BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan makanan di Indonesia dalam era globalisasi selayaknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Fungsi ini penting karena dalam kegiatan operasinya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan investasi atas aktiva keuangan dewasa ini telah

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan menengah kebawah hingga kalangan menengah keatas. Selain

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Meskipun saham memungkinkan para pemodal untuk. perubahan-perubahan yang terjadi. Baik pengaruh eksternal maupun

BAB I PENDAHULUAN. modal. Modal merupakan salah satu faktor terpenting untuk menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum pemodal melakukan transaksi di pasar modal, baik pasar perdana

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk melakukan sebuah investasi, sebaiknya investor melakukan analisis

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. waktu lama dengan dengan harapan mendapat keuntungan dimasa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB 1. Pasar modal adalah bagian dari pasar financial dan tempat bertemunya investor dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan, sedikit perusahaan yang mengalami hambatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. kas atau setara kas yang dimiliki oleh perusahaan yang diharapkan akan. kekayaan melalui distribusi hasil investasi.

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang sedang melanda lingkungan telekomunikasi dunia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. yang melakukan ekspansi usaha. Untuk tujuan tersebut, maka perusahaan. merger, atau menerbitkan saham di pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi harga saham.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di suatu Negara bisa menjadi acuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

I. PENDAHULUAN. dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan untuk mobilisasi dana baik dari dalam maupun dari luar negeri.

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman dan tekonologi sudah semakin berkembang, perusahaan harus dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal dapat dijadikan salah satu alternatif bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. macam aktivitas. Menginvestasikan sejumlah dana pada aset rill (tanah, emas, satu tahun, seperti saham dan oblogasi.

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semua perusahaan manufaktur di Indonesia dalam era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga di pasar modal. Surat berharga yang baru dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang dan tujuannya dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik.

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. impor secara progresif yang dimulai pada tahun 2010 dalam perjanjian ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. Banyak negara (termasuk Indonesia) menganggap sektor industri sebagai motor

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya perusahaan real estate dan properti yang go

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berperan di dalam meningkatkan perekonomian dimana dana-dana yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ini, baik siap atau pun tidak, mau atau pun tidak mau. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dalam era perekonomian yang semakin modern saat ini, persaingan antar perusahaan semakin berkembang. Globalisasi menyebabkan perusahaan memiliki peluang pasar baru yang luas, namun juga memberikan ancaman yang tinggi bagi perusahaan itu sendiri. Perusahaan harus memiliki daya saing yang tinggi agar dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus terus mengembangkan usahanya dengan melakukan ekspansi maupun inovasi. Brigham dan Michael (2011:28) mendefinisikan pasar modal sebagai pasar untuk saham perusahaan dan utang dengan waktu jatuh tempo di atas 1 tahun di masa depan. Dari sudut pandang perusahaan, pasar modal berperan sebagai pasar di mana perusahaan dapat berinteraksi dengan investor untuk mendapatkan sumber daya pendanaan eksternal yang berharga. Sedangkan dari sudut pandang investor, pasar modal berperan sebagai pasar efisien yang mengalokasikan dana kepada kegunaannya yang paling produktif. (Gitman & Chad, 2012:39) Perusahaan mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk ekspansi maupun inovasi melalui penjualan saham kepada investor di pasar modal. Saham adalah sekuritas ekuitas yang mewakili kepemilikan dari sebuah perusahaan (Jones, 2010:39). Gitman dan Chad (2012:268) menegaskan bahwa pemilik sebenarnya dari perusahaan adalah pemegang saham biasa. Dalam menjalankan operasi dan menghadapi persaingan, perusahaan memiliki tujuan yang akan mempengaruhi pengambilan keputusan yang akan 1

