kinerja DPR-GR mengalami perubahan, manakala ada keberanian dari lembaga legislatif untuk kritis terhadap kinerja eksekutif. Pada masa Orde Baru,



dokumen-dokumen yang mirip
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

A. Pengertian Orde Lama

-2- demokrasi serta menyerap dan memperjuangkan aspirasi rakyat dan daerah sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Mesk

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

TINJAUAN MATA KULIAH...

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

I. PENDAHULUAN. praktik ketatanegaraan Indonesia. Setiap gagasan akan perubahan tersebut

sherila putri melinda

2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rak

Tugas dan Fungsi MPR Serta Hubungan Antar Lembaga Negara Dalam Sistem Ketatanegaraan

KEKUASAAN PEMERINTAH NEGARA MENURUT UUD NRI 1945 PERKEMBANGAN DAN DINAMIKANYA

LATIHAN SOAL TATA NEGARA ( waktu : 36 menit )

BAB IV ANALISIS TENTANG KONSEP SYURA DALAM ISLAM ATAS PELAKSANAAN DEMOKRASI KONSTITUSIONAL DI INDONESIA MENURUT MAHFUD MD

POLITIK DAN STRATEGI (SISTEM KONSTITUSI)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

SEJARAH PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

Kelompok 10. Nama :- Maria Yuni Artha (197) - Neni Lastanti (209) - Sutarni (185) Kelas : A5-14

DPR Sebagai Pembuat Undang Undang

CONTOH SOAL DAN JAWABAN UKG PKN SMP Berikut ini contoh soal beserta jawaban Uji Kompetensi Guru PKn SMP

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-2 Dinamika Penerapan Demokrasi

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

DEMOKRASI PANCASILA. Buku Pegangan: PANCASILA dan UUD 1945 dalam Paradigma Reformasi Oleh: H. Subandi Al Marsudi, SH., MH. Oleh: MAHIFAL, SH., MH.

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Sistem Pemerintahan Presidensial vs Parlementer. Teguh Kurniawan

Soal Undang-Undang Yang Sering Keluar Di Tes Masuk Sekolah Kedinasan

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA HUBUNGAN LEGISLATIF DAN EKSEKUTIF DALAM PELAKSANAAN LEGISLASI, BUDGETING, DAN PENGAWASAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk rakyat (Abraham Lincoln). Demokrasi disebut juga pemerintahan rakyat

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai peran kamar kedua dalam

BAB VII PENUTUP. Universitas Indonesia. Pembubaran partai..., Muchamad Ali Safa at, FH UI., 2009.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang

RANGKUMAN KN DEMOS KRATOS DEMOKRASI RAKYAT ARTI : RAKYAT MEMERINTAH PEMERINTAHAN. a) SEJARAH DEMOKRASI. b) PRINSIP DEMOKRASI

BAB I PENDAHULUAN. fungsi-fungsi tersebut. Sebagaimana lembaga legislatif DPRD berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dikelola salah satunya dengan mengimplementasikan nilai-nilai demokrasi

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Bab II. Tinjauan Pustaka

PENGGUNAAN HAK RECALL ANGGOTA DPR MENURUT PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MPR, DPR, DPD, DAN DPRD (MD3) FITRI LAMEO JOHAN JASIN

e. Senat diharuskan ada, sedangkan DPR akan terdiri dari gabungan DPR RIS dan Badan Pekerja KNIP;

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI DALAM PROSES LEGISLASI PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Oleh : Montisa Mariana, SH.,MH

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENJADI TUAN DI NEGERI SENDIRI: PERSPEKTIF POLITIK. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Konstitusi dan Rule of Law

BAB I PENDAHULUAN. perbincangan yang hangat, sebab dalam Undang-Undang ini mengatur sistem

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

JANGAN DIBACA! MATERI BERBAHAYA!

d. Mendeskripsikan perkembangan politik sejak proklamasi kemerdekaan.

