Bab 15. Interaksi antar dua spesies (Model Kerjasama)



dokumen-dokumen yang mirip
3 OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

MAT. 05. Relasi dan Fungsi

TEORI SISTEM RINDA HEDWIG

BAB 7 PRINSIP DASAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM

Jenis Jenis--jenis jenis fungsi dan fungsi linier Hafidh Munawir

Fungsi, Persamaaan, Pertidaksamaan

BAB II. REGRESI LINIER SEDERHANA

PEMBAHASAN UN SMA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 MATEMATIKA PROGRAM STUDI IPA

PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN DENGAN HARGA MUTLAK PENDAHULUAN

PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL. Sumber: Dok. Penerbit

BAHAN AJAR FISIKA OLEH : BAMBANG PRIO HARTONO, ST,MT

Catatan Kuliah KALKULUS II BAB V. INTEGRAL

Kata-kata Motivasi ^^

BAB IV PERSAMAAN TAKHOMOGEN

Pendahuluan. Angka penting dan Pengolahan data

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Pedoman Tugas Akhir

Oleh : Yustiana K

Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika

ANALISIS PENERAPAN BIAYA RELEVAN DALAM MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. ADINATA DI MAKASSAR SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI OLEH : LUH PUTU DIANI SUKMA NPM :

BAB I PENDAHULUAN I-1

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : WAHYU VITA LESTARI A

PENGARUH PENGGUNAAN METODE KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG ALJABAR

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

SISTEM PERIJINAN GANGGUAN

ALJABAR. Al-Khwarizi adalah ahli matematika dan ahlli astronomi yang termasyur yang tinggal di bagdad(irak) pada permulaan abad ke-9

PENGARUH MODAL KERJA DENGAN LABA USAHA KOPERASI PADA KOPERASI SERBA USAHA SEJATI MULIA JAKARTA : ANNA NURFARHANA

syarat tertentu yang diberikan. Atau bisa juga diartikan sebagai lintasan dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi untuk mengetahui besarnya dana yang harus disediakan untuk sebuah

Transkripsi:

Bab 15. Interaksi antar dua spesies (Model Kerjasama) Dalam hal ini diberikan dua spesies yang hidup bersama dalam suatu habitat tertutup. Kita ketahui bahwa terdapat beberapa jenis hubungan interaksi antara kedua spesies tersebut mungkin berupa : (1). Kerjasama, dalam hal ini kedua spesies memberikan manfaat satu sama lain. (2). Mangsa Pemangsa, dalam hal ini spesies mangsa dimangsa oleh spesies pemangsa. (3). Kompetisi, dalam hal ini kedua spesies memperebutkan sumber daya (misal makanan) sama yang terbatas. (4). Hubungan lain, seperti saling menyerang, parasitisme, komensalisme, dan lainlain. Pada buku ini hanya dibahas model kerjasama (Bab 15) dan model mangsapemangsa (Bab 16). Model Kerjasama Dua Spesies Dalam masalah ini, diberikan 2(dua) spesies yang hidup bersama dalam suatu habitat tertutup. Selama perjalanan hidupnya kedua spesies tsb saling bekerjasama secara alamiah (mutualistis atau saling memberi manfaat). Bagi spesies pertama, tanpa adanya spesies kedua maka spesies tsb akan meluruh lama kelamaan mendekati punah. Dengan adanya spesies kedua, spesies pertama akan mengalami pertumbuhan atau kalaupun meluruh tidak akan menuju kepunahan. Demikian juga sifat pertumbuhannya bagi spesies kedua. Sebagai contoh yang terjadi di alam adalah antara tumbuhan berbunga dan kupu-kupu. Dalam hal ini bunga tersebut memberikan makanan kepada kupu-kupu, dan sebaliknya kupu-kupu membantu penyerbukan bunga. Dapat juga sejenis pohon tertentu dan semut. Dalam hal ini pohon tersebut memberikan batangnya sebagai tempat tinggal dan memberikan makanan kepada semut, dan semut melindungi pohon terhadap serangan spesies lain. Pemodelan matematis masalah Kita nyatakan x(t) : populasi spesies pertama y(t) : populasi spesies kedua Pandang spesies pertama: (i)tanpa adanya spesies kedua, populasi spesies pertama akan meluruh dengan laju peluruhan sebanding dengan populasinya : dx ax.. (1) (ii) Dengan adanya spesies kedua, laju pertumbuhan populasi spesies pertama akan terbantu. Dalam hal ini bantuan laju pertumbuhannya sebanding dengan besarnya populasi spesies kedua. dx ax by.. (1 ) Pandang spesies kedua: 1

