah Sakit Columbia Asia Semarang? 3. Bagaimana analisis importance-performance dari lima dimensi kualitas jasa di Rumah Sakit Columbia Asia Semarang?

8 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis kesesuaian kepentingan dan kinerja keandalan (reliability). 2. Untuk menganalisis kesesuaian kepentingan dan kinerja responsivitas (responsiveness). 3. Untuk menganalisis kesesuaian kepentingan dan kinerja jaminan (assurance). 4. Untuk menganalisis kesesuaian kepentingan dan kinerja empati (empathy). 5. Untuk menganalisis kesesuaian kepentingan dan kinerja wujud (tangible). 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Peneliti Menambah pengetahuan tentang dimensi kualitas jasa apa saja yang ada dalam rumah sakit. Serta mengetahui bagaimana cara penerapannya menggunakan Importance-Performance Analysis (IPA). 2. Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan bisa membantu rumah sakit dalam mengetahui dimensi apa saja yang perlu dipertahankan dan diperbaiki dari oleh pihak rumah sakit.

9 3. Akademisi Dapat menjadi masukan dan menambah wawasan tentang analisis Importance-Performance Analysis dimensi kualitas jasa. Khususnya kualitas jasa rumah sakit.