FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH TEGAL DI WARUNG TEGAL (WARTEG) BALEK MANING YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENGETAHUAN SANITASI DAN HIGIENE TERHADAP PENGOLAHAN MAKANAN SEHAT KELUARGA LPKK

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA SISWA SMPN 1 SURUH SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN BUSANA PADA MAHASISWI MALUKU TENGGARA DI YOGYAKARTA

HUBUNGAN KEMANDIRIAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SEWON BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMKN 2 GODEAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI PEMBUATAN POLA KONSTRUKSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MENJAHIT SISWA SMK ADHI YUDYA KARYA PATEAN KENDAL JAWA TENGAH

KESADARAN ANGGOTA LPKK TERHADAP SANITASI DAN HIGIENE LINGKUNGAN DI KELURAHAN TAHUNAN KECAMATAN UMBULHARJO YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

PENGARUH BIMBINGAN KARIER TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA BIDANG KEAHLIAN TATA BUSANA DI SMK

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

HYGIENE DAN SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN KELUARGA ANGGOTA LEMBAGA PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (LPKK)

: Andian Ari Anggraeni, M.Sc Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH KONSUMSI MAKAN TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN INDONESIA PADA SISWA SMK

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGUTER SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Oleh : Hesti Karmila Wulandari NIM :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan 1 April sampai 30 Juni 2014

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

3. Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeteksi sejauhmana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: Learning Interest, Basic Gastronomy Subject.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi... (Sinta Armalita) 1

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MOTIVASI, KEMANDIRIAN, DAN FASILITAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

MOTIVASI ORANG TUA MENGIKUTSERTAKAN PUTRA/PUTRINYA OLAHRAGA BELA DIRI TAEKWONDO DOJANG EKADANTA RINDAM MAGELANG

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

PENGARUH PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI JADE BAMBOO RESTO YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH JOGOKARIYAN YOGYAKARTA

B. Kajian Teoritis dan Metode Penelitian

research) yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini termasuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Citizens Learning Motivation Learning Program Packet B in PKBM Maju Jaya subdistrict Bangkinang Kota

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

KUALITAS PELAYANAN (RELIABILITY, RESPONSIVENESS, ASSURANCE, EMPHATY, TANGIBLES) DI LEGEND PREMIUM COFFEE YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

B. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam rangka mengumpulkan data penelitian, penulis mengambil tempat dan waktu penelitian sebagai berikut:

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut diolah untuk dapat dibaca menjadi sebuah hasil penelitian.

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA SISWA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA, KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO. (Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN JAJANAN TRADISIONAL PADA MAHASISWA DI KAMPUNG KARANGMALANG YOGYAKARTA

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. travel kota bengkulu, dapat disajikan seperti pada Tabel 4 berikut ini:

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI LOSARI NO.153 PASAR KLIWON SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.

HUBUNGAN PENGHASILAN KELUARGA DENGAN MINAT MENGIKUTI PROGRAM PELATIHAN DI PKBM AL MUSTAJAB BANTUL YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

MOTIVASI PESERTA PELATIHAN ACCESSORIES DILEMBAGA PELATIHAN KETERAMPILAN ADANA YOGYAKARTA

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan berupa angka-angka dan dihitung menggunakan statistik.