(i) Tanpa adanya spesies pertama, populasi spesies kedua akan meluruh dengan laju peluruhan sebanding dengan populasinya :..(2) (ii) Dengan adanya spesies pertama, laju pertumbuhan populasi spesies kedua akan terbantu. Dalam hal ini bantuan laju pertumbuhannya sebanding dengan besarnya populasi spesies pertama. dx cy..(2 ) Oleh karena kedua spesies hidup dalam habitat yang sama, maka model matematis laju pertumbuhan kedua spesies ini merupakan gabungan (1 ) dan (2 ), yaitu: dx ax by cx... (3) dengan a, b, c, dan d merupakan tetapan-tetapan positif Model matematis (3 ) di atas merupakan suatu Sistem Persamaan Diferensial (biasa) orde satu Linear Homogen dengan koefisien tetapan (konstanta) Dalam hal ini yang akan ditentukan adalah x = x(t) dan y = y(t) atau pertumbuhan kedua spesies untuk setiap t. Agar penyelesaian khususnya dapat diperoleh, maka(3) perlu dilengkapi dengan syarat awal: Untuk t = t 0, x(t 0 ) = x 0 dan y(t 0 ) = y 0.... (3 ) Dengan menggunakan penulisan matriks, sistem (3) dapat dinyatakan sebagai dx a c b x d y... (4) atau dx x a b A, dengan A = y c d... (4 ) Model matematis penyelesaian masalah. 2

Dalam hal ini kita selesaikan sistem (3) dilengkapi dengan (3 ), yaitu mencari x = x(t) dan y = y(t) yang memenuhi (3) dan (3 ). Untuk menyelesaikannya, Anda dapat melihat kembali modul lain dalam program studi matematika yang mengandung materi sistem persamaan diferensial biasa. Terdapat beberapa jalan (cara) untuk menyelesaikan sistem persamaan diferensial (3) Pada contoh-contoh di bawah ini hanya diberikan salah satu cara saja. Contoh 1. Dalam suatu habitat tertutup hidup 2(dua) spesies. x(t) : populasi spesies pertama y(t) : populasi spesies kedua, Hubungan pertumbuhan kedua spesies adalah dx 2x 4y.. (5) x 2y Pada awal observasi, untuk t = 0, x(0) = 100, dan y(0) = 300. Kita ingin melihat bagaimana pertumbuhan populasi kedua spesies tersebut. Pertama-tama kita nyatakan : x = x(t) = V 1 e t.. (6) y = y(t) = V 2 e t..(6 ) sehingga diperoleh dx t V 1 e t V 2 e Substitusi ke sistem persamaan (5) memberikan t V e 1 = -2(V 1 e t ) + 4(V 2 e t ) t V e 2 = 1(V 1 e t ) - 2(V 2 e t ) yang dapat dinyatakan sebagai e t [(-2 - )V 1 + 4 V 2 ] = 0 e t [ 1 V 1 + (-2-)V 2 ] = 0 Oleh karena e t 0, maka diperoleh sistem : Dapat juga ditulis sebagai : ( 2 ) V1 4V 1V 1 ( 2 ) V 2 2 0 0 2 4 1 2...(6) V 1 = 0..(6 ) V2 Sistem (6) atau (6 ) dapat diselesaikan apabila det [(A-I)] = 0, dengan I : matriks satuan. Dengan perkataan lain kita akan menentukan dahulu nilai. Dalam hal ini adalah nilai eigen dari matriks A pada (6). 3

