QUICK WINS. buku 7. Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2011

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN PELAKSANAAN QUICK WINS

1. Apa dan Mengapa diperlukan Quick Wins 2. Langkah-langkah Perumusan Quick Wins 3. Langkah-langkah Penetapan Quick Wins 4. Langkah-langkah Penerapan

MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

pedoman penataan tatalaksana (business process)

, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA

KESIAPAN PUSDIKLAT MIGAS UNTUK BERKONTRIBUSI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI (QUICK WINS) DI KESDM

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP. 02 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH

IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI DI DAERAH

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14A/KEPMEN-KP/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEMENTERIAN PAN REFORMASI BIROKRASI 2012

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan Pada Rapat Dengar Pendapat Komisi II DPR di Gedung Nusantara DPR Tanggal 13 Pebruari 2012

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

MEKANISME PERSETUJUAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAN TUNJANGAN KINERJA BAGI KEMENTERIAN/ LEMBAGA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 30 TAHUN 2012

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

QUICK WINS : MEKANISME LAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

2016, No ); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun (Lembaran Negara Repu

2017, No Tertinggal, dan Transmigrasi tentang Road Map Reformasi Birokrasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi 2

WALIKOTA BANDA ACEH PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH TAHUN

4. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi ; 5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 BISNIS PROSES DALAM REFORMASI BIROKRASI. A. Pendahuluan

Dokumen Usulan Program Percepatan (Quick Wins)

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 178/HUK/2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PEMERINTAH KOTA MALANG TAHUN

ARAH PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN/LEMBAGA DALAM RANGKA TERWUJUDNYA 3 (TIGA) SASARAN REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

PEDOMAN PENGUSULAN, PENETAPAN, DAN PEMBINAAN REFORMASI BIROKRASI PADA PEMERINTAH DAERAH BAB I PENDAHULUAN

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN AGEN PERUBAHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

PEDOMAN PENATAAN TATALAKSANA (BUSINESS PROCESS)

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI PROVINSI BALI TAHUN

2017, No Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, L

2018, No Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20

Langkah-langkah Penyusunan Road Map Pemda. Kementerian PAN dan RB

BIROKRASI INDONESIA. Panjang, Berbelit dan Mahal

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Sistem Manajemen Penjaminan Mutu Lembaga Berbasis Reformasi Birokrasi Internal (RBI) Di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

EXECUTIVE SUMMARY. Pedoman pelaksanan program dan kegiatan reformasi birokrasi Kementerian Pertahanan dijabarkan ke dalam 4 (empat) bagian, yaitu :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6) 2. Peraturan P

PROSES PENCAPAIAN TUJUAN DAN SASARAN REFORMASI BIROKRASI

program manajemen pengetahuan (knowledge management)

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indon

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA,

REFORMASI BIROKRASI. (Presentasi Materi Subtansi Instansi) Jakarta, 18 Juli 2017

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotis

2018, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indo

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

Penataan Tatalaksana Dalam Kerangka Reformasi Birokrasi

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

BERITA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 NOMOR 12 SERI F NOMOR 308 PERATURAN BUPATI SAMOSIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN ACEH DAN KOMISI PEMILIHAN UMUM/KOMISI INDEPENDEN PEMILIHAN KABUPATEN/KOTA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik I

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan L

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 16/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

Kebijakan dan Pedoman Penyusunan SOP di Kementerian PPN/Bappenas. Biro Perencanaan, Organisasi dan Tatalaksana

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

MANNA, 04 DESEMBER 2014

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2010 TENTANG GRAND DESIGN REFORMASI BIROKRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG TIM REFORMASI BIROKRASI

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); 3. Peraturan Presiden Nomor 4

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN NOMOR 27 TAHUN 2014

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA,

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lemba

RAPAT PENGARAHAN REFORMASI BIROKRASI. Mahkamah Agung RI

ARAHAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PADA ACARA

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 23 /KPTS/013/2015 TENTANG

Transkripsi:

buku 7 pedoman PELAKSANAAN QUICK WINS Peraturan menteri negara pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi nomor 13 tahun 2011 kementerian pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi i buku 7 edited.indd 1 3/2/11 6:49:37 PM

ii buku 7 edited.indd 2 3/2/11 6:49:37 PM

MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN QUICK WINS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 2014, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Quick Wins dengan Peraturan Menteri Negara dan Reformasi Birokrasi; iii buku 7 edited.indd 3 3/2/11 6:49:37 PM

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor: 33 dan Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700); 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014; 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 2025; 4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pembentukan Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional dan Tim Reformasi Birokrasi Nasional sebagaimana telah dirubah dengan Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 2010; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 2014; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN QUICK WINS. iv buku 7 edited.indd 4 3/2/11 6:49:38 PM

