PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH)

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

PENDUGAAN PARAMETER MODEL AUTOREGRESSIVE PADA DERET WAKTU

IV. METODE PENELITIAN

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Langkah-langkah dalam menentukan model EGARCH pada pemodelan data

Suma Suci Sholihah, Heni Kusdarwati, Rahma Fitriani. Jurusan Matematika, F.MIPA, Universitas Brawijaya

PEMODELAN RETURN SAHAM PERBANKAN MENGGUNAKAN EXPONENTIAL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (EGARCH)

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

PERHITUNGAN VALUE AT RISK HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN VOLATILITAS ARCH-GARCH DALAM KELOMPOK SAHAM LQ 45 ABSTRACT

AUTOKORELASI PADA BAGAN KENDALI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PENDEKATAN METODE VAR-GARCH PADA PEMODELAN KETERKAITAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG), KURS DOLLAR AMERIKA DAN HARGA EMAS DUNIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuntungan atau coumpouding. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGGUNAAN METODE VaR(Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT.TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

MODEL LAJU PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH (IDR) TERHADAP POUNDSTERLING (GBP) DENGAN METODE MARKOV SWITCHING AUTOREGRESSIVE (MSAR)

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH)

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB I PENDAHULUAN. tukar uang tersebut dinamakan kurs atau exchange rate. uang tersebut merupakan salah satu aset finansial yang dapat mendorong

PENERAPAN MODEL EGARCH-M DALAM PERAMALAN NILAI HARGA SAHAM DAN PENGUKURAN VALUE AT RISK (VAR)

BAB IV METODE PENELITIAN

PEMODELAN DAN PERAMALAN PENUTUPAN HARGA SAHAM PT. TELKOM DENGAN METODE ARCH - GARCH

MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS

Model Penjualan Plywood PT. Linggarjati Mahardika Mulia

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)

PENGGUNAAN METODE VaR (Value at Risk) DALAM ANALISIS RESIKO INVESTASI SAHAM PT. TELKOM DENGAN PENDEKATAN MODEL GARCH-M

MODEL NON LINIER GARCH (NGARCH) UNTUK MENGESTIMASI NILAI VALUE at RISK (VaR) PADA IHSG

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA BERDASARKAN INDIKATOR IMPOR DAN EKSPOR MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING

Anis Nur Aini, Sugiyanto, dan Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Kata Kunci: Analisis Regresi Linier, Penduga OLS, Penduga GLS, Autokorelasi, Regresor Bersifat Stokastik

PENERAPAN MODEL ARCH/GARCH PADA DATA PERUBAHAN CURAH HUJAN HARIAN DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT, PERIODE HANIK AULIA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam proses pengambilan keputusan di suatu instansi. Untuk melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENDETEKSIAN KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA DENGAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING PADA INDIKATOR IMPOR, EKSPOR, DAN CADANGAN DEVISA

Analisis Harga Saham Properti di Indonesia menggunakan metode GARCH

BAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 nilai tukar kurs euro terhadap rupiah

PENDETEKSIAN DINI KRISIS KEUANGAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DENGAN MARKOV SWITCHING BERDASARKAN INDIKATOR KONDISI PERBANKAN

PENENTUAN UKURAN CONTOH DAN REPLIKASI BOOTSTRAP UNTUK MENDUGA MODEL REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

SENSITIFITAS MODEL GARCH UNTUK MENGATASI HETEROKEDASTIK PADA DATA DERET WAKTU

PEMODELAN RETURN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN THRESHOLD GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (TGARCH)

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

Pemodelan dan Peramalan Penutupan Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index Model Garch

PERBANDINGAN SENSITIVITAS MODEL MARKOWITZ, EWMA, DAN GARCH TERHADAP PERUBAHAN NILAI VOLATILITAS DALAM PEMBETUKAN PORTOFOLIO INVESTASI

Analisis Statistik Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Menggunakan Regresi Time Series

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman Online di:

PEMODELAN RETURN PORTOFOLIO SAHAM MENGGUNAKAN METODE GARCH ASIMETRIS. Keywords: Stocks, Portfolio, Return, Volatility, Asymmetric GARCH.