Kita hitung : 2 1 4 = 0 2 (-2-) 2 4 = 0, atau (+4) = 0 memberikan 1 = 0, 2 = -4 (kedua nilai eigennya adalah real dan berbeda). Selanjutnya kita substitusikan ke dalam (6) untuk memperoleh V 1 dan V 2. (i) Untuk 1 = 0, persamaan (6) memberikan -2V 1 + 4V 2 = 0 V 1 2V 2 = 0 Dari kedua persamaan terakhir di atas, diperoleh V 1 = 2V 2. Dalam hal ini kita tetapkan, V 1 = 2, dan V 2 = 1. Substitusi = 0, dan V 1 = 2, dan V 2 = 1 ke dalam (6) memberikan x(t) = 2e 0t = 2. y(t) = e 0t = 1. (ii) Untuk 2 = -4, persamaan (6) memberikan (-2+4)V 1 + 4V 2 = 0 V 1 (2+4)V 2 = 0 Kedua persamaan di atas memberikan V 1 = -2V 2. Kita tetapkan V 1 = 2, dan V 2 = -1. Substitusi = -4, dan V 1 = 2, dan V 2 = -1 ke dalam (6) memberikan x(t) = 2e -4t y(t) = -e -4t (di sini dapat kita lihat bahwa V = V V 1 2 merupakan vektor eigen dari A) Akhirnya, penyelesaian umum dari sistem persamaan (5) berupa kombinasi linear dari yang diperoleh pada (i) dan (ii) di atas, yaitu x(t) = 2C 1 + C 2 e -4t (7) y(t) = C 1 - C 2 e -4t (7 ) Dengan menggunakan syarat awal t = 0, x(0) = 100, dan y(0) = 300, diperoleh bahwa 100 = 2C 1 + C 2 300 = C 1 - C 2 Dari kedua persamaan di atas diperoleh, C 1 = 175 dan C 2 = -125. Jadi, penyelesaian khususnya adalah x(t) = 350 250e -4t... (8) y(t) = 175 + 125e -4t... (8 ) Dengan menggunakan x(t) dan y(t) yang kita peroleh di atas, kita akan memeriksa bagaimana pertumbuhan dari kedua spesies. Untuk t = 0, x(0) = 350 250(1) = 100 y(0) = 175 + 125(1) = 300 yaitu hasil observasi awal. 4

Untuk t, x(t) 350, y(t) 175. Dapat dinyatakan bahwa lama kelamaan populasi spesies pertama mendekati 350, dan populasi spesies kedua mendekati 175. Untuk dapat melihat pertumbuhan setiap saat kedua spesies, kita dapat melihatnya melalui bentuk kurva x(t) dan y(t) yang diberikan pada Gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. bentuk kurva x(t) = 350 250e -4t dan y(t) = 175 + 125e -4t Pada Gambar 1 di atas terlihat bahwa populasi spesies pertama (yaitu x(t)) tumbuh dari x = 100, dan lama kelamaan mendekati x = 350 Hal ini dapat diperiksa dari lim x( t) 350 t Sedangkan populasi spesies kedua meluruh dari y = 300, dan lama kelamaan mendekati y = 175. Dalam hal ini, lim y( t) 175 t Perhatikan juga bahwa pada t 0,2, populasi kedua spesies sama besarnya. Pengaruh suatu spesies terhadap spesies lain - Aspek Kerjasama. Pada gambar 2 dan gambar 3 di bawah ini diberikan gambaran adanya pengaruh suatu spesies terhadap spesies lain yang menunjukkan adanya kerjasama kedua spesies yang diberikan. 5

Ditinjau dari spesies pertama (i) Pertumbuhan spesies pertama tanpa adanya populasi spesies kedua : Dalam hal ini pertumbuhan populasi x mengikuti persamaan (1). dx 2x memberikan x (t) = k.e -2t. Dengan syarat awal untuk t = 0, x(0) = 100, diperoleh bahwa pertumbuhan populasi spesies pertama adalah x (t) = 100.e -2t. Grafik kurva x(t) ini diberikan pada Gambar 2 sebagai kurva putus-putus. Dalam hal ini x(t) meluruh dari x(0) = 100 lama kelamaan mendekati 0 atau lama kelamaan spesies pertama punah (ii) Pertumbuhan spesies pertama dengan adanya populasi spesies kedua : Dalam hal ini pertumbuhan spesies pertama mengikuti (8), yaitu x = 350 250e -4t Grafik kurva x(t) ini diberikan pada Gambar 2 sebagai kurva penuh. Dapat dilihat bahwa populasi spesies pertama tumbuh dari x(0) = 100 lama kelamaan mendekati 350. Gambar 2. Pertumbuhan spesies pertama tanpa dan dengan adanya spesies kedua Dapat dibandingkan bahwa tanpa adanya spesies kedua lama kelamaan spesies pertama akan punah. Tetapi dengan adanya spesies kedua, spesies pertama akan tumbuh lama kelamaan menuju 350. Ditinjau dari spesies kedua (i) Pertumbuhan spesies kedua tanpa adanya populasi spesies pertama : Dalam hal ini pertumbuhan populasi y mengikuti persamaan (2). 2t 6

