RECOGNIZING PLURALISM: ISLAM AND LIBERAL DEMOCRACY

dokumen-dokumen yang mirip
SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI

TWO VISIONS OF REFORMATION

MENJADI MUSLIM DI NEGARA SEKULER

SAINS, ISLAM, DAN REVOLUSI ILMIAH

SEKULARISME, ISLAM DAN DEMOKRASI DI TURKI

MENGAPA TERORIS MUSLIM SEDIKIT? P r o j e c t. i t a i g. D k a a n. Rizal Panggabean. Edisi 012, Maret 2012 Review Buku

A BOON OR A BANE. P r o j e c t FOR DEMOCRACY? i t a i g k a a n. Amr Hamzawy and Nathan J. Brown. Berkah atau Kutukan Buat Demokrasi?

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN

TURKEY, EUROPE, AND PARADOXES OF IDENTITY

FUNDAMENTALISME DAN NEOLIBERALISME

DEMOKRASI DIGITAL DI DUNIA ISLAM?

IDEOLOGI GERAKAN ISLAM KONTEMPORER. Fundamentalisme, Islamisme, Salafisme, dan Jihadisme

TAFSIR AL-QUR AN INKLUSIF

Islam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C.

DIMENSI FILSAFAT DALAM WAHYU

BAB V PENUTUP. ini. Varian fundamentalisme sudah banyak dikategorisasikan oleh para

BAB VII PENUTUP. 1. Konstruksi pemahaman aktivis organisasi keagamaan Muhammadiyah,

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. historisnya, dipersoalkan oleh pemeluk agama, serta

2015 PERAN SOSIALISASI POLITIK ORGANISASI KEMAHASISWAAN DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLIITK MAHASISWA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Setelah Perang Dunia II, demokrasi menjadi salah satu wacana sentral di

SEMIOTIKA ALQURAN YANG MEMBEBASKAN

MENGAITKAN ISLAM DENGAN DEMOKRASI

DEMOKRASI DAN RADIKALISME

I. PENDAHULUAN. dan ingin meraih kekuasaan yang ada. Pertama penulis terlebih dahulu akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Wacana pemikiran Islam tentang sistem pemerintahan Islam mengalami sebuah

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menyoal Kesiapan AMM dalam Upaya Revitalisasi Ideologi dan Reaktualisasi Gerakan Islam yang Berkemajuan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang bisa dilakukan oleh orang dewasa untuk memberi

SAMBUTAN KETUA DPR RI BAPAK H. MARZUKI ALIE, SE, MM. PADA ACARA PERESMIAN KANTOR BARU PWNU SUMATERA UTARA Medan, 06 Januari 2010

SUARA HATI DAN FITRAH MANUSIA

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

BAB V KESIMPULAN. Bab ini merupakan kesimpulan dari penulisan skripsi yang berjudul Peranan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Frankfurt. Para tokoh Mazhab Frankfurt generasi pertama terjebak dalam

BAB VI PENUTUP. Meskipun perpustakaan oleh masyarakat secara umum disadari sebagai

Perempuan dalam pandangan Islam

MEMBANGUN TEORI DEMOKRASI ISLAM

ISLAM DAN MITOLOGI Oleh Nurcholish Madjid

BAB V KESIMPULAN. terbesar itu dilaksanakan bersamaan pada sidang tahunan ke-41 IDB di Jakarta. IDB

BAB V PENUTUP. Tesis ini berupaya untuk memberikan sebuah penjelasan mengenai

BAB V PENUTUP A. K esimpulan

DEMOKRASI & POLITIK DESENTRALISASI

Kolom Edisi 005, Agustus P r o j e c t ISLAM DAN DEMOKRASI. i t a i g k a a n. M. Zainuddin

BAB I PENDAHULUAN. konstitusional terhadap prinsip kedaulatan rakyat. Hal ini dinyatakan dalam Pasal

BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA. A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama

BAB VI PENUTUP. Dari uraian pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

BAB V KESIMPULAN. telah mendapatkan legitimasi sebagai karya grafis bersifat internasional dan

KUHP DAN SYARIAT ISLAM

Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah

POLITIK & SISTEM POLITIK

Mewaspadai Syi ah. Syaikh Habib Zein al-kaaf. Editor : Tim Islamhouse.com

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

TEOLOGI SOSIAL : Telaah Pemikiran Hassan Hanafi

Komunisme dan Pan-Islamisme

METODE HERMENEUTIKA UNTUK AL-QUR AN

BAB V PENUTUP A. SIMPULAN

Bab V. Penutup. yang menunjukkan adanya fenomena pembentukan gerakan sosial dengan basis

BAB 5 Penutup. dalam ciri-ciri yang termanifes seperti warna kulit, identitas keagamaan

DEMOKRASI : ANTARA TEORI. Modul ke: INDONESIA. 05Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

BAB V. Penutup. yang terdiri dari gambar/foto, audio, dan video. 1. Kajian Propaganda dalam Teks