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

Seminar Hasil. Disusun oleh: Inayatus Sholichah. Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Dr. Suhartono, M.Sc

ANALISIS REGRESI KUANTIL

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series

PENENTUAN VALUE AT RISK

BAB II LANDASAN TEORI. nonstasioneritas, Autocorrelation Function (ACF) dan Parsial Autocorrelation

Meganisa Setianingrum, Sugiyanto, Etik Zukhronah Prodi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi tentang rata-rata bersyarat pada Y

ABSTRAK. Kata kunci : Data Runtun Waktu, Indeks Harga Konsumen, ARIMA, Analisis Intervensi, Fungsi Step, Peramalan. I Pendahuluan

PERAMALAN DATA SAHAM S&P 500 INDEX MENGGUNAKAN MODEL TARCH

INTEGRATED GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (IGARCH) (Studi Kasus pada Return Kurs Rupiah terhadap Dollar Australia)

PERAMALAN PENJUALAN PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO SUMATERA BAGIAN UTARA TAHUN 2014 DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

Model Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Nikkei 225 dengan Pendekatan Fungsi Transfer

PEMODELAN NEURO-GARCH PADA RETURN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

PENERAPAN METODE ARCH/GARCH PADA PEMODELAN HARGA PENUTUPAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ELOK KHOIRUNNISA

PERAMALAN PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK DI MEDAN DENGAN METODE ARIMA

PENERAPAN GABUNGAN MODEL VOLATILITAS DAN MARKOV SWITCHING

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1. Eksplorasi data. Identifikasi model ARCH

PERAMALAN HASIL PRODUKSI ALUMINIUM BATANGAN PADA PT INALUM DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

UNNES Journal of Mathematics

Kurniawati, Sri Sulistijowati Handajani, dan Purnami Widyaningsih Program Studi Matematika FMIPA UNS

PERAMALAN VOLATILITAS MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY IN MEAN (GARCH-M)

MENAKSIR VALUE AT RISK (VAR) PORTOFOLIO PADA INDEKS SAHAM DENGAN METODE PENDUGA VOLATILITAS GARCH

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

BAB III METODE PENELITIAN

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN MENGGUNAKAN MODEL ARMAX DENGAN NILAI KURS DAN EKSPOR-IMPOR SEBAGAI FAKTOR EKSOGEN

PENERAPAN MODEL GARCH DAN MODEL EWMA DALAM MENGUKUR RISIKO BERINVESTASI (Studi Kasus: Saham Syariah di Jakarta Islamic Indeks)) Yuyun Yunarti

PERAMALAN DATA NILAI EKSPOR NON MIGAS INDONESIA KE WILAYAH ASEAN MENGGUNAKAN MODEL EGARCH

PEMODELAN NEURO-GARCH PADA RETURN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

3 Kesimpulan. 4 Daftar Pustaka

Prediksi Tingkat Kemiskinan di Provinsi Aceh dengan Model AR

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si

Disusun oleh : Nur Musrifah Rohmaningsih Skripsi. Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Tugas Akhir. Peramalan Penjualan Produk Minuman TB Wilayah Pemasaran Jawa Timur dengan Menggunakan Metode VARIMA. Oleh : C. Ade Kurniawan

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman Online di:

BAB IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 4 Hal. 80 88 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PERBANDINGAN RESIKO INVESTASI BANK CENTRAL ASIA DAN BANK MANDIRI MENGGUNAKAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (GARCH) NURUL SAADAH, MAIYASTRI, HAZMIRA YOZZA Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia, email : nurulsaadah202512@yahoo.com Abstrak. Data return saham adalah salah satu data deret waktu. Jika ingin melakukan pemodelan return, maka dapat dilakukan pemodelan deret waktu. Model rataan return menggunakan model Autoregressive Moving Average (ARMA). Sedangkan untuk memodelkan ragam digunakan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Setelah melakukan beberapa tahapan diperoleh model ARMA(1,0) dan GARCH(1,1) sebagai model terbaik untuk data return saham Bank Central Asia. Sedangkan model terbaik untuk data return saham Bank Mandiri adalah model ARMA(0,1) dan GARCH(1,1). Model yang diperoleh digunakan untuk melakukan peramalan return dan volatilitas dalam pengukuran resiko. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur resiko adalah Value at Risk. Dari perhitungan resiko untuk kedua bank diperoleh bahwa resiko maksimum Bank Mandiri lebih besar dari resiko maksimum Bank Central Asia. Kata Kunci: Return, ARCH, GARCH, volatilitas, Value at Risk 1. Pendahuluan Data return saham adalah salah satu data deret waktu (time series). Jika ingin melakukan pemodelan return saham, maka dapat dilakukan pemodelan data deret waktu. Model yang dapat digunakan adalah model Autoregressive (AR), Moving Average (MA), dan Autoregressive Moving Average (ARMA) dengan asumsi ragam konstan (homoskedastisitas). Pada data keuangan biasanya terjadi perubahan pada ragam sehingga asumsi ragam konstan tidak tepat. Model yang dapat digunakan untuk memodelkan ragam ini adalah model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) yang diperkenalkan oleh Tim Bollerslev pada tahun 1986 sebagai pengembangan dari model Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (ARCH). Selain pemodelan return, pengukuran resiko merupakan hal yang penting. Salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengukur resiko adalah Value at Risk (VaR). Model GARCH akan diterapkan pada peramalan return saham dan volatilitas untuk beberapa periode berikutnya dan pengukuran VaR pada data return saham. 80

Perbandingan Resiko Investasi dua Bank Menggunakan Model GARCH 81 Bank Central Asia dan Bank Mandiri adalah dua bank yang beroperasi di Indonesia. Bank Central Asia adalah bank swasta nasional sedangkan Bank Mandiri adalah bank pemerintah. Kedua bank sama-sama terdaftar di pasar saham. Hal yang menarik untuk diketahui adalah bagaimana perbandingan return dan resiko investasi saham pada Bank Central Asia dan Bank Mandiri menggunakan model GARCH. 2. Kajian Pustaka Rumus mengukur return saham adalah: dengan R t = ln ( Xt X t 1 ). R t : nilai return saham ke t, X t : harga saham ke (t), X t 1 : harga saham ke (t 1). Misal {R t } adalah data deret waktu. Model rataan return menggunakan model berikut: (1) Model Autoregressive (AR). Bentuk umum model MA dengan orde p adalah sebagai berikut: R t = φ 1 R t 1 + φ 2 R t 2 + + φ p R t p. (2) Model Moving Average (MA). Bentuk umum model MA dengan orde q adalah sebagai berikut: R t = ɛ t θ 1 ɛ t 1 θ 2 ɛ t 2 θ q ɛ t q. (3) Model Autoregressive Moving Average (ARMA). Bentuk umum model ARMA dengan orde dari AR adalah p dan orde dari MA adalah q dinyatakan sebagai berikut: R t = φ 1 R t 1 + φ 2 R t 2 + + φ p R t p + ɛ t θ 1 ɛ t 1 θ 2 ɛ t 2 θ q ɛ t q. Sedangkan untuk memodelkan ragam menggunakan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH). Secara umum, model GARCH(p,q) didefinisikan sebagai berikut: σ 2 t = α 0 + α 1 ɛ 2 t 1 + + α q ɛ q t q + β 1 σ 2 t 1 + + β p σ 2 t p, dengan p 0, q > 0, α 0 > 0, α i 0, i = 1, 2,, q, β j 0, j = 1, 2,, p, dan ( α i + β j ) < 1. Selain pemodelan return, analisis resiko merupakan hal yang penting. Salah satu aspek penting dalam analisis resiko adalah perhitungan Value at Risk (VaR). Perhitungan VaR pada tingkat kepercayaan (1 α) adalah sebagai berikut. V ar = [ ˆR t z αˆσ t ] W 0,

