I. PENDAHULUAN. adaptasi yang juga berbeda pada setiap individu baik secara biologis, psikologis dan sosial (Ntoumanis, Edmunds & Duda, 2009).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia (KKI, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Stres adalah realita kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari. Stres

BAB I PENDAHULUAN. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa program studi lain di sektor non-medis (Navas, 2012), dimana

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stres menjadi fenomena psikologis yang dihadapi oleh mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tanggung jawab dan peranan di universitas. Stres yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Persaingan ketat dibidang kualitas semua instansi berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh gelar sarjana (Sugiyono, 2013). Skripsi adalah muara dari semua

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi di bidang kedokteran atau

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk menjaga homeostatis dan kehidupan itu sendiri. Kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tuntutan kehidupan (Sunaryo, 2013). Menurut Nasir & Muhith (2011) stres

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. yang dididik secara formal dan diberikan wewenang untuk menerapkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah dan ketegangan emosional, periode isolasi sosial, periode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

I. PENDAHULUAN. hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain. Indonesia menurut survey Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan reaksi terhadap stres yang. dialami sehari-hari (Ebert et al., 2000). Prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak terlepas dari stres, masalahnya adalah

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

PERATURAN AKADEMIK PENDIDIKAN PROFESI DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. emosional dan fisik yang bersifat mengganggu, merugikan dan terjadi pada

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

yang disampaikan perawat dapat diterima dengan baik oleh pasien (Alex, 2010). Sasongko (2010), dalam penelitiannya yang berjudul perbedaan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan

BAB I PENDAHULAN. Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994).

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. serius di negara berkembang. Menurut laporan World Health Organization

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan keperawatan merupakan bagian dari pendidikan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. lain. Keadaan tersebut sangat berpotensi menimbulkan masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. pada individu seperti dampak fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir hingga meninggal secara mandiri. Contoh konkretnya. sendiri melainkan harus ditunjang dan dibantu oleh sang ibu

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009).

I. PENDAHULUAN. (Nugroho, 2008). Lanjut usia bukanlah suatu penyakit. Lanjut usia adalah

LAPORAN. RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dapat dikatakan stres ketika seseorang tersebut mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. dalam menangani pasien dengan berbagai macam tingkat. kegawatdaruratan (Keputusan Menteri Kesehatan RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia (retensi urea dan

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan oleh pemerintah atau masyarakat yang berfungsi untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan penyakit pada lansia. Salah satu gangguan psikologis

I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. Ansietas atau kecemasan adalah keadaan mood yang berorientasi dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan secara proses maupun fungsi pada sistem reproduksi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran dengan sistem integrasi berbagai multidisiplin ilmu dalam sebuah

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Skizofrenia merupakan sindroma klinis yang berubah-ubah dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. darah dalam tubuh dengan mengekskresikan solute dan air secara. saja tetapi juga di negara berkembang. Di Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan kinerja tim multidisiplin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan kedokteran terdiri dua tahap, yaitu pendidikan tahap sarjana

BAB I PENDAHULUAN. masalah kejiwaan yang mencapai 20 juta orang/tahun. 1. somatik. Somatic Symptom and related disorder merupakan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diolah sebagai bahan pembuat laporan pelayanan rumah sakit. Rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. jerawat atau akne (Yuindartanto, 2009). Akne vulgaris merupakan suatu

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN ADAPTASI PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. periodontal seperti gingiva, ligament periodontal dan tulang alveolar. 1 Penyakit

I. PENDAHULUAN. World Health Organization Quality of Life (WHOQOL) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidupnya, tetapi perlu

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan warga lansia terbesar di seluruh dunia pada tahun yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat berfungsi secara normal. Pada kondisi istirahat dan tidur, tubuh melakukan

LAPORAN e- SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT RS JIWA PROF. Dr. SOEROJO MAGELANG INTISARI

I. PENDAHULUAN. Diperkirakan sekitar 7,6 juta (atau 13% dari penyebab kematian) orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. morbiditas dan disabilitas neonatus, bayi dan anak. (Kliegman, 1999). BBLR memiliki peluang meninggal 35 kali lebih tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN. lain. Manusia akan menjalani proses kehidupan yang memiliki 5 yakni

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2006 NOMOR 3 SERI D

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kinerja setelah lepas dari institusi pendidikan (Barr, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung terhadap sistem pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebahagiaan terbesar orang tua adalah adanya kehadiran anak. Anak yang tumbuh sehat merupakan harapan