BAB I. PENDAHULUAN. kepala eksekutif dipilih langsung oleh rakyat. Sehingga kepala eksekutif tidak

I. PENDAHULUAN. Pada sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan:

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibentuk maka ditarik tiga. kesimpulan, yakni:

DAFTAR ISI DAFTAR PUSTAKA

MPR Pasca Perubahan UUD NRI Tahun 1945 (Kedudukan MPR dalam Sistem Ketatanegaraan)

Hubungan Antar Lembaga Negara IRFAN SETIAWAN, S.IP, M.SI

Pimpinan dan anggota pansus serta hadirin yang kami hormati,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. ini merupakan penjelmaan dari seluruh rakyat Indonesia. DPR dan DPRD dipilih oleh rakyat serta utusan daerah dan golongan

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

II. TINJAUAN PUSTAKA. diartikan sebagai rancangan atau buram surat, ide (usul) atau pengertian yang

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TEMA: PERAN DPR-RI DALAM PERSPEKTIF PENEGAKAN HAK ASASI MANUSIA DAN DEMOKRASI DI INDONESIA. Kamis, 12 November 2009

BADAN EKSEKUTIF OLEH: ADIYANA SLAMET. Disampaikan Pada Kuliah Pengantar Ilmu Politik Pertemuan Ke-6 (IK-1,3,4,5)

Demokrasi: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Antara Teori dan Pelaksanaanya di Indonesia. Rizky Dwi Pradana, M.Si. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa-2

ara urut ut UUD 1945 Hasil Amandemen

Tugas Lembaga PKN. Disusun oleh: Rafi A. Naufal R. Raden M. Adrian Y.

JAKARTA, 11 Juli 2007

SEJARAH KETATANEGARAAN INDONESIA SHINTA HAPPY YUSTIARI, S.AP, MPA

BAB I PENDAHULUAN. Presiden dan kepala daerah Pilihan Rakyat. Pilihan ini diambil sebagai. menunjukkan eksistensi sebagai individu yang merdeka.

2 Dengan memperhatikan keberlangsungan penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan pemerintahan daerah, mekanisme pengunduran diri Kepala Daerah dan Wa

BAB III PROFIL PEMERINTAHAN INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD)

Soal CPNS Tata Negara + PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Daerah Provinsi dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota 1 periode 2014-

Peta Kompetensi Sistem Pemerintahan Daerah/IPEM4214/3 sks

PERAN KELEMBAGAAN NEGARA DI INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

Reformasi Kelembagaan MPR Pasca Amandemen UUD 1945

RESUME PERMOHONAN PERKARA Nomor 008/PUU-IV/2006 Perbaikan Tgl. 12 Mei 2006

Kelebihan dan Kelemahan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Republik Indonesia

PENGUATAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA MELALUI INSTITUSIONALISASI PARTAI POLITIK Oleh: Muchamad Ali Safa at (Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya)

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 12 TAHUN 2007 T E N T A N G

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Perkembangan Pasca UU MD3/2014. Herlambang P. Wiratraman Unair

Presiden dan Wakil Presiden dalam Sistem Hukum Ketatanegaraan Indonesia. Herlambang P. Wiratraman 2017

CONTOH SOAL UKG PKn SMP

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

Naskah ini telah diproses oleh Pusat Studi Hukum & Kebijakan Indonesia dan ditampilkan di

DEMOKRASI : ANTARA TEORI. Modul ke: INDONESIA. 05Teknik. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

I. PENDAHULUAN. Perubahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 (UUD tahun 1945) tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pengelolaan pemerintahan yang baik. Salah satu agenda reformasi yaitu

Jakarta, 12 Juli 2007

Masa Pemerintahan Orde Lama. Masa Pemerintahan Orde Baru

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

Kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat Sebagai Lembaga Yang Memegang Kekuasaan Membentuk Undang-Undang Menurut Pasal 20 Ayat (1) UUD 1945

