KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk yang bersifat individu juga sebagai makhluk

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

KEMAMPUAN MENYUSUN KARANGAN ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 4 GORONTALO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH RAHMAT BULOYO NIM

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aktivitas menulis merupakan suatu bentuk manifestasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Belajar matematika merupakan salah satu sarana berpikir ilmiah dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARATIF PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH I SURAKARTA

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. kompetensinya yaitu mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui. kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SEBAGAI KREATIVITAS MENGARANG SISWA: STUDI KASUS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BOYOLALI

I. PENDAHULUAN. pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan data penelitian, analisis kesalahan berbahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. 1). Pembelajaran menurut Sugandi (2006: 9) adalah seperangkat peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi sangat besar. Semua dapat dilihat dalam fenomena kehidupan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. empat aspek, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tentang berbagai genre teks bahasa Indonesia sesuai dengan jenjang pendidikan. bahasa Indonesia (Permendikbud, No 60 tahun 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia di sekolah memegang peranan penting dalam mengupayakan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. Hayanah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi menulis dalam KTSP SD yang berbunyi sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan insan yang produksi, kreatif, inovatif, dan berkarakter.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

Skripsi Untuk MemenuhiSebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

Transkripsi:

KENDALA DAN SOLUSI PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN KTSP PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 SELOGIRI Tahun Ajaran 2009/2010 Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Diajukan Oleh: SEVIKA CANDRA KUSUMADEWI A. 310 060 019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHHAMMADYAH SURAKARTA 2010

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis seorang penulis harus terampil memanfaatkan struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis digunakan untuk mencatat, merekam, meyakinkan, melaporkan, menginformasikan, dan mempengaruhi pembaca. Maksud dan tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh para pembelajar yang dapat menyusun dan merangkai jalan pikiran dan mengemukakannya secara tertulis dengan jelas, lancar, dan komunikatif. Kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian dan pemilihan kata, dan struktur kalimat. Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang dan membuat surat dengan tulisan (KBBI, 2003: 968). Keteramapilan menulis merupakan aktifitas atau kegiatan pengungkapan ide, gagasan, pengalaman seseorang yang melahirkan pikiran/ perasaan yang harus dituangkan untuk mengukur sejauh mana seseorang dapat mempergunakan bahasa dalam bentuk tulisan, sehingga orang dapat memahami tulisan kita. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa. Dengan penguasaan keterampilan menulis, diharapkan siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya setelah 1

2 menjalani proses pembelajaran dalam berbagai jenis tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. Asumsinya, pengungkapan tersebut merupakan peresapan, pemahaman, dan tanggapan siswa terhadap berbagai hal yang diperoleh dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, segala informasi, ilmu pengetahuan, dan berbagai kecakapan yang diperoleh siswa dalam pembelajaran tidak akan sekedar menjadi hafalan yang mudah dilupakan sesaat setelah siswa menjalani tes. Berdasarkan uraian diatas seharusnya ada usaha untuk memperbaiki kekurangan tersebut. Kurikulum baru sebagai pengganti KBK dipandang penting untuk diperbaharui. Menurut E. Mulyasa (2006:4) perubahan kurikkulum harus disikapi secara positif dengan mengkaji dan memahami pengembangan, penjabaran, dan penerapannya di sekolah. Dalam pelaksanaan KBK menemukan berbagai kendala, terkait dengan pelaksanaanya. Dengan demikian perlu perangkat khusus yang mengatur secara teknis dan detail tentang pelaksanaannya tersebut. Perangkat tersebut disusun berdasarkan pada kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Maka dibentuklah kurikulum tangkat satuan pendidikan (KTSP). Kurikulum merupakan wahana belajar mengajar yang dinamis sehingga perlu dinilai dan dikembangkan secara terus menerus dan berkelanjutan sesuai dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat. Strategi perubahan kurikulum merupakan suatu metode, teknik, siasat, atau alat yang dipergunakan untuk melancarkan proses belajar mengajar (PBM) suatu perubahan kurikulum dalam konteks sosial. Dalam hal ini pendidik dan tenaga kependidikan lainnya harus