Konstitusi Rancangan Rusia untuk Suriah: Pertimbangan tentang Pemerintahan di Kawasan Tersebut

Berderma dan Sejarah Sosial Politik Islam Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Restu Nur Karimah, 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

Atika Puspita Marzaman. Recep Tayyib Erdogan:

BAB I PENDAHULUAN. dan telah memberi manfaat bagi kehidupan umat manusia. Pendidikan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia berkembang pesat melalui tahap-tahap pengalaman yang beragam disetiap

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ISLAM DAN GLOBALISASI

Pemilu 2009, Menjanjikan tetapi Mencemaskan

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

Pedoman Common Ground News Service bagi Para Penulis

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

Caroline Paskarina. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

A. Persamaan Pemikiran Imam Mawardi dengan Ali Abdul Raziq tentang Konsep

BAB IV MEMAKNAI HASIL PENELITIAN BUDAYA POLITIK SANTRI

BAB I PENDAHULUAN. meyampaikan pendapatnya di pertemuan rakyat terbuka untuk kepentingan

BAB IV PENUTUP. tesis ini untuk menjawab rumusan masalah dapat penulis uraikan sebagai

CHAPTER I INTRODUKSI PENDULUM THE SICK MAN

BAB I PENDAHULUAN. akar perselisihan. Isu dan permasalahan yang berhubungan dengan gender,

Lampiran: Pengumuman Nomor: 145/PP.08-PU/1503/KPU-Kab/III/2018 Tentang Pendaftaran Kursus SIngkat Kepemiluan (Election Shortcourse)

BAB I PENDAHULUAN. Keterlibatan perempuan di panggung politik merupakan isu yang

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN. Materi ke 2

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES) PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017

Pengalaman Indonesia MENGEMBALIKAN KEPERCAYAAN PUBLIK TERHADAP PARLEMEN:

FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu:

NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK

TAKFIR DAN HAK BERBEDA PENDAPAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan terkait dengan fokus

Sumbangan Pembaruan Islam kepada Pembangunan

Intisari Buku. Tarbiyah Siyasiyah. Bersama Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

KONSEPSI KEWARGANEGARAAN. By : Amaliatulwalidain

PROBLEMATIKA RUU KEAMANAN NASIONAL. Oleh: Al Araf

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

Pengantar Penerbit. iii

Transkripsi:

Edisi 036, esember 2011 RECOGNIZING PLURALISM: ISLAM AN LIBERAL EMOCRACY Laith Kubba Islam dan emokrasi Liberal Review Paper oleh Ali Munhanif 1

Edisi 036, esember 2011 Sumber Paper: Laith Kubba, Recognizing Pluralism: Islam and Liberal emocracy, dalam Journal of emocracy, Volume 7, Number 2 (April 1996). Artikel ini membahas isu Islam dan demokrasi. Islam mengajarkan kebebasan, persamaan, tata pemerintahan, dan penegakan hukum. Namun ajaran ini tidaklah sama persis dengan prinsip-prinsip demokrasi liberal. Pertanyaan apakah Islam sesuai dengan demokrasi dapat dilihat dari berbagai perspektif dan hanya dapat ditemukan jawabannya dengan melihat perkembangan budaya dan sistem politik kaum Muslim yang mengalami perubahan drastis pada abad ke-20. Sejarah Islam menunjukkan terdapat banyak persoalan seputar sistem politik dan tata pemerintahan Islam yang ditandai oleh kuatnya otoritarianisme dan pemahaman Islam yang manipulatif. e m o c r a c y P e r p u s t a 2

Edisi 036, esember 2011 Keyakinan bahwa Islam adalah wahyu telah mendorong kaum Muslim untuk melihat atas masa lalu setiap kali mereka menemukan persoalan termasuk dalam menciptakan sistem politik dan tata pemerintahan. Inti ajaran Islam tentu tidak bisa direduksi dengan hanya melihat sejarah dan tradisi. Namun memahami Islam dengan mengenyampingkan sejarah pun tidaklah mungkin. Yang terjadi adalah ajaran Islam telah mengilhami praktik-praktik kaum Muslim, baik kelompok tradisionalist, modernist, konservatif, maupun liberal. Sejak awal, sejarah Islam telah ditandai dengan munculnya tribalisme dan ini mempengaruhi proses penciptaan sistem politik dan ketatanegaraan. Pada perkembangan selanjutnya tumbuh apatisme untuk hal-hal yang menyangkut konstitutionalisme dan tata pemerintahan. Inilah sebabnya mengapa tidak tumbuh demokrasi, tidak ada pengawasan kekuasaan di lingkungan kaum Muslim. Masyarakat 3