PERTAMA : Pedoman Pelaksanaan Quick Wins digunakan untuk : a. memberikan panduan kepada Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam menentukan dan melaksanakan quick wins; b. memberikan panduan kepada Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan quick wins. KEDUA : Pedoman Pelaksanaan Quick Wins sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA, adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini. KETIGA : Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 25 Februari 2011 v buku 7 edited.indd 5 3/2/11 6:49:38 PM

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar belakang 1 1.2 Tujuan 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 2.1 Pengertian 3 2.2 Prinsip 4 BAB III PERUMUSAN DAN PENETAPAN QUICK WINS 5 3.1 Kriteria dalam Merumuskan Quick Wins 5 3.2 Merumuskan Quick Wins 6 3.3 Menetapkan Quick Wins 7 BAB IV LANGKAH-LANGKAH DALAM PELAKSANAAN 11 QUICK WINS 4.1 Tahap Persiapan 12 4.2 Tahap Implementasi dan Monitoring dan 12 Evaluasi 4.3 Pelaporan 13 BAB V PENUTUP 15 LAMPIRAN 17 vi buku 7 edited.indd 6 3/2/11 6:49:38 PM

DAFTAR TABEL Tabel 1 Identifikasi Quick Wins Berdasarkan Kriteria 5 Tabel 2 Tahap Persiapan 12 Tabel 3 Tahap Implementasi dan Monitoring dan Evaluasi 12 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Matriks Identifikasi Quick Wins 6 Gambar 2 Langkah-langkah Perumusan Quick Wins 7 Gambar 3 Langkah Langkah Menetapkan Quick Wins 9 Gambar 4 Langkah Langkah Dalam Pelaksanaan Quick Wins 11 vii buku 7 edited.indd 7 3/2/11 6:49:38 PM

viii buku 7 edited.indd 8 3/2/11 6:49:38 PM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reformasi birokrasi akan mendorong terwujudnya penerapan prinsip prinsip clean government dan good governance yang secara universal diyakini menjadi prinsip yang diperlukan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Di dalam reformasi birokrasi terdapat beberapa area perubahan yang setiap perubahannya dapat memberikan dampak antara lain pada penurunan praktek KKN, meningkatnya kualitas pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik, meningkatnya produktivitas aparatur, meningkatnya kesejahteraan pegawai negeri dan hasil hasil pembangunan secara nyata dirasakan oleh seluruh masyarakat. Kondisi tersebut akan dicapai melalui berbagai upaya antara lain dengan penerapan quick wins. Melalui quick wins atau disebut juga low hanging fruit diharapkan didapatkan momentum awal yang positif dan juga kepercayaan diri untuk selanjutnya melaksanakan reformasi birokrasi secara konsisten dan berkelanjutan. Keluaran dari pelaksanaan quick wins adalah perbaikan sistem dan mekanisme kerja atau produk utama Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang sesuai dengan peran, tupoksi dan karakteristik masing-masing. Untuk mengawal dan memandu pelaksanaan quick wins, maka perlu disusun pedoman pelaksanaannya. 1.2. Tujuan a. Memberikan panduan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam menentukan dan melaksanakan quick wins; b. Memberikan panduan kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan quick wins. PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 1 buku 7 edited.indd 1 3/2/11 6:49:38 PM

2 BAB I Pendahuluan buku 7 edited.indd 2 3/2/11 6:49:38 PM

BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Pengertian Pengertian yang digunakan dalam pedoman pelaksanaan ini adalah sebagai berikut: a. Quick wins atau juga sering disebut low-hanging fruit adalah suatu inisiatif yang mudah dan cepat dicapai yang mengawali suatu program besar dan sulit. Quick wins bermanfaat untuk mendapatkan momentum awal yang positif dan kepercayaan diri untuk selanjutnya melakukan sesuatu yang berat. Sesuatu yang berat ini merupakan inti dari suatu program besar tersebut. Quick wins untuk setiap Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah serta untuk tema tertentu dapat berupa organization quick wins, regulation quick wins atau human resource quick wins; b. Focused Group Discussion (FGD) adalah diskusi terpandu untuk membahas suatu topik tertentu dan untuk menghasilkan rumusan tertentu serta diikuti oleh peserta yang dipilih sesuai dengan topik terkait; c. Wawancara adalah proses tanya jawab untuk menggali data dan informasi mengenai aspek-aspek suatu topik baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara dimana semua pertanyaan yang akan ditanyakan telah dipersiapkan terlebih dahulu secara fixed dan ditanyakan kepada semua responden dengan urut-urutan yang sama untuk menjaga tingkat presisi dan realiabilitas. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara dimana tidak diperlukan format pertanyaan yang baku seperti wawancara terstruktur. Namun demikian pewawancara dapat menyiapkan pertanyaan-pertanyaan kunci yang mana dalam proses wawancara pertanyaan-pertanyaan selanjutnya sangat bergantung pada respon atau jawaban dari responden; d. Kuesioner adalah suatu instrumen pengumpulan data/informasi untuk memudahkan analisis terhadap masalah dalam sistem yang ada, sehingga bisa diidentifikasi dan dibicarakan dalam wawancara tindak lanjut; e. Pemetaan Masalah adalah satu pendekatan untuk mengelompokkan dan membuat kategori dari sekelompok data/informasi/fakta untuk diolah dan dianalisis; PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 3 buku 7 edited.indd 3 3/2/11 6:49:38 PM

