PERBANDINGAN METODE VIGENERE DAN AFFINE UNTUK PESAN RAHASIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi Definisi Kriptografi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai makna. Dalam kriptografi dikenal dua penyandian, yakni enkripsi

SKK: ENKRIPSI KLASIK - SUBSTITUSI

Kriptografi Simetris Dengan Kombinasi Hill cipher Dan Affine Cipher Di Dalam Matriks Cipher Transposisi Dengan Menerapkan Pola Alur Bajak Sawah

KRIPTOGRAFI KLASIK DENGAN METODE MODIFIKASI AFFINE CIPHER YANG DIPERKUATDENGANVIGENERE CIPHER

Rancang Bangun Kombinasi Chaisar Cipher dan Vigenere Cipher Dalam Pengembangan Algoritma Kriptografi Klasik

Implementasi Algoritma Vigenere Subtitusi dengan Shift Indeks Prima

Kriptografi Kunci Rahasia & Kunci Publik

MAKALAH KRIPTOGRAFI KLASIK

Modifikasi Affine Cipher Dan Vigènere Cipher Dengan Menggunakan N Bit

PERANAN ARITMETIKA MODULO DAN BILANGAN PRIMA PADA ALGORITMA KRIPTOGRAFI RSA (Rivest-Shamir-Adleman)

BAB II LANDASAN TEORI. bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat dimengerti

Modifikasi Ceasar Cipher menjadi Cipher Abjad-Majemuk dan Menambahkan Kunci berupa Barisan Bilangan

Modifikasi Pergeseran Bujur Sangkar Vigenere Berdasarkan Susunan Huruf dan Angka pada Keypad Telepon Genggam

Reference. William Stallings Cryptography and Network Security : Principles and Practie 6 th Edition (2014)

Security Sistem Informasi.

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

Kriptografi, Enkripsi dan Dekripsi. Ana Kurniawati Kemal Ade Sekarwati

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER ASCII BERBASIS JAVA Rizki Septian Adi Pradana 1), Entik Insanudin ST MT 2)

Teknik Substitusi Abjad Kriptografi - Week 2

RANCANG BANGUN APLIKASI PESAN MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN ONE TIME PAD ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

+ Basic Cryptography

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK MEDIA PEMBELAJARAN KRIPTOGRAFI KLASIK

IMPLEMENTASI ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN RIVEST SHAMMER ADLEMAN (RSA) DALAM KEAMANAN DATA TEKS

TUGAS KRIPTOGRAFI Membuat Algortima Sendiri Algoritma Ter-Puter Oleh : Aris Pamungkas STMIK AMIKOM Yogyakarta emali:

PENGGUNAAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI POHLIG HELLMAN DALAM MENGAMANKAN DATA

APLIKASI TEORI BILANGAN UNTUK AUTENTIKASI DOKUMEN

ALGORITMA ELGAMAL UNTUK KEAMANAN APLIKASI

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI

Analisis Kriptografi Klasik Jepang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENGAMANAN MENGGUNAKAN METODE VIGENERE CIPHER

BAB II. Dasar-Dasar Kemanan Sistem Informasi

Penerapan Vigenere Cipher Untuk Aksara Arab

PENGUJIAN KRIPTOGRAFI KLASIK CAESAR CHIPPER MENGGUNAKAN MATLAB

Dasar-Dasar Keamanan Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan pengertian, tujuan dan jenis kriptografi.

Bab 2: Kriptografi. Landasan Matematika. Fungsi

Metode Enkripsi baru : Triple Transposition Vigènere Cipher

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN KRIPTOGRAFI HYBRID KOMBINASI METODE VIGENERE CIPHER DAN ELGAMAL PADA PENGAMANAN PESAN RAHASIA

Vigènere Cipher dengan Pembangkitan Kunci Menggunakan Bilangan Euler

BAB 2 LANDASAN TEORI

Modul Praktikum Keamanan Sistem

RANCANGAN,IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ZENARC SUPER CIPHER SEBAGAI IMPLEMENTASI ALGORITMA KUNCI SIMETRI

Beberapa Algoritma Kriptografi Klasik. Haida Dafitri, ST, M.Kom

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN MEMAKAI METODE LSB

KEAMANAN SISTEM INFORMASI DAN JARINGAN IKE HARUM DIANTI ( ) Jurusan Teknik Elektro, Telematika - CIO ITS SURABAYA

IMPLEMENTASI ALGORITMA BLOWFISH UNTUK ENKRPSI DAN DEKRIPSI BERBASIS WEB

(pencurian, penyadapan) data. Pengamanan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu steganography dan cryptography.