82 Nurul Saadah dkk. dengan ˆR t : ramalan return pada waktu ke t, ˆσ t : ramalan volatilitas pada waktu ke t, W 0 : dana awal investasi, z α : titik kritis pada tabel Z α : taraf nyata. 3. Data dan Hasil Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data harga penutupan saham Bank Central Asia dan Bank Mandiri periode mingguan dari tanggal 6 Juni 2011 sampai 25 April 2016. Langkah awal yang dilakukan adalah memplot data harga saham dan return saham untuk Bank Central Asia dan Bank Mandiri. 3.1. Identifikasi Model ARMA( p,q) Langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu mengidentifikasi model. Identifikasi model terlihat pada tabel berikut ini: Koefisien autokorelasi dan autokorelasi parsial pada data return saham Bank Central Asia dan Bank Mandiri berbeda nyata dari nol pada lag ke-1 sehingga orde p dan q yang mungkin adalah 1. Model ARMA yang teridentifikasi untuk data return saham Bank Central Asia dan Bank Mandiri adalah ARMA(1,0), ARMA(1,1) dan ARMA(0,1).

Perbandingan Resiko Investasi dua Bank Menggunakan Model GARCH 83 3.2. Pendugaan dan Uji Signifikansi Model ARMA( p,q) Berdasarkan pendugaan parameter model yang teridentifikasi untuk data return Bank Central Asia dan Bank Mandiri diperoleh parameter model ARMA(1,0) dan ARMA(0,1) signifikan pada taraf signifikansi 5% dengan nilai-p nya kurang dari 5%. Sedangkan parameter model pada model ARMA(1,1) tidak signifikan dengan nilai-p lebih dari 5%. Dengan demikian, untuk selanjutnya akan dipertimbangkan model ARMA(1,0) dan ARMA(0,1). 3.3. Pemilihan Model Terbaik Dengan membandingkan nilai AIC dan BIC, diketahui bahwa ARMA(1,0) adalah model terbaik untuk Bank Central Asia. Sedangkan untuk Bank Mandiri, model terbaiknya adalah ARMA(0,1) karena memiliki nilai AIC dan BIC terkecil dari dua alternatif model yang telah dipilih pada tahap sebelumnya. 3.4. Uji Asumsi Sisaan Tahap selanjutnya yang dilakukan adalah uji asumsi sisaan yaitu uji autokorelasi, uji normalitas dan uji efek heteroskedastisitas. Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Q-Ljung Box, dengan hipotesis berikut. Statistik uji: H 0 : ρ k = 0 (tidak ada autokorelasi antar sisaan), H 1 : ρ k 0 (ada autokorelasi antar sisaan) ˆρ 2 k Q LB = n(n + 2) ( n k ). Hipotesis nol ditolak jika Q LB > χ 2 (K p q) (α). Hasilnya diperoleh bahwa nilai Q LB kurang dari nilai 11.070. Artinya tidak ada autokorelasi antar sisaan pada model ARMA(1,0) dan ARMA(0,1). Uji normalitas dilakukan menggunakan uji Jarque Bera, menggunakan hipotesis berikut. H 0 : sisaan menyebar normal, H 1 : sisaan tidak menyebar normal.

84 Nurul Saadah dkk. Statistik uji: JB = n 6 (S 2 + ) (K 3)2. 4 Hipotesis nol ditolak jika JB > χ 2 (2) (α). Dari hasil diperoleh nilai JB lebih dari χ 2 (2)(0.05) = 5.991 yang artinya sisaan kedua model tidak menyebar normal. Hal ini dikarenakan sulitnya data keuangan untuk menyebar normal. Selanjutnya uji efek heteroskedastisitas dilakukan menggunakan uji ARCH- Lagrange Multiplier, dengan hipotesis berikut: Statistik uji: H 0 : α 1 = α 2 = = α q = 0, (tidak ada pengaruh ARCH) H 1 : terdapat α i 0 (ada pengaruh ARCH) LM = nr 2. Hipotesis nol ditolak jika LM > χ 2 q(α) atau nilai-p chi-square kurang dari tingkat signifikansi α. Karena nilai-p kurang dari α = 5%, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada pengaruh ARCH pada sisaan model atau sisaan model mengandung efek heteroskedastisitas. Pemodelan dilanjutkan menggunakan model GARCH.

