UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya Meningkatkan Karakter Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama

Upaya Meningkatkan Konsep Diri Siswa Dalam Belajar Melalui Teknik Modeling Dalam Bimbingan Kelompok

BAB 1 PENDAHULUAN. (SISDIKNAS) No. 20 Tahun 2003 yang terdapat pada bab 2 pasal 3 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. hlm Eva Latipah, Pengantar Psikologi Pendidikan, PT Pustaka Insani Madani, Yogyakarta,

Efektifitas Layanan Orientasi Belajar Untuk Meningkatkan Motivasi Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual. tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sosial budaya dimana individu tersebut hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS XI IPS MAN II KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Upaya Mengurangi Kebiasaan Buruk Dalam Membolos Dan Mencontek Dengan Layanan Bimbingan Kelompok Siswa

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH (MODEL TF-6M) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI SMK

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia menurut Islam pada hakekatnya adalah makhluk monopluralis

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Bimbingan Kelompok Pada Siswa

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS XI DI SMK PEMUDA PAPAR KAB KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Pengaruh Tingkat Disiplin Dan Lingkungan Belajar Di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga,

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

JURNAL. Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEDISIPLINAN SISWA DALAM MENAATI TATA TERTIB SEKOLAH.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan layanan bimbingan dan konseling dalam pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun bangsa

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

FAKTOR SOSIOLOGIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X SMA PGRI 1 PADANG

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. warganya belajar dengan potensi untuk menjadi insan insan yang beradab, dengan

I. PENDAHULUAN. belajar yang baik secara langsung maupun tidak langsung menjadi dasar

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN BERFIKIR KRITIS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 COLOMADU TAHUN AJARAN 2009/ 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah perkembangan kepribadian manusia. Telah dirumuskan bahwa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UN PGRI KEDIRI 2016

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

Marina Tri Handhani. Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Evi Puji Rahayu, Nuraedah, dan Jamaludin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

Anik Sulistyowati Pembimbing I : Dr. Hera Heru SS, M.pd Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. ataupun tinta hitam tergantung yang menuliskannya. No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi. Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003: bahwa pendidikan nasional berfungsi

PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Disipin Belajar Siswa. Elly Nur Syavanah 1 dan Najlatun Naqiyah 2

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling (BK)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

Upaya Menangani Siswa Yang Sering Melanggar Tata Tertib Sekolah Melalui Layanan Konseling Kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK LATIHAN BERTANGGUNGJAWAB

I. PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka keberadaan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

Tujuan pendidikan nasional seperti disebutkan dalam Undang-Undang. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal (3)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Fungsi Pendidikan Nasional yang tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hak dasar warga negara. Pendidikan merupakan salah satu

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATAKULIAH AKUNTANSI BIAYA II MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UMS ANGKATAN 2012

