EVALUASI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LAHAN PERKEBUNAN DI PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN. Sitti Wakiah Johan A. Rombang Johannes E.X.

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI KECAMATAN MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN APEL DI DESA SIHIONG KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR

338. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.2, Maret 2013 ISSN No

II. TINJAUAN PUSTAKA

Metode Analisis Kesesuaian Lahan Analisis kesesuaian lahan adalah proses pendugaan tingkat kesesuaian lahan untuk berbagai alternatif penggunaan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Tanaman ubi jalar tergolong famili Convolvulaceae suku Kangkungkangkungan,

Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica L var Kartika Ateng ) Di Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara

TINJAUAN PUSTAKA. A. Lahan Pasir Pantai. hubungannya dengan tanah dan pembentukkannya.

Lampiran 1. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Kelapa sawit

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... I. PENDAHULUAN 1.

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Padi Sawah Irigasi (Oryza sativa L.) Di Desa Bakaran Batu Kecamatan Sei Bamban Kabupaten Serdang Bedagai

Lampiran 1 : Data suhu udara di daerah Kebun Bekala Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang ( 0 C)

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pengambilan sampel tanah dilakukan di Lahan pesisir Pantai Desa Bandengan,

I. TINJAUAN PUSTAKA. bahan induk, relief/ topografi dan waktu. Tanah juga merupakan fenomena alam. pasir, debu dan lempung (Gunawan Budiyanto, 2014).

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)

Mela Febrianti * 1. Pendahuluan. Abstrak KESESUAIAN LAHAN

Kesesuaian Lahan Kayu Manis di Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Karakteristik dan Kesesuaian Lahan Tanaman Cabai & Bawang Merah Dr. Dedi Nursyamsi

Kesesuian lahan untuk tanaman papaya dan durian dipolitani

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Januari 2013.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CENGKEH (Eugenia aromatica L.) DI KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG. Yuli Purwati

Evaluation Of Land Suitability For Rainfed Paddy Fields (Oryza sativa L.) In Muara Sub District North Tapanuli Regency

TATA CARA PENELITIAN

Kesesuaian Lahan Jagung Pada Tanah Mineral dipoliteknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Jurnal Galung Tropika, 5 (1) April 2016, hlmn ISSN Online ISSN Cetak

TINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kelapa Sawit(Elaeis guineensis) tanaman kelapa sawit diantaranya Divisi Embryophyta Siphonagama, Sub-devisio

Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang Tanah di Desa Sampuran, Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis quenensis Jacq) DI DESA TOLOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN TANAMAN PADI SAWAH, PADI GOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis Gambaran Umum Lahan Pertanian di Area Wisata Posong Desa Tlahap terletak di Kecamatan Kledung,

ANALISA POTENSI LAHAN UNTUK KOMODITAS TANAMAN KEDELAI DI KABUPATEN SITUBONDO

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) PADA BENTUK LAHAN ASAL VOLKANIS DI KECAMATAN PASRUJAMBE KABUPATEN LUMAJANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AGROVIGOR VOLUME 6 NO. 2 SEPTEMBER 2013 ISSN

Evaluasi Kesesuaian Lahan Kabupaten Dairi Untuk Tanaman Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl.)

Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) ialah tumbuhan tropika dan subtropika dari

TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN SETELAH UTS

2013, No.1041 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 1. Data curah hujan di desa Sipahutar, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara

TINJAUAN PUSTAKA. A. Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)

Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No Vol.5.No.1, Januari 2017 (19):

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Deskripsi Profil

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADA TANAH ENTISOL DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN UNTUK TANAMAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica)

Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa di Lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Tri Fitriani, Tamaluddin Syam & Kuswanta F. Hidayat

Kajian Potensi Sumberdaya Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Hortikultura Di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem

KESESUAIAN LAHAN DI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH UNTUK BUDIDAYA KEDELAI

Kesesuaian LahanTanaman Kelapa Sawit Di lahan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh Lailatul Husna *

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Lahan adalah suatu daerah dipermukaan bumi dengan sifat- sifat tertentu yaitu

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN BROKOLI (BRASSICA OLERACE VAR ITALICA)

Evaluasi Lahan. proses perencanaan penggunaan lahan (land use planning). Evaluasi lahan

I. PENDAHULUAN. devisa non migas, penyedia lapangan kerja, dan berkaitan langsung dengan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. lahan pasir pantai Kecamatan Ambal Kabupaten Kebumen dengan daerah studi

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 79/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN KESESUAIAN LAHAN PADA KOMODITAS TANAMAN PANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Pisang. Pertumbuhan tanaman pisang sangat dipengaruhi faktor-faktor yang

I. PENDAHULUAN. penduduk di Indonesia bergantung pada sektor pertanian sebagai sumber. kehidupan utama (Suparyono dan Setyono, 1994).