f. Analisis Causal adalah telaah hubungan logis antara pernyataan-pernyataan, fakta-fakta atau data dan informasi yang diperoleh; g. Analisis Prioritas adalah teknik analisis dengan membandingkan tingkat kepentingan dari area yang telah diidentifikasi untuk dijadikan quick wins. 2.2 Prinsip a. Pengungkit. Inisiatif yang dipilih bermanfaat untuk mendapatkan momentum awal yang positif dan kepercayaan diri untuk selanjutnya melakukan sesuatu yang berat; b. Mudah dan Cepat. Inisiatif yang dipilih mudah dilaksanakan dan hasilnya cepat dirasakan; c. Dampak. Inisiatif yang dipilih mampu memberikan dampak positif yang besar bagi para pemangku kepentingan untuk meningkatkan kepercayaan (trust) dan motivasi mereka; d. Memotivasi. Inisiatif yang dipilih mudah dikerjakan dan cepat dicapai, sehingga diharapkan dapat memotivasi individu/kelompok di dalam Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melanjutkan ke pekerjaan yang lebih berat (reformasi birokrasi); e. Memperbaiki. Inisiatif yang dipilih mampu memperbaiki sistem dan mekanisme kerja secara organisasional di masing-masing Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah; f. Meyakinkan dan Nyata. Inisiatif yang dipilih mampu meyakinkan pemangku kepentingan, baik eksternal maupun internal, dengan cara insitiatif tersebut segera dapat memberikan manfaat yang diinginkan dan nyata yang sesuai dengan harapan mereka; g. Independen. Inisiatif yang dipilih dibawah kontrol penuh Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah dan keberhasilannya tidak tergantung secara dominan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah lainnya. 4 BAB II - Gambaran Umum buku 7 edited.indd 4 3/2/11 6:49:38 PM

BAB III PERUMUSAN DAN PENETAPAN QUICK WINS 3.1 Kriteria dalam Merumuskan Quick Wins Quick wins harus memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Berasal dari program-program reformasi birokrasi, yang terdapat di dalam Road Map Reformasi Birokrasi 2010 2014; b. Merupakan bagian utama (core business) dari peran, tugas, fungsi, dan karakteristik Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang bersangkutan; c. Memberikan dampak perbaikan yang besar dan dapat dirasakan oleh para pemangku kepentingan eksternal dan internal Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; d. Merupakan sebuah aktivitas nyata dan dirasakan manfaatnya secara cepat oleh pemangku kepentingan utama eksternal dan internal Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah. Tabel 1 Identifikasi Quick Wins Berdasarkan Kriteria PROGRAM: AKTIVITAS: NO KRITERIA YA TIDAK 1 Merupakan program reformasi birokrasi 2 Merupakan bagian utama dari peran, tugas, fungsi, dan karakteristik Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah 3 Memberikan dampak perubahan yang besar 4 Manfaat perbaikan dan perubahan dapat dirasakan secepatnya (waktu pelaksanaan kurang dari 12 bulan) PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 5 buku 7 edited.indd 5 3/2/11 6:49:38 PM

Untuk memperjelas kriteria pemilihan quick wins, dapat diilustrasikan pada gambar di bawah gambar 1 Matriks Identifikasi Quick Wins 3.2 merumuskan Quick Wins Langkah - langkah perumusan quick wins mencakup tiga aspek utama, yaitu: a. Identifikasi Pemangku Kepentingan Utama. Aspek ini berupaya untuk mengindentifikasikan sejumlah Pemangku Kepentingan Utama yang penting dan kritikal bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah; b. Identifikasi Keluaran Utama. Aspek ini berupaya untuk mengindentifikasikan keluaran utama yang merupakan bagian dari Tupoksi atau proses inti Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang selama ini digunakan oleh para Pemangku Kepentingan Utama; c. Identifikasi Harapan Pemangku Kepentingan Utama. Aspek ini berupaya untuk mengindentifikasikan harapan utama pemangku kepentingan utama terhadap kinerja Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 6 BAB III - PERUMUSAN DAN PENETAPAN QUICK WINS buku 7 edited.indd 6 3/2/11 6:49:39 PM