Perbandingan Resiko Investasi dua Bank Menggunakan Model GARCH 85 3.5. Penentuan Model GARCH Terbaik Pada tulisan ini model yang akan diduga hanya model GARCH(1,1), GARCH(1,2), dan GARCH(2,1). Biasanya model-model tersebut sudah cukup baik untuk memodelkan volatilitas dari data. Pemeriksaan model diawali dengan melihat parameter model yang signifikan yaitu nilai-p dari parameter model kurang dari α = 5%. Diperoleh bahwa untuk model GARCH(1,1) dan model GARCH(2,1) semua parameternya telah signifikan. Namun, Karena model GARCH(2,1) mempunyai nilai parameter yang negatif maka model GARCH(1,2) sudah tidak layak digunakan untuk peramalan volatilitas. Jadi, model GARCH(1,1) adalah model terbaik yang akan digunakan dalam peramalan volatilitas untuk Bank Central Asia. Untuk Bank Mandiri hanya model GARCH(1,1) semua parameternya yang signifikan dan memiliki nilai parameter dari model non-negatif. Jadi, model GARCH(1,1) adalah model terbaik yang akan digunakan dalam peramalan volatilitas untuk Bank Mandiri. Persamaan model terbaik bagi rataan dan ragam pada data return saham Bank Central Asia dan Bank Mandiri dapat dituliskan sebagai berikut: (1) Bank Central Asia. (2) Bank Mandiri. R t = 0.191176R t 1 + ɛt, σ 2 t = 0.000288 + 0.151169ɛ 2 t 1 + 0.581012σ 2 t 1. R t = ɛt + 0.122073ɛ t 1, σ 2 t 3.6. Uji Asumsi Sisaan 70.000444 + 0.260647ɛ 2 t 1 + 0.523037σ 2 t 1. Berikut ini diperoleh hasil uji asumsi sisaan model ARMA(1,0) dan GARCH(1,1) untuk Bank Central Asia dan model ARMA(0,1) dan GARCH(1,1) untuk Bank Mandiri. Karena tidak ada lagi pengaruh ARCH pada model maka model GARCH(1,1) untuk kedua bank dikatakan layak untuk meramalkan volatilitas. 3.7. Peramalan Return Saham dan Volatilitas Dari Tabel 8 dan Tabel 9 diperoleh nilai ramalan return Bank Central Asia dan Bank Mandiri cenderung turun sedangkan ramalan return Bank Mandiri cenderung

86 Nurul Saadah dkk. stabil. Namun, ramalan volatilitasnya sama-sama naik. 3.8. Perhitungan Value at Risk Langkah selanjutnya adalah menghitung besarnya Value at Risk menggunakan nilai return dan volatilitas (σ) yang telah diperoleh, dengan mengasumsikan dana yang akan diinvestasikan sebesar Rp. 500.000,00. Menggunakan persamaan pada selang kepercayaan 95% yaitu: Diperoleh hasil sebagai berikut: V ar = [ ˆR t 1.6449ˆσ t ] Rp.500.000, 00. (1) Bank Central Asia. Berdasarkan Tabel 8 diperoleh ˆR t (1) = 0.001096 dan ˆσ t (1) = 0.026945 sehingga diperoleh: ˆR t (1) 1.6449ˆσ t (1) = [0.001096 1.6449(0.026945) = 0.043226], dimana tanda negatif menyatakan bagian kiri kurva dari distribusi normal, maka VaR dengan dana investasi sebesar Rp. 500.000,00 adalah: V ar = 0.043226 Rp.500.000, 00 = Rp.21.613, 00.

