Pemberian Izin RKT HTI oleh Mentri Kehutanan di Provinsi Riau Merupakan Pelanggaran Terhadap Konstitusi. Oleh : Raflis 1 Yayasan Kabut Riau

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Kata Kunci: Tata Ruang, Kehutanan, Perizinan Diterbitkan dalam Wacana Edisi 26 : Penataan Ruang dan Pengelolaan Sumberdaya

Tata Ruang dan Korupsi. Raflis

ber Laporan investigatif dan analisa pengindraan jarak jauh di 29 konsesi HTI Riau Laporan Investigatif Eyes on the Forest Diterbitkan April 2018

Proses Permohonan Izin Usaha HTI (Berdasarkan Permenhut No. P.19/Menhut-II/2007 jo. P.11/Menhut-II/2008)

PERATURAN BUPATI BERAU

Yang Terhormat: Sulawesi Tengah

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG

Harmonisasi Kebijakan dan Peraturan Perundangan

Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

~ 2 ~ C:\Documents and Settings\BAHAN WEB\Per-UU\NSPK hilang Agustus1.rtf

LUAS KAWASAN (ha)

Resiko Korupsi dalam REDD+ Oleh: Team Expert

2014, No menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Tata Cara Penetapan Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Yang Tidak

ABSTRAKSI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 IRIGASI TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 01 TAHUN 2013

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir tahun 1970-an, Indonesia mengandalkan hutan sebagai penopang

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN PERUNTUKAN DAN FUNGSI KAWASAN HUTAN. Oleh : Direktur Jenderal Planologi Kehutanan

Sesi 2: Spatial Planning Tema: Dimensi Politik dalam Rencana Tata Ruang di Tingkat Nasional dan Local Sub-Themes: Tata Ruang dan Korupsi

ASPEK HUKUM PENATAAN RUANG PULAU KEPULAUAN

IMPLEMENTASI PP 57/2016

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.23/Menhut-II/2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 1997 SERI D NO. 11

DAMPAK PENCABUTAN PSAK: AKUNTANSI KEHUTANAN PSAK 32

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Hutan Produksi. Pelepasan.

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENGGUNAAN TANAH UNTUK PEMASANGAN JARINGAN PIPA GAS

R E P U B L I K I N D O N E S I A D E P A R T E M E N K E H U T A N A N J A K A R T A. KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : SK.246/VI-BPHA/2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

PERMASALAHAN PENGELOLAAN PERKEBUNAN

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG

Menimbang : Mengingat :

PEMERINTAH ACEH BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

PERJALANAN DINAS PEDOMAN PERBUP KABUPATEN KEPULAUAN ARU NO. 4 TAHUN

LARANGAN PRODUKSI MINUMAN - BERALKOHOL 2014 PERDA KAB. KOLAKA UTARA NO. 1, LD. 2014/NO. 1, LL SETDA KAB

NOMOR 6 TAHUN 1999 TENTANG PENGUSAHAAN HUTAN DAN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN PADA HUTAN PRODUKSI

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG IZIN USAHA PERKEBUNAN BISMILLAHHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

Oleh : Ketua Tim GNPSDA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pontianak, 9 September 2015

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG IZIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN

LAPORAN SINGKAT RAPAT KOMISI IV DPR RI BIDANG PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN DAN PERIKANAN, PERUM BULOG, DAN DEWAN KELAUTAN INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 33/Menhut-II/2010 TENTANG TATA CARA PELEPASAN KAWASAN HUTAN PRODUKSI YANG DAPAT DIKONVERSI

KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR NOMOR: 09 TAHUN 2002 T E N T A N G IZIN KHUSUS PENEBANGAN JENIS KAYU ULIN GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR

J A K A R T A. Membaca : Surat Direktur Utama PT. Jati Dharma Indah Plywood Industries :

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P.12/Menhut-II/2004 TENTANG PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN LINDUNG UNTUK KEGIATAN PERTAMBANGAN MENTERI KEHUTANAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG IJIN PEMUNGUTAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI,

PEMOHON MENGAJUKAN PERMOHONAN TERTULIS DITUJUKAN KEPADA KADISBUNSU

Data shared during Forum Group Discussion (FGD) in Jakarta, 27 March 2013

Oleh : DR. TGH. M. ZAINUL MAJDI GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

Penataan Ruang dalam Rangka Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang di Kawasan Hutan

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

HUTAN KEMASYARAKATAN (HKm) Oleh Agus Budhi Prasetyo

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 33 TAHUN 2014 T E N T A N G

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN Perkara Nomor 70/PUU-XII/2014 Kewenangan Pengelolaan Hutan oleh Pemerintah Pusat

