BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari Bank milik

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi dalam bidang perbankkan syariah. Pemberlakuan UU Perbankkan No.

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, telah membawa dampak positif terhadap kehidupan bangsa dan negara

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, hal ini dikarenakan adanya fungsi utama dari perbankan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kelembagaan perbankan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. nasional juga turut melema. Kondisi yang justru berkebalikan dengan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembiayaan murabahan..., Claudia, FH UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1 Nur S. Buchori, Koperasi Syariah Teori dan Praktik, Jakarta: Aufa Media, 2012, h. 4

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam. memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Indonesia merupakan salah satu sektor yang menunjang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan uang masyarakat (to receive deposits) dalam bentuk biro,

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah menjelaskan, praktik perbankan syari ah di masa sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Umum terdiri dari bank. milik pemerintah maupun swasta, dan masih terbagi menjadi bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ketat. Fenomena ini disebabkan oleh semakin banyaknya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya kini juga dirasakan oleh kaum non Islam. Disaat Bank-Bank

BAB I PENDAHULUAN. mendorong masyarakat mencari dana untuk mendirikan suatu usaha. 1. yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang aman untuk melakukan berbagai transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. memegang peran penting dan strategis dalam kaitannya penyediaan modal.

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Oleh karena itu bank dapat dikatakan sebagai baromer

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992, telah

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN 66. Aksara, 2001, h.1. 1 Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga :STAIN Salatiga Press, 2009, h.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi hanya melakukan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Islam baik bank maupun non bank. Salah satu lembaga keuangan Islam non bank

pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Dalam masa krisis ekonomi yang melanda Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mengalami tumbuh sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. note. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. berbagai sektor baik pengusaha besar maupun pengusaha kecil telah memainkan

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu negara secara keseluruhan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin penting sebagai salah satu urat nadi pembangunan. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, dalam

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis terdiri dari beragam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembiayaan yang menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada zaman

BAB I PENDAHULUAN. macam kalangan dalam menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain, bank

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha, yakni salah satunya adalah strategi pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. nasional memposisikan bank sebagai lembaga intermediasi dan penunjang

Dr. Mulyaningrum Bakrie School of Management Jakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar perekonomian nasional. Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh

Intermediary) sebagai prasarana pendukung yang amat vital untuk menunjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara di mana

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jangka panjang dan memaksimalkan kesejahteraan manusia (fala>h{). Fala>h{

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-undang Dasar Salah satu tujuan dilaksanakannya

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bangsa Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan. Hal ini dilakukan supaya pertumbuhan ekonomi yang hendak dicapai pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat dari proses menuju masyarakat adil dan makmur sebagai tujuan bangsa Indonesia dapat dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu Negara untuk menyediakan barang-barang ekonomi bagi penduduknya, dimana pertumbuhan ini disebabkan oleh kemajuan teknologi dan kelembagaan serta penyesuaian kebutuhan ideologi yang dibutuhkannya 1. Pertumbuhan ekonomi mengandung pengertian yaitu sebagai pertambahan dari pendapatan nasional atau regional yang terjadi di suatu Negara atau daerah dari satu tahun ketahun berikutnya yang memberikan indikasi tentang sejauh mana aktifitas perekonomian yang terjadi memberikan tambahan pada pendapatan masyarakat 2. Pertumbuhan ekonomi juga bisa diartikan sebagai perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran meningkat 3. Sektor perbankan yang merupakan salah satu sektor yang menunjang perekonomian Indonesia dirasakan telah memberi peranan yang cukup besar 1 Arsyad Lincolin, Pengantar Ekonomi Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pu staka Utama, 1999), cet. ke-3, h. 221. 2 Harry W. Richardson, Ekonomi Regional, (Yogyakarta: Penerbit BPFE-UGM, 1995), cet. ke-1, h. 21. 3 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), cet. ke-19, h. 9. 1