memberikan y (t) = k.e -2t. Dengan syarat awal untuk t = 0, y(0) = 300, diperoleh bahwa pertumbuhan populasi spesies kedua adalah y (t) = 300.e -2t. Grafik kurva y(t) ini diberikan pada Gambar 3 sebagai kurva putus-putus. Dalam hal ini y(t) meluruh dari x(0) = 300 lama kelamaan mendekati 0 atau lama kelamaan spesies kedua punah (ii) Pertumbuhan spesies kedua dengan adanya populasi spesies pertama : Dalam hal ini pertumbuhan spesies kedua mengikuti (8 ), yaitu y(t) = 175 + 125e -4t Grafik kurva y(t) ini diberikan pada Gambar 2 sebagai kurva garis penuh. Dapat dilihat bahwa populasi kedua meluruh dari y(0) = 300 lama kelamaan mendekati 350. Gambar 3. Pertumbuhan spesies kedua tanpa dan dengan adanya spesies pertama. Dapat dilihat bahwa tanpa adanya spesies pertama lama kelamaan spesies kedua akan punah. Dengan adanya spesies pertama, spesies kedua walaupun meluruh (menuju 175), tetapi tidak akan mencapai kepunahan Kedua peninjauan di atas menunjukkan adanya kerjasama antara spesies pertama dan spesies kedua. Contoh 2. Dalam contoh ini, model matematis masalahnya sama dengan Contoh 1, tetapi syarat awalnya berbeda, yaitu Untuk t =0, x(0) = 300 dan y(0) = 100. Kita ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan kedua spesies. 7

Dalam hal ini kita gunakan penyelesaian umum pada Contoh 1, yaitu (7) dan (7 ) : x(t) = 2C 1 + C 2 e -4t y(t) = C 1 - C 2 e -4t Selanjutnya dengan menggunakan syarat awal yang diberikan, kita tentukan C 1 dan C 2. Dengan syarat awal yang diberikan, diperoleh bahwa 300 = 2C 1 + C 2 100 = C 1 - C 2 Dari kedua persamaan di atas, diperoleh : C 1 = 400/3, C 2 = 100/3. Jadi, penyelesaian khususnya adalah: x(t) = 800/3 + 100/3 e -4t... (9) y(t) = 400/3-100/3 e -4t...(9 ) Pertumbuhan populasi kedua spesies dapat dilihat dari kurva x(t) dan y(t) pada Gambar 4 di bawah ini. Gambar 4. Bentuk kurva x(t) = 800/3 + 100/3 e -4t, y(t) = 400/3-100/3 e -4t Pada Gambar 4 di atas terlihat bahwa populasi spesies pertama,yaitu x(t), meluruh dari x = 300 lama kelamaan mendekati x = 250. Sedangkan populasi spesies kedua, yaitu y(t), tumbuh dari y = 100 lama kelamaan mendekati y = 125 Coba Anda bandingkan dengan hasil yang diperoleh pada Contoh 1 di atas! Dalam hal ini bandingkan Gambar 1 dan Gambar 4. Pada Contoh 1: 8

Populasi spesies pertama tumbuh, dan populasi spesies kedua meluruh. Pada Contoh 2 : Populasi spesies pertama meluruh, dan populasi spesies kedua tumbuh. Jadi, dengan model matematis (hubungan dua spesies) yang sama, tetapi syarat awalnya berbeda, maka pola pertumbuhannya (atau peluruhannya) berbeda. Selanjutnya, kita ingin mengetahui bagaimanakah apabila tetapan pertumbuhannya berbeda, tetapi syarat awalnya adalah sama. Contoh 3. Dengan syarat awal seperti pada Contoh 1, tetapi model matematis hubungan pertumbuhan kedua spesies berbeda, yaitu dx 2x y 4x 2y Dengan syarat awal : untuk t = 0, x =100 dan y = 300. Kita ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan kedua spesies. Coba Anda perhatikan, apakah perbedaan dengan hubungan pada Contoh 1? Pada Contoh 1 kita lihat bahwa, a = 2, b = 1, c = 4, dan d = 2. Sedangkan pada Contoh 3 ini, tetapan peluruhan a dan d sama yaitu 2, tetapi tetapan pertumbuhan b = 1 dan c = 4 atau b dan c dipertukarkan Dengan menggunakan cara yang sama seperti pada Contoh 1, diperoleh bahwa nilai eigen dari matriks A, 2 4 1 = 0 2 (-2-) 2 4 = 0, memberikan nilai eigen : 1 = 0, 2 = -4 (sama seperti pada Contoh 1) Untuk 1 = 0, -2V 1 + V 2 = 0 4V 1-2V 2 = 0 Kedua persamaan di atas memberikan V 1 = ½ V 2. Kita ambil V 1 = 1, V 2 = 2 Dengan demikian, x(t) = 1e 0t, y(t) = 2e 0t atau x(t) = 1, y(t) = 2. Untuk 2 = -4, 2V 1 + V 2 = 0 4V 1 + 2V 2 = 0 Kedua persamaan di atas memberikan V 1 = -½ V 2. Kita ambil V 1 = 1, V 2 = -2 9

Dengan demikian x(t) =1e -4t, y(t) = -2e -4t Jadi penyelesaian umumnya adalah : x(t) = C 1 + C 2 e -4t y(t) = 2C 1-2C 2 e -4t Dengan menggunakan syarat awal : 100 = C 1 + C 2 300 =2C 1-2C 2 diperoleh C 1 = 125 dan C 2 = -25, Jadi, penyelesaian khususnya adalah : x(t) = 125-25 e -4t y(t) = 250 +50 e -4t Periksa : dx/ = 100e -4t ; / = -200e -4t dx/ = -2x + y = -2(125-25 e -4t ) + 250 +50 e -4t = 50 e -4t + 50e -4t =..ok / = 4x -2y = 4(125-25 e -4t ) 2(250 +50 e -4t ) = -100e -4t - 100 e -4t = ok Grafik x(t) dan y(t) tersebut diberikan pada Gambar 5 di bawah ini. Gambar 5. Grafik kurva x(t) = 125-25 e -4t ; y(t) = 250 +50 e -4t Bandingkan kedua hasil yang diperoleh dari contoh 2 dan contoh 3, yaitu Gambar 4 dan Gambar 5. Pada Gambar 4, x(t) atau populasi spesies pertama yang meluruh (menuju 250), tetapi pada Gambar 5, x(t) tumbuh mendekati 125. Sedangkan pada Gambar 4, y(t) atau populasi spesies kedua tumbuh mendekati 124, tetapi pada Gambar 5, y(t) meluruh (menuju 250). Selanjutnya perhatikan pula contoh di bawah ini. 10

Contoh 4: Model matematis masalahnya sama dengan Contoh 3, tetapi dengan syarat awal berbeda: dx 2x y 4x 2y Dengan syarat awal : untuk t = 0, x =300 dan y = 100. Kita ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan kedua spesies. Kita gunakan penyelesaian umum pada Contoh 3, yaitu x(t) = C 1 + C 2 e -4t y(t) = 2C 1-2C 2 e -4t Dengan syarat awal yang diberikan, diperoleh : 300 = C 1 + C 2 100 = 2C 1-2C 2 yang memberikan, C 1 = 175, C 2 = 125 Dengan demikian penyelesaian khususnya adalah x(t) = 175 + 125 e -4t y(t) = 350-250e -4t Grafik kurva x(t) dan y(t) tersebut diberikan pada Gambar 6 di bawah ini. Gambar 6. bentuk kurva x(t) = 175 + 125e -4t dan y(t) = 350 250e -4t Coba bandingkan dengan kurva penyelesaian pada Contoh 1 (Gambar 1). Dari bentuk kurvanya dilihat sepintas ada kemiripan bukan? Tetapi sebenarnya x(t) dan y(t) pada Contoh 1 adalah x(t) dan y(t) pada Contoh 4, saling bertukar. 11

Dari keempat contoh yang diberikan, kita dapat menyimpulkan bahwa ditinjau dari model matematis masalah dan bentuk kurvanya penyelesaian khususnya : Contoh 1 Contoh 4 dx dx 2x 4y 2x y x 2y 4x 2y Syarat awal : Syarat awal : Untuk t = 0, x(0) = 100, dan y(0) = 300 Untuk t = 0, x = 300, dan y =100 Penyelesaian khusus : Penyelesaian khusus: x(t) = 350 250e -4t x(t) = 175 + 125e -4t y(t) = 175 + 125e -4t y(t) = 350 250e -4t Contoh 1 adalah mirip dengan contoh 4, dengan Model matematis masalahnya : terjadi pertukaran tetapan i.e b dan c dipertukarkan Syarat awal : dipertukarkan. Penyelesaian khususnya : pertukaran x(t) dan y(t) Contoh 2 Contoh 3 dx dx 2x 4y 2x y x 2y 4x 2y Syarat awal : Syarat awal : Untuk t = 0, x(0) = 300, dan y(0) = 100 Untuk t = 0, x = 100, dan y =300 Penyelesaian khusus : Penyelesaian khusus: x(t) = 350 250e -4t x(t) = 175 + 125e -4t y(t) = 175 + 125e -4t y(t) = 350 250e -4t Contoh 2 adalah mirip dengan Contoh 3, dengan Model matematis masalahnya : terjadi pertukaran tetapan i.e b dan c dipertukarkan Syarat awal : dipertukarkan. Penyelesaian khususnya : dengan x(t) dan y(t) dipertukarkan Nilai eigen dari matriks A dan bentuk kurva pertumbuhan.. a b Perhatikan matriks A pada (4 ), yaitu A =. c d Nilai eigen dari A diperoleh dari persamaan : a c b = 0 d atau (-a-)(-d-) bc = 0 12

2 + (a+d) + (ad bc) = 0 Diskriminan dari persamaan kuadrat di atas adalah D = (a+d) 2 4(ad bc) Apabila semua nilai tetapan a, b, c, d adalah positif maka D >0. Jadi, nilai eigen yang diperoleh adalah dua bilangan real yang berbeda. Dapat diperiksa juga bahwa apabila semua nilai tetapan a, b, c, d adalah 0, maka D 0. Hal ini berarti bahwa kedua nilai eigen yang diperoleh sama. Dengan demikian maka dalam model matematis masalah dua spesies yang bekerjasama, yaitu (4), kurva pertumbuhan x(t) dan y(t) berbentuk eksponensial ataupun eksponensial terbatas. Telah dinyatakan bahwa bentuk model matematis masalah kerjasama antara dua spesies adalah sistem persaman diferensial linear orde satu homogen (dengan koefisien tetapan), maka pada Contoh berikut diberikan masalah yang bentuk model matematis masalahnya berupa sistem persaman diferensial linear orde satu non homogen (dengan koefisien tetapan). Contoh 5 (model persaingan persenjataan) Dalam hal ini kita pandang 2(dua) negara atau koalisi beberapa negara (sebutlah A dan B). Potensi konflik antara A dan B tersebut diukur menurut tingkat (kuantitas dan jenis) persenjataannya. Peningkatan persenjataan A akan memicu B untuk meningkatkan tingkat persenjataannya. Demikian pula sebaliknya. Akan tetapi keinginan peningkatan persenjataan tersebut dihambat oleh pertimbangan peningkatan biaya. Anggapan dasar yang digunakan dalam masalah ini adalah (i) Laju peningkatan persenjataan suatu negara sebanding dengan tingkat persenjataan negara lawan konfliknya (ii) Peningkatan persenjataan suatu negara didorong pula oleh keinginan untuk menunjukkan kelebihan persenjataannya (untuk membuat jera lawan konfliknya) (iii) Konsekuensi dari peningkatan persenjataan adalah peningkatan anggaran biaya. Akan diturunkan model mateatis dari masalah persaingan persenjataan tersebut. Kita nyatakan x(t) : tingkat persenjataan A y(t) : tingkat persenjataan B Dengan mempertimbangkan anggapan dasar di atas, kita dapat menyatakan bahwa 1.Laju peningkatan persenjataan A adalah dx ky - ac g... (10) dengan k, a, dan g berupa tetapan positif Perhatikan suku-suku ruas kanan pada (10) ky berhubungan dengan anggapan dasar (i). ax berhubungan dengan anggapan dasar (iii). Tanda - diartikan bahwa keinginan meningkatkan persenjataan dihambat oleh pertimbangan pengeluaran biaya g berhubungan dengan anggapan dasar (ii) Dengan penjelasan yang sama, 2. Laju peningkatan persenjataan B adalah 13

mx - by h... (10 ) dengan m, b, dan h berupa tetapan positif. Dengan demikian maka model matematis masalah persaingan persenjataan adalah dx ky ax g... (12) mx by h Dari model matematis masalah (19) di atas, nampak bahwa bentuk model tersebut adalah berupa sistem persamaan diferensial linear orde satu non homogen. Bandingkan dengan model matematis masalah.(3) Dinamika sistem. Pada Kegiatan Belajar ini, tidak dipelajari kajian dinamika sistem yaitu perilaku penyelesaian (yaitu x(t) dan y(t)) sepanjang waktu khususnya untuk waktu yang cukup lama. Dalam kajian ini terutama dianalisis kestabilan sistem melalui pemeriksaan jenis titik kritis yang diperoleh. Apabila tertarik, Anda dapat mempelajari dalam modul atau literatur lain yang di dalamnya mengandung materi sistem persamaan diferensial. Ragam lain model matematis kerjasama Perhatikan kembali model matematis masalah kerjasama antara dua spesies yang telah dipelajari, yaitu (3). Pada model ini, tanpa adanya interaksi dengan spesies lain suatu spesies akan meluruh menuju kepunahan. Terdapat model masalah lain, yang dalam hal ini, tanpa adanya spesies lain suatu spesies akan tumbuh menurut fungsi logistik. Model matematis masalah kerjasama dua spesies ini disebut dengan model logistik kerjasama antara dua spesies, yaitu. 2 dx / ax bx cxy 2 / ey fxy dengan a, b, c, d, e, dan f : tetapan positif. Ditinjau dari bentuk matematisnya, model matematis tersebut merupakan sistem persamaan diferensial orde satu non linear homogen. Latihan Bagian A Diberikan model matematis dua spesies yang bekerjasama di bawah ini, dengan x(t) : populasi spesies pertama dan y(t) : populasi spesies kedua. dx x 2y 1. 2x y Syarat awal, t = 0, x = 20, y = 4 14

dx x 2y 2. 2x y Syarat awal, t = 0, x = 4, y = 20 Untuk kedua soal latihan di atas, tentukanlah (i) Pertumbuhan spesies pertama apabila tidak ada populasi spesies kedua Pertumbuhan spesies kedua apabila tidak ada populasi spesies pertama Apabila kedua spesies hidup dalam habitat yang sama, tentukan (i) Penyelesaian umumnya (iii)penyelesaian khususnya. (iv) Tentukan x(t) dan y(t) untuk t [, x(t)?, y(t)?] (v) Populasi spesies manakah yang tumbuh dan manakah yang meluruh.? (vi) Bagaimanakah bentuk kurva x(t) dan y(t)? Bagian B. Petunjuk : Untuk soal nomor 1 sampai dengan nomor 10, berikanlah jawab A. jika pernyataan 1 dan 2 benar B. jika pernyataan 1 dan 3 benar C. jika pernyataan 2 dan 3 benar D. jika pernyataan 1,2, dan 3 benar Untuk soal nomor 1 s/d nomor 5. Perhatikan model sederhana masalah kerjasama antar dua spesies (sebutlah P dan Q), 1. Ditinjau dari P 1. Tanpa ada Q, populasi P meluruh menuju kepunahan, tetapi dengan adanya Q populasi Q akan meluruh juga tetapi tidak menuju kepunahan. 2. Tanpa ada Q, populasi P meluruh menuju kepunahan tetapi dengan adanya Q, populasi P akan tumbuh 3. Tanpa ada Q, populasi P meluruh menuju kepunahan, tetapi dengan adanya Q, peluruhan maupun pertumbuhan populasi P mengikuti fungsi eksponensial 2. Ditinjau dari Q 1. Tanpa ada P, populasi Q meluruh menuju kepunahan, tetapi dengan adanya P populasi Q akan meluruh juga tetapi tidak menuju kepunahan. 2. Tanpa ada P, populasi Q meluruh menuju kepunahan tetapi dengan adanya P, populasi Q akan tumbuh 3. Tanpa ada P, populasi Q meluruh menuju kepunahan, tetapi dengan adanya P, peluruhan maupun pertumbuhan populasi Q mengikuti fungsi eksponensial 3. Kemungkinan yang terjadi terhadap populasi P adalah 1. Tumbuh secara eksponensial terbatas 2. Tumbuh secara eksponensial tak terbatas 3. Meluruh secara eksponensial tak terbatas 15

4. Kemungkinan yang terjadi terhadap populasi Q adalah 1. Tumbuh secara eksponensial terbatas 2. Tumbuh secara eksponensial sinusoidal 3. Meluruh secara eksponensial terbatas 5. Apabila x(t) dan y(t) masing-masing menyatakan populasi P dan Q, maka model matematis masalahnya adalah dx ax by 1., dengan a, b, c, dan d berupa sembarang tetapan cx dx px qy 2., dengan p,q,r, dan s berupa tetapan > 0 rx sy 3. dx a a 11 21 x a x a 12 22 y, dengan a dan d : tetapan negatif, b dan c : tetapan positif y Untuk soal nomor 6 s/d nomor 10: Diberikan pernyataan matematis berikut dx / a b x s A. s, dengan s, A, s / c d y a,b,c, dan d adalah tetapan > 0. 6. Apabila nilai eigen A adalah, maka 1. diperoleh melalui pemecahan determinan (A I) = 0, dengan I = matriks satuan a b 2. tersebut memenuhi persamaan 0 c d 3. tersebut memenuhi persamaan 2 + (a+d) + (bc-ad) = 0 7. Periksalah pernyataan berikut 1.Bentuk pernyataan matematis tersebut merupakan sistem persamaan diferensial linear orde satu homogen dengan koefisien tetapan. 2. A mempunyai 2 nilai eigen real. 3. Bentuk pernyataan matematis tsb merupakan suatu model matematis kerjasama dua spesies P dan Q, dengan x(t) : populasi P dan y(t) : populasi Q. 8. Periksalah pernyataan berikut 1.Apabila nilai eigen A adalah 1 dan 2, maka 1 = 2. 2. Apabila nilai eigen A adalah, maka x(t) = V 1 e t dan y(t) = V 2 e t (V 1, V 2 adalah tetapan) adalah suatu bentuk dasar penyelesaian sistem persamaan diferensial 16