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 58/Menhut-II/2009. Tentang

Ekspansi Industri Pulp: Cara Optimis Penghancuran Hutan Alam

II. PENGUKUHAN DAN PENATAGUNAAN KAWASAN HUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PROGRAM/KEGIATAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DIY KHUSUS URUSAN KEHUTANAN TAHUN 2016

PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi)

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (DALAM RANGKA WORKSHOP DAN STUDI KASUS PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

Deregulasi Perizinan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 1 TAHUN 2010

KAWASAN PESISIR KAWASAN DARATAN. KAB. ROKAN HILIR 30 Pulau, 16 KEC, 183 KEL, Pddk, ,93 Ha

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

REKLAMASI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH -Tantangan dan Isu-

KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2017 RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN

ALTERNATIF KAWASAN HUTAN SUMUT DAN KAITAN DENGAN ROADMAP SUMATERA. Oleh: Eka Rianta Sitepu(APTRSU)

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

CATATAN : Peraturan daerah ini berlaku pada tanggal diundangkan

PENATAAN RUANG KAWASAN HUTAN

NOMOR 18 TAHUN 1994 TENTANG PENGUSAHAAN PARIWISATA ALAM DI ZONA PEMANFAATAN TAMAN NASIONAL, TAMAN HUTAN RAYA, DAN TAMAN WISATA ALAM

BAB I PENDAHULUAN. telah berlangsung sebelum legalitas hukum formal ditetapkan oleh pemerintah.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN SARANA AKOMODASI PARIWISATA DI KABUPATEN BADUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BIDANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA. Biro Organisasi dan Kepegawaian 2017

batasan istilah yang digunakan dalam pengaturannya. Diatur mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pengembangan wilayah merupakan salah satu bentuk usaha

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PENERTIBAN PENEBANGAN POHON DAN BAMBU DI LUAR KAWASAN HUTAN

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : P. 13/Menhut-II/2009 TENTANG HUTAN TANAMAN HASIL REHABILITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

CATATAN : Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENATAAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM Nomor : P. 01/IV- SET/2012 TENTANG

Menghentikan Deforestasi Hutan Alam di Kawasan Hutan Produksi

PENANGANAN KASUS PELANGGARAN PEMANFAATAN RUANG (Dalam Rangka Workshop dan Studi Kasus Pengendalian Pemanfaatan Ruang)

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 188/ 465 /KEP/ /2013 TENTANG IZIN USAHA PERKEBUNAN BUDIDAYA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PEMBERIAN IZIN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT,

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Tahun 2009 Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 3 Tahun 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Pemberian Izin RKT HTI oleh Mentri Kehutanan di Provinsi Riau Merupakan Pelanggaran Terhadap Konstitusi. Oleh : Raflis 1 Yayasan Kabut Riau Pendahuluan Bumi air dan seluruh kekayaan alam yang berada dibawahnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar besarnya untuk kemakmuran rakyat. Pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Makna dari menguasai disini adalah pemberian hak untuk mengatur pengelolaannya oleh pemerintah untuk kesejahteraan rakyat. Supaya tidak terjadi perebutan pengaturan pada masing masing departemen maka dibuatlah UU Penataan Ruang UU No 24 tahun 1992 yang dirobah menjadi UU No 26 tahun 2007. Dari UU No 26 tahun 2007 ini kemudian diturunkan menjadi PP 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang terdiri dari pola ruang dan struktur ruang wilayah nasional. Dari pola Ruang dan struktur ruang inilah kemudian harus diterjemahkan ke rencana kerja masing masing departemen termasuk departemen kehutanan. Semangat utama dalam UU 26 tahun 2007 adalah menertibkan kembali perizinan yang ada baik itu akibat kesalahan perencanaan masa lalu maupun akibat dari perobahan rencana tata ruang 2. Regulasi ini dilengkapi juga dengan sanksi pidana bagi pejabat yang memberikan izin yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang 3 PP 26 tahun 2008 kemudian diturunkan lagi kedalam Perpres Rencana Tata Ruang Pulau sumatra 4 sebagai Rencana detail Tata Ruang nasional yang pada saat ini sedang disusun. PP 26 tahun 2008 dan Perpres Rencana Tata Ruang sumatra Merupakan dasar dari pembuatan Rencana Tata Ruang Provinsi dan Kabupaten Sebagai perangkat operasional Penataan ruang di masing masing wilayah. Rencana Tata Ruang Provinsi dan Kabupaten akan menjadi panduan dasar dalam menyusun rencana kerja instansi sektoral di tingkat provinsi dan kabupaten. Dan akan dijadikan sebagai dasar dari pembuatan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. Perizinan HTI dan Pola Ruang Wilayah Nasional Kriteria kawasan yang diperbolehkan untuk dibangun HTI berdasarkan PP No 26 tahun 2008 adalah pada Kawasan Hutan Produksi Tetap 5. Sedangkan Izin HTI yang sudah terlanjur diberikan beberapa diantaranya terdapat juga pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas dan Kawasan Lindung. Dimana kawasan hutan produksi terbatas diperuntukkan untuk budidaya hutan alam 6, dan kawasan lindung harus dipertahankan sebagai hutan alam. Proyeksi Pola Ruang Wilayah Nasional untuk Provinsi Riau seperti pada Peta 1. 1 Dept Riset dan GIS Yayasan Kabut Riau 2 Pasal 37 UU 26 tahun 2008 3 pasal 73 UU No 26 Tahun 2007 4 Dalam Tahap Pembahasan di Dirjen Penataan ruang dept PU 5 skor<125 dan tidak berada pada kawasan lindung. 6 penjelasan pasal 64 ayat 1 huruf a PP 26 2008 ditenaskan bahwa kawasan peruntukan hutan produksi terbatas 1