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENERBITAN REKOMENDASI PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI DOKTER

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan motorik, verbal, dan ketrampilan sosial secara. terhadap kebersihan dan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan yang serius dan berdampak pada disfungsi motorik dan

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar manusia. Pada profesi keperawatan, komunikasi menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan dan elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari 2017 terhadap 82

FIRMAN FARADISI J

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Stres disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan respon yang berbeda terhadap stres sehingga menghasilkan adaptasi yang juga berbeda pada setiap individu baik secara biologis, psikologis dan sosial (Ntoumanis, Edmunds & Duda, 2009). Penelitian pada Fakultas Kedokteran di beberapa perguruan tinggi menunjukkan beberapa aspek dari sistem pembelajaran di Fakultas Kedokteran memiliki konsekuensi merugikan dalam prestasi akademik, kompetensi, profesionalitas dan kesehatan. Fakultas Kedokteran bertanggung jawab untuk memastikan lulusan-lulusannya memiliki pengetahuan luas, ketrampilan dan sikap profesional. Untuk dapat mencapai sasaran ini, Fakultas Kedokteran umumnya menggunakan kurikulum perkuliahan yang bersifat mendidik, praktek, mentoring dan pengalaman langsung untuk menambah hasil belajar individu (Labuz-Roszak et al, 2007).

2 Stres yang dilaporkan pada mahasiswa kedokteran berkisar dari 25 % hingga 75 %. Penelitian mengenai prevalensi stres pada mahasiswa kedokteran telah dilakukan pada beberapa universitas. Di Amerika Serikat, sebuah survei yang dilakukan pada 9 Fakultas Kedokteran mendapatkan bahwa 47 % dari mahasiswa yang berpartisipasi memiliki sedikitnya 1 masalah besar yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyalahgunaan zat dan 26 % dari grup ini mengalami stres. Di Amerika Utara, penelitian yang dilakukan terhadap 100 mahasiswa menunjukkan bahwa prevalensi stres pada mahasiswa adalah 38 % (Alosaimi et al, 2012). Penelitian sejenis pada salah satu Fakultas Kedokteran di Inggris yang melibatkan 165 partisipan menunjukkan prevalensi stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran adalah 31,2 % (Firth, 2004) sementara itu, penelitian yang dilakukan di Asia menunjukkan hasil sebagai berikut: di Pakistan dengan 161 partisipan, prevalensi stres mahasiswa Fakultas Kedokteran adalah 30,84 % (Shah et al,2010), di Thailand dengan 686 partisipan prevalensi stres mahasiswa Fakultas Kedokteran adalah 61,4 % (Saipanish 2008), di Malaysia, dengan 396 partisipan prevalensi stres mahasiswa Fakultas Kedokteran adalah 46,3 % (Al-Dubai et al, 2011), di Saudi Arabia dengan 494 partisipan prevalensi stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran adalah 57 % dimana 21,5 % diantaranya merupakan stres ringan, 15,8 % stres sedang, dan 19,6 % stres berat (Abdulghani et al, 2011).

3 Di Indonesia sendiri pada sebuah kepustakaan dituliskan stres ringan dialami oleh mahasiswa kedokteran sebanyak 82 (61,7 %) responden dari 133 responden, dan stres sedang dialami oleh 51 (38,3 %) responden (Anggraeni, 2010). Berdasarkan penelitian Mahasiswa preklinik dan dokter muda di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret didapatkan hasil bahwa tingkat depresi pada dokter muda lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa preklinik. Hal ini disebabkan stresor pada seorang dokter muda relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa preklinik. Stresor tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tuntutan untuk lebih aktif dalam proses belajar mengajar, jadwal pendidikan yang padat, dan bahan yang dipelajari sangat luas dan aplikatif (Widosari, 2010). Dokter muda dalam menjalani studi kepaniteraan klinik akan mempelajari semua bagian kedokteran. Bagian tersebut dibagi menjadi dua berdasarkan lamanya waktu, yaitu bagian minor dan bagian mayor. Kepaniteraan klinik di bagian minor yang terdiri dari bagian anestesi, saraf, mata, gigi, forensik, ilmu kesehatan masyarakat, radiologi, ilmu kedokteran jiwa dan kulit kelamin berjalan selama 4 minggu. Bagian bedah, bagian ilmu kesehatan anak, bagian ilmu penyakit dalam, dan bagian ilmu kebidanan merupakan kepaniteraan klinik di bagian mayor yang harus dilalui oleh dokter muda selama 10 minggu. Di bagian mayor, seorang dokter muda antara lain harus mengikuti perkembangan pasien, membantu konsulen untuk melakukan tindakan operasi, jaga malam dengan jumlah pasien yang banyak, materi