3 memahami perubahan kurikulum dan sejauh mana peran dalam perubahan tersebut berpengaruh dalam pembelajaran pada satuan pendidikan. Undang-undang No. 20 Th. 2003 tentang SPN menyatakan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Hal ini dimaksudkan agar kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan menyesuaikan sekolah dengan kondisi daerah oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah atau madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan Propinsi untuk pendidikan menengah. Pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim pembelajaran yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman, dan, tertib, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan tenang dan menyenangkan. Iklim yang demikian akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan bewarna, yang lebih menekankan pada belajar mengetahui (learning to know), belajar berkarya (learning to do), belajar menjadi diri sendiri (learning to be), dan hidup bersama secara harmonis (learning to live together), Mulyasa (2007:33). Pemberlakuan KTSP di sekolah-sekolah diharapkan dapat lebih meningkatkan pembelajaran bahasa termasuk kemampuan siswa menulis narasi di SMP. Dengan demikian peneliti tertarik untuk meneliti tentang pembelajaran yang masih menerapkan KTSP yang masih banyak kendala yang dihadapi. Dalam

4 penelitian ini terdapat banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan KTSP, dari kendala tersebut terdapat upaya tentang masalah yang dihadapi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis berdasarkan KTSP pada kelas VIII SMP N 2 Selogiri. B. Rumusan Masalah Ada 3 masalah yang perlu dicari jawabannya dalam penelitian ini. 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi berdasarkan KTSP pada kelas VIII SMP N 2 Selogiri? 2. Kendala apa sajakah yang menghambat pembelajaran keterampilan menulis narasi berdasarkan KTSP pada kelas VIII SMP N 2 Selogiri? 3. Bagaimana upaya mengatasi kendala dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi berdasarkan KTSP pada kelas VIII SMP N 2 Selogiri. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. 1. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi berdasarkan KTSP pada kelas VIII SMP N 2 Selogiri? 2. Mendeskripsikan kendala apa sajakah yang menghambat pembelajaran keterampilan menulis narasi berdasarkan KTSP pada kelas VIII SMP N 2 Selogiri?

5 3. Mendeskripsikan upaya mengatasi kendala dalam pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi berdasarkan KTSP pada kelas VIII SMP N 2 Selogiri? D. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik teoritis maupun praktis. 1. Manfaat Teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi teoritis tentang pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi, bermanfaat bagi dunia pendidikan serta sebagai dasar penelitian lebih lanjut tentang kemampuan menulis siswa di SMP. b. Sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas wawasan tentang kemampuan menulis khususnya menulis narasi yang pengajarannya dengan KTSP. 2. Manfaat Praktis a. Bagi kepala sekolah, sebagai pertimbangan dan masukan demi pengembangan dan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk mengembangkan sumber informasi dalam upaya mengembangkan pembelajaran keterampilan menulis khususnya menulis karangan narasi.

6 E. Sistematika Sistematika dalam penulisan sangat penting artinya karena dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah penelitian sekaligus permasalahan yang akan dibatasi dalam penelitian. Sistematika dalam penulisan ini adalah: Bab satu berisi pendahuluan. Di dalamnya dikemukakan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. Bab dua berisi tinjauan pustaka dan landasan teori. Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka, dan landasan teori. Landasan teori berisi penjalasan dasar-dasar teori yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Bab tiga berisi metode penelitian. Di dalamnya dikemukakan objek penelititan, lokasi penelitian, subjek penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik penarikan kesimpulan. Bab empat, berisi hasil analisis data berupa hasil penelitian dan pembahasan. Dalam bab ini dibahas mengenani deskripsi pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi, faktor yang mendukung keterampilan menulis, kendala yang menghambat dalam pembelajaran keterampilan menulis, dan kendala dalam pembelajaran menulis berdasarkan KTSP siswa kelas VIII SMP N 2 Selogiri. Bab lima, pada bab terakhir ini peneliti menyimpulkan hasil analisisnya. Hasil analisis yang berupa masalah yang dihadapi pada penelitian ini serta solusinya