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

PEMAHAMAN TREND FASHION SISWA KELAS XI TATA BUSANA DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI MAKANAN TRADISIONAL DAERAH TEGAL DI WARUNG TEGAL (WARTEG) BALEK MANING YOGYAKARTA Sri Wahyu Andayani PKK, JPTK, FKIP, UST, Yogyakarta Abstrak. Tujuan penelitian untuk mengetahui minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal.Minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal dipengaruhi beberapa faktor yaitufaktor instrinsik (ketertarikan, kesadaran, kemauan, perhatian, perilaku) dan faktor ekstrinsik (lingkungan keluarga, tempat tinggal, budaya, dan teman pergaulan). Pertanyaan penelitian adalah bagaimana minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal.Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan persentase. Populasi penelitian adalahkonsumen yang datang dan membeli/mengkonsumsi makanan tradisional di warung Tegal yang berjumlah 550 responden. Jumlah tersebut didapatkan melalui observasi insidental yang merupakan langkah awal. Teknik sampling menggunakan proportional random sampling. Sampel diambil 15% yaitu 8 responden. Pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data dengan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegaldalam katagori sedang dengan frekuensi relatif 7,50%. Artinya konsumen telah memiliki minat yang cukup dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal.Penjelasan tersebut didukung dengan indikator penelitian, yaitu faktor instrinsik dalam katagori sedang dengan frekuensi relatif 74,7%, dan faktor ekstrinsik dalam katagori sedang dengan frekuensi relatif 71,1%. Artinya, kedua indikator tersebut dapat dijadikan sebagai acuan bagi pemerhati makanan tradisional yang ada di Indonesia. Kata kunci: Minat konsumen, Makanan tradisional Abstract. The objective of this research is to describe the people interest in consuming traditional food from Tegal Region. They are influenced by some factors, that is, intrinsic (anxiety, consciousness, willing, interest, behavior) and extrinsic factors (family environment, living places, culture and friendship). The research question is : how is the people interest in consuming traditional food from Tegal Region?. This research is classified into descriptive quantitative by percentage. The population is people who come and buy or consume Tegal Traditional food. There are 550 respondents. The number are taken by incidental observation as the beginning step. The sampling technique used here is proportional random sampling. The number of sample is 15% that is, 8 respondents. The data are collected by questionnaire and documentation. To analyze the data, it applies descriptive quantitative analysis.the result shows that the people interest in consuming Tegal Traditional food is in fair category by relative frequency 7,50%. It means that they have interest in consuming Tegal Traditional food. The explanation is suggested by the indicator of this research, that is, intrinsic factor in fair category by relative frequency 74,7% and 65

extrinsic factor is also in fair category by relative frequency 71,1%. It means that both indicators can be used as reference for traditional observer food in Indonesia Key words : Interest people, Traditional food. Pendahuluan Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai budaya dan mempunyai penduduk yang beraneka ragam baik dari segi sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan sebagainya. Keragaman ini merupakan modal dan kekayaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia, terutama keragaman dalam pola makan, budaya makan serta jenis- jenis makanan yang dikonsumsi untuk tiap-tiap daerah/wilayah, yang mempunyai ciri khas berbeda dan sudah menjadi tradisi dari masing-masing daerah tersebut. Hal ini sering kita sebut dengan makanan tradisional, karena bahannya diambil dari bahan-bahan lokal yang ada disekitar wilayah tersebut. Makanan tradisional adalah makanan dan minuman termasuk makanan jajanan serta bahan campuran yang digunakan secara tradisional dan telah lama berkembang secara spesifik di daerah tertentu (Deptan, 2002). Sedangkan makanan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Konsumsi makanan tradisional diperkirakan akan terus meningkat, karena selain murah dan mudah diperoleh, juga cita rasa yang telah disesuaikan dengan keinginan konsumen. Semakin meningkatnya tuntutan konsumen akan makanan tradisional yang dikonsumsi khususnya makanan daerah Tegal yang dijual di WARTEG, maka perlu dilakukan berbagai upaya yang dapat mempengaruhi minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional tersebut. Dewasa ini makanan tradisonal di Indonesia merupakan makanan yang sudah banyak dimodifikasi dan mengalami pengembangan variasi, yaitu dari bahan bakunya, bahan pelengkap lain untuk menunjang rasa, tekstur, aroma, dan bentuk, sehingga menjadikan makanan tradisional tersebut sebagai makanan pilihan yang padat dengan gizi dan diminati konsumen. Makanan tradisional merupakan salah satu produk makanan olahan yang sering menjadi pilihan masyarakat. Keunggulanmakanan tersebut murah dan mempunyai cita rasa yang sesuai dengan selera konsumen, yang akhirnya menjadi pilihan masyarakat. Keberadaan makanan tradisional semakin diakui masyarakat sebagai mata pencaharian. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya pedagang makanan tradisional khususnya WARTEG diberbagai kota besar di Indonesia dan memilih lokasi yang srategis sebagai tempat untuk berjualan. Meskipun memiliki banyak keunggulan, makanan tradisonal juga mempunyai resiko terhadap kesehatan. Hal ini disebabkan oleh penanganan yang kurang memperhatikan sanitasi higiene, sehingga memberikan peluang terhadap berkembang biaknya mikroba pada makanan tersebut, karena pada umumnya makanan tradisional dihasilkan dari home industry dengan penangan secara tradisional. Sedangkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi makanan tradisonal, dapat dipengaruhi oleh tingkat kemajuan diberbagai daerah khususnya kawasan industri perkotaan yang 66

