I. PENDAHULUAN. makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan merk dagang. Ajinomoto telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan.

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Penggunaan rokok sebagai konsumsi sehari-hari kian meningkat. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol jika dikonsumsi mempunyai efek toksik pada tubuh baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. mengkonsumsi jenis makanan cepat saji, makanan kemasan dan awetan yang

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam natrium dari asam. glutamat (glutamic acid). MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh

KANIA ANINDITA B, Dr. SUTYARSO, M.Biomed. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung No. Telpon: ;

BAB I PENDAHULUAN. Kebiasaan merokok merupakan masalah penting sekarang ini. Rokok bagi

BAB I PENDAHULUAN. internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor internal yang berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. Monosodium glutamat (MSG) banyak digunakan oleh ibu rumah. tangga dan industri makanan sebagai penyedap rasa seperti halnya garam,

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk mencapai tata kehidupan yang selaras dan seimbang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Bahan tambahan makanan (food additive) adalah bahan atau campuran

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Monosodium glutamate (MSG) adalah garam sodium L-glutamic acid

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB 1 PEBDAHULUAN. kalangan usia <18 tahun dan persentasenya sebesar 51,4%. Sementara itu, insiden

I. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN C DAN E TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS TESTIS MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIPAJANKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang mana asam glutamat-d hanya dapat digunakan oleh organisme tingkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Jati Belanda

I. PENDAHULUAN. pernah mengalami masalah infertilitas ini semasa usia reproduksinya dan

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh ekstrak etanol biji labu kuning terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diberi 2-ME

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas fisik merupakan kegiatan hidup yang dikembangkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Infertilitas adalah salah satu masalah kesehatan utama dalam hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih lezat. Masyarakat Indonesia rata-rata mengkonsumsi MSG sekitar

Infertilitas pada pria di Indonesia merupakan masalah yang perlu perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

I. PENDAHULUAN. Kesuburan pria ditunjukkan oleh kualitas dan kuantitas spermatozoa yang

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan bahan alam yang ada di bumi juga telah di jelaskan dalam. firman Allah SWT yang berbunyi sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. disfungsi ereksi, dan ejakulasi dini. Pada tahun 2025, diduga terdapat 322 juta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani

BAB V PEMBAHASAN. asap rokok serta ekstrak akuades biji sirsak (KP 1, KP 2 dan KP 3 ). KN yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tanaman sambiloto telah lama terkenal digunakan sebagai obat, menurut Widyawati (2007) sambil oto dapat memberikan efek hepatoprotektif, efek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBAHASAN. Pengaruh Perlakuan Borax Terhadap Performa Fisik

POTENSI EKSTRAK DAUN DAN TANGKAI DAUN PEGAGAN (Centella asiatica) PADA PENURUNAN MOTILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus muscullus)

BAB I PENDAHULUAN. penanganan serius, bukan hanya itu tetapi begitu juga dengan infertilitas. dan rumit (Hermawanto & Hadiwijaya, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Population Data Sheet (2014), Indonesia merupakan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit degeneratif yang merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahaya penggunaan timah hitam, timbal atau plumbum (Pb) mengakibatkan 350 kasus penyakit jantung koroner, 62.

PENGARUH MONOSODIUM GLUTAMATE (MSG) TERHADAP JUMLAH DAN MORFOLOGI SPERMATOZOA TIKUS JANTAN DEWASA (Rattus norvegicus)

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) merupakan tanaman berupa pohon

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

Anatomi sistem endokrin. Kerja hipotalamus dan hubungannya dengan kelenjar hormon Mekanisme umpan balik hormon Hormon yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2005).

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dan industri menghasilkan banyak manfaat dalam

BAB I. PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. faktor keturunan. Faktor-faktor tersebut dapat beraksi sendiri ataupun saling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. karbon pewangi (P3), dan kontrol (K) masing-masing terdiri atas 7 tikus.

