TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR APK 3.2, APK DAN APK 3

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

TINJAUAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN STANDAR JCI DI BANGSAL RAJAWALI 4B RSUP DR.KARIADI SEMARANG TAHUN 2015

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan, maka dapat

SKRIPSI PENGARUH AKREDITASI TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT I

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di rumah sakit. Rekam medis harus berisi informasi lengkap perihal

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

Tinjauan Pelaksanaan Standar MKI 11 dan MKI 12 Dalam Rangka Persiapan Akreditasi Kars 2012 di Bagian Filing Rawat Inap RSUD Majenang Kabupaten

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Nilai skor APK 3.2, APK 3.2.1, APK 3.3. Kendala. Gambar 3.1. Kerangka konsep

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

LAELA MIFTAHUL JANNAH

PENGARUH AKREDITASI TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME PASIEN RAWAT INAP DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT I

BAB I PENDAHULUAN. seseorang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini sesuai

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

BAB I : PENDAHULUAN. setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktek kedokteran wajib membuat

TINJAUAN PENGISIAN RESUME KELUAR RAWAT INAP RUANG TERATAI TRIWULAN IV DI RSUD KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. secara profesional dan aman seperti dalam UU Praktik Kedokteran Pasal

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

TINJAUAN HUBUNGAN ANTARA SPESIFISITAS DIAGNOSIS UTAMA DENGAN AKURASI KODE KASUS PENYAKIT BEDAH PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

EVALUASI KELENGKAPAN REKAM MEDIS BERDASARKAN STANDAR KARS 2012 DI RSU MUHAMMADIYAH PONOROGO

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP

STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 DAN CARA PENILAIANNYA. Dr.dr.Sutoto,M.Kes**

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

TINJUAN PENGETAHUAN DOKTER RAWAT INAP DALAM KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR RM.11 (RESUME KELUAR) DI RSUD BREBES TAHUN 2015

Tinjauan Kelengkapan Isi Rekam Medis Pada Formulir Resume Medis Kasus Bedah Di Rumah Sakit Haji Pondok Gede Jakarta Pada Tahun 2017

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

Retno Mukti*), Arif Kurniadi**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

ASPEK HUKUM PELEPASAN INFORMASI MEDIS PASIEN SEHUBUNGAN DENGAN KLAIM ASURANSI BPJS DI RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Peraturan Menteri Kesehatan

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

INTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

: Delay Repayment, Of Medical Record Documents, Assembling

INFOKES, VOL. 3 NO. 3 November 2013 ISSN :

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENCATATAN ASUHAN KEPERAWATAN BERBASIS ELEKTRONIK DI RSUD KOTA SEMARANG TAHUN 2015

Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Dokter dalam Pengisian Resume Medis Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi Tahun 2015

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. harus direkam dan didokumentasikan ke dalam bentuk catatan medis. yang disebut rekam medis atau rekam kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat dan jenis pelayanan

N n. 126 n. pendekatan cross sectional yaitu menganalisa penelitian pada saat penelitian berlangsung, dan penelitian dilakukan secara deskriptif.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

KEAKURATAN KODE DIAGNOSA UTAMA DOKUMEN REKAM MEDIS PADA KASUS PARTUS DENGAN SECTIO CESAREAN DI RUMAH SAKIT PANTI WILASA CITARUM TAHUN 2009

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG

dimiliki oleh suatu instansi. Man yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) adalah petugas yang bertanggung jawab mengisi formulir / berkas.

Program Studi DIII Rekam Medis & Informasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang 2013 ABSTRAK

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN INFORMED CONSENT PADA PASIEN BEDAH DI RSI SOEMANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

HUBUNGAN KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS DENGAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS KASUS OBSTETRI BERDASARKAN ICD-10 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

Dalam upaya memperoleh data, penelitian ini menggunakan wawancara. sebagai salah satu metode untuk melakukan pengkajian data secara mendalam.