secara faktual telah mendorong tumbuhnya dinamika sosial ekonomi diluar industri tersebut, tak terkecuali berkembangnya warung-warung tegal (WARTEG) yang kesehariannya dinilai cukup memberikan pemenuhan kebutuhan konsumsi makanan serta bervariasinya jenis makanan dengan harga yang murah, cepat saji, sehingga menimbulkan minat untuk mengkonsumsi makanan tersebut. Faktor lain yang dapat mempengaruhi minat antara lain; 1) faktor intrinsik yang meliputi (ketertarikan, kesadaran, kemauan, perhatian, dan perilaku), 2) faktor ekstrinsik (lingkungan keluarga, tempat tingal, budaya, dan teman pergaulan). Minat merupakan salah satu aspek psikologis yang harus mendapat perhatian dari para pemilik usaha/warung. Dalam suatu kegiatan termasuk kegiatan pelayanan di warung-warung tradisioanal, minat konsumen dalam membeli makanan merupakan hal yang penting karena minat dapat mempengaruhi seberapa besar perhatian seseorang terhadap kegiatan yang ia lakukan baik dalam pembelian makanan maupun dalam menikmati makanan tradisional tersebut. Minat juga memiliki peranan penting dalam kehidupan, aktivitas yang dilakukan oleh seorang konsumen sangat bergantung pada kuat tidaknya minat yang timbul dari dalam diri mereka. Namun pada kenyataannya setiap manusia memiliki tingkat minat yang berbeda-beda. Seorang konsumen yang memiliki minat yang tinggi terhadap makanan tradisional, maka ia akan berusaha keras untuk mencari dan membeli serta mengkonsumsi makanan tersebut. Dengan demikian bayak faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk mengkonsumsi makanan tradisional tersebut, baik faktor yang muncul dari dalam individu maupun faktor dari luar individu. Dengan dasar permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal di warung Tegal (WARTEG) Balek Maning Yogyakarta. Maka dapat diidentifikasikan berbagai permasalahan yang ada adalah tingginya minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional dapat dipengaruhi oleh faktor yang muncul dari dalam individu (instrinsik) maupun faktor dari luar individu (ekstrinsik ). Minat tersebut nantinya akan mempunyai dampak yang besar terhadap sikap dan perilaku seseorang. Dalam penelitian ini pembatasan masalah difokuskan pada Faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal di WARTEG Balek Maning Yogyakarta. Sehingga dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu Bagaimana gambaran minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional dari daerah Tegal di warung Tegal (WARTEG) Balik Maning Yogyakarta yang ditinjau dari faktor : 1. Instrinsik meliputi ketertarikan, kesadaran, kemauan, perhatian, perilaku. 2. Ekstrinsik meliputi lingkungan keluarga, tempat tingal, budaya, dan teman pergaulan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui : 1. Minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal, ditinjau dari faktor instrinsik. 2. Minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal, ditinjau dari faktor ekstrinsik. Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi produsen makanan tradisional, dapat digunakan untuk mempertahankan kualitas pelayanan, sehingga memberikan kepuasan pada konsumen. 2. Bagi konsumen, dapat digunakan sebagai masukan dalam mengkonsumsi makanan tradisional khususnya makanan daerah Tegal. 67