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. betina dengan kambing Etawah jantan. Berdasarkan tipe kambing PE digolongkan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

OBAT YANG MEMPENGARUHI REPRODUKSI PRIA KELOMPOK 23

PERANAN ZAT GIZI TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK Glutamat Sebagai Neurotransmitter

I. PENDAHULUAN. spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. penyebab kematian di dunia. Menurut WHO, lebih dari 4,2 juta orang di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Variasi produk dan harga rokok di Indonesia telah menyebabkan Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan pola makan yang serba instan. Sayangnya pengkonsumsian makanan. sehingga berakibat terjadinya penumpukan lemak.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit jantung termasuk penyakit jantung koroner telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

PENGARUH PEMBERIAN ZINK (Zn) TERHADAP KUALITAS SPERMATOZOA WISTAR JANTAN DEWASA (Rattus norvegicus) YANG DIBERIKAN MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)

DAFTAR ISI x. HALAMAN JUDUL i. HALAMAN PERSETUJUAN. ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. RIWAYAT HIDUP... iv. KATA PENGANTAR... v. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai Endocrine Disrupts Chemical (EDC) atau dalam bahasa awamnya disebut

BAB I PENDAHULUAN. Kasus diabetes mellitus yang terjadi di Indonesia semakin mengkhawatirkan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

FISIOLOGI FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI. Dr. Akmarawita Kadir., M.Kes., AIFO

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup termasuk manusia.proses ini terjadi secara menyeluruh pada

BAB I PENDAHULUAN. berat badan, dan sindrom restoran Cina, pada sebagian orang. 2, 3

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan peningkatan produksi dan pemakaian pestisida telah

BAB 1 PENDAHULUAN. membunuh serangga (Heller, 2010). Sebanyak dua juta ton pestisida telah

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. protein (hydrolized vegetable protein/hvp). Asam glutamat digolongkan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh hasil bahwa nilai F=96,7, sementara itu nilai F tabel = 3,68, maka nilai

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN. 2001) dan menurut infomasi tahun 2007 laju pertumbuhan penduduk sudah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental murni dengan

PRECONCEPTION ADVICE FOR MALE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. vulgaris disertai dengan suatu variasi pleomorfik dari lesi, yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini wisata kuliner sangatlah digemari oleh banyak orang, dimana setiap mereka berkunjung ke suatu daerah wisata hal utama yang dituju ialah mencicipi makanan khas daerah tersebut. Suatu makanan dirasa berkesan bila makanan tersebut menghasilkan rasa yang lezat dan membuat orang yang memakannya ingin makan lagi atau ketagihan. Hampir setiap industri makanan menggunakan bumbu penyedap sebagai bumbu pelengkap yang dapat menimbulkan rasa lezat, salah satunya ialah menggunakan micin atau Monosodium Glutamat. Monosodium Glutamat (MSG) telah lama digunakan sebagai tambahan penyedap masakan, penggunaannya bukan hanya di industri makanan saja, namun digunakan juga oleh para ibu-ibu rumah tangga. Sebab dengan menambahkan sedikit MSG ke dalam masakan, akan memberikan kelezatan yang setara dengan ekstrak daging sapi. MSG telah dikonsumsi secara luas di seluruh dunia sebagai penambah rasa makanan dalam bentuk L- glutamic acid (Geha et al., 2000). Asam amino tersebut pada hakekatnya banyak dijumpai dalam makanan alami, bahkan makanan tertentu bisa mengandung antara 5-20% dari total kandungan asam amino, baik dalam bentuk bebas maupun terikat dengan

2 peptida ataupun protein (Geha et al., 2000;FDA. 1995). Glutamat dalam bentuk bebas didapat dari makanan seperti tomat, keju, dan kecap yang merupakan hasil fermentasi. Secara alamiah glutamat yang berada dalam tubuh kita berasal dari makanan yang mengandung protein seperti keju, susu, daging, kacang kapri, dan jamur (FDA, 1995). Di Indonesia rata-rata masyarakat mengkonsumsi MSG sekitar 0,6 g/hari (Prawiroharjo et al., 2000) atau 0,3 1,0 g/hari di negara industri (Geha et al., 2000). Konsumsi tersebut bisa meningkat tergantung pada isi kandungan MSG dalam makanan dan juga tergantung pilihan rasa seseorang (Geha et al., 2000). Food and Drug Administration (FDA) kemudian menetapkan MSG sebagai food additive atau food enhancer, serta mengklasifikasikan MSG sebagai bahan yang aman untuk dikonsumsi ( Generally Recognized As Safe, GRAS) seperti bahan makanan lainnya, misalnya garam, cuka, dan pengembang kue (FDA, 1995), akan tetapi setelah bertahun-tahun digunakan, muncul efek yang tidak diharapkan dari MSG. Efek ini pertama kali ditemukan pada tahun 1968 setelah Robert Ho Man Kwok seorang doktor Cina-Amerika mencicipi hidangan China dia merasa kebas dan jantung berdebar-debar, mual, sakit kepala. Sehingga gejala-gejala tersebut dikenal dengan nama Chinese restaurant syndrome (Sand, 2005). Sejak saat itu para ilmuwan mulai melakukan penelitian terhadap MSG. Penelitian terhadap efek MSG mulai dilakukan dengan menggunakan hewan percobaan, dimana Dr. John Olney (1969) menemukan adanya kerusak otak