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

Transkripsi:

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR APK 3.2, APK 3.2.1 DAN APK 3.3 PADA LEMBAR RESUME PASIEN PULANG (RM 20) PASCA AKREDITASI KARS 2012 DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Siti Maysyarah*); Supriyono Asfawi**) *)Alumni Fakulutas Kesehatan UDINUS **)Staff Pengajar Fakultas Kesehatan UDINUS Email : simaysya@gmail.com ABSTRACT Background : Accreditation the hospital are community assessment on the quality of service and the importance of medical documents record for the hospital, then there needs to be of control over charging documents medical record as a requirement suspension of the cost of insurance claims and also as a requirement accreditation. At RSUD Tugerejo Semarang, of 10 cases of non surgical there are 5 Discharge Resume incomplete and of 10 cases of surgical there are 3 Discharge Resume incomplete. In addition there are still resumes not given to patients who are not conforming to either of those standards. This study aims to examine the implementation of the APK 3.2 standard, APK 3.2.1 and APK 3.3 in Discharge Resume of accreditation KARS 2012. Method : This research is descriptive research with observation method of Standard Operating Procedures, interviews with the head of the medical record and 20 admin wards and a documents review on sheets of resume patients return with the cross-sectional approach. The total sample as many as 96 sheet resumes patient return with either using checklists and 20 admin wards as well as the head of the medical record to use the guide the interviews. Result : Based on the results, the answer from admin ward resume made by doctors (65%), the resume is made prior to the patient's home (100%), copy of resume given to patients (90%), copy of resume given to the referring health practitioners (40%), and resume fitted and inserted into the medical record (100%). APK 3.2 standard implementation does not correspond to the four elements, namely assessment of existing policies but implementation only 47.9% were given to the patient, while the assessment element 5 is only 40% which gives health practitioners. On the completeness 3.2.1 APK standard resume patient return 45.8% 54.2% was appropriate and not appropriate. The implementation of each element of the standard assessment APK 3.3 is appropriate that the author advised to do socialization importance of giving copies of resume, sanctions for doctors who do not complete a resume and giving appreciation or appreciation for doctors who complete resume, and extensive monitoring and evaluation of the standard operating procedures of the resume. Keywords : Accreditation, APK, Discharge Resume

LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu. [1] Dalam meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu diperlukan adanya standar pelayanan yang menjadi acuan dalam meningkatkan kualitas pelayan. Salah satu standar penilaian pelayanan yaitu akreditasi. Dalam Kepmenkes No. 417 tahun 2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit menyebutkan bahwa akreditasi rumah sakit adalah pengakuan terhadap rumah sakit yang diberikan oleh lembaga independen yang ditetapkan oleh menteri, setelah dinilai bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku. [2] Berdasarkan Undangundang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 40 ayat 1 menyebutkan bahwa dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal tiga tahun sekali. [1] Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo Semarang merupakan rumah sakit milik pemerintah Provinsi Jawa Tengah tipe B Pendidikan yang telah mendapatkan akreditasi paripurna, yaitu lulus tingkat sempurna dari 15 standar akreditasi versi 2012 yang mengacu pada akreditasi internasional JCI-USA. Pencapaian akreditasi paripurna tersebut berlaku 3 Desember 2014 hingga 2 Desember 2017. Dengan telah terakreditasi tingkat paripurna, mengartikan bahwa RSUD Tugurejo telah memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang ditentukan mulai dari Kelompok Standar Pelayanan ` Sasaran Milenium Development Goals sehingga dapat memberikan pelayanan medik prima yang berorientasi pada keselamatan pasien, fokus terhadap kebutuhan pasien, efektif dan kompetitif, menyediakan layanan baru sesuai perkembangan IPTEK demi menciptakan kepuasan bagi masyarakat. [3] Seiring berkembangnya zaman akreditasi rumah sakit menjadi pandangan masyarakat terhadap mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit. Pencapaian akreditasi paripurna juga menjadi acuan RSUD Tugurejo Semarang untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dengan memenuhi standar akreditasi seperti kelompok standar pelayanan yang berfokus pada pasien (APK, HPK, AP, PP, PAB, MPO dan PPK). Kualitas pelayanan rumah sakit menjelang akreditasi menjadi semakin baik tetapi setelah akreditasi selesai dilakukan mutu pelayanan sedikit menurun. Seperti pada survei awal yang dilakukan bulan Maret lalu terhadap kelengkapan

