PENYUSUNAN NERACA AWAL



dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 03 NERACA

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

AKUNTANSI DI SATUAN KERJA

BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 02 PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMDA. Copyright KSAP

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BULETIN TEKNIS SAP NOMOR 01 PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMERINTAH PUSAT

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

Laporan Anggaran dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara Tahun Anggaran 2006

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN APBD

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

NERACA PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN PER 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

SISTEM PENCATATAN (Aplikasi Pembukuan pada DT II Kota/Kab.) Penyusunan Neraca Awal,

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

AKUNTANSI PEMBIAYAAN DAN TRANSAKSI NONKAS BAGI PEMERINTAH DAERAH

NERACA ASET = KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA INSPEKTORAT KABUPATEN N E R A C A PER 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dalam Rupiah)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

PENGANTAR. PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN NERACA PER 31 Desember 2014 dan 2013

LAPORAN KEUANGAN 2014

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

4.2 Penjelasan Pos-pos Neraca Aset Lancar. 31 Desember Desember , ,24. 1 Kas di Kas Daerah

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

RALAT MODUL Halaman 16 Modul 3 BAB I (Kebijakan Akuntansi Pendapatan) huruf B angka 4 huruf a angka 1) huruf d), tertulis: Jurnal LO atau Neraca

LAPORAN KEUANGAN POKOK

NERACA DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA SKPD DINPORA PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

NERACA. Per 31 Desember 2016 URAIAN AUDITED DEBET KREDIT ASET 2 ASET LANCAR

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 15 LAPORAN KONSOLIDASIAN

BAB V AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

DRAFT SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BELANJA BAGI PEMERINTAH DAERAH. Makalah ini dipresentasikan di: Biro Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 2 Juli 2008

Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2015

BAB IV PROSEDUR AKUNTANSI PEJABAT PENGELOLA KEUANGAN DAERAH (PPKD)

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2015 (Rp)

LAPORAN KEUANGAN POKOK

PANDUAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

PEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA C.1. Aset Lancar

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

LAPORAN KEUANGAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG SEBELUM AUDIT

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

NERACA SKPD... PROVINSI JAWA TENG Per 31 Desember 2016 KOREK PER 31 DES 2015 URAIAN

SISTEM AKUNTANSIPPKD

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

KABUPATEN CILACAP LAPORAN REALISASI ANGGARAN KONSOLIDASIAN TAHUN ANGGGARAN 2011

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NERACA KOMPARATIF

GAMBARAN UMUM MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

BAB X KEBIJAKAN AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Buletin Teknis Penyusunan Neraca Awal Pemerintah Daerah BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan Tanggal 31 Desember 2015 (dalam rupiah dan persen)

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TI MUR RUMAH SAKIT HAJI SURABAYA Jl. Manyar Kertoadi Surabaya NERACA PER TANGGAL 31 DESEMBER 2014

BAB XIII SISTEM AKUNTANSI KEWAJIBAN

MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL AKUNTANSI KEWAJIBAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

PROGRAM S-1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DEPARTEMEN AKUNTANSI

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

BUNGA RAMPAI STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA DENPASAR LAPORAN ARUS KAS

BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 URAIAN REF ANGGARAN 2014

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)

BUNGA RAMPAI 2016 STUDI KASUS AKUNTANSI PEMERINTAHAN. Untuk Periode Januari s.d. Juni Tahun 2016 KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS

PENYAJIAN NERACA AWAL PEMDA

NERACA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH Per 31 Desember 2016

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

Lampiran 1. Perbandingan Struktur, Klasifikasi dan Pos-pos Akun. Antara Kepmendagri 29/2002 dengan PP 24/2005

Akuntansi Satuan Kerja

SISTEM AKUNTANSI PPKD

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 13 AKUNTANSI KEWAJIBAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS

Transkripsi:

PENYUSUNAN NERACA AWAL 121 121

Modul Akuntansi Pemerintah Daerah 122 122

BAB VI PENYUSUNAN NERACA AWAL A. P SKPD A.1. Definisi Neraca awal SKPD menyajikan informasi tentang posisi keuangan SKPD mengenai aset, kewajiban, dan rekening Ekuitas Dana pada saat awal penggunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Angka-angka yang ada di dalam neraca awal akan menjadi saldo awal pada tiap-tiap buku besarnya, sehingga akan menjadi dasar penghitungan saldo pada periode-periode selanjutnya. A.2. Nilai Akun dalam Neraca Awal Permasalahan yang dihadapi oleh SKPD dalam menyusun neraca awal adalah menentukan nilai yang wajar dari aset, kewajiban, dan ekuitas dananya, terutama untuk aset tetap yang menjadi tanggung jawab/hak SKPD. Hal ini disebabkan aset tetap yang digunakan oleh SKPD perolehannya dilakukan sudah bertahun-tahun lalu, sehingga kemungkinan nilai perolehannya sudah tidak sesuai lagi dengan harga pasar saat ini, atau bahkan kemungkinan tidak ada dokumen perolehannya. Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat beberapa alternatif dalam menetapkan nilai dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang akan dilaporkan dalam neraca awal. Alternatif-alternatif tersebut harus tidak menyalahi standar akuntansi yang berlaku di pemerintahan. A.3. Pelaksana dan Langkah-langkah Penyusunan Neraca Awal SKPD Pelaksana penyusunan neraca awal SKPD adalah Petugas Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK-SKPD) berkoordinasi dengan bagian perlengkapan di PPKD. Koordinasi 123 123

Modul Akuntansi Pemerintah Daerah dilakukan untuk mengetahui berapa aset daerah yang dikuasakan ke tiap-tiap SKPD. Selain itu juga untuk mengetahui nilai dari aset-aset tersebut. Langkah-langkah dalam penyusunan neraca awal SKPD adalah sebagai berikut: TAHAP 1 Membentuk Tim Teknis SKPD sebagai Pendukung Proses Penyusunan Neraca Awal, dapat terdiri atas: - Bendahara penerimaan SKPD - Bendahara pengeluaran SKPD - Bendahara pemegang barang SKPD - Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) SKPD - Bagian lain yang relevan. TAHAP 2 Mengidentifikasi jenis aset dan jenis kewajiban yang potensial dimiliki oleh suatu SKPD, dengan rujukan utama pada neraca awal Pemda (yang pada saat ini ada di dalam kewenangan Biro/Bagian Umum), dan mengacu pada Permendagri 13/2006 dan PP 24/2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah sebagai berikut: 1. Kas & setara kas: saldo bank, uang tunai di bendahara, deposito kurang dari 3 bulan 2. Piutang: bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman kepada BUMD, bagian lancar tuntutan TP/TGR, piutang pajak, piutang lainnya 3. Persediaan: ATK, perlengkapan kantor, perlengkapan rumah tangga, aset yang akan dijual 4. Investasi jangka pendek: deposito 3-12 bulan, surat berharga untuk diperjualbelikan seperti SUN/obligasi jangka pendek, investasi jangka pendek lainnya 5. Aset tetap: tanah, peralatan & mesin, gedung & bangunan, jalan/irigasi/jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan 6. Aset lainnya: aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran, TP/TGR, Kemitraan dengan pihak ketiga, aset lain-lain 7. Kewajiban jangka pendek: bagian lancar utang jangka panjang, utang kepada pihak ketiga, utang bunga, utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK) 8. Kewajiban jangka panjang: utang dalam negeri perbankan, utang jangka panjang lainnya. TAHAP 3 Menyiapkan daftar/formulir, yang diperlukan untuk: - Inventarisasi fisik - Pengumpulan dokumen aset dan kewajiban, 124

BAB VI Penyusunan Neraca Awal meliputi: - Tanggal Pelaksanaan - Nama Pelaksana - Aset/Kewajiban, kuantitas, kondisi - Persetujuan Kepala SKPD. TAHAP 4 Melaksanakan inventarisasi fisik aset per tanggal/bulan tertentu: - Inventarisasi fisik saldo kas - Inventarisasi fisik saldo bank - Inventarisasi fisik persediaan - Inventarisasi fisik surat berharga - Inventarisasi fisik aset tetap - Inventarisasi fisik aset lain. TAHAP 5 Mengumpulkan dokumen terkait yang digunakan untuk menghitung mundur agar mendapatkan saldo per 1 Januari 200X, dengan cara memeriksa: - Mutasi Kas dan Bank pada tahun berjalan (200X) - Kartu mutasi barang (penerimaan barang, pengeluaran barang) tahun berjalan (200X) - Belanja barang dan jasa tahun berjalan (200X): ATK, perlengkapan kantor, perlengkapan rumah tangga, dan lain-lain - Belanja modal tahun berjalan (200X) - Daftar inventaris pada posisi yang berakhir pada 31 Desember 200X-1 - Kartu induk barang pada posisi yang berakhir pada 31 Desember 200X-1. TAHAP 6 - Melakukan penilaian atas kuantitas aset hasil inventarisasi fisik, per 1 Januari 200X - Membandingkan saldo aset per 1 Januari 200X dengan saldo berdasarkan daftar barang/inventaris dan mutasinya per 1 Januari 200X - Menganalisis perbedaan/selisih saldo kuantitas aset per 1 Januari 200X antara catatan pembukuan dengan hasil inventarisasi fisik. TAHAP 7 Mengumpulkan dokumen: 125

Modul Akuntansi Pemerintah Daerah - Surat-surat berharga - Perjanjian/kontrak utang - Daftar piutang - Rekapitulasi pendapatan dana perimbangan terutang - Laporan hasil pemeriksaan bawasda dan BPK - Dokumen lain yang relevan. TAHAP 8 Mengidentifikasi aset dan kewajiban per 1 Januari 200X berdasarkan dokumentasi: - Investasi Jangka Pendek: deposito 3-12 bulan, surat berharga untuk diperjualbelikan, SBI, SUN, dan lain-lain - Piutang: bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman kepada BUMD, bagian lancar tuntutan TP/TGR, piutang dana perimbangan, piutang lainnya - Aset lainnya: aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran, TP/TGR, Kemitraan dengan pihak ketiga, aset lain-lain - Kewajiban jangka pendek: bagian lancar utang jangka panjang, utang kepada pihak ketiga, utang bunga, utang PFK - Kewajiban jangka panjang: utang dalam negeri perbankan, utang jangka panjang lainnya. TAHAP 9 Menentukan nilai aset dan kewajiban. TAHAP 10 - Melakukan penjurnalan untuk pertama kali dalam mekanisme penyusunan neraca awal untuk akun aset, kewajiban, dan ekuitas dana - Melakukan posting ke akun yang terkait - Menyusun neraca awal sesuai PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP - Menyusun catatan atas laporan keuangan mengenai metode akuntansi, metode penilaian, dan penjelasan lainnya yang diperlukan. Dalam proses pencatatan, nilai aset dan kewajiban akan menimbulkan saldo ekuitas dana sebagai berikut: Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Cadangan 126

BAB VI Penyusunan Neraca Awal Dalam hal SKPD menerima transfer aset dari PPKD, maka akan menimbulkan saldo RK-PPKD sebagai bagian dari akun Ekuitas Dana SKPD. Seluruh proses penyusunan neraca awal SKPD akan mengacu pada: - PP No. 24 Tahun 2005 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan - Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah - Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Barang Daerah - Standar Penilaian Indonesia (SPI) - Pedoman Penyusunan Neraca Awal yang berlaku di Pemda - Kebijakan akuntansi yang berlaku di Pemda A.4. Dokumen Sumber Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan akun-akun di neraca awal adalah sebagi berikut: No. Nama Akun Dokumen Sumber 1 Kas Berita acara kas opname 2 Piutang - SKP/SKR yang belum dilunasi - Surat keputusan penghapusan piutang 3 Persediaan Berita acara inventarisasi fisik 4 Aset tetap - Kuitansi pembelian/kontrak pengadaan barang - Daftar NJOP - Berita acara hasil appraisal 5 Utang/kewajiban - Kontrak pengadaan yang belum dilunasi - Surat perjanjian pinjaman A.5. Standar Jurnal untuk Penyusunan Neraca Awal SKPD - Jurnal untuk neraca awal dilakukan cukup sekali, yaitu pada saat awal periode penggunaan sistem akuntansi keuangan daerah untuk pertama kalinya, dan SKPD belum pernah memiliki neraca sebelumnya. - Apabila SKPD sudah pernah memiliki neraca sebelumnya, maka SKPD tersebut tidak perlu lagi membuat jurnal neraca awal. - Untuk komponen ekuitas dana (Fund Equity Section) neraca SKPD, menggunakan akun Rekening Koran-PPKD. Hal ini disebabkan SKPD merupakan bagian dari Pemda, dan SKPD tidak memiliki kekayaan bersih sendiri. Hubungan antara Pemda dengan SKPD adalah hubungan Pusat Cabang, yaitu PPKD sebagai Pusat dan SKPD sebagai cabang, di mana seluruh aset dan utang SKPD adalah aset dan utang Pemda. Akun Rekening Koran-PPKD ini merupakan reciprocal account dengan akun Rekening Koran-SKPD yang dicatat di tingkat Pemda pada kelompok aset. 127

Modul Akuntansi Pemerintah Daerah Standar jurnal untuk menyusun neraca awal di SKPD adalah sebagai berikut: Mencatat jumlah uang yang ada di SKPD pada saat penyusunan neraca awal Mencatat jumlah piutang SKPD pada saat penyusunan neraca awal Mencatat jumlah persediaan yang ada di SKPD pada saat penyusunan neraca awal Mencatat jumlah aset tetap yang dikuasakan ke SKPD pada saat penyusunan neraca awal Mencatat jumlah utang SKPD pada saat penyusunan neraca awal (kalau ada) Dr. Kas... xx Cr. SiLPA... xx Dr. Piutang... xx Cr. Ekuitas Dana Lancar Cadangan Piutang... xx Dr. Persediaan... xx Cr. Ekuitas dana lancar cadangan Persediaan...xx Dr. Aset tetap... xx Cr. Ekuitas dana investasi Diinvestasikan dalam aset tetap...xx Dr. Ekuitas dana investasi dana harus disediakan untuk pembayaran utang... xx Cr. Utang... xx Jurnal-jurnal tersebut, kemudian diposting ke buku besarnya masing-masing sesuai dengan nilai dan posisi debit/kredit di jurnalnya. Kemudian bisa langsung disusun neraca awalnya. Format neraca awal SKPD adalah sebagai berikut: 128 Neraca Awal SKPD 1 Januari 200X No. Nama Akun Jumlah 1 Aset 2 Aset Lancar 3 Kas xxx Kas di bendahara penerimaan Kas di bendahara pengeluaran 4 Piutang xxx Piutang Pajak Piutang Retribusi 5 Persediaan xxx 6 I. Jumlah Aset Lancar xxx 7 Aset Tetap 8 Tanah xxx 9 Bangunan xxx 10 Kendaraan, dst xxx 11 II. Jumlah Aset Tetap xxx 12 III. Jumlah Aset ( I + II ) xxx 13 Kewajiban 14 Utang xxx

BAB VI Penyusunan Neraca Awal 15 IV. Jumlah Kewajiban xxx 16 Ekuitas Dana 17 Ekuitas Dana Lancar xxx 18 Ekuitas Dana Investasi xxx 19 Rekening Koran PPKD 20 V. Jumlah Ekuitas dana xxx 21 Jumlah Kewajiban + Ekuitas dana ( IV + V ) xxx B. PENYUSUNAN NERCA AWAL DI PPKD B.1. Definisi Neraca awal PPKD menyajikan informasi tentang posisi keuangan PPKD mengenai aset, kewajiban, dan rekening Ekuitas Dana pada saat awal penggunaan sistem akuntansi keuangan daerah. Angka-angka yang ada di dalam neraca awal akan menjadi saldo awal pada setiap buku besarnya, sehingga akan menjadi dasar penghitungan saldo pada periode-periode selanjutnya. B.2. Nilai Akun dalam Neraca Awal Permasalahan yang dihadapi oleh PPKD dalam menyusun neraca awal adalah menentukan nilai yang wajar dari aset, kewajiban, dan ekuitas dananya, terutama untuk aset tetap yang menjadi tanggung jawab/hak PPKD. Hal ini disebabkan aset tetap yang digunakan oleh PPKD perolehannya dilakukan sudah bertahun-tahun lalu, sehingga kemungkinan nilai perolehannya sudah tidak sesuai lagi dengan harga pasar saat ini, atau bahkan kemungkinan tidak ada dokumen perolehannya. Untuk mengatasi hal tersebut, terdapat beberapa alternatif dalam menetapkan nilai dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana yang akan dilaporkan dalam neraca awal. Alternatif-alternatif tersebut harus tidak menyalahi standar akuntansi yang berlaku di pemerintahan. B.3. Pelaksana dan Langkah-langkah Penyusunan Neraca Awal PPKD Pelaksana penyusunan neraca awal PPKD adalah Petugas Penatausahaan Keuangan PPKD (PPK PPKD) yang berkoordinasi dengan bagian perlengkapan di PPKD. Koordinasi dilakukan untuk mengetahui berapa aset daerah yang dikuasakan ke masing-masing PPKD. Selain itu juga untuk mengetahui nilai dari aset-aset tersebut. Langkah-langkah dalam penyusunan neraca awal PPKD adalah sebagai berikut: TAHAP 1 Membentuk Tim Teknis PPKD sebagai Pendukung Proses Penyusunan Neraca Awal, dapat terbagi atas: - Bendahara penerimaan PPKD - Bendahara pengeluaran PPKD - Bendahara pemegang barang PPKD 129

Modul Akuntansi Pemerintah Daerah - Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) PPKD - Bagian lain yang relevan. TAHAP 2 Mengidentifikasi jenis aset dan jenis kewajiban yang potensial dimiliki oleh suatu PPKD, dengan rujukan utama neraca awal dan neraca pemda secara keseluruhan (yang pada saat ini ada di dalam kewenangan Biro/Bagian Umum), mengacu pada Permendagri No. 13 Tahun 2006 dan PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah sebagai berikut: 1. Kas & setara kas: saldo bank, uang tunai di bendahara, deposito kurang dari 3 bulan 2. Piutang: bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman kepada BUMD, bagian lancar tuntutan TP/TGR, piutang pajak, piutang lainnya 3. Persediaan: ATK, perlengkapan kantor, perlengkapan rumah tangga, aset yang akan dijual 4. Investasi jangka pendek: deposito 3-12 bulan, surat berharga untuk diperjualbelikan seperti SUN/obligasi jangka pendek, investasi jangka pendek lainnya 5. Aset tetap: tanah, peralatan & mesin, gedung & bangunan, jalan/irigasi/jaringan, aset tetap lainnya, konstruksi dalam pengerjaan 6. Aset lainnya: aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran, TP/TGR, Kemitraan dengan pihak ketiga, aset lain-lain 7. Kewajiban jangka pendek: bagian lancar utang jangka panjang, utang kepada pihak ketiga, utang bunga, utang PFK (pajak belum disetor, dan lain-lain) 8. Kewajiban jangka panjang: utang dalam negeri perbankan, utang jangka panjang lainnya TAHAP 3 Menyiapkan daftar/formulir, yang diperlukan untuk: - inventarisasi fisik - pengumpulan dokumen aset dan kewajiban, meliputi: - Tanggal Pelaksanaan - Nama Pelaksana - Aset/Kewajiban, kuantitas, kondisi - Persetujuan Kepala PPKD TAHAP 4 Melaksanakan inventarisasi fisik aset per tanggal/bulan tertentu: - Inventarisasi fisik saldo kas - Inventarisasi fisik saldo bank 130

BAB VI Penyusunan Neraca Awal - Inventarisasi fisik persediaan - Inventarisasi fisik surat berharga - Inventarisasi fisik aset tetap - Inventarisasi fisik aset lain TAHAP 5 Mengumpulkan dokumen terkait yang digunakan untuk menghitung mundur agar mendapatkan saldo per 1 Januari 200X, dengan cara memeriksa: - Mutasi Kas dan Bank pada tahun berjalan (200X) - Kartu mutasi barang (penerimaan barang, pengeluaran barang) tahun berjalan (200X) - Belanja barang dan jasa tahun berjalan (200X): ATK, perlengkapan kantor, perlengkapan rumah tangga, dan lain-lain. - Belanja modal tahun berjalan (200X) - Daftar inventaris pada posisi yang berakhir pada 31 Desember 200X-1 - Kartu induk barang pada posisi yang berakhir pada 31 Desember 200X-1 TAHAP 6 - Melakukan penilaian atas kuantitas aset hasil inventarisasi fisik, per 1 Januari 200X - Membandingkan saldo aset per 1 Januari 200X dengan saldo berdasarkan daftar barang/inventaris dan mutasinya per 1 Januari 200X - Menganalisis perbedaan/selisih saldo kuantitas aset per 1 Januari 200X antara catatan pembukuan dengan hasil inventarisasi fisik. TAHAP 7 Mengumpulkan dokumen: - Surat-surat berharga - Perjanjian/kontrak utang - Daftar piutang - Rekapitulasi pendapatan dana perimbangan terutang - Laporan hasil pemeriksaan bawasda dan BPK - Dokumen lain yang relevan TAHAP 8 Mengidentifikasi aset dan kewajiban per 1 Januari 200X berdasarkan dokumentasi: - Investasi Jangka Pendek: deposito 3-12 bulan, surat berharga untuk diperjualbelikan, SBI, SUN, dan lain-lain 131

Modul Akuntansi Pemerintah Daerah - Piutang: bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman kepada BUMD, bagian lancar tuntutan TP/TGR, piutang dana perimbangan, piutang lainnya - Aset lainnya: aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran, TP/TGR, kemitraan dengan pihak ketiga, aset lain-lain - Kewajiban jangka pendek: bagian lancar utang jangka panjang, utang kepada pihak ketiga, utang bunga, utang PFK - Kewajiban jangka panjang: utang dalam negeri perbankan, utang jangka panjang lainnya. TAHAP 9 Menentukan nilai aset dan kewajiban TAHAP 10 - Melakukan penjurnalan untuk pertama kali dalam mekanisme penyusunan neraca awal untuk akun aset, kewajiban, dan ekuitas dana - Melakukan posting ke akun yang terkait - Menyusun neraca awal sesuai PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAP - Menyusun catatan atas laporan keuangan mengenai metode akuntansi, metode penilaian, dan penjelasan lainnya yang diperlukan. Dalam proses pencatatan, nilai aset, dan kewajiban akan menimbulkan saldo ekuitas dana sebagai berikut: Ekuitas Dana Lancar Ekuitas Dana Investasi Ekuitas Dana Cadangan. Seluruh proses penyusunan neraca awal PPKD akan mengacu pada: - PP No. 24 Tahun 2005 mengenai Standar Akuntansi Pemerintahan - Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah - Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Barang Daerah - Standar Penilaian Indonesia (SPI) - Pedoman Penyusunan Neraca Awal yang berlaku di Pemda - Kebijakan akuntansi yang berlaku di Pemda 132

BAB VI Penyusunan Neraca Awal B.4. Dokumen Sumber Dokumen sumber yang digunakan untuk mencatat dan melaporkan akun-akun di neraca awal adalah sebagai berikut: No. Nama Akun Dokumen Sumber 1 Kas Berita acara kas opname 2 Piutang - SKP/SKR yang belum dilunasi - Surat keputusan penghapusan piutang 3 Persediaan Berita acara inventarisasi fisik 4 Aset tetap - Kuitansi pembelian/kontrak pengadaan barang - Daftar NJOP - Berita acara hasil appraisal 5 Utang/kewajiban - Kontrak pengadaan yang belum dilunasi - Surat perjanjian pinjaman B.5. Standar Jurnal untuk Penyusunan Neraca Awal PPKD - Jurnal untuk neraca awal dilakukan cukup sekali, yaitu pada saat awal periode penggunaan sistem akuntansi keuangan daerah untuk pertama kalinya, dan PPKD belum pernah memiliki neraca sebelumnya. - Apabila PPKD sudah pernah memiliki neraca sebelumnya, maka PPKD tersebut tidak perlu lagi membuat jurnal neraca awal. Standar jurnal untuk menyusun neraca awal di PPKD adalah sebagai berikut: Mencatat jumlah uang yang ada di PPKD pada saat penyusunan neraca awal Mencatat jumlah piutang PPKD pada saat penyusunan neraca awal Mencatat jumlah persediaan yang ada di PPKD pada saat penyusunan neraca awal Mencatat jumlah aset tetap yang dikuasakan ke PPKD pada saat penyusunan neraca awal Mencatat jumlah utang PPKD pada saat penyusunan neraca awal Dr. Kas... xx Cr. SiLPA... xx Dr. Piutang... xx Cr. Ekuitas dana lancar cadangan piutang... xx Dr. Persediaan... xx Cr. Ekuitas dana lancar cadangan Persediaan... xx Dr. Aset tetap... xx Cr. Ekuitas dana investasi Diinvestasikan dalam aset tetap... xx Dr. Ekuitas dana investasi dana harus disediakan untuk pembayaran utang... xx Cr. Utang... xx 133

Modul Akuntansi Pemerintah Daerah Jurnal-jurnal tersebut, kemudian diposting ke buku besarnya masing-masing sesuai dengan nilai dan posisi debit/kredit di jurnalnya. Kemudian bisa langsung disusun neraca awalnya. Format neraca awal PPKD adalah sebagai berikut: Neraca Awal PPKD 1 Januari 200X No. Nama Akun Jumlah 1 Aset 2 Aset Lancar 3 Kas Xxx 4 Piutang Xxx 5 Persediaan Xxx 6 I. Jumlah Aset Lancar Xxx 7 Aset Tetap 8 Tanah Xxx 9 Bangunan Xxx 10 Kendaraan, dan seterusnya Xxx 11 II. Jumlah Aset Tetap Xxx 12 III. Jumlah Aset (I + II) Xxx 13 Kewajiban 14 Utang Xxx 15 IV. Jumlah Kewajiban Xxx 16 Ekuitas Dana 17 Ekuitas Dana Lancar Xxx 18 Ekuitas Dana Investasi Xxx 19 Ekuitas Dana Cadangan Xxx 22 V. Jumlah Ekuitas Dana Xxx 23 Jumlah Kewajiban + Ekuitas Dana (IV + V) Xxx 134