BAB I PENDAHULUAN 2 dilakukan. Ada banyak hal yang dapat menjadi tujuan bagi perusahaan, misalnya mendapatkan keuntungan, memuaskan kebutuhan pelanggan ataupun mengelola sumber daya yang dimiliki sebaik-baiknya. Namun, ilmu manajemen keuangan mengajarkan bahwa tujuan utama perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan dari pemegang saham. Memaksimalkan kekayaan dari pemegang saham memunculkan sebuah pertanyaan yaitu bagaimana perusahaan dapat mengukur kekayaan pemegang saham. Ilmu manajemen keuangan mengajarkan bahwa pada perusahaan publik, harga saham adalah pengukur kekayaan pemegang saham yang paling dapat diamati (Damodaran, 2001:12). Karena itu, tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat dipersempit menjadi memaksimalkan harga saham. Harga saham dapat dianggap sebagai nilai pasar dari kekayaan pemegang saham. Damodaran (2001:13-14) juga menambahkan, bahwa ada 3 alasan mengapa memaksimalkan harga saham menjadi fokus perusahaan: 1. Harga saham merupakan ukuran yang paling dapat diamati dari semua pengukur yang dapat digunakan untuk menilai performa dari perusahaan publik. Hal ini dikarenakan harga saham direvaluasi secara konstan untuk mencerminkan informasi baru mengenai perusahaan. 2. Harga pasar di dalam pasar dengan investor rasional mencerminkan efek jangka panjang dari keputusan perusahaan. 3. Harga pasar menjadi pengukur sebenarnya dari kekayaan pemegang saham karena pemegang saham dapat menjual sahamnya dan menerima harga sekarang dari saham tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 3 Memaksimalkan harga saham tampak identik dengan memaksimalkan keuntungan perusahaan. Keuntungan perusahaan umumnya diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas. Terdapat beberapa rasio profitabilitas yang dapat digunakan sebagai indikator pengukuran keuntungan perusahaan, namun yang paling sering digunakan diantaranya adalah return on common equity (ROE) dan earning per share (EPS). ROE mengukur pengembalian keuntungan yang diterima atas investasi pemegang saham biasa pada perusahaan. ROE didapatkan dengan membagi keuntungan dengan jumlah ekuitas saham biasa. Brigham dan Michael (2011:100) berpendapat bahwa pemegang saham berinvestasi untuk mendapatkan keuntungan dari uang mereka dan rasio ini menunjukkan seberapa baik investasi mereka dalam perspektif akuntansi. Earning per share (EPS) umumnya digunakan oleh perusahaan sebagai pengukur keuntungan perusahaan. Earning per share adalah jumlah keuntungan yang diterima dalam satu periode untuk setiap saham biasa (Gitman, 2012:11). Earning per share dihitung dengan membagi jumlah keuntungan bersih dengan jumlah saham biasa yang beredar. Meskipun telah dikatakan bahwa memaksimalkan harga saham tampak identik dengan memaksimalkan keuntungan perusahaan, namun Gitman dan Chad (2012:11) berpendapat bahwa hal itu tidaklah selalu benar. Pada kenyataannya, tujuan perusahaan untuk memaksimalkan harga saham tidak dapat dipersempit menjadi memaksimalkan keuntungan perusahaan. Menurut Gitman dan Chad (2012:12), terdapat sedikitnya 3 faktor yang menyebabkan memaksimalkan keuntungan perusahaan tidak dapat menjadi tujuan utama perusahaan:

BAB I PENDAHULUAN 4 1. Investasi yang memberikan keuntungan yang lebih rendah dalam jangka dekat mungkin lebih disukai daripada investasi yang yang memberikan keuntungan lebih tinggi pada jangka panjang. Hal ini disebabkan karena waktu pengembalian penting dan keuntungan jangka dekat tersebut dapat diinvestasikan kembali untuk memberikan keuntungan masa depan yang lebih tinggi. 2. Keuntungan tidaklah sama dengan arus kas. Keuntungan belum tentu menghasilkan arus kas yang dapat diterima oleh pemegang saham. Tidak ada jaminan bahwa dividen akan meningkat ketika keuntungan meningkat. Hal ini dikarenakan perusahaan mungkin saja memiliki keuntungan yang tinggi namun memiliki arus kas keluar yang lebih besar daripada arus kas masuk. 3. Risiko memiliki peran yang penting. Perusahaan yang memiliki keuntungan rendah namun dapat diandalkan mungkin saja lebih berharga daripada perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi secara signifikan. Horne (2008:4) memiliki pendapat yang sama dengan Gitman. Horne mengatakan bahwa memaksimalkan keuntungan (earning per share) bukanlah tujuan yang tepat bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena earning per share tidak merincikan waktu pengembalian. Selain itu, memaksimalkan earning per share tidak mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian dari proyek yang diterima. Earning per share juga tidak mempertimbangkan dividen untuk pemegang saham. Meskipun earning per share merupakan jumlah keuntungan yang diterima dalam satu periode untuk setiap saham biasa, namun pemegang saham tidak benar-benar menerima jumlah keuntungan tersebut. Hal ini dikarenakan perusahaan sering kali menggunakan jumlah keuntungan yang didapatkan selama