2 didalam menghimpun dana dari masyarakat yang nantinya akan disalurkan kembali dalam bentuk kredit atau pembiayaan yang berguna untuk menunjang pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan nasional. Bank menurut undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998 yang berbunyi bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak. 4 Adapun fungsi utama bank adalah a. Sebagai lembaga penghimpun dana dari masyarakat b. Sebagai lembaga penyalur dana kepada masyarakat c. Sebagai lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan pembayaran uang. 5 Agar masyarakat mau menyimpan dananya ke bank, pihak bank memberikan rangsangan yang berupa balas jasa kepada si penyimpan. Balas jasa dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah pelayanan atau balas jasa lainnya. Akan tetapi di bank syari ah tidak di kenal dengan istilah bunga dalam memberikan balas jasa melainkan di kenal dengan sistem bagi hasil ( mudharabah), pembiayaan berdasarkan pernyertaan modal ( musyarakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan ( murabahah), dan pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa (ijarah) 6. 4 Undang-undang Perbankan 1998, Undang-undang No. 1 Tahun 1998, (Jakarta: Sinar Grafika, 2005), cet. ke-5, h. 9. 5 Muchdarsyah Sinungan, Uang dan Bank, (Jakarta: Bina Aksara, 1 991), cet. ke-3, h. 111-112. 6 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. Raja Grafi ndo Persada, 2002), cet. ke-6, h. 25.

3 Sebagai bank yang mempunyai prinsip khusus, maka bank syari ah diharapkan dapat menjadi lembaga keuangan yang dapat menjembatani antara para pemilik modal atau pihak yang memiliki kelebihan dana dengan yang membutuhkan dana. Fungsi yan dijalankan oleh bank syari ah diharapkan dapat menutup kegagalan fungsi sebagai lembaga intermediasi yang gagal dilaksanakan oleh bank konvensional. 7 Fungsi dari didirikannya bank syari ah adalah meningkatkan kualitas hidup umat manusia dengan jalan membuka peluang usaha yang lebih besar, terutama kepada kelompok miskin serta mengarahkan mereka untuk menjalankan kegiatan usaha yang produktif. Sedangkan upaya yang dilakukan oleh bank Islam di dalam usaha pengentasan kemiskinan ini adalah Pembinaan nasabah yang lebih menonjol dengan sifat kebersamaan dan siklus usaha yang lengkap, seperti programprogram pembinaan pengusaha produsen, pembinaan pedagang perantara, program pengembangan modal kerja, serta dikembangkannya program pengembangan modal bersama. 8 Seiring dengan perkembangan perdagangan dunia maka perkembangan perbankan pun semakin pesat karena perkembangan dunia perbankan tidak terlepas dari perkembangan perdagangan. 9 Presiden Ripublik Indonesia Susilo Bambang Yudhyono pada tanggal 26 Januari 2005 mencanangkan aksi penangulangan kemiskinan melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah. 7 Nurul Huda dan Muhammad Heykal, lembaga Keuangan Islami Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Jakarta:Kenvana, 2010), ed. 1, cet. ke-1, h. 38. 8 Ibid. 9 Kasmir (2007), op.cit, h. 23.

4 Dengan pemberdayaan tersebut, kemiskinan dan pengganguran di Indonesia dapat berkurang selama kepemimpinannya. 10 Paradikma baru yang berkembang pada masa krisis ekonomi tahun 1997 dan 1998 adalah bottom up effect yaitu perlunya dibangun ekonomi kerakyatan di mana pertumbuhan ekonomi didorong dari bawah. Sudah pasti diperlukan alokasi sumber daya untuk membangkitkan golongan ekonomi lemah dan koperasi. 11 Usaha kecil merupakan salah satu kekuatan pendorong terdepan dalam pembangunan ekonomi. Usaha kecil cukup fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan pasang surut dan arah permintaan pasar. Mereka mampumenciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat dibandingkan sektor usaha lainnya, juga mereka cukup memberikan kontribusi paling besar dalam ekspor dan perdagangan. Potensi daerah yang sangat besar adalah agrobisnis dan usaha kecil. 12 Perkembangan bank syari ah dikaitkan dengan potensi daerah yang ada, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perbankan syari ah memiliki peluang yang sangat besar dalam rangka menumbuhkan perekonomian daerah. Pertanyaannya adalah bagaimana perbankan syari ah memberi kontribusi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk mendukung pertumbuhan usaha kecil, lembaga keuangan seperti perbankan memegang peran yang sangat penting dalam 10 Soetanto Hadinoto, Kunci Sukses Bisnis Kredit Mikro, (Jakarta: PT. Gramedia, 2005), cet. ke-1, h. 173. 11 Karnaen A. Perwaatmadja, Hendri Tanjung, Bank Syariah Teori, Praktik dan Peranannya, (Jakarta: Celestial Publishing, 2006), cet. ke-2, h. 215. 12 Ibid, h. 222.

5 menjembatani kebutuhan modal kerja. Fenomena yang terjadi dimana usaha kecil banyak yang terpaksa gulung tikar karena kekurangan modal untuk usaha. Bank konvensional dengan perangkat bunganya tidak mampu mendukung pertumbuhan usaha kecil karena besarnya pengembalian yang harus dibayar tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan oleh pengusaha. Bank syari ah dengan sistem bagi hasilnya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan modal usaha bagi para pengusaha kecil. Melihat fungsi dan upaya didirikan bank syari ah di atas bahwa Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai penulis melihat belum melaksanakan hal tersebut dengan maksimal dalam memberikan kontribusinya kepada masyarakat khususnya masyarakat Dumai padahal masyarakat Dumai banyak sekali yang ingin mengembangkan usaha mereka. Terbukti dari wawancara penulis dengan salah seorang nasabah Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai yakni dengan bapak Rahman pada tanggal 18 Juli 2012, bahwa Bank Syari ah mandiri Cabang Dumai belum maksimal menyentuh perekonomian masyarakat yang usahanya kecil, padahal banyak sekali masyarakat yang ingin mengembangkan usahanya. 13 (bapak Rahman adalah nasabah yang melakukan pinjaman modal usahanya dengan pinjaman sebesar Rp. 20.000.000,00-.). Dan pada tanggal 24 Juli 2012 wawancara selanjutnya penulis dengan bapak Paimin. mengatakan, Pembiayaan modal usaha dan modal kerja di bank syari ah baru sedikit menyentuh perekonomian masyarakat yang usahanya 2012. 13 Rahman, Nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Dumai, wawancara, Dumai,18 Juli

6 kecil. 14 (bapak Paimin sendiri adalah nasabah yang melakukan pembiayaan modal usaha dengan besar pinjaman Rp. 45.000.000,00-). Begitu juga dengan wawancara penulis dengan calon nasabah mereka pernah coba meminjam dana ke Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai sebesar Rp.35.000.000,00- tetapi tidak terpenuhi 15. Dan banyak masyarakat berangapan bahwa bank syari ah itu sama sistemnya dengan bank konvensional. Seperti yang kita ketahui bahwa bank syari ah fungsinya bukan hanya untuk menyimpan dan menyalurkan dana saja, tetapi memberikan keringan modal bagi masyarakat yang berpendapatan rendah atau masyarakat kurang mampu untuk mengembangkan usahanya dan yang paling pentingnya melindungi masyarakat dari jeratan riba, di sinilah letaknya peran yang sangat berarti dari perbankan syari ah untuk memberikan kontribusinya kepada masyarakat yang berpendapatan rendah. Dari paparan di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang apa kontribusi dari perbankan syari ah di kota Dumai khususnya Bank Syari ah Mandiri dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat kemudian mengangkatnya menjadi sebuah penelitian yang berjudul: Kontribusi Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat. 14 Paimin, Nasabah Bank Syari;ah Mandiri Cabang Dumai, wawancara, Dumai, 20 Juli 2012. 15 Sukirman, Calon Nasabah Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai, wawancara, Dumai 26 Juli 2012.

7 B. Batasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan, maka penulis membatasi permasalahan penelitian pada Kontribusi Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai Terhadap Usaha Kecil dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Priode Tahun 2012. C. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Apa bentuk kontribusi Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai terhadap usaha kecil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat? 2. Apa saja faktor-faktor pendukung dan penghambat Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai dalam memberikan kontribusi pada usaha kecil? 3. Bagaimana kontribusi yang diberikan Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai untuk usaha kecil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat menurut perspektif ekonomi Islam? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bentuk kontribusi Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai terhadap usaha kecil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. b. Untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai dalam memberikan kontribusi pada usaha kecil.

8 c. Untuk mengetahui kontribusi yang diberikan Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai untuk usaha kecil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat menurut perspektif ekonomi Islam. 2. Kegunaan Penelitian a. Untuk menambah wawasan penulis tentang kontribusi di Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. b. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan. c. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Syari ah dan Ilmu Hukum di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan mengambil lokasi di Bank Syari ah Mandiri Kantor Cabang Dumai yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman No. 162 Dumai. Penulis memilih lokasi tersebut karena penulis melihat di Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai kurang memberikan kontribusinya dalam meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat yang ekonominya sangat lemah atau masyarakat yang ingin mengembangkan usaha kecilnya. 2. Subjek dan Objek Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pegawai dan nasabah pembiayaan mikro di Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah Kontribusi Bank

9 Syari ah Mandiri Cabang Dumai dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat dan bagaimana tinjauan ekonomi islam terhadap kontribusi yang diberikan tersebut. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah 5 karyawan Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai yang bertugas dibagian pembiayaan mikro dan nasabah pembiayaan Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2012 berjumlah 175 orang. 16 Penulis mengambil yang melakukan pembiayaan untuk modal usaha sebanyak 149 orang dari 175 orang dengan sampel 20% dari 149 yaitu 30 orang dari jumlah populasi yang ada dengan mengunakan sistem teknik purposive sampling 17, dimana penulis memilih sampel berdasarkan penelitian terhadap beberapa karakteristik angota sampel yang disesuaikan dengan maksud peneliti dengan berdasarkan pada jumlah populasi. Penulis mengambil nasabah yang melakukan pembiayaan 100 juta kebawah. 4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini yaitu : a. Data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari sumbernya 18. Dalam penelitian ini yang termasuk data primer adalah melalui observasi, wawancara, dan angket kepada karyawan dan nasabah Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai.. 16 Selamet Hariyadi, Marketing PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Dumai, wawancara, Dumai, 9 Januari 2013. 17 Mudrajad Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: Erlangga, 2003), cet. ke-1, h. 119. 18 Fike Mai Mandasari, Sistem Pengendalian Pembiayaan Murabahah Pada BPRS Bhakti Jaya Malang, Universitas Islam Negeri Malang, ( Malang, 2008), h. 76.

10 b. Data sekunder, yaitu data yang berupa data-data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh oleh peneliti dengan cara membaca, melihat dan mendengarkan 19. Data sekunder terdiri dari hasil laporan atau profil Bank Syariah Mandiri Cabang Dumai, serta buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 5. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Observasi (pengamatan), yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan secara langsungbaik terhadap subjek maupun objek penelitian. b. Interview (wawancara), yaitu proses memperoleh data yang diperlukan dengan tanya jawab sambil bertatap muka antara penulis dengan pegawai Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai. c. Angket, yaitu merupakan serangkaian daftar pertanyaan yang disusun secara sistematika kemudian diisi oleh responden guna mendapatkan datadata tentang permasalahan yang diteliti. Kemudian dikembalikan kepada petugas atau peneliti. d. Studi kepustakaan, yaitu penulis mengambil buku-buku refrensi yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. 6. Metode Analisis Data Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode deskriptif analitik yaitu dengan mengambarkan permasalahan yang akan diteliti secara tepat sesuai dengan data yang diperoleh, kemudian dianalisa secara kualitatif. 19 Ibid. h. 77.

11 7. Metode Penulisan Setelah data terkumpul maka penulis mengolah data tersebut dengan mengunakan metode sebagai berikut: a. Metode Induktif yaitu pengumpulan data-data yang ada hubungnnya dengan masalah yang diteliti, kemudian data tersebut dianalisa dan diambil kesimpulannya secara umum. b. Metode deduktif yaitu dengan mengumpulkan data-data yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, kemudian dianalisa dan diambil kesimpulannya secara khusus. c. Metode deskriptif bertujuan untuk memperoleh secara jelas tentang suatu situasi atau keadaan tertentu. Kemudian dianalisa sesuai dengan masalah tersebut. F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami penulisan maka peneliti membagi pembahasan ini menjadi beberapa bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan BAB II GAMBARAN UMUM BANK SYARI AH MANDIRI CABANG DUMAI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai, visi dan misi Bank Syari ah Mandiri

12 Cabang Dumai, struktur organisasi Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai, produk-produk dan jasa Bank Syari ah Mandri Cabang Dumai BAB III TINJAUAN TEORITIS TENTANG KONTRIBUSI BANK SYARI AH PADA USAHA KECIL Dalam bab ini menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan teori yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti yang meliputi: pengertian perbankan syariah, pengertian kontribusi, pengertian usaha kecil, Kontribusi perbankan syariah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat melalui kegiatan Pembiayaan. BAB IV HASIL PENELITIAN KONTRIBUSI BANK SYARI AH MANDIRI CABANG DUMAI DALAM MRNINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT Bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai bentuk konstribusi Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai terhadap usaha kecil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam memberikan kontribusi pada usaha kecil dan kontribusi yang diberikan oleh Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai untuk usaha kecil dalam meningkatkan perekonomian masyarakat menurut perspektif ekonomi Islam. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup, penulis membahas kesimpulan mengenai hasil penelitian dan saran-saran yang mungkin berguna bagi Bank Syari ah Mandiri Cabang Dumai.