PENGORGANISASIAN MASYARAKAT UNTUK PERUBAHAN SOSIAL Oleh : Eric Shragge, Ph.D. Penerjemah : Zulkipli Lessy, M.Ag., M.S.W. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Ruko Jambusari No. 7A Yogyakarta 55283 Telp. : 0274-889836; 0274-889398 Fax. : 0274-889057 E-mail : info@grahailmu.co.id Shragge, Eric, Ph.D. PENGORGANISASIAN MASYARAKAT UNTUK PERUBAHAN SOSIAL/Eric Shragge, Ph.D. - Edisi Pertama Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013 xii + 144, 1 Jil. : 26 cm. ISBN: 978-602-262-016-7 1. Sosial I. Judul
BAB... PENGANTAR PENULIS Tulisan ini adalah refleksi dan analisis terhadap fenomena aktivitas pengorganisasian masyarakat, gerakan sosial, dan aktivitas lokal di mana selama 40 tahun saya berkecimpung disitu. Sebagai akademisi, saya abdikan hidup saya untuk aktivitas sosial. Saya bersyukur karena dapat mengabdi sepanjang karir saya sebagai pekerja sosial dan memotivasi rekan-rekan di berbagai organisasi sosial. Orang-orang yang selama bertahun-tahun berjuang untuk keadilan sosial dan ekonomi juga telah menginspirasi saya. Di kampus, saya menulis, persiapkan buku ajar, dan mengajar pengorganisasian masyarakat. Selama menulis buku ini, saya lepaskan jabatan sebagai dosen Jurusan Pekerjaan Sosial (Social Work) Universitas McGill, Montreal, Kanada dan bergabung dengan Jurusan Masyarakat dan Urusan- Urusan Publik (Community and Public Affairs) Universitas Concordia, Montreal. Kepada para aktivis, saya berterima kasih atas kesediaan waktu yang diberikan untuk wawancara yang hasilnya dapat dibaca pada Bagian Lima. Dalam wawancara, saya jumpai orang-orang penting yang telah berbagi pengalaman. Saya berterima kasih kepada Michael Harrison dari Broadview Press yang medorong lahirnya penerbitan ini dan Betsy Stuthers atas koreksinya. Karena jerih payah Stuthers, buku ini menjadi mudah bagi pembaca. Eric Shragge
vi Pengorganisasian Masyarakat untuk Perubahan Sosial
BAB... PENGANTAR PENERJEMAH Di tangan pembaca adalah buku berisi refleksi kritis, Eric Shragge, ahli pengorganisasian masyarakat dan pemberdayaan kelompok-kelompok marjinal. Refleksi, pengalaman, penelitian, dan analisis Shragge dituang secara sistematis dalam buku ini, yang menjelaskan, antara lain, perjalanan hidup sebagai aktivis pengembangan masyarakat mulai dari kegiatan ilmiah di SMA, mahasiswa di kampus sampai organisasiorganisasi kemasyarakatan. Sebagai mahasiswa, Shragge menjadikan ilmu yang ditimba selama di Jurusan Genetika Universitas McGill sebagai bahan analisis hama dan penyakit buah, dan berkat pengalaman itu, Shragge dapat beradaptasi secara cepat untuk menganalisis masalah sosial. Tertarik dengan gerakan-gerakan mahasiswa pada awal 1960-an, Shragge mulai aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa kampus McGill dan perhimpunan sosial-keagamaan. Di kedua badan ini, Shragge sering memimpin demonstrasi dan menjadi perwakilan mahasiswa dalam setiap aksi. Bahkan, ketika menjadi mahasiswa pascasarjana Jurusan Pekerjaan Sosial Universitas Michigan, Ann Arbor, Shragge menjadi lebih aktif dalam memimpin koalisi organisasi-organisasi untuk menentang perang Amerika di Vietnam, perdagangan bebas, atau perlombaan senjata nuklir. Selain itu, Shragge aktif di lembaga-lembaga lokal, berperan antara lain mengadvokasi masyarakat miskin dan membantu penguatan lembaga-lembaga yang dibinanya. Shragge adalah fasilitator pada non-governmental organizations (NGOs), IAIN Indonesia Social Equity Project (IISEP) Kementrian Agama RI dan pemerintah Kanada, dan professor pada Universitas McGill dan Concordia Montreal, Quebec. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia karena tiga alasan. Pertama, buku ini berisikan pelajaran unik tentang pemberdayaan masyarakat melalui pengorganisasian yang sistematis, direncanakan, dan berakar dari bawah. Shragge jabarkan secara sistematis mengenai praktik pengorganisasian masyarakat yang harus independen dalam menentukan visi, mandiri, dan bebas dari intervensi lembaga-lembaga donatur termasuk pemerintah. Shragge memetakan, secara jelas, posisi organisasi masyarakat yang pro-status quo dan yang mengambil sikap bersebrangan serta bekerja untuk penguatan orang-orang yang terpinggirkan.
