BAB I PENDAHULUAN. melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perantara media.dalam setiap kehidupan hampir setiap hari bahkan setiap jam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hubungan masyarakat (Humas) merupakan penunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

Tinjauan Mengenai Pola Komunikasi Public Relations PT. Pos Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman sekarang Public Relations menjadi sangat penting bagi

PROGRAM HUMAS PT JASA MARGA (PERSERO) TBK MELALUI PELATIHAN PELAYANAN BAGI KARYAWAN

PROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Tidak diragukan lagi bahwa pendidikan sangat dibutuhkan setiap manusia.

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DIVISI CORPCOM BINUS BUSINESS SCHOOL DALAM MEMBANGUN BRAND AWARENESS

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

dalam menghadapi permasalahan-permasalahan tersebu. Kinerja public relations atau

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dan tuntutan dunia kerja yang semakin tinggi. Manusia sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan komunikasi saat ini, banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. terbatasnya waktu dan daya tempuh, banyak orang sepulang kerja pergi ke fitness

BAB I PENDAHULUAN. hingga sang manusia menutup mata untuk yang terakhir kalinya. Kebutuhan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kepemimpinan dan motivasi merupakkan sebagian dari masalah

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI BAGI PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk menjalin komunikasi dengan para stakeholders ataupun. lembaga / perusahaan kepada publik.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

PERILAKU KOMUNIKASI KOMUNITAS LESBI DI MAKASSAR

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berhubungan satu dengan yang lainnya. dapat menyampaikan pesan yang dimengerti oleh komunikan.

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Oleh karena itu komunikasi merupakan hal yang mutlak diperlukan

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. modern ini tidak hanya pada performence sekolah itu saja, tetapi juga di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah sakit suatu lembaga bergerak dibidang kesehatan terus

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdiri sendiri, melainkan sangat berhubungan dengan pihak dari luar

ELEMEN DALAM HUMAN RELATION

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting didalam lingkungan

KOMUNIKASI EKSTERNAL HARIAN JOGLOSEMAR DENGAN BIRO IKLAN NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Strata I

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sosialisasi adalah proses seseorang memperoleh pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. Realtindo GROUP untuk membangkitkan kembali citra perumahan Grand

OLEH PROF. DR. JAMALUDDIN, M.ED KOORDINATOR WILAYAH XIII ACEH

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu publik eksternal public relations adalah media. Media memiliki

Pustakawan sebagai komunikator dalam layanan referensi perpustakaan. Syukrinur

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah ibu kota negara

sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yakni : d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient)

BAB I PENDAHULUAN. maka akan mempengaruhi terhadap produk atau service, yaitu dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. di semua level. Istilah publik internal atau publik karyawan mengacu pada baik itu

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. organisasi kompleks jelasnya media adalah pemain utama dalam komunikasi.

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam upaya menciptakan opini publik yang menguntungkan lembaga atau

TEORI KOMUNIKASI. Pengguanaan Teori dan Model Dasar Komunikasi Massa. SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam komunikasi efektif komunikator memegang peranan penting untuk melakukan proses pengubahan atau pembentukan sikap komunikan secara langsung. Untuk melaksanakan komunikasi efektif ada dua faktor penting yang harus dimiliki oleh seorang komunikator, yakni sumber kredibilitas (source of credibility) dan sumber daya tarik (source of attractiveness). Kredibilitas bergantung kepada keahlian dan keterpercayaan serta daya tarik komunikator. Kredibilitas yang tinggi dapat meningkatkan perubahan sikap yang positif atau menyenangkan sedangkan kredibilitas rendah akan mengurangi daya perubahan yang menyenangkan. Kepercayaan kepada komunikator mencerminkan pesanpesan yang diterima oleh komunikan benar dan sesuai dengan kenyaataan yang dialami oleh komunikan atau khalayak yang bersangkutan. Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik. Hal ini terjadi jika komunikan merasa puas dengan hubungan yang dibangun komunikator karena sejalan dengan pemikiran, kesamaan dan kedekatan dengan komunikan sehingga komunikan dipengaruhi oleh pesan komunikator. Komunikator akan berhasil dalam komunikasinya jika ia menyesuaikan komunikasinya dan memahami kepentingan, 1

