BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM

dokumen-dokumen yang mirip
SELISIH LAMA RAWAT INAP PASIEN JAMKESMAS DIABETES MELLITUS TIPE 2 ANTARA RILL DAN PAKET INA-CBG

HUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DIABETES MELITUS DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PASIEN JAMKESMAS DIABETES MELITUS RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ULIN BANJARMASIN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

Basirun 1), Eti Rimawati 2), Lily Kresnowati 2) 1) Alumni Fakultas Kesehatan UDINUS 2) Dosen Fakultas Kesehatan UDINUS.

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah dengan memantapkan penjaminan kesehatan melalui. jaminan kesehatan. Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

GAMBARAN PENGELOLAAN KLAIM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI RUMAH SAKIT JIWA DR. SOEHARTO HEERDJAN BULAN JANUARI MARET 2014

E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Ng et al (2014) dengan judul Cost of illness

SKRIPSI. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan.

PERBANDINGAN BIAYA RIIL DENGAN TARIF PAKET INA-CBG S DAN ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA PASIEN DIABETES MELITUS

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

EVALUASI IMPLEMENTASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DITINJAU DARI DATA WAREHOUSE TARIP RUMAH SAKIT DAN TARIP INDONESIAN-CASE BASED GROUPS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

HUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DI RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KARAKTERISTIK DAN VARIASI DIAGNOSIS KUNJUNGAN PASIEN DI POLIKLINIK JIWA RSUP SANGLAH

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan Jaminan Sosial dalam mengembangkan Universal Health

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia melalui kementerian kesehatan di awal tahun 2014, mulai

PERUBAHAN KEPATUHAN KONSUMSI OBAT PASEIN DM TIPE 2 SETELAH PEMBERIAN LAYANAN PESAN SINGKAT PENGINGAT DI PUSKESMAS MELATI KABUPATEN KAPUAS

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. metabolik tubuh (Imaligy, 2014). Dalam menangani kasus gagal jantung

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

SAINTEKBU: Jurnal Sains dan Teknologi Volume 8 no.2 Februari 2016 MODEL BESAR KLAIM (SEVERITY) YANG DIAJUKAN RUMAH SAKIT KEPADA BPJS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara menyeluruh, bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan lainnya ( Samuel, 2012). Menurut Friedman, (2008) juga

PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pelayanan kesehatan di Indonesia berkembang cukup

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan kebutuhan pokok yang harus diperhatikan setiap

BAB I PENDAHULUAN. jantung. Prevalensi juga akan meningkat karena pertambahan umur baik lakilaki

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U(K) Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

KEMAMPUAN TARIF INA CBG S HEMODIALISA PROGRAM KARTU JAKARTA SEHAT (KJS) MENUTUPI BIAYA RIILNYA

ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT STROKE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara komprehensif yang

KARYA TULIS ILMIAH ANALISIS BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JOGJA PERIODE TAHUN 2015

TinJauan PenYeBaB keterlambatan klaim Jaminan kesehatan nasional (Jkn) Pasien rawat Jalandi rumah sakit PanTi WaluYO surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Operasi caesar atau dalam isitilah kedokteran Sectio Caesarea, adalah

HUBUNGAN PERSEPSI KELUARGA TENTANG SKIZOFRENIA DAN EKSPRESI EMOSI KELUARGA DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA DI IRD RSJ PROVINSI BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. ringan dan gangguan jiwa berat. Salah satu gangguan jiwa berat yang banyak

Prosiding Farmasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1

PerBedaan TariF RIIL dengan TariF INA-CBG S Pasien Jkn rawat inap TYPHOID FEVER di rsud kabupaten sukoharjo TriWulan i TaHun 2014

BAB I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana. tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain,

PREVALENSI TERJADINYA TUBERKULOSIS PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DI RSUP DR.KARIADI SEMARANG) LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan program Indonesia Case Based Groups (INA-CBG) sejak

BAB I PENDAHULUAN. besarnya biaya yang dibutuhkan maka kebanyakan orang tidak mampu

ABSTRAK. GAMBARAN KEJADIAN STROKE PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2010

STUDI PENGGUNAAN ANTIPLATELET (CLOPIDOGREL) PADA PENGOBATAN STROKE ISKEMIK DI RSUD KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Gangguan jiwa adalah sebuah penyakit dengan. manifestasi dan atau ketidakmampuan psikologis atau perilaku yang

SKRIPSI. HUBUNGAN KUALIFIKASI CODER DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS RAWAT JALAN BERDASARKAN ICD-10 DI RSPAU dr S HARDJOLUKITO YOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I. Sistem Manajemen Pelayanan Rumah Sakit dengan Sistem Manajemen. Pelayanan yang baik, harus memperhatikan keselamatan pasien, dapat

PENGARUH KODE TINDAKAN MEDIS OPERATIF DAN NON MEDIS OPERATIF PADA DIAGNOSIS APPENDICITIS, FRAKTUR EKSTREMITAS, KATARAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL

HUBUNGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM MENGKONSUMSI OBAT CAPTOPRIL TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu sektor yang diupayakan untuk memiliki peningkatan

Sahniriansa Sahionge,2013. Pembimbing I : Decky Gunawan,dr.,M.Kes.AIFO Pembimbing II : Endang Evacusiany,Dra.Apt.MS.AFK

DAFTAR ISI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka B. Kerangka Teori C. Kerangka Konsep D. Pertanyaan Penelitian...