Langkah Langkah perumusan Quick Wins dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah ini: Gambar 2 Langkah-langkah Perumusan Quick Wins Template sederhana yang digunakan di dalam setiap langkah di atas dapat dilihat pada Lampiran 1. 3.3 Menetapkan Quick Wins Langkah-langkah penetapan Quick Wins mencakup empat aspek, yaitu: a. Penilaian Tingkat Pencapaian Kinerja Saat Ini. Aspek ini berupaya untuk mengetahui tingkat pencapaian kinerja Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah saat ini yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi yang menjadi core businesses dari Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Untuk mengetahui tingkat pencapaian ini, data atau informasi dari para pemangku kepentingan utama dapat diperoleh melalui base line survey, wawancara, focused group discussion, analisis statistic, desk research, dan sebagainya. Secara obyektif, skor 1 5 diberikan untuk menilai masing masing tingkat pencapaian kinerja yang ada saat ini; PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 7 buku 7 edited.indd 7 3/2/11 6:49:39 PM

b. Peningkatan Kinerja. Aspek ini berupaya untuk meningkatkan kinerja Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah yang memiliki skor kurang dari 4 (yang berarti meningkatkan area ini akan memberikan dampak yang besar bagi para pemangku kepentingan). Aspek ini juga berupaya untuk mengidentifikasikan tingkat kesulitan melakukan perbaikan kinerja dimaksud dan memastikan apakah peningkatan kinerja dimaksud dapat dilakukan kurang dari 12 bulan, masih di dalam kendali penuh Kementerian/ Lembaga dan Pemerintah Daerah yang bersangkutan, dan apakah masih termasuk bagian dari area reformasi birokrasi yang dicanangkan Pemerintah. Proses untuk menentukan skor dan persentasi perbaikan dilakukan melalui kesepakatan antara pimpinan dan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Lebih lanjut, aspek ini juga sudah mulai mengindentifikasikan kandidat untuk Quick Wins; c. Penyiapan Sumber Daya. Aspek ini berupaya untuk mengidentifikasikan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan calon Quick Wins yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Sumber daya dapat mencakup ketersediaan sumber daya manusia, biaya dan juga keahlian. Aspek ini juga memeriksa sekali lagi apakah kandidat quick wins yang diusulkan memenuhi kriteria dan persyaratan yang ditetapkan dan memilih maksimum tiga (3) quick wins terbaik bila jumlah program yang diusulkan dan memenuhi persyaratan cukup banyak; d. Penetapan Quick Wins. Aspek ini berupaya menetapkan quick wins yang telah melalui serangkaian analisis untuk siap diluncurkan. Langkah-langkah penetapan quick wins dapat dilihat pada Gambar 3 dan template sederhana yang digunakan di dalam setiap langkah di atas dapat dilihat pada Lampiran 2. 8 BAB III - PERUMUSAN DAN PENETAPAN QUICK WINS buku 7 edited.indd 8 3/2/11 6:49:39 PM

gambar 3 Langkah Langkah menetapkan Quick Wins PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 9 buku 7 edited.indd 9 3/2/11 6:49:39 PM

10 BAB III - PERUMUSAN DAN PENETAPAN QUICK WINS buku 7 edited.indd 10 3/2/11 6:49:39 PM

bab iv LangKah-LangKah dalam pelaksanaan QUICK WINS Langkah-langkah dalam pelaksanaan quick wins dibagi dalam 2 (dua) tahap, yaitu: 1. tahap persiapan, merupakan tahap persiapan kapabilitas implementasi quick wins dan penyusunan metode monitoring dan evaluasi implementasi quick wins; 2. Tahap Implementasi dan Monitoring & Evaluasi, merupakan tahap pelaksanaan dan pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan quick wins. Berikut tahapannya: gambar 4 Langkah Langkah dalam pelaksanaan Quick Wins PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 11 buku 7 edited.indd 11 3/2/11 6:49:40 PM