2 kebutuhan, kecakapan, pengalaman, kesulitan serta kemampuan berpikir dari komunikan atau khalayaknya. 1 Keberhasilan komunikasi seorang komunikator tidak lepas pula dari respon terhadap pesan-pesan yang disampaikan kepada komunikan atau khalayak penerima pesan dalam proses komunikasi yang dilakukannya. Dengan kata lain bagaimana sikap yang muncul dari komunikan sebagai akibat pesan yang disampaikan oleh komunikator. Sikap menurut Zanna dan Rempel dalam Sarlita adalah: A favorable or un favorable evaluative reaction toward something or someone, exhibited in ones belief, feelings, or intended behaviour (Reaksi evaluatif yang disukai atau tidak disukai terhadap sesuatu atau seseorang, menunjukkan kepercayaan, perasaan atau kecenderungan perilaku seseorang). 2 Kesediaan seseorang untuk melakukan pesan yang disampaikan oleh seorang komunikator bergantung kepada efektif atau tidaknya komunikasi yang dibangun oleh komunikator. Tanda-tanda komunikasi yang efektif menurut Steward L Tubbs dan Sylvia Moss menimbulkan pengertian, adanya pengaruh, meningkatkan hubungan baik, rasa senang dan kecenderungan bertindak. 3 Kelima hal tersebut di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Pengertian: artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli sesuai dengan yang dimaksud oleh komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat ini disebut sebagai kegagalan komunikasi primer (Primary breakdown in 1 Onong, Uchyana, Effendy. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. 2003. Hal. 43-45 2 Sarlito, Sarwono,W, Meinarno, Eko, A. Psikologi Sosial. Jakarta. Penerbit Salemba Humanika. 2009. Hal.82 3 Jalaluddin, Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Hal. 13-15

3 Dcommunication). Untuk memahami ini perlu dipahami psikologi pesa dan psikologi komunikator. Kesenangan: komunikasi yang dilakukan mengupayakan agar orang lain merasa apa yang lazim disebut komunikasi fatis (Fatic communication) yaitu komunikasi yang dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi seperti ini yang menjadikan hubungan seseorang dengan orang lain menjadi lebih hangat, akrab dan menyenangkan. Mempengaruhi sikap: komunikasi paling sering digunakan untuk mempengaruhi sikap orang lain. Komunikasi seperti ini bersifat persuasif dimana diperlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada diri komunikator, dan pesan yang menimbulkan efek pada komunikan. Persuasi dinyatakan sebagai suatu proses mempengaruhi pendapat, sikap dan tidakan orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga penerima pesan bertindak seperti atas kehendaknya sendiri. Hubungan sosial yang baik: komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubngan sosial yang baik. Sebagai mahluk sosial manusia memerlukan orang lain dalam kehidupannya untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan. Untuk itu, ada dorongan atau motif untuk mengadakan hubungan dengan orang lain. Dengan demikian individu akan mencari individu lain untuk mengadakan hubungan atau berinteraksi. Dengan adanya interaksi ini individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau individu dengan kelompok bahkan kelompok dengan kelompok serta kemungkinan individu dapat menyesuaikan diri dengan yang lain, atau sebaliknya. Penyesuaian dalam hal ini memmiliki arti luas

4 yaitu bahwa individu dapat meleburkan diri dengan keadaan sekitarnya, atau sebaliknya individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan dalam dirinya, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh individu yang bersangkutan. 4 Kebutuhan sosial ini hanya dapat dipenuhi oleh komunikasi interpersonal yang efektif. Kegagalan komunikasi interpersonal dalam menumbuhkan hubungan sosial yang baik dapat menimbulkan kegagalan pengertian yang disebut kegagalan komunikasi primer (primary breakdown). Sedangkan gangguan manusiawi yang timbul akibat salah pengertian adalah kegagalan komunikasi sekunder (secondary breakdown). Tindakan: tindakan dari seseorang yang dikehendaki lahir sebagai akibat dari suatu persuasi. Kmunikasi yang dilakukan untuk menimbulkan pengertian pada seseorang tidaklah mudah, namun lebih sulit lagi untuk mempengaruhi sikap apalagi untuk mendorong seseorang melakukan suatu tindakan. Efektivitas suatu komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan oleh komunikan. Karenanya tindakan nyata merupakan indikator efektivitas yang paling penting. Berkaitan dengan hal-hal tersebut di atas, komunikasi yang efektif dari seorang komunikator dalam melakukan pendekatan kepada khalayak untuk menjalin hubungan timbal balik yang serasi antara khalayak dan organisasi yang diwakilinya memegang peranan penting. Demikian pula dalam suatu organisasi baik itu organisasi pemerintah maupun swasta. Tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah untuk mengubah sikap, mengubah opini/pendapat/pandangan, mengubah perilaku dan mengubah masyarakat. 4 Bimo, Walgito. Psikologi Sosial, Suatu Pengantar, Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit ANDI. 2003. Hal. 65