Lampiran 1. Peta/ luas areal statement kebun helvetia. Universitas Sumatera Utara

Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian dan Perkebunan

Imam Ash Shiddiq, Ali Kabul Mahi, Kuswanta F Hidayat & Afandi

METODE PENELITIAN. Gambar 6 Lokasi penelitian

Jurnal Geodesi Undip Januari 2016

TATACARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Oktober 2015 dan dilakukan

11. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 Maret 2017.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADI SAWAH, PANGAN LAHAN KERING DAN TANAMAN TAHUNAN SUB DAS MALANGGA DESA TINIGI KECAMATAN GALANG KABUPATEN TOLITOLI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. wilayahnya. Iklim yang ada di Kecamatan Anak Tuha secara umum adalah iklim

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN PADI IRIGASI DAN KEDELAI PADA LAHAN TERLANTAR YANG POTENSIAL DI KABUPATEN LAHAT SUMATERA SELATAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Provinsi Lampung memiliki kegiatan pembangunan yang berorientasikan pada potensi sumberdaya alam

II. TINJAUAN PUSTAKA. oleh konsumen Indonesia karena memiliki rasa yang enak dan jumlah biji yang

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: lahan kering, kedelai

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI DAN PADI LADANG DI DESA BILA TALANG KECAMATAN TABANG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

I. PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan yang dikonsumsi hampir seluruh penduduk

Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Manggis (Garcinia Mangosta Linn) Di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta

Kata kunci : Kesesuaian lahan, Padi gogo, Lahan kering.

TINJAUAN PUSTAKA. Survei Tanah. potensi sumber dayanya adalah survei. Sebuah peta tanah merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. bercocok tanam. Berdasarkan luas lahan dan keragaman agroekosistem, peluang

Kesesuaian Padi Sawah di Lahan Gambut Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Jumlah Curah Hujan (milimeter) di Stasiun Onan Runggu Periode Tahun

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kab.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanah dan Lahan. bumi, yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik, serta mempunyai sifat

TINJAUAN PUSTAKA. proyek-proyek pengembangan wilayah. Survei dan pemetaan tanah merupakan

KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN JERUK (Citrus sp.) DAN KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI KECAMATAN SIEMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT ABSTRACT

Kesesuaian Lahan Pengembangan Ubi Jalar di Kota Ternate

Analisa Kesesuaian Lahan Dan Potensi Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Tanah Laut Menggunakan Sistem Informasi Geografis

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemetaan Potensi Sumber Daya Perkebunan untuk Komoditas Strategis di Provinsi Jawa Barat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya bermata

Transkripsi:

Evaluasi Lahan untuk Perencanaan Penggunaan Lahan Perkebunan... (Sitti Wakiah, Johan Rombang, Johannes Rogi) EVALUASI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN LAHAN PERKEBUNAN DI PULAU BACAN KABUPATEN HALMAHERA SELATAN Sitti Wakiah Johan A. Rombang Johannes E.X. Rogi ABSTRACT The research objective was to determine the suitability of land for a certain class of agricultural crops, namely, vanilla, oil palm, coconut, cocoa, nutmeg and cloves and to determine the direction of the crop land use. The study used survey method and analysis is to compare with criteria data suitability of land for plantation crops. Based on the results obtained twenty eight overlay land units and land units nineteen taken as a sample. The results show the suitability of land in Bacan Island of South Halmahera District for commodity crop plantations vanilla, oil palm, coconut, nutmeg and cloves in a class of land suitability is quite suitable (S2), cocoa belongs to a class of land suitability is marginally suitable (S3) with limiting factor the relative humidity. Economic analysis for all commodities is very suitable for development and Bacan Island of South Halmahera Regency. Keywords: Evaluation of Land Suitability, agricultural crops, land use planning, Bacan Island of South Halmahera Discrict ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelas kesesuaian lahan untuk beberapa jenis tanaman perkebunan yaitu, vanili, kelapa sawit, kelapa, kakao, pala dan cengkeh dan untuk menentukan arahan penggunaan lahan tanaman tersebut.penelitian menggunakan metode survei dan analisisnya adalah membandingkan (Matching) dengan data kriteria kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan. Berdasarkan hasil overlay diperoleh dua puluh delapan satuan lahan dan diambil sembilan belas satuan lahan sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian lahan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan untuk komoditas perkebunan tanaman panili, kelapa sawit, kelapa, pala dan cengkeh termasuk dalam kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2), kakao termasuk dalam kelas kesesuaian lahan sesuai marginal (S3) dengan faktor pembatas pada kelembaban nisbi. Analisa ekonomi untuk seluruh komoditas perkebunan tersebut sangat sesuai untuk dikembangkan dan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan. Kata Kunci: Evaluasi Kesesuaian Lahan, Tanaman Perkebunan, Perencanaan Penggunaan Lahan, Pulau Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan PENDAHULUAN Salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sub sektor perkebunan. Sub sektor ini memberikan sumbangan yang cukup besar bagi perekonomian nasional dan menjadi makin penting peting, mengingat makin terbatasnya peranan minyak bumi yang selama ini merupakan sumber devisa utama bagi Indonesia. Keunggulan komparatif dari sub sektor perkebunan dibandingkan dengan sektor non migas lainya disebabkan antara lain oleh adanya lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal dan berada dikawasan dengan iklim yang menunjang serta adanya tenaga kerja yang cukup tersedia dan melimpah sehingga secara kompetitif dapat dimanfaatkan. Pengembangan tanaman perkebunan baik secara kualitas maupun kuantitas masih sangat dimungkinkan, terutama pengembangan dari sisi jumlah lahan produksi untuk menghasilkan informasi spasial kesesuaian lahan tersebut, diperlukan identifikasi dan evaluasi potensi sumberdaya lahan. 377

Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907 4298, Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 377-382 Evaluasi lahan adalah proses penaksiran perilaku sumberdaya lahan apabila dipergunakan untuk maksud-maksud tertentu, termasuk pelaksanaan survei dan interpretasi serta studi bentuk lahan, tanah, vegetasi, iklim, beserta aspekaspek lain untuk menentukan dan membantu suatu perbandingan terhadap kemungkinan berbagai penggunaan lahan yang dapat diterapkan untuk berbagai pilihan penggunaan tertentu (FAO, 1976).Adanya keragaman sifat-sifat tanah, topografi dan iklim dapat digunakan sebagai dasar pemilihan berbagai komoditas yang sesuai untuk dikembangkan di suatu wilayah. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan (Januari- Juni 2015) di Pulau Bacan KabupatenHalmahera Selatan Propinsi Maluku Utara. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive sampling).adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini kompas untuk menentukan arah, GPS, dan alat penggali profil tanah Bahan-bahan penelitian terdiri dari peta agroklimat / sebaran curah hujan dan data iklim, peta kawasan Hutan serta perubahan fungsi dan status kawasan, peta rencana tata ruang daerah Tingkat II dari Bappeda, peta kelas kelerengan, peta tanah, peta penggunaan lahan di wilayah pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan. Pelaksanaan penelitian meliputi beberapa tahap kegiatan yaitu persiapan, penyusunan peta satuan lahan dan pengambilan contoh tanah.analisis spasial yang dilakukan pada tahap ini adalah tumpang tindih (overlay) peta-peta dasar dan analisa contoh tanah di laboratorium. Analisa data terdiri dari Analisis sampel tanah meliputi penetapan sifat fisik dan kimia, yaitu penetapan tekstur 3 fraksi (pasir, debu dan liat), kandungan bahan organik (C, N dan C / N), reaksi tanah (ph H 2 O), Kapasitas Tukar Kation, Kejenuhan Basa dan Salinitas dan analisis finansial usahatani yang digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan usaha dari pola tanam yang diupayakan dengan menggunakan : (1) Net present value (NPV) (2) Benefit cost ratio (BCR) (3) Discounted Cash Flow (4) Internal Rate of Return (IRR). Sedangkan NPV dan IRR untuk kelayakan usaha kelompok tanaman keras yang multi years, seperti tanaman tahunan dari kelompok komoditas perkebunan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Lahan Karakteristik lahan yang diperoleh dari hasil overlay pada 3 Kecamatan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan, dapat dilihat padatabel 1. Tabel 1. Unit Lahan Kecamatan Bacan, Bacan Timur Tengah dan Bacan Selatan Kabupaten Halmahera Selatan Kecamatan Unit Lahan Jenis Tanah Kelerengan Penggunaan Lahan Bacan Bacan Timur Tengah Bacan Selatan Sumber : Data olahan (2015) 1 Dystropepts 0-2 % Hutan 3 Tropaquepts 0-2 % Hutan 11 Dystropepts 0-2 % Pertanian 15 Dystropepts 15-40% Pertanian 19 Dystropepts 2-15% Pertanian 22 Dystropepts 0-2 % Semak Belukar 24 Hydraquents 0-2 % Semak Belukar 26 Dystropepts 15-40% Semak Belukar 5 Dystropepts 15-40% Hutan 8 Dystropepts 2-15% Hutan 9 Humitropepts 2-15% Hutan 16 Humitropepts 15-40% Pertanian 20 Humitropepts 2-15% Pertanian 12 Humitropepts 0-2 % Pertanian 13 Hydraquents 0-2 % Pertanian 14 Tropaquepts 0-2 % Pertanian 21 Tropaquepts 2-15% Pertanian 27 Dystropepts 2-15% Semak Belukar 378