4 pembelajaran kasus yang sulit dan tugas lainnya. (Panduan program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung, 2010). Pada Kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak, selain mempelajari penyakit ilmu kesehatan anak, ada 4 hal dasar yang harus didalami yaitu imunisasi, tumbuh-kembang, kegawatdaruratan, dan nutrisi. Semua yang dipelajari pada bagian ilmu kesehatan anak berbeda dengan ilmu yang kedokteran pada orang dewasa, selain perbedaan secara fisik dengan orang dewasa pada ilmu kesehatan anak didapatkan adanya proses tumbuh dan berkembang selanjutnya sistem kerja fisiologis dan patologis yang berbeda serta adanya aspek psikologis dimana orang tua atau care giver ikut berperan kuat (Departemen Ilmu Kesehatan Ilmu kesehatan anak FK UI). Tugas-tugas yang dilakukan pada kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak seperti melakukan terapi cairan pada anak, cara perawatan bayi baru lahir, laporan jaga malam, presentasi kasus, presentasi jurnal, laporan status poli, dan status pasien pribadi dan juga sulitnya menganamnesis serta menginterpretasikan apa yang dirasakan anak merupakan tantangan tersendiri pada kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak karena pasien yang dihadapi memiliki aspek fisiologis dan beban yang berbeda dengan bagian-bagian yang lainnya. Tantangan lain yang harus dihadapi dan memungkinkan untuk menjadi stressor utama adalah interaksi sosial dengan teman sesama dokter muda yang saat bersamaan sedang mengikuti kepaniteraan klinik di bagian yang sama,

5 selanjutnya kemampuan beradaptasi terhadap konsulen serta tenaga kesehatan lain yang ada di bagian ilmu kesehatan anak. Seperti yang telah diungkapkan diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tingkat stres pada mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi dokter khususnya pada kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung. 1.2 Perumusan masalah Sesuai dengan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, bahwa program studi pendidikan dokter sangat menuntut dan memiliki lingkungan yang sangat syarat dengan stres. Terlebih lagi saat menjalani program pendidikan profesi dokter di rumah sakit pendidikan, para mahasiswa akan menghadapi berbagai hal yang dapat menimbulkan stres. Pada kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak, yang merupakan bagian mayor dengan rentang waktu 10 minggu banyak aspek yang harus lebih diperhatikan secara detail oleh mahasiswa program profesi kedokteran. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimana hubungan beban kerja kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak dengan tingkat stres pada mahasiswa program pendidikan profesi dokter di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung?

6 1.3 Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Tujuan umum Mengetahui hubungan beban kerja pada kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak dengan stres pada mahasiswa program pendidikan profesi dokter di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung 2. Tujuan khusus a. Mengetahui hubungan beban kerja kualitatif pada kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak dengan stres pada mahasiswa program pendidikan profesi dokter di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung b. Mengetahui hubungan beban kerja kuantitatif pada kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak dengan stres pada mahasiswa program pendidikan profesi dokter di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung c. Mengetahui variabel yang paling berhubungan dengan stres pada mahasiswa program profesi kedokteran kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung.

7 1.4 Manfaat penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti, untuk mengetahui tentang hubungan beban kerja pada mahasiswa program profesi kedokteran dengan tingkat stres di RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung 2. Bagi institusi pendidikan, untuk menambah pengetahuan dan menambah bahan kepustakaan dalam lingkungan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung 3. Bagi masyarakat, untuk menambah pengetahuan khususnya mahasiswa program profesi yang sedang menjalani kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak dan pihak terkait untuk mengetahui tingkat stres dan memungkinkan untuk melakukan coping 4. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang penting bagi ilmu pengetahuan mengenai kejadian stres pada mahasiswa program profesi kedokteran pada kepaniteraan klinik di bagian ilmu kesehatan anak.