PENGAMANAN DATA REKAM MEDIS PASIEN MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI VIGÈNERE CIPHER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah

Pengenalan Kriptografi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat. dapat dirasakan hampir di setiap bidang kehidupan. Salah

Aplikasi Aljabar Lanjar untuk Penyelesaian Persoalan Kriptografi dengan Hill Cipher

PEMANFAATAN KEMBALI KRIPTOGRAFI KLASIK DENGAN MELAKUKAN MODIFIKASI METODE-METODE KRIPTOGRAFI YANG ADA

Penanganan Kolisi pada Fungsi hash dengan Algoritma Pengembangan Vigenere Cipher (menggunakan Deret Fibonacci)

Aplikasi Perkalian dan Invers Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI BERLAPIS MENGGUNAKAN ALGORITMA CAESAR, TRANSPOSISI, VIGENERE, DAN BLOK CHIPER BERBASIS MOBILE

Enkripsi Teks dengan Algoritma Affine Cipher

Kriptografi Klasik. Presented by Dr. R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengiriman pesan teks semakin berkembang,

Oleh: Benfano Soewito Faculty member Graduate Program Universitas Bina Nusantara

Vigènere Transposisi. Kata Kunci: enkripsi, dekripsi, vigènere, metode kasiski, known plainteks attack, cipherteks, plainteks 1.

Modifikasi Nihilist Chiper

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER ASCII JAVA

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi ciphertext dan

ANALISIS KEMUNGKINAN PENGGUNAAN PERSAMAAN LINEAR MATEMATIKA SEBAGAI KUNCI PADA MONOALPHABETIC CIPHER

Tomy Satria Alasi Facebook/tomy.satria.alasi Ilmutomy.blogspot.com Ilmutomy.wordpress.com

Integrasi Kriptografi Kunci Publik dan Kriptografi Kunci Simetri

BAB Kriptografi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KRIPTOGRAFI PADA FILE AUDIO MP3 MENGGUNAKAN METODE PENGEMBANGAN TRANSPOSISI

Simulasi Pengamanan File Teks Menggunakan Algoritma Massey-Omura 1 Muhammad Reza, 1 Muhammad Andri Budiman, 1 Dedy Arisandi

Algoritma Kriptografi Klasik Baru

Penyamaran Plainteks pada Algoritma Vigenere Chiper StegaVig Makalah IF5054 Kriptografi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. melalui ringkasan pemahaman penyusun terhadap persoalan yang dibahas. Hal-hal

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI BERBASIS WEB DENGAN ALGORITMA DOUBLE CAESAR CIPHER MENGGUNAKAN TABEL ASCII

Analisa Perbandingan Algoritma Monoalphabetic Cipher Dengan Algoritma One Time Pad Sebagai Pengamanan Pesan Teks

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA RSA DAN METODE LSB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN METODE HILL CIPHER UNTUK KRIPTOGRAFI PADA CITRA DIGITAL. Muhammad Rizal 1), Afdal 2)

BAB I PENDAHULUAN. Pengiriman informasi yang dilakukan dengan mengirimkan data tanpa melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

STUDI DAN PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA SIMETRI VIGENERE CHIPPER BINNER DAN HILL CHIPPER BINNER Ivan Nugraha NIM :

Perbandingan Sistem Kriptografi Kunci Publik RSA dan ECC

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI VIGENERE CIPHER DENGAN PHP

KEAMANAN DATA DENGAN METODE KRIPTOGRAFI KUNCI PUBLIK

IMPLEMENTASI PENGAMANAN DATA MENGGUNAKAN ENKRIPSI CAESAR CIPHER DENGAN KOMBINASI TABEL ASCII

BAB III PENYANDIAN ONE TIME PAD MENGGUNAKAN SANDI VIGENERE

TRIPLE VIGENÈRE CIPHER

KOMBINASI ALGORITMA ONE TIME PAD CIPHER DAN ALGORITMA BLUM BLUM SHUB DALAM PENGAMANAN FILE

Transkripsi:

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 2 Edisi Juli 2012 70 PERBANDINGAN METODE VIGENERE DAN AFFINE UNTUK PESAN RAHASIA Hamdani Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman Samarinda, Kalimantan Timur e-mail : iniemaildani@yahoo.com Abstrak Banyaknya metode pada kriptografi menjadi pilihan dalam mengembangkan sistem pengamanan data pada pengiriman pesan rahasia (secret message). Suatu aplikasi pesan rahasia dapat diterapkan pada ilmu kritografi, kriptografi adalah studi mengenai ilmu dan seni dalam rangka menjaga keamanan data atau informasi yang dikirim serta merupakan ilmu untuk bagaimana memecahkan pesan yang terenkripsi (tersamar). Kriptografi juga merupakan ilmu seni penenksripsian dan deskripsian data dapat berupa teks, gambar, atau suara. Tujuan penerapan kriptografi adalah untuk membuat sesuatu yang tersembunyi, dapat suatu pesan rahasia berupa teks, suara, gambar dan video. Perbandingan metode dapat diterapkan dalam membedakan tingkat keamanan pada metode vigenere dan affine di ilmu kriptografi untuk membuat aplikasi yang berguna mengirim pesan rahasia. Kebutuhkan agar setiap pesan yang dimiliki tidak dapat dibaca langsung oleh pembajak. Perbandingan metode juga bertujuan dalam mengupayakan mencari suatu metode yang tepat dan lebih baik untuk menyamarkan pesan rahasia. Pengembangan sistem menggunakan metode vigenere dan affine dapat digunakan untuk membuat suatu pesan rahasia dengan inputan kunci yang berbeda dengan inputan pesan Plaintext yang sama. Pengirim (sender) pesan teks asli (Plaintext) berupa suatu kalimat yang dienkripsi oleh kriptosistem untuk mengacak pesan aslinya dengan memberikan kunci (key) menjadi ciphertext dan dapat dikembalikan ke pesan aslinya atau didekripsikan. Adapun kunci pada vigenere burupa huruf alphabet sedangkan kunci pada affine menggunakan angka dengan bilangan prima. Kata Kunci: Pesan Rahasia, Kriptografi, Vigenere, Affine.. LATAR BELAKANG Suatu pesan rahasia dapat diterapkan pada ilmu kriptografi yang merupakan suatu ilmu seni dengan filosofinya the art of war, dimana waktu tersebut pernah digunakan untuk mengirim pesan rahasia pada jaman romawi pada era raja Julius Caesar. Tujuannya agar pembajak surat rahasia tidak dapat membaca pesannya secara langsung oleh orang lain jika belum dideskripsikan dengan metode tertentu. Kritografi adalah studi mengenai ilmu dan seni dalam rangka menjaga keamanan data atau informasi yang dikirim dan juga merupakan ilmu untuk bagaimana memecahkan pesan yang terenkripsi (tersamar). Dalam kriptografi terdapat dua konsep utama yakni enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses dimana informasi atau data yang hendak dikirim dan diubah menjadi bentuk yang hampir tidak dikenali sebagai informasi awalnya dengan menggunakan algoritma tertentu (cipher). Dekripsi adalah kebalikan dari enkripsi yaitu mengubah kembali bentuk tersamar tersebut menjadi informasi awal (plain). Ada beberapa contoh macam-macam metode kriptografi untuk membuat pesan rahasia antara lain: Caesar, Affine, Monoalphabetic, Polyalphabetic, Vigenere, Beaufort, Playfair, Transposisi, MD5, DES, RSA, DSA, ElGamal, RC4 atau RC5 dan SHA. Metode pertama kriptografi adalah Caesar, yang mana metode mengikuti pola pesan rahasia yang dikirim oleh raja Caesar pada jaman romawi, kini banyak model untuk dapat diterapkan dalam kriptografi, diantaranya adalah affine dan vigenere metode kriptografi klasik. Affine dan vigenere sudah cukup baik untuk mengirim pesan rahasia berupa pesan teks rahasia. Pesan (message) adalah data atau informasi yang dapat dibaca dan dimengerti maknanya. Nama lain untuk pesan adalah Plaintext (Plaintext) atau teks jelas atau asli (cleartext). Berdasarkan jurnal Informatika Mulawarman penulis Septiarini dan Hamdani pada judul Sistem Kriptografi Untuk Text Message Menggunakan Metode Affine Volume 6 Nomor 1 Edisi Februari 2011 Halaman 50-53. Dan jurnal Informatika Mulawarman penulis Hamdani dengan judul Penerapan Metode Vigenere Pada Kriptografi Klasik untuk Pesan Rahasia Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari 2012 Halaman 23-26. Maka diperlukan perbandingan