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK BEHAVIOR PADA SISWA Lilik Widosari (10220121) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Perumusan masalah pada penelitian ini yaitu 1) Bagaimana tingkat kedisiplinan siswa MTs Fatahillah 2) Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompoknya, serta 3) Bagaimana keefektifitas layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari, Karangawen, Demak. Kemudian tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari, mendeskripsikan pelaksanaan bimbingan kelompok siswa MTs Fatahillah Rejosari, dan untuk membuktikan efektifitasan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari. Sedangkan untuk objeknya adalah kelas VIII A dan berfokus pada 9 anak. Serta subjek penelitian ini adalah guru BK dengan menggunakan metode angket, observasi, wawancara serta dokumentasi. Lalu hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior dalam upaya meningkatkan kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari terbukti efektif karena terjadi perubahan berupa peningkatan tingkat disiplin dari 75,1% ke 75,6% setelah dilakukannya tindakan bimbingan dan konseling sebanyak dua siklus. Ha yang berbunyi Layanan bimbingan kelompok dengan teknik behaviorial efektif meningkatkan kedisiplinan siswa kelas VIII di MTs Fatahillah Rejosari Karangawen diterima. Saran yang diberikan adalah: 1) Orang tua hendaknya turut serta dalam upaya membentuk disiplin diri siswa 2) Sekolah memberikan satu ruangan khusus untuk ruang konseling untuk keefektifan pelayanan bimbingan konseling oleh guru BK 3) Guru BK ulebih terampil dan sering melakukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior ini dalam upaya meningkatkan kedisiplinan para siswa. Kata Kunci: Layanan Bimbingan Kelompok, Teknik Behavior, Kedisiplinan PENDAHULUAN Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, sehat, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Banyak faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik faktor dari peserta didik maupun dari pihak sekolah.salah satu faktor yang berasal dari peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah, yakni perilaku siswa yang tidak mematuhi peraturan dan kurang tanggung jawab dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan pendidikan salah satunya dengan meningkatkan disiplin belajar para peserta didik. 56 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Menurut Widodo (2009), Bentuk indisipliner siswa antara lain, perilaku membolos, terlambat masuk sekolah, ribut di kelas, ngobrol di kelas saat guru sedang menjelaskan mata pelajaran, tidak mengenakan atribut sekolah secara lengkap, dan menyontek. Perilaku indisiplin siswa tersebut apabila dibiarkan akan membawa dampak yang kurang menguntungkan terhadap prestasi belajar maupun sikap mental para siswa, ketidakdisiplinan akan mengganggu pembelajaran sehingga berpengaruh terhadap kurang berkembangnya prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, agar proses belajar mengajar berjalan lancar salah satu upaya yaitu, dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru BK di MTs Fatahillah Rejosari Karangawen pada tahun ajaran 2012-2013, bahwasanya sebanyak 40% dari jumlah seluruh siswa ± 450 siswa mengalami disiplin belajar yang rendah. Dari keterangan guru BK, masih banyak siswa terkesan kurang serius bahkan kadang terkesan belajar semaunya sendiri dalam mengikuti pelajaran. Hal ini dapat diketahui pada saat pelajaran berlangsung banyak siswa yang datang terlambat dalam masuk kelas, tidak pernah mencatat, suka ngobrol dengan teman, siswa tidak mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru karena sibuk mengerjakan PR bidang studi yang lain, lambat dalam mengumpulkan tugas maupun PR. Perilaku tersebut timbul karena banyaknya penyebab, misalnya aktifitas siswa yang menyebabkan rasa letih dan jenuh sehingga dalam menerima pelajaran siswa malas dan kurang serius, siswa tidak suka dengan guru bidang studi tertentu, adanya rasa takut dan menganggap pelajaran tertentu sulit dan lain sebagainya. Dan akibatnya prestasi belajar siswa menurun dan proses belajar siswa terganggu. Siswa yang disiplin belajarnya rendah ini membutuhkan pemahaman diri agar mereka sadar dan bisa bertanggung jawab serta merubah perilakunya agar dapat disiplin belajar. Maka dari itu perilaku disiplin belajar rendah ini membutuhkan intervensi secara intensif ataupun khusus. Maka, berdasarkan pemaparan situasi tersebut penulis termotivasi untuk membahas, mengkaji dan melakukan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dengan judul Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa Melalui Layanan Bimbingan Kelompok di MTs Fatahillah Rejosari, Karangawen, Demak.Sekaligus sebagai salah satu syarat untuk lulus strata satu dan mendapatkan gelar sarjana pendidikan di IKIP Veteran Semarang. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Disiplin Disiplin berasal dari bahasa Latin Disciplina yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan (I.G. Suwarso pada buku Moh. Shochib, 2010:21). Sedangkan pengertian disiplin yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tata tertib (di sekolah, kemiliteran, dsb) atau ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib, 57 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