3 pada tikus yang disuntikan MSG. Berdasarkan alasan ini pimpinan dari White House Conference on Food Nutrition an Health memerintahkan untuk menarik MSG dari makan bayi (Sand, 2005) MSG bersifat neurotoksik, Legardi et al., (1998) menemukan bahwa MSG menyebabkan ablasi sumbu arcuate nucleus hipothalamus sehingga dapat mengganggu fungsi hipothalamus pituitary organ target axis. Hipothalamus mensekresi gonadotropinreleasing hormon yang merangsang pengeluaran hormon gonadotropin (LH dan FSH) dari hipofisis anterior. Kedua hormon ini diperlukan untuk perkembangan gonad pria maupun wanita serta penting keberadaannya untuk proses spermatogenesis dan oogenesis. Terganggunya fungsi hipothalamus mengakibatkan gangguan fungsi endokrin, termasuk hormon reproduksi sehingga turut mempengaruhi fungsi gonad (Camihort, 2004). Menurut Ahluwalia (1996), pemberian 4 dan 8 mg/g BB MSG dapat meningkatkan aktivitas glutation reduktase (GR) glutathione-s-transferase (GST), dan glutation peroxidase (GPX). Hal ini menggambarkan bahwa pemberian MSG di atas 4 mg/g BB menghasilkan sterss oksidatif yang dilawan tubuh dengan meningkatkan aktivitas enzim metaboliknya. Penelitian yang dilakukan Vinodini pada tikus jantan dengan pemberian MSG 4 g/kg BB selama 15 hari (paparan jangka pendek) dan 30 hari (paparan jangka panjang) sangat berpengaruh. Berat testis, yang diukur menunjukkan penurunan pada kedua group percobaan. Kadar lipid peroksida meningkat pada kedua group.

4 Sedangkan kadar asam askorbat pada testis terjadi penurunan (Vinodini, 2008). Pada penelitian tikus jantan yang diberi MSG selama 15 hari (paparan jangka pendek) dan 30 hari (paparan jangka pa njang) yang diberi 4 g/kg BB intraperitoneal memperlihatkan pengaruhnya berupa penurunan berat testis, jumlah sperma, kadar asam askorbat, dan peningkatan jumlah sperma yang rusak atau abnormal. Jumlah sperma yang normal pada tikus yang dipaparkan dengan MSG jangka pendek lebih sedikit dibanding dengan yang dipaparkan dengan jangka panjang (Nayantara, 2008). Mencit jantan berumur 2 hari yang dipaparkan 4 mg/g BB MSG (setara dengan 30-240 mg/kg BB pada manusia) menunjukkan berat badan, jumlah sel Sertoli dan sel Leydig per testis yang lebih rendah pada saat puber (Franca, 2005). Penemuan berat vesikula seminalis dan epididimis, tetapi tidak disertai dengan perubahan struktur histologi testis mencit pasca pemberian MSG juga telah dilaporkan oleh Giovambattista (2003). Penurunan jumlah sel Leydig ini, menyebabkan produksi testosteron juga berkurang. Hipogonadisme yang terjadi diduga disebabkan oleh penurunan kadar LH dan FSH dan FT4 darah yang berperan dalam perkembangan organ reproduksi dan fungsi reproduksi (Franca, 2005). Giovambattista (2003) juga mencatat terjadi hiperplasia sel adiposa pasca pemberian MSG, sehingga kadar hormon leptin meningkat 3 kali lebih tinggi dibandingkan mencit yang tidak terpapar (Camihort, 2004). Leptin berperan dalam pengaturan reproduksi yaitu meningkatkan sekresi GnRH dari