5 Dalam organisasi pemerintah komunikasi dilakukan untuk menginformasikan, mensosialisasikan kepada seluruh stakeholdersnya (Pemerintah Daerah, lembaga-lembaga swasta dan masyarakat sasaran) setiap kebijakan dan peraturan yang telah dibuat. Komunikasi ini dilakukan oleh agenagen perubahan atau fasilitator yang mewakili pemerintah. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai diperlukan suatu kemampuan para fasilitator untuk menyampaikan pesan sehingga pesan menjadi efektif, menimbulkan kesepahaman dan persepsi yang sama antara organisasi dengan stakeholdersnya. Efektif disini dimaksudkan pesan yang ingin disampaikan dapat tepat sasaran serta diterima oleh khalayak yang dituju. Untuk itu dibutuhkan peran dan fungsi humas dalam mendukung kelancaran komunikasi dari fungsi manajemen tersebut. Humas merupakan suatu bidang atau devisi yang berfungsi sebagai jembatan, pemberi informasi serta penengah antara pimpinan dengan karyawan di dalam organisasi dan masyarakat luas di luar organisasi (stakeholders). Namun dalam hal ini humas dilihat sebagai metode komunikasi (Method of Communication) dalam suatu institusi untuk menyampaikan pesan-pesan program, bimbingan serta penyuluhan dalam rangka pencerahan dan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Humas atau Public Relations dalam suatu organisasi ikut berupaya untuk menyelenggarakan komunikasi dua arah dalam penyampaian pesan/informasi dan publikasi mengenai kegiatan organisasi/lembaga yang diwakilinya untuk disampaikan kepada sasaran/publiknya. Humas adalah fungsi yang melekat dan

6 tidak terlepas dari manajemen suatu organisasi. Tujuannya adalah membentuk good will (itikad baik), tolerance (toleransi), mutual understanding (saling pengertian), mutual appriciation (saling menghargai). Humas atau Public Relations dalam organisasi pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Humas pemerintah dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintah, memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, peraturan perundang-undangan, program dan kegiatannya serta segala sesuatu yang berpengaruh pada kehidupan dan tingkat kesejahteraan masyarakat. 5 Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di perdesaan, pemerintah Indonesia menetapkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). PNPM Mandiri Perdesaan merupakan salah satu program strategis yang ditempuh pemerintah sebagai upaya pengentasan kemiskinan di wilayah perdesaan. Dalam PNPM Mandiri Perdesaan kegiatan simpan pinjam merupakan salah satu kegiatan yang diarahkan untuk mendukung usaha ekonomi produktif. Dalam pelaksanaannya kegiatan simpan pinjam di berbagai lokasi bantuan PNPM sering mengalami pasang surut perkembangan karena adanya hambatan-hambatan pengembalian pinjaman, hambatan pertambahan anggota kelompok baru karena terbatasnya pemahaman tentang program yang dilaksanakian, serta keterbatasan kemampuan berwirausaha. Di satu sisi terlihat masalah-masalah tersebut di atas, di sisi lain dijumpai pula keberhasilan yang menunjukkan meningkatnya jumlah anggota dan kelompok simpan pinjam serta 5 Elvinaro, Ardianto. Public Relations, Pendekatan Praktis untuk menjadi komunikator,orator,presenter dan Juru Kampanye handal. Bandung. Widya Pajajaran. 2009. Hal.4

7 kelompok usaha, maupun menurunnya tingkat kemacetan atau tunggakan pinjaman modal akibat pengembalian pengembalian yang tepat waktu. Untuk menyampaikan pesan-pesan program secara efektif kepada khalayak sasaran di perdesaan, diperlukan tenaga pendamping yang dinamakan fasilitator. Tenaga fasilitator ini merupakan tenaga-tenaga sarjana dengan latar belakang pendidikan dari berbagai disiplin ilmu. Tenaga fasilitator ini ditempatkan di tingkat kjabupaten dan kecamatan. Di setiap kecamatan ditempatkan satu tenaga fasilitator yang bertanggung jawab membina desa-desa atau kelompok-kelompok sasaran yang berada dalam wilayah kecamatan yang bersangkutan. Peran fasilitator sebagai wakil pemerintah untuk mencapai tujuan program adalah sebagai nara sumber/komunikator yang dituntut untuk mampu menyampaikan dan siap dengan berbagai informasi, menjawab pertanyaan, memberi ulasan, gambaran serta saran yang konkrit agar dipahami oleh khalayak. Sebagai mediator, fasilitator menjadi perantara atau penghubung sehingga masyarakat dapat mencapai kemudahan-kemudahan mengakses sumber daya yang tersedia untuk mendukung pengembangan dirinya bahkan sebagai penengah dalam situasi krisis atau terjadi silang pendapat diantara khalayaknya. Sebagai motivator, fasilitator dapat menggerakan khalayaknya untuk mendukung pelaksanaan berbagai kegiatan program. Tercapainya tujuan program tidak terlepas dari kemampuan fasilitator, khususnya fasilitator kecamatan menjalankan tugas dan perannya dalam merubah sikap khalayaknya untuk bersikap positif dalam pelaksanaan berbagai kegiatan