Peta 1. Pola Ruang Wilayah nasional 7 Lampiran VII PP 26 tahun 2008 tentang pola ruang wilayah nasional baru menjelaskan Kawasan lindung dan kawasan budidaya secara umum. Pola Ruang Wilayah Nasional untuk perizinan HTI Pola Ruang Wilayah Nasional Kawasan Budidaya Kawasan Hutan Produksi Kawasan Hutan Produksi Terbatas Kawasan Hutan Produksi Tetap Hanya Untuk Budidaya Hutan Alam Kriteria Skor 124 sampai 174 Diperbolehkan Untuk Budidaya Hutan Tanaman Industri Kriteria: Skor Kurang dari 124 7 Lampiran VII PP No 26 tahun 2008 tentang rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 2

Dari Analisis spasial Izin HTI yang ada di provinsi riau terhadap Pola ruang wilayah nasional PP No 26 tahun 2008 ditemukan 1.570.700 ha Izin HTI yang tidak sesuai dengan kriteria yang terdapat dalam PP 26 tahun 2008. Seluas 1.060.000 ha diantaranya berada di kawasan lindung dan 510.700 ha pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas, seperti yang terlihat pada Peta 2 dan 3. Peta 2. Konsesi HTI pada Kawasan Lindung 8 Peta 3. Konsesi HTI Pada Kawasan Hutan Produksi Terbatas 9 Penertiban Pola Ruang Wilayah Nasional PP 26 tahun 2008 telah menetapkan kawasan lindung nasional di provinsi riau seluas 3.376.000 ha, 1.570.000 ha diantaranya merupakan Izin HTI. Selain dalam kawasan lindung nasional terdapat juga 510.000 ha Izin HTI pada kawasan hutan produksi terbatas yang harus ditertibkan 10. Penertiban pola ruang ini dijelaskan dalam Pasal 77 UU 26 tahun 2007 diantaranya: Pada Saat Tata Ruang ditetapkan, semua pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang harus disesuaikan dengan rencana tata ruang melalui kegiatan penyesuaian pemanfatan ruang.. Pemanfaatan ruang yang syah menurut rencana tata ruang sebelumnya diberi masa transisi selama 3 (tiga) tahun untuk penyesuaian. Untuk Pemanfaatan ruang yang izinnya diterbitkan sebelum penetapan rencana tata ruang dan dapat dibuktikan bahwa izin itu diperoleh melalui prosedur yang benar, kepada pemegang izin diberikan penggantian yang layak. Setelah keluarnya PP 26 tahun 2008, seharusnya seluruh departemen yang ada melakukan evaluasi rencana kerjanya serta menyesuaikan dengan PP no 26 tahun 2008. Secara ideal Departemen kehutanan harus mengambil langkah berupa: Melakukan verivikasi perizinan dan menghentikan sementara aktifitas perusahaan yang berada pada kawasan lindung nasional yang ditetapkan. Menyesuaikan Peta TGHK Departemen kehutanan terhadap PP 26 2008. 8 Data Dan Fakta Pola Pemanfaatan Ruang di Provinsi Riau Terhadap PP No 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasiona, Kabut Riau 2008l 9 Data Dan Fakta Pola Pemanfaatan Ruang di Provinsi Riau Terhadap PP No 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kabut Riau 2008 10 Data Dan Fakta Pola Pemanfaatan Ruang di Provinsi Riau Terhadap PP No 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, Kabut Riau 2008 3