5 hipothalamus dan LH-FSH dari hipofisis anterior. Namun hyperleptinemia juga menghambat aktivitas sel Leydig, mempengaruhi proses steroidogenesis, sekresi dan stimulasi tetsosteron (Giovamabttista, 2003). Vitamin C merupakan antioksidan pemecah rantai utama dan terdapat pada cairan ekstrasel. Vitamin C menetralisir hidroksil, superoksid, radikal hydrogen peroksid dan mencegah aglutinsi sperma. Vitamin C ditemukan dalam jumlah yang sedikit pada pria infertile. Vitamin C meningkatkan jumlah sperma secara invivo pada pria infertile dengan dosis 200-1000 mg/hari (Agarwal, 2005). Penelitian terhadap pasien infertil dengan keadaan oligosperma, motilitas sperma rendah dan jumlah sperma bentuk normal yang rendah, setelah diberikan suplemen vitamin C 1000 mg per hari selama 2 bulan, memperlihatkan peningkatan jumlah sperma, motilitas sperma, dan jumlah sperma yang morfologinya normal (Akmal et al, 2006). Asam askorbat telah lama dihubungkan dengan fertilitas, yang berperan terhadap sintesis kolagen yang berperan pada hormon produksi, dan dapat melindungi sel dari radikal bebas. Asam askorbat terakumulasi di dalam testis dan ovarium. Penelitian yang dilakukan oleh Yousef (2003) terhadap kelinci yang diberikan vitamin C dan E secara terpisah maupun kombinasi menunjukkan peningkatan libido, konsentrasi sperma, jumlah sperma, dan konsentrasi fruktosa semen (Yousef, 2003). Pemberian vitamin C dengan dosis 0,2 mg/kg BB secara oral selama 36 hari menunjukkan dapat

6 meningkatkan efek senyawa radikal bebas yang disebabkan oleh timbal (Fauzi, 2008). Berdasarkan data-data yang telah dipaparkan di atas terlihat bahwa pemberian MSG memberikan pengaruh terhadap kadar LH dan FSH dalam testis, sehingga dapat menyebabkan gangguan spermatogenesis, serta dapat menyebabkan penurunan berat testis. Serta vitamin C yang mempunyai efek sebagai anti-oksidan dalam tubuh. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap berat testis, jumlah sel Leydig, dan diameter tubulus seminiferus yang telah dipapari monosodium glutamat. B. Rumusan Masalah Monososdium Glutamat merupakan bumbu penyedap yang pada awalnya dianggap aman, namun bila dikonsumsi melebihi kadar normal, maka akan menimbulkan efek yang disebut sebagai Chinese Restaurant Syndrome dengan gejala berupa rasa kebas, jantung berdebar-debar, mual, dan sakit kepala. Selain efek tersebut, monososdium glutamat juga dapat menyebabkan stres oksidatif yang dapat menurunkan kadar hormon LH dan FSH pada testis, sehingga jumlah sel Leydig dan sel Sertoli pun menurun. Akibatnya, terjadi penurunan populasi sel spermatogenik yang dapat memberikan dampak terhadap diameter tubulus seminiferus. Selain itu juga. MSG dapat menyebabkan penurunan kadar asam askorbat dan peningkatan lipid peroksidase yang mengakibatkan penurunan berat pada testis.

7 Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh pemberian vitamin C terhadap berat testis mencit jantan dewasa yang telah diinduksi oleh Monosodium Glutamat? 2. Apakah terdapat pengaruh pemberian vitamin C terhadap jumlah sel Leydig mencit jantan dewasa yang telah diinduksi oleh Monosodium Glutamat? 3. Apakah terdapat pengaruh pemberian vitamin C terhadap diameter tubulus seminiferus mencit jantan dewasa yang telah diinduksi oleh Monosodium Glutamat? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap testis mencit jantan dewasa yang diinduksi Monosodium Glutamat. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap berat testis mencit jantan dewasa yang diakibatkan oleh induksi Monosodium Glutamat. b. Mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap jumlah sel Leydig di dalam testis mencit jantan dewasa yang diakibatkan oleh induksi Monosodium Glutamat.