8 program. Hubungan timbal balik yang harmonis antara institusi yang diwakilinya dengan khalayak sasaran program perlu dibangun. Untuk itu fasilitator dituntut berperan sebagai praktisi Hubungan Masyarakat yang menjalankan peran sebagai fasilitator komunikasi (Communication Facilitator) yang bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengarkan apa yang diharapkan publiknya. Perubahan sikap khalayak program sangat dipengaruhi oleh kredibilitas fasilitator. Dari berbagai teori diketahui bahwa kredibilitas berpengaruh terhadap sikap khalayak sehingga memiliki kecenderungan untuk merubah sikap yang diwujudkan dalam bentuk kecenderungan berperilaku. Kredibilitas fasilitator ditunjukkan oleh tingkat keahliannya yang mencakup pengetqahuan fasilitator tentang program usaha ekonomi produktif dan wirausaha, kemampuan fasilitator memberikan bimbingan berwirausaha, keterampilan fasilitator menyampaikan pesan program usaha ekonomi produktif, keterampilan memotivasi. Disamping tingkat keahlian juga keterpercayaan yang mencakup kejujuran fasilitator dalam berkomunikasi, kepedulian fasilitator terhadap kebutuhan dan masalah anggota kelompok dalam berwirausaha, keterbukaan fasilitator menerima saran dan pendapat anggota kelompok. Selain keahlian dan keterpercayaan, daya tarik fasilitator yang mencakup tenggang rasa/empati, daya tarik fisik fasilitator dalam penampilan menyampaikan pesan, kesamaan anggota kelompok dengan anggota kelompok dalam nilai dan pandangan wirausaha, keakraban fasilitator merespon anggota

9 kelompok dalam berkomunikasi, kedekatan fasilitator dengan anggota ketika berkomunikasi, serta gaya fasilitator menyampaikan pesan. Kasus-kasus yang terjadi di lapangan dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan sering adanya pergantian atau kekosongan fasilitator di suatu lokasi. Hal ini disebabkan antara lain oleh tingkat kesulitan geograis. Di wilayah dengan geografis sulit sering terjadi pergantian atau kekosongan. Namun di wi layah yang memiliki tingkat geografis tidak sulitpun hal ini terjadi. Faktor lain yang menyebabkan adalah perpindahan fasilitator karena minta dipindahkan atau terpaksa harus dipindahkan karena hu7bungan yang kurang serasi dengan khalayak yang didampinginya dsb. Pada periode tahun 2009-2010 pergantian dan kekosongan fasilitator di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur cukup tinggi. Hal ini menarik untuk di teliti, karena itu penelitian dilakukan di wilayah Jawa Barat khususnya kabupaten Subang dengan pertimbangan tingkat pergantian dan kekosongan yang paling tinggi pada periode tahun 2009-2010. Selain itu Subang dipilih sebagai daerah penelitian atas pertimbangan aksesibilitas, efisiensi biaya, tenaga dan waktu serta merupakan wilayah kerja peneliti. Dengan demikian memudahkan dukungan teknis maupun non teknis yang diperlukan. 6 Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang dijelaskan diatas sejauhmana pengaruh keahlian, keterpercayaan dan daya tarik fasilitator kecamatan terhadap sikap anggota kelompok sasaran PNPM Mandiri Perdesaan untuk berwirausaha, menarik untuk diteliti. Untuk menngkaji pengaruh 6 Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri. Data Induk PNPM. Jakarta. 2010

10 kredibilitas terhadap sikap dalam hal ini didekati dengan teori psikologi komunikasi dan Stimulus-Orgsanism-Respons. 1.2 Perumusan masalah Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka perlu kiranya diteliti Sejauhmana Pengaruh Kredibilitas Fasilitator Terhadap Sikap Anggota Kelompok Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan untuk brwirausaha di kabupaten Subang Jawa Barat 1.3 Tujuan penelitian Beranjak dari permasalahan yang dirumuskan, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui atau mengkaji pengaruh kredibilitas fasilitator terhadap sikap anggota kelompok PNPM Mandiri Perdesaan untuk berwirausaha di kabupaten Subang, provinsi Jawa Barat. 1.4 Kegunaan penelitian 1.4.1 Kegunaan akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya Ilmu Hubungan Masyarakat dalam menciptakan dan membina hubungan baik organisasi dengan publiknya.

11 1.4.2 Kegunaan praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan informasi tentang kredibilitas fasilitator Pemberdayaan Masyarakat kepada Pemerintah Daerah kabupaten Subang serta Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri dalam melaksanakan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan. Disamping itu juga dari hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan atau menjadi acuan bagi upaya penelitian lebih jauh yang dikembangkan oleh pihakpihak yang berkepentingan dalam kaitan ini.