dbs). Sehingga disiplin dapat diartikan sebagai sifat bertanggung jawab seseorang terhadap suatu peraturan-peraturan. Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok Sukardi (2008:24) yang menyatakan bahwa: Bimbingan kelompok sebagai layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing atau konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari- hari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Jadi bimbingan kelompok bimbingan kelompok adalah suatu layanan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam dimensi kelompok yang dipimpin oleh seorang pembimbing atau konselor, yang memungkinkan setiap anggota untuk belajar berpartisipasi aktif dalam upaya pengembangan wawasan dan ketrampilan serta pengembangan pribadi. Pengertian Teknik Behavior Pendapat aliran behavioristik pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan (stimulus). Sedang fokus utama behaviorisme adalah perilaku yang terlihat dan penyebab luar yang menstimulasinya. Skinner menekankan pentingnya control terhadap perilaku. Menurutnya jika ilmu pengetahuan dapat menyediakan cara untuk mengontrol perilaku, kita dapat memastikan dan mengidentifikasi penyebabnya. Behaviorisme memandang manusia sangat mekanistik, karena menganalogikan manusia seperti mesin. Konsep mengenai stimulus-respons seolah-olah menyatakan bahwa manusia akan bergerak atau melakukan sesuatu apabila ada stimulan ( Dede Rahmat Hidayat, 2011:126). Teknik konseling ini dapat diterapkan dengan cara: 1) Modifikasi perilaku, 2) Pembanjiran, dan 3) Terapi aversi serta 4) Pemberian hadiah dan hukuman. METODOLOGI PENELITIAN Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling, yang terdiri dari rangkaian kegiatan berupa perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi sebanyak dua siklus. penelitian tindakan menurut Suharsimi Arikunto (2010:129) adalah penelitian tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau kelompok sasaran, dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang bersangkutan. Ciri utama dalam penelitian ini adalah adanya partisipasi dan kolaborasi antara peneliti dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. 58 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Setting, Subjek dan Objek Penelitian 1. Setting Penelitian a. Tempat : MTs Fatahillah Rejosari, Kecamatan Karangawen, Demak b. Waktu : Bulan Januari s/d Mei 2014 2. Subjek Dan Obyek Penelitian a. Subjek : 9 siswa kelas VIII A b. Objek : Satu Guru BK sebagai Kolaborator (Sriwati, S.Pd) Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data: observasi (berupa pedoman observasi untuk guru BK dan respon siswa), wawancara, dokumentasi dan angket (berupa penyebaran angket pada prasiklus dan pasca siklusnya) Teknik Analisis Data Metode yang digunakan ada dua yang pertama: metode analisis yang akan dilakukan dengan analisis deskriptif yaitu dengan mendeskripsikan data-data hasil penelitian untuk menghasilkan suatu kesimpulan mengenai penelitian yang dilakukan. Jika memungkinkan, analisis deskriptif tersebut dapat juga didukung dengan analisis kuantitatif dengan tabulasi data hasil penelitian yang dilakukan penulis. Kedua Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Jenis desain yang digunakan adalah One- Group Pretest- Postest. Desain tersebutdigambarkan sebagai berikut: O1 x O2 Gambar 1. Pola One-Group Pretest-Posttest Design Keterangan: O1 : Kedisiplinan siswa VII MTs Fatahillah Rejosari Karangawen sebelum dilakukan layanan bimbingan kelompok (prasiklus) X : Perlakuan (pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII MTs Fatahillah Rejosari Karangawen). O2 : Kedisiplinan siswa VII MTs Fatahillah Rejosari Karangawensetelah dilakukan layananbimbingan kelompok (pasca siklus) HASIL PENELITIAN Sebelum masuk pembahasan hasil penelitian, adapun proses dan hasil penelitian secara keseluruhan dapat dilihat dalam tabel berikut: 59 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Tabel 1. Perbandingan Perolehan Skor Guru-Siswa Pada Siklus I-II Dan Skor Angket Pra Siklus-Pasca Siklus Guru Siswa Pra Pasca No Hasil Penelitian Siklus Siklus Siklus I Siklus I Siklus Siklus II II 1 Skor Perolehan 19 22,5 21 541 541 545 2 Presentase (%) 47,5 % 56,2% 46,5% 75,1% 75,1 % 75,6 % 3 Kriteria Sedang Sedang Baik Baik Baik Baik Dengan melihat tabel diatas dapat dijelaskan dengan rincian pembahasan dari tiap siklus, sebagai berikut: a. Deskripsi Siklus I Dan Siklus II Pada Guru BK Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sebagai kolaborator mendapatkan perolehan skor sebanyak 19 dari skor maksimalnya yaitu sebanyak 44 pada siklus I dan mengalami peningkatan menjadi 22,5 pada siklus II. Sedangkan presentasenya pada siklus I sebesar 47,5% dengan kriteria sedang dan meningkat sebesar 8,7% menjadi 56,2% dengan kriteria baik. Adanya peningkatan sebesar 8,7 % bia dikarekan oleh beberapa hal diantaranya adalah: 1) Guru sebagai kolaborator sudah mengetahui apa kelemahan-kelemahannya dalam memberikan layanan BKp kepada siswa pada saat siklus I, sehingga dapat memperbaiki caranya memberikan layanan BKp pada siklus II. 2) Belum adanya ruangan khusus untuk BK merupakan hambatan bagi kolaborator karena harus mempersiapkan tempat atau ruangan lain untuk memberikan layanan BKp kepada siswa secara efektif dan maksimal. 3) Sekolah sedang diadakan renovasi sehingga pada saat tindakan dilaksanakan baik pada siklus I maupun siklus II menjadi hambatan tersendiri, karena suasananya kurang kondusif. 4) Kurang terampilnya guru sebagai kolaborator juga menyebabkan layanan kurang maksimal, misalnya pada saat kolaborator berusaha memfasilitasi siswa untuk lebih aktif namun BKp menjadi terhenti sesaat. b. Deskripsi Siklus I Dan Siklus II Pada Siswa Dari hasil penelitian siklus I respon siswa sebesar 46,5% termasuk dalam kriteria sedang dan meningkat menjadi 50% dengan kriteria baik. Untuk perolehan skor dari skor maksimal sebanyak 44, pada siklus I memperoleh 21 poin dan 24 pada siklus II. Peningkatan presentase respon siswa sebesar 3,5% menunjukkan adanya peningkatan juga dalam pemahaman siswa terhadap pentingnya kedisiplinan siswa, ini juga dikarenakan ketertarikan siswa menjadi meningkat karena guru sebagi kolaborator menggunakan media laptop dan film animasi tentang disiplin diri. Namun belum 60 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