8 c. Mengetahui pengaruh pemberian vitamin C terhadap diameter tubulus seminiferus mencit jantan dewasa yang diakibatkan oleh induksi Monosodium Glutamat. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi ilmu pengetahuan, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pencegahan kerusakan testis beserta sel-sel yang berperan penting dalam spermatogenesis serta berbagai penyakit lain yang mempunyai patogenesis serupa (Reaksi oksidan-anti oksidan). 2. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dibidang ilmu Biologi Medik sekaligus dapat menerapkan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan. 3. Bagi institusi/masyarakat : a. Sebagai bahan kepustakaan dalam lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. b. Dapat menambah pengetahuan masyarakat terhadap efek samping yang dapat ditimbulkan oleh MSG.

9 E. Kerangka Pemikiran 1. Kerangka Teori Pemberian MSG 4 mg/g berat badan akan menimbulkan terjadinya stress oksidatif pada mencit yang ditandai dengan peningkatan kadar lipid peroksidasi dan penurunan kadar asam askorbat yang akan berakibat terhadap penurunan berat testis, serta terbentuknya radikal bebas yang akan dilawan oleh tubuh mencit dengan cara meningkatkan enzim glutathione reduktase (GR), glutathione-s- transferase (GST), glutathione peroxidase (GPX) yang berfungsi untuk meningkatkan produksi glutathione yang merupakan anti oksidan. Radikal bebas yang terbentuk dapat mengakibatkkan timbulnya lesi di hipotalamus khususnya di bagian nukleus archuata yang akan mempengaruhi sekresi hormon GnRH, jika sekresi hormon GnRH tersebut terganggu akan berakibat pada penurunan sekresi hormon LH dan FSH. Dimana hormon LH berfungsi untuk merangsang sel Leydig agar menyekresikan hormon testosteron yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembelahan sel-sel germinativum dalam membentuk sperma. Sedangkan hormon FSH memiliki fungsi merangsang sel-sel Sertoli untuk mengubah spermatid menjadi sperma dalam proses spermatogenesis. Selain itu radikal bebas yang dihasilkan oleh MSG dapat mengakibatkan penurunan populasi sel spermatogenik. Penurunan populasi sel-sel spermatogenik terutama sel spermatogenik sekunder dan spermatid, dapat

10 menyebabkan penurunan diameter tubulus seminiferus dan berat testis. Karena vitamin C merupakan antioksidan, maka diharapkan dapat menangkal stress oksidatif sehingga hal-hal diatas tidak dapat terjadi.

11 Monosodium Glutamat Vitamin C Radikal bebas Antioksidan Stress Oksidatif Lesi di Hipotalamus Penurunan Jumlah Sel Leydig Peningkatan lipid peroksidase Penurunan kadar asam askorbat Penurunan Sekresi FSH dan LH Penurunan Sekresi Testosteron Penurunan peranan dan fungsi antioksidan di testis Gangguan Spermatogenesis Penurunan Populasi Sel Spermatogenik Penurunan Diameter Tubulus Seminiferus Penurunan Berat Testis Gambar 1. Kerangka Teori

12 2. Kerangka Konsep Faktor Endogen: Hormon Psikologis Genetik Faktor Eksogen: Fisik Kimia Obat-obatan Vitamin C Berat Testis Jumlah Sel Leydig Jumlah Sel Sertoli Diameter Tubulus Seminiferus Keterangan: Monosodium Glutamat : faktor-faktor yang mempengaruhi : Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada testis akibat pemberian MSG : Membuat kerusakan pada testis Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

13 F. Hipotesis 1. Vitamin C mempunyai pengaruh terhadap berat testis mencit (Mus musculus L) jantan dewasa yang telah diinduksi monosodium glutamat. 2. Vitamin C mempunyai pengaruh terhadap jumlah sel Leydig mencit (Mus musculus L) jantan dewasa yang telah diinduksi monosodium glutamat. 3. Vitamin C mempunyai pengaruh terhadap diameter tubulus seminiferus mencit (Mus musculus L) jantan dewasa yang telah diinduksi monosodium glutamat.