BAB I PENDAHULUAN 5 periode untuk melakukan investasi baru yang akan mendatangkan keuntungan di masa datang. Meskipun pemegang saham mendapatkan keuntungan untuk setiap kenaikan harga saham yang terjadi, namun pemegang saham tetap mengharapkan untuk menerima dividen. Dividen adalah pendistribusian kas secara periodik kepada pemegang saham dari perusahaan (Gitman dan Chad, 2012:8). Karena earning per share tidak benar-benar diterima oleh pemegang saham dan memiliki risiko, maka tidak jarang bagi investor untuk memperhatikan dividend per share (DPS) yang diberikan perusahaan. Dividend per share adalah jumlah kas yang didistribusikan kepada setiap pemegang saham (Gitman dan Chad, 2012:81). Berbeda dari earning per share yang memiliki risiko karena peningkatan EPS merupakan keuntungan yang terjadi di masa depan bagi investor, dividend per share merupakan keuntungan yang terjadi di masa kini sehingga dividend per share memiliki tingkat risiko yang lebih rendah. Karena adanya perbedaan antara profitabilitas perusahaan seperti earning per share dan return on equity dengan dividend per share, maka penelitian ini bermaksud untuk melihat variabel mana dari variabel-variabel tersebut yang sebenarnya berpengaruh secara signifikan pada kenaikan harga saham perusahaan. Informasi ini dibutuhkan baik oleh perusahaan maupun investor. Investor sebagai pemegang saham, tentunya menginginkan harga saham yang dimilikinya meningkat sehingga pemegang saham memerlukan informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi peningkatan atau penurunan harga saham di masa depan. Perusahaan memerlukan informasi tersebut agar dapat memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN 6 harga sahamnya agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity pada harga saham yang digunakan sebagai referensi pada penelitian ini dan dapat digunakan sebagai pembanding diantaranya adalah: Pengaruh Dividend per Share (DPS) dan Earning per Share (EPS) terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 oleh Dian (2015). Dian menemukan bahwa dividend per share berpengaruh signifikan sedangkan earning per share tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Analisis Pengaruh Earning per Share (ROE), Return on Equity (ROE) dan Debit to Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale dan Retail Trade yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) oleh Dwiatma (2011) menemukan bahwa earning per share memiliki efek positif yang signifikan terhadap harga saham dan return on equity memiliki hasil negatif yang signifikan terhadap harga saham. Pengaruh Earning per Share dan Dividend per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di BEI oleh Syahrul (2012) menemukan bahwa earning per share dan dividend per share baik secara parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan. Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Lembaga Keuangan yang Go Public di BEI tahun 2004-2007 oleh Janu (2010) menemukan bahwa earning per share berpengaruh secara signifikan terhadap

BAB I PENDAHULUAN 7 harga saham sedangkan return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis pertumbuhan investasi di sektor properti mencapai 40% per tahun. Dengan kondisi investasi di sektor properti yang terus bertumbuh, maka investor akan semakin tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan-perusahaan sektor properti. Hal ini membuka kesempatan yang luas bagi perusahaan-perusahaan sektor properti untuk semakin mengembangkan usahanya. Hal itu tentunya juga harus diimbangi dengan kewajiban perusahaan-perusahaan sektor properti untuk memaksimalkan kekayaan pemegang sahamnya karena investor tentunya akan mencari perusahaan yang akan meningkatkan kekayaan pemegang saham. Karena hal itu, maka penulis tertarik untuk membuat penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity terhadap harga saham perusahaan industri properti yang disusun dalam judul sebagai berikut: Pengaruh Earning per Share, Dividend per Share, dan Return on Equity Terhadap Harga Saham Perusahaan Industri Properti yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mencoba mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh earning per share terhadap harga saham? 2. Bagaimana pengaruh dividend per share terhadap harga saham? 3. Bagaimana pengaruh return on equity terhadap harga saham?

BAB I PENDAHULUAN 8 4. Bagaimana pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity secara simultan terhadap harga saham? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh earning per share terhadap harga saham. 2. Mengetahui pengaruh dividend per share terhadap harga saham. 3. Mengetahui pengaruh return on equity terhadap harga saham. 4. Mengetahui pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity secara simultan terhadap harga saham. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan dalam menganalisis pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity terhadap harga saham serta melihat kesesuaian teori dengan praktik yang terjadi di lapangan. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan mengenai pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity terhadap harga saham. Informasi tersebut dapat berperan

BAB I PENDAHULUAN 9 sebagai pertimbangan pengambilan keputusan masa kini atau masa yang akan datang demi pencapaian tujuan perusahaan yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara meningkatkan harga saham. 3. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk membantu menganalisa pemilihan investasi saham, terutama di industri properti. Informasi berkaitan dengan earning per share, dividend per share dan return on equity dapat digunakan untuk meramalkan perkembangan harga saham dari perusahaan. 4. Bagi Akademisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi khususnya untuk mengkaji topik-topik yang berkaitan dengan pengaruh earning per share, dividend per share dan return on equity terhadap harga saham.