Mencabut izin-izin (SK Mentri Kehutanan) yang berada pada kawasan lindung nasional, dan meminta Gubernur dan bupati untuk mencabut izin2 yang berada dalam kawasan lindung. Melakukan restorasi kawasan yang rusak pada kawasan lindung nasional. 1 2 3 4 5 No Pemberian RKT Merupakan Sebuah Pelanggaran. Mentri kehutanan pada akhir masa jabatannya mengeluarkan kebijakan kontroversial dengan memberikan izin Rencana Kerja Tahunan (RKT) terhadap 8 Perusahaan yang berada dalam kawasan lindung nasional. Kebijakan pemberian izin RKT ini seharusnya berada ditangan kepala dinas kehutanan. Karena beberapa alasan Kepala dinas kehutaan tidak bersedia mengeluarkan izin RKT di 8 perusahaan tersebut. Berdasarkan kewenangan yang dimiliki oleh mentri kehutanan mentri kehutanan mengeluarkan Izin RKT terhadap 8 perusahaan, seperti pada tabel 1.dan Grafik 1 Tabel 1: Perusahaan Penerima RKT Perusahaan PT Bina Duta Laksana PT Rimba Mandau Lestari PT Citra Sumber Sejahtera PT Selaras Abadi Utama PT Balai Kayang Mandiri SK Perizinan Luas (ha) 11 Ditetapkan Sebagai Kawasan lindung (PP 26 2008) Realisasi Penanaman (Rekap April 2009) Hutan Alam Tahun 2007 Luas (ha) 12 % Luas (ha) 13 % Luas (ha) 14 % No.207/Menhut-II/2006 28,890 27650 95.71% 8,045 27.85% 17880 61.89% No.552/Menhut-II/2006 5,630 4788 85.04% 2,162 38.40% 3207 56.96% No.68/Menhut-II/2007 15,360 8122 52.88% 7,979 51.95% 6920 45.05% No.522.21/IUPHHKHT/XII/ 2002/005 13,600 12810 94.19% 5,124 37.68% 3954 29.07% No.20/Menhut-II/2007 22,250 14898 66.96% 5,087 22.86% 14000 62.92% 6 PT Artelindo No.122/Menhut-II/2007 10,740 8197 76.32% 4,897 45.60% 8060 75.05% 7 PT Suntara Gajapati No.71/Kpts-II/2001 34,792 34792 100.00% 745 2.14% 34792 100.00% 8 PT Mitra Kembang Selaras No.71/Menhut-II/2007 14,800 14800 100.00% 0 0.00% 5183 35.02% Sumber data: Hasil Analisis Kabut Riau 2009 Dari 8 RKT yang dikeluarkan oleh mentri kehutanan sekitar 86 % dari total luasan izin konsesi tersebut berada pada kawasan lindung nasional, 64% diantaranya kondisi tutupan hutan pada kawasan ini masih baik (tutupan hutan alam 2007). Sementara itu realisasi penanaman sampai 2008 baru 23%. Sebaran RKT pada kawasan lindung nasional dan tutupan hutan alam pada RKT yang diberikan dapat dilihat pada peta 4 dan 5. 11 Direktorat Bina Pengembangan Hutan Tanaman, Ditjen Bina Produksi Kehutanan, Departemen Kehutanan (April, 2009). 12 Data Kawasan lindung nasional, hasil digitasi ulang Lampiran VII PP No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. 13 Data Kawasan lindung nasional, hasil digitasi ulang Lampiran VII PP No 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. 14 WWF Riau 2007 4

40,000 35,000 30,000 RKT 2009 Izin Konsesi (ha) Ditetapkan Sebagai Kawasan Lindung (PP 26 Tahun 2008) Hutan Alam Pada Konsesi (Data 2007) Realisasi Penanaman (Sampai 2008) Luas (ha) 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 PT Bina Duta Laksana PT Rimba Mandau Lestari PT Citra Sumber Sejahtera PT Selaras Abadi Utama PT Balai Kayang Mandiri PT Artelindo PT Suntara Gajapati PT Mitra Kembang Selaras Perusahaan Grafik 1 Kondisi 8 RKT yang dikeluarkan oleh mentri Kehutanan. Peta 4 RKT Pada Kawasan Lindung Nasional Peta 5 Kondisi Tutupan Hutan Pada RKT Dampak dari Pemberian Izin RKT Terhadap Penataan Ruang Dengan keluarnya RKT pada 8 perusahaan tersebut maka akan terjadi upaya pemandulan terhadap UU No 26 tahun 2007, dan pelanggaran terhadap PP 26 tahun 2008. Serta akan menjadi jurisprudensi hukum dalam pembiaran pelanggara tata ruang yang diharapkan untuk membenahi regulasi antar sektor yang saat ini saling bertabrakan satu sama lain Guna Pencapaian tujuan pembangunan nasional menuju masyarakat adil dan makmur. 5