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 2 Edisi Juli 2012 71 metode antara algroritma Vigenere dan Affine untuk mendapatkan suatu perbandingan keamanan data yang berbeda. LANDASAN TEORI Kriptonologi Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara menjaga agar data atau pesan tetap aman saat dikirimkan, dari pengirim ke penerima tanpa mengalami gangguan dari pihak ketiga,[5]. Kriptografi adalah ilmu pengetahuan dan seni menjaga message-message agar tetap aman (secure). Tujuan penerapan kriptografi adalah untuk membuat sesuatu yang tersembunyi, dapat suatu pesan rahasia berupa teks, suara, gambar dan video. Di dalam kriptografi sering ditemukan berbagai istilah atau terminologi, beberapa istilah yang penting untuk diketahui diantaranya adalah [3]: 1. Pesan (message) adalah data atau informasi yang dapat dibaca atau dimengerti maknanya. Nama lainnya untuk pesan adalah Plaintext (Plaintext) atau teks jelas (clear text). 2. Pengirim (sender) adalah entitas yang melakukan pengiriman pesan kepada entitas lainnya. 3. Kunci (cipher) adalah aturan atau fungsi matematika yang digunakan untuk melakukan proses enkripsi dan dekripsi pada Plaintext dan ciphertext. 4. Enkripsi adalah mekanisme yang dilakukan untuk merubah Plaintext menjadi ciphertext. 5. Dekripsi adalah mekanisme yang dilakukan untuk merubah ciphertext menjadi Plaintext. 6. Penerima (recipient) adalah entitas yang menerima pesan dari pengirim/entitas yang berhak atas pesan yang dikirim. Pengubahan Plaintext ke ciphertext agar suatu pesan rahasia tidak mudah dibaca. Gambar 1. Proses Enskripsi Teks Gambar 1. memperlihatkan contoh dua buah Plaintext serta ciphertext berkoresponden. Yang mana suatu proses pesan yang dikembalikan, ciphertext dapat ditransformasikan kembali ke Plaintext semula, [3]. Kriptografi terdiri dari dua proses utama yakni proses enkripsi dan proses dekripsi. Seperti yang telah dijelaskan di atas, proses enkripsi mengubah Plaintext menjadi ciphertext (dengan menggunakan kunci tertentu) sehingga isi informasi pada pesan tersebut sukar dimengerti. Adapun gambar diagram proses Plaintext ke enkripsi dan cipterteks ke deskipsi dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Diagram proses enkripsi dan dekripsi Peranan kunci sangatlah penting dalam proses enkripsi dan dekripsi (disamping pula algoritma yang digunakan) sehingga kerahasiaannya sangatlah penting, apabila kerahasiaannya terbongkar, maka isi dari pesan dapat diketahui. Secara matematis, proses enkripsi merupakan pengoperasian fungsi E (enkripsi) menggunakan e (kunci enkripsi) pada M (Plaintext) sehingga dihasilkan C (ciphertext), notasinya : E e (M) C (1) Sedangkan untuk proses dekripsi, merupakan pengoperasian fungsi D (desciption) menggunakan d (kunci dekripsi) pada C (ciphertext) sehingga dihasilkan M (Plaintext), notasinya : D d (C) = M (2) Sehingga dari dua hubungan diatas berlaku : D d (E e (M)) = M (3) Metode Vigenere Cipher Vigenere cipher adalah sebuah contoh terbaik dari cipher alphabet-majemuk manual. Algoritma vigenere dipublikasikan oleh diplomat sekaligus seorang kriptologis di Prancis, yaitu Blaise de Vigenere pada abad 16. Vigenere Cipher menggunakan bujursangkar vigenere untuk melakukan enkripsi seperti pada tabel 1. Tabel 1. Bujursangkar Vigenere a A C D X Y Z b B D E Y Z A c C E F Z A B d E F G A B C e F G H B C D Setiap huruf Plaintext akan dienkripsi dengan setiap huruf kunci dibawahnya. Untuk mengerjakan enkripsi dengan Vigenere Cipher, dilakukan pada bujursangkar Vigenere sebagai garis