BAB III PROFIL LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT

Sistem Pemerintahan Negara Indonesia semenjak 1945

KEHIDUPAN POLITIK PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN

RINGKASAN PERMOHONAN Perkara Nomor 73/PUU-XII/2014 Kedudukan dan Pemilihan Ketua DPR dan Ketua Alat Kelengkapan Dewan Lainnya

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

Transkripsi:

i K Tinjauan Mata Kuliah onsep perwakilan di Indonesia telah terejawantahkan dalam berbagai model lembaga perwakilan yang ada. Indonesia pernah mengalami masa dalam pemerintahan parlementer meski dinyatakan dalam konstitusi bahwa sistem pemerintahan yang dianut adalah sistem presidensial. Sistem pemerintahan Indonesia pun juga pernah memiliki prinsip federalisme, meski dinyatakan sebagai negara kesatuan. Dalam konteks itu dapat dikatakan bahwa perwakilan politik yang pernah diimplementasikan oleh Indonesia memiliki keragaman, tergantung dengan situasi dan kondisi politik nasional dan internasional yang mempengaruhinya. Pada masa awal kemerdekaan, lembaga legislatif Indonesia bukanlah lembaga yang mandiri, melainkan yang dibuat oleh pemerintahan kolonial Belanda demi kepentingan mereka sendiri. Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaannya, lembaga legislatif masih bersifat sementara seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945, yaitu bernama Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Namun dalam perkembangannya, fungsi KNIP mampu menjelma menjadi lembaga legislatif yang memiliki kewenangan dalam proses legislasi. Indonesia baru memiliki lembaga perwakilan yang terdiri dari wakil rakyat yang dipilih melalui pemilihan umum sejak tahun 1955. Selama kurun waktu 1945-1955, wakil rakyat yang duduk di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) merupakan cermin keterwakilan yang tidak sesungguhnya. Hal ini dikarenakan para anggota DPR dipilih berdasarkan komposisi kekuatan partai politik yang dinegosiasikan. Namun DPR hasil Pemilu 1955 pun tidaklah berhasil menghasilkan sebuah lembaga perwakilan yang diinginkan oleh masyarakat. Berbagai kepentingan politik yang kental selalu menghiasi kinerja DPR sehingga kerapkali berbagai kebijakan mengalami kebuntuan. Akibat kebuntuan politik tersebut, di tahun 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satu isinya adalah membekukan Konstituante. Sejak saat itulah masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin dimulai. Lembaga legislatif tidak lagi memiliki kemandirian, melainkan memiliki ketergantungan yang kental terhadap eksekutif. Pemilihan anggota DPR-GR pun tergantung dari keinginan dan kemauan Presiden. Paska peristiwa Gerakan 30 September 1965, situasi politik yang panas juga mempengaruhi situasi di dalam lembaga legislatif. Namun sejak saat itu,

