BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 33 ayat (1) yang berbunyi perekonomian Indonesia disusun sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mulai pada tahun Pada awal bulan tahun 1998, Indonesia dilanda krisis

BAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia yang mengalami perubahan atas krisis dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. hal seperti penerapan teknologi dan sistem informasi mutakhir. juga masalah yang berhubungan dengan pesaing perusahaan.

Rasio Lancar. Rasio Lancar 2.75

BAB III METODE PENELITIAN. tepatnya di Jalan Sultan Agung No.21 Pasuruan, Telp. (0343) , FAX

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup. Dana yang dibutuhkan berasal dari kekayaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan dampak globalisasi dapat. menciptakan peluang bagi koperasi untuk meningkatkan kemampuan guna

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan di dalamnya. Dengan semakin berkembangnya dunia saat ini, maka

BAB I PENDAHULUAN. utama perekonomian nasional karena melalui pembangunan dapat dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah pasar modal. Pasar modal efektif

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat menuntut koperasi / perusahaan untuk

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA KPRI IKHLAS KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat diperlukan manajemen yang baik untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Untuk itu tentu saja

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan perusahaan untuk mendapatkan laba, diperlukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. demikian, hal tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. suatu desain penelitian. MenurutNazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua

BAB 5 PENUTUP. keuangan Optik Airlangga Surabaya selama tahun , dapat ditarik

BAB I PENDAHULUAN. datang. Akan tetapi laba yang besar bukan merupakan ukuran perusahaan itu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, banyak sekali persaingan yang terjadi. Dalam hal ini suatu

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang berlebihan menujukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal

BAB I PENDAHULUAN. suatu pengaturan terhadap sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dunia yang bebas melahirkan era persaingan dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. dagang maupun manufaktur memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. laba yang maksimal serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Para pelaku ekonomi baik perusahaan besar maupun. anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB I PENDAHULUAN. tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas

BAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, maka persaingan

BAB II TELAAH PUSTAKA Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas-aktivitas perusahaan makro dan mikro yang ada sangat memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. bagian integral tata perekonomian nasional. Oleh karena itu, koperasi diperankan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba. Laba yang dicapai dapat dimaksimalkan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. bekerja lebih efektif dan efisien agar dapat bertahan hidup serta dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia telah memaksa perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk sebisa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan tempat kerja sama yang

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk dapat mengetahui sejauh mana efektifitas perusahaan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi yang berkembang semakin pesat merupakan harapan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini yang semakin pesat. merupakan dampak dari meningkatnya persaingan usaha yang kompetetif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Piutang..., Indah, Fakultas Ekonomi 2015

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA GARUDA KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengolah data menjadi suatu informasi (Bodnar dan Hopwood, 2006:1).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ekonomi sekarang ini berdampak pada semakin

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN dan HIPOTESIS Teori Stakeholder Teori Stakeholder digagas oleh R. Edward Freeman menyatakan bahwa :

TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya

PENILAIAN KESEHATAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM RIAS P1 MARDIHARJO KABUPATEN MUSI RAWAS. Herman Paleni (Dosen Tetap STIE Musi Rawas) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. syariah merupakan implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Mengukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Periode di atas,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

2015 PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA BANK MILIK PEMERINTAH YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KECAMATAN RAMBAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Mamduh dan Abdul (2007:159) menyatakan bahwa Return on Investment

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. makmur maka ketiga sektor kekuatan ekonomi itu harus saling berhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendapat pasar yang tetap di masyarakat (Verawati,2014). Untuk itu manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba dari setiap kegiatannya sekaligus meningkatkan kualitas dan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang Masalah. Kemampuan perusahaan untuk dapat bersaing sangat ditentukan pada

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia merupakan wujud usaha dalam mencapai tujuan nasional.pembangunan di bidang ekonomi seperti tertuang dalam pasal 33 ayat (1) yang berbunyi perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa pembangunan usaha yang sesuai dengan pasal tersebut adalah koperasi. Ditinjau dari jenis kegiatan usahanya,koperasi di Indonesia dapat digolongkan menjadi beberapa jenis diantaranya adalah bidang usaha simpan pinjam atau kredit. Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para anggotanya. Tentunya dalam hal pemberian kredit ataupun kegiatan operasional, pengurus koperasi perlu memperhatikan dan menjaga kondisi keuangan dengan baik. Pengelolaan keuangan koperasi yang baik akan sangat menentukankeberhasilan koperasi dalam mencapai tujuan, salah satunya yaitu dengan meningkatkan profitabilitas, artinya koperasi harus meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan laba. Kondisi kesehatan suatu koperasi dari aspek keuangan ini dapat diketahui dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan koperasi tersebut.

2 Salah satu cara untuk melakukan analisis laporan keuangan adalah dengan jalan mempelajari hubungan antara berbagai pos-pos laporan keuangan. Hubungan antara pos yang satu dengan pos yang lain dinyatakan dengan angka disebut dengan rasio. Rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan koperasi yaitu dengan rasio profitabilitas. Profitabilitas merupakan hal yang penting bagi suatu badan usaha, agar usahanya dapat terus berjalan, suatu perusahaan harus dalam kondisi menguntungkan/profitable. Salah satu bentuk rasio untuk mengukur profitabilitas adalah dengan mengukur Return on Investment (ROI). Return on Investment (ROI) mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan, dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin tinggi ROI yang dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha, menunjukkan kesuksesan koperasi dalam menghasilkan laba dengan menggunakan modal kerja atau aktivanya secara produktif dan efisien, kondisi ini memberikan kesempatan koperasi untuk meningkatkan profitabilitas. Dibawah ini merupakan hasil perolehan ROI pada koperasi di Kecamatan Cikole Kota.

3 Tabel 1.1 ROI Koperasi di Kecamatan Cikole Kota Tahun 2011 Tahun 2011 Nama Koperasi Laba (SHU) (Rp) Total aktiva (Rp) ROI (%) KPRI PKS 238.784.491 15.735.926.104 1,52 Koperasi Mitra Setia 38.996.555 1.356.213.978 2,88 Koperasi Rimba 40.015.079 2.845.165.162 1,41 Koperasi Reugreug Pageuh 316.969.344 2.683.422.379 11,81 Koperasi Mina Karya 256.415.571 2.251.875.787 12,28 Koperasi Warga Husada 92.273.851 1.060.871.094 8,70 KPRI Kowarsda 74.984.875 616.215.195 12,17 KPRI Karya 17.275.949 225.113.913 7,67 KPRI KPDK 43.190.643 925.198.536 4,67 KPRI Warga 37.690.878 1.235.160.314 3,05 (Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Kecamatan Cikole Kota data diolah kembali) Data tabel 1.1, menunjukkan hasil perolehan ROI pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota. Koperasi yang berada di Kecamatan Cikole Kota merupakan koperasi yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam. Berdasarkan data di atas, dapat diketahui bahwa ROI yang terjadi pada sebagian besar koperasi yang berada di Kecamatan Cikole Kota masih berada di bawah 10%. Kondisi tersebut dapat dilihat dari perolehan ROI yang dicapai pada tahun 2011. Perolehan ROI yang rendah ini dikarenakan posisi aktiva yang tertanam pada piutang relatif cukup besar. Selain itu, hal yang menyangkut keberadaan ROI sebagai alat pengukur kinerja keuangan koperasi telah diatur oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Indonesia.

4 Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Permeneg KUKM) RI Nomor : 06/Per/M.KUKM/V/2006, mengenai tingkat perolehan ROI yang baik adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Tingkat ROI Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI Tahun 2006 No. ROI Nilai Keterangan a. >10% 100 Baik b. 7% - <10% 75 Cukup Baik c. 3% - < 7% 50 Kurang Baik d. 1% - < 3% 25 Tidak Baik e. <1% 0 Sangat Tidak Baik Sumber : Permeneg KUKM RI Nomor : 06/Per/M.KUKM/V/2006(www.smecda.com) Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa tingkat ROI yang baik untuk koperasi harus di atas 10% setiap periodenya.tetapi pada sebagian besar Koperasi di Kecamatan Cikole Kota, menunjukkan rata-rata tingkat ROI yang dicapai masih berada di bawah 10%. Hal ini menunjukkan adanya suatu masalah yang terjadi pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota bahwa sebagian besar koperasi tidak mampu mencapai ROI yang baik.maka apabila kondisi ini terus menerus terjadi tanpa ada perbaikan dan peningkatan mengenai perolehan ROI di koperasi tersebut, dikhawatirkan akan terjadi disfungsi operasional koperasi sehingga koperasi tidak mampu menjalankan usahanya kembali karena terhambat oleh faktor-faktor internal seperti terhambatnya pemberian kredit kepada anggota serta sejumlah pembiayaan lainnya.

5 Dalam kegiatan operasional yang dimaksud terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas yang diukur dengan ROI diantaranya adalah keuntungan bersih dan total aktiva yang dimiliki. Dalam prakteknya, mengingat jenis bidang usaha koperasi yang diteliti adalah koperasi simpan pinjam maka salah satu komponen pembentuk aktiva sebagai faktor yang mempengaruhi profitabilitas tersebut salah satunya adalah piutang. Piutang dalam hal ini memiliki peranan yang cukup besar bila dibandingkan dengan komponen pembentuk aktiva lainnya. Oleh karena itu, piutang dianggap sebagai komponen pembentuk aktiva yang sangat berpengaruh. Hal ini sesuai dengan pendapat Wild et. al (2005:261) yang menyatakan bahwa, Penilaian kualitas laba (profitabilitas) sering kali dipengaruhi oleh analisis piutang dan kolektibilitasnya. Dalam penagihan piutang, berlangsung proses perubahan piutang menjadi kas dalam satu periode akuntansi. Artinya, piutang akan terus berputar selama piutang masih dapat ditagih. Rasio perputaran piutang dapat digunakan sebagai alat ukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. Namun pada kenyataannya, tidak semua piutang yang telah jatuh tempo dapat ditagih. Tentunya kondisi tersebut dapat mempengaruhi profitabilitas yang dicapai. Bertitik tolak dari latar belakang, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota sebagai objek penelitian, yang akan dirumuskan

6 dalam judul Pengaruh Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran perputaran piutang pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota. 2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota. 3. Bagaimana pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Koperasi di Kecamatan Cikole kota. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai bagaimana pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota. Adapun Tujuan dari penelitian ini, yakni : 1. Mengetahui bagaimana gambaran perputaran piutang pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota. 2. Mengetahui bagaimana gambaran profitabilitas pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota.

7 3. Mengetahui bagaimana pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas pada Koperasi di Kecamatan Cikole Kota. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Bagi penulis, sebagai pengalaman dalam mengaplikasikan dan mengembangkan serta memperluas ilmu pengetahuan mengenai pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas, sehingga dapat membandingkan ilmu yang telah diperoleh dalam teori dengan penerapannya dalam praktek. 2. Secara Praktis a. Bagi Koperasi, diharapkan dapat berguna bagi pihak koperasi sebagai bahan masukan dalam menjalankan usahanya, khususnya dalam mengelola dan mengendalikan piutang usaha dan pengaruhnya terhadap profitabilitas koperasi. b. Bagi pihak lain, diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan menambah referensi dalam melaksanakan penelitian yang berhubungan dengan perputaran piutang dan pengaruhnya terhadap profitabilitas.