dokumen rekam medis didapatkan dari 10 dokumen rekam medis kasus non bedah terdapat 5 dokumen rekam medis yang tidak lengkap, sedangkan untuk kasus bedah dari 10 dokumen rekam medis terdapat 3 dokumen rekam medis yang tidak lengkap. Salah satu lembar dokumen rekam medis yang tidak lengkap adalah resume pasien pulang. Dari 10 dokumen rekam medis kasus non bedah ditemukan 5 resume pasien pulang (RM 20) tidak lengkap dan 10 dokumen rekam medis kasus non bedah ditemukan 3 resume pasien pulang (RM 20) tidak lengkap. Resume pasien pulang adalah laporan klinis dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) pada akhir perawatan di rumah sakit atau pelayanan medis. [4] Ketidaklengkapan resume pasien pulang dapat mempengaruhi kontinuitas pelayanan dan klaim asuransi sehingga dapat mempengaruhi pekerjaan petugas. Resume pasien pulang juga merupakan salah satu METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan sifat-sifat keadaan yang sementara berjalan pada saat penelitian. Pendekatan yang digunakan adalah desain cross sectional yaitu mengambil data secara langsung pada saat penelitian, dimana melakukan observasi sekali dan sekaligus pada waktu yang elemen penilaian standar akreditasi Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas pelayan yaitu APK 3.2.1 yang menyebutkan resume pasien pulang lengkap. Ketidaklengkapan resume pasien pulang yang dapat mempengaruhi tercapainya kembali akreditasi paripurna pada akreditasi selanjutnya khususnya pada standar Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK) sehingga diperlukan upaya-upaya mengatasi ketidaklengkapan resume pasien pulang tersebut. Selain itu masih ditemukannya lembar resume pasien pulang yang tidak diberikan kepada pasien seperti yang disebutkan dalam APK 3.2 pada Elemen Penilaian 4 bahwa salinan resume pasien pulang juga diberikan kepada pasien. Untuk standar APK 1, APK 1.1, APK 2, dan lain-lain tidak ditemukan masalah sehingga penelitian difokuskan pada standar yang terkait resume pasien pulang yaitu standar APK 3.2, APK 3.2.1, dan APK 3.3. [5] sama. Bukan berarti semua responden diamati pada saat yang bersamaan, tetapi dalam penelitian setiap responden hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel responden pada saat pemeriksaan tersebut, kemudian peneliti tidak melakukan tindak lanjut. [13] Metode Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan kajian dokumen.

Subjek dari penelitian ini adalah Kepala Rekam Medis sejumlah 1 orang dan Petugas Admin Bangsal perawatan sejumlah 20 orang. Objek penelitian ini Lembar resume pasien pulang (RM 20) dari DRM rawat inap bulan April tahun 2015 sebesar 2719 Dokumen rekam medis yang diperoleh dari total kunjungan rawa inap bangsal perawatan. Sampel merupakan hasil pemilihan subjek dari populasi untuk memperoleh karakteristik populasi. Untuk Kepala rekam medis menggunakan total sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel yaitu 1 orang kepala rekam medis. Sedangkan untuk petugas administrasi bangsal sejumlah 20 orang diambil dengan perhitungan sampel DRM rawat inap pada bangsal. HASIL PENELITIAN A. Hasil Pengamatan Tabel 4.1 Frekuensi Kesesuaian Jawaban Admin Bangsal Perawatan sesuai standar APK 3.2 Pertanyaan Jawaban Sesuai (%) Jawaban Tidak Sesuai (%) Siapa yang membuat resume pasien pulang? Kapan resume pasien pulang dibuat? Apakah Salinan resume pasien pulang diberikan juga kepada pasien? Apakah Salinan resume pasien pulang diberikan kepada praktisi kesehatan perujuk? Kapan resume pasien pulang harus dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien? 13 (65%) 7 (35%) 20 (100%) 0 (0%) 18 (90%) 2 (10%) 8 (40%) 12 (60%) 20 (100%) 0 (0%)