Metode Penelitian ini dilaksanakan di Warung Tegal (WARTEG) Balik Maning (Jl. Glagahsari Yogyakarta), antara bulan September 201 sampai Februari 2014 (± selama 6 bulan). Dan merupakan penelitian ex-post facto, karena data penelitian sudah ada sehingga tinggal mengungkap atau menggalinya. Sesuai dengan bidang ilmu, penelitian ini termasuk dalam penelitian pendidikan (pendidikan konsumen). Dalam penelitian ini mempunyai satu variabel, yaitu minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal di Warung Tegal (WARTEG). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang datang dan membeli/mengkonsumsi makanan tradisional yang disajikan di warung Tegal (WARTEG) Balek Maning Jl. Glagahsari Yogyakarta, yang berjumlah 550 responden. Jumlah tersebut didapatkan melalui observasi insidental yang merupakan langkah awal untuk mengetahui gambaran populasi yang diambil selama 7 hari. Penelitian ini merupakan penelitian sampling. Pengambilan sampel secara acak, sehingga setiap individu dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Menurut Sugiyono (2009:67), sampel insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel jika dipandang cocok sebagai sumber data. Sedangkan untuk sampel ditentukan 15% dari jumlah populasi, yaitu 8 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner, angket dalam bentuk skala sikap dari Likert, digunakan untuk memperoleh informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal di warung Tegal (WARTEG) Balek Maning Yogyakarta yang sudah dimodifikasi. Sedangkan angket penelitian ini berupa angket tertutup untuk mengungkap data tentang minat mengkonsumsi makanan dilihat dari faktor instrinsik (ketertarikan, kesadaran, kemauan, perhatian, perilaku) dan faktor ekstrinsik (lingkungan keluarga, tempat tingal, budaya, dan teman pergaulan),dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). untuk jawaban dari pertanyaan/pernyataan positif adalah SS=4, S=, TS=2, dan STS=1. Angket diuji cobakan pada 0 subyek, dengan uji coba terpakai. Data uji coba dicari kesahihan dan keterandalannya. Hasil analisis korelasi product moment dari 15 butir untuk faktor instrinsik tidak ada yang gugur (0) dan dari 12 butir untuk faktor ekstrinsik terdapat butir gugur (yaitu nomer 20,24,26), artinya dapat dijadikan sebagai alat pengumpul data penelitian untuk indikator faktor internal dan faktor eksternal. Butir-butir instrumen yang gugur tidak diganti karena semua masih terwakili. Berikut ini kisi-kisi instrumen penelitian yang telah disusun: 68

Variabel Minat Konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal Tabel 1. Instrumen Penelitian Konsep Pengukuran Indikator Sub Indikator Mengukur tinggi a. Faktor 1) Ketertarikan rendahnya minat Instrinsik 2) Kesadaran konsumen dalam ) Kemauan mengkonsumsi 4) Perhatian makanan 5) Perilaku tradisional b. Faktor ekstrinsik 1) Lingkungan keluarga 2) Tempat tinggal ) Budaya 4) Teman pergaulan Nomor Item 1,2, 4,5,6 7,8,9 10,11,12 1,14,15 16,17,18 19,20,21 22,2,24 25,26,27 Item Jumlah 27 Uji keterandalan instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach (Sugiyono, 2010:171). Alasannya karena instrumen tersebut menggunakan model skala Likert, maka koefisien keterandalannya dapat dihitung dengan koefisien Alpha Cronbach. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh indek keterandalan 0,919. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase yang digunakan untuk mencari gambaran mengenaifaktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal di warung Tegal (WARTEG) yang dilakukan dengan cara menghitung Mean, Median, Modus dan Standar Devisiasi (Sugiyono, 2010:47-54). Hasil dan Pembahasan Deskripsi data digunakan untuk mencari data tentang hasil penelitian. Dari hasil penyebaran angket yang diberikan pada sampel berjumlah 8 responden ternyata semua dapat dianalisis. Oleh karena itu yang dianalisis sebanyak 8 responden. Gambaran hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Faktor faktor yang mempengaruhi minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal terdiri dari 24 item. Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor terendah observasi = 1 dan skor tertinggi observasi = 84. Nilai rata-rata observasi = 72,49; median = 64,00; Mode = 64; dan standar deviasi = 7,971. Sedangkan skor terendah ideal = 24 dan skor tertinggi ideal = 96. Nilai rata-rata ideal= 60 dan standar deviasi ideal = 20. b. Faktor instrinsik terdiri dari 15 item. Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor terendah observasi = 22 dan skor tertinggi observasi = 58. Nilai rata-rata observasi = 41,0; median = 41; Mode = 40; dan standar deviasi = 5,90. Sedangkan skor terendah 69