Skenario Pemanfaatan Lahan Di Kecamatan Mapanget...(Antoneta Kartini Kotangon, Johanis R. Rogi, Johan Rombang) 2. Analisa Kesesuaian Lahan Evaluasi kesesuaian lahan adalah proses penilaian terhadap sumberdaya lahan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan suatu pendekatan atau cara yang sudah teruji. Hasilnya berupa arahan dan informasi tentang penggunaan lahan yang tepat sesuai dengan kondisi lahan yang ada. Evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman perkebunan khususnya tanaman panili, kelapa sawit, kelapa, kakao, pala dan cengkeh di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan didasarkan pada karateristik lahan yang telah dijelaskan sebelumnya, terhadap syarat tumbuh tanaman yang dimiliki. Berdasarkan karateristik lahan tersebut selanjutnya dilakukan pengklasifikasian tingkat kelas kesesuaian lahan.analisis data yangdigunakan yaitu metode membandingkan (Matching) antara karateristik lahan dengan syarat tumbuh tanaman.nilai terendah sebagai faktor pembatas evaluasi kesesuaian lahan. Faktor pembatas yang dimaksud adalah temperatur/suhu (tc), ketersediaan air (wa), ketersediaan oksigen (oa), media perakaran (rc), ketersediaan hara (nr) yang terdiri dari Kapasitas tukar kation (nr-1), kejenuhan basa (nr-2), ph H₂O (nr-3), C Organik (nr-4), bahaya erosi (eh) dan penyiapan lahan (lp). Hasil membandingkan (Matching) tersebut, kemudian akan diklasifikasi dalam kelas sangat sesuai (), cukup sesuai (S2), sesuai marginal (S3) dan tidak sesuai (N) bagi pengembangan tanaman panili, kelapa sawit, kelapa, kakao, pala dan cengkeh. Lebih jelasnya tersaji pada Tabel. 2. Tabel 2. Faktor Pembatas Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Vanili, KelapaSawit, Kelapa, Kakao, Pala dan Cengkeh. Parameter KOMODITAS Persyarataan Penggunaan/ Karakteristik Lahan Panili Kelapa Sawit Kelapa Kakao Pala Cengkeh Nilai Kls Nilai Kls Nilai Kls Nilai Kls Nilai Kls Nilai Kls Suhu(tc) 26,2 S2 26,2 26,2 26,2 26,2 26,2 Suhu Tahunan Ratarata( C) Ketersediaan Air (wa) CurahHujan Tahunan 209 rata-rata (mm) 4 2094 2094 2094 2094 2094 Jumlah Bulan Kering 2 S2 2 S2 2 2 2 S2 2 Kelembaban Nisbi (%) 83,8 S2 83,8 83,8 S3 83,8 S2 83,8 S2 Ketersediaan Oksigen (oa) Drainase Baik Keadaan Perakaran (rc) baik Baik Baik Baik Baik Tekstur Tanah Sdg Halus Halus Halus Halus Halus Kedalaman Tanah (cm) 78,4 79,9 S2 79,9 S2 80 S2 79,9 S2 80 S2 Ketersediaan Hara (nr) Kapasitas Tukar Kation 20,5 20,5 20,5 20,5 20,5 (KTK) Kejenuhan Basa (%) 61,5 61,5 61,5 61,5 61,5 61,5 ph H₂O 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 6,4 C Organik(%) 1 S2 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 Toksisitas (xc) Salinitas (mg/l) 13,7 S2 13,7 12,7 S2 13,7 S2 Alkalinitas ESP (%) 0,2 0,2 0,2 Bahaya Erosi (eh) Lereng (%) 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 6,8 Tingkat Bahaya Erosi SR SR SR SR SR SR Bahaya Banjir (fh) Banjir F0 F0 F0 F0 F0 F0 Penyiapan Lahan (lp) Batuan Permukaan (%) 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 Singkapan Batuan (%) 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8 Sumber : Data Olahan (2015) 379

Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907 4298, Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 377-382 Hasil analisis kesesuaian lahan untuk tanaman vanili di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan menunjukkan tanaman vanili masuk dalam kategori cukup sesuai (S2) yang berarti dari sisi kesesuaian lahan tanaman vanili dapat dikembangkan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan dengan faktor pembatas suhu (tc), ketersediaan air (wa) ketersediaan oksigen (oa), media perakaran (rc), Ketersediaan hara (nr). Untuk tanaman kelapa sawit di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan menunjukkan tanaman kelapa sawit masuk dalam kategori cukup sesuai (S2) berdasarkan faktor pembatas ketersediaan air (wa) dan media perakaran (rc) untuk kedalaman tanah. Kesesuaian lahan untuk tanaman kelapa di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan menunjukkan tanaman kelapa termasuk dalam kategori kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) dan yang menjadi faktor pembatas yaitu media perakaran (rc), Hasil analisa kesesuaian lahan untuk tanaman kakao di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan menunjukkan kesesuaian lahan untuk tanaman kakao termasuk dalam kategori sesuai marginal (S3) dengan faktor pembatasketersediaan air (wa). Hasil analisa kesesuaian lahan untuk tanaman pala di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan termasuk dalam kategori kelas cukup sesuai (S2) dengan faktor pembatas ketersediaan air (wa), dan media perakaran (rc). Kesesuaian lahan untuk tanaman cengkeh di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan menunjukkan kesesuaian lahan termasuk dalam kategori kelas cukup sesuai (S2) dengan factor pembatas ketersediaan air (wa) dan media perakaran (rc). 3. Analisa Sosial Ekonomi Parameter ekonomi yang dipakai untuk menganalisa kesesuaian/ kelayakan usaha untuk tiap komoditas tanaman perkebunan yaitu NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return) dan BCR (Benefit Cost Ratio), dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3, usaha tani komoditas tersebut layak diusahakan nilai NPV, IRR dan BCR, dapat dijadikan bahan untuk mengklasifikasikan kelas kesesuaian lahan secara ekonomi. Hasil analisis ekonomi komoditas tanaman vanili, kelapa, pala dan cengkeh yang diusahakan selama 10 tahun sangat sesuai/layak untuk diusahakan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan ini terlihat dari nilai BRC yang lebih besar dari 1 (satu), dan terendah untuk tanaman kakao, nilai IRR dari seluruh komoditas lebih tinggi dari bunga bank yaitu diatas 15%, artinya sangat layak untuk di kembangkan di Pulau Bacan. Data tanaman kelapa sawit tidak disajikan mengingat tanaman tersebut belum ada atau belum diusahakan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan. Usaha tanaman perkebunan seperti kelapa, pala dan cengkeh sudah dibudidayakan oleh masyarakat pulau Bacan secara turun temurun sehingga masyarakat cukup berpengalaman dalam budidaya tanaman tersebut. Untuk tanaman vanili hanya diusahakan oleh sebagian petani yang mana tanaman tersebut sudah ada sebelumnya yang dibawa oleh pemerintah Belanda. Kelapa sawit sama sekali belum diusahakan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan. Tabel 3. Indikator Kelayakan Investasi Tanaman Ttahunan (rerata tahun/ha) Jenis tanaman Periode Analisis (tahun) Investasi (Rp/ha) NPV (Rp) (i=15%) IRR (%) BCR (i=15%) Kelapa 10 10.075.000 4.797.330 34,76 1,76 Kakao 10 33.722.500 8.257.638 3476 1,45 Cengkeh 10 28.200.000 104.731.108 53,61 6,54 Pala 10 17.140.000 15.959.607 43,30 2,51 Vanili 10 42.200.000 34.531.194 40,33 2,14 380