Penjelasan dari wawancara yang dilakukan terhadap 20 admin bangsal perawatan yaitu: a) Sejumlah 13 admin bangsal perawatan menjawab resume pasien pulang dibuat oleh dokter penanggung jawab pelayanan dan 7 admin bangsal perawatan lainnya menjawab resume pasien pulang dibuat oleh dokter dengan dibantu oleh perawat yang memberi asuhan. b) Resume pasien pulang dibuat ketika pasien sudah diperbolehkan pulang atau sebelum pasien pulang. c) Dari 20 admin bangsal perawatan 18 belas diantaranya menjawab salinan resume pasien pulang juga diberikan kepada pasien dengan rincian lembar resume yang asli berwarna putih untuk disimpan rekam medis, Salinan resume yang berwarna merah muda diberikan kepada pihak keuangan untuk keperluan klaim dan salinan resume warna hijau diberikan kepada pasien. d) Dari 20 admin bangsal perawatan 12 diantaranya menjawab tidak memberikan salinan resume kepada praktisi kesehatan perujuk karena pada surat rujukan sudah tercantum resume pasien selama dirawat sedangkan 8 lainnya menjawab salinan resume pasien pulang diberikan juga kepada praktisi kesehatan perujuk yang disertakan kepada pasien saat dirujuk. e) Dari 20 admin bangsal perawatan yang diwawancarai rata-rata menjawab resume pasien pulang dilengkapi saat pasien diperbolehkan pulang dan setelah resume pasien pulang tersebut lengkap kemudian dimasukkan ke rekam medis pasien sedangkan untuk pengembalian dokumen rekam medisnya ke bagian unit rekam medis dilakukan sehari setelahnya. Hasil wawancara Kepala Rekam Medis (diwakilkan karena sedang sakit), meliputi : a. Kebijakan dan prosedur Hasil wawancara menyebutkan ada kebijakan dan prosedur yang mengatur kapan resume pasien pulang harus dilengkapi maksimal 1x24 jam teritung dari sejak pasien diperbolehkan pulang dan setelah lengkap dimasukkan ke dokumen rekam medis. Untuk pengembalian dokumen rekam medis rawat inap ke unit rekam medis selambat-lambatnya 2x24 jam sedangkan untuk rawat jalan dan pemeriksaan penunjang 1x24 jam. b. Rumah sakit mengidentifikasikan pelayanan lanjutan pasien Rumah sakit mengidentifikasiki pelayanan lanjutan dengan melihat resume pasien pulang pada item rencana tindakan lanjut. Pada rencana tindak lanjut tersebut berisi rencana kontrol ke poliklinik, terapi, dan

pemeriksaan lanjutan. Dari isi tindak lanjut tersebut dipilih mana yang akan digunakan untuk pemeriksaan selajutnya, bisa dari pengobatan poliklinik, terapi, atau penunjang medis lainnya. c. Resume palayanan dijaga kontinuitas dan penjaganya Dokter dan perekam medis yang menjaga kontinuitas resume pelayanan. Dokter menjaga resume palayanan dengan bertanggung jawab terhadap isi dari resume pelayanan tersebut yang akan digunakan untuk pelayanan selanjutnya. Perekam medis menjaganya dengan memelihara dari lembar resume tersebut yang disimpan didalam filing yang kemudian dapat digunakan atau diambil pada saat pasien datang sehingga resume pelayanan berkesinambungan dan terjaga kontinuitasnya. d. Rumah sakit menetapkan format dan isi Rumah sakit menetapkan format dan isi resume pelayanan yang telah dibahas di Komite Medis dalam menetapkan isi resume tersebut. Untuk format resume rawat inap yaitu aspek fisik menggunakan kertas rangkap 3 (putih, merah muda, dan hijau) berukuran A4. Aspek anatominya yaitu dibagian atas terdapat logo dan nama instansi, judul, no. ID formulir, dan dibagian bawah terdapat pengesahan atau autentifikasi (nama dan tanda tangan DPJP). Untuk aspek isi berisi ringkasan perawatan pasien yaitu diagnosa, tindakan, keadaan pulang, obat yang dibawa pulang, dan rencana tindak lanjut. Untuk format resume rawat jalan yaitu untuk aspek fisik yaitu menggunakan kertas putih berukuran A4. Aspek anatominya yaitu terdapat logo dan nama instansi, judul formulir, no ID formulir, dan pengesahan (tanda tangan dokter dan nama dokter). Untuk isinya meliputi diagnosa, alergi, medikamentosa atau obat-obatan, dan riwayat pengobatan. e. Rumah sakit menetapkan yang dimaksud dengan resume Resume merupakan ringkasan perawatan pasien dari pelayanan yang diberikan dokter kepada pasien selama masa perawatan hingga pasien keluar dari rumah sakit baik dalam keadaan hidup maupun meninggal. f. Rekam medis pasien berisi daftar resume lengkap sesuai kebijakan Rekam medis pasien berisi daftar resume lengkap sesuai kebijakan direktur rumah sakit. Dalam dokumen rekam medis pasien lengkap terdapat 2 resume yaitu resume pasien keluar dan resume keperawatan. Untuk resume pasien keluar berisi diagnosa masuk, indikasi dirawat, diagnosa, tindakan, keadaan keluar, kondisi pulang, obatobatan, dan rencana tindakan lanjut.