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamisnya kehidupan masyarakat. Masalah ini merupakan

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PEMBIAYAAN KENAIKAN KELAS PERAWATAN BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 4 TAHUN 2017 SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

EVALUASI KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIPSIKOTIK ORAL PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. setempat dan juga kearifan lokal yang berlaku pada daerah tersebut.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PENGELOLAAN AWAL INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA ANAK

ANALISIS PERBEDAAN PEMBIAYAAN BERBASIS TARIF INA-CBG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI PENGARUH FREKUENSI PEMBINAAN DAN INTERAKSI PSIKORELIGIUS KELUARGA TERHADAP JANGKA WAKTU KEKAMBUHAN SKIZOFRENIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. penting dari pelayanan kesehatan termasuk hasil yang diharapkan dengan berbasis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut undang undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

BAB 1 PENDAHULUAN. perilaku berkaitan dengan gangguan fungsi akibat gangguan biologik, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menjalani kehidupannya dengan baik. Maka dari itu untuk mencapai derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu

Transkripsi:

INTISARI SELISIH TARIF PAKET INA-CBGs DENGAN BIAYA RIIL DAN ANALISIS KOMPONEN BIAYA YANG MEMPENGARUHI BIAYA RIIL PADA KASUS SKIZOFRENIA RAWAT INAP DI RSJ SAMBANG LIHUM Noormila Sari 1 ; Ratih Pratiwi Sari 2 ; Alexxander 3 Pembiayaan kesehatan merupakan bagian yang penting dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dimana pola pembayaran kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yaitu dengan Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs). Salah satu penyakit yang ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional yang berbasis INA-CBGs adalah penyakit gangguan kesehatan jiwa, yang prevalensinya sendiri berdarkan RISKESDAS tahun 2013 adalah 1,7 per mil. RSJ Sambang Lihum adalah faskes tingkat lanjutan untuk pasien gangguan jiwa dengan penyakit terbanyak adalah Skizofrenia. Kendala yang sering ditemukan saat pelaksanaan sistem pembiayaan INA-CBGs adalah besaran klaim riil rumah sakit yang lebih besar daripada tarif INA-CBGs, terutama pada instalasi rawat inap, untuk itu diperlukan analisis terhadap biaya riil tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui selisih tarif paket INA-CBGs dengan biaya riil dan untuk menganalisis komponen biaya yang mempengaruhi biaya riil pada kasus Skizofrenia rawat inap di RSJ Sambang Lihum. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap berkas klaim BPJS kode F-4-10-I di RSJ Sambang Lihum periode Januari-Juni 2015. Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi ada 267 sampel, dan ada dua sampel yang dieksklusikan karena pulang atas permintaan sendiri dan meninggal. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi, dan pengolahan data menggunakan program SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan pada perbandingan biaya terdapat selisih negatif sebesar Rp 136.096.659, dan perbedaan yang bermakna (p <0,05) antara tarif paket INA- CBGs dengan biaya riil. Komponen biaya yang mempengaruhi adalah akomodasi, visite dokter, keperawatan, obat, dan laundry (p<0,001), dan yang paling signifikan berpengaruh terhadap biaya riil adalah akomodasi (B: 1,116 p<0,001), dengan nilai R square 99,6%. Kata Kunci : Skizofrenia, INA-CBGs, Biaya Riil.