4.1 Tahap Persiapan Menteri Negara Langkah-langkah penting dalam tahap persiapan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2 Tahap Persiapan LANGKAH AKTIVITAS KELUARAN Pembentukan Tim Kerja Tim kerja 1 Pembentukan Struktur/ Struktur/Organisasi Tim Kerja Organisasi Kerja Penyusunan Rencana dan Rencana dan Jadwal Kerja 2 Jadwal Kerja serta Target Target Penyelesaian Penyelesaian Anggaran Penyusunan Anggaran Menyusun dan Menetapkan: Metode Monitoring dan Metode Monitoring dan Evaluasi 3 Evaluasi Pelaksanaan Quick Rancangan Laporan Wins Pelaksanaan Quick Wins Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Quick Wins 4.2 Tahap Implementasi dan Monitoring dan Evaluasi Langkah-langkah penting dalam tahap ini dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Tahap Implementasi dan Monitoring dan Evaluasi LANGKAH AKTIVITAS KELUARAN 1 2 Pelaksanaan aktivitas sesuai Laporan kemajuan dengan rencana dan jadwal pelaksanaan penyelesaian kerja quick wins secara berkala Penyelesaian quick wins sesuai Penyelesaian quick wins target dalam jadwal kerja Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan quick wins Hasil monitoring dan evaluasi U s u l a n / r e k o m e n d a s i perbaikan 12 BAB IV - Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Quick Wins buku 7 edited.indd 12 3/2/11 6:49:40 PM

4.3 Pelaporan Pelaporan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari setiap tahapan pelaksanaan. Oleh karena itu, baik laporan berkala maupun tahunan haruslah menjelaskan capaian kemajuan yang dihasilkan. Selain itu, penting untuk diingat terutama dalam menyusun rencana kerja adalah perkiraan waktu dari setiap langkah-langkah dalam penyusunan laporan. Berikut adalah langkah-langkah yang dimaksud: 1. Penyusunan laporan; 2. Presentasi laporan; 3. Revisi atau perbaikan bila diperlukan atas masukan laporan; 4. Menyampaikan laporan final. PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 13 buku 7 edited.indd 13 3/2/11 6:49:40 PM

14 BAB IV - Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Quick Wins buku 7 edited.indd 14 3/2/11 6:49:40 PM

BAB V PENUTUP Pedoman pelaksanaan quick wins ini diharapkan dapat membantu Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam merumuskan dan melaksanakan quicks wins di masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Di dalam melaksanakan quick wins, terdapat tahapan penting yang perlu diperhatikan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, yaitu pada saat merumuskan dan menetapkan quick wins. Merumuskan dan menetapkan quick wins yang sesuai dengan peran, tugas, fungsi dan karakteristik masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah serta sesuai kriteria adalah salah satu tahap yang menentukan keberhasilan pelaksanaan quick wins. PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 15 buku 7 edited.indd 15 3/2/11 6:49:40 PM

16 Lampiran buku 7 edited.indd 16 3/2/11 6:49:40 PM

Lampiran 1: Template Perumusan Quick Wins Template Untuk Langkah 1: No Pemangku Kepentingan Utama 1 2 3 4 5 Template Untuk Langkah 2: No Keluaran Utama 1 2 3 4 5 PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 17 buku 7 edited.indd 17 3/2/11 6:49:40 PM

Template Untuk Langkah 3: No 1 Keluaran Utama K/L/ Pemda Menteri Negara Ekspektasi Pemangku Kepentingan Utama 2 3 4 5 18 Lampiran buku 7 edited.indd 18 3/2/11 6:49:40 PM

Lampiran 2: Template Menetapkan Quick Wins Template Untuk Langkah 4: No Keluaran Utama Harapan Utama 1 2 3 4 5 Tingkat Pencapaian Kinerja (Skor 1-5) Template Untuk Langkah 5: No K e l u a r a n DenganTingkat P e n c a p a i a n Kinerja (Skor < 4) D a p a t Ditingkatkan? Seberapa Besar Estimasi Perbaikannya? Dalam Kendali Penuh? Bagian Dari reformasi birokrasi? K u r a n g Dari 12 Bulan? 1 Y/T % Y/T Y/T Y/T 2 3 4 5 K a n d i d a t Q u i c k wins? Template Untuk Langkah 6: No 1 K a n d i d a t Quick wins Apa Yang H a r u s Diperbaik? Bagaimana Memperbaikinya? Sumber Daya Tingkat Kesulitan Tersedia? Perbaikan (Tinggi, (Orang, Biaya dan Sedang, Rendah) Keahlian) 2 3 4 5 PermenPAN dan RB No: 13 Tahun 2011 19 buku 7 edited.indd 19 3/2/11 6:49:40 PM

Template Untuk Langkah 7: No Quick wins Yang Akan Diajukan 1 2 3 20 BAB V - Penutup buku 7 edited.indd 20 3/2/11 6:49:40 PM