maksimal karena sebagian besar siswa yang mengikuti layanan masih pasif dalam mengungkapkan pendapat dan sibuk mengobrol sendiri dari pada memperhatikan penjelasan dari kolaborator. c. Deskripsi Hasil Perolehan Skor Pra Siklus Dan Pasca Siklus Untuk hasil dari angket, pada angket pra siklus didapatkan skor 541 dan presentase sebesar 75,1% dari skor maksimal sebanyak 720 yang didapat dari perkalian skor maksimal masing-masing siswa dengan jumlah siswa yang mengikuti layanan. Skor perolehan angket pasca siklus meningkat4 poin menjadi 545 poin sehingga presentasenya menjadi 75,6%, meningkat 0,5 % dari presentase angket pra siklus. Peningkatan sebesar 0,5% menunjukkan adanya perubahan tingkat disiplin antara sebelum dan sesudah diadakannya layanan BKp pada siswa MTs Fatahillah Rejosari. Hal itu disebabkan oleh keefektifan penelitian tindakan bimbingan konseling melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior yang telah dilaksanakan oleh guru BK selama dua siklus dengan topik bahasan mengenai pentingnya hidup disiplin baik di sekolah, di rumah maupun di masyarakat. Dengan demikian layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior ini akan menunjukkan hasil yang lebih maksimal apabila sering dilaksanakan di MTs Fatahillah Rejosari untuk keefektifan siswa dalam pembelajarannya di sekolah. KESIMPULAN Berdasarkan pada hasil dari pembahasan penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa presentase layanan yang dilakukan oleh guru sebagai kolaborator sebesar 47,5% dan pada siklus II meningkat menjadi 56,2%. Artinya ketercapaian indikator tidak tercapai, Karena berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian ini, peningkatan yang terjadi hanya sebesar 8,7% sedangkan pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, presentase minimal harus naik 15% dari kondisi awal (prasiklus) sebelum dilaksanakannya layanan. 2. Berdasarkan hasil dari pengamatan respon siswa saat mengikuti layanan BKp pada siklus I adalah sebesar 46,5%, dan meningkat menjadi 50% pada siklus II. Artinya ketercapaian indikator tidak tercapai karena peningkatan presentase respon siswa dari siklus I ke siklus II hanya sebesar 3,5%, sedangkan pada indikator keberhasilan telah ditetapkan bahwa minimal peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 15%. 3. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa presentase angket pada pra siklus sebesar 75,1% dan pasca siklus meningkat menjadi 75,6%. Artinya ketercapaian indikator tidak tercapai, Karena berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian ini setelah dilaksanakannya tindakan bimbingan dan konseling berupa layanan BKp dengan teknik behavior, peningkatan yang terjadi hanya sebesar 0,5% sedangkan 61 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING

pada indikator keberhasilan yang telah ditetapkan presentase angket pasca siklus minimalnya adalah harus naik 15% dari prasiklus. 4. Penelitian tindakan bimbingan konseling melalui layanan bimbingan kelompok dengan teknik behavior terbukti efektif dalam meningkatkan kedisiplinan siswa MTs Fatahillah Rejosari Karangawen Demak karena perolehan skor dari prasiklus ke pasca siklus meningkat. DAFTAR PUSTAKA Alwisol. 2009. Edisi Revisi: Psikologi Kepribadian. Malang: UMM press. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Banun Sri Haksasi.2008. Instrumentasi Bimbingan dan Konseling Non Tes. Salatiga: Widyasari Press. Bernardus Widodo. Keefektivan Konseling Kelompok Realitas Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa Di Sekolah, (Online). http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/disertasi/article/view/3055, diakses 5 Maret 2014, Pkl. 11.00 WIB Dede Rahmat Hidayat. 2011. Teori Dan Aplikasi: Psikologi Kepribadian Dalam Konseling. Jakarta: Ghalia Indonesia ElizabethHurlock. 1999. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Kartini Kartono. 2000. Bimbingan dan Dasar-Dasar Pelaksanaannya. Jakarta: CV. Rajawali. Liang Gie. 2000. Cara Belajar Yang Efisien Edisi Keempat. Yogyakarta: Gajah Mada Unipress. Moh Shochib. 2010. Edisi Revisi: Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Mengembangkan Disiplin Diri. Malang: Rineka Cipta Prayitno. 2004. Pedoman Bimbingan Kelompok. Padang: Universitas Padang Press.. 2012. Seri Panduan Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: Universitas Negeri Padang Press. Prayitno dan Eman Amti. 1999. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta : Rineka Cipta. SISDIKNAS. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU RI No. 20 TH.2003). Jakarta: Sinar Grafika Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara. Sukiman. 2011. Metode Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru Pembimbing. Yogyakarta: Paramitra. 62 JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING