PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA PENINGKATAN KEMAMPUAN SDM DAN PEMANTAPAN SPI BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN RAKER BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN 11 12 PEBRUARI 2014
TUJUAN Terbangunnya sarana kerja yang memadai Terbangunnya Kebun Percobaan yang produktif Terbangunnya laboratorium perekayasaan mekanisasi pertanian Terbangunnya laboratorium instrumentasi dan otomatisasi mekanisasi pertanian Terbangunnya laboratorium pengujian mekanisasi pertanian 2
Kegiatan Pembangunan dan Renovasi Gedung 2013 No Kegiatan Volume Biaya 1 Renovasi Gedung CNC dan Ruang Kerja Pengelola Lab Perekayasaa, gudang 2. Renovasi Ruang kerja Perekayasa dan Teknisi 700 m2 1.4 Milyar 400 m2 446 juta 3. Renovasi Gudang Kebun 200 m2 268 juta 4, Pembangunan Pos satpam 25 m2 97 juta
Kegiatan Pengembangan KP 2013 No Kegiatan Volume Biaya 1 Pembanguan Jaringan Irigasi ( Gun Sprinkler) 1 paket 334 juta 2. Pembuatan masterplan KP 1 paket 48 juta 3. Pembongkaran kebun karet 2 ha 4. Penanaman Manggis, durian, rambutan (benih puslitbang horti) 1 ha 5. Penanaman kacang tanah, 1 ha 6. Penaman tebu 0.3 ha
Kegiatan Pengembangan Laboratorium 2013 No Kegiatan Volume Biaya 1 Pengadaan Peralatan Lab Perekayasaan berbasis CNC 1 paket 14 milyar 2. Pengadaan Peralatan Lab Pengujian 3. Pengadaan peralatan Lab Instrumentasi dan otomatisasi 1 paket 577 juta 1 paket 544 juta
Beberapa Bagian Yang Belum Dapat Dikerjakan Pada Renovasi Gedung Dalam Tahun 2013 1. Kamar mandi gedung training 2. Jaringan listrik lantai 2 gedung training 3. Pemotongan balok pada lantai 2 gedung CNC 4. Pembuatan teralis ruang CNC Kebutuhan pendukung Mesin Mesin CNC, dan Lab Instrumentasi 1. Lemari penyimpanan tool mesin CNC 2. Lemari penyimpanan tool laboratorium Instrumentasi 3. CCTV lingkup Bangunan Laboratorium
Rencana Pengembangan Gedung 2014 dan 2015 No Kegiatan 2014 2015 1 Renovasi bangunan Lab Pompa 464 juta 2. Renovasi atap gedung lab pengujian traktor rd 4 468 juta 3. Renovasi atap gedung training 416 juta 4. Renovasi Gedung Travo 244 juta 5. Renovasi kantor kebun 303 juta 6. Renovasi Asrama dan guest house dan lab training 6. Pemb Gedung Lab Manufactur dan Galeri Alsintan - - 12 milyar
Rencana Pengembangan Laboratorium 2014 dan 2015 No Kegiatan 2014 2015 1 Renovasi bangunan Lab Pompa 464 juta 2. Renovasi atap gedung lab pengujian traktor rd 4 468 juta 3. Renovasi atap gedung training 416 juta 4. Renovasi Gedung Travo 244 juta 5. Renovasi kantor kebun 303 juta 6. Pembangunan Gedung Lab Manufactur dan Galeri Alsintan 12 milyar
Rencana Pengembangan Lab 2014 dan 2015 No Kegiatan 2014 2015 1 Pengadaan kelengkapan CNC (Measuring equipment, tool presetter, automatic voltage regulator, accessories) 2. Pengadaan peralatan lab pengujian 800 juta 0 3. Pengadaan Mesin Manufacture (Plastic injection, HDPC, Turner Casting, ire cut, plasma cutter dll) 35 Milyar
PENGEMBANGAN SDM BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN
PERKEMBANGAN TENAGA FUNGSIONAL TERTENTU BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2009-2013 NO UNIT KERJA 2009 2010 2011 2012 2013*) 1 PENELITI 1 1 1 1 1 2 PEREKAYASA 29 35 39 39 36 3 TEKNISI LITKAYASA 29 30 30 31 29 4 PUSTAKAWAN 1 1 1 1 1 5 PRANATA HUMAS 1 1 1 1 1 6 ANALIS KEPEGAWAIAN 1 1 1 2 2 7 ARSIPARIS 0 0 0 1 2 8 PRANATA KOMPUTER 0 0 0 1 2 JUMLAH 62 69 73 77 74 *) data per Pebruari *) Data per Desember 2013 11
PERKEMBANGAN FUNGSIONAL PENELITI/PEREKAYASA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2009-2013 NO JAB.FUNG 2009 2010 2011 2012 2013*) 1 Peneliti Madya 1 1 1 1 1 2 Perekayasa Utama 2 3 3 3 2 3 Perekayasa Madya 2 11 13 14 14 4 Perekayasa Muda 18 11 12 13 11 5 Perekayasa Pertama 6 4 8 9 9 6 Perekayasa Non Klas 1 6 3 0 0 TOTAL 30 36 40 40 37 *) Data per Desember 2013
PERKEMBANGAN FUNGSIONAL TEKNISI LITKAYASA BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN TAHUN 2009-2013 NO JAB.FUNG 2009 2010 2011 2012 2013*) 1 2 Teknisi Litkayasa Penyelia 3 4 6 7 9 Teknisi Litkayasa Pelaksana lanjutan 17 19 16 15 12 3 4 Teknisi Litkayasa Pelaksana Teknisi Litkayasa Pemula 4 3 5 7 7 2 0 1 0 1 5 Calon Teknisi 0 3 1 1 0 6 Teknisi non klas 3 1 1 1 0 TOTAL 29 30 30 31 29
PEGAWAI BBP MEKANISASI PERTANIAN PER GOLONGAN DAN USIA TAHUN 2013 NO GOL <=25 26-35 36-45 46-55 >55 JML 1 IV 0 0 0 17 5 22 2 III 0 10 26 43 0 79 3 II 0 13 17 6 0 36 4 I 0 1 3 0 0 4 TOTAL 0 24 46 66 5 141 *) Data per Desember 2013
RENCANA REKRUITMEN 2014 BERDASARKAN CRITICAL MASS BALAI BESAR PENGEMBANGA MEKANISASI PERTANIAN NO JABATAN KEBUTUHAN BERDASARKAN PENDIDIKAN S3 S2 S1 D3 SLTA 1 Perekayasa 0 0 2 2 1 1 2 Teknisi Litkayasa 0 0 0 2 2 2 JURUSAN 0 0 1. Mekanisasi Pertanian 2. Teknik Elektro 3. Teknik Mesin 4. Teknik Mesin Industri 7 1. Disain Manufaktur 2. Teknik Manufaktur 3. Mekatronika 4. SMK Pertanian/ IPA 3 Administrasi 0 0 0 1 0 Manajemen
Rencana Tugas Belajar 2014-2018 Tahun Program 2014 2015 2016 2017 2018 Jumlah S3 1 2 2 0 5 S2 2 1 2 2 1 8 D3/D4 2 2
Pembinaan Pengembangan Pegawai 2013-2014 Untuk meningkatkan keterampilan perekayasa dan teknisi litkayasa dalam penggunaan dan pemeliharaan mesin CNC dilaksanakan melalui : 1. Diklat jangka pendek bekerjasama dengan POLMAN Bandung tentang pemrograman CNC diikuti 6 perekayasa. 2. Diklat jangka pendek bekerjasama dengan ATMI Solo tentang pemrograman, pengoperasian dan pemeliharaan mesin CNC diikuti 8 perekayasa dan 5 teknisi litkayasa. 3. Tahun 2014 akan dilaksanakan diklat jangka pendek kepada perekayasa maupun teknisi
Tabel Rencana Pelatihan Jangka Panjang 2013-2014 No Jurusan Pendidikan Negara Tahun 1 Biosystem And Agricultural Engineering S3 S2 S1/D4 D3 0 1 1 0 0 Indonesia Thailand 2013 2014 2 Bio-enregy &Waste Management 1 0 0 0 Jepang 2013 3 Food Engineering 1 0 0 0 Usa 2014 4 Agriculture And Lifestock Engineering 5 Teknik Mesin Dan Industri 0 0 1 0 1 0 0 australia 2014 1 1 2 2 Indonesia Indonesia 6 Civil And Nvironment Engineering 0 1 0 0 Indomesia/ thailand 7 Instrumentation/Electronic And Automation 0 1 0 0 Jepang/Ger man 2013 2014 2014 2014 8 It Engineering 0 1 0 0 German 2013 9 Manajemen 0 1 0 1 Indonesia 2014
DASAR PERTIMBANGAN PP NO.60 TAHUN 2008 UU NO. 1/2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA KHUSUSNYA PASAL 58 (2) SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DITETAPKAN DENGAN PERATURAN PEMERINTAH
Mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, Suatu sistem yang dapat memberi keyakinan memadai agar penyelenggaraan kegiatan pada suatu instansi pemerintah dapat : Melaporkan pengelolaan keuangan negara secara handal, Mengamankan asset negara Mendorong ketaatan terhadap peraturan peraturan perundang-undangan. SPIP ditetapkan dalam PP No.60 Tahun 2008 21
PERSPEKTIF SPIP
Lingkungan Pengendalian adalah kondisi yang tercipta dalam suatu unit kerja/satuan kerja yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. 23
LINGKUNGANPENGENDALIAN 1. ORGANISASI 4. PROSEDUR PENGENDALIAN INTERN 2. KEBIJAKAN 3. SUMBERDAYA MANUSIA 24
Lanjutan. ORGANISASI Sesuai dengan Visi dan Misi Sesuai dengan ukuran dan sifat kegiatan Kejelasan hubungan Evaluasi dan penyesuaian periodik KEBIJAKAN Prinsip Rasionalitas Prinsip Efektivitas Prinsip Efisiensi Prinsip Produktivitas
Lanjutan. S D M Pra rekruitmen Pembinaan Penghargaan dan Sanksi Pemberhentian Pegawai PROSEDUR Menggambarkan kebijakan yang eksplisit Memiliki tujuan yang jelas Didukung kebijakan memadai Kegiatan/langkah terkoordinir Tertulis
2. PENILAIAN RISIKO SUATU PROSES MENGIDENTIFIKASI RESIKO, UNTUK MENENTUKAN PENYEBAB RISIKO, MEMPREDIKSI DAMPAK DARI SUATU RESIKO, MENENTUKAN UPAYA PENANGANAN RISIKO, SERTA PEMANTAUAN DAN EVALUASI DARI PENANGANAN RISIKO
DAFTAR PENANGANAN RISIKO Nama Pimpinan : NIP : Kegiatan Tujuan Aktivitas : Peningkatan Produksi : Meningkatkan pendapatan petani : Pengadaan Bibit/benih No Risiko Penyebab Penanganan Risiko 1. Terjadi Kerugian Negara Panitia pengadaan kurang profesional HPS tidak dibuat, atau Penyusunan HPS tidak dibuat secara keahlian Prosedur pengadaan kurang sesuai ketentuan Pelaksanaan pengadaan tidak sesuai kontrak Pemanfaatan tidak sesuai tujuan Pelaksanaan pengadaan dilakukan sesuai Keppres Pemantauan dan pengendalian ditingkatkan
PENETAPAN TUJUAN, PROGRAM & KEGIATAN PENILAIAN RISIKO Identifikasi Risiko Analisis Risiko DAFTAR RISIKO EVALUASI PENANGANAN RISIKO 29
KEGIATAN PENGENDALIAN ADALAH KEBIJAKAN DAN PROSEDUR YANG DAPAT MEMBANTU MEMASTIKAN DILAKSANAKANNYA ARAHAN PIMPINAN INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENGURANGI RISIKO YANG TELAH DIIDENTIFIKASI 30
1. REVIU ATAS KINERJA 2. PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA 3. PENGENDALIAN ATAS PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI 4. PENGENDALIAN FISIK ATAS ASET AKTIVITAS PENGENDALIAN 5. PENETAPAN DAN REVIU ATAS INDIKATOR DAN UKURAN KINERJA 6. PEMISAHAN FUNGSI 7. OTORISASI TRANSAKSI 8. PENCATATAN YANG AKURAT 9. KEGIATAN PEMBATASAN AKSES ATAS SUMBER DAYA 10. AKUNTABILITAS SDM 11. DOKUMENTASI 31
INFORMASI DAN KOMUNIKASI Seluruh informasi diidentifikasi, dicatat, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan waktu yang tepat.
Pemantauan harus dapat menilai kualitas kinerja dari waktu ke waktu dan memastikan bahwa rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya dapat segera ditindaklanjuti.
34
UNSUR SPI SIMPUL KRITIS SOLUSI IMPLEMENTASI 1. Lingkungan Pengendalian a. Organisasi telah ditetaptap-kan Satlak PI, namun Satlak belum berfungs secara optimal Kelembagaan internal kebun percobaan, dan pengelola lab telahditetapkan, namun belum dilengkapi dengan sarana dan prasarananya. b. Kebijakan telah membuat Juklak SPIP sebagai penjabaran atas PP No 60 tahun 2008 dan Pedum SPI Kementan, namun belum disosialisasikan. Kegiatan Penelitian/Pengkajian dalam satu RPTP sering kurang terkait satu dengan lainnya sehingga menyulitkan dalam perakitan teknologi. Satlak PI perlu ditetapkan dalam bentuk SK dengan uraian tusi yang rinci dan jelas mengacu Pedum. Kelembagaan internal segera ditetapkan tupoksi dan SDM nya. Menginstruksikan Satlak PI utk menyusun dan menerapkan Juklak SPI secara konsisten. Meningkatkan kinerja perencanaan penelitian dan melakukan reviu RPTP secara lebih selektif, sehingga RPTP tersebut lebih operasional dan menjadi acuan bagi pelaksanaan penelitian.
UNSUR SPI SIMPUL KRITIS SOLUSI IMPLEMENTASI c. Prosedur Belum dilakukan monitoring untuk menilai apakah SOP telah dioperasionalkan sesuai tahapan yang ditetapkan. Belum dilakukan evaluasi terhadap SOP, apakah masih relevan dengan peraturan yang berlaku. d. SDM Rekruitmen pegawai tidak sepenuhnya sesuai kebutuhan karena disentralisasi di Setjen Kementan. Pembinaan SDM perekayasa dan teknisi litkayasa perlu ditingkatkan dalam penggunaan peralatan modern. melakukan reviu atas format dan penerapan SOP Satlak PI melakukan reviu atas kelengkapan prosedur yang telah dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan. Melakukan analisis kebutuhan SDM yang bersifat jangka menengah untuk selanjutnya dijabarkan dalam target per tahun. Melakukan diklat jangka panjang maupun jangka pendek.
UNSUR SPI SIMPUL KRITIS SOLUSI IMPLEMENTASI 2. PENILAIAN RISIKO Rencana kegiatan yang dibuat baik dalam bentuk RPTP maupun Kerangka Acuan Kegiatan masih mengedepankan metodologi penelitian dan belum memasukan aspek penilaian risiko yang berupa : pencantuman titik-titik kritis dalam pelaksanaan kegiatan, penanganan risiko dan pematauan serta evaluasi atas risiko yang terjadi. agar memasukan komponen penilaian risiko dalam RPTP atau KAK/ TOR. Satlak PI selanjutnya menginventarisasi risikorisiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan kegiatan sebagai acuan untuk menentukan skala prioritas pemantauan dan pengendalian yang akan dilakukan.
UNSUR SPI SIMPUL KRITIS SOLUSI IMPLEMENTASI 3. AKTIVITAS PENGENDALIAN a. Pengganggaran Persetujuan revisi DIPA/PO terlambat sehingga beberapa penelitian harus menunggu turunnya anggaran. Mendorong perencanaan anggaran dilakukan tepat waktu serta lebih cermat dan akurat sehingga meminimalkan revisi. b. Penelitian Belum terjadi sinergi antara penelitian perekayasaan BBP mektan dengan penelitian koordinatif Hasil penelitian dalam satu RPTP tidak tercapai seluruhnya, sehingga paket teknologi yang diharapkan tidak tercapai Melakukan reviu atas RPTP dan judul penelitian yang diusulkan, dengan lbih menekankan sinergi kegiatan. Melakukan reviu terhadap pelaksanaan penelitian yang kurang berhasil untuk perbaikan dan penyempurnaan tahun berikutnya.
UNSUR SPI SIMPUL KRITIS SOLUSI IMPLEMENTASI c. Keuangan Penyusunan laporan keuangan sdh mendekati batas semester 2, dikarenakan realiasai kegiatan menumpuk di akhir tahun. Hasil samping dari pelaksanaan penelitian/pengkajian tidak disetorkan seluruhnya sebagai PNBP, melainkan sebagian digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian. d. Pengadaan B/J Keterbatasan SDM yang kompeten dalam pengadaan B/J sehingga belum sehingga dalam hal pembuatan RKS, HPS, proses evaluasi, pembuatan kontrak dan dokumentasi pelelangan belum optimal Meningkatkan pemantauan dan pengendalian terhadap pengelolaan keuangan negara. Meningkatkan pemantauan dan pengendalian terhadap perencanaan dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa, sehingga sesuai dan mengacu pada ketentuan Perpres
UNSUR SPI SIMPUL KRITIS SOLUSI IMPLEMENTASI 4. INFORMASI DAN KOMUNIKASI Laporan penelitian masih ada yang terlambat penyelesaiannya karena pelaksanaan sebagian penelitian melampaui tahun anggaran. Pembuatan laporan akhir kegiatan penelitian kurang akurat sesuai dengan rencana dan metodologi penelitian dan belum melalui tahapan seminar yang selektif. Melakukan pengendalian terhadap kualitas dan ketepatan waktu pembuatan laporan penelitian, sehingga hasil penelitian dapat lebih efektif.
UNSUR SPI SIMPUL KRITIS SOLUSI IMPLEMENTASI 5. PEMANTAUAN Pelaksanaan pemantauan tidak menggunakan perangkat (kuesioner) dan metodologi yang tepat, serta kurang diarahkan pada titik-titik kritis sesuai hasil penilaian risiko. Petugas pelaksana tidak melaporkan secara akurat kondisi yang ditemukan di lapangan. Memfungsikan Satlak PI untuk melaksanakan pemantauan secara periodik terhadap pelaksanaan program/kegiatan, pengelolaan keuangan, penjagaan dan pengamanan asset dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku.
lanjutan UNSUR SPI SIMPUL KRITIS SOLUSI IMPLEMENTASI Hasil pemantauan dan evaluasi kurang menjadi perhatian pimpinan atau satker sehingga tidak dapat ditindaklanjuti. Hasil pemantauan/evaluasi tidak didokumentasikan dengan baik sehingga dapat terjadi kesalahan yang sama berulang pada tahuntahun berikutnya.