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 2 Edisi Juli 2012 72 vertical dari huruf Plaintext ke bawah dan bujur mendatar dari kiri ke kanan. Atau seperti pada tabel 2. Tabel 2. Contoh Enkripsi huruf X dengan kunci E a A C D X Y Z b B D E Y Z A c C E F Z A B d E F G A B C e F G H B C D Misal ekripsi contoh pada tulisan sebagai Plaintext : Y A N T O K Kunci : E K O E K O Ciphertext : C K B X Y Y Secara matematis, misalkan kunci dengan panjang m adalah rangkaian K1K2 Km, Plaintext adalah rangkaian P1P2 Pt dan ciphertext adalah rangkaian C1C2 Ct, maka enkripsi pada Vigenere Cipher dapat dinyatakan sebagai: C1 = (P1+Kr) mod 26 dan i =(mod m) (4) Atau pada persamaan perhitungannya adalah sebagai Y + E mod 26 = ( 24+4) mod 26 = 2 = C n), dinyatakan dengan m -1. Jika m -1 ada maka dekripsi dilakukan dengan persamaan sebagai P m -1 (C b ) (mod n) (6) HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sistem Hasil penelitian yang didapatkan adalah telah diterapkan ilmu kriptografi dengan membandingkan metode Vigenere dan Affine untuk menghasilkan pesan teks rahasia (secret message). Kunci yang digunakan untuk vigenere adalah kunci huruf atau teks biasa (dalam kalimat teks) sedangkan kunci yang digunakan pada Affine adalah menggunakan angka kunci yang ada pada bilangan prima. Pengujian Dengan Vigenere Pengujian data Plaintext digunakan agar teks asli dapat di enskripsi menjadi ciphertext. Contoh data Plaintext untuk pengujian system dapat dibutuhkan pesan rahasia sebagai Plainttext : DANI DITA Kunci: NASYA DAN NUMA Adapun pengujian aplikasi untuk enkripsi data teks dapat dilihat pada gambar 6, [2]. Tabel 3. Penginisialan Alfabet Huruf A-Z menjadi Angka 0-26 Angka 0 1 2 23 24 25 Metode Affine Cipher Affine cipher pada metode affine adalah perluasan dari metode Caesar Cipher, yang mengalihkan Plaintext dengan sebuah nilai dan menambahkannya dengan sebuah pergeseran P menghasilkan ciphertext C dinyatakan dengan fungsi kongruen [2]: C m P + b (mod n) (5) Yang mana n adalah ukuran alphabet, m adalah bilangan bulat yang harus relatif prima dengan n (jika tidak relatif prima, maka dekripsi tidak bisa dilakukan) dan b adalah jumlah pergeseran (Caesar cipher adalah khusus dari affine cipher dengan m=1). Untuk melakukan dekripsi, persamaan (5) herus dipecahkan untuk memperoleh P. Solusi kekongruenan tersebut hanya ada jika inver m (mod Gambar 3. Pengujian Enkripsi Vigenere Maka dapat menghasilkan ciphertext sebagai QAFGDLTN Untuk proses dekripsi, Plaintext diinputkan ke dalam kolom isi Input Text, maka mengehasilkan seperti pada gambar 7.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 2 Edisi Juli 2012 73 Dienkripsi affine cipher dengan mengambil m = 5 (karena 5 relatif prima dengan 26) dan b= 7. Karena alphabet yang digunakan 26 huruf, maka n = 26. Enkripsi Plaintext dihitung dengan kekongruenan, [6]: C 5P + 7 (mod 26) (6) Gambar 4. Proses Deksripsi Vigenere Pengujian Dengan Affine Pengujian data Plaintext digunakan agar teks asli dapat di enskripsi menjadi Ciphertext. Contoh data Plaintext untuk pengujianpertama dibutuhkan adalah sebagai berikut, [6]: Tabel 4. Contoh Pesan Inputan Pada Plaintext D A N I D I T A 3 0 13 8 3 8 19 0 Plaintext: D A N I D I T A Ekivalen: 3 0 13 8 3 8 19 0 N = 26 K = Relatif Prima (1,3,5,7,9,11,15,17,19,21,23,25) Kunci pertama = 5 Kunci kedua = 7 Perhitungannya adalah sebagai P1= 3 c1 5.3 + 7 22 (mod 26) 22 = W P2= 0 c2 5.0 + 7 7 (mod 26) 7 = H P3= 13 c3 5.13 + 7 72 (mod 26) 20 = U P4= 8 c4 5.8 + 7 47 (mod 26) 21 = V P5= 3 c5 5.3 + 7 22 (mod 26) 22 = W P6= 8 c6 5.8 + 7 47 (mod 26) 21 = V P7= 19 c7 5.19 + 7 102 (mod 26) 24 = Y P8= 0 c8 5.0 + 7 7 (mod 26) 7 = H Maka menghasilkan Ciphertext sebagai berikut : W H U V W V Y H Pengujian data ciphertext digunakan teks yang telah di enskripsi dapat dideskripsikan kembali menjadi Plaintext, (liat persamaan 6). Contoh data ciphertext yang telah di enskripsi untuk pengujian sebelumnya adalah, sebagai Tabel 5. Pesan Inputan Pada Ciphertext W H U V W V Y H 22 7 20 21 22 21 24 7 Ciphertext: W H U V W V Y H Ekivalen: 22 7 20 21 22 21 24 7 N = 26 K = Relatif Prima (1,3,5,7,9,11,15,17,19,21,23,25) Kunci pertama = 5 Kunci kedua = 7 Gambar 5. Proses Enskripsi Affine Gambar 6. Proses Dekripsi Affine