3. Apabila nilai eigen A adalah, maka a b V e t c d V 9. Apabila a = b = c = d = 1, maka 1. Nilai eigen dari A adalah = 0 dan = -2 2. V = (1 1) t, dan V = (1-1) t adalah vektor eigen dari A 3. Penyelesaian umum dari sistem adalah x(t) = C 1 + C 2 e -2t ; y(t) = C 1 - C 2 e -2t. 10. Apabila syarat awalnya adalah untuk t = 0, x = 2 dan y = 4, maka 1. x(t) = 3 - e -2t ; 2.y(t) = 3 + e -2t ; 3. x(t) turun mendekati 3, y(n) naik mendekati 3 Petunjuk : Untuk soal nomor 11 sampai dengan nomor 20 Pilih satu jawaban yang benar Diberikan dua spesies (sebutlah P dan Q) yang hidup bekerja sama dalam habitat yang sama dengan x(t) dan y(t) masing-masing menyatakan populasi P dan populasi Q. Untuk soal nomor 11 s/d nomor 15. Model matematisnya adalah : dx x y x y Dengan syarat awal, untuk t = 0, x = 4 dan y = 2 11. Nilai eigen dari matriks A pada model matematis tersebut adalah A. 0 dan 2 B. 0 dan -2 C. -2 D. -1 dan -2 12. Penyelesaian umum sistem tersebut adalah A. x(t) = C 1 + C 2 e 2t ; y = C 1 - C 2 e 2t B. x(t) = C 1 + C 2 e -2t ; y = C 1 - C 2 te -2t C. x(t) = C 1 + C 2 e -2t ; y = C 1 - C 2 e -2t D. x(t) = C 1 e t + C 2 e -2t ; y = C 1 e t - C 2 e -2t 13. Penyelesaian khusus sistem tersebut adalah A. x(t) = 3 - e -2t ; y = 3 + e -2t B. x(t) = 3 + te -2t ; y = 3 - te -2t C. x(t) = 2 + e 2t ; y = 3 + e -2t D. x(t) = 3 + e -2t ; y = 3 - e -2t 14. Pada sistem kerjasama tersebut, A. Populasi P meluruh menuju ke 3, populasi Q tumbuh menuju 3 B. Populasi P tumbuh menuju ke 3, populasi Q meluruh menuju 3 1 2 = 0 17

C. Populasi P dan populasi Q tumbuh menuju 6 D. Populasi P tumbuh menuju ke 3, populasi Q meluruh menuju 1. 15. Pada sistem kerjasama tersebut. A. P dirugikan, Q diuntungkan B. P diuntungkan, Q dirugikan C. P dan Q diuntungkan D. P dan Q dirugikan Untuk soal nomor 16 s/d nomor 20 Model matematis yang diberikan adalah dx x 4y 4x y dengan syarat awal, untuk t = 0, x = 4 dan y = 2 16. Nilai eigen dari matriks A apada model matematis tersebut adalah A. 0 dan 5 B. 3 dan -5 C. 3 D. -3 dan 5 17. Penyelesaian umum sistem tersebut adalah A. x(t) = C 1 + C 2 e 5t, y(t) = C 1 - C 2 e -5t B. x(t) = C 1 e -5t + C 2 te 5t, y(t) = -C 1 e -5t + C 2 te 5t C. x(t) = C 1 e -5t + C 2 e 3t, y(t) = -C 1 e -5t + C 2 e 3t D. x(t) = -C 1 e -5t + C 2 e 3t, y(t) = C 1 e -5t + C 2 e 3t 18. Penyelesaian khusus sistem tersebut adalah A. x(t) = -2 + 8e 5t, y(t) = 2-8e -5t B. x(t) = -2e -5t + 8 te 5t, y(t) = 2e -5t + 8 te 5t C. x(t) = 2e -5t + 8 e 3t, y(t) = -2e -5t + 8 e 3t D. x(t) = -2e -5t + 8 e 3t, y(t) = 2e -5t + 8 e 3t 19. Pada sistem kerjasama tersebut, A. Populasi P dan populasi Q tumbuh takterbatas B. Populasi P tumbuh menuju ke 8, populasi Q meluruh menuju 4 C. Populasi P dan populasi Q tumbuh menuju ke 8 D. Populasi P meluruh menuju ke 3, populasi Q tumbuh menuju 8 20. Pada sistem kerjasama tersebut A. P dirugikan, Q diuntungkan B. P diuntungkan, Q dirugikan C. P dan Q diuntungkan D. P dan Q dirugikan 18