viii Pengorganisasian Masyarakat untuk Perubahan Sosial Kedua, buku ini didesain secara sistematis menurut urutan waktu dan tema pembahasan, dimulai dari pemaparan identitas penulis, pendidikan, aktivisme, dan pembina gerakan-gerakan masyarakat hingga pendiri beberapa organisasi kemasyarakatan. Karena alasan itu, buku ini mudah dipahami dan ditangkap intinya bagian demi bagian sekalipun oleh pembaca pemula. Ketiga, buku ini berdasarkan pengalaman langsung Shragge selama 40 tahun. Karena kaya akan pengalaman itu, buku ini sebaiknya dijadikan pedoman praktik pengorganisasian masyarakat di Indonesia dengan tetap memperkaya praktik dengan teori dan model yang tumbuh dalam budaya lokal. Minimnya referensi tentang pengorganisasian masyarakat untuk kebutuhan peneliti dan akademisi yang menekuni ilmu-ilmu sosial kemasyarakatan (Pekerjaan Sosial, Pengembangan Masyarakat, atau Pembangunan Masyarakat Desa), buku ini patut dijadikan rujukan. Buku-buku tentang pengorganisasian masyarakat masih terbilang sedikit, tidak sebanding dengan perkembangan praktik pekerjaan sosial dan pengorganisasian masyarakat yang tumbuh pesat di masyarakat. Buku ini bukan resep bagi aktivis, pengorganisasi masyarakat, dan akademisi, melainkan mengajak pembaca untuk kembali berpikir tentang nilai, teori, model, dan praktik yang dapat diciptakan sendiri guna mencari solusi bagi suatu masalah sosial. Di samping buku-buku lain yang membahas pengorganisasian masyarakat dan pengembangan masyarakat berangkat dari pembahasan teori tanpa diramu secara baik dengan praktik lapangan, buku ini adalah salah satu jawabannya karena penulisannya berangkat dari dunia aktivisme yang riil di Kanada, Amerika Serikat, dan aktivisme global. Keunikan lain buku ini adalah membahas pengertian Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Apakah istilah tersebut sama dengan pemberian bantuan keuangan sebagai modal berwirausaha? Apakah yang dinamakan dengan Pengembangan Ekonomi Masyarakat sama dengan memodali pedagang kecil untuk membeli barang murahan China lalu menjualnya kembali? Pembaca akan menemukan tarik-menarik paradigma dalam diskusi nanti. Bebarapa tema penting lain buku ini adalah hubungan pengembangan masyarakat dengan demokrasi, pendidikan, membangun aliansi, atau mobilisasi massa. Pengalaman penerjemah di Summer Course Community Development tahun 2005 di UIN Sunan Kalijaga adalah belajar tentang pengembangan masyarakat dari Shragge sebagai narasumber. Training yang diikuti oleh puluhan dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Syarief Hidayatullah Jakarta serta perwakilan NGOs mengangkat tema-tema pokok buku ini untuk merangsang peserta merefleksikan pengalaman mereka selama aktif di masyarakat dan kampus. Karena menjelaskan nilai, model, teori, dan praktik pengorganisasian masyarakat secara sistematis, buku ini dapat disebut sebagai rujukan bagi pegiat pengembangan masyarakat serta disiplin-disiplin lain berkaitan dengan penguatan masyarakat. Pengalaman Summer Course Community Development di Montreal, Kanada tahun 2007 menginspirasi penerjemahan buku ini. Puluhan dosen dari UIN, IAIN, atau STAIN se- Indonesia telah difasilitasi oleh penerjemah selaku interpreter bagi Shragge tentang pengembangan masayarakat. Interpreting dilakukan baik di kelas maupun ketika kunjungan ke lembaga-lembaga pengembangan masyarakat. Penerjemah beruntung karena dapat mengkombinasikan ilmu yang didapat di Univesitas McGill tentang Pekerjaan Sosial dan pengenalan budaya pengorganisasian masyarakat secara langsung melalui magang dan kunjungan ke lembaga-lembaga sosial baik selama kuliah maupun selama mengikuti dua Summer Course di Universitas McGill pada tahun 2006 dan 2007.
Pengantar Penerjemah ix Dengan mempelajari praktik pengorganisasian masyarakat dan mensurvei praktisi berkaitan dengan perumahan sosial di Montreal, penerjemah menyarankan buku ini dapat dibaca oleh siapa saja: mahasiswa, aktivis, pengambil kebijakan sosial, pekerja sosial, dan pekerja sosial masyarakat, pengajar, dosen, atau pemerhati sosial. Buku ini cocok untuk mereka karena berangkat dari tradisi lapangan sebagai pondasi untuk mengkritik masalah sosial dan rangkuman pengalaman tersebut adalah refleksi pengorganisasian masyarakat yang menjadi tema pokok buku ini. Penerjemah merasa berutang budi kepada IISEP karena telah memberikan kesempatan untuk menempuh Bachelor dan Master Pekerjaan Sosial di McGill (2003-2005) dan kepada Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Interdisciplinary Islamic Studies Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga karena telah memberikan kesempatan kepada penerjemah untuk terlibat dalam Participatory Action Reseach di Gunung Kidul, Yogyakarta pada tahun 2006 serta programprogram penguatan kapasitas dosen. Mereka semua adalah inspirasi terjemahan ini. Zulkipli Lessy Indianapolis, 12 Oktober 2012
x Pengorganisasian Masyarakat untuk Perubahan Sosial