Skenario Pemanfaatan Lahan Di Kecamatan Mapanget...(Antoneta Kartini Kotangon, Johanis R. Rogi, Johan Rombang) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kesesuaian lahan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan untuk komoditas perkebunan tanaman vanili, kelapa sawit, kelapa, pala dan cengkeh termasuk dalam kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2), dengan faktor pembatas paling sedikit pada tanaman kelapa. Kakao termasuk dalam kategori kesesuaian lahan sesuai marginal (S3). Dari segi analisis kelayakan usaha tani komoditas tersebut menunjukan BCR > 1 artinya sangat layak dikembangkan kecuali tanaman kakao dengan nilai BCR terendah. 2. Tanaman perkebunan yang cocok untuk dikembangkan di Pulau Bacan Kabupaten Halmahera Selatan adalah vanili, kelapa swait, kelapa, pala dan cengkeh pada kelas kesesuaian lahan cukup sesuai (S2) sedangkan kelas kesesuaian lahan untuk tanaman kakao adalah sesuai marginal (S3) tidak direkomendasikan untuk usaha pengembanganya. Saran 1. Perlu adanya pemetaan wilayah untuk setiap komoditi perkebunan di Kabupaten Halmahera Selatan berdasarkan potensi kesesuaian lahan. 2. Diperlukan adanya inovasi tekhnologi dalam pengolahan hasil perkebunaan dan dukungan pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Selatan dalam menjaga kestabilan harga komoditi perkebunan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Bogor. Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Kelas III Labuha, 2015 Data Curah Hujan, Suhu Dan Kelembaban Periode 2005-2015. Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Selatan 2014.Halmahera Selatan Dalam Angka 2014. Katalog BPS No: 110201.8204 Balai Komoditi Industry, Departemen Pertanian, 2009. Budidaya Tanaman Pala. (Diakses tanggal 11 November 2014) pada situs: http://balitri,litbang.deptan.go.id/databas e/budidaya%20pala.pdf Bayu Pradana, 2013. Analisis Kesesuaian Lahan Pertanian Terhadap Komoditas Pertanian Di kabupaten Cilacap. Jurnal Geodesi Undip Vol 2 no 2. ISSN : 2337-845x Djaenudin, Marwan H., H.Subagyo., Mulyani, Anny., Suharta, N. 2003. Kriteria Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Pertanian Versi 4. Jakarta. Pusat Penelitian Tanah Dan Agroklimat, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian FAO, 1976. A Framework For Land Evaluation. Diakses tanggal 5 Nopember 2014:http://www.fao.org/docrep/X5310E/5 130e00.htm. Hardjowigeno, Sarwono,1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta: CV Akademika Pressindo. Nasution Z. 2005. Evaluasi Lahan Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba Sebagai Dasar Perencanaan Tata Guna Lahan Untuk Pembangunan Berkelanjutan. USU. Medan. Nazir M. 2009 Metode Penelitian, Penerbit Ghalia, Jakarta. Delia. Y. 2012. Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit Di Kecamatan Semitau Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Universitas Negeri Jogjakarta Vol. IV 2012. 381

Agri-SosioEkonomiUnsrat, ISSN 1907 4298, Volume 12 Nomor 2A, Juli 2016 : 377-382 Rayes M. Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumberdaya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Ritung S, Wahyunto, Agus F, Hidayat H. 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat.Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF), Bogor. Indonesia Rossister, D.G. and A.R Van Wambeke.1997 ALES (Automated Land Evaluation System), Version 4.6 User s Manual.SCAS Teaching Series No.T93-2 Revision 6.Cornell University, Departemen of Soil, Crop & Atmospheric Siences.SCS, Ithaca, New York. Siregar, Tumpal.H.S, Riyadi.S, Nuraeni Laeli, 2014.Budidaya Cokelat. Cetakan ke- 4. Penerbit Swadaya, Jakarta Sitorus, Santun. 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan, Penerbit Tarsito, Bandung Sunarko, 2012.Membangun Kebun Mini Kelapa Sawit Di Lahan 2 Hektar. Jakarta: PT. Agromedia. Teknologi Unggulan Tanaman Cengkeh, Pusat Penelitian dan Pengembangan perkebunan, (Diakses tanggal 11 Nopember 2014) situs http://balitri,litbang.deptan.go.id/databse/ unggulan/bookletcengkeh.pdf Teguh Yuono, 2013. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa (Diakses tgl 10 November 2014). Pada situs (http://syarattumbuhtanaman kelapa.com/2013/5/syarat-tumbuhtanaman-kelapa.html 382