Perbandingan Resiko Investasi dua Bank Menggunakan Model GARCH 87 (2) Bank Mandiri. Berdasarkan Tabel 9 diperoleh ˆR t (1) = 0.003904 dan ˆσ t (1) = 0.035849 sehingga diperoleh: ˆR t (1) 1.6449ˆσ t (1) = [0.003904 1.6449(0.035849) = 0.055064], dimana tanda negatif menyatakan bagian kiri kurva dari distribusi normal, maka VaR dengan dana investasi sebesar Rp. 500.000,00 adalah: V ar = 0.055064 Rp.500.000, 00 = Rp.27.532, 00. Berdasarkan perhitungan Value at Risk di atas disimpulkan bahwa dalam waktu satu minggu dengan tingkat kepercayaan 95% resiko maksimum yang mungkin dialami seorang investor setelah berinvestasi sebesar Rp. 500.000,00 pada Bank Central Asia adalah sebesar Rp. 21.613,00 dan resiko maksimum yang dialami seorang investor setelah berinvestasi sebesar Rp. 500.000,00 pada Bank Mandiri adalah sebesar Rp. 27.532,00. 3.9. Perbandingan Resiko Investasi Bank Central Asia dan Bank Mandiri Perhitungan VaR untuk Bank Central Asia dan Bank Mandiri dilanjutkan sampai delapan minggu berikutnya. Perbandingan nilai VaR untuk kedua bank terlihat pada Gambar 10. Berdasarkan grafik perbandingan nilai VaR disimpulkan bahwa resiko seorang investor untuk berinvestasi pada Bank Mandiri lebih tinggi dari resiko jika berinvestasi pada Bank Central Asia. Jadi, meskipun return saham Bank Central Asia cenderung turun, namun jika diukur dari tingkat resiko, investor lebih baik berinvestasi pada Bank Central Asia daripada berinvestasi pada Bank Mandiri. 4. Kesimpulan Model rataan dan ragam terbaik data return saham periode mingguan mulai 7 Juni 2011 sampai 25 April 2016 untuk Bank Central Asia adalah ARMA(1,0) dan GARCH(1,1) dan untuk Bank Mandiri adalah ARMA(0,1) dan GARCH(1,1). Persamaan model terbaik bagi rataan dan ragam pada data return saham Bank Central Asia dan Bank Mandiri dapat dituliskan sebagai berikut.

88 Nurul Saadah dkk. (1) Bank Central Asia. (2) Bank Mandiri. R t = 0.191176R t 1 + ɛt, σ 2 t = 0.000288 + 0.151169ɛ 2 t 1 + 0.581012σ 2 t 1. R t = ɛt + 0.122073ɛ t 1, σ 2 t 70.000444 + 0.260647ɛ 2 t 1 + 0.523037σ 2 t 1. Setelah dilakukan perhitungan VaR dalam waktu satu minggu sampai delapan minggu berikutnya diperoleh resiko maksimum seorang investor untuk berinvestasi pada Bank Mandiri lebih besar daripada resiko maksimum berinvestasi pada Bank Central Asia. Jadi, jika diukur dari tingkat resiko, investor lebih baik berinvestasi pada Bank Central Asia daripada berinvestasi pada Bank Mandiri. 5. Ucapan Terima Kasih Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Riri Lestari, Bapak Yudiantri Asdi, dan Bapak Efendi yang telah memberikan masukan dan saran sehingga paper ini dapat diselesaikan dengan baik. Daftar Pustaka [1] Brockwell, P.J. dan R.A. Davis. 2002. Introduction to Time Series and Forecasting. Springer, New York. [2] Enders, W. 1995. Applied Econometric Time Series. John Wiley & Sons, New York. [3] Gujarati, D.N. 1995. Basics Econometrics. McGraw-Hill, New York. [4] Makridakis, S., S.C. Wheelwright dan V.E. McGee. 1992. Metode dan Aplikasi Peramalan. Erlangga, Jakarta. [5] Tsay, R.S. 2002. Analysis of Financial Time Series. John Wiley & Sons, Inc, New Jersey. [6] Wei, W.S. 2006. Time Series Analysis : Univariate and Multivariate Methods. Pearson, Boston.