Selain itu untuk rawat jalan menggunakan formulir rawat jalan yang didalamnya berisi hasil pengobatan rawat jalan. Tabel 4.2 Kelengkapan Lembar Resume Pasien Pulang berdasarkan standar APK 3.2.1 Elemen Kelengkapan Penilaian L % TL % 1 85 88.5 11 11.5 2 64 66.7 32 33.3 3 60 62.5 36 37.5 4 83 86.5 13 13.5 5 63 65.6 33 34.4 6 75 78.1 21 21.9 Penjelasan dari hasil analisa kelengkapan lembar resume pasien pulang berdasarkan standar APK 3.2.1, yaitu a. Pada Elemen Penilaian 1, dari 96 sampel Lembar Resume Pasien Pulang yang dianalisa terdapat 85 (88,5%) yang lengkap sedangkan 11 (11,5%) tidak lengkap. b. Pada Elemen Penilaian 2, dari 96 sampel Lembar Resume Pasien Pulang yang dianalisa terdapat 64 (66,7%) yang lengkap sedangkan 32 (33,3%) tidak lengkap. c. Pada Elemen Penilaian 3, dari 96 sampel Lembar Resume Pasien Pulang yang dianalisa terdapat 60 (62,5%) lengkap sedangkan 36 (37,5%) tidak lengkap. d. Pada Elemen Penilaian 4, dari 96 sampel Lembar Resume Pasien Pulang yang dianalisa terdapat 83 (86,5%) lengkap sedangkan 13 (13,5%) tidak lengkap. e. Pada Elemen Penilaian 5, dari 96 sampel Lembar Resume Pasien Pulang yang dianalisa terdapat 63 (78,1%) lengkap sedangkan 21 (34,4%) tidak lengkap. f. Pada Elemen Penilaian 6, dari 96 sampel Lembar Resume Pasien Pulang yang dianalisa terdapat 75 (62,5%) lengkap sedangkan 36 (21,9%) tidak lengkap. Tabel 4.3 Ketersediaan Salinan Resume Lembar 1 (%) Lembar 2 (%) Lembar 3 (%) Tersedia 96 (100%) 50 (52,1%) 23 (24%) Tidak tersedia 0 46 (47,9%) 73 (76%) Keterangan : Lembar 1 : arsip untuk rekam medis Lembar 2 : diberikan kepada pasien Lembar 3 : diberikan kepada bagian keuangan

Untuk lembar 1, dari 96 DRM seluruhnya berisi resume lembar 1 yang menunjukkan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis. Untuk lembar 2, dari 96 sampel ditemukan 50 (52,1%) salinan lembar resume 2 yang tersimpan dan 46 (47,9%) diberikan kepada pasien. Untuk lembar 3, dari 96 sampel ditemukan 23 (52,1%) Salinan resume lembar 3 yang tersimpan dan 73 (76%) diberikan kepada bagian keuangan. B. Pembahasan 1. Standar APK 3.2 Untuk pelaksanaan standar APK 3.2 tidak sesuai karena pada pelaksanaanya tidak sesuai dengan Elemen Penilaian 4 dan Elemen Penilaian 5, yaitu dengan rangkuman penjelasan sebagai berikut : a. Pada elemen penilaian 1 yaitu Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang. [11] Kebijakan tentang resume dibuat oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) dan dibuat sebelum pasien pulang sudah ada dan pada pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan tersebut. Pada pelaksanaannya resume dibuat oleh DPJP setelah pasien diijinkan pulang atau sebelum pasien pulang, hal ini seperti yang disebutkan standar APK 3.2 elemen penilaian 1 bahwa Resume pasien pulang dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang. b. Pada elemen penilaian 2 yaitu Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut. Lembar Resume pasien sudah berisi instruksi untuk tindak lanjut. Dalam lembar resume pasien pulang tersebut terdapat item pengisian rencana tindak lanjut yang meliputi tanggal kontrol, poliklinik, edukasi, dan lain-lain yang digunakan untuk pengobatan selanjutnya. Resume yang berisi instruksi untuk tinjak lanjut sudah sesuai dengan standar APK 3.2 elemen penilaian 2 yang menyatakan Resume berisi pula instruksi untuk tindak lanjut. c. Pada elemen penilaian 3 Salinan resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis. Resume pasien pulang didokumentasikan dalam rekam medis, dibuktikan dengan ditemukannya resume pasien pulang pada setiap sampel DRM. Lembar resume pasien pulang yang didokumentasikan dalam rekam medis adalah lembar yang asli yang berwarna putih sehingga dapat diketahui pelaksanaannya sesuai dengan standar APK 3.2 elemen penilaian 3.