ii kinerja DPR-GR mengalami perubahan, manakala ada keberanian dari lembaga legislatif untuk kritis terhadap kinerja eksekutif. Pada masa Orde Baru, lembaga legislatif mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan lembaga legislatif yang didominasi oleh kekuatan politik yang mendukung pemerintah tidak memiliki daya kritis terhadap lembaga eksekutif. Bahkan lembaga legislatif cenderung hanya menjadi stempel dari setiap kebijakan eksekutif. Namun sejak reformasi tahun 1998, kehidupan politik yang jauh lebih terbuka dengan sistem pemerintahan yang juga lebih aspiratif, lembaga legislatif mengalami banyak perubahan baik secara kelembagaan ataupun fungsi dan kewenangan yang dimiliki. Perubahan tersebut salah satunya adalah menghasilkan lembaga baru yang bernama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sebagai cerminan wakil berdasarkan asas kewilayahan. Sementara itu, bila melihat perkembangan politik lokal yang semakin dinamis belakangan ini, lembaga legislatif pun juga mengalami hal yang sama. Pada era pemerintahan Orde Baru lembaga legislatif di tingkat lokal mengalami hal yang sama dengan yang berada di tingkat pusat. Namun perkembangan positif terjadi setelah reformasi, manakala kewenangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menjadi lebih berarti. Bahkan belakangan ini dengan masuknya era pemilihan secara langsung, DPRD pun dituntut untuk jauh lebih terbuka dan transparan menyangkut pertanggung jawaban kinerja kepada masyarakat. Secara keseluruhan, mata kuliah ini akan merefleksikan bagaimana konsep keterwakilan politik di Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai model dan struktur lembaga legislatif dalam periode yang panjang yaitu sebelum kemerdekaan hingga saat ini. Titik perhatian mata kuliah ini adalah pertama, menjelaskan struktur dan kelembagaan yang ada, baik fungsi dan tugas serta kewenangannya; kedua, menjelaskan bagaimana proses dan dinamika politik yang berkembang memiliki pengaruh terhadap kinerja lembaga legislatif. Harapannya mata kuliah ini nantinya akan membantu mahasiswa memahami bagaimana kondisi lembaga legislatif di Indonesia. Untuk melengkapi pemahaman tentang mata kuliah Legislatif Indonesia, pada akhir bagian pembahasan dijelaskan tentang Prinsip-prinsip Peraturan Perundang-undangan, Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, serta bagaimana cara melakukan perubahan terhadap sebuah peraturan perundang-undangan, sebagai bekal dalam mempelajari secara menyeluruh tentang keberadaan badan legislatif di Indonesia.

iii Kompetensi umum yang diharapkan setelah mempelajari mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu menganalisis eksistensi badan legislatif di Indonesia dengan bertitik tolak pada pelaksanaan fungsi legislasi, penyusunan anggaran dan pengawasan, dengan mendasarkan diri pada konsep dan teori yang relevan, serta memiliki pengetahuan tentang tata cara penyusunan peraturan perundang-undangan khususnya dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia. Sedangkan kompetensi khusus yang diharapkan setelah mempelajari kesembilan modul tersebut adalah mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Konsep perwakilan politik. 2. Sejarah legislatif Indonesia mulai dari masa awal-awal kemerdekaan dan orde lama. 3. Fungsi legislatif Indonesia pada masa orde baru. 4. Fungsi legislatif Indonesia pada masa reformasi. 5. Fungsi Dewan Perwakilan Daerah. 6. Legislatif Lokal. 7. Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan. 8. Proses pembentukan peraturan perundang-undangan. 9. Perubahan peraturan perundang-undangan. Adapun judul-judul modul yang tercakup dalam Buku Materi Pokok (BMP) IPEM4323 Legislatif Indonesia adalah sebagai berikut. Modul 1 : Konsep Perwakilan Politik. Modul 2 : Legislatif Indonesia Masa Awal-awal Kemerdekaan dan Orde Lama. Modul 3 : Legislatif Indonesia Masa Orde Baru. Modul 4 : Legislatif Indonesia Masa Reformasi. Modul 5 : Dewan Perwakilan Daerah. Modul 6 : Legislatif Lokal. Modul 7 : Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan. Modul 8 : Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Modul 9 : Perubahan Peraturan Perundang-undangan. Untuk memudahkan mahasiswa dalam mempelajari keseluruhan materi yang terkandung dalam mata kuliah Legislatif Indonesia, Anda dapat membentuk sebuah kelompok belajar atau menggabungkan diri dalam sebuah Kelompok Belajar Mandiri. Untuk itu, mahasiswa dapat berkonsultasi dengan

iv Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) terdekat, yang tersebar di berbagai kota di seluruh Indonesia. Atau, Anda dapat juga memanfaatkan layanan belajar yang diselenggarakan Universitas Terbuka, seperti tutorial online. Untuk memperoleh gambaran umum tentang isi mata kuliah ini, silakan diperhatikan Analisis Kompetensi mata kuliah IPEM4323 Legislatif Indonesia di bawah ini.

Peta Kompetensi Legislatif Indonesia/IPEM4323/3 sks v