ABSTRACT RATES OF DIFFERENCE INA-CBGs PACKAGE WITH REAL COST COMPONENTS AND COST ANALYSIS OF INFLUENCE REAL COST OF SCHIZOPHRENIA IN CASE OF HOSPITAL IN RSJ SAMBANG LIHUM Noormila Sari 1 ; Ratih Pratiwi Sari 2 ; Alexxander 3 Health financing is an important part in the implementation of National Health Insurance (JKN), where the pattern of payments to health facilities is an advanced level with Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs). One of the diseases covered by National Health Insurance-based INA-CBGs is a mental health disorder, the prevalence itself based on RISKESDAS in 2013 is 1.7 per mil. RSJ Sambang Lihum is faskes advanced level for mental patients with the highest defect is Schizophrenia. Constraints are often found during the implementation of the financing system INA-CBGs is the amount of real hospital claims greater than INA-CBGs rates, especially in the inpatient, it is necessary for an analysis of the real cost. The purpose of this study was to determine the difference in rates INA-CBGs package with real costs and to analyze the cost components affecting the real costs in the case of schizophrenia hospitalized in RSJ Sambang Lihum. This research was conducted by collecting data retrospectively to file a claim BPJS code F-4-10-I in RSJ Sambang Lihum the period from January to June 2015. The research subjects who met the inclusion criteria there are 267 samples, and two samples were excluded due to return upon request himself and died. The research instrument using observation sheets, and data processing using SPSS 21. The results showed that the cost comparisons are negative difference of Rp 136 096 659, and a significant difference (p <0.05) between the INA-CBGs package rates with real costs. Components that influence is accommodation, visite physician, nursing, medicine, and laundry (p <0.001), and the most significant effect on the real cost is accommodation (B: 1.116 p <0.001), with the R-square value of 99.6%. Keywords: Schizophrenia, INA-CBGs, Real Cost.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembiayaan kesehatan merupakan bagian yang penting dalam implementasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Oleh sebab itu telah diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 111 Tahun 2013 Pasal 39 Ayat 3 yang menggantikan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2013,tentang pola pembayaran kepada fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yaitu dengan Indonesian Case Base Groups (INA-CBGs). Berdasarkan petunjuk teknis Sistem INA-CBGs yang terlampir dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014, dijelaskan bahwa INA-CBGs yaitu metode pembayaran prospektif dengan dasar pengelompokan diagnosis dan prosedur dengan mengacu pada ciri klinis yang mirip/sama dan penggunaan sumber daya atau biaya perawatan yang mirip/sama. Salah satu penyakit yang ditanggung oleh Jaminan Kesehatan Nasional yang berbasis INA-CBGs adalah penyakit gangguan kesehatan jiwa. Penyakit gangguan kesehatan jiwa termasuk spesial grup dalam INA-CBGs, dimana besaran tarif dasar mendapat tambahan (top up) biaya, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko keuangan rumah sakit. Tambahan biaya ini didasarkan pada penilaian yang dilakukan pada awal fase sub akut (hari ke-43) dan awal fase kronis (hari ke-104) dengan menggunakan instrument WHO-DAS (WHO- Disability Assesment Schedule) untuk mengukur disabilitas. Dimana hasil skoring WHO- DAS tersebut akan diinput ke dalam software INA-CBGs pada kolom ADL (Activitiy Daily Living), selanjutnya software akan melakukan penghitungan tarif secara otomatis. Menurut Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 1 dan 3, kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya,

sedangkan orang yang mengalami gangguan kesehatan jiwa dikatakan orang dengan gangguan jiwa. Gangguan jiwa adalah suatu perilaku yang ditandai oleh gangguan klinis yang signifikan terhadap kognisi individu, regulasi emosi, atau perilaku yang mencerminkan disfungsi dalam proses psikologis, biologis atau perkembangan yang mendasari fungsi mental (American Psychiatric Association, 2000). Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2007, saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa. Di Indonesia, berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, prevalensi gangguan jiwa berat pada penduduk Indonesia adalah 1,7 per mil. Sebagai salah satu fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dalam program JKN, Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum merupakan rumah sakit pemerintah yang menerima rujukan perawatan pasien gangguan jiwa. Berdasarkan data RSJ Sambang Lihum, jumlah pasien rawat inap pada tahun 2014 meningkat sebanyak 12,6 % dibandingkan dengan tahun 2013, dimana pada tahun 2013 jumlah pasien adalah 1.690 menjadi 1.903 pasien pada tahun 2014. Adapun tiga penyakit tertinggi yang ada di RSJ Sambang Lihum meliputi Skizofrenia sebanyak 77,4 %, gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif sebanyak 2,5 % dan gangguan psikotik polymurtik akut sebanyak 2,2%.Pembiayaan yang paling banyak digunakan adalah dengan JKN yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (BPJS) Kesehatan dengan sistem pembayaran INA-CBGs. Kendala yang sering ditemukan saat pelaksanaan sistem pembiayaan INA-CBGs adalah besaran klaim riil rumah sakit yang lebih besar daripada tarif INA-CBGs, terutama pada instalasi rawat inap. Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Basirun dkk.,(2012) yaitu penelitian tentang analisis perbedaan pembiayaan berbasis tarif INA-CBGs versi 3.0 dibanding dengan tarif riil rumah sakit pada pasein Jamkesmas dengan kasus Skizofrenia Hebefrenik yang di rawat inap di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, dengan hasil selisih negatif sebesar 55,26% untuk tarif INA-CBGs termin 1. Sedangkan untuk RSJ Sambang Lihum sendiri belum pernah

dilakukan penelitian serupa, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap selisih tarif paket INA-CBGs dengan biaya riil dan analisis komponen biaya yang mempengaruhi biaya riil pada kasus Skizofrenia rawat inap di RSJ Sambang Lihum.