d. Pada elemen penilaian 4 yaitu resume pasien pulang diberikan juga kepada pasien. [11] Kebijakan untuk memberikan Salinan resume pasien pulang kepada pasien sudah ada tetapi pada pelaksanaannya hanya 47,9% yang memberikan Salinan resume pasien pulang tersebut kepada pasien sedangkan 52,1% tidak memberikan kepada pasien. e. Pada elemen penilaian 5 yang menyebutkan Salinan resume pasien pulang diberikan juga kepada praktisi kesehatan perujuk tetapi pada pelaksanaannya hanya 40% yang memberikan Salinan resume tersebut kepada praktisi perujuk. [11] Rata-rata tidak memberikan Salinan resume pasien pulang karena sudah memberikan surat rujukan pada praktisi kesehatan perujuk yang juga berisi resume pengobatan seperti anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosa sementara, dan terapi yang telah diberikan. [11] f. Pada elemen penilaian 6 yaitu Kebijakan dan prosedur menetapkan kapan resume pasien pulang harus dilengkapi dan dimasukkan ke rekam medis pasien. Resume pasien pulang harus dilengkapi dan dimasukkan ke dalam rekam medis pasien maksimal 1x24 jam tetapi dalam SPO tidak disebutkan secara tertulis. Dalam Standar Prosedur Operasional tentang Pembuatan Resume Medis, lebih dari 2x24 jam terima pemulangan rekam medis yang belum lengkap (belum ada resume medis) akan dibuatkan resume medis. [16] Adanya kebijakan tersebut sudah sesuai dengan standar APK 3.2. elemen penilaian 6. 2. Standar APK 3.2.1 Sesuai standar APK 3.2 menyebutkan resume pasien harus lengkap. [11] Untuk formulir resume tersebut sudah berisi alasan masuk rumah sakit, diagnosis dan komorbiditas, temuan kelainan fisik dan lainnya yang penting, prosedur diagnostic dan terapetik yang telah dilakukan, medikamentosa (obat yang dibawa pulang), status/kondisi pasien saat pulang, serta instruksi tindak lanjut. Untuk kesesuaian kelengkapan resume pasien pulang sesuai dengan standar APK 3.2.1 yaitu resume pasien pulang yang memenuhi semua elemen standar. Dari 96 sampel dapat diperoleh 45,8% yang sesusai dengan standar APK 3.2.1 karena telah memenuhi semua elemen penilaian yang ada, sedangkan 54,2% tidak sesuai dengan standar karena hanya memenuhi beberapa elemen penilaian atau belum memenuhi semua elemen penilaian. 3. Standar APK 3.3

Pelaksanaan standar APK 3.3 sudah memenuhi semua elemen penilaian APK 3.3. dapat uraikan sebagai berikut : a. Untuk elemen penilaian 1, rumah sakit sudah mengidentifikasikan pelayanan lanjutan mana dalam resume yang pertama dilakukan dengan melihat riwayat pengobatan dan rencana tindak lanjut pada lembar resume pasien pulang yang kemudian digunakan dalam pengobatan selanjutnya. b. Untuk elemen penilaian 2, rumah sakit sudah mengidentifikasi bagaimana resume pelayanan dijaga kontiunitasnya dan siapa yang menjaganya yaitu untuk isi dari resume tersebut dijaga kontinuitasnya oleh dokter penanggungjawab dan penjaga dari formulir tersebut adalah petugas rekam medis. c. Untuk elemen penilaian 3, Rumah sakit telah menetapkan format dan isi dari resume pelayanan yang diaplikasikan dalam bentuk sebuah formulir. Dari formulir tersebut berisi pendokumentasian pengobatan yang telah dilakukan. d. Untuk elemen penilaian 4, rumah sakit telah menentukan apa yang dimaksud resume saat ini dalam komite medik yaitu merupakan ringkasan perawatan pasien dari pelayanan yang diberikan dokter kepada pasien selama masa perawatan hingga pasien keluar dari rumah sakit baik dalam kedaan hidup maupun meninggal. e. Untuk elemen penilaian 5, Rekam medis pasien berisi daftar resume lengkap sesuai kebijakan direktur rumah sakit. Dalam dokumen rekam medis pasien lengkap terdapat 2 resume yaitu resume pasien keluar dan resume keperawatan. Untuk resume pasien keluar berisi diagnosa masuk, indikasi dirawat, diagnosa, tindakan, keadaan keluar, kondisi pulang, obat-obatan, dan rencana tindakan lanjut. Selain itu untuk rawat jalan menggunakan formulir rawat jalan yang didalamnya berisi hasil pengobatan rawat jalan. [11] SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Standar APK 3.2 Pelaksanaan standar APK 3.2 tidak sesuai karena terdapat pada pelaksanaan standar yang tidak sesuai dengan Elemen Penilaian 4 yaitu hanya 47,9% Salinan resume yang diberikan kepada pasien sedangkan 52,1% tidak diberikan kepada pasien seperti yang terdapat Standar Prosedur Operasional