Edisi 036, esember 2011 secara umum tidak berpartisipasi dalam tumbuh dan berkembangnya sistem politik. Mereka tidak mengenal konsep perwakilan dalam kekuasaan. Ini punya yang menyebabkan timbulnya sikap pasif yang terlembagakan dalam diskursusdiskursus agama. Sejumlah pemikir Muslim muncul mengkritik penafsiran Islam yang sempit ini dan berupaya mengatasi keterbatasan-keterbatasan pemikiran klasik yang tidak menaruh minat pada masalah sistem politik dan pemerintahan. Shahrour adalah di antara sedikit orang yang berani mengkritisi kejumudan pemikiran kaum Muslim. Namun usahanya belum membuahkan hasil yang berarti. Ghannouchi termasuk dalam kelompok ini. Pemikir Islamis ini berupaya melepaskan diri dari jeratan dogma, sejarah, maupun praktik kaum Muslim, untuk menciptakan kerangka di mana Islam menjadi acuan untuk membentuk sebuah pandangan yang kohesif yang bisa mengatasi keterbatasan-keterbatasan e m o c r a c y P e r p u s t a 4

Edisi 036, esember 2011 yang ditinggalkan pemikir klasik. ari upaya ini beberapa hal bisa disimpulkan. Pertama, para pemikir Muslim yang melihat Islam sebagai solusi alternatif dengan menggabungkannya dengan prinsip-prinsip demokrasi liberal masihlah terlalu kecil sehingga peluang mereka untuk berhasil juga kecil. Mereka merupakan kelompok yang masih belum terlembaga dengan baik dan harus terus menggalang dukungan agar ide-ide mereka didengar secara lebih luas. Kedua, model pemikiran ini bisa menjadi kekuatan yang konstruktif untuk pengembangan institusi masyarakat Muslim pada masa mendatang. Mereka inilah liberal Islamis dan merupakan bagian penting darerakan Islam kontemporer. Ke depan terdapat agenda besar agar gerakan mereka didengar dan didukung. Namun mereka seringkali disalahpahami. Kelompok tradisionalis menyebut mereka terbaratkan, 5

Edisi 036, esember 2011 kelompok radikal melihat mereka kompromistis, dan di mata penguasa, mereka dianggap berbahaya. Ketiga, munculnya berbagaejolak politik di dunia Muslim dalam beberapa tahun terakhr ini telah memaksa kaum Muslim berpikir keras untuk mencari jalan keluar dengan merujuk pada warisan sejarah dan budaya mereka. Namun upaya ini disabot oleh kelompok fundamentalis yang menawarkan jawaban sederhana atas segala permasalahan yang ada. Pengalaman di Iran dan Sudan menunjukkan fundamentalisme, alihalih menyelesaikan masalah, justru menimbulkan masalah baru. e m o c r a c y P e r p u s t a Keempat, meskipun Islam agama wahyu, namun sejarah menunjukkan bahwa pemahaman kaum Muslim atas kitab suci tidaklah monolitik. Selalu saja ada perbedaan pendapat mengenai tafsir agama. Generasi pertama Islam bahkan tidak memiliki kesepakatan bagaimana seorang penguasa harus dipilih yang 6

Edisi 036, esember 2011 kemudian menimbulkan perpecahan dan peperangan. i banyak negara, Islam ditafsirkan oleh kaum ulama yang perannya di tengah masyarakat terbatas. Maka muncullah aktivis mullah yang bekerja sama dengan kelompok politik. Kerjasama dua kelompok ini telah melahirkan kejadiankejadian yang sangat memilukan yang mengancam dan merampas hak-hak masyarakat sipil. Celakanya sejumlah negara Muslim membentuk badan yang beranggotakan kaum ulama yang berwenang menafsirkan Islam di ranah publik. Inilah yang terjadi di Saudi Arabia, Iran, Maroko, Afghanistan, dan Sudan, di mana politik dan agama menyatu. Bentuk pemerintahan seperti ini hanya akan mengancam pluralisme. Yang ideal adalah otoritas agama dan politik haruslah dipisah. Negara-negara Muslim harus belajar dari pengalaman Indonesia dan Turki di mana urusan negara dan agama dipisah. Islam hanya bisa 7

Edisi 036, esember 2011 berkembang dalam bingkai pluralisme dan sistem politik yang terbuka. Meskipun tema artikel ini banyak dibahas, namun ada sisi-sisi baru yang menjadikannya layak dibaca. Penyebutan liberal Islamis untuk tokoh semisal Shahrour dan Ghannouchi adalah hal menarik. Pada umumnya orang cenderung mengkontraskan islamisme dan liberalism. Kubba melihat ada kemungkinan keduanya bertemu. Namun sayang ia tidak menjelaskannya secara memadai. [] e m o c r a c y P e r p u s t a 8

Edisi 036, esember 2011 2011 Review Paper ini diterbitkan oleh emocracy Project, Yayasan Abad emokrasi. Jika Anda berminat mendapatkan artikel yang direview, silakan isi form permintaan pada website kami: www.abad-demokrasi.com. Kode artikel: LAK001 Sumber gambar: http://afsc.org 9