ideal = 15 dan skor tertinggi ideal = 60. Nilai rata-rata ideal = 7,5 dan standar deviasi ideal = 12,5. c. Faktor ekstrinsik terdiri dari 9 item. Berdasarkan data yang terkumpul diperoleh skor terendah observasi = 9 dan skor tertinggi observasi = 2. Nilai rata-rata observasi = 2,; median = 2,00; Mode = 24; dan standar deviasi =,186. Sedangkan skor terendah ideal = 9 dan skor tertinggi ideal = 6. Nilai rata-rata ideal= 22,5 dan standar deviasi ideal = 10. Hasil angket kemudian dijelaskan melalui skor observasi dan skor ideal seperti ada Tabel 2 berikut. Variabel Minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal Indikator Tabel 2. Deskripsi Data Penelitian Max Observasi Min Mean SD Max Ideal Min Mean - 84 1 64,6 7,971 96 24 60 20 64,00 64 Faktor instrinsik Faktor ekstrinsik SD Med 58 22 41,0 5,909 60 15 7,5 12,5 41,00 40 2 9 2,,186 6 9 22,5 10 2,00 24 Mo Simpulan Berdasarkan hasil temuan di atas, maka penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil deskriptif menunjukkan bahwa minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal cenderung cukup tinggi, karena berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata observasi lebih tinggi dari pada skor rata-rata ideal, yaitu skor rata-rata observasi 64,6, sedangkan skor rata-rata ideal 60. Apabila dilihat dari kategori minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal sebagian besar dalam kategori sedang dengan frekuensi relatif 7,50%, sedangkan sisanya 16,86%dalam kategori tinggi dan 9,64% dalam kategori rendah. 2. Hasil perhitungan dilihat dari masing-masing indicatorsebagai berikut. a. Faktor instrinsik, dari hasil temuan menunjukkan bahwa rata-rata observasi lebih tinggi dari pada rata-rata ideal yaitu skor rata-rata observasi 41,0 sedangkan ratarata ideal 41. Dilihat dari faktor instrinsik dalam minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen termasuk dalam kategori sedang dengan frekuensi relatif 74,7%, sedangkan sisanya menduduki kategori tinggi dengan frekuensi relatif 14,5% dan kategori rendah dengan frekuensi 10,8%. b. Faktor ekstrinsik, dari hasil temuan menunjukkan bahwa skor rata-rata observasi lebih tinggi dari pada skor rata-rata ideal yaitu skor rata-rata observasi 41,0, 70

sedangkan rata-rata ideal 41. Dilihat dari faktor ekstrinsik dalam minat konsumen dalam mengkonsumsi makanan tradisional daerah Tegal menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen termasuk dalam kategori sedang dengan frekuensi relatif 71,1%, sedangkan sisanya menduduki kategori tinggi dengan frekuensi relatif 15,7% dan kategori rendah dengan frekuensi 1,2%. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan implikasi di atas dapat disarankan sebagai berikut. 1. Bagi masyarakat agar lebih meminati makanan tradisional dalam rangka pelestarian aset budaya nasional, dan khususnya keluarga untuk lebih membudayakan makanan tradisional yang diwujudkan dalam hidangan keluarga sehari-hari atau pada pola makan keluarga. 2. Bagi produsen yang bergerak dibidang pengolahan makanan tradisional khususnya Daerah Tegal untuk meningkatkan mutu dan kualitas makanan tersebut, sehingga banyak diminati oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.. Bagi pemerintah untuk lebih memotivasi dan memfasilitasi pengembangan makanan tradisional dari daerah-daerah lain, agar dapat meningkatkan daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Daftar Pustaka Aditya. 2010. Minat. http//:www.adityaromantika.blogspot.com/2010/12/minat.html. (diakses pada tanggal 5 September 201 pukul 14.0 WIB). Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: Satu Nusa. Fandy Ciptono. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Bayu media. Fandy Tjiptono. 2005. Prinsip-prinsip Total Quality Management. Yogyakarta: Andi. Husein Umar. 200. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia Indonesia. Marwanti. 2000. Pengetahuan Masakan Indonesia. Yogyakarta: Adicita Karya. Muhibbin Syah. 200. Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar. Bandung: Sinar Baru. Nasution, M N. 2005. Manajemen Mutu Terpadu Pemasaran. Bogor: Ghalia. Robert W. 2004. Fool Proof Marketing. Jakarta : Erlangga. Slameto. 200. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Siti Fatonah. 2005. Proceding Seminar Nasional Membangun Cipta Makanan Tradisional. Semarang: Graha Cendika. Sugiyono. 2009. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suharsini Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suryadi Suryabrata. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta : CV. Rajawali. Winkel WS. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. 71