dan kebijakan yang terdapat pada formulir menyebutkan bahwa lembar 1 diberikan untuk rekam medis, lembar 2 untuk pasien dan lembar 3 untuk keuangan. Sedangkan Elemen Penilaian 5 yaitu 60% tidak memberikan resume kepada praktisi kesehatan perujuk sedangkan 40% yang memberikan kepada praktisi perujuk. 2. Standar APK 3.2.1 Kesesuaian kelengkapan resume pasien pulang sesuai dengan standar APK 3.2.1 yaitu resume pasien pulang yang memenuhi semua elemen standar. Dari 96 sampel dapat diperoleh 45,8% yang sesusai dengan standar APK 3.2.1 karena telah memenuhi semua elemen penilaian yang ada, sedangkan 54,2% tidak sesuai dengan standar karena hanya memenuhi beberapa elemen penilaian atau belum memenuhi semua elemen penilaian. 3. Standar APK 3.3 Kesesuaian standar APK 3.3 dapat disimpulkan sudah sesuai karena pelaksanaan standar sudah memenuhi semua elemen penilaian pada standar APK 3.3. Saran 1. Dilakukan sosialisasi kembali tentang pentingnya pemberian Salinan resume kepada pasien atau keluarga dan praktisi kesehatan perujuk. 2. Pemberian sanksi yang lebih tegas seperti memberikan surat peringatan kepada dokter yang tidak mengisi resume secara lengkap supaya memberikan efek jera. 3. Pemberian apresiasi atau penghargaan terhadap kinerja dokter yang mengisi resume secara lengkap supaya memotivasi dokter untuk terus melengkapi resume. 4. Dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap standar prosedur operasional tentang resume sehingga dapat memenuhi standar akreditasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. [Diakses 19 April 2015] tersedia pada: www.depkes.go.id 2. Menteri Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 417/MENKES/PER/II/2011. Jakarta: Menkes RI. 2011. 3. RSUD Tugurejo Sandang Predikat Bintang Lima atau Paripurna Dari KARS. [internet] 2015. [diakses 19 April 2015] tersedia pada: www.rstugurejo.com 4. Resume Pasien Pulang: Defisien itu Inefisien. [internet] [Diakses 19 April 2015] tersedia pada: http://mutupelayanankesehatan.net/inde x.php/19-headline/1397-resume-pasienpulang-defisien-itu-inefisien

5. DEPKES. Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. 2012. 11-12 6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta: 1997. 7. Savitri,B. Manajemen Unit Kerja Rekam Medis. Jogjakarta: Atma Jaya. 2011. 8. Sarwoto. Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2003. 9. Agnes Aroma Pratiguna. Pengaruh Pre Akreditasi JCI (Joint Commission International) Terhadap Kelengkapan Data Rekam Medis Resume Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. INFOKES. 2012 Sept; 2(2):65 10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis. Diakses melalui www.depkes.go.id tanggal 30 April 2015. 11. KEMENKES. Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: KEMENKES RI Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik. 2011. 12. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. 2009. 13. Notoadmodjo, Soekidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. 14. Profil Rumah Sakit RSUD Tugurejo Semarang 15. Instalasi Rekam Medis. Pedoman Pengorganisasian Rekam Medis RSUD Tugurejo. Semarang. 2013. (Tidak Dipublikasikan) 16. RSUD Tugurejo Semarang. Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit. 17. Komisi Akreditasi Rumah Sakit. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Standar Akreditasi Versi 2012. Jakarta. 2012.