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 2 Edisi Juli 2012 74 KESIMPULAN Berdasarkan hasil perbandingan dalam pengujian, metode affine dan vigenere sama-sama menghasilkan keluaran data yang tersamarkan setelah diproses enkripsi, perbedaannya pada jenis masukan data kunci, dimana kunci yang digunakan pada affine menggunakan huruf alphabet sedangkan vigenere menggunakan angka bilangan prima serta memiliki dua data masukan kunci. Keluaran yang dihasilkan memiliki panjang data yang sama dengan data masukan (plaintext) baik pada metode affine ataupun vigenere. Dari sisi keamanan keduanya memiliki keamanan yang cukup baik untuk pesan rahasia, kelebihan affine memiliki dua kunci data yang dimasukan, tetapi disisi kelemahan data bilang prima masih dapat ditebak dikarenakan memiliki jumlah yang terbatas, sedangkan vigenere dengan satu kunci tetapi kebebasan dalam mengisi data kunci tanpa harus dibatasi panjang kunci dan jenis karakternya, baik huruf maupun angka. DAFTAR PUSTAKA [1] Hamdani. 2007. Tugas Aplikasi Kriptografi, Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. [2] Hamdani. 2012. Penerapan Metode Vigenere Pada Kriptografi Klasik untuk Pesan Rahasia. Volume 7 Nomor 1 Edisi Februari. Hal. 23-26. [3] Munir, R. 2006, Kriptografi, Informatika, Bandung. [4] Piper, F dan Sean, M. 2002. Cryptography, A Very short Introduction. Oxford. [5] Stalling, W. 1998. Cryptography and Network Security, Principle and Practice 2 nd Edition. Pearson Education, Inc. [6] Septiarini, A. dan Hamdani. 2011. Sistem Kriptografi Untuk Text Message Menggunakan Metode Affine Volume 6 Nomor 